Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN (GASTRITIS) KRONIS

DISUSUN

OLEH KELOMPOK 4:

Nurhayaty. Pangaribuan 170204047

Nora Amara Simbolon 170204048

MarryLowrenza Samosir 1702040

Marisa 170204037

Mardiati. S 170204041

Mindayani 170204036

Leni Suryani 170204

Dosen Pengajar : Ns. Rinco Siregar MNS


PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN T.A 2020/2021

DAFTAR ISI

1
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . ..i

BAB 1. Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1

1.1.Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.2.Tujuan penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..3

1.2.1 Tujuan umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

1.2.2 Tujuan khusus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3

BAB 2. Tinjauan Teoritis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

2.1. Konsep medis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..4

2.1.1. Definisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4

2.1.2. Etiologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……........4

2.1.3. Klasifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2.1.4. Patofisiologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6

2.1.5. Manifestasi Klinis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..7

2.1.6. Komplikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...7

2.1.7. Penatalaksanaan Medis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 8

2.1.8. Pencegahan………………………………………………………9

ii

2.2. Konsep keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …...10

2
2.2.1. Pengkajian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……....

2.2.2. Diagnosa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……......

2.2.3. Intervensi Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……….

BAB 3. ASUHAN KEPERAWATAN ……………………………………………

3.3.1. Pengkajian Keperawatan………………………………………………..

3.3.2. Diagnosa Keperawatan…………………………………………………

3.3.3. Intervensi Keperawatan ………………………………………………..

3.3.4. Implementasi Keperawatan…………………………………………….

3.3.5. Evaluasi Keperawatan …………………………………………………

BAB 4.DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………

4. 1 Saran …………………………………………….....

4.2. Kesimpulan ………………………………………………...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

3
Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk

memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-

lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang

terjadi. Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan

struktural disebut penyakit degeneratif.

Akibat dari proses menua seluruh sistem tubuh pada lansia akan mengalami penurunan

fungsi, salah satunya adalah gangguan pada sistem pencernaan. Akibat dari gigi yang

ompong, penuruan peristaltik usus, dan kemampuan indera pengecap melemah. Hal ini akan

menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang

ditimbulkan dari gangguan sistem pencernaan adalah gastritis. Sebagian besar lansia akan

mengalami gastritis. Gastritis adalah suatu penyakit pada sistem pencernaan yang berbentuk

peradangan pada lapisan mukosa lambung. Oleh karena itu diperlukan intervensi khusus

untuk membantu lansia mengahadapi maslah kesehatan. Karena lansia dianggap sebagai

individu dalam suatu komunitas.

B. Tujuan

Menjelaskan proses asuhan keperawatan gerontik dengan gangguan sistem pencernaan.

C. Manfaat

Diharapkan dengan terselesaikan makalah ini dapat mengaplikasikan asuhan

keperawatan gerontik dengan gangguan sistem pencernaan.

BAB 2
TINJAUAN TEORITIS

2.1. KONSEP TEORI

2.1.1. Pengertian

4
Gastritis merupakan peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat
akut,dengan kerusakan’’Erosive “ karena permukaan hanya pada bagian mukosa
(Lin,Inaya.2004 dalam Saferi,Andra.2013)
Gastritis merupakan peradangan pada lapisan lambung (medikasto.2003 dalam
Saferi,Andra.2013).Gastritis diartikan sebagai inflamasi mukosa gaster akut atau kronis
(Ovedort,2002 dalam Saferi,Andra.2013).
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa
lambung (Suyono.2001 dalam Saferi,Andra.2013).

2.1.2.Etiologi

Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang


sembrono.Individu ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang
terlalu berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori) penyebab
penyakit.Penyebab lain dari gastritis akut mencakup alcohol,aspirin,refluks empedu atau
terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).

Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau alkali
kuat,yang dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren atau perforasi.Pembentukan
jaringan parut dapat terjadi,yang mengakibatkan obstruksi pylorus.Gastritis juga merupakan
tanda pertama dari infeksi sistemik akut.Gastritis kronis biasanya disebabkan oleh infeksi
bakteri Helicobacter Pylori (Suddrath,Brunner.2001).

Adapun beberapa etiologi yang dapat menimbulkan gastritis antara lain ialah :

a.Inflamsi bakteri H.pylori


b. Stress Akut
c.Pemakaian Obat AINS dalam jangka waktu yang panjang
d. Penyakit Kronis

(La,Sarif .2012)

2.1.3. Klasifikasi

Gastritis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,diantaranya :

5
a. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek dengan konsumsi agen kimia
atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gaster,biasanya disebabkan oleh
bumbu ,rempah-rempah, alcohol, obat-obatan, radiasi ,kemoterapi,dan mikroorganisme
infektif (La,Sarif).
Mukosa lambung mampu memperbaiki diri sendiri setelah mengalami
gastritis.Kadang-kadang hemoragis memerlukan intervensi bedah.Bila makanan
pengiritasi tidak dimuntahkan tetapi mencapai usus,dapat mengakibatkan kolic dan
diare.Biasanya,pasien sembuh kira-kira sehari,meskipun nafsu makan mungkin menueun
selama 2 atu 3 hari kemudian ( Suddarth,Brunner.2001)

b. Gastritis Kronis
Gastritis ini dibgagi menjadi sua tipe yaitu tipe A dan B.Gastritis tipe A mampu
menghasilkan imun sendiri,tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan
penurunan mukosa.Penurunan pada sekresi gastric mempengaruhi produksi
antibody.Anemia pernisiosa berkembang dengan proses ini.Gastritis tipe B lebih
lazim,akan tetapi tipe ini dikaitkan dengan infeksi bakteri Helicobacter Pylori yang
menimbulkan ulkus pada dinding lambung (La,Sarif.2012).

2.1.4.Patofisiologi

Lambung adalah sebuah kantong otot yang kosong,terletak dibagian kiri atas perut
tepat dibawah tulang iga.Lambung orang dewasa memiliki panjang berkisar 10 inci.Bila
lambung dalam keadaan kosong,maka ia akan melipat seperti sebuah akordion.Ketika
lambung mulai terisi dan mengembang,lipatan-lipatan tersebut secara bertahap
terbuka.Lambung memproses dan menyimpan makanan secara bertahap melepaskannya ke
dalam usus kecil.Ketika makanan masuk ke dalam esophagus dan lambung (esophageal
Sphinter) akan membuka dan membiarkan makanan masuk melewati lambung.Setelah
makanan masuk ke lambung,sphinter menutup kembali.Dinding lambung terdiri dari lapisan
otot yang kuat.Ketika mkanan berada di lambung,dinding lambung akan mulai
menghancurkan makanan tersebut.pada saat yang sama kelenjar-kelenjar yang berada di
mukosa pada dinding lambung mulai mengeluarkan cairan lambung termasuk enzim-enzim
dan asam lambung untuk lebih menghancurkan makanan tersebut (La,Sarif.2012).
6
Suatu komponen cairan lambung adalah asam,asam ini sangat korosif sehingga
pakubesipun dapat larut dalam cairan ini.Dinding lambung dilindungi oleh mukosa-mukosa
bikarbonat (sebuah lapisan penyangga yang mengeluarkan ion bikarbonat secara regular
sehingga menyeimbangkan keasaman dalam lambung) sehingga terhindar dari sifr korosif
hidroklorida.Fungsi dari lapisan pelindung lambung ini adalah agar cairan asam dalam
lambung tidak merusak dinding lambung.Adapun terjadi nya proses gastritis yang biasanya
terkena oleh bakteri,obat-obatan anti nyeri yang berlebihan,infeksi bakteri/virus makan
keseluruhan factor diatas akan merusak epitel-epitel sawar pada lambung.Ketika asam
berdifusi ke mukosa,dengan keadaan epitek sawar yang dihancurkan tadi maka akan terjadi
penghancuran sel mukosa.Dengan sel mukosa yang hancur ini mengakibatkan fungsi dari
mukosa tidak berfungsi yang akhirnya asam tidak dapat dikontrol sehingga terjadi
peningkatan asam hidroklorida di lambung dan ketika mengenai dinding lambung akan
menimbulkan nyeri lambung/perih karena dinding lambung mengalami inflamasi
(La,Sarif.2012)

Dalam penghancuran sel mukosa oleh asam maka mengakibatkan peningkatan


histamine sehingga meningkatkan permeabilitas terhadap protein meningkat kemudian
plasma mengalami kebocoran di intestinum maka terjadi odem dan akhirnya plasma bocor
kedalam lambung sehingga terjadi (Hematoresis dan melena).Ketika terjadi peningkatan
asam klorida akan merangsang kolinergik sehingga potilitas (sekresi) pepsinogen
meningkat,yang kemudian akan diubah menjadi pepsin dan berakibat akan menurun fungsi
sawar dan kemudian terjadi hancurnya vena-vena kecil dan kapiler kemudian terjadi
perdarahan (La,Sarif.2012)

2.1.5.Manifestasi Klinis

a) Nyeri epigastrium hebat,dan nyeri ulu hati.


b) Perdarahan
c) Hematomesis
d) Melena
e) Anoreksia
f) Mual,muntah
g) Kembung
h) Rasa asam dimulut

7
2.1.6. Komplikasi

a. Perdarahan saluran cerna

b. Ulkus

c. Perforasi

d. Kanker Lambung

(La,Sarif.2012)

2.1.7. Penatalaksanaan

1. Gastritis Akut

Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alcohol dan
makanan sampai gejala berkurang.Bila pasien mampu makan melalui mulut,diet
mengandung gizi dianjurkan.Bila gejala menetap,cairan perlu diberikan secara
parenteral.Bila perdarahan terjadi,maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur
yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas.Bila gastritis diakibatkan oleh
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali,pengobatan terdiri dari pengenceran dan
penetralisasi agen penyebab.

a. Untuk menetralisir asam,digunakan antasida umum (mis,aluminium hidroksida);untuk


menetralisir alkali,digunakan jus lemon encer atau cuka encer.
b. Bila korosi luas atau berat,emetic dan lavase dihindari karena bahaya perforasi.
Terapi pendukung mencakup intubasi,analgetik dan sedative,serta cairan
intravena.Endoskopi fiberoptik mungkin diperlukan.Pembedahan darurat mungkin
diperlukan.Pembedahan untuk mengangkat ganggren atau jaringan
perforasi.Gastrojejunostomi atau reseksi lambung mungkin diperlukan untuk mengatasi
obstruksi pylorus (Suddart,Brunner.2001)

8
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi diet pasien,meningkatkan
istirahat,mengurangi stress dan memulai farmaterapi.H.Pylori dapat diatasi dengan
antibiotic (seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam bismuth (Pepto-Bismol). Pasien
dengan gastritis A biasanya mengalami malabsorpsi vitamin B12 yang disebabkan oleh
adanya antibody terhadap factor instrinsik (Suddart,Brunner.2001)

2.1.8. Pencegahan

Walaupun infeksi H.Pylori tidak dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk
dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk dapat mengurangi resiko terkena gastritis
:

a. Makan secara benar


Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang
pedas,asam,gorengan atau berlemak.Yang sama pentingnya dengan pemilihan jenis
makanan yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana cara memakannya.Makanlah
dengan jumlah yang cukup pada waktunya dan lakukan dengan santai.
b. Hindari Alkohol
Penggunaan alcohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa lambung serta
dapat mengakibatkan peradangan dan perdarahan.
c. Jangan merokok
Merokok mengganggu kerja lapisan lambung,membuat lambung lebih rentan terhadap
gastritis dan borok.Merokok juga dapat meningkatkan asam lambung sehingga
menunda penyembuhan lambung dan merupakan penyebab utama terjadinya kanker
lambung.
d. Lakukan olahraga secara teratur
Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernafasan dan jantung,juga dapat
menstimulasi aktifitas otot usus sehingga membantu mengeluarkan limbah makanan
dari usus secara lebih cepat.
e. Kendalikan stress
Stress meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke,menurunkan system
kekebalan tubuh dan dapat memicu terjadinya permasalahan kulit.Stress juga dapat

9
meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat kecepatan
pencernaan.Karena stress bagi sebagian orang tidak dapat dihindari ,maka kuncinya
adalah dengan mengendalikannya secara efektif dengan cara diit yang
bernutrisi,istirahat yang cukup,olahraga teratur dan relaksasi yang cukup.
f. Ganti Obat penghilang nyeri
Jika memungkinkan hindari pengguanan obat anti inflamasi non steroid (AINS),obat-
obatan golongan ini akan menyebabkan terjadinya peradangan dan akan membuat
peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah.Ganti dengan penghilang nyeri yang
mengandung Acthaninophen.
g. Ikuti Rekomendasi Dokter
Untuk mengkomsumsi makanan yang sehat,yang tidak merangsang asam lambung
naik berproduksi banyak dan dapat menyebabkan perforasi dinding lambung sehingga
mengakibatkan terjadinya perdarahan.Hindari minuman yang mengandung
alcohol,merokok,hindari penggunaan obat-obatan kera dalam jangka waktu yang
panjang.melakukan olahraga teratur.
( La,Sarif.2012)

2.2. Konsep Keperawatan

2.2.1. Pengkajian

Selama pengimpulan riwayat perawat menanyakan tentang tanda dan gejala


pada pasien.Apakah pasien mengalami nyeri uluhati,tidak dapat makan,mual atau
muntah ? Apakah gejala terjadi pada waktu kapan saja,sebelum atau sesudah
makan,setelah mencerna makanan pedas atau pengiritasi ,atau setelah mencerna obat-
obatan tertentu atau alcohol ? Apakah gejala berhubungan dengan ansietas,stress,alergi
makan atau minum terlalu banyak ,atau makan terlalu cepat?Bagaimana hilang? Adakah
riwayat penyakit lambung sebelumnya atau pembedahan lambung ? Riwayat diet
ditambah jenis diet yang baru dimakan 72 jam,akan membantu.Riwayat lengkap sangat
penting dalam membantu perawat untuk mengidentifikasi apakah kelebihan diet atau diet
sembrono yang diketahui,berhubungan dengan gejala saat ini ,apakah ada orang lain
pada lingkungan pasien memiliki gejala serupa,apakah pasien memuntahkan darah,dan
apakah elemen penyebab yang diketahui telah tertelan (Suddart,Brunner.2001).

10
Tanda yang diketahui selama pemeriksaan fisik mencakup nyeri tekan
abdomen ,dehidrasi (perubahan turgor kulit,membrane mukosa kering),dan bukti adanya
gangguan sistemik dapat menyebabkan gejala gastritis.Lamanya waktu dimana gejala
saat ini hilang dari metode yang digunakan oleh pasien untuk mengatasi gejala ,serta
efek-efeknya juga diidentifikasi (Suddart,Brunner.2001).

2.2.2. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut/ Kronis b/d Agens Cedera Biologis


2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh b/d Anoreksia,masukan
nutrient yang tidak adekuat.
3. Gangguan pola tidur b/d Penyakit
4. Ansietas b/d penyakit
5. Kurang pengetahuan b/d Proses penyakit

2.2.3. Intervensi Keperawatan

Diagnose NOC NIC

11
Keperawatan
Nyeri Acut Paint control 1605 Paint Management 1400
b/d Agens
Setelah dilakukan Pengkajian:
Biologis
tindakan keperawatan
1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi
selama 1 x 24 jam
lokasi,karakteristik,onset/durasi,frekuen
diharapkan masalah
si,kualitas,intensitas dan factor
nyeri akut pada
penyebab.
pasien dapat teratasi
2. Observasi respon nonverbal
dengan indicator:
menunjukkan ketidaknyamanan
a) 160501 terutama pada pasien yang tidak mampu
Pasien berkomunikasi secara efektif
mampu Mandiri:
menyebutkan
1. Gunakan strategi komunikasi teraupetik
factor
untuk mengetahui nyeri dan respon
prepitasi nyeri
pasien terhadap nyeri.
b) 160513
2. Tentukan dampak nyeri yang dirasakan
Pasien
pasien
melaporkan
3. Kontrol factor lingkungan yang mampu
perubahan
menimbulkan respon ketidaknyamanan
gejala/ nyeri
pada pasien.

12
terhadap 4. Kurangi factor prepitasi nyeri
kesehatan. Penyuluhan
c) 160511
1. Ajarkan penggunaan teknik
Pasien
nonpharmakogi (teknik relaksasi)
melaporkan
2. Ajarkan prinsip dalam penangan nyeri
pengendalian
Kolaborasi:
nyeri

1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan


lainnya untuk menentukan dan
menjalankan therapy,jika perlu.
Paint Level Relaxation therapy 6040

2102 Intervensi :

Setelah dilakukan 1. Gambarkan keuntungan dan penggunaan


tindakan keperawatan teknik relaksasi dan type relaksasi yang
selama 1 x 24 jam akan digunakan.
diharapkan masalah 2. Berikan deskripsi yang detail mengapa
nyeri akut pada memilih intervensi relaksasi
pasien dapat teratasi 3. Ketahui terlebih dahulu apa yang
dengan indicator: dibutuhkan untuk relaksasi
4. Ajak pasien untuk rileks dan rasakan sensasi
a.210201 Reported
yang mungkin muncul
pain
5. Berikan waktu yang tidak mengganggu
b. 210206 Facial
karena pasien butuh istirahat
expression of pain
6. Gunakan relaksasi sebagai strategi untuk
c.210208
memberikan medikasi nyeri
Restlessness
7. Evaluasi dan dokumentasi kan respon pasien
dalam therapy relaksasi

13
Ketidaksei Nutritional Status : Nutrition Management 7200
bangan Food & Fluid Intake
Intervensi:
nutrisi kurang 1008
dari
Pengkajian :
Setelah
kebutuhan
dilakukan tindakan
tubuh b/d 1. Kaji apakah pasien memiliki riwayat alergi
keperawatan selama 3
anoreksia,mas makanan
x 24 jam diharapkan
ukan nutrisi 2. Tentukan makanan yang disukai pasien
masalah
yang tidak 3. Tentukan jumlah kalori yang diperlukan
ketidakseimbangan
adekuat tubuh
nutrisi kurang dari
4. Tentukan jumlah protein, zat besi ,dan
kebutuhan tubuh
vitamin yang di butuhkna oleh tubuh,jika
dapat teratasi dengan
perlu
indicator:
Mandiri :

a) 100801 Pasien
5. Berikan makanan tambahan ( snack)
mampu
seperti juice buah,jika perlu
memenuhi
6. Timbang BB pasien pada interval yang tepat
kebutuhan nutrisi
7. Monitor pemasukan nutrisi dan kalori yang
melalui oral.
dikomsumsi oleh tubuh
b) 100803 Pasien
Penyuluhan
mampu
memenuhi 8. Berikan informasi tentang nutrisi yang
kebutuhan cairan dibutuhkan oleh pasien dan bagaimana cara
melalui oral. untuk memenuhinya.
c) Pasien mampu Kolaborasi
mempertahankan
9. Lakukan kolaborasi dengan petugas ahli gizi
Berat badan
untuk menentukan program diet yang
sesuai.
Gangguan Sleep 0004 Sleep Enhancement 1850
pola tidur b/d
Setelah dilakukan Pengkajian:
proses
tindakan keperawatan
penuaan
1. Kaji adanya perasaan stress situsional
selama 3 x 24 jam
14
diharapkan masalah sebelum istirahat
gangguan pola tidur 2. Tentukan efek medikasi dari kepatenan pola
dapat teratasi dengan istirahat terhadap pasien.
indicator : Mandiri:

a) 000401 Hour 1. Gambarkan pentingnya keadekuatan


of sleep istirahat/tidur
b) 000402 2. Monitor kepatenan itirahat/tidur dan durasi
Observerse tidur pasien.
hours of sleep 3. Promosikan waktu yang dibutuhkanpasien
c) 000405 Sleep untuk beristirahat
efficiency 4. Persiapkan lingkungan yang nyaman untuk
mendukung pola istirahat
5. Persiapkan kondisi yang
nyaman,mis:masase,posisi dan sentuhan
yang efektif untuk mendukung pola tidur
Penyuluhan:

1. Instruksikan pasien untuk memenuhi


kebutuhan nutrisi untuk mendukung pola
tidur.
2. Diskusikan dengan pasien/keluarga tentang
penggunaan teknik tidur
Kolaborasi:

1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya


dalam pemberian therapy.
Music Therapy 4400

Intervensi :

1. Jelaskan perubahan spesifik dalam


kebiasaan dan/psikologi yang diinginkan
(mis: relaksasi,stimuli,konsentrasi dan
Rest 0003
reduksi nyeri
15
Setelah dilakukan 2. Tentukan seberapa penting music bagi
tindakan keperawatan individu tertentu
selama 3 x 24 jam 3. Identifikasi jenis music yang disukai
diharapkan masalah individu
gangguan pola tidur 4. Banrtu pasien untuk memberikan posisi
dapat teratasi dengan yang menyenangkan
indicator : 5. Berikan batasan stimuli (mis:
cahaya,suara,pengunjung,penelpon) saat
a. 000303 Rest
pasien mendengar music favoritnya
quality
6. Gunakan headphone,sesuai indikasi
b. 000308
7. Pastika volume adekuat dan nyaman pada
Emotionally
pasien.
rested
8. Evaluasi respon pasien.
c. 000301 Amount
of rest
Ansietas b/d Kontrol ansietas diri Mengurangi ansietas (5820)
factor afektif (1402)
Pengkajian :
Setelah dilakukan
1. Kaji hal apa saja yang dapat menimbulkan
tindakan keperawatan
ketakutan klien
selama 3 x 24jam
2. Kaji faktor verbal dan non verbal kecemasan
diharapkan
pasien
kecemasan teratasi
Mandiri :
dengan kriteria hasil :

3. Bantu pasien untuk


1. Monitor
beradaptasi dengan
ointensitas dari
keadaannya
ansietas
4. Dengarkan keluhan pasien
2. Menganjurkan
5. Ajarkan pasien untuk
istirahat yang
menggunakan teknik
adekuat Respon
relaksasi
control ansietas

Penyuluhan :

6. Anjurkan keluarga utuk selalu berada di


16
dekat pasiesn
Kolaborasi :

7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian


therapy jika diperlukan.

Defisiensi Cognition (0900) Cognitive stimulation (4720)


pengetahuan
Setelah dilakukan Pengkajian :
b/d
tindakan keperawatan
Keterbatasan a. orientasi klien terhadap waktu tempat dan orang
selama 3 x 24jam
kognitif b. persiapkan planning stimulasi sensory
diharapkan
c. sediakan tempat ataupun objek familiar dan
kecemasan teratasi
gambarkan lingkungan pasien
dengan kriteria hasil :
Mandiri :

a. (090005) orientassi
a. merangsang memory dengan cara memberikan
pengetahuan
pengulangan setelah menyatakan sesuatu
b. (090015)
b. Coba berbincang bincang pada pasien
komunikasi yang
c. Gunakan memory langsung : ceklist, jadwal dan notes
tepat sesuai usia kecil.
c. (090006) memory d. Minta pasien mengulangi informasi
langsung
e. Gunakan komunikasi perbal dan tuliskan intruksi
f. Gunakan tv, radio, music sebagai bagian dalam
program planning stimuli
Penyuluhan:

a. Berkonsultasi dengan keluarga untuk menetapkan


kognitif pada pasien

17
b. berikan waktu atau periode untuk istirahat
c. Gunakan sentuhan teraupetik

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

I. IDENTITAS
A. Nama : Ny.Pinta Tarigan
B. Jenis Kelamin : Perempuan
C. Umur : 73 Tahun
D. Agama : Kristen Protestan
18
E. Status Perkawinan : Menikah (Janda)
F. Pendidikan Terakhir : SD
G. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
H. Alamat Rumah : Kecamatan Sempakata

II. ALASAN KUNJUNGAN PUSKESMAS


Pasien mengatakan bahwa selama ini ia hanya mengunjungi pusat kesehatan
apabila ia memiliki keluhan nyeri dan ketidaknyamanan yang serius akibat
gastritis yang dialaminya .

III RIWAYAT KESEHATAN

1. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini

Pasien mengatakan bahwa saat ini ia memiliki masalah kesehatan seputar


system gastrointestinal : gastritis.Penyakit ini telah diderita pasien sejak 3
tahun yang lalu ,dan pasien kerap kali merasakan ketidaknyamanan dan nyeri
ketika ia telat makan akibat asam lambung pasien meningkat.Ia juga
mengatakan bahwa ia mengalami kesulitan untuk tidur.Pasien mengatakan
bahwa ia biasanya mengalami kesulitan tidur pada malam hari.Ia juga
mengatakan bahwa ia jarang tidur pada siang hari.

2. Masalah Kesehatan Keluarga/Keturunan

Pasien mengatakan bahwa didalam keluarga mereka,keluarga tidak memiliki


riwayat penyakit keturunan misalnya hipertensi, Diabetes Mellitus maupun
penyakit keturunan lainnya.

IV KEBIASAAN SEHARI-HARI

A BIOLOGIS

19
1. Pola makan : Pasien mengatakan bahwa ia memiliki kebiasaan makan 3 x
sehari yang terdiri atas nasi,sayur mayur dan lauk pauk.Terkadang,untuk
menjaga perut agar tidak kosong,pasien kerap mengkomsumsi roti yang dibeli
di warung.
2. Pola Minum : Pasien mengatakan bahwa kebutuhan akan cairan (minum)
dapat tercukupi dengan baik,dalam kesehariannya ia mampu mengkonsumi
cairan kurang lebih 3 L/hari atau sekitar 8-9 gelas/hari.
3. Pola Tidur : Pasien mengatakan ia memiliki masalah seputar kebutuhan
tidurnya,ia kerap merasakan kesulitan untuk tidur ketika malam hari dan ia
juga sering terbangun pada malam hari.Pasien tidur dari jam 24.00 – 04.00.Ia
juga jarang untuk tidur pada siang hari.Sebelumnya ia tidak pernah
mengkomsumsi obat tidur untuk membantu dalam memenuhi pola
tidurnya.Palpebra mata klien tampak berwarna kehitaman.
4. Pola eliminasi (BAB/BAK) : Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki
masalah seputar eliminasi.Ia BAK dengan frekuensi >7 x perhari warna urin
kuning jernih dan BAB dengan frekuensi 1-2 x perhari,warna feses kuning
kecoklatan dengan konsistensi lembek..Pasien mengatakan bahwa ia tidak
mengkomsumsi obat pencahar untuk membantu eliminasi.
5. Aktivitas sehari-hari : Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki masalah
tentang aktivitas sehari-hari.Pasien mampu melakukan segala aktifitas secara
mandiri.
6. Rekreasi : Pasien mengatakan bahwa terkadang ia bepergian ke kampongnya
di kabanjahe dan pada malam hari ia beserta keluarga kerap berkumpul
bersama sembari menonton TV bersama di ruang tengah.

B. PSIKOLOGIS

1. Keadaan emosi

Pasien mengatakan bahwa ia tergolong orang yang tenang dan mampu untuk
mengendalikan emosinya.Ketika suatu masalah datang ia selalu mencoba untuk
tetap berpikir positif dan selalu yakin ia mampu untuk menyelesaikan masalah
tersebut.

C. SOSIAL
20
1.Dukungan Keluarga : Pasien mengatakan bahwa ia memiliki dukungan dari
seluruh keluarga terlebih dukungan dari anak-anaknya.

2. Hubungan Antar Keluarga : Pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan


anggota keluarga lain tergolong harmonis,hal ini ditunjukkan apabila ia tengah
sakit anggota keluarga yang lain kerap dating untuk melihat keadaannya.

3. Hubungan dengan orang lain : Pasien mengatakan bahwa hubungan nya dengan
sekitar lingkingan dan sesama dalm keadaan yang baik-baik saja.Ia tergolong
orang yang mudah bergaul dan pasien mengatakan bahwa ia juga kerap
berkunjung pada tetangga terdekat rumah pasien.

D. SPIRITUAL/KULTURAL

1. Pelaksanaan Ibadah : Pasien mengatakan bahwa akhir-akhir ini ia tidak

lagi mengikuti ibadah di gereja setiap minggunya


dikarenakan ketidakmampuan untuk mengikuti rangkaian
ibadah yang panjang di gereja.Ia kerap berdoa di rumah
dan sesekali jika memungkinkan ia ,mengikuti doa
lingkungan di sekitar rumahnya.

2. Keyakinan Kesehatan : Pasien mengatakan bahwa ia yakin ia akan sehat selalu


jika ia mau mengikuti instruksi/anjuran yang diberikan
oleh dokter dan petugas kesehatan lainnya.

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital :

a. Keadaan Umum : Pasien tampak baik,pasien mampu melakukan


aktivitas secara mandiri

21
b. Kesadaran : Tingkat kesadaran pasien compos mentis/pasien sadar
penuh
c. Suhu : 36,1 C
d. Nadi : 88 x/i
e. Tekanan Darah : 150/90 mmHg
f. Pernafasan : 20 x/I ,suara nafas pasien vesikuler dan regular
g. Tinggi Badan : -
h. Berat Badan : 49 Kg

2. Kebersihan perseorangan :

a. Kepala

a. Keadaan Umum : Pasien tampak bersih,rambut tampak


tertata rapi dengan diikat satu,pakaian pasien
tampak bersih.
b. Kesadaran : Pasien tampak sadar penuh
c. Suhu : 36,1 C
d. Nadi : 88x/i
e. Tekanan Darah : 150/90 mmHg
f. Pernafasan : 20 x/I ,suara nafas pasien vesikuler dan
regular
g. Berat Badan : 49 Kg

b. Leher : Leher pasien tampak simetris,tidak ditemukan adanya massa


dan lesi pada area sekitar leher,tidak terjadi pembesaran kelenjar
tiroid.
c. Dada/ Thorax

22
a. Dada : Dada tampak simetris kiri dan kanan,tidak tampak
adanya lesi tidak teraba massa.
b. Paru-paru : Suara nafas dari pasien vesikuler dan regular tidak
terdengar bunyi tambahan pada area paru.
c. Jantung : Tidak tampak adanya perbesaran pada jantung,apeks
jantung terletak pada ICS 5 Sternalis sinistra.
d. Abdomen : Abdomen pasien tampak datar dan tidak ditemukan
adanya massa maupun lesi.Bunyi peristaltic pada pasien 15
x/i.Ditemukan adanya nyeri tekan pada abdomen.
e. Muskuloskletal : Tidak tampak adanya kelainan pada area tulang dan
otot pasien,pasien mampu untuk berjalan dan melakukan aktivitas
secara mandiri
f. Lain-lain :-
g. Keadaan Lingkungan : Lingkungan sekitar pasien tergolong cukup
nyaman,pasien memiliki halaman rumah dan perabot dirumah tertata
cukup rapi,meskipun rumah tergolong cukup kecil.

F. INFORMASI PENUNJANG

1. DIAGNOSA MEDIK : GASTRITIS

2. LABORATORIUM :-

3. TERAPI MEDIS :-

Target Group

I. Dimensi Biologis
1. Usia,Jenis Kelamin,Suku

Pasien adalah seorang lansia berjenis kelamin perempuan, berusia 73 tahun dan ia
mengatakan bahwa ia adalah suku Batak Karo.

2. Tingkat tumbuh kembang/maturasi individu

23
Pasien saat ini berada pada tahap perkembangan lansia dengan tugas
perkembangan ialah mempertahankan kesehatan,mempersiapkan diri dengan
pendapatan yang menurun serta beradaptasi dengan kehilangan pasangan
hidup.Klien tergolong mampu untuk memenuhi tugas perkembangan diatas.

3. Masalah Kesehatan utama yang lazim

Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki keluhan istimewa seputar


kesehatannya.Ia hanya memiliki riwayat penyakit gastritis sejak 3 tahun yang lalu
dan hingga saat ini gastritis yang dialami pasien kerap kambuh, ketika pasien
terlambat untuk makan.PAsien juga mengatakan bahwa ia memiliki masalah
seputar pola tidurnya.Ia memiliki kesulitan untuk tidur di malam hari dan pada
siang hari pun ia jarang untuk tidur siang.

4. Imunisasi

Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat imunisasi yang telah terpenuhi
sepenuhnya sejak ia kecil.

II. Dimensi Psikologis

1. Gambaran Diri
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki gambaran diri yang positif,ia selalu
bersikap tenang dan selalu berusaha untuk menyelesaikan segala masalah dengan
tenang hati.Ia juga mengatakan bahwa ia adalah orang yang mudah bergaul
dengan sesama.

2. Keterampilan Koping
Pasien mengatakan bahwa ia mampu untuk mengendalikan emosinya.Ketika suatu
masalah datang ia selalu mencoba untuk bersikap tenang dan berpikir positif. Ia
percaya bahwa ia mampu menyelesaikan semua masalahnya dengan berpikir
positif.

3. Insiden dan Prevalen Masalah

24
Pasien mengatakan bahwa masalah yang datang jarang terjadi di dalam
kehidupannya,ia selalu mencoba untuk berpikir positif bahwa semua masalah
dapat terselesaikan.

4. Stressor psikologis di Dalam Masyarakat


Pasien mengatakan bahwa selama ini ia tidak merasa bahwa lingkungan
menyebabkan masalah/Stress psikologis terhadap dirinya,meskipun pada
lingkungan di sekitar rumahnya terdapat tempat bermain anak muda (bilyar) yang
kerap ribut tetapi ia tidak merasa terganggu akan hal itu.

III. Dimensi Fisik


1. Lokasi/tempat
Lingkungan tempat tinggal pasien tampak cukup nyaman,didepan rumah
pasien memiliki halaman,penerangan didalam rumah cukup,barang-barang
tertata dengan cukup baik,pasien memiliki toileting yang memadai,serta
jendela rumah yang tergolong sedikit.

2. Kondisi Lingkungan yang dapat membahayakan (polusi,pertukaran


cuaca,resiko penyakit)
Kondisi lingkungan tempat tinggal pasien tergolong cukup aman,jauh dari
polusi udara,dan masih cukup banyak ditemukan tumbuh-tumbuhan sebagai
penyaring/pembersih udara.

3. Perumahan
Pasien tinggal di perumahan yang tidak terlalu padat penduduk,disekitar
rumah pasien terdapat rumah-rumah tetangga yang saling berinteraksi satu dan
yang lainnya.Rumah pasien cukup nyaman meskipun tergolong cukup kecil.

IV. Dimensi Lingkungan Sosial


1. Sikap Komunitas Terhadap Target : Pasien mengatakan bahwa lingkungan dan
sesama bersikapbaik terhadap dirinya,terbukti ketika ia sakit ,sesama di sekitar
rumah kerap datang mengunjungi nya di rumah.

25
2. Status Sosial dan Ekonomi Target : Pasien mengatakan bahwa ia tergolong
orang yang mampu untuk memenuhi kebutuhan pribadinya karna ia memiliki
usaha kontrakan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.Ia mengatakan bahwa pendapatan nya tersebut cukup untuk
memenuhi kebutuhannya tanpa harus menyusahkan anak-anak atau pun
keluarganya.
3. Pendidikan : Pasien mengatakan bahwa ia hanya menyelesaikan pendidikan
hingga tamat SD.
4. Pekerjaan : Pasien mengatakan sebelumnya ia adalah seorang pedagang
kebutuhan pokok di salah satu pasar di kota medan,akan tetapi karena kondisi
tubuh yang semakin menurun ia tidak lagi berjualan dan menjadi ibu rumah
tangga yang berpendapatan dari hasil kontrakan yang dimilikinya.
5. Pelayanan Kesehatan yang Bersifat protektif : -
6. Transportasi : Pasien mengatakan bahwa selama ini jika ia hendak bepergian
dari rumah ia kerap diantar oleh keluarga atau menaiki angkutan umum.
V. Dimensi Prilaku
1. Kebutuhan Nutrisi : Pasien mengatakan bahwa kebutuhan nutrisi pasien
terpenuhi,ia makan 3 x sehari yang terdiri atas nasi,sayur-mayur,lauk-pauk dan
terkadang mengkomsumsi buah.Pada waktu-waktu tertentu pasien juga kerap
mengkomsumsi roti yang dibeli di warung untuk tetap mengisi perutnya.
2. Merokok : Pasien mengatakan bahwa ia tidak merokok.
3. Gerak Badan : Pasien mengatakan bahwa gerak badan pasien tergolong
cukup,pasien memenuhi ADL secara mandiri dan masih mampu melakukan
aktifitas sehari-hari seperti mencuci pakaian nya sendiri.
4. Aktifitas/rekreasi : Pasien mengatakan bahwa terkadang ia bepergian ke
kampongnya di kabanjahe dan pada malam hari ia beserta keluarga kerap
berkumpul bersama sembari menonton TV bersama di ruang tengah.
5. Perlindungan Khusus yang digunakan : -

VI. Dimensi Kesehatan


1. Pelayanan Yang dibutuhkan : Pasien mengatakan bahwa ia membutuhkan
pusat pelayanan keehatan seperti puskesmas dan Rumah Sakit untuk tetap

26
memantau dan mengatasi masalah kesehatan dirinya khususnya penyakit
gastritis yang dideritanya.
2. Sikap terhadap kesehatan dan Pelayanan Kesehatan : Pasien mengatakan
bahwa pasien cenderung bersikap menjaga kesehatannya,ia berusaha untuk
mengikuti instruksi dari dokter maupun tenaga kesehatan lainnya untuk tetap
mempertahankan status kesehatannya
3. Jaminan Kesehatan Masyarakat : JAMKESMAS

Pengkajian Fokus Lansia

1. INDEKS KATZ
A. Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil,
berpakaian dan ,mandi
B. Kemandirian dalam satu hal , kecuali satu dari fungsi tersebut
C. Kemandirian dalam satu hal ,kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamaar kecil dan satu
fungsi tambahan
F. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamaar kecil, berpindah
dan satu fungsi tambahan
G. Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Kesimpulan : mampu melakukan ADL secara mandiri

2. BARTHEL INDEKS

NO Item yang dinilai Dengan bantuan mandiri


1. Makan 5 10
2. Aktivitas Toilet 5 10
3. Berpindah dari 5 - 10 15
tempat tidur ke kursi
roda dan
sebaliknyatermasuk
duduk di tempar tidur
4. Kebersihsn diri 0 3

27
termasuk mencuci
muka, menyisir
rambut, menggosok
gigi
5. Mandi 0 5
6. Berjalan 5 10
dipermukaan datar
7. Naik turun tangga 5 10
8. Berpakaian 5 10
9. Mengontrol defekasi 5 10
10. Mengontrol kemih 5 10
Total 100=98

Penilaian : 98
0-20= ketergantungan
21-61= ketergantungan berat / sangat tergantung
62-90= = ketergantungan berat
91-99= ketergantungan ringan
100= mandiri

3. Pengkajian posisi dan keseimbangan (Sullivan)

No Item yang dinilai Keterangan Nilai


1. Berdiri dengan 4
postur normal
2. Berdiri dengan 4
postur normal,
menutup mata
3. Berdiri dengan kaki 4
rapat
4. Berdiri dengan satu 3
kaki
5. Berdiri, fleksi trunk 4
dan berdiri ke posisi
netral
6. Berdiri, lateral dan 4
fleksi trunk
7. Berjalan, tempatkan 3
28
tumit salah satu kaki
depan jari kaki yang
lain
8. Berjalan sepanjang 4
garis lurus
9. Berjalan mengikuti 4
tanda gambar pada
lantai
10. Berjalan 4
menyamping
11. Berjalan mundur 4
12. Berjalan mengikuti 4
lingkaran
13. Berjalan pada tumit 3
14. Berjalan dengan 3
ujung jari

Keterangan
4=Mampu melakukan aktivitas dengan lengkap
3= Mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
2= Mampu melakukan aktivitas dengan maksimal
1= Tidak mampu melakukan aktivitas

Nilai
42-54= Mampu melakukan aktivitas
28-41= Mampu melakukan aktivitas bantuan
14-27= Mampu melakukan aktivitas bantuan maksimal
<14= Tidak mampu melakukan aktivitas
Kesimpulan : nilai : 46 Pasien mampu melakukan aktivitas

Pengkajian Kognitif /Afektif

1. Short portable mental status questionnaire.(SPMSQ)

NO Pertanyaan Benar Salah


Tanggal berapa hari

29
ini?
1. Hari apa sekarang? Benar
2. Apa nama tempat Benar
ini?
3. Dimana alamat Benar
anda?
4. Berapa umur anda? Benar
5. Kapan anda lahir? Benar
6. Siapa presiden Benar
Indonesia sekarang?
7. Siapa presiden Salah
sebelumnya?
8. Siapa nama ibu Salah
anda?
9. Berapa 20 dikurang Benar
3?(begitu
seterusnya hingga
bilangan yang
terkecil.
10. Jumlah 8 2

Keterangan
Kesalahan 0-2= Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4= Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7= Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-10= Kerusakan intelektual berat
Kesimpulan : Nilai pasien : 2 Fungsi intelektual utuh

2. Mini Mental State Exam (MMSE)

NO Aspek kognitif Nilai max Nilai klien Kriteria

1. Orientasi 5 Menyebutkan
dengan benar:
1 Tahun
30
1 Musim
1 Tanggal

1 Hari

1 Bulan

2. Orientasi 4 Dimana sekarang


registrasi klien berada?

1 Negara

1 Provinsi

1 Kabupaten

Sebutkan 3 nama
objek (kursi,
meja.
Kertas)kemudian
ditanyakan
kepada klien
menjawab:

1  Kursi
1  Meja
1  Kertas
3.perhatian 3 Meminta klien
kalkulasi berhitung mulai
dari 100,
kemudian
dikurang 7-5
tingkat +1. 100,
93,………
4. Mengingat 3 Meminta klien
untuk
menyebutkan
objek pada poin
31
2:
1  Kursi
1  Me ja
1  Kaca
5. Bahasa 9 Menanyakan
kepada klien
untuk
menyebutkan
objek pada
benda(sambil
menunjukan
benda tersebut)
1 Jendela
1 Jam dinding
Meminta klien
untuk
mengulangi kata
berikut
“tidak ada jika
dan atau tetapi”.
Meminta klien
untuk
mengulangi kata
berikut yang
terdiri dari 3
langkah ambil
ballpoint
ditangan anda
ambil kertas
menulis saya
mau hadir.
1  Ambil
ballpoint
1  Ambil
kertas
1  Lihat

32
buku
Perhatikan klien
untuk hal berikut
(bila aktivitas
sesuai perintah
nilai 1
point)”tutup mata
anda”
1 1. Klien
menutup
mata .
Perhatikan pada
klien untuk
menulis atau
kalimat dan
menyalin gambar
Total 26

Penilaian :
Nilai 24-30= Normal
Nilai 17-23= Probable gangguan kognitif
Nilai 0-16= Defenitif gangguan kognitif
Kesimpulan : Nilai 26 = Pasien normal

Pengkajian Depresi
1. Inventaris Depresi Beck

Skore URAIAN
A .Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak sangat
bahagia dimana saya tidak dapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan
saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya merasa tidak sedih
B .pesimisme

33
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah
sia sia kalau sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa apa
untuk memandang ke depan
1 Saya merasa terkecil hati mengenai masa
depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati
tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya merasa benar benar gagal sebagai
orang tua (suami-istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang,
semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang
pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D .ketidakpuaasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan
dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya
gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah olah sangat buruk
dan tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai
tangan dan waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri
saya sendiri
G.Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri
jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang

34
tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran pikiran
mengenai membahayakan diri sendiri
H.Menarik diri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya
pada orang lain dan tidak perduli pada
semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya
pada orang lain dan tidak peduli pada
semua
1 Saya telah kehilangan semua minat saya
pada orang lain dan mempunyai sedikit
perhatian pada mereka
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang
lain
I.Keragu raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan
sama sekali
2 Saya tidak mempunyai banyak kesulitan
dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan dengan baik
J.Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek dan
tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan
perubahan yang permanen dalam
penampilan fisik membuat saya tidak
manis
1 Saya kwatir bahwa saya tampak tua atau
tak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak
lebih buruk dan pada sebelumnya
K.Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama
sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri
dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk
35
melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira kira sebaik
sebelumnya
L.Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan
sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukukan
sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari yang
biasanya
M.Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan
sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk
sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik
sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang
biasanya

Penilaian
0-4= Depresi tidak ada atau minimal
5-7= Depresi ringan
8-19= Depresi sedang
17>= Depresi berat
Kesimpulan : Nilai : 4 = Depresi tidak ada/minimal

Pengkajian Sosial
a. APGAR
1. Saya puas bisa kembali pada keluarga saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya (adaptasi) : 2
2. Saya puas dengan cara keluarga saya membicarakan sesuatu dan mengungkapkan
masalah dengan saya (hubungan) : 2
3. Saya puas bahwa cara keluarga saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap
emosi saya seperti marah, sedih atau atau mencintai (afek) : 2

36
4. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas (pertumbuhan) : 2
5. Saya puas dengan cara teman saya dan saya menyediakan waktu bersama sama : 2
Penilaian
Pertanyaan yang di jawab
Selalu (poin 2)
Kadang kadang (poin 1)
Hamper tidak pernah (0)
Kesimpulan : Pasien mampu bersosialisasi dengan baik

3.1. Analisa Data

Tanggal Analisa Data Etiologi Masalah


05 1. S : Pasien mengatakan ia Perubahan Imsomnia
November memiliki masalah seputar hormone
2020 kebutuhan tidurnya,ia kerap terkait jenis
merasakan kesulitan untuk kelamin
tidur ketika malam hari dan ia
juga sering terbangun pada
malam hari.Pasien tidur dari
jam 24.00 – 04.00 bahkan
terkadang pasien sering
terbangun pada pukul 02.00
kemudian mencoba kembali
beristirahat hingga pagi hari
(tidur ayam) .Sebelumnya ia
tidak pernah mengkomsumsi
obat tidur untuk membantu
dalam memenuhi pola
tidurnya.
37
O:Pasien tampak antusias
menceritakan keluhan bahwa ia
mengalami kesulitan untuk
tidur, Pasien tampak
lemas/tidak bergairah, Pasien
Palpebra klien tampak
kehitaman .

05 2. S : Pasien dan keluarga Peningkatan Kesiapan


November mengatakan bahwa mereka kesehatan Meningkatkan
2020 akan berupaya untuk Manajemen
meningkatkan kesehatan Kesehatan
keluarga,pasien juga Diri.
mengatakan ia memiliki
keinginan yang kuat untuk
selalu menjaga kesehatannya
agar penyakit gastritis yang
diderita pasien dapat dikontrol
dengan baik.
O : Pasien dan keluarga
tampak antusias dalam
mendengarkan penyuluhan
yang diberikan oleh kelompok
dan berniat untuk mengikuti
saran yang diberikan oleh
kelompok.

2.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanda Tangan


Sabtu ,05 Imsomnia b/d perubahan hormone terkait jenis Kelompok 4
Desember kelamin ditandai dengan Pasien mengatakan ia

38
2020 memiliki masalah seputar kebutuhan tidurnya,ia
kerap merasakan kesulitan untuk tidur ketika
malam hari dan ia juga sering terbangun pada
malam hari.Pasien tidur dari jam 24.00 – 04.00
bahkan terkadang pasien sering terbangun pada
pukul 02.00 kemudian mencoba kembali
beristirahat hingga pagi hari (tidur ayam).Pasien
tampak antusias menceritakan keluhan bahwa ia
mengalami kesulitan untuk tidur, Pasien tampak
lemas/tidak bergairah,Palpebra klien tampak
berwarna kehitaman
Sabtu ,05 Kesiapan Meningkatkan manajemen kesehatan Kelompok 4
Desember diri b/d peningkatan kesehatan ditandai dengan
2020 Pasien dan keluarga mengatakan bahwa mereka
akan berupaya untuk meningkatkan kesehatan
keluarga,pasien juga mengatakan ia memiliki
keinginan yang kuat untuk selalu menjaga
kesehatannya agar penyakit gastritis yang
diderita pasien dapat dikontrol dengan
baik.Pasien dan keluarga tampak antusias dalam
mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh
kelompok dan berniat untuk mengikuti saran
yang diberikan oleh kelompok

1.3. INTERVENSI KEPERAWATAN

No DIAGNOSA NOC NIC


1 Insomnia b/d Sleep 0004 Sleep Enhancement 1850
Perubahan Setelah dilakukan
Pengkajian:
hormone tindakan keperawatan
terkait jenis selama 3x 24 jam
1. Kaji adanya perasaan stress
kelamin diharapkan masalah
situsional sebelum istirahat
39
insomnia pasien dapat 2. Tentukan efek medikasi dari
teratasi dengan kepatenan pola istirahat
indicator: terhadap pasien.
a. 000401 Jam tidur Mandiri:
b. 000402 Observasi
1. Gambarkan pentingnya
waktu tidur
keadekuatan istirahat/tidur
c. 000404 Kualitas
2. Monitor kepatenan
Tidur
itirahat/tidur dan durasi tidur
d. 000407 Kebiasaan
pasien.
Tidur
3. Promosikan waktu yang
dibutuhkanpasien untuk
beristirahat
4. Persiapkan lingkungan yang
nyaman untuk mendukung pola
istirahat
5. Persiapkan kondisi yang
nyaman,mis:masase,posisi dan
sentuhan yang efektif untuk
mendukung pola tidur
Penyuluhan:

1. Instruksikan pasien untuk


memenuhi kebutuhan nutrisi
untuk mendukung pola tidur.
2. Diskusikan dengan
pasien/keluarga tentang
penggunaan teknik tidur
Kolaborasi:

1. Kolaborasi dengan tenaga


kesehatan lainnya dalam
pemberian therapy.

2 Kesiapan Knowledge Health Activity Therapy 4310


40
Meningkatkan Behaviour 1805
Manajemen Setelah dilakukan Pengkajian :
Keseharan b/d tindakan keperawatan 1. Tentukan komitmen pasien

peningkatan selama 3x 24 jam untuk menjalani program

kesehatan diharapkan Mandiri :

KesiapanMeningkatkan
1. Membantu memilih aktifitas
Manajemen Keseharan
yang sesuai dengan kemampuan
dapat dipertahankan
fisik ,psikologis dan social.
dengan indicator :
2. Membantu pasien
a. 180501 Praktek
mengidentifikasi kegiatan yang
nutrisi kesehatan
bermakna
b. 180503 Strategi
3. Memonitor
untuk menangani
emosi.fisik,social,dan spiritual
stress
terhadap respon aktifitas
c. 180518 Promosi
4. Manentukan komitmen pasien
Kesehatan
untuk meningkatkan kegiatan
d. 180519
5. Mengeksplorasi perasaan pasien
Perlindungan
dari kegiatan yang disukai.
kesehatan
Penyuluhan:

1. Instruksikan pasien
/keluarga untuk melibatkan
gerakan fisik,social,spiritual dan
kognifif dalam meningkatkan
fungsi dan kesehatan.
Kolaborasi :

1. Berkerja sama dengan ahli


okupasi dalam perencanaan
dan pengawasan sebuah
kegiatan yang diberikan
kepada pasien.

41
2.2.4.Implementasi

Tanggal Implementasi Keperawatan Tanda Tangan


05 1. Mengkaji adanya perasaan stress
November situasional sebelum pasien istirahat.
K
2020 R/p : pasien mengatakan bahwa ia tidak
memiliki masalah yang dapat mengganggu
E
Dx 1
pola tidurnya.
L
11.25 WIB

O
2. Menganjurkan pasien untuk merilekskan
diri sebelum tidur dan memastikan M
kenyamanan pada lingkungan (tempat
P
tidur).
R/p : pasien mengatakan ia menerima saran dan
O
11.30 WIB
akan mencoba untuk lebih meningkatkan
kenyamanan pada lingkungan. K

3. Menganjurkan pasien untuk beristirahat 4


setiap ada waktu luang yang kosong untuk
memenuhi pola tidur.
R/p : Pasien mengatakan selama ini ia tidak
terbiasa dan sulit untuk tidur pada siang
hari,akan tetapi ia akan mencoba untuk
tidur saat ada waktu kosong.
11.45 WIB

4. Menganjurkan pasien untuk mencukupi


kebutuhan nutrisi sebelum ia tidur
R/p :Pasien mengatakan bahwa ia selalu
mencukupi kebutuhan nutrisi sebelum

42
tidur

5. Menganjurkan pasien untuk berolahraga


kecil setiap pagi untuk melatih rentang
gerak pasien dan merangsang kebiasaan
tidur pada pasien.
11.48 WIB
R/p : Pasien mengatakan bahwa terkadang ia
melakukan olahraga kecil pada pagi hari
dengan berjalan di sekitar area rumah.

11.52

WIB
DX 2 1. Menganjurkan klien untuk tetap mematuhi K
instruksi dokter dan petugas kesehatan
E
lainnya.
R/p : Pasien mengatakan ia akan berupaya untuk
11.30 WIB L
tetap mematuhi instruksi yang diberikan
untuk mempertahankan kesehatannya. O

2. Menganjurkan pasien untuk memenuhi P


kebutuhan nutrisinya tepat waktu untuk
O
menghindari peningkatan asam lambung.
R/p : Pasien mengatakan bahwa ia akan berupaya
11.50 K
selalu makan tepat pada waktunya.

43
WIB

3. Menganjurkan keluarga untuk berperan aktif 4


dalam membantu memenuhi kebutuhan
pasien.
R/p : Keluarga pasien mengatakan bahwa sebisa
mungkin mereka akan selalu
memperhatikan ibunya dan membantu
untuk memenuhi kebutuhan beliau.
11.55

WIB
4. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman dan
aman bagi seluruh anggota keluarga.
R/p : Klien dan keluarga mengatakan bahwa
mereka akan mencoba semakin
meningkatakan kenyamanan dan keamanan
lingkungan

12.03

WIB

2 .2.5.Evaluasi Keperawatan

Tanggal Evaluasi Keperawatan Tanda Tangan


05 S : Pasien mengatakan bahwa ia akan mencoba
November untuk menerapkan saran yang diberikan
K
2020 terhadapnya agar ia mampu memenuhi
kebutuhan tidurnya.
E

44
12.20 WIB L

O : Klien tampak antusias dengan penjelasan O


yang diberikan oleh kelompok dan
M
bersedia untuk mengikuti instruksi

O
A : Masalah Insomnia masih belum teratasi

P : Intervensi dipertahankan dan dilanjutkan


oleh klien dan keluarga
4
05 S : Pasien dan keluarga mengatakan bahwa
November mereka akan berupaya untuk meningkatkan
2014 kesehatan keluarga dengan mengikuti saran
yang telah diberikan terhadap mereka.
K

E
12.25 WIB
O : Keluarga dan klien tampak antusias dan
L
memperhatikan penjelasan yang diberikan.
O

M
A : Rencana Kesiapan meningkatkan
Manajemen kesehatan diri dipertahankan P

P : Intervensi dilanjutkan oleh klien dan K


keluarga.

45
BAB IV

SIMPULAN

4.1 Simpulan

Akibat dari proses menua seluruh sistem tubuh pada lansia akan mengalami penurunan

fungsi, salah satunya adalah gangguan pada sistem pencernaan. Akibat dari gigi yang

ompong, penuruan peristaltik usus, dan kemampuan indera pengecap melemah. Hal ini akan

menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang

ditimbulkan dari gangguan sistem pencernaan adalah gastritis. Sebagian besar lansia akan

mengalami gastritis. Gastritis adalah suatu penyakit pada sistem pencernaan yang berbentuk

peradangan pada lapisan mukosa lambung. Oleh karena itu diperlukan intervensi khusus

untuk membantu lansia mengahadapi maslah kesehatan. Karena lansia dianggap sebagai

individu dalam suatu komunitas.


46
4.1 Saran

 Lansia merupakan individu yang membutuhkan peran perawat untuk membantu

memenuhi kebutuhan lansia

 Lansia merupakan bagian dari komunitas yang merupakan kelompok berisiko

terhadap masalah kesehatan karena terjadi penurunan berbagai sistem fungsi tubuh

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka

Herdman,Heather.2012.Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan defenisi dan


Klasifikasi 2012-2014.Jakarta : EGC
Moorhead,Sue. 2008.Nursing Outcomes Classification.St.Louis: Mosby
Mc,Joanne.2008.Nursing Intervention Classification.St.Louis : Mosby
Brunner,Suddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Medah,Volume 2.Jakarta : EGC
Saferi,Andra.2013. Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa).Yogjakarta:
Nuha Medika
La,Sarif.2012. Asuhan Keperawatan Gerontik.Yogjakarta: Nuha Medika
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38265/5/Chapter%20I.pdf. Sabtu,08
november:20:45

47

Anda mungkin juga menyukai