DISUSUN
OLEH KELOMPOK 4:
Marisa 170204037
Mardiati. S 170204041
Mindayani 170204036
DAFTAR ISI
1
Kata Pengantar........................................................................................................................... i
BAB 1. Pendahuluan.................................................................................................... 1
2.1.1. Definisi.............................................................................................4
2.1.2. Etiologi.............................................................................................4
2.1.3. Klasifikasi......................................................................................5
2.1.4. Patofisiologi....................................................................................... 6
2.1.6. Komplikasi......................................................................................... 7
2.1.8. Pencegahan........................................................................................ 9
ii
2
2.2.1. Pengkajian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……....
4. 1 Saran …………………………………………….....
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-
lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
terjadi. Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan
Akibat dari proses menua seluruh sistem tubuh pada lansia akan mengalami penurunan
fungsi, salah satunya adalah gangguan pada sistem pencernaan. Akibat dari gigi yang
ompong, penuruan peristaltik usus, dan kemampuan indera pengecap melemah. Hal ini akan
menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang
ditimbulkan dari gangguan sistem pencernaan adalah gastritis. Sebagian besar lansia akan
mengalami gastritis. Gastritis adalah suatu penyakit pada sistem pencernaan yang berbentuk
peradangan pada lapisan mukosa lambung. Oleh karena itu diperlukan intervensi khusus
untuk membantu lansia mengahadapi maslah kesehatan. Karena lansia dianggap sebagai
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1. Pengertian
4
Gastritis merupakan peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat
akut,dengan kerusakan’’Erosive “ karena permukaan hanya pada bagian mukosa
(Lin,Inaya.2004 dalam Saferi,Andra.2013)
Gastritis merupakan peradangan pada lapisan lambung (medikasto.2003 dalam
Saferi,Andra.2013).Gastritis diartikan sebagai inflamasi mukosa gaster akut atau kronis
2.1.2. Etiologi
Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau alkali
kuat,yang dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren atau perforasi.Pembentukan
jaringan parut dapat terjadi,yang mengakibatkan obstruksi pylorus.Gastritis juga merupakan
tanda pertama dari infeksi sistemik akut.Gastritis kronis biasanya disebabkan oleh infeksi
bakteri Helicobacter Pylori (Suddrath,Brunner.2001).
Adapun beberapa etiologi yang dapat menimbulkan gastritis antara lain ialah :
(La,Sarif .2012)
2.1.3. Klasifikasi
5
a. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek dengan konsumsi agen kimia
atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gaster,biasanya disebabkan oleh
bumbu ,rempah-rempah, alcohol, obat-obatan, radiasi ,kemoterapi,dan mikroorganisme
infektif (La,Sarif).
2.1.4. Patofisiologi
Lambung adalah sebuah kantong otot yang kosong,terletak dibagian kiri atas perut
tepat dibawah tulang iga.Lambung orang dewasa memiliki panjang berkisar 10 inci.Bila
lambung dalam keadaan kosong,maka ia akan melipat seperti sebuah akordion.Ketika
lambung mulai terisi dan mengembang,lipatan-lipatan tersebut secara bertahap
terbuka.Lambung memproses dan menyimpan makanan secara bertahap melepaskannya ke
dalam usus kecil.Ketika makanan masuk ke dalam esophagus dan lambung (esophageal
Sphinter) akan membuka dan membiarkan makanan masuk melewati lambung.Setelah
makanan masuk ke lambung,sphinter menutup kembali.Dinding lambung terdiri dari lapisan
otot yang kuat.Ketika mkanan berada di lambung,dinding lambung akan mulai
menghancurkan makanan tersebut.pada saat yang sama kelenjar-kelenjar yang berada di
mukosa pada dinding lambung mulai mengeluarkan cairan lambung termasuk enzim-enzim
dan asam lambung untuk lebih menghancurkan makanan tersebut (La,Sarif.2012).
6
Suatu komponen cairan lambung adalah asam,asam ini sangat korosif sehingga
pakubesipun dapat larut dalam cairan ini.Dinding lambung dilindungi oleh mukosa-mukosa
bikarbonat (sebuah lapisan penyangga yang mengeluarkan ion bikarbonat secara regular
sehingga menyeimbangkan keasaman dalam lambung) sehingga terhindar dari sifr korosif
hidroklorida.Fungsi dari lapisan pelindung lambung ini adalah agar cairan asam dalam
lambung tidak merusak dinding lambung.Adapun terjadi nya proses gastritis yang biasanya
terkena oleh bakteri,obat-obatan anti nyeri yang berlebihan,infeksi bakteri/virus makan
keseluruhan factor diatas akan merusak epitel-epitel sawar pada lambung.Ketika asam
berdifusi ke mukosa,dengan keadaan epitek sawar yang dihancurkan tadi maka akan terjadi
penghancuran sel mukosa.Dengan sel mukosa yang hancur ini mengakibatkan fungsi dari
mukosa tidak berfungsi yang akhirnya asam tidak dapat dikontrol sehingga terjadi
peningkatan asam hidroklorida di lambung dan ketika mengenai dinding lambung akan
menimbulkan nyeri lambung/perih karena dinding lambung mengalami inflamasi
(La,Sarif.2012)
b) Perdarahan
c) Hematomesis
d) Melena
e) Anoreksia
f) Mual,muntah
g) Kembung
7
2.1.6. Komplikasi
b. Ulkus
c. Perforasi
d. Kanker Lambung
(La,Sarif.2012)
2.1.7. Penatalaksanaan
1. Gastritis Akut
Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alcohol dan
makanan sampai gejala berkurang.Bila pasien mampu makan melalui mulut,diet
mengandung gizi dianjurkan.Bila gejala menetap,cairan perlu diberikan secara
parenteral.Bila perdarahan terjadi,maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur
yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas.Bila gastritis diakibatkan oleh
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali,pengobatan terdiri dari pengenceran dan
penetralisasi agen penyebab.
8
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi diet pasien,meningkatkan
istirahat,mengurangi stress dan memulai farmaterapi.H.Pylori dapat diatasi dengan
antibiotic (seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam bismuth (Pepto-Bismol). Pasien
dengan gastritis A biasanya mengalami malabsorpsi vitamin B12 yang disebabkan oleh
2.1.8. Pencegahan
Walaupun infeksi H.Pylori tidak dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk
dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk dapat mengurangi resiko terkena gastritis
:
kekebalan tubuh dan dapat memicu terjadinya permasalahan kulit.Stress juga dapat
9
meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat kecepatan
pencernaan.Karena stress bagi sebagian orang tidak dapat dihindari ,maka kuncinya
adalah dengan mengendalikannya secara efektif dengan cara diit yang
bernutrisi,istirahat yang cukup,olahraga teratur dan relaksasi yang cukup.
f. Ganti Obat penghilang nyeri
Jika memungkinkan hindari pengguanan obat anti inflamasi non steroid (AINS),obat-
obatan golongan ini akan menyebabkan terjadinya peradangan dan akan membuat
peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah.Ganti dengan penghilang nyeri yang
mengandung Acthaninophen.
g. Ikuti Rekomendasi Dokter
Untuk mengkomsumsi makanan yang sehat,yang tidak merangsang asam lambung
naik berproduksi banyak dan dapat menyebabkan perforasi dinding lambung sehingga
mengakibatkan terjadinya perdarahan.Hindari minuman yang mengandung
alcohol,merokok,hindari penggunaan obat-obatan kera dalam jangka waktu yang
2.2.1. Pengkajian
makan,setelah mencerna makanan pedas atau pengiritasi ,atau setelah mencerna obat-
obatan tertentu atau alcohol ? Apakah gejala berhubungan dengan ansietas,stress,alergi
makan atau minum terlalu banyak ,atau makan terlalu cepat?Bagaimana hilang? Adakah
riwayat penyakit lambung sebelumnya atau pembedahan lambung ? Riwayat diet
ditambah jenis diet yang baru dimakan 72 jam,akan membantu.Riwayat lengkap sangat
penting dalam membantu perawat untuk mengidentifikasi apakah kelebihan diet atau
diet sembrono yang diketahui,berhubungan dengan gejala saat ini ,apakah ada orang
lain
pada lingkungan pasien memiliki gejala serupa,apakah pasien memuntahkan darah,dan
apakah elemen penyebab yang diketahui telah tertelan (Suddart,Brunner.2001).
10
Tanda yang diketahui selama pemeriksaan fisik mencakup nyeri tekan
abdomen ,dehidrasi (perubahan turgor kulit,membrane mukosa kering),dan bukti adanya
gangguan sistemik dapat menyebabkan gejala gastritis.Lamanya waktu dimana gejala
saat ini hilang dari metode yang digunakan oleh pasien untuk mengatasi gejala ,serta
efek-efeknya juga diidentifikasi (Suddart,Brunner.2001).
11
Keperawatan
Nyeri Acut Paint control 1605 Paint Management 1400
b/d Agens
Biologis Setelah dilakukan Pengkajian:
tindakan keperawatan
1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi
selama 1 x 24 jam
diharapkan masalah lokasi,karakteristik,onset/durasi,frekuen
si,kualitas,intensitas dan factor
nyeri akut pada
penyebab.
pasien dapat teratasi
2. Observasi respon nonverbal
dengan indicator:
menunjukkan ketidaknyamanan
a) 160501 terutama pada pasien yang tidak mampu
Pasien berkomunikasi secara efektif
mampu Mandiri:
menyebutkan
12
terhadap 4. Kurangi factor prepitasi nyeri
kesehatan. Penyuluhan
c) 160511
1. Ajarkan penggunaan teknik
Pasien
nonpharmakogi (teknik relaksasi)
melaporkan
2. Ajarkan prinsip dalam penangan nyeri
pengendalian
Kolaborasi:
nyeri
2102 Intervensi :
13
Ketidaksei Nutritional Status : Nutrition Management 7200
bangan Food & Fluid Intake
Intervensi:
nutrisi 1008
kurang dari
Pengkajian :
Setelah
kebutuhan
dilakukan tindakan
tubuh b/d 1. Kaji apakah pasien memiliki riwayat alergi
keperawatan selama 3
anoreksia,mas makanan
x 24 jam diharapkan
ukan nutrisi 2. Tentukan makanan yang disukai pasien
masalah
yang tidak 3. Tentukan jumlah kalori yang diperlukan
ketidakseimbangan
adekuat tubuh
nutrisi kurang dari
4. Tentukan jumlah protein, zat besi ,dan
kebutuhan tubuh
vitamin yang di butuhkna oleh tubuh,jika
dapat teratasi dengan
perlu
indicator:
Mandiri :
a) 100801 Pasien
5. Berikan makanan tambahan ( snack)
mampu
seperti juice buah,jika perlu
memenuhi
6. Timbang BB pasien pada interval yang tepat
kebutuhan nutrisi
7. Monitor pemasukan nutrisi dan kalori yang
melalui oral.
dikomsumsi oleh tubuh
b) 100803 Pasien
Penyuluhan
mampu
memenuhi 8. Berikan informasi tentang nutrisi yang
kebutuhan cairan dibutuhkan oleh pasien dan bagaimana cara
melalui oral. untuk memenuhinya.
c) Pasien mampu Kolaborasi
mempertahankan
9. Lakukan kolaborasi dengan petugas ahli gizi
Berat badan
untuk menentukan program diet yang
sesuai.
Gangguan Sleep 0004 Sleep Enhancement 1850
pola tidur b/d
Setelah dilakukan Pengkajian:
proses
tindakan keperawatan
penuaan selama 3 x 24 jam 1. Kaji adanya perasaan stress situsional
14
diharapkan masalah sebelum istirahat
gangguan pola tidur 2. Tentukan efek medikasi dari kepatenan pola
dapat teratasi dengan istirahat terhadap pasien.
indicator : Mandiri:
Intervensi :
15
Setelah dilakukan 2. Tentukan seberapa penting music bagi
tindakan keperawatan individu tertentu
selama 3 x 24 jam 3. Identifikasi jenis music yang disukai
diharapkan masalah individu
gangguan pola tidur 4. Banrtu pasien untuk memberikan posisi
dapat teratasi dengan yang menyenangkan
indicator : 5. Berikan batasan stimuli (mis:
cahaya,suara,pengunjung,penelpon) saat
a. 000303 Rest
pasien mendengar music favoritnya
quality
6. Gunakan headphone,sesuai indikasi
b. 000308
7. Pastika volume adekuat dan nyaman pada
Emotionally
pasien.
rested
8. Evaluasi respon pasien.
c. 000301 Amount
of rest
Ansietas b/d Kontrol ansietas diri Mengurangi ansietas (5820)
factor afektif (1402)
Pengkajian :
Setelah dilakukan
1. Kaji hal apa saja yang dapat menimbulkan
tindakan keperawatan
ketakutan klien
selama 3 x 24jam
2. Kaji faktor verbal dan non verbal kecemasan
diharapkan
pasien
kecemasan teratasi
Mandiri :
dengan kriteria hasil :
Penyuluhan :
16
dekat pasiesn
Kolaborasi :
a. (090005) orientassi
a. merangsang memory dengan cara memberikan
pengetahuan
pengulangan setelah menyatakan sesuatu
b. (090015)
b. Coba berbincang bincang pada pasien
komunikasi yang
C. Gunakan memory langsung : ceklist, jadwal dan notes
tepat sesuai usia kecil.
C. (090006) memory d. Minta pasien mengulangi informasi
langsung
e. Gunakan komunikasi perbal dan tuliskan intruksi
17
b. berikan waktu atau periode untuk istirahat
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS
A. Nama : Ny.Pinta Tarigan
B. Jenis Kelamin : Perempuan
C. Umur : 7 3 T ahun
D. Agama : K risten P rotestan
18
E. Status Perkawinan : Menikah (Janda)
F. Pendidikan Terakhir : SD
G. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
H. Alamat Rumah : Kecamatan Sempakata
HARI
19
A BIOLOGIS
20
1. Pola makan : Pasien mengatakan bahwa ia memiliki kebiasaan makan 3 x
sehari yang terdiri atas nasi,sayur mayur dan lauk pauk.Terkadang,untuk
menjaga perut agar tidak kosong,pasien kerap mengkomsumsi roti yang dibeli
di warung.
2. Pola Minum : Pasien mengatakan bahwa kebutuhan akan cairan (minum)
masalah seputar eliminasi.Ia BAK dengan frekuensi >7 x perhari warna urin
kuning jernih dan BAB dengan frekuensi 1-2 x perhari,warna feses kuning
kecoklatan dengan konsistensi lembek..Pasien mengatakan bahwa ia tidak
mengkomsumsi obat pencahar untuk membantu eliminasi.
5. Aktivitas sehari-hari : Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki masalah
tentang aktivitas sehari-hari.Pasien mampu melakukan segala aktifitas secara
mandiri.
6. Rekreasi : Pasien mengatakan bahwa terkadang ia bepergian ke kampongnya
di kabanjahe dan pada malam hari ia beserta keluarga kerap berkumpul
B. PSIKOLOGIS
1. Keadaan emosi
Pasien mengatakan bahwa ia tergolong orang yang tenang dan mampu untuk
mengendalikan emosinya.Ketika suatu masalah datang ia selalu mencoba untuk
tetap berpikir positif dan selalu yakin ia mampu untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
C. SOSIAL
21
1.Dukungan Keluarga : Pasien mengatakan bahwa ia memiliki dukungan dari
seluruh keluarga terlebih dukungan dari anak-anaknya.
sakit anggota keluarga yang lain kerap dating untuk melihat keadaannya.
3. Hubungan dengan orang lain : Pasien mengatakan bahwa hubungan nya dengan
sekitar lingkingan dan sesama dalm keadaan yang baik-baik saja.Ia tergolong
orang yang mudah bergaul dan pasien mengatakan bahwa ia juga kerap
berkunjung pada tetangga terdekat rumah pasien.
D. SPIRITUAL/KULTURAL
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital :
22
b. Kesadaran : Tingkat kesadaran pasien compos mentis/pasien sadar
penuh
c. Suhu : 3 6,1 C
d. Nadi : 8 8 x /i
e. Tekanan Darah : 150/90 mmHg
2. Kebersihan perseorangan :
a. Kepala
23
a. Dada : Dada tampak simetris kiri dan kanan,tidak tampak
adanya lesi tidak teraba massa.
b. Paru-paru : Suara nafas dari pasien vesikuler dan regular tidak
terdengar bunyi tambahan pada area paru.
c. Jantung : Tidak tampak adanya perbesaran pada jantung,apeks
F. INFORMASI PENUNJANG
2. LABORATORIUM :-
3. TERAPI MEDIS :-
Target Group
I. Dimensi Biologis
1. Usia,Jenis Kelamin,Suku
Pasien adalah seorang lansia berjenis kelamin perempuan, berusia 73 tahun dan ia
mengatakan bahwa ia adalah suku Batak Karo.
24
Pasien saat ini berada pada tahap perkembangan lansia dengan tugas
perkembangan ialah mempertahankan kesehatan,mempersiapkan diri dengan
pendapatan yang menurun serta beradaptasi dengan kehilangan pasangan
hidup.Klien tergolong mampu untuk memenuhi tugas perkembangan diatas.
4. Imunisasi
Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat imunisasi yang telah terpenuhi
sepenuhnya sejak ia kecil.
1. Gambaran Diri
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki gambaran diri yang positif,ia selalu
bersikap tenang dan selalu berusaha untuk menyelesaikan segala masalah dengan
tenang hati.Ia juga mengatakan bahwa ia adalah orang yang mudah bergaul
dengan sesama.
2. Keterampilan Koping
Pasien mengatakan bahwa ia mampu untuk mengendalikan emosinya.Ketika suatu
masalah datang ia selalu mencoba untuk bersikap tenang dan berpikir positif. Ia
percaya bahwa ia mampu menyelesaikan semua masalahnya dengan berpikir
positif.
25
Pasien mengatakan bahwa masalah yang datang jarang terjadi di dalam
kehidupannya,ia selalu mencoba untuk berpikir positif bahwa semua masalah
dapat terselesaikan.
3. Perumahan
Pasien tinggal di perumahan yang tidak terlalu padat penduduk,disekitar
rumah pasien terdapat rumah-rumah tetangga yang saling berinteraksi satu dan
yang lainnya.Rumah pasien cukup nyaman meskipun tergolong cukup kecil.
26
2. Status Sosial dan Ekonomi Target : Pasien mengatakan bahwa ia tergolong
orang yang mampu untuk memenuhi kebutuhan pribadinya karna ia memiliki
usaha kontrakan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.Ia mengatakan bahwa pendapatan nya tersebut cukup untuk
memenuhi kebutuhannya tanpa harus menyusahkan anak-anak atau pun
keluarganya.
3. Pendidikan : Pasien mengatakan bahwa ia hanya menyelesaikan pendidikan
hingga tamat SD.
4. Pekerjaan : Pasien mengatakan sebelumnya ia adalah seorang pedagang
kebutuhan pokok di salah satu pasar di kota medan,akan tetapi karena kondisi
tubuh yang semakin menurun ia tidak lagi berjualan dan menjadi ibu rumah
tangga yang berpendapatan dari hasil kontrakan yang dimilikinya.
5. Pelayanan Kesehatan yang Bersifat protektif : -
6. Transportasi : Pasien mengatakan bahwa selama ini jika ia hendak bepergian
dari rumah ia kerap diantar oleh keluarga atau menaiki angkutan umum.
V. Dimensi Prilaku
1. Kebutuhan Nutrisi : Pasien mengatakan bahwa kebutuhan nutrisi pasien
terpenuhi,ia makan 3 x sehari yang terdiri atas nasi,sayur-mayur,lauk-pauk dan
terkadang mengkomsumsi buah.Pada waktu-waktu tertentu pasien juga kerap
mengkomsumsi roti yang dibeli di warung untuk tetap mengisi perutnya.
2. Merokok : Pasien mengatakan bahwa ia tidak merokok.
3. Gerak Badan : Pasien mengatakan bahwa gerak badan pasien tergolong
cukup,pasien memenuhi ADL secara mandiri dan masih mampu melakukan
27
memantau dan mengatasi masalah kesehatan dirinya khususnya penyakit
gastritis yang dideritanya.
2. Sikap terhadap kesehatan dan Pelayanan Kesehatan : Pasien mengatakan
bahwa pasien cenderung bersikap menjaga kesehatannya,ia berusaha untuk
mengikuti instruksi dari dokter maupun tenaga kesehatan lainnya untuk tetap
1. INDEKS KATZ
A. Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil,
berpakaian dan ,mandi
B. Kemandirian dalam satu hal , kecuali satu dari fungsi tersebut
C. Kemandirian dalam satu hal ,kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamaar kecil dan satu
fungsi tambahan
F. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamaar kecil, berpindah
dan satu fungsi tambahan
G. Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Kesimpulan : mampu melakukan ADL secara mandiri
2. BARTHEL INDEKS
4. Kebersihsn diri0 3
28
termasuk mencuci
muka, menyisir
rambut,menggosok
gigi
5. Mandi 0 5
6. Berjalan 5 10
dipermukaan datar
7. Naik tu run tan gga 5 10
8. Berpakaian 5 10
9. Mengontrol de fekasi 5 10
10. Mengontrol ke mih 5 10
Total 100=98
Penilaian : 98
0-20= ketergantungan
21-61= ketergantungan berat / sangat tergantung
62-90= = ketergantungan berat
91-99= ketergantungan ringan
100= mandiri
postur normal
2. Berdiri dengan 4
postur normal,
menutup mata
3. Berdiri dengan k 4
aki
rapat
4. Berdiri dengan satu 3
kaki
5. Berdiri, fleksi trunk 4
dan berdiri ke posisi
netral
6. Berdiri, lateral dan 4
fleksi trunk Berjalan, te mpatkan
7. 3
29
tumit salah satu kaki
depan jari kaki yang
lain
8. Berjalan sepanjang 4
garis lurus
9. Berjalan mengikuti 4
tanda gambar pada
lantai
10. Berjalan 4
menyamping
11. Berjalan mu ndur 4
12. Berjalan mengikuti 4
lingkaran
13. Berjalan pa da tu mit 3
14. Berjalan dengan 3
ujung jari
Keterangan
4=Mampu melakukan aktivitas dengan lengkap
3= Mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
2= Mampu melakukan aktivitas dengan maksimal
1= Tidak mampu melakukan aktivitas
Nilai
42-54= Mampu melakukan aktivitas
30
ini?
1. Hari a pa s ekarang? Apa nama Benar
tempat
2. Benar
ini?
3. Dimana alamat Benar
anda?
Indonesia sekarang?
7. Siapa presiden Salah
sebelumnya?
8. Siapa nama ibu Salah
anda?
9. Berapa 20 dikurang Benar
3?(begitu
seterusnya hingga
bilangan yang
terkecil.
10. Jumlah 8 2
Keterangan
Kesalahan 0-2= Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4= Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7= Kerusakan intelektual sedang
1. Orientasi 5 Menyebutkan
31
1 Musim
1 Tanggal
1 Hari
1 Bulan
1 Negara
1 Provinsi
1 Kabupaten
Sebutkan 3 nama
objek (kursi,
meja.
Kertas)kemudian
ditanyakan
kepada klien
menjawab:
1 • Kursi
1 • Meja
1 • Kertas
3.perhatian 3 Meminta klien
kalkulasi berhitung mulai
dari 100,
kemudian
dikurang 7-5
tingkat +1. 100,
93,………
4. Mengingat 3 Meminta klien
untuk
menyebutkan
objek pada poin
32
2:
1 Kursi
1 Me ja
1 Kaca
5. Bahasa 9 Menanyakan
kepada klien
untuk
menyebutkan
objek pada
benda(sambil
menunjukan
benda tersebut)
1 Jendela
1 Jam di nding
Meminta klien
untuk
mengulangi kata
berikut
“tidak ada jika
dan atau tetapi”.
Meminta klien
untuk
mengulangi kata
berikut yang
terdiri dari 3
langkah ambil
ballpoint ditangan
anda
ambil kertas
menulis saya
mau hadir.
1 Ambil
ballpoint
1 Ambil
kertas
1
Lihat
33
buku
Perhatikan klien
untuk hal berikut
(bila aktivitas
sesuaiperintah
nilai 1
point)”tutup mata
anda”
1 1.Klien menutup
mata .
Perhatikanpada
klien untuk
menulis atau
kalimat dan
menyalin gambar
Total 26
Penilaian :
Nilai 24-30= Normal
Nilai 17-23= Probable gangguan kognitif
Nilai 0-16= Defenitif gangguan kognitif
Kesimpulan : Nilai 26 = Pasien normal
Pengkajian Depresi
1. Inventaris Depresi Beck
Skore URAIAN
A .Kesedihan 3
Saya sangat sedih atau tidak sangat
bahagiadimanasayatidakdapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan
saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya m erasa se dih at au g alau Saya merasa tidak sedih
0
B .pesimisme
34
3 Saya m erasa b ahwa m asa d epan a
dalah
sia sia kalau sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya m erasa t idak m empunyai a pa
a pa
untuk memandang ke depan
1 Saya m erasa t erkecil h ati m engenai m
asa
depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati
tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya m erasa b enar b enar gagal s
ebagai
orang tua (suami-istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang,
semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
1 Saya m erasa t elah g agal m elebihi o
rang
pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D .ketidakpuaasan
3 Saya ti dak p uas d engan s egalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan
dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya
gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
3 Saya m erasa s eolah o lah s angat b
uruk
dan tidak berharga
2 Saya m erasa sa ngat b ersalah
36
tujuan bunuh diri
1 Saya m erasa le bih ba ik m ati
0 Saya tidak mempunyai pikiran pikiran
mengenai membahayakan diri sendiri
H.Menarik diri dari social
3 Saya t k s emua inat s aya
elah ehilangan m
37
sekali
2 Saya t m d s s endiri
elah endorong iri aya
38
melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira kira sebaik
sebelumnya
L.Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan
sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukukan
sesuatu
1 Saya m erasa le lah d ari y ang b iasanya
0 Saya t idak m erasa l ebih l elah d ari y
ang
biasanya
M.Anoreksia
3 Saya t idak l agi m empunyai n afsu m
akan
sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk
sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik
sebelumnya
0 Nafsu m akan s aya t idak b uruk d ari y
ang
biasanya
Penilaian
0-4= Depresi tidak ada atau minimal
5-7= Depresi ringan
8-19= Depresi sedang
17>= Depresi berat
Pengkajian Sosial
a. APGAR
1. Saya puas bisa kembali pada keluarga saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya (adaptasi) : 2
2. Saya puas dengan cara keluarga saya membicarakan sesuatu dan mengungkapkan
masalah dengan saya (hubungan) : 2
3. Saya puas bahwa cara keluarga saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap
emosi saya seperti marah, sedih atau atau mencintai (afek) : 2
39
4. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas (pertumbuhan) : 2
5. Saya puas dengan cara teman saya dan saya menyediakan waktu bersama sama : 2
Penilaian
Pertanyaan yang di jawab
Selalu (poin 2)
Kadang kadang (poin 1)
Hamper tidak pernah (0)
Kesimpulan : Pasien mampu bersosialisasi dengan baik
40
O:Pasien tampak antusias
menceritakan keluhan bahwa ia
mengalami kesulitan untuk
tidur, Pasien tampak
41
2020 memiliki masalah seputar kebutuhan tidurnya,ia
kerap merasakan kesulitan untuk tidur ketika
malam hari dan ia juga sering terbangun pada
malam hari.Pasien tidur dari jam 24.00 – 04.00
bahkan terkadang pasien sering terbangun pada
42
insomnia pasien dapat 2. Tentukan efek medikasi dari
teratasi dengan kepatenan pola istirahat
indicator: terhadap pasien.
a. 000401 Jam tidur Mandiri:
b. 000402 Observasi
Tidur pasien.
3. Promosikan waktu yang
dibutuhkanpasien untuk
beristirahat
4. Persiapkan lingkungan yang
KesiapanMeningkatkan
1. Membantu memilih aktifitas
Manajemen Keseharan
yang sesuai dengan kemampuan
dapat dipertahankan
fisik ,psikologis dan social.
dengan indicator :
2. Membantu pasien
a. 180501 Praktek
mengidentifikasi kegiatan yang
nutrisi kesehatan
bermakna
b. 180503 Strategi
3. Memonitor
untuk menangani
emosi.fisik,social,dan spiritual
stress
terhadap respon aktifitas
c. 180518 Promosi
4. Manentukan komitmen pasien
Kesehatan
untuk meningkatkan kegiatan
d. 180519
5. Mengeksplorasi perasaan pasien
Perlindungan
dari kegiatan yang disukai.
kesehatan
Penyuluhan:
1. Instruksikan pasien
/keluarga untuk melibatkan
gerakan fisik,social,spiritual dan
kognifif dalam meningkatkan
fungsi dan kesehatan.
Kolaborasi :
44
2.2.4. Implementasi
11.25 WIB L
O
2. Menganjurkan pasien untuk merilekskan
diri sebelum tidur dan memastikan M
kenyamanan pada lingkungan (tempat
P
tidur).
45
tidur
11.52
WIB
DX 1. Menganjurkan klien untuk tetap mematuhi K
2
instruksi dokter dan petugas kesehatan
E
lainnya.
R/p : Pasien mengatakan ia akan berupaya untuk
L
11.30 WIB tetap mematuhi instruksi yang diberikan
untuk mempertahankan kesehatannya. O
46
WIB
11.55
WIB
4. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi seluruh anggota keluarga.
12.03
WIB
2 .2.5.Evaluasi Keperawatan
47
12.20
WIB L
O
A : Masalah Insomnia masih belum teratasi
M
A : Rencana Kesiapan meningkatkan
Manajemen kesehatan diri dipertahankan P
4
48
BAB IV
SIMPULAN
4.1 Simpulan
Akibat dari proses menua seluruh sistem tubuh pada lansia akan mengalami penurunan
fungsi, salah satunya adalah gangguan pada sistem pencernaan. Akibat dari gigi yang
ompong, penuruan peristaltik usus, dan kemampuan indera pengecap melemah. Hal ini akan
menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang
ditimbulkan dari gangguan sistem pencernaan adalah gastritis. Sebagian besar lansia akan
mengalami gastritis. Gastritis adalah suatu penyakit pada sistem pencernaan yang berbentuk
peradangan pada lapisan mukosa lambung. Oleh karena itu diperlukan intervensi khusus
untuk membantu lansia mengahadapi maslah kesehatan. Karena lansia dianggap sebagai
terhadap masalah kesehatan karena terjadi penurunan berbagai sistem fungsi tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
50