Abstrak
Keberadaan pasien kritis yang dirawat di ruang perawatan intensif dapat berdampak negatif bagi kondisi fisik
dan psikologis keluarganya, antara lain kurangnya perhatian terhadap kebersihan diri, susah tidur, penurunan
nafsu makan, kecemasan, depresi dan post trauma sindrom disorder (PTSD). Dampak negatif tersebut dapat
diminimalkan dengan cara memenuhi kebutuhan keluarga selama pasien dirawat di ruang perawatan intensif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemenuhan kebutuhan keluarga pasien kritis oleh
perawat di ICU dan ICVCU salah satu Rumah Sakit di Surakarta. Desain penelitian ini yaitu deskriptif dengan
pendekatan survei yang menggunakan kuesioner pengembangan dari CCFNI. Teknik sampling yang digunakan
yaitu total sampling dengan jumlah responden sebanyak 51 perawat. Analisa data yang digunakan adalah
analisa univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemenuhan kebutuhan keluarga pasien kritis oleh
perawat intensif sebagian besar masuk kategori baik (52,9%). Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman lebih sering
dilakukan oleh perawat intensif daripada kebutuhan jaminan pelayanan, kebutuhan informasi, kebutuhan dekat
dengan pasien dan kebutuhan dukungan mental. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi profesi keperawatan untuk lebih peduli terhadap kebutuhan keluarga pasien kritis khususnya kebutuhan
dukungan mental seperti menyarankan keluarga untuk memiliki teman dekat yang dapat memberikan
dukungan kepadanya, sehingga pemberian dukungan mental kepada keluarga diharapkan dapat meningkatkan
peran keluarga sebagai supporting system untuk kesembuhan pasien.
Abstract
The existence of criticall patients who were treated in intensive care unit can affect negatively to physical and
psychological conditions of their family, such as lack of attention to hygiene, sleep disorder, decreased appetite,
anxiety, depression and post traumatic syndrome disorder (PTSD). The negative impacts can be minimized by
fulfill family needs as long as patients treated in intensive care unit. This study aimed to describe the fulfillment
of criticall patients’ family needs by nurses in ICU and ICVCU. The design of this research was descriptive survey
and used modification of CCFNI questionnaire. The samples were 51 nurses, taken by total sampling technique.
This data analized by univariate analysis. The results showed that the fulfillment of criticall patients’ family
needs by intensive nurses mostly categorized as good (52.9%). Fulfill the comfort needs is more often done by
intensive nurses than assurance needs, information needs, proximity needs and support needs. This study was
expect to be a references for the nursing proffesion to give a better care for criticall patient’s family, especially
on psychological support, such as advised family to have social support. So, the needs of family support can be
fulfilled to increase the role of family as a support system for the patient’s recovery.
Tabel 4. Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Pasien Kritis yang Lebih Sering
dilakukan oleh Perawat (n= 51)
Kebutuha
N
n Item Mean SD
o
Keluarga
1 Rasa Meyakinkan keluarga bahwa pasien tetap mendapat 3,53 0,50
Nyaman pelayanan yang baik ketika keluarga harus
meninggalkan rumah sakit untuk sementara waktu
2 Jaminan Memberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh 3,59 0,50
Pelayanan keluarga
3 Informasi Menjelaskan kepada keluarga tentang bagaimana pasien 3,49 0,61
dirawat secara medis
4 Dekat Menginformasikan kepada keluarga jika ada rencana 3,71 0,50
dengan pemindahan pasien
Pasien
5 Dukunga Mendiskusikan dengan keluarga tentang kemungkinan 3,37 0,69
n Mental terburuk yang dapat terjadi pada pasien dan menjelaskan
kepada keluarga tentang lingkungan ICU
Tabel 5. Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Pasien Kritis yang Sebagian Kecil Masih
Jarang dilakukan oleh Perawat (n= 51)
Kebutuhan
No Item Mean SD
Keluarga
1 Rasa Membuat keluarga merasa diterima oleh staf rumah sakit 3,27 0,7
Nyaman 0
2 Jaminan Meningkatkan harapan keluarga akan kesembuhan pasien 3,14 0,8
Pelayanan 3
3 Informasi Memberitahukan keluarga mengenai staf rumah sakit 3,02 0,9
yang dapat memberikan informasi tertentu dan 3
memberitahukan contact person yang dapat dihubungi 0,8
6
4 Dekat Memfasilitasi keluarga untuk dapat mengunjungi pasien 1,90 0,8
dengan setiap saat 1
Pasien
5 Dukungan Menyarankan keluarga untuk memiliki teman dekat yang 2,41 0,9
Mental dapat memberikan dukungan kepadanya 0
PEMBAHASAN
Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
kemungkinan kondisi terburuk yang dapat informasi, kebutuhan dekat dengan pasien
terjadi pada pasien dan menjelaskan kepada dan kebutuhan dukungan mental.
keluarga tentang lingkungan ICU. Diharapkan perawat intensif dapat lebih
Berdiskusi dengan keluarga tentang peduli terhadap kebutuhan keluarga pasien
kemungkinan kondisi terburuk yang dapat kritis khususnya kebutuhan dukungan
terjadi pada pasien dapat membantu mental seperti menyarankan keluarga untuk
keluarga untuk bisa mempersiapkan dan memiliki teman dekat yang dapat
menerima jika terjadi kematian pada memberikan dukungan kepadanya,
anggota keluarganya yang dirawat di ICU sehingga pemberian dukungan mental
(Adams, Anderson, Docherty, Tulsky, kepada keluarga diharapkan dapat
Steinhauser & Bailey, 2014). Lingkungan meningkatkan peran keluarga sebagai
ICU merupakan tempat yang memiliki supporting system untuk kesembuhan
stressor yang lebih tinggi bagi pasien dan pasien.
keluarga dibandingkan dengan ruangan lain,
hal ini dikarenakan suara bising alarm
monitor, mesin-mesin yang canggih dan DAFTAR PUSTAKA
asing, serta banyaknya selang dan kabel
yang ada di pasien, sehingga penting bagi Adams, J. A., Anderson, R. A., Docherty, S. L.,
perawat memberikan penjelasan kepada Tulsky, J. A., Steinhauser, K. E., &
keluarga tentang lingkungan ICU (Cannon, Bailey, D. E. (2014). Nursing strategies to
2011; Suryani, 2012). support family members of ICU patients
at high risk of dying. Heart & Lung : The
Sedangkan ada sebagian kecil perawat yang Journal of Critical Care, 43(5), 406–15.
jarang melakukannya yaitu menyarankan doi:10.1016/j.hrtlng.2014.02.001
keluarga untuk memiliki teman dekat yang Asmadi. (2008). Konsep dasar keperawatan. (E.
dapat memberikan dukungan kepadanya. A. Mardella, Ed.). Jakarta: EGC.
Datangnya anggota keluarga secara Candra, I. V., & Sulastri. (2011). Hubungan
bersama-sama untuk menjengguk pasien komunikasi terapeutik perawat dengan
dan memberi dukungan kepada keluarga anggota keluarga terhadap tingkat
pasien dapat membuat anggota keluarga kecemasan keluarga pada pasien yang
dirawat di ICU RSUD dr. Moewardi
pasien kuat selama menjalani pengalaman
Surakarta. Universitas Muhammadiyah
itu (Eggenberger & Nelms, 2007). Menurut Surakarta.
peneliti perawat dapat menyarankan kepada Cannon, S. (2011). Family-centered care in the
keluarga pasien kritis untuk menceritakan critical care setting. Dimensions of
permasalahannya kepada orang lain yang Critical Care Nursing, Vol. 30(October),
dapat membantu keluarga tersebut. 241–245.
doi:10.1097/DCC.0b013e3182276f9a
Davidson, J. E., Powers, K., Hedayat, K. M.,
KESIMPULAN Tieszen, M., Kon, A. a, Shepard, E., …
Armstrong, D. (2007). Clinical practice
Pemenuhan kebutuhan keluarga pasien guidelines for support of the family in the
kritis oleh perawat intensif di ICU dan patient-centered intensive care unit:
ICVCU di salah satu Rumah Sakit di american college of critical care medicine
Surakarta sebagian besar masuk kategori task force 2004-2005. Critical Care
baik (52,9%). Medicine, 35(2), 605–22.
Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman doi:10.1097/01.CCM.0000254067.14607.
keluarga pasien kritis lebih sering dilakukan EB
oleh perawat intensif dibandingkan Day, A., Haj-Bakri, S., Lubchansky, S., &
kebutuhan jaminan pelayanan, kebutuhan Mehta, S. (2013). Sleep, anxiety and
HUBUNGAN KONFLIK PERAWAT YANG BERPERAN GANDA SEBAGAI IBU DENGAN STRES KERJA
PERAWAT DI RS X KOTATANGGERANG TAHUN 2019