Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, Vol XII No 1, Juni 2020/ page 1-53 46

GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN KRITIS


OLEH PERAWAT DI RUANG PERAWATAN INTENSIF

Fida’ Husain1, Dody Setyawan2


1 Staf Pengajar Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah
Surakarta; 2 Staf Pengajar Bagian Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis, Departemen Ilmu
Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Corresponding Author: dody.psikfkundip@gmail.com

Abstrak

Keberadaan pasien kritis yang dirawat di ruang perawatan intensif dapat berdampak negatif bagi kondisi fisik
dan psikologis keluarganya, antara lain kurangnya perhatian terhadap kebersihan diri, susah tidur, penurunan
nafsu makan, kecemasan, depresi dan post trauma sindrom disorder (PTSD). Dampak negatif tersebut dapat
diminimalkan dengan cara memenuhi kebutuhan keluarga selama pasien dirawat di ruang perawatan intensif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemenuhan kebutuhan keluarga pasien kritis oleh
perawat di ICU dan ICVCU salah satu Rumah Sakit di Surakarta. Desain penelitian ini yaitu deskriptif dengan
pendekatan survei yang menggunakan kuesioner pengembangan dari CCFNI. Teknik sampling yang digunakan
yaitu total sampling dengan jumlah responden sebanyak 51 perawat. Analisa data yang digunakan adalah
analisa univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemenuhan kebutuhan keluarga pasien kritis oleh
perawat intensif sebagian besar masuk kategori baik (52,9%). Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman lebih sering
dilakukan oleh perawat intensif daripada kebutuhan jaminan pelayanan, kebutuhan informasi, kebutuhan dekat
dengan pasien dan kebutuhan dukungan mental. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi profesi keperawatan untuk lebih peduli terhadap kebutuhan keluarga pasien kritis khususnya kebutuhan
dukungan mental seperti menyarankan keluarga untuk memiliki teman dekat yang dapat memberikan
dukungan kepadanya, sehingga pemberian dukungan mental kepada keluarga diharapkan dapat meningkatkan
peran keluarga sebagai supporting system untuk kesembuhan pasien.

Kata Kunci: tindakan perawat, kebutuhan keluarga, ruang perawatan intensif

Abstract

The existence of criticall patients who were treated in intensive care unit can affect negatively to physical and
psychological conditions of their family, such as lack of attention to hygiene, sleep disorder, decreased appetite,
anxiety, depression and post traumatic syndrome disorder (PTSD). The negative impacts can be minimized by
fulfill family needs as long as patients treated in intensive care unit. This study aimed to describe the fulfillment
of criticall patients’ family needs by nurses in ICU and ICVCU. The design of this research was descriptive survey
and used modification of CCFNI questionnaire. The samples were 51 nurses, taken by total sampling technique.
This data analized by univariate analysis. The results showed that the fulfillment of criticall patients’ family
needs by intensive nurses mostly categorized as good (52.9%). Fulfill the comfort needs is more often done by
intensive nurses than assurance needs, information needs, proximity needs and support needs. This study was
expect to be a references for the nursing proffesion to give a better care for criticall patient’s family, especially
on psychological support, such as advised family to have social support. So, the needs of family support can be
fulfilled to increase the role of family as a support system for the patient’s recovery.

Keywords: nurses’ practice, family needs, intensive care unit


Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, Vol XII No 1, Juni 2020/ page 1-53 47

Corresponding author: Dody


Setyawan
dody.psikfkundip@gmail.com
Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, Vol XII No 1, Juni 2020
PENDAHULUAN Dampak negatif yang dialami oleh keluarga
Keberadaan pasien kritis yang dirawat di pasien kritis tersebut dapat diminimalkan
ruang perawatan intensif dapat dengan cara memenuhi apa yang menjadi
menyebabkan masalah fisik dan psikologis kebutuhan keluarga selama anggota
bagi keluarga. Masalah fisik antara lain keluarganya dirawat di ruang perawatan
kurangnya perhatian terhadap kebersihan intensif (Stevens et al., 2014). Berdasarkan
diri, susah tidur dan penurunan nafsu makan Critical Care Family Needs Inventory
(Stevens, Hart & Herridge, 2014). Sebanyak (CCFNI) yang dikembangkan oleh Molter
43,5% keluarga pasien kritis di ICU dan Leske, keluarga pasien kritis memiliki
memiliki kualitas tidur yang buruk dan 5 kebutuhan, antara lain kebutuhan
sangat buruk (Day, Haj-Bakri, Lubchansky informasi, dukungan mental, rasa nyaman,
& Mehta, 2013). Masalah psikologis antara dekat dengan pasien dan jaminan pelayanan
lain kecemasan, depresi dan post trauma (Felipe & Fortunatti, 2014; Hashim &
sindrom disorder (PTSD) (Dianah & Hussin, 2012; Leske, 1991). Penelitian yang
Purnamasari, 2008; Paparrigopoulos, dilakukan Dwikatsari di ICU RSUD Dr.
Melissaki, Efthymiou, Tsekou, Vadala, Moewardi pada tahun 2014 menunjukkan
Kribeni et al., 2006). Sebanyak 97% bahwa 44% keluarga pasien kritis
keluarga yang anggotanya dirawat di ICU mengatakan kebutuhannya belum terpenuhi
mengalami depresi dan 81% mengalami dan kebutuhan dekat dengan pasien
gejala post trauma sindrom disorder (PTSD) merupakan kebutuhan yang paling sedikit
(Paparrigopoulos et al., 2006). Sebanyak terpenuhi (54,4%) (Dwikatsari & Utami,
41% keluarga pasien kritis di ICU RSUP 2014).
Fatmawati Jakarta mengalami kecemasan
berat dan 39% mengalami panik (Dianah & Hasil wawancara dengan salah satu perawat
Purnamasari, 2008). mengatakan bahwa belum ada pelatihan
maupun panduan tertulis terkait pemenuhan
Kecemasan yang tidak tertangani pada kebutuhan keluarga pasien kritis. Akan
keluarga dapat mempengaruhi pengambilan tetapi menurut perawat tersebut bahwa
keputusan (decision making) untuk pemenuhan kebutuhan keluarga pasien
menentukan tindakan medis yang akan kritis di ruang perawatan intensif sangatlah
dilakukan kepada pasien. Pengambilan penting.
keputusan keluarga yang tidak tepat dapat
menghambat tindakan medis yang akan Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti
dilakukan, sehingga hal ini dapat tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mempengaruhi proses pemulihan kesehatan judul “Gambaran Pemenuhan Kebutuhan
pasien (Davidson, Powers, Hedayat, Keluarga Pasien Kritis oleh Perawat di
Tieszen, Kon, Shepard et al., 2007). Selain Ruang Perawatan Intensif”.
itu, stres pada anggota keluarga pasien dapat
mengganggu keharmonisan anggota METODE PENELITIAN
keluarga dan akhirnya dapat menyebabkan
gangguan dalam mendukung kesembuhan Desain penelitian yang digunakan yaitu
pasien di ruang perawatan intensif (Lee & deskriptif dengan pendekatan survei.
Lau, 2003). Penelitian dilakukan di salah satu Rumah
Sakit di Surakarta. Teknik sampling yang
digunakan adalah total sampling. Jumlah

GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN KRITIS OLEH PERAWAT DI RUANG


PERAWATAN INTENSIF
Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, Vol XII No 1, Juni 2020/ page 1-53 48

sampel penelitian sebanyak 51 perawat Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas


dengan kriteria inklusi yaitu perawat responden berjenis kelamin perempuan
intensif yang memiliki pengalaman kerja di sebesar 38 responden (74,5%), berusia 18-40
ICU dan ICVCU > 6 bulan. Dan kriteria tahun (dewasa awal) sebesar 43 responden
eksklusinya yaitu kepala ruang, perawat (84,3%), berpendidikan D3 Keperawatan
yang sedang cuti, tugas belajar atau sebesar 27 responden (52,9%), dan bekerja
mengikuti pelatihan selama waktu sebagai perawat dan perawat intensif ≤ 5
pelaksanaan penelitian. tahun dengan persentase masing-masing
sebesar 19 responden (37,3%) dan 23
Sampel penelitian ini adalah perawat ICU responden (45,1%).
dan ICVCU dengan jumlah sampel 51
perawat. Instrumen penelitian yang Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
digunakan adalah pengembangan dari Berdasarkan Kategori Pemenuhan
Critical Care Family Needs Inventory Kebutuhan
(CCFNI). Hasil uji validitas tiap item Keluarga Pasien Kritis (n= 51)
memiliki nilai antara 0,438-0,755 dan nilai
reliabilitas 0,938. N Kategori Frekuens Presenta
o i se
HASIL DAN PEMBAHASAN (f) (%)
Adapun hasil penelitian ini adalah sebagai 1 Baik 27 52,9
berikut: 2 Kurang Baik 24 47,1
Total 51 100
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Karakteristik Responden (n= 51) Tabel 2 menunjukkan bahwa pemenuhan
kebutuhan keluarga pasien kritis oleh
No Karakteristik f (%) perawat intensif berada pada kategori baik
1 Jenis Kelamin yaitu sebesar 27 responden (52,9%), tidak
Laki-laki 13 25,5 jauh berbeda dengan kategori kurang baik
Perempuan 38 74,5 yaitu
2 Usia sebesar 24 responden (47,1%)
18-40 tahun 43 84,3
41-60 tahun 8 15,7 Tabel 3. Rata-rata Pemenuhan Kebutuhan
3 Tingkat Pendidikan Keluarga Pasien Kritis berdasarkan
D3 Kep 27 52,9 Sub Kebutuhan (n= 51)
D4 Kep 5 9,8
S1 Kep 13 25,5
Ners 6 11,8 Jenis Kebutuhan Mean
No SD
4 Lama Kerja ( )
≤ 5 tahun 19 37,3 Rasa Nyaman 3,40 0,60
6-10 tahun 15 29,4
>10 tahun 17 33,3
5 Lama Kerja Perawat
23 45,1 1.
15 29,4 2. Jaminan Pelayanan 3,37 0,62
6-10 tahun 13 25,5 3. Informasi 3,27 0,71 4. Dekat dengan
>10 tahun Pasien 3,23 0,69
Total 51 100 Dukungan Mental 3,02 0,76 5
.

GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN KRITIS OLEH PERAWAT DI RUANG


PERAWATAN INTENSIF
Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, Vol XII No 1, Juni 2020/ page 1-53 49

Tabel 3 menunjukkan bahwa perawat keluarga pasien kritis daripada kebutuhan


intensif di ICU dan ICVCU lebih sering keluarga pasien kritis yang lainnya.
dalam memenuhi kebutuhan rasa nyaman

Tabel 4. Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Pasien Kritis yang Lebih Sering
dilakukan oleh Perawat (n= 51)

Kebutuha
N
n Item Mean SD
o
Keluarga
1 Rasa Meyakinkan keluarga bahwa pasien tetap mendapat 3,53 0,50
Nyaman pelayanan yang baik ketika keluarga harus
meninggalkan rumah sakit untuk sementara waktu
2 Jaminan Memberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh 3,59 0,50
Pelayanan keluarga
3 Informasi Menjelaskan kepada keluarga tentang bagaimana pasien 3,49 0,61
dirawat secara medis
4 Dekat Menginformasikan kepada keluarga jika ada rencana 3,71 0,50
dengan pemindahan pasien
Pasien
5 Dukunga Mendiskusikan dengan keluarga tentang kemungkinan 3,37 0,69
n Mental terburuk yang dapat terjadi pada pasien dan menjelaskan
kepada keluarga tentang lingkungan ICU

Tabel 5. Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Pasien Kritis yang Sebagian Kecil Masih
Jarang dilakukan oleh Perawat (n= 51)

Kebutuhan
No Item Mean SD
Keluarga
1 Rasa Membuat keluarga merasa diterima oleh staf rumah sakit 3,27 0,7
Nyaman 0
2 Jaminan Meningkatkan harapan keluarga akan kesembuhan pasien 3,14 0,8
Pelayanan 3
3 Informasi Memberitahukan keluarga mengenai staf rumah sakit 3,02 0,9
yang dapat memberikan informasi tertentu dan 3
memberitahukan contact person yang dapat dihubungi 0,8
6
4 Dekat Memfasilitasi keluarga untuk dapat mengunjungi pasien 1,90 0,8
dengan setiap saat 1
Pasien
5 Dukungan Menyarankan keluarga untuk memiliki teman dekat yang 2,41 0,9
Mental dapat memberikan dukungan kepadanya 0

GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN KRITIS OLEH PERAWAT DI RUANG


PERAWATAN INTENSIF
Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, Vol XII No 1, Juni 2020/ page 1-53 50

PEMBAHASAN
Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman

keluarga pasien kritis yang lebih sering


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dilakukan oleh perawat yaitu meyakinkan
pemenuhan kebutuhan keluarga pasien keluarga bahwa pasien tetap mendapat kritis oleh
perawat intensif masuk kategori pelayanan yang baik ketika keluarga harus baik sebanyak
52,9 %. Hal ini didukung meninggalkan rumah sakit untuk sementara oleh penelitian
Dwikatsari di ICU RSUD waktu. Keluarga juga perlu merasa nyaman
Dr. Moewardi tahun 2014 bahwa keluarga saat harus meninggalkan rumah sakit pasien
kritis mengatakan 56 % sementara waktu untuk memenuhi kebutuhannya sudah
terpenuhi (Dwikatsari kebutuhan fisiologisnya seperti istirahat,
& Utami, 2014). Tindakan pemenuhan membersihkan diri dan makan (Stevens et kebutuhan
keluarga pasien kritis oleh al., 2014). Sedangkan ada sebagian kecil perawat dapat
dipengaruhi oleh beberapa perawat yang masih jarang melakukannya hal, antara lain jenis
kelamin, usia, tingkat yaitu membuat keluarga merasa diterima pendidikan dan pengalaman
(Asmadi, oleh staf rumah sakit. Sebanyak 46,7%
2008; Notoatmodjo, 2010). Hasil keluarga pasien di ICU RSUD Dr. Moewardi wawancara
dengan kepala ruang ICU menyatakan komunikasi perawat dengan mengatakan bahwa
pemenuhan kebutuhan anggota keluarga masuk kategori kurang, hal keluarga pasien kritis
berdasarkan CCFNI tersebut membuat keluarga merasa kurang adalah penting. Akan tetapi
belum semua nyaman dan sebanyak 66,7% keluarga perawat memahami bagaimana
cara mengalami kecemasan sedang saat melaksanakannya, karena
belum ada menunggu di ICU (Candra & Sulastri, pelatihan/ seminar maupun
panduan
2011).
tertulis terkait implementasi pemenuhan
kebutuha
n keluarga pasien kritis
Pemenuhan kebutuhan jaminan pelayanan
berdasarkan CCFNI tersebut. keluarga pasien kritis yang lebih sering

dilakukan oleh perawat yaitu memberikan


Pemenuhan kebutuhan keluarga yang penjelasan yang mudah dimengerti oleh
dilakukan oleh perawat dari paling sering keluarga. Penjelasan tenaga kesehatan yang hingga
jarang antara lain kebutuhan rasa akurat, lengkap dan mudah dimengerti dapat nyaman,
jaminan pelayanan, informasi, meringankan perasaan negatif, dekat dengan pasien dan
dukungan mental. menumbuhkan harapan yang realistis dan
Kebutuhan rasa nyaman berkaitan dengan meningkatkan kepuasan pada anggota kenyamanan
keluarga pasien kritis saat keluarga pasien (Fumis, Nishimoto, & berada di sekitar ICU dan
ICVCU.
Deheinzelin, 2008; Verhaeghe, Van
Zuuren, Kebutuhan jaminan pelayanan yaitu
Defloor, Duijnstee, & Grypdonck, 2007).
keluarga merasa yakin bahwa pasien

GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN KRITIS OLEH PERAWAT DI RUANG


PERAWATAN INTENSIF
Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, Vol XII No 1, Juni 2020/ page 1-53 51

Sedangkan ada sebagian kecil perawat


yang mendapatkan pelayanan yang terbaik. masih jarang melakukannya
yaitu
Kebutuhan informasi yaitu keluarga meningkatkan harapan keluarga
akan mendapatkan informasi yang jelas mengenai kesembuhan pasien. Hasil dari wawancara
kondisi pasien kritis. Kebutuhan dekat dengan kepala ruang ICU menyatakan dengan pasien
yaitu keluarga yang ingin bahwa penting bagi keluarga pasien untuk berada dekat dengan
anggota keluarga yang memiliki harapan positif mengenai sedang sakit.
kesembuhan pasien, akan tetapi juga perlu
memperhatikan kondisi pasien. Hal yang person petugas kesehatan kepada keluarga
dapat dilakukan oleh perawat adalah pasien.
memberikan dukungan dan penjelasan yang
sejujurnya mengenai kondisi pasien, Pemenuhan kebutuhan keluarga untuk dekat
termasuk kemungkinan terburuk yang dapat dengan pasien kritis yang lebih sering
terjadi, sehingga hal tersebut belum tentu dilakukan oleh perawat yaitu
dapat memberikan harapan kepada keluarga menginformasikan kepada keluarga jika ada
akan kesembuhan pasien. rencana pemindahan pasien. Hal ini
berkaitan dengan fungsi keluarga dalam
Pemenuhan kebutuhan informasi keluarga ekonomi (economic function) yaitu biaya
pasien kritis yang lebih sering dilakukan perawatan pasien dan peran keluarga
oleh perawat yaitu menjelaskan kepada sebagai pengambil keputusan (decision
keluarga tentang bagaimana pasien dirawat making) tindakan kesehatan yang akan
secara medis. Kepuasan keluarga dan dilakukan terhadap pasien (Efendi &
pemahaman di ruang perawatan intensif Makhfudli, 2009; Suprajitno, 2004).
dapat meningkat jika tenaga kesehatan di Sedangkan ada yang sebagian besar masih
ruangan tersebut berusaha untuk jarang dilakukan oleh perawat yaitu
menjelaskan bagaimana pasien dirawat memfasilitasi keluarga untuk dapat
secara medis (Fumis et al., 2008). mengunjungi pasien setiap saat. Pembatasan
Sedangkan ada yang sebagian kecil masih jam berkunjung bertujuan supaya
jarang dilakukan oleh perawat yaitu penyediaan perawatan untuk pasien tidak
memberitahukan keluarga mengenai staf terganggu dan sebagai upaya pengendalian
rumah sakit yang dapat memberikan infeksi nosokomial (Hunter, Goddard,
informasi tertentu dan memberikan contact Rothwell, Ketharaju, & Cooper, 2010).
person yang dapat dihubungi. Memilki Hasil observasi di ICU dan ICVCU salah
orang tertentu dirumah sakit yang dapat satu Rumah Sakit di Surakarta bahwa
dihubungi pada saat keluarga tidak dapat keluarga dapat mengunjungi pasien pada
berkunjung ke rumah sakit merupakan hal saat jam berkunjung yaitu pukul 10.00-
yang penting, hal ini berkaitan dengan 12.00 dan pukul 17.00-19.00 secara
keluarga pasien kritis yang tidak berani bergantian dengan maksimal 2 orang untuk
untuk meninggalkan rumah sakit sementara tiap pasien. Menurut peneliti jam
waktu (Kasiyantini, 2006). Sedangkan berkunjung tersebut dapat dimulai dan
sebanyak 33,3 % keluarga pasien kritis diakhiri tepat waktu sehingga bisa
cemas karena kurang informasi (Dianah & dimaksimalkan oleh keluarga untuk
Purnamasari, 2008). Hal ini yang dapat mengunjungi pasien kritis.
dijadikan masukan bagi perawat intensif
untuk lebih peka lagi dalam memberikan Pemenuhan kebutuhan dukungan mental
informasi kepada keluarga pasien kritis keluarga pasien kritis yang lebih sering
khususnya untuk memberikan contact dilakukan oleh perawat yaitu
mendiskusikan dengan keluarga tentang

GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN KRITIS OLEH PERAWAT DI RUANG


PERAWATAN INTENSIF
Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, Vol XII No 1, Juni 2020/ page 1-53 52

kemungkinan kondisi terburuk yang dapat informasi, kebutuhan dekat dengan pasien
terjadi pada pasien dan menjelaskan kepada dan kebutuhan dukungan mental.
keluarga tentang lingkungan ICU. Diharapkan perawat intensif dapat lebih
Berdiskusi dengan keluarga tentang peduli terhadap kebutuhan keluarga pasien
kemungkinan kondisi terburuk yang dapat kritis khususnya kebutuhan dukungan
terjadi pada pasien dapat membantu mental seperti menyarankan keluarga untuk
keluarga untuk bisa mempersiapkan dan memiliki teman dekat yang dapat
menerima jika terjadi kematian pada memberikan dukungan kepadanya,
anggota keluarganya yang dirawat di ICU sehingga pemberian dukungan mental
(Adams, Anderson, Docherty, Tulsky, kepada keluarga diharapkan dapat
Steinhauser & Bailey, 2014). Lingkungan meningkatkan peran keluarga sebagai
ICU merupakan tempat yang memiliki supporting system untuk kesembuhan
stressor yang lebih tinggi bagi pasien dan pasien.
keluarga dibandingkan dengan ruangan lain,
hal ini dikarenakan suara bising alarm
monitor, mesin-mesin yang canggih dan DAFTAR PUSTAKA
asing, serta banyaknya selang dan kabel
yang ada di pasien, sehingga penting bagi Adams, J. A., Anderson, R. A., Docherty, S. L.,
perawat memberikan penjelasan kepada Tulsky, J. A., Steinhauser, K. E., &
keluarga tentang lingkungan ICU (Cannon, Bailey, D. E. (2014). Nursing strategies to
2011; Suryani, 2012). support family members of ICU patients
at high risk of dying. Heart & Lung : The
Sedangkan ada sebagian kecil perawat yang Journal of Critical Care, 43(5), 406–15.
jarang melakukannya yaitu menyarankan doi:10.1016/j.hrtlng.2014.02.001
keluarga untuk memiliki teman dekat yang Asmadi. (2008). Konsep dasar keperawatan. (E.
dapat memberikan dukungan kepadanya. A. Mardella, Ed.). Jakarta: EGC.
Datangnya anggota keluarga secara Candra, I. V., & Sulastri. (2011). Hubungan
bersama-sama untuk menjengguk pasien komunikasi terapeutik perawat dengan
dan memberi dukungan kepada keluarga anggota keluarga terhadap tingkat
pasien dapat membuat anggota keluarga kecemasan keluarga pada pasien yang
dirawat di ICU RSUD dr. Moewardi
pasien kuat selama menjalani pengalaman
Surakarta. Universitas Muhammadiyah
itu (Eggenberger & Nelms, 2007). Menurut Surakarta.
peneliti perawat dapat menyarankan kepada Cannon, S. (2011). Family-centered care in the
keluarga pasien kritis untuk menceritakan critical care setting. Dimensions of
permasalahannya kepada orang lain yang Critical Care Nursing, Vol. 30(October),
dapat membantu keluarga tersebut. 241–245.
doi:10.1097/DCC.0b013e3182276f9a
Davidson, J. E., Powers, K., Hedayat, K. M.,
KESIMPULAN Tieszen, M., Kon, A. a, Shepard, E., …
Armstrong, D. (2007). Clinical practice
Pemenuhan kebutuhan keluarga pasien guidelines for support of the family in the
kritis oleh perawat intensif di ICU dan patient-centered intensive care unit:
ICVCU di salah satu Rumah Sakit di american college of critical care medicine
Surakarta sebagian besar masuk kategori task force 2004-2005. Critical Care
baik (52,9%). Medicine, 35(2), 605–22.
Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman doi:10.1097/01.CCM.0000254067.14607.
keluarga pasien kritis lebih sering dilakukan EB
oleh perawat intensif dibandingkan Day, A., Haj-Bakri, S., Lubchansky, S., &
kebutuhan jaminan pelayanan, kebutuhan Mehta, S. (2013). Sleep, anxiety and

GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN KRITIS OLEH PERAWAT DI RUANG


PERAWATAN INTENSIF
Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, Vol XII No 1, Juni 2020/ page 1-53 53

fatigue in family members of patients survey of intensive care unit visiting


admitted to the intensive care unit: a policies in the United Kingdom.
questionnaire study. Critical Care Anaesthesia, 65(11), 1101–1105.
(London, England), 17(3), R91. Kasiyantini, A. maria. (2006). Persepsi keluarga
doi:10.1186/cc12736 terhadap kebutuhan ruang perawatan
Dianah, & Purnamasari. (2008). Faktor-faktor intensif di RS ST.Elisabeth Semarang.
yang mempengaruhi kecemasan keluarga PSIK-UNDIP.
klien yang dirawat di ruang ICU Rumah Lee, L. Y. K., & Lau, Y. L. (2003). Immediate
Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. needs of adults family members of adults
Universitas Indonesia. Retrieved from intensive care patients in Kong Kong.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2027620 Journals of Clinical Nursing, 12(852),
9-TK-Dianah.pdf 490–500.
Dwikatsari, A., & Utami, R. S. (2014). Leske, J. S. (1991). Internal psychometric
Gambaran pemenuhan kebutuhan keluarga properties of the critical care family needs
pasien di intensive care unit. Universitas inventory, 20(Hearth & Lung), 236–244.
Diponegoro. Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku
Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
kesehatan komunitas: teori dan praktik Paparrigopoulos, T., Melissaki, A., Efthymiou,
dalam keperawatan. Jakarta: Salemba A., Tsekou, H., Vadala, C., Kribeni, G.,
Medika. …
Eggenberger, S. K., & Nelms, T. P. (2007). Soldatos, C. (2006). Short-term
Being family: The family experience psychological impact on family members
when an adult member is hospitalized of intensive care unit patients. Journal of
with a critical illness. Journal of Clinical Psychosomatic Research, 61(5), 719–22.
Nursing, 16(9), 1618–1628. doi:10.1016/j.jpsychores.2006.05.013
Felipe, C., & Fortunatti, P. (2014). Most Stevens, R. D., Hart, N., & Herridge, M. S.
important needs of family members of (2014). Textbook of post-ICU medicine: the
critical patients in light of the critical care legacy of critical care. United Kingdom: Oxford
family needs inventory. Invest Educ University Press.
Enferm, 32(2), 306–316. Retrieved from Suprajitno. (2004). Asuhan keperawatan
http://www.scielo.org.co/pdf/iee/v32n2/v3 keluarga: aplikasi dalam praktik. (M.
2n2a13.pdf Ester, Ed.). Jakarta: EGC.
Fumis, R. R. L., Nishimoto, I. N., & Suryani. (2012). Aspek psikososial dalam
Deheinzelin, D. (2008). Families’ merawat pasien kritis. Retrieved from
interactions with physicians in the http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uplo
intensive care unit: the impact on family's ads/2015/04/13-Aspek-
satisfaction. Journal of Critical Care, Psikososial1.pdf
Volume 23(Issue 3), 281–286. Retrieved Verhaeghe, S. T. L., Van Zuuren, F. J., Defloor,
from T., Duijnstee, M. S. H., & Grypdonck, M.
http://www.sciencedirect.com/science/arti H. F. (2007). How does information
cle/pii/S0883944107000494 influence hope in family members of
Hashim, F., & Hussin, R. (2012). Family needs traumatic coma patients in intensive care
of patient admitted to intensive care unit unit? Journal of Clinical Nursing, 16(8),
in a public hospital. Procedia - Social and 1488–1497. doi:10.1111/j.1365-
Behavioral Sciences, 36(June 2011), 103– 2702.2006.01807.x
111. doi:10.1016/j.sbspro.2012.03.012
Hunter, J. D., Goddard, C., Rothwell, M.,
Ketharaju, S., & Cooper, H. (2010). A

GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN KRITIS OLEH PERAWAT DI RUANG


PERAWATAN INTENSIF
Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, Vol XII No 1, Juni 2020/ page 1-53 54

GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN KRITIS OLEH PERAWAT DI RUANG


PERAWATAN INTENSIF
Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, Vol XII No 1, Juni 2020/ page 1-53

HUBUNGAN KONFLIK PERAWAT YANG BERPERAN GANDA SEBAGAI IBU DENGAN STRES KERJA
PERAWAT DI RS X KOTATANGGERANG TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai