Anda di halaman 1dari 20

1

MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP

“MOLEKULAR GASTRONOMI”

DISUSUN OLEH :

Eggio Vanaf Ilarno (19520003)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS TAMAN SISWA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Molekular Gastronomi”.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata
kuliah Technopreneurship. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga
makalah ini dapat bermanfaat. dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Palembang, 19 januari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I...................................................................ii


DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................1
1.3 TUJUAN......................................................................................................1
BAB II Pembahasan.......................................................................................2
2.1 Molekural Gastronomi..............................................................................2
2.1.1 Molekular............................................................................................2
2.1.2 Gastronomi.........................................................................................3
2.2 Sejarah Molekular Gastronomi................................................................3
2.3 Fungsi Molekular Gastronomi dalam kehidupan....................................4
2.4 Bidang-Bidang Gastronomi......................................................................4
2.4.1 Gastronomi Praktis.............................................................................4
2.4.2 Gastronomi Teoretis...........................................................................4
2.4.3 Gastronomi Teknis..............................................................................5
2.4.4 Gastronomi makanan.........................................................................5
2.5 Determinan Gastronomi Modern.............................................................5
2.5.1 Gastro-historik....................................................................................6
2.5.2 Gastronomi dan masakan nasional....................................................6
2.5.3 Gastronomi Indonesia........................................................................6
2.6 Teknik Memasak Molekural Gastronomi................................................7
2.6.1 Transglutaminase...............................................................................7
2.6.2 Metil Selulosa......................................................................................8
2.6.3 Memperkaya Cita Rasa dengan Bantuan Panca Indera Lainnya......8
2.6.4 Memasak dengan Kesabaran.............................................................8
2.6.5 Sous vide.............................................................................................8
2.6.6 Foam dan Busa.......................................................................................................... 9
2.6.7 Spherification/Bola..............................................................................9
2.6.8 Gelification........................................................................................10
2.6.9 Xanthan Gum....................................................................................11
2.6.10 Soy Letichin.....................................................................................11
2.6.11 Liquid Nitrogen...............................................................................12
2.6.12 Effervescence..................................................................................12
2.7 Tempat Menyantap Kuliner Gastronomi Molekural di Indonesia.......13
2.7.1 Namaaz Dining , Jakarta..................................................................13
2.7.2 Ron’s Laboratory , Jakarta...............................................................14
2.7.3 Nusa Indonesia Gastronomy ,Jakarta...............................................15
BAB III PENUTUP...................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.............................................................................................16
3.2 Kritik dan Saran......................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................17

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Beberapa tahun belakangan ini, trend kuliner seni memasak sedang
berkembang pesat. Para koki modern menggunakan teknik memasak yang
disebut dengan gastronomi molekuler. Teknik ini adalah terobosan baru
dalam penyajian hidangan kepada konsumennya. Gastronomi Molekuler
ini merupakan teknik yang menggabungkan unsur fisika dan kimia dalam
memasak dengan mempelajari perubahan molekul bahan makanan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas , maka rumusan masalah yang
akan dibahas,yaitu:
1. Apa yang dimaksud molekular gastronomi?
2. Siapakah yang berperan dalam molekular gastronomi?
3. Bagaimana molekular gastronomi itu dilakukan?

1.3 TUJUAN

Dari rumusan masalah tersebut,dapat disimpulkan tujuan dari penulisan


makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian molekular gastronomi
2. Untuk mengetahui siapa saja yang menjalankan molekular
gastronomi
3. Untuk mengetahui bagaimana molekular gastronomi itu
dilakukan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Molekural Gastronomi


Molekular Gastronomi adalah studi ilmiah mengenai gastronomi
atau lebih lengkapnya adalah cabang ilmu yang mempelajari transformasi
fisiokimiawi dari bahan pangan selama proses memasak dan fenomena
sensori saat mereka dikonsumsi. Ilmu ini dicirikan dengan penggunaan
metode ilmiah untuk memahami dan mengendalikan perubahan molekuler,
fisiokimiawi, dan struktural yang terjadi pada makanan pada tahap
pembuatan dan konsumsi. Kata "molekuler" dalam Gastronomi molekuler
mengacu pada ilmu biologi molekuler yang meninjau bahan-bahan
masakan sampai tahap molekul. Lalu, metode ilmiah yang digunakan
meliputi pengamatan mendalam, pembuatan dan pengujian hipotesis,
ekperimen terkontrol, objektivitas sains, dan reproduksibilitas eksperimen.
Perlu diperhatikan bahwa gastronomi molekuler tidak sama dengan tipe
atau gaya memasak.

Istilah lain yand dipakai untuk merujuk kepada gastronomi


molekuler adalah avant-garde cuisine di mana avant-garde berasal dari
kata advance guard yang secara harafiah berarti barisan terdepan dari suatu
tentara yang menuju ke medan perang. Istilah tersebut digunakan untuk
mendeskripsikan disiplin ilmu yang telah melewati batasan-batasan yang
dianggap normal, misalnya karena penemuan teknik baru atau penggunaan
lain dari teknik yang sudah ada, kata Molekular dan Gastronomi memiliki
arti, yaitu;

2.1.1 Molekular
Biologi molekular atau biologi molekul merupakan salah
satu cabang biologi yang merujuk kepada pengkajian mengenai
kehidupan pada skala molekul. Ini termasuk penyelidikan tentang
interaksi molekul dalam benda hidup dan kesannya, terutama
tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi
DNA, RNA,

2
dan sintesis protein, dan bagaimana interaksi tersebut diatur. Bidang
ini bertumpang tindih dengan bidang biologi (dan kimia) lainnya,
terutama genetika dan biokimia.

2.1.2 Gastronomi
Gastronomi atau tata boga adalah seni, atau ilmu akan
makanan yang baik (good eating). Penjelasan yang lebih singkat
menyebutkan gastronomi sebagai segala sesutu yang berhubungan
dengan kenikmatan dari makan dan minuman. Sumber lain
menyebutkan gastronomi sebagai studi mengenai hubungan antara
budaya dan makanan, di mana gastronomi mempelajari berbagai
komponen budaya dengan makanan sebagai pusatnya (seni
kuliner). Hubungan budaya dan gastronomi terbentuk karena
gastronomi adalah produk budidaya pada kegiatan pertanian
sehingga pengejawantahan warna, aroma, dan rasa dari suatu
makanan dapat ditelusuri asal-usulnya dari lingkungan tempat
bahan bakunya dihasilkan.

2.2 Sejarah Molekular Gastronomi


Penggunaan metode sains untuk memahami sifat-sifat makanan
mulai dipertimbangkan manfaatnya pada abad 18 (1783) oleh Lavoisier
dan setengah abad kemudian oleh Brillat-Savarin pada tulisannya yang
berjudul "Physiology of Taste" (1852). Ilmuwan lain yang menekankan
hubungan antara gastronomi dan sains adalah Nicholas Kurti, fisikawan
temperatur rendah dari Universitas Oxford, Inggris. Pada tahun 1969,
Kurti mengadakan presentasi berjudul "The Physicist in the Kitchen" yang
direkam oleh BBC. Kemudian pada tahun 1992 diadakan simposium
pertama mengenai ilmu gastronomi yang diberi judul "physical and
molecular gastronomy" di Erice, Italia, dengan keterlibatan Elisabeth
Thomas, Nicholas Kurti, Hervé This, dan Harold McGee.Simposium ini
dimaksudkan untuk menyatukan para ilmuwan dan koki dan diadakan tiap
dua tahun sekali hingga tahun 2005.

3
2.3 Fungsi Molekular Gastronomi dalam kehidupan
Meskipun istilah Gastronomi Molekuler yang digunakan sama untuk
merujuk kepada ilmuwan dan juru masak, penggunaan lebih tepat adalah
untuk merujuk pada ilmu memasak. Apa yang juru masak lakukan adalah
memasak molekular atau memasak modern. Para koki menggunakannya
sebagai cara baru untuk menyajikan makanan kepada para pelanggan,
contohnya adalah kaviar palsu yang terbuat dari natrium alginat dengan
kalsium klorida (CaCl2).

2.4 Bidang-Bidang Gastronomi

2.4.1 Gastronomi Praktis


• Bidang ini berhubungan dengan praktik dan studi dari preparasi,
produksi dan penyajian dari makanan dan minuman dari berbagai negara-negara
di seluruh dunia.
• Gastronomi praktis meliputi teknik dan standar yang terlibat dalam
konversi bahan mentah menjadi produk makanan yang spesifik dari segi nasional,
regional, dan budaya.
• Para pelaku gastronomi praktis contohnya terdiri dari juru masak dan
semua orang yang berhubungan dengan pelanggan termasuk
pelayan.

2.4.2 Gastronomi Teoretis


• Gastronomi teoretis mendukung gastronomi praktis dengan cara
mempelajari pendekatan proses, sistem, resep, buku masakan, dan tulisan lainnya
• Bidang ini mendokumentasikan berbagai macam prosedur yang harus
dilakukan untuk meningkatkan kesuksesan dalam mengolah suatu hidangan.
• fungsi gastronomi teoretis adalah sebagai sumber kreativitas yang
menginspirasikan terciptanya makanan klasik dan nasional dunia selama
berabad-abad.

4
2.4.3 Gastronomi Teknis
• Bidang ini juga menjadi penghubung antara industri makanan skala kecil
menjadi industri massal.
• Gastronomi teknis mencakup evaluasi dari makanan instan, instalasi baru
serta evolusioner, metode produksi baru serta keahlian, dan peralatan yang
dibutuhkan untuk memulai produksi.

2.4.4 Gastronomi makanan


• Gastronomi yang berhubungan dengan makanan dan minuman.
• Contoh gastronomi makanan yaitu : mempelajari peran dari anggur dan
minuman lain dalam hubungannya dengan makanan

2.5 Determinan Gastronomi Modern

Gastro-geografi adalah geografi yang mengkhususkan diri pada


makanan dan masakan, pelaku gastronomi, dan koki. Informasi yang
digunakan oleh ahli geografi didapat dari berbagai bidang seperti biologi,
meteorologi, astronomi, geologi, dan antropologi. Geografi mempelajari
hubungan antara tempat dan asosiasi mahluk hidup ,seperti manusia,
dengan habitatnya. Dengan kata lain, gastro-geografi meliputi studi akan
sifat-sifat bumi, vegetasi, iklim, air, dan lingkungan dan hubungannya
dengan makanan dan minuman.
Contohnya seperti Perancis, yang ditinjau dari segi gastro-geografi berada
di daerah dengan variasi iklim.Pada bagian selatan, daerah Mediterania
menghasilkan buah-buahan dan sayuran penuh rasa dan sedap. Angin laut
yang dingin dan sinar matahari yang cukup mendukung pertumbuhan
tanaman anggur. Sementara itu pada bagian utara terdapat kerang-
kerangan, tiram, remis, dan lobster. Krim, mentega, dan bawang Perancis
yang baik dihasilkan di en:Échiré pada suhu yang lebih dingin. Makanan
penting para penduduk yang dapat disimpan sepanjang musim dingin
dapat ditemui pada bagian tengah, timur dan tenggara negara tersebut.
Berdasarkan pebedaan daerah tersebut, masing-masing daerah memiliki
makanan khas yang berbeda-beda dan unik.

5
2.5.1 Gastro-historik

Gastro-historik berurusan dengan sejarah keramahtamahan


dan gastronomi.Ilmuwan-ilmuwan terutama ilmuwan sosial, dan
ahli sejarah yang berasal dari bidang yang berbeda-beda terlibat
dalam studi gastro- historik yang meliputi pengaruh manusia pada
lingkungannya dan pengaruh lingkungan terhadap manusia
terutama dalam hubungannya dengan makanan.Gastro-historik
menelusuri setiap jejak yang ditinggalkan oleh manusia dari
aktivitasnya di masa lampau mulai dari tulisan, teknologi, artefak,
seni, fotografi, film, video, catatan, dan masakan khas.Dari sumber-
sumber tersebut dapat ditelusuri apa yang membentuk pola serta
pilihan makanan dan minuman pada saat ini.

Gastronomi Mesir purba adalah salah satu hal yang


dipelajari oleh gastronomi historik.Masyarakat Mesir pada waktu
itu memiliki hierarki status sosial yang menentukan jenis makanan
yang mereka konsumsi, sebagai contoh, beberapa pendeta tidak
boleh memakan ikan ataupun daging, kemudian budak atau buruh
umumnya mengonsumsi gandum (roti gandum), bawang bombay,
bawang putih, bir dan apapun yang dapat dibeli dengan penghasilan
mereka.Adapun beberapa yang memiliki cukup uang dapat
mengikuti jamuan makan bersama-sama yang kemungkinan
menghidangkan daging.

2.5.2 Gastronomi dan masakan nasional


Semakin mudahnya akses terhadap makanan dari berbagai
negara, tersedia sepanjang tahun, telah menciptakan kebingungan
antara hubungan tempat dan waktu tertentu dari suatu
makanan.Definisi dari masakan nasional sendiri adalah masakan
asli yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup oleh suatu
populasi sehingga populasi tersebut dapat dikatakan ahli dalam
masakan tersebut.Peran gastronomi adalah melestarikan budaya
atau tradisi makanan tersebut, salah satunya dengan cara
mempelajari sejarah masakan tersebut.

6
2.5.3 Gastronomi Indonesia
Gastronomi Indonesia terbentuk dari perpaduan dengan
budaya serta makanan dari India, Timur Tengah, Cina, dan bangsa
Eropa seperti Portugis dan Belanda.Makanan pokok di Indonesia
adalah nasi kecuali di Maluku dan Irian Jaya di mana sagu,
kentang, dan singkong lebih umum.Seperti negara-negara di daerah
Asia Tenggara, makanan lauk pauk di Indonesia disajikan lebih
sedikit dibandingkan dengan makanan pokoknya. Ciri khas yang
lain adalah adanya sambal yang memberi cita rasa pedas bagi
kebanyakan makanan Indonesia.

Pada awalnya, budaya dan masakan India yang sangat


berpengaruh di Indonesia contohnya ada pada penggunaan bumbu-
bumbu seperti jinten, ketumbar, jahe, dan kare yang sering
disajikan dengan santan. Ditinjau dari segi gastronomi praktis,
beberapa masakan khas Indonesia dikaitkan dengan perayaan
tertentu seperti perayaan agama. Contohnya pada saat hari raya
Lebaran yang dirayakan oleh umat Muslim, masakan menggunakan
ketupat adalah masakan yang umum disajikan.

2.6 Teknik Memasak Molekural Gastronomi

2.6.1 Transglutaminase
Transglutaminase adalah biasa di sebut lem daging , yang
biasanya dimana ini bisa memecah sel daging dan akan di ubah
menjadi bubur yang dapat di bentuk , enzim ini biasa di pakai untuk
membuat bakso supaya lebih kenyal .

Gambar 2.8 1

7
2.6.2 Metil Selulosa
Adalah senyawa yang dapat di rubah menjadi gel ketika saat
di panaskan , zat ini dapat di pakai untuk pembuat pie.

2.6.3 Memperkaya Cita Rasa dengan Bantuan Panca Indera Lainnya

Ini adalah konsep baru yang sedang trend. Konsep ini


bereksperimen dengan makanan melalui panca indera lainnya yang
dipertajam. Bila biasanya hanya indera perasa saja yang
berhubungan dengan makanan, konsep ini memanfaatkan indera
lainnya. Jadi, indera penglihatan Anda dilemahkan sehingga
diharapkan indera perasa Anda akan menjadi lebih tajam.

2.6.4 Memasak dengan Kesabaran


Tentunya bila kita mengingat masa kecil, kita akan teringat
semur paling enak buatan ibu kita. Proses pemasakannya
membutuhkan waktu yang lama dan juga kesabaran. Pertama -
tama, ada beberapa hal dasar yang harus kita ketahui dalam dunia
memasak. Jika kita memasak daging pada suhu tinggi, daging akan
mengeluarkan cairan yang terkandung di dalamnya sehingga
hasilnya akan menjadi daging yang keras.
2.6.5 Sous vide
Pada metode ini, daging yang akan dimasak dimasukkan ke
dalam sebuah kantong plastic kedap udara. Kemudian kantong
plastik berisi daging tersebut direndam di dalam air dengan suhu 60
derajat dalam jangka waktu yang lama. Daging dimasak dalam
waktu 40 jam dan akan membuat daging sangat lembut.

Gambar 2.8.

8
2.6.6 Foam dan Busa

Foam atau Busa digunakan dalam keahlian memasak


molekuler untuk menambahkan sentuhan rasa ekstra. Foam terbuat
dari soy lesitin emulsification = lecithin surrounding air bubbles.
Cara lain dalam membuat foam adalah dengan menggunakan alat
cream whipper. Busa yang dihasilkan lebih bertahan lama (lebih
stabil), selain itu dapat pula ditambahkan bahan pembentuk gel,
seperti agar- agar, alginat, atau emulsifier seperti lesitin.

Gambar 2.8.6 (2)

2.6.7 Spherification/Bola
Spherifikasi termasuk teknik keahlian memasak molekuler
yang biasa dilihat. Teknik ini menggunakan reaksi yang berbentuk
“bola” yang terlihat seperti telur mutiara atau kaviar.

Gambar 2.8.7

Cara membuat sphrefication adalah dengan mencampurkan


sodium alginat dengan cairan apapun dan teteskan pada campuran

9
garam kalsium dan air. Sodium alginat akan membentuk gel
ketika terkena

kalsium (Ca) dan membentuk kompleks Ca-alginat. Jus buah


dapat dibuat kaviar.
2.6.8 Gelification
Metode ini digunakan untuk mengentalkan air, metode ini
membuat air menjadi gel, proses untuk membuat makanan jadi
bentuk gel. Bahan dasarnya adalah agar-agar, carrageenan, gelatin,
dan gellan gum.

Gambar 2.8.8 (2)

Gambar 2.8.8 (1)

10
2.6.9 Xanthan Gum
Xantham Gum dapat mengentalkan bahan tanpa mengubah
rasa dan warna. Misalnya untuk menebalkan balsamic vinegar dan
salad dressing lainnya, atau untuk membuat milkshake rendah
lemak.

Gambar 2.8.9
2.6.10 Soy Letichin
Salah satu motif yang paling populer dan umum dalam
masakan molekul adalah dengan menggunakan busa untuk
melengkapi hidangan. Lesitin kedelai dapat digunakan untuk
membuat busa keluar dari semua bahan cair seperti kecap dan jus
buah jeruk.

Gambar 2.8.10

11
2.6.11 Liquid Nitrogen
Nitrogen cair memiliki titik didih pada suhu -195,8 derajat
Celsius. Cara membuat ice cream dengan nitrogen cair adalah
pertama-tama cairan didinginkan dulu hingga 0 derajat celcius, dan
kemudian disempotkan nitrogen cair.

Gambar 2.8.11 (1)


2.6.12 Effervescence
Effervescence seperti permen pop rock yang ketika dimakan
akan merasakan sensasi ledakan di mana itu adalah gula yang
mengandung karbon dioksida namun dalam takaran aman dan
sesuai dengan porsinya jika digunakan untuk food gastronomi
molekural.

Gambar 2.8.12 (2)

Gambar 2.8.12 (1)

12
2.7 Tempat Menyantap Kuliner Gastronomi Molekural
di Indonesia
2.7.1 Namaaz Dining , Jakarta

Gambar 2.9.1 (1)

Namaaz Dining bisa dibilang merupakan restoran gastronomi


molekuler pertama di Indonesia. Menu yang dihadirkan merupakan
menu set yang terdiri dari 17 sajian makanan dengan cita rasa kuliner
nusantara.
Nama makanannya pun unik, ada ‘lipstik’ yang memiliki rasa kue
clorot, ‘pembersih kaca’ dengan rasa sayur bening, dan ‘pecah belah’
yang merupakan representasi dari rasa rujak buah dengan air
kecombrang.

Gambar 2.9.1 (2)

Namun set menu di sini selalu berubah setiap enam hingga


delapan bulan. Jadi, dipastikan nama dan jenis menunya pun akan
selalu

13
berubah. Untuk bisa makan di Namaaz Dining, kamu harus melakukan
reservasi terlebih dahulu di sini ya.

Gambar 2.9.1 (3)

2.7.2 Ron’s Laboratory , Jakarta

Gambar 2.9.2 (1)

Ron’s Laboratory mengkhususkan dirinya untuk sajian


gelato. Tampilan gelato di sini sangat khas dengan topping yang
diisikan ke dalam alat suntikan. Dalam pembuatannya, Ron’s
Laboratory menggunakan nitrogen cair yang membuat adonan es
krim membeku seketika.

14
Gambar 2.9.2 (2)

2.7.3 Nusa Indonesia Gastronomy ,Jakarta

Gambar 2.9.3 (1)

Restoran yang berlokasi di area Kemang ini memang tidak


sepenuhnya mengusung konsep gastronomi molekuler. Hanya ada
beberapa sajian makanan yang diolah menggunakan teknik
gastronomi molekuler. usa Indonesian Gastronomy memang fokus
pada aneka hidangan nusantara dengan menghadirkan bahan-bahan
olahan dari seluruh penjuru Indonesia.

Gambar 2.9.3 (2)

15
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah mengenai “Molekural
Gastronomi” menyimpulkan bahwa seiring berkembangnya teknologi,
kemudian muncul lah Gastronomi Molekuler yang merupakan teknik yang
menggabungkan unsur fisika dan kimia dalam memasak dengan
mempelajari perubahan molekul bahan makanan.

3.2 Kritik dan Saran


Mungkin makalah yang saya selesaikan ini jauh dari kesempurnaan,
jadi saya meminta kritik atau saran nya, agar makalah yang selanjutnya
bisa lebih baik dari makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Teja, dini. 2016. Gastronomi Molekuler, Mengolah Makanan dengan


Rumus Ilmiah.
Diambil dari:
https://gaya.tempo.co/read/774228/gastronomi-molekuler-mengolah-makanan-
dengan-rumus-ilmiah

Ketaren, Indrakarona.2016.Gastronomi Molekuler Adalah Teknik


Memasak Modern.
Diambil dari:
http://gastroina.blogspot.com/2014/08/gastronomi-molekuler-adalah-teknik.html

Sobarsa, Herza. 2015. Apa sih molekular gastronomi


itu? Dialmbil dari:

http://himatipan.ftip.unpad.ac.id/apa-sih-gastronomi-molekuler-itu/

lukyani, lulu. 2017. Rasakan Sensasi Kuliner Gastronomi Molekuler di 6


Restoran Futuristik Ini. Cara Baru Makan Enak!
Diambil dari:
https://www.yukepo.com/hiburan/travel/rasakan-sensasi-kuliner-gastronomi-
molekuler-di-6-restoran-futuristik-ini-cara-baru-makan-enak/

Wardhani, Hanif K. 2018. 7 TEMPAT MENYANTAP KULINER


GASTRONOMI MOLEKULER YANG MENGGUGAH
SELERA.
Diambil dari:
https://www.tripzilla.id/kuliner-gastronomi-molekuler/12772

Saraswati, Dhita Ayu. 2017. Molecular gastronomi


Diambil dari:
http://scdc.binus.ac.id/himfoodtech/2017/03/molecular-gastronomy/

17

Anda mungkin juga menyukai