DosenPengampu: Suhartini,S.Kep.Ns.,M.MKes
Nama Kelompok :
1.Agnes R Demetouw
2.Fadila Indriany
3.Sri gangga
5.Yuni Maryana
PRODI S1 KEPERAWATAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua. Syukur Alhamdulillah kami dapat mengerjakan
tugas Makalah dari mata kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif tentang Model
Pelayanan Perawatan Paliatif.
Gorontalo, Oktober 2018
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................... i
Daftar isi ............................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................. 1
1. Latar Belakang...................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
3. Tujuan Masalah..................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan ................................................................................................. 3
1. Definisi Keperawatan Paliatif.................................................................................. 3
2. Aspek-Aspek Dalam Pelayanan Keperawatan Paliatif................................................ 4
3. Tim dan Tempat Perawatan Paliatif...........................................................................4
4. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care...................................................................... 6
5. Indikasi Perawatan Paliatif.......................................................................... ………..6
6. Prinsip dan Langkah-langkah Pelayanan Paliatif........................................ ……………….. 7
Bab III Penutup....................................................................................................... 10
1. Kesimpulan .......................................................................................................... 10
2. Saran .......................................................................................................... ……..10
3. Daftar Pustaka ........................................................................................... ……….12
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perawatan paliatif merupakan pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan
keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderitaan
terhadap rasa sakit dan memberikan dukungan fisik, psikososial dan spiritual yang dimulai sejak
tegaknya diagnose hingga akhir kehidupan pasien (World Health Organization, 2014). Perawatan
paliatif juga merupakan suatu pendekatan dalam perawatan pasien yang terintegrasi dengan terapi
pengobatan untuk mengoptimalkan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis atau mengancam
jiwa (National Consensus Project for Quality Palliative Care, 2009).
Pelayanan perawatan paliatif yang diberikan memiliki beberapa aspek yaitu fisik, psikologis,
sosial, dan spiritual. Aspek fisik dalam perawatan meliputi pemberian asuhan terhadap reaksi
patofisiologis seperti nyeri, gejala lain dan efek samping yang dialami pasien. Aspek social dalam
perawatan yaitu memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga tentang penyakit dan
komplikasinya, gejala, efek samping dari pengobatan seperti kecacatan yang berpengaruh terhadap
hubungan interpersonal, kapasitas pasien untuk menerima dan kapasitas keluarga untuk
menyediakan kebutuhan perawatan. Aspek psikologis yaitu memberikan asuhan terhadap reaksi
seperti depresi, stress, kecemasan, serta pelayanan terhadap proses berduka dan kehilangan. Aspek
spiritual dalam perawatan meliputi pemberian asuhan terhadap masalah keagamaan seperti harapan
dan ketakutan, makna, tujuan, kepercayaan tentang kehidupan setelah kematian, rasa bersalah,
pengampunan dan kehadiran rohaniawan sesuai keinginan pasien dan keluarga.
2. RUMUSAN MASALAH
Dari latarbelakang diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut.
1) Apakah Definisi Keperawatan Paliatif ?
2) Apasajakah Aspek Pelayanan Dalam Perawatan Paliatif ?
3) Siapa sajakah Tim Dalam Pelayanan Keperawatan Paliatif ?
4) Apasajakah Model Dalam Pelayanan Keperawatan Paliatif ?
5) Bagaimanakah Indikasi Pelayanan Keperawatan Paliatif?
6) Apasajakah Prinsip danLangkah-langkah dalam Pelayanan Keperawatan Paliatif ?
3. TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuannya sebagai berikut.
1) Mengetahui Definisi Keperawatan Paliatif
2) Mengetahui Aspek Pelayanan Dalam Perawatan Paliatif
3) Mengetahui Tim Dalam Pelayanan Keperawatan Paliatif
4) Mengetahui Model Dalam Pelayanan Keperawatan Paliatif
5) Mengetahui Indikasi Pelayanan Keperawatan Paliatif
6) Mengetahui Prinsip dan Langkah-langkah dalam Pelayanan keperawatan Paliatif
BAB II
PEMBAHASAN
2) Hospice
Hospice merupakan tempat pasien dengan penyakit stadium terminal yang tidak dapat dirawat
di rumah namun tidak melakukan tindakan yang harus dilakukan di rumah sakit. Pelayanan yang
diberikan tidak seperti di rumah sakit, tetapi dapat memberikan pelayanan untuk mengendalikan
gejala-gejala yang ada, dengan keadaan seperti di rumah pasien sendiri.
3) Rumah
Peran keluarga lebih menonjol karena sebagian perawatan dilakukan oleh keluarga. Keluarga
atau orang tua sebagai care giver diberikan latihan pendidikan keperawatan dasar. Perawatan di
rumah hanya mungkin dilakukan bila pasien tidak memerlukan alat khusus atau keterampilan
perawatan yang mungkin dilakukan oleh keluarga.
Pelayanan paliatif yang dilaksanakan memiliki langkah-langkah umum yang menjadi dasar dalam
melakukan pelayanan. Adapun langkah-langkah dari pelayanan paliatif adalah sebagai berikut :
1) Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien
2) Membantu pasien dalam membuat Advanced Care Planning (wasiat atau keingingan terakhir
3) Pengobatan penyakit penyerta dan aspek sosial yang muncul
4) Tata laksana gejala ( sesuai panduan dibawah )
5) Informasi dan edukasi perawatan pasien
6) Dukungan psikologis, kultural dan social
7) Respon pada fase terminal: memberikan tindakan sesuai wasiat atau keputusan keluarga bila wasiat
belum dibuat, misalnya: penghentian atau tidak memberikan pengobatan yang memperpanjang
proses menuju kematian (resusitasi, ventilator, cairan, dll)
8) Pelayanan terhadap pasien dengan fase terminal Evaluasi apakah :
a. Nyeri dan gejala lain teratasi dengan baik
b. Stress pasien dan keluarga berkurang
c. Merasa memiliki kemampuan untuk mengontrol kondisi yang ada
d. Beban keluarga berkurang
e. Hubungan dengan orang lain lebih baik
f. Kualitas hidup meningkat
g. Pasien merasakan arti hidup dan bertumbuh secara spiritual
h. Jika Pasien MENINGGAL dilakukan Perawatan jenazah, kelengkapan surat dan keperluan
pemakaman, dukungan masa duka cita (berkabung) (Kemenkes RI, 2017)
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
1) Perawatan paliatif merupakan kebutuhan yang sangat esensial bagi pasien-pasien yang mengalami
kondisi medis tertentu dan sudah sepatutnya tenaga medis dalam hal ini dokter, spesialis, perawat
dan juga ahli lain seperti bidang spiritual berkolaborasi dalam perawatan paliatif (Campbell,2013;
Lilley et al., 2016).
2) Pelayanan keperawatan paliatif yang diberikan memeiliki beberapa aspek yaitu fisik, psikologis,
sosial, dan spritual.
3) Pendekatan perawatan paliatif melibatkan berbagai disiplin ilmu yaitu pekerja sosial, ahli agama,
perawat, dokter, psikolog, relawan, apoteker, ahligizi, fisioterapi, dan okupasiterapi.
4) Model/tempat perawatan paliatif diantaranya : Rumah sakit, Rumah (Hospice Care), Hospis
(Hospice Care), Praktek Bersama, Tim/Kelompok Perawatan Paliatif.
5) Perawatan paliatif terbukti dapat memberikan efektifitas dan efikasinya dimana gejala-gejala dapat
lebih berkurang dan diterima seperti nyeri dan depresi, meningkatkan kualitas kehidupan serta
mengurangi penggunaan ICU, lama rawat inap serta biaya perawatan.
6) Perawatan paliatif mengutamakan pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien
dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam
jiwa, melalui pencegahan dan mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang
tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (Grudzenet
al., 2010).
2. SARAN
Perawatanpaliatifinisangatdiperlukanuntuk orang-orang dengan tahap terminal sehingga bias
lebih mempersiapkan diri dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dar ipasien.Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan bias digunakan sebagai referensi
bacaan yang mendidik.
DAFTAR PUSTAKA
Aldridge, M. D. et al. (2015) ‘Education , implementation , and policy barriers to greater integration
of palliative care : A literature review’, Palilative Medicine. doi: 10.1177/0269216315606645.
Campbell, M. L. (2013) Nurse to Nurse Palliative Care : Expert Interventions. First. New York:
McGraw-Hill Companies. doi: DOI: 10.1036/0071493239.
Doyle, D. and Woodruff, R. (2013) The IAHPC Manual of Palliative Care. 3rd editio, Journal of Pain
and Palliative Care Pharmacotherapy.3rd editio.doi: 10.3109/15360288.2013.848970.
Kelley, A. S. and Morrison, R. S. (2015) ‘Palliative Care for the Seriously Ill’, The New England
Jornal of Medicine, 373(8), pp. 747–755. doi: 10.1056/NEJMra1404684.
WHO | WHO Definition of Palliative Care.WHO [Internet]. 2012 [cited 2017 Apr 11]; Available
from: http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/
Kemenkes RI (2017) PROFIL KESEHATAN INDONESIA. Jakarta.
Rochmawati, E., Wiechula, R. and Rn, K. C. (2016) ‘Current status of palliative care services in
Indonesia : a literature review’, International Council of Nurses, pp. 180–190.