Anda di halaman 1dari 21

BAB I

KONSEP DASAR AUTISME

A. Pengertian
Autisme Spectrum Disorder (ASD,Gangguan Spektrum Autisme)adalah gangguan
perkembangan yang secara umum tampak di tiga tahun pertama kehidupan anak.
Autisme diambil dari kata Yunani “Autos”yang berarti diri sendiri dan “Isme” berarti
suatu aliran.Autisme diartikan suatu faham yang tertarik hanya pada dunianya sendiri.
Autisme didefinisikan juga gangguan perkembangan yang komplek yang disebabkan
adanya kerusakan pada otak,sehingga mengakibatkan gangguan pada perkembangan
komunikasi,perilaku,kemampuan sosialisasi,sensoris,serta belajar.
Autisme Infantil adalah Gangguan kualitatif pada komunikasi verbal dan non
verbal,aktifitas imajinatif dan interaksi social timbal balik yang terjadi sebelum usia 30
bulan (Behrman,1999: 120).

B. Epidemologi
Prevalensi biasanya diperkirakan ada 3-4/10.000 anak.Gangguan ini jauh lebih lazim
pada laki laki daripada wanita (3-4 : 1) beberapa penyakit sistemik,infeksi,dan neurologis
menunjukkan gejala seperti austistik juga ditemukan peningkatan yang berhubungan
dengan kejang.
C. Etiologi
1. Genetik(80% untuk kembar monozigot dan 20% untuk kembar dizigot) terutama
pada keluarga anak austik(abnormalitas kognitif dan kemampuan bicara).
2. Kelainan kromosom(sindrom x yang mudah pecah atau fragil).
3. Neurokimia(katekolamin,serotonin,dopamine belum pasti)
4. Cidera otak,kerentanan utama.aphasia,deficit pengaktif reticulum,keadaan tidak
menguntungkan antara factor psikogenik dan perkembangan syaraf,perubahan
struktur serebellum ,leasi hipokompus otak depan.
5. Penyakit otak organic dengan adanya gangguan komunikasi dan gangguan snsori
serta kejang epilepsy.
6. Lingkungan terutama sikap orang tua dan kepribadian anak.Gambaran autism
pada masa perkembangan anak dipengaruhi oleh pada masa bayi terdapat
kegagalan mengemong atau menghibur anak,anak tidak berespon saat diangkat
dan tampak lemah.Tidak adanya kontak mata memberikan kesan jauh atau tidak
mengenal.
D. Patofisiologi
Diperkirakan bahwa factor genetic merupakan penyebab utama autisme. Tetapi selain
itu juga factor lingkungan misal terinfeksi oleh bahan beracun yang akan merusak
struktur tubuh.Selain itu bahan bahan kimia juga dapat menyebabkan autism karena bila

1
masuk dalam tubuh akan merusak pencernaan dan radang dinding usus karena
alergi.Bahan beracun yang masuk melalui pembuluh darah bila tidak segera diatasi bisa
menuju ke otak kemudian bereaksi dengan endhorphin yang akan mengakibatkan
perubahan perilaku.
Anak dengan autism mengalami gangguan pada otaknya yang terjad karena infeksi yang
disebabkan oleh jamur,logam berat,zat aditif,alergi berat,obat2an,kasein dan
gluten.infeksi tersebut terjadi pada saat bayi dalam kandungan maupun setelah
lahir.Kelaianan yang dialami anak autism terjadi pada otak bagian lobus parietalis,otak
kecil (cerebellum) dan pada bagian sistem limbik.Kelaianan ini menyebabkan anak
mengalami gangguan dalam berpikir,mengingat dan belajar berbahasa serta dalam
proses atensi.Sehingga anak dengan autism kurang berespon terhadap berbagai rangsang
sensoris dan terjadilah kesulitan dalam menyimpan informasi baru.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Deteksi Dini sejak dalam Kandungan
Sampai sejauh ini dengan kemajuan tehnoligi kesehatan di dunia masih juga
belum mampu mendeteksi resiko autism dalam kandungan.Terdapat beberapa
pemeriksaan biomolekuler pada janin bayi untuk mendeteksi autism sejak dini
namun pemeriksaan ini masih dalam batas kebutuhan untuk penelitian
2. Deteksi Dini Sejak Lahir hingga usia 5 tahun
 Usia 0-6 Bulan
 Bayi tampak terlalu tenang (jarang menangis)
 Terlalu sensitive,cepat terganggu
 Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi
 Tidak Babbling
 Tidak ditemukan senyum social diatas 10 minggu
 Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan
 Perkembangan motorik kasar/halus sering tampak normal.
 Usia 6-12 Bulan
 Bayi tampak terlalu tenang(jarang menangis)
 Terlalu sensitive
 Gerakan tangan dan kaki berlebihan
 Sulit bila digendong
 Tidak Babbling
 Menggigit tangan dan badan orang lain secara berlebihan
 Tidak ditemukan senyum social
 Tidak ada kontak mata
 Perkembangan motoric kasar/halus sering tampak normal.
 Usia 2-3 Tahun
 Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain
 Melihat orang sebagai benda

2
 Kontak mata terbatas
 Tertarik pada benda tertentu
 Kaku bila digendong
 Usia 4- 5 Tahun
 Sering didapatkan ekolalia(membeo)
 Mengeluarkan suara yang aneh (nada tinggi atau datar)
 Marah bila rutinitas yang seharusnya berubah
 Menyakiti diri sendiri
 Temperamen tantrum atau agresif.
3. Deteksi Dini Dengan Skrening
 MSDD (Multisystem Development Disorders)
MSDD adalah diagnosis gangguan perkembangan dalam hal
berhubungan,berkomunikasi,bermain dan belajar.
 Pervasive Development Disorder Screning Test PDDST- II
Skrening dilakukan pada usia 12-18 Bulan
 Apakah Bayi anda sering terlihat bosan atau tidak berminat
terhadap pembicaraan atau suatu aktivitas disekitarnya?
 Apakah anak anda sering mengerjakan suatu pekerjaan atau
bermain dengan suatu benda yang dilakukan berulang ulang dala,
waktu yag lama?
 Apakah anak anda memperhatikan bahwa anak anda dapat sangat
awas terhadap suara tertentu misal iklan Tv,tetapi seperti tidak
mendengar suara lain yang sama kerasnya bahkan tidak menoleh
bila dipanggil?
 Apakah anda merasa bahwa perkembangan anak agak lambat
misal terlambat berjalan?
 Apakah anak anda hanya bermain dengan satu atau dua mainan
yang disukainya?
 Apakah anak senang memperhatikan dan bermain dengan jari
jarinya?

Skrening pada Usia 18 – 24 Bulan

 Apakah naka anda tampaknya tidak berminat untuk belajar


bicara?
 Apakah anak anda seperti tidak mempunyai rasa takut
terhadap benda atau binatang yang berbahaya?
 Bila anda mencoba menarik perhatiaannya,apakah kadang2
anda merasa bahwa ia menghindari menatap mata anda?
 Apakah anak anda suka digelitik dan berlari bersama tetapi
tidak menyukai bermain ci luk ba?

3
 Apakah ia pernah mengalami saat saatt ia menjadi kurang
berminat terhadap mainan?
 Apakah ia menghindari atau tidak meyukai boneka atau
mainan berbulu?
 Apakah kadang kadang suasana hatinya berubah tiba-tiba
tanpa alasan yang jelas?

Penafsiran hasil:

Bila ada 3 atau lebih jawaban “YA” untuk nomer ganjil diantara semua pertanyaan
tersebut anak harus diperiksa lebih lanjut untuk menentukan apakah ia mengalami autism

Bla ada 3 atau lebih jawaban “YA” untuk nomer genap diantara semua pertanyaan
tersebut anak harus diperiksa apakah ia mengalami gangguan perkembangan selain
autisne.

F. Penatalaksanaan
Anak Autis memerlukan penanganan multi displin yaitu terapi edukasi,terapi
perilaku,terapi bicara,terapi okupasi,sensori integasi,auditori integration
training(AIT),terapi keluarga dan obat sehingga perlu kerja sama yang baik antara
orangtua,keluarga dan Dokter.
1. Terapi Medis
 Neuroleptik dapat digunakan untuk menangani perilaku mencelakakan
diri sendiri yang mengarah pada agresif,streotipik dan menarik diri dari
pergaulan social
 Antagonis Opiat dapat mengatasi perilaku,penarikan diri dan stereotipik
selain itu terapi kemampuan bicara dan model penanganan harian dengan
menggunakan permainan latihan antar perorangan terstruktur dapat
digunakan.
 Keadaan tidak dapat tidur dapat memberikan responsedatif seperti
kloralhidrat,konvulsi dikendalikan dengan obat anti konvulsan.
 Hiperkinesis jika menetap dan berat dapat ditanggulangi dengan diet
bebas aditif atau bahan pengawet.
 Diet atau gizi pada anak
Makanan yang perlu dihindari oleh anak autism adalah:
1) Bahan makanan yang mengandung gluten,biasanya terdapat pada
gandum dan terigu,oat.produk olahan yang mengandung gluten
adalah kecap,roti/kue yang terbuat dari terigu,mie,spageti,snack
jajanan(chiki,Taro)
2) Bahan makanan yang mengandung kasein biasanya terdapat pasa
susu kambing/sapi.

4
3) Makanan yang mengandung penyedap rasa/MSG biasanya ditulis
dengan seasoning bumbu lain.
4) Bahan pemanis dan pewarna buatan seperti permen,saos
tomat,serta beberapa makanan kemasan
5) Makanan yang diawetkan seperti makanan
kalengan,sosis,makanan olahan,makanan yang dijual di
supermarket seperti bakso dan pangsit
6) Fast food,soft drink
7) Buah buahan termasuk pisang,apel,anggur,jeruk.
8) Semua makanan laut.

Makanan yang bisa dikonsumsi oleh anak autisme antara lain :

1) Jenis karbohidrat antara lain : kentang,ketela,ubi,beras putih,beras


merah,tepung (sagu,kentang,tapioca,beras ketan)
2) Jenis sayuran antara lain : brokolo,kembang kol,segala macam
selada,bayam,kangkung,kol putih,daun katuk asparagus,daun
pengunggang,gambas,segala macam labu,lobak,terong,wortel.
3) Jenis kacang kacangan dan biji bijian(protein nabati) antara lain :
kacang panjang,kacang kapri,kacang polong,kacang hijau,kacang
kedelai(tahu tempe)
4) Protein hewani antara lain : daging sapi,daging ayam
kampong,telur bebek,hati ayam ampela.
5) Buah buahan antara lain :
kiwi,alpukat,semangka,nanas,jambu,pepaya,belimbing,kedondong
,jeruk,ketimun,bengkoang,jambu biji,sirsak,sawo.
6) Minyak kedelai,kelapa sawit,biji matahari,macam macam jenis
jamur,agar agar tanpa pewarna.

Pada anak dengan autisme tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung
gluten(protein pada tepung dan gandum) dan kasein (protein pada susu) .kedua
kandungan tersebut dapat membahayakan jaringan saraf pada tubuh anak dengan
autisme.Gluten dan kasein akan berubah jadi zat morfin pada anak autism.ini
membentuk rantai ribuan morfin yang berubah menjadi rantai asam amino.dari rantai

5
itu muncul beta morfin peptide.beta morfin peptide ini tidak terserap pada anak
dengan autism yang akhirnya akan merusak jaringan tubuh(saraf) karena peptide
masuk ke aliran darah.Kondisi ini menimbulkan gejala seperti morfinis sehingga
kemampuan berinteraksi dan komunikasi anak dengan autism terganggu.

2. Terapi Non Medis


 Terapi Musik
Melalui terapi ini music diharapkan memberikan getaran gelombang
yang akan berpengaruh terhadap permukaan membrane otak.Secara tidak
langsung akan memperbaiki kondisi fisiologis.harapannya fungsi indera
pendengaran menjadi hidup sekaligus merangsang kemampuan bicara.
 Terapi Akupunktur
Metode tusuk Jarum ini diharapkan bisa menstimulasi system syaraf pada
otak hingga dapat bekerja kembali.
 Terapi Perilaku
Agar anak memfokuskan perhatian dan bersosialisasi dengan
lingkungannya,Caranya dengan anak melakukan berbagai kegiatan
seperti mengambil benda yang ada disekitarnya.
 Terapi anggota Keluarga
Orang tua harus mendampingi dan memberi perhatian penuh pada anakk
sampai terbentuk ikatan emosional yang kuat.
 Terapi lumba lumba
Telah diketahui bahwa di tubuh lumba-lumba terkandung potensi yang
bisa menyelaraskan kerja saraf motoric dan sensorik penderita
autis,karena lumba-lumba mempunya gelombang sonar(gelombang suara
dengan frekuensi tertentu)yang dapat merangsang otak manusia untuk
memproduksi energy yang ada dalam tulang tengkorak,dada dan tulang
belakang pasien sehingga dapat membentuk keseimbangan otak kanan
dan kiri.Gelombang suara dari lumba lumba juga dapat meningkatkan
neurotransmitter.

6
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
a) Riwayat keluarga yang terkena autisme
b) Riwayat ketika anak didalam kandungan : sering terpapar zat toksik,seperti
timbal,cidera otak.
c) Status perkembangan anak
Anak kurang merespon orang lain
Anak sulit focus pada objek dan sulit mengenali bagian tubuh
Anak mengalami kesulitan dalam belajar
Anak sulit menggunakan ekspresi non verbal
Keterbatasan kognitif
d) Pemeriksaan Fisik
Tidak ada kontak mata pada anak
Anak tertarik pada sentuhan
Terdapat ekolalia
Tidak ada ekspresi verbal non verbal
Sulit focus pada objek semula bila anak berpaling ke objek lain
Anak tertarik pada suara tapi bukan pada makna benda tersebut.

B. Diagnosa keperawatan
1.Gangguan Komunikasi Verbal
2.Gangguan interaksi social
3.Keterlambatan Pertumbuhan dan perkembangan
C. Intervensi
1.Gangguan Komunikasi Verbal

NOC: Komunikasi

Indicator:

-anak mampu berkomunikasi dengan menggunakan foto dan gambar (menunjukkan foto
atau gambar hewan)

-anak mampu berkomunikasi dengan bahasa isyarat

-anak mampu mengenali pesan yang diterima

NIC : Peningkatan komunikasi:kurang bicara

7
1.Sediakan metode alternative untuk berkomunikasi dengan berbicara ( menggunakan
kartu)

2.Mendengar anak saat berkomunikasi dengan penuh perhatian dan bicara pelan.

3.Ulangi apa yang disampaikan pasien untuk menjamin akurasi

4.instruksikan pasien untuk bicara pelan.

5.Berikan pertanyaan dimana pasien dapat menjawab dengan menggunakan jawaban


sederhana “Ya “ atau “Tidak”.

6.Kolaborasi dengan keluarga dan terapis wicara.

NOC ; Komunikasi mengekspresikan

Indicator:

-anak mampu berbicara dengan jelas

-anak mampu menyampaikan pesan yang diterima

NIC: Mendengar aktif

1.Tunjukkan ketertarikan pada klien

2.Gunakan pernyataan yang mendorong klien untuk mengekspresikan perasaan.

3.Gunakan perilaku non verbal untuk memfasilitasi komunikasi.

4.Klarifikasi pesan yang diterima dengan menggunakan pertanyaan maupun memberikan


umpan balik.

2.Gangguan Interaksi Sosial

NOC: Keterlibatan Sosial

Indikator:

-anak mampu berinteraksi dengan teman

-anak mampu berinteraksi dengan anggota keluarga.

NIC: Peningkatan perkembangan : anak

1.Bangun hubungan saling percaya dengan anak

2.lakukan interaksi personal dengan anak

8
3.Dampingi anak untuk menyadari bahwa anak adalah pribadi yang penting

4.Bangun Hubungan saling percaya dengan orang tua.

5.Dukung anak untuk berinteraksi dengan teman temannya melalui ketrampilan bermain
peran.

6.Bantu anak untuk saling berbagi

7.Ajarkan anak untuk mencari bantuan dari orang lain saat anak membutuhkan bantuan

3.Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan

NOC: Pertumbuhan anak 4 tahun

Indikator:

-Menggunakan kalimat dengan empat sampai 5 kata paragraph pendek.

NIC:Manajemen Perilaku

1.Konsultasikan dengan keluarga dalam rangka mendapatkan informasi mengenai


kondisi kognisi dasar pasien.

2.Tingkatkan aktifitas fisik dengan cara yang tepat

3.Gunakan suara bicara yang lembut dan rendah.

4.Jangan memojokkan pasien

5.Berikan penghargaan apabila pasien dapat mengontrol diri

9
BAB III

APLIKASI KASUS SEMU

A.Pengkajian

1. Identitas
Nama pasien : An.K
Umur : 4 tahun 7 bulan
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Blitar

Nama Ayah : Tn.K


Umur : 35 tahun
Pekerjaan : swasta
Pendidikan : SMA

Nama Ibu :Ny I


Umur : 32 tahun
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP

2. Keluhan utama
Ibu pasien mengungkapkan anak tidak bisa membentuk satu kalimat

3. Riwayat penyakit sekarang


Anak tidak bisa duduk diam dirumah,keluhan ini dirasakan ibu sejak anak mulai
bisa berjalan dan berlari.pasien sulit diperintahkan duduk diam sebentar,atau
beristirahat.pasien sulit untuk tidur malam,tidur malam selalu diatas jam
22.00.Pasien juga sulit tidur siang.Hal ini semakin lama semakin sulit diam
ketika anak mulai dapat aktif bermain sendiri dan bertambah besar.Anak selalu
bergerak kesana kemari tanpa tujuan snagat senang dengan permainan yang
melibatkan bola,susah bila diajak bermain dengan orang lain.anak sering
mengoceh sendiri dengan kata kata yang tidak bisa dimengerti orang lain,suka
tersenyum dan tertawa sendiri bila memandangi sesuatu.anak hanya bisa
membentuk sepatah patah kata,tidak pernah bisa membentuk sebuah kata
lengkap atau kalimat,tidak bisa mengerti perintah jelas dari orang lain.

10
4. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu pasien mengungkapkan anak tidak pernah menderita sakit yang berat dan
juga sakit yang mengganggu aktivitas sehari hari

5. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak ada anggota keluarga baik dari keluarga ayah atau ibu yang menderita
keluhan yang serupa mengalami gangguan tumbuh kembang atau mengalami
gangguan mental yang lain
.
6. Riwayat kehamilan dan pemeriksaan prenatal
Ibu mengatakan rutin memeriksakan kehamilan dibidan sebanyak 8x hingga bayi
lahir dan mendapatkan suntikan TT saat kehamilan sebanyak 1x.Ibu juga
mengatakan jarang mengalami sakit selama hamil,tidak ada riwayat perdarahan
selama kehamilan,tidak ada riwayat trauma saat kehamilan.obat yang diminum
ibu selama kehamilan vitamin dan penambah darah.

7. Riwayat persalinan
Anak laki laki lahr dari ibu G3P2A1 hamil 36 minggu lahir spontan langsung
menangis,BB saat lahir 3000gram panjang badan 48 cm.

8. Riwayat pemeliharaan postnatal


Ibu membawa anaknya ke posyandu secara rutin dan mendapat imunisasi dasar
lengkap.

9. Riwayat pertumbuhsn dan perkembangan anak


Senyum usia 5 bulan,tengkurap usia 5 bulan,duduk usia 9 bulan, berdiri usia 12
bulan,berjalan usia 14 bulan berlari usia 19 bulan,bicara usia 2 tahun.
Kesimpulan: pertumbuhan sesuai usia,perkembangan terlambat.

10. Riwayat nutrisi anak


Diberikan asi dan susu formula sampai usia 1,5 tahun.selanjutnya dilanjutkan
susu formula.Mulai usia 6 bulan diberikan makanan tambahan berupa bubur
susu milna.Mulai usia 10 bulan anak diberikan nasi lunak dengan lauk
lunak/cacah.Mulai usia 1 tahun anak diberi makanan padat.

11. Riwayat imunisasi


Imunisasi dasar mendapatkan lengkap

12. Riwayat social ekonomi

11
Ayah pasien bekerja sebagai karyawan swasta dan menanggung 1 orang istri dan
2 orang anak.Gaji perbulan RP.2.500.000;.biaya pengobatan ditanggung BPJS
kelas 3.
13. Pemeriksaan fisik
Kepala : kesan mesocephal,rambut hitam
Mata : konjungtiva tidak anemis
Telinga : tidak ada serumen
Hidung ; tidak ada secret
Mulut : bibir tidak kering
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus normal
Perkusi : timpani diseluruh kuadran
Palpasi : supel,tidak ada nyeri tekan,lien tidak teraba

Thorax : pergerakan dinding dada saat inspirasi dan ekspirasi simetris


Jantung : Ictus cordis tampak
Palpasi : ictus cordis teraba dengan 1 jari dari ICS 5 linea midclavikula 2 cm ke
medial
Auskultasi ; bunyi jantung normal.
Genetalia : laki laki tidak ada kelainan
Ekstremitas : tdak ada cyanosis,tidak ada edema,CRT < 2 dtk

12
13
B.ANALISA DATA

NO DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH

1 DS : Ibu mengungkapkan anak Keterlambatan dalam Gangguan komunikasi verbal


tidak bisa membentuk satu berbahasa
kalimat

DO :
-Anak bicara dengan bahasa
yang tidak dapat dipahami
-anak tidak menunjukkan
usaha untuk berkomunikasi
secara non verbal dengn
bahasa tubuh
-anak suka mengoceh sendiri

DS :-
2 Kelemahan berinteraksi Gangguan interaksi social
DO:
-Anak tidak mau menatap
mata
-sulit diajak berkomunikasi
dengan orang lain
-bermain dengan dirinya
sendiri

3 DS : Ibu pasien Kurangnya kemampuan Keterlambatan Pertumbuhan


mengungkapkan anak belum Bahasa dan Perkembangan
bisa berkata membentuk satu
kalimat
DO :
-anak menunjukkan
perkembangan tidak sesuai
usia 4 tahun
-Usia 4 tahun perkembangan :
berbicara cukup jelas dan
dipahami oleh orang lain.
-Anak hanya bisa membentuk
sepatah kata

4 DS : Ibu mengungkapkan anak Hiperaktif Resiko Cidera


tidak bisa duduk diam
dirumah
DO :

14
-Anak tampak tidak bisa
tenang saat diajak
berkomunikasi
-Anak tampak berlari kesana
kemari tanpa tujuan

15
C.INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA NOC NIC

1 Gangguan Komunikasi Verbal Komunikasi Peningkatan komunikasi:kurang bicara


Karakteristik: Indicator: 1.Sediakan metode alternative untuk
Penurunan,keterlambatan,atau -anak mampu berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan berbicara
ketidakmampuan untuk menggunakan foto dan gambar ( menggunakan kartu)
menerima,memproses,transmisi dan (menunjukkan foto atau gambar hewan) 2.Mendengar anak saat berkomunikasi dengan
menggunakan symbol-simbol -anak mampu berkomunikasi dengan bahasa penuh perhatian dan bicara pelan.
isyarat 3.Ulangi apa yang disampaikan pasien untuk
-anak mampu mengenali pesan yang menjamin akurasi
diterima 4.instruksikan pasien untuk bicara pelan.
5.Berikan pertanyaan dimana pasien dapat
menjawab dengan menggunakan jawaban
sederhana “Ya “ atau “Tidak”.
6.Kolaborasi dengan keluarga dan terapis
wicara.

Komunikasi mengekspresikan Mendengar aktif


Indicator: 1.Tunjukkan ketertarikan pada klien
-anak mampu berbicara dengan jelas 2.Gunakan pernyataan yang mendorong klien
-anak mampu menyampaikan pesan yang untuk mengekspresikan perasaan.
diterima 3.Gunakan perilaku non verbal untuk
memfasilitasi komunikasi.
4.Klarifikasi pesan yang diterima dengan
menggunakan pertanyaan maupun
memberikan umpan balik.

16
NO DIAGNOSA NOC NIC

2 Gangguan interaksi social Keterlibatan Sosial Peningkatan perkembangan : anak


Karakteristik : Indikator: 1.Bangun hubungan saling percaya dengan
Ketidaknymanan dalam situasi -anak mampu berinteraksi dengan teman anak
social -anak mampu berinteraksi dengan 2.lakukan interaksi personal dengan anak
Disfungsi interaksi dengan orang anggota keluarga. 3.Dampingi anak untuk menyadari bahwa
lain anak adalah pribadi yang penting.
4.Bangun Hubungan saling percaya dengan
orang tua.
5.Dukung anak untuk berinteraksi dengan
teman temannya melalui ketrampilan
bermain peran.
6.Bantu anak untuk saling berbagi
7.Ajarkan anak untuk mencari bantuan dari
orang lain saat anak membutuhkan
bantuan.

3 Keterlambatan pertumbuhan dan Pertumbuhan anak 4 tahun Manajemen Perilaku


perkembangan Indikator: 1.Konsultasikan dengan keluarga dalam
-Menggunakan kalimat dengan empat rangka mendapatkan informasi mengenai
sampai 5 kata paragraph pendek. kondisi kognisi dasar pasien.
2.Tingkatkan aktifitas fisik dengan cara
yang tepat
3.Gunakan suara bicara yang lembut dan
rendah.
4.Jangan memojokkan pasien
5.Berikan penghargaan apabila pasien
dapat mengontrol diri

17
4 Resiko cidera Pengetahuan: Keamanan Fisik anak Pencegahan Jatuh
Indikator : 1.Identifikasi kekurangan baik kognitif
-Aktivitas yang sesuai untuk tingkat atau fisik dari pasien yang mungkin
perkembangan anak meningkatkan potensi jatuh pada
-Strategi untuk mencegah jatuh lingkungan tertentu
2.Identifikasi perilaku dan factor yang
mempengaruhi resiko jatuh
3.Pindahkan barang barang yang
diletakkan rendah yang membahayakan.
4.Monitor gaya berjalan terutama
kecepatan,keseimbangan.

18
Pemakaian antibiotik
Partus Lama Genetik Keracunan Logam
berlebihan

Resti Infeksi

Gangguan nutrisi .>>>neurotropin dan


Infeksi jamur
dan oksigenasi neuropaptida

Kerusakan pada sel Kebocoran usus dan


Gangguan pada otak purkinye dan tidak sempurna
hippocampus kasein dan gluten

Gangguan
Abnormalitas
keseimbangan Protein terpecah
pertumbuhn sel
serotonin dan sampai polipeptida
syaraf
dopamin

Peningkatan Kasein dan gluten


Gangguan pada otak
neurokimia secara terserap kedalam
kecil
abnormal aliran darah

Growth without Reaksi atensi lebih Menimbulkan efek


guidence lambat morfin pada otak

AUTISME

Gangguan Gangguan interaksi Gangguan persepsi


Gangguan perilaku
Komunikasi sosial sensori

Bicara Mengabaikan
Acuh tak acuh
Keterlambatan monoton dan dan Perilaku yang
thd lingkungan hiperaktif penglihatan pendengaran
dalam bahasa tidak menghindari aneh
dan orang lain
dimengerti orang lain

Menutup
Sangat agresif
Sensitif telinga bila
thd orang lain
terhadap cahaya mendengar
dirinya sendiri
suara

Gangguan
Perubahan
komunikasi Kelemahan
persepsi
verbal dan non interaksi sosial
sensori
verbal

19
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Hasdianah HR.2013.Autis pada anak pencegahan,perawatan,dan pengobatan.Yogyakarta :


Nuha medika.

Egi wahyuda.2016.di https/www.blogspot.com.asuhan keperawatan autism nanda nic noc,13


februari 2017.

20
21

Anda mungkin juga menyukai