MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP
“MOLEKULAR GASTRONOMI”
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS TAMAN SISWA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Molekular Gastronomi”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata
kuliah Technopreneurship. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga
makalah ini dapat bermanfaat. dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Molekular
Biologi molekular atau biologi molekul merupakan salah
satu cabang biologi yang merujuk kepada pengkajian mengenai
kehidupan pada skala molekul. Ini termasuk penyelidikan tentang
interaksi molekul dalam benda hidup dan kesannya, terutama
tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi
DNA, RNA,
2
dan sintesis protein, dan bagaimana interaksi tersebut diatur. Bidang
ini bertumpang tindih dengan bidang biologi (dan kimia) lainnya,
terutama genetika dan biokimia.
2.1.2 Gastronomi
Gastronomi atau tata boga adalah seni, atau ilmu akan
makanan yang baik (good eating). Penjelasan yang lebih singkat
menyebutkan gastronomi sebagai segala sesutu yang berhubungan
dengan kenikmatan dari makan dan minuman. Sumber lain
menyebutkan gastronomi sebagai studi mengenai hubungan antara
budaya dan makanan, di mana gastronomi mempelajari berbagai
komponen budaya dengan makanan sebagai pusatnya (seni
kuliner). Hubungan budaya dan gastronomi terbentuk karena
gastronomi adalah produk budidaya pada kegiatan pertanian
sehingga pengejawantahan warna, aroma, dan rasa dari suatu
makanan dapat ditelusuri asal-usulnya dari lingkungan tempat
bahan bakunya dihasilkan.
3
2.3 Fungsi Molekular Gastronomi dalam kehidupan
Meskipun istilah Gastronomi Molekuler yang digunakan sama untuk
merujuk kepada ilmuwan dan juru masak, penggunaan lebih tepat adalah
untuk merujuk pada ilmu memasak. Apa yang juru masak lakukan adalah
memasak molekular atau memasak modern. Para koki menggunakannya
sebagai cara baru untuk menyajikan makanan kepada para pelanggan,
contohnya adalah kaviar palsu yang terbuat dari natrium alginat dengan
kalsium klorida (CaCl2).
4
2.4.3 Gastronomi Teknis
• Bidang ini juga menjadi penghubung antara industri makanan skala kecil
menjadi industri massal.
• Gastronomi teknis mencakup evaluasi dari makanan instan, instalasi baru
serta evolusioner, metode produksi baru serta keahlian, dan peralatan yang
dibutuhkan untuk memulai produksi.
5
2.5.1 Gastro-historik
6
2.5.3 Gastronomi Indonesia
Gastronomi Indonesia terbentuk dari perpaduan dengan
budaya serta makanan dari India, Timur Tengah, Cina, dan bangsa
Eropa seperti Portugis dan Belanda.Makanan pokok di Indonesia
adalah nasi kecuali di Maluku dan Irian Jaya di mana sagu,
kentang, dan singkong lebih umum.Seperti negara-negara di daerah
Asia Tenggara, makanan lauk pauk di Indonesia disajikan lebih
sedikit dibandingkan dengan makanan pokoknya. Ciri khas yang
lain adalah adanya sambal yang memberi cita rasa pedas bagi
kebanyakan makanan Indonesia.
2.6.1 Transglutaminase
Transglutaminase adalah biasa di sebut lem daging , yang
biasanya dimana ini bisa memecah sel daging dan akan di ubah
menjadi bubur yang dapat di bentuk , enzim ini biasa di pakai untuk
membuat bakso supaya lebih kenyal .
Gambar 2.8 1
7
2.6.2 Metil Selulosa
Adalah senyawa yang dapat di rubah menjadi gel ketika saat
di panaskan , zat ini dapat di pakai untuk pembuat pie.
Gambar 2.8.
8
2.6.6 Foam dan Busa
2.6.7 Spherification/Bola
Spherifikasi termasuk teknik keahlian memasak molekuler
yang biasa dilihat. Teknik ini menggunakan reaksi yang berbentuk
“bola” yang terlihat seperti telur mutiara atau kaviar.
Gambar 2.8.7
9
garam kalsium dan air. Sodium alginat akan membentuk gel
ketika terkena
10
2.6.9 Xanthan Gum
Xantham Gum dapat mengentalkan bahan tanpa mengubah
rasa dan warna. Misalnya untuk menebalkan balsamic vinegar dan
salad dressing lainnya, atau untuk membuat milkshake rendah
lemak.
Gambar 2.8.9
2.6.10 Soy Letichin
Salah satu motif yang paling populer dan umum dalam
masakan molekul adalah dengan menggunakan busa untuk
melengkapi hidangan. Lesitin kedelai dapat digunakan untuk
membuat busa keluar dari semua bahan cair seperti kecap dan jus
buah jeruk.
Gambar 2.8.10
11
2.6.11 Liquid Nitrogen
Nitrogen cair memiliki titik didih pada suhu -195,8 derajat
Celsius. Cara membuat ice cream dengan nitrogen cair adalah
pertama-tama cairan didinginkan dulu hingga 0 derajat celcius, dan
kemudian disempotkan nitrogen cair.
12
2.7 Tempat Menyantap Kuliner Gastronomi Molekural
di Indonesia
2.7.1 Namaaz Dining , Jakarta
13
berubah. Untuk bisa makan di Namaaz Dining, kamu harus melakukan
reservasi terlebih dahulu di sini ya.
14
Gambar 2.9.2 (2)
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah mengenai “Molekural
Gastronomi” menyimpulkan bahwa seiring berkembangnya teknologi,
kemudian muncul lah Gastronomi Molekuler yang merupakan teknik yang
menggabungkan unsur fisika dan kimia dalam memasak dengan
mempelajari perubahan molekul bahan makanan.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://himatipan.ftip.unpad.ac.id/apa-sih-gastronomi-molekuler-itu/
17