NIM : 20180611014034
Aliran berubah lambat laun banyak terjadi akibat pasang surut di muara saluran atau
akibat adanya bangunan-bangunan air atau pasang surut air laut terutama pada saat banjir
akan berpengaruh sampai ke hulu dan atau ke hilir. Aliran berubah lambat laun yang terjadi
akibat perubahan elevasi permukaan air di ujung hulu atau ujung hilirnya ini sangat
tergantung pada kedalaman kritis dan kedalaman normal.
Landai (mild) yn ¿ yc
Curam (steep) yn ¿ yc
Kritis yn = yc
Horisontal S0 = 0
Menanjak (adverse) S0 ¿ 0
Profil Aliran Lambat Laun Pada Kemiringan Landai
Dalam saluran landai (mild), dasar saluran, kedalaman kritis, dan kedalaman normal
membagi saluran dalam tiga zona, yaitu M1, M2, dan M3 (M = mild) yang dapat dilihat pada
Gambar dibawah ini :
Garis tebal pada gambar diatas menunjukkan profil aliran yang mungkin terjadi dalam tiga
zona yaitu : zona M1, zona M2 dan zona M3. Dalam zona M1, permukaan air berada di atas
kedalaman normal ¿ ¿) sehingga Fr ¿ 1,0. Dengan demikian kedalaman aliran bertambah
dalam arah aliran dalam zona M1. Dan untuk zona M2 yang terdapat pada gambar disitu bisa
dijelaskan bahwa profil M2 adalah asimptot (garis putus –putus) dengan garis kedalaman
normal dan hal tersebut membuat sudut dekat terhadap garis kedalaman kritis. Kemudian
pada zona M3, disitu profil M3 membuat sudut positif dengan dasar saluran dan sudut dekat
dengan garis kedalaman kritis. Dengan demikian profil aliran dalam saluran landai tidak
membentang dari satu batas zona ke batas zona yang lain. Sebagai contoh, profil M2 tidak
mulai pada garis kedalaman normal dan juga tidak berakhir pada garis kedalaman kritis. Hal
ini disebabkan profil M2 mulai pada titik di bawah garis kedalaman normal dan berakhir pada
titik di atas garis kedalaman kritis.
Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa garis tebal pada Gambar 4.2 mempresentasikan
profil aliran yang mungkin terjadi pada ketiga zona tersebut. Dalam zona S1 permukaan air di
atas garis kedalaman kritis, oleh karena itu dalam zona ini y > yC . Dengan demikian Fr < 0,
juga y > yC > yn dan S f < S0 . Oleh karena itu dengan memasukkan nilai – nilai tersebut
dy
pada Persamaan 4.7 akan menghasilkan nilai yang positif atau ¿ 0. Dengan kata lain
dx
kedalaman aliran akan bertambah dalam arah aliran. Dengan cara yang sama didapatkan
dy dy
¿ 0 dalam zona S2 dan ¿0 dalam zona S3. Dengan menguji menggunakan Persamaan
dx dx
4.7, sifat dari profil permukaan air pada saluran yang curam (steep) yang dekat dengan zona
batas, adalah sama dengan profil permukaan air pada saluran yang landai (mild).
Pada aliran ini dengan mempertimbangkan sifat dari profil aliran yang dekat dengan zona
batas bisa disumpulkan bahwa aliran normal tidak akan mungkin terjadi.