Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn.

C DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENGLIHATAN KATARAK

Disusun oleh
1. Fadilla indriyani S.N
2. Sri gangga L
3. Tamara indah S
4. Agnes R demetouw
5. Yuni maryana

STIKes Ganesha Husada Kediri


Tahun Akademik 2020/2021
A. Data biografi
1. Identitas pasien
Nama : Tn.C
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Usia : 73 tahun
Status : Duda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Alamat : Dsn Banaran , Kec.Semen Kab. Kediri
No register : 059034
Tgl masuk : 12 november 2020
Diagnosa medis : katarak

2. penanggung jawab
Nama : Tn.H
Hub dg pasien : adik kandung
Pekerjaan : swasta
Alamat : Dsn Banaran , Kec.Semen Kab. Kediri

B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Klien mengatakan pandangan kabur sejak 3 bulan yang lalu.
2. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga klien mengatakan sejak 3 bulan lalu klien sering mengeluhkan
pandangan mata kabur dan tidak jelas, mata klien tampak keruh kemudian klien
Pernah diperiksakan ke salah satu RS didiagnosa katarak dan harus dilakukan
operasi. Keluarga belum bisa mendampingi sehingga untuk sementara minum obat
dari dokter yang memeriksa. Vit A 3x1 tab dan tetes mata Aktifitas sehari hari
dibantu keluarga.
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat dan belum pernah menjalani
operasi terutama dengan penyakit yang sama (katarak). Klien juga mengatakan
tidak ada alergi makanan dan obat-obatan.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mengalami riwayat
penyakit yg sama yg diderita klien saat ini yaitu katarak.
C. Pola kesehatan fungsional
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
- Klien mengatakan bahwa sehat tidak mengalami sakit dan terbebas dari
penyakit jasmani maupun rohani.
- Klien mengatakan bahwa klien belum mengerti ttg penyakit yg dideritanya
saat ini. Klien tidak mengerti kenapa sampai mengalami katarak. Klien
mengatakan takut akan kondisinya dan takut dg prosedur operasi yg akan
dijalani klien mengatakan tidak tahu sama sekali ttg penyakitnya.
- Klien mengatakan cemas thd penyakit yg dideritanya apakah sembuh atau
tidak.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Makan :
- Sebelum sakit
Klien mengatakan dirumah biasa makan 3x sehari porsi 1 piring kadang lebih,
dg jenis menu nasi putih, sayur-sayuran dan lauk paul. Klien mengatakan tidak
ada makanan yg dihindarinya.
- Saat sakit
Klien mengatakan makan 3x sehari hanya menghabiskan seperempat porsi diet
dari rumah sakit, menu hanya bubur yg dianjurkan diet rumah sakit dg diet
bubur tinggi kalori dan tinggi protein.

Minum :
- Sebelum sakit
Klien mengatakan minum air putih 8 gelas sehari.
- Saat sakit
Hanya bisa minum airputih 5 gelas/hari

3. Pola eliminasi
Pola BAB
- Sebelum sakit
Klien mengatakan dirumah BAB 1xsehari, tdk ada masalah dalam BAB.
- Saat sakit
3 hari blm BAB karena kurang gerak dan kurang makanan berserat.

Pola BAK
- Sebelum sakit
Sehari 5-6x kencing. Tidak ada masalah dalam bak
- Saat sakit
BAK menggunakan pispot dibantu keluarga.

4. Pola aktivitas dan mobilisasi


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ket :
1 : Mandiri
2 : dibantu alat
3 : dibantu orang lain
4 Dibantu orang lain dan alat
5 Tergantung total.

5. Pola tidur dan istirahat


- Sebelum sakit
Klien mengatakan dirumah dalam sehari tidur kurang lebih 8 jam 2 jam siang
6 malam. Tidak ada masalah dalam pola tidur klien dirumah.
- Saat sakit
Selama sakit klien mengatakan kurang bisa tidur, sering terbangun pada
malam hari.

6. Pola persepsi dan sensori


- Klien mengatakan kurang paham terhadap penyakitnya dan yg menyebabkan
terjadinya penyakit.
- Klien tidak dapat melihat dengan jelas, pandangnya kabur, dan kadang-kadang
melihat satu objek menjadi 2 bayangan.
- Pasien merasa cemas dg penyakit yg dideritanya saat ini.
- Klien mengatakkan jika terkena sinar/paparan matahari menyilaukan mata.

7. Pola hubungan dan peran


- Hubungan dg keluarga
Keluarga klien mengatakan dalam keluarganya hubungan keluarga klien
terjalin baik dan saling memperhatikan satu sama lainya termasuk apabila ada
anggota keluarga yg sakit keluarga yg lain ikut mendukung untuk
mendapatkan kesembuhan dengan berobat.
- Peran
Klien mengatakan bahwa ia adalah seseorang yg berusia 73 tahun, berperan
sebagai kakak dari 2 bersaudara dan mempuanyai seorang anak yang tinggal
jauh dg dia.
8. Pola reproduksi dan seksual
-

9. Persepsi diri
- Body image
Klien mengatakan cemas kondisi sakitnya namun klien mengatakan bahwa
klien menerima kondisi sakitnya dg sabar dan keluarga menganggap ini adalah
ujian dan ia bersabar dalam mengahadapi masalah ini.
- Ideal diri
Klien berharap agar cepat sembuh dan segera pulang
- Harga diri
Klien menganggap bahwa kondisi sakitnya saat ini adalah cobaan bagi klien
dan klien tidak merasa minder dg kondisinya saat ini karena keluarga klien
selalu mensuport klien, dan klien pasti dapat kembali dan sehat seperti
sebelum sakit.
- Identitas diri

6 Pola mekanisme koping


- Sebelum sakit klien jika ada masalah selalu bercerita ke keluarganya dan
keluarga mendukung klien untuk menyelesaikan masalah.
- Saat sakit klien mengatakan cemas dengan penyakitnya.

D. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV :
- TD : 130/80 mmHg
- Nadi : 84x/mnt
- S : 37,3*C
- RR : 20x/mnt
4. Pemeriksaan head to toe
- Kepala
Kulit kepala Bersih tidak ada ketombe, tidak ada benjolan di kepala Bentuk
kepala bulat, rambut berwarna putih,
- Mata
Mata kiri isokor, konjungtiva ananemis dan sklera mata anikhterik sedangkan
mata kanan terdapat oedem palpebra, terdapat selaput putih pada kelopak
mata, hasil pemeriksaan fisik dengan opthalmoscope bagian kornea ada
selaput putih.
- Telinga
Letak simetris tidak ada serumen, dapat berfungsi dengan baik.
- Hidung
Simetris tidak ada polip hidung tidak terdapat masalah dalam pola pernafasan.
- Mulut
Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis. Lidah agak kotor warna gigi sedikit
kuning warna merah muda.
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan jugularis
vena perifer dan teraba nadi karotis
- Thorax
Bentuk simetris pergerakan dada kanan dan kiri simetris, tidak lesi pada kulit
dan tidak ada pembengkakakan dada.
-
5. Abdomen
- Inspeksi : permukaan abdomen simetris kanan dan kiri tdk ada asietas dan tdk
terdapat lesi pada abdomen.
- Auskultasi : bising usus kurang lebih 12x/mnt
- Perkusi : suara tympani
- Palpasi : tidak trdapat nyeri tekan pada semua lapang abdomen dan tidak
terdapat pembesaran pada ginjal dan hepar.
6. Ekstremitas
- Ekstremitas atas
Fungsi ekstremitas atas normal dan dapat berfungsi dg baik dan tidak
menggunakan alat bantu dan ektremitas sebelah kanan terpasang infus RL dg
infuset makro, 12 tetes/mnt keadaan infus baik tidak terdapat oedem pada area
yg terpasang infus dan tidak ada nyeri,
- Ekstremitas bawah
Tidak terdapat kelainan dan dapat berfungsi dengan baik hanya saja klien
tidak mau bnyak bergerak.
- Skala kekuatan otot pada kedua kaki dan tangan nilai 5 yaitu dapat bergerak
dg baik dan mampu menahan gravitasi.

E. Pemeriksaan penunjang
- Lab
No Pemeriksaan Hasil
1 Hemoglobin 13,8 gr/dl
2 Leukosit 10.400/ul
3 Hemetokrit 39%
4 Laju endap darah 13mm/jam
5 Blooding time 2 mnt
6 Clothing time 4 mnt
7 GDS 110
- Obat : Vit A 3x1 tab dan tetes mata

F. Analisa data
No Data Masalah Penyebab
1 Ds : Rsiko cidera Gangguan persepsi
- Klien mengatakan kesulitan sensori
untuk beraktivitas
Do :
- Aktivitas harian klien tampak
dibantu.
- Pasien terbaring di tempat
tidur
- TTV :
TD : 130/80mmHg
N : 84x/mnt
S : 37,3*C
RR: 20x/mnt
2 Ds : Ansietas Perubahan pada
- Klien mengatakan cemas thd status kesehatan dan
penyakit yg dideritanya kurang pengetahuan
apakah bisa sembuh apa
tidak.

Do :
- Wajah klien tampak gelisah
- Klien terlihat agak tegang
- Klien terlihat memfokuskan
pada diri sendiri
- Klien tampak cemas
- Klien terlihat takut
- TTV
TD : 130/80 mmHg
N : 84x/mnt
S : 37,3*C
RR : 20x/mnt

G. Diagnosis keperawatan
1. Resiko cidera berhubungan dengan gangguan persepsi sensori penglihatan
2. Ansietas berhubungan dg perubahan status kesehatan dan kurang pengetahuan
penyakit.

H. Rencana asuhan keperawatan


1. - Diagnosa keperawtan 1
Resiko cidera berhubungan dengan gangguan persepsi sensori penglihatan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien
dapat melakukan mobilisasi dg mandiri.
Kriteria Hasil :
- Klien dapat melakukan mobilitas fisik tanpa diabantu.
- Klien dapat melakukan aktivitas harian sendiri.
- Klien tak tampak gelisah
- TTV dalam batas normal
Intervensi
a. Pantau keadaan pasien setiap jam dan berikan penghalang tempat tidur
R : pencegahan primer thd resiko cidera
b. Pantau TTV
R : mengetahui TTV dan keadaan umum pasien.
c. Bantu pasien dalam pergerakan aktivitas ke toilet
R : mencegah terjadinya kecelakaan
d. Letakkan barang yg dibutuhkan/ posisi bel pemanggil dalam jangkauan
klien.
R : memungkinkan pasien melihat objek lebih mudah dan
memudahkan panggilan untuk pertolongan bila diperlukan.
e. Berikan pendidikan kesehatan ttg pencegahan injury dirumah.
R : untuk mencegah terjadinya injury di rumah.
2. Diagnosa keperawatan 2
Ansietas berhubungan dg perubahan status kesehatan dan kurang pengetahuan
penyakit.
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan tidak terjadi kecemasan pada
klien
Kriteria hasil
- Pasien mengungkapkan rasa cems dan takutnya
- Pasien tampak rilex tidak tegang dan melaporkan kecemasanya berkurang
sampai pada tingkat dapat diatasi.
- TTV dalam batas normal.
Intervensi
a. Kaji tingkat kecemasan pasien dan catat adanya tanda-tanda verbal dan
nonverbal
R : derajat kecemasan akan dipengaruhi bagaimana informasi tersebut
diterima oleh individu
b. Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan isi pikiran dan perasaan
takutnya
R : mengungkapkan rasa takut secara terbuka diamana rasa takut dapat
ditujukan
c. Observasi tanda vital dan peningkatan respon fisik pasien
R : mengetahui respon fisiologis yg ditimbulkan akibat kecemasan.
d. Beri penjelasan pada pasien ttg penyakit katarak dan penyebabnya
serta harapan
R : mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan pasien
pada penyakitnya
e. Beri suport pada pasien setiap melakukan prosedur tindakan
R : mengurangi perasaan takut da cemas

I. Implementasi dan Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai