AUTISME
Kelompok 3:
Dosen Pengampu:
Ns. Dian Sari, M.Kep, Sp.Kep.An
pendahuluan
Autisme merupakan kumpulan kondisi kelainan
perkembangan yang ditandai dengan kesulitan
berinteraksi sosial, masalah komunikasi
verbal dan nonverbal, disertai dengan
pengulangan tingkah laku, ketertarikan yang
dangkal dan obsesif.
AUTISME
Autos Isme
Diri sendiri Aliran
Gangguan Komunikasi
1) Terlambat berbicara / sama sekali belum
dapat berbicara,
2) Sangat sulit utk memulai atau
mempertahankan percakapan dgn orang lain,
3) Komunikasi dgn gerakan/bahasa tubuh,
4) Mengulang – ulang kata,
5) Meracau dgn bahasanya sendiri,
6) Tidak memahami pembicaraan orang lain.
Gangguan interaksi
1) Kurang responsif terhadap isyarat sosial,
2) Tidak mau menatap mata,
3) Apabila dipanggil tidak menengok,
4) Tidak mau bermain dgn teman sebaya, lebih
senang menyendiri.
5) Tidak mampu mengekspresikan rasa senang/
keinginannya secara spontan,
6) Bila diajak bermain akan menjauh
Gangguan perilaku
Duduk diam terpaku oleh sesuatu hal, misalnya bayangan atau benda yang
berputar. Kadang-kadang ada kelekatan pada benda tertentu seperti
sepotong tali, kartu, kertas, gambar, gelang karet, atau apa saja yang terus
dipegangnya dan dibawa kemana-mana
Duduk diam bengong dengan tatap mata yang kosong, bermain secara
monoton dan kurang variatif secara berulang-ulang
Gangguan emosi
1) Menjilat-jilat benda,
2) Mencium-cium benda,
3) Menutup telinga bila mendengar suara keras
dengan nada tertentu,
4) Tidak suka memakai baju dgn bahan kasar,
5) Sangat tahan terhadap sakit.
Penegakan Diagnosis
• Anamnesis
• Menurut ICD 10 dan DSM IV 2004, kriteria
diagnostik autisme adalah sebagai berikut;
• Harus ada setidaknya 6 gejala dari 1,2,
dan 3 dengan minimal 2 gejala dari 1 dan
masing-masing satu gejala dari 2 dan 3.
1. Gangguan kulitatif dalam interaksi sosial yang
timbal balik. Minimal harus ada 2 gejala di bawah
ini:
Tidak mampu menjalani interaksi sosial yang cukup memadai:
kontak mata sangat kurang, ekpresi muka kurang hidup,
gerak-gerik kurang tertuju.
Tidak bisa bermain dengan teman sebaya
Tidak ada empati (tidak dapat merasakan apa yang dirasakan
orang lain)
Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional
yang timbal balik
2. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi.
Minimal harus ada satu gejala di bawah ini:
Perkembangan bicara terlambat atau sama sekali tidak
berkembang anak tidak berusaha berkomunikasi secara non
verbal
Bila anak bisa berbicara, maka bicaranya tidak dapat dipakai
untuk komunikasi
Sering menggunakan bahasa aneh dan berulang-ulang
Cara bemain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang
dapat meniru
3. Adanya suatu pola yang mempertahankan,
diulang-ulang dalam perilaku, minat dan kegiatan.
Minimal harus ada satu gejala dibawah ini:
Mempertahankan suatu minat atau lebih dengan cara yang
sangat khas dan berlebihan
Terpaku pada satu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tak
ada gunanya
Adanya gerakan yang khas dan diulang-ulang
Sering sekali terpaku pada bagian-bagian benda
Pemeriksaan Fisik :
• Berat badan, tingi badan, lingkar kepala dapat normal atau abnormal.
• Anak tidak menjalin interaksi sosial yang memadai seperti kontak mata
kurang atau tidak ada, tidak mau bermain dengan teman.
• Skrining dengan checklist for autism in toddler.
Penatalaksanaan Autisme
Terapi nonmedikamentosa
• Terapi perilaku
• Terapi bicara
• Terapi okupasi
• Sensori integrasi
• Terapi AIT (Auditory Integration Train-
ing)
• Intervensi keluarga
Prognosis
• Intervensi dini yang tepat dan perogram pen-
didikan terspesialisasi serta pelayanan pen-
dukung mempengaruhi hasil pada penderita
autisme.
• Autisme tidak fatal dan tidak mempengaruhi
harapan hidup normal. Penderita autis yang dide-
teksi dini serta langsung mendapat perawatan
dapat hidup mandiri tergantung dari jenis gang-
guan autistik apa yang diderita dan berapa
umurnya saat terdeteksi dan ditangani sebagai
penderita autis.
Terimakasih
Click icon to add picture
Thank You