ibunya,
tidak mau berusaha menggapai seseorang
secara fisik,
Mekanisme Koping;
(1) Menarik diri: terjadi dmn seseorang menemukan
kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka
dgn orang lain,
(2) Regresi: suatu mekanisme pertahanan ego yang
paling mendasar yg digunakan oleh seseorang yang
psikosis.
(3) Perilaku seperti anak-anak dan tehnik –tehnik yang
dirasa aman untuk digunakan.
Simtomatologi (Data Subyektif dan Obyektif)
1.Kegagalan utk membentuk hubungan antar
pribadi, dicirikan oleh sifat tidak responsif pada
orang.
2.Kelainan pada komunikasi (verbal & non verbal),
dicirikan oleh tdk adanya bahasa
3. Respon kacau terhadap lingkungan, dicirikan oleh
perlawanan atau reaksi2 perilaku ekstrim terhadap
peristiwa2 kecil
4) Rasa tertarik yg ekstrim thd benda - benda yg
bergerak (misal:kipas angin, kereta api), minat
khusus thd musik, bermain dgn air, kancing
atau bagian bagian dari tubuh
5.Tuntutan yg tdk beralasan thd keharusan utk
mengikuti kebiasaan sehari-hari dgn rincian yg
tepat (misal: menuntut keharusan utk
mengikuti rute yg sama apabila pergi belanja).
6) Kesedihan yg terlihat thd perub2 pd aspek yg
sepele dari lingk (misal: bila vas bunga
dipindahkan dari tempat biasanya),
7) Gerakan-gerakan tubuh stereotipik (misal:
menjentikkan tangan atau memilin-milin
tangan, berputar-putar, gerakan tubuh yg
kompleks
Pola perilaku, minat dan aktivitas yg terbatas,
repetitif dan stereotipi :*
Pre okupasi dgn satu atau lebih pola perilaku/minat yg
stereotipik.
Contoh :berjalan mondar-mandir, menyenangi satu benda
tertentu dan selalu dibawa-bawa kemanapun.
* Keterikatan yg kaku thd rutinitas dan ritual khusus yg
tidak bermanfaat.
Contoh : harus melewati rute jalan yg sama, harus menjalani
jadwal keg yg teratur sesuai urutan dan waktu yg sama.
* Manerisme motorik yg stereotipik dan repetitif.
Contoh : mengepakkan tangan, memainkan jari tangan, atau
menggerak-gerakkan tubuh tanpa tujuan.
Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
- Resiko tinggi terhadap mutilasi diri
- Tujuan : Intervensi dgn rasional tertentu:
(1) Tindakan untuk melindungi anak apabila
perilaku-perilaku mutilatif diri seperti
memukul-nukul/.membentur-benturkan
kepala atau perilaku- perilaku histeris lainnya
menjadi nyata,
(2) Helm dapat digunakan untuk melindungi
terhadap tindakan – tindakan memukul
kepala,sarung tangan untuk mencegah
menarik-narik rambut dan pemberian bantalan
yang sesuai untuk melindungi ekstrimitas
terluka selama terjadinya gerakan-gerakan
histeris,
3) Coba utk menentukan jika perilaku mutilatif diri
terjadi sbg respon thd meningkatnya ansietas.
Rasional : Perilaku-perilaku mutilatif dapat
dicegah jika penyebabnya dapat ditentukan,
4) Bekerja pada dasar satu perawat untuk satu
anak,
Rasional : Utk m’bentuk kepercayaan,
5)Tawarkan diri pada anak selama meningkatnya
ansietas, Rasional : Dlm upaya menurunkan
kebutuhan pada perilaku mutilasi diri &
memberikan rasa aman.
Hasil yang diharapkan :
Terapi Khusus
Pendidikan khusus adalah pendidikan yg berstruktur bagi
para penyandang autisme. Sistem satu guru adalah sangat
penting o/k sulit memusatkan perhatiandalam kelas yg
besar.
Dengan adanya perbaikan, maka secara bertahap
dimasukkan ke dalam kelompok kecil sebelum masuk
sekolah yg normal.
Diet atau Gizi pada Anak
Makanan yg perlu dihindari oleh anak autisme
adalah :
( 1)Bahan makanan yg mengandung gluten, biasanya
terdapat pada gandum, dan terigu, oat, dll. Produk
olahan yg mengandung gluten adalah kecap,
roti/kue yg terbuat dari terigu, mie, spageti, snack
jajanan ( chiki, taro),
(2)Bahan makanan yg mengandung kasien, biasanya
terdapat pada susu sapi/kambing,
(3) Makanan yg mengandung penyedap rasa/MSG,
biasanya ditulis dgn seasoning bumbu lain,
(4)Bahan pemanis dan pewarna buatan seperti
permen, saos tomat, serta bbrp makanan
kemasan,
(5)Makanan yg diawetkan spt makanan kalengan,
sosis, makanan olahan, makanan jadi yg dijual
di supermarket spt bakso dan pangsit,
(6)Fast food, Soft drink
(7)Buah – buahan t3: pisang, apel, anggur, jeruk,
tomat (bersifat individual shg perlu tes
terlebih dulu),
(8)semua makanan laut.
Makanan yg dapat dikonsumsi oleh anak
autisme antara lain:
Jenis KH, a.l: kentang, ketela, ubi, beras putih,
beras merah, tepung (sagu, kentang, tapioka, beras
ketan), Jenis sayuran, a.l: brokoli, kembang kol,
segala macam slada, bayam, kangkung, kol putih,
daun katuk, asparagus, daun pengunggang,
gambas, segala macam labu, lobak, terong, wortel
Jenis kacang – kacangan dan biji – bijian (protein
nabati), a.l: kac panjang, kac kapri, kac polong, kac
tanah (tak boleh digoreng), kac mete, almond,
kenari, lentil, kac hijau, kac kedelai (tempe - tahu),
kac tolo, kac hitam, jali, biji wijen, biji teratai.
Protein hewani, a.l: daging sapi, daging
ayam kampung, telur bebek, hati ayam,
ampela,
Buah – buahan, a.l: kiwi, alpukat, semangka,
nanas, jambu, pepaya, belimbing, kendodong,
jeruk (bagi yg tak alergi), ketimun, bengkoang,
jambu biji, sirsak, sawo, Lain-lain: minyak
kedelai (bagi yg tak alergi), kelapa sawit, biji
matahari, bunga lily: gula: stevia (bagi yg
berpantangan gula); macam – macam jenis
jamur; agar – agar tanpa pewarna.