Nama kelompok :
1. Amalia Ardi Anti (18.1419.S)
2. Aulia Fara Dihila (18.1424.S)
3. Faqih Agustian (18.1438.S)
4. Firda Annisa (18.1441.S)
5. Kamilia Mardiana (18.1461.S)
6. Laelatul Maghfiroh Dia Rustianingsih (18.1467.S)
7. Sarah Nabila (18.1500.S)
Definisi
Beberapa pengartian autis menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Autisme merupakan suatu jenis gangguan perkembangan pada anak,
Timbal Alumunium
Kadmium
Klasifikasi
Autisme persepsi
Autisme yang
timbul kemudian
Autisme reaktif
Tanda dan Gejala
Gangguan dalam bidang Gangguan dalam bidang
komunikasi verbal dan interaksi sosial
nonverbal : Menolak atau menghindar
Terlambat bicara. untuk bertatap mata.
Meracau dengan bahasa yang Tak mau menengok bila
pelukan.
Merasa sangat tidak nyaman bila
dalam tubuh
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN AUTISME
PENGKAJIA
N
1. Identitas klien
Meliputi nama anak, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, suku bangsa,
tanggal, jam masuk layanan kesehatan, nomor registrasi, dan diagnosis medis.
2.Riwayat kesehatan
a.Riwayat kesehatan sekarang
Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh dan hanya dapat
berkomunikasi dalam waktu singkat, tidak senang atau menolak dipeluk.
Anak autis memiliki kebiasaan tersendiri seperti ketika memiliki
permainan yang favorit dia. Kebiasaannya lainnya seperti menggigit,
menjilat atau mencium mainan atau benda apa saja yang cukup menarik
perhatiannya
b. Riwayat kesehatan dahulu (ketika anak dalam kandungan)
• Sering terpapar zat toksik, seperti timbal.
• Cidera otak
c.Riwayat kesehatan keluarga
Tanyakan apakah ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit
serupa dengan klien dan apakah ada riwayat penyakit bawaan atau
keturunan
PENGKAJIA
N
Tujuan : Anak akan membentuk kepercayaan dengan seorang pemberi perawatan ditandai
dengan sikap responsive dan kontak mata dalam waktu yang telah ditentukan dengan
Kriteria hasil:
• Pasien mampu berkomunikasi dengan cara yang dimengerti oleh orang lain
• Pesan-pesan nonverbal pasien sesuai dengan pengungkapan verbal
• Pasien memulai berinteraksi verbal dan non verbal dengan orang lain
Intervensi
O : monitor kecepatan bicara, tekanan kecepatan, volume dan diksi
R : agar dapat mengetahui perkembangan komunikasi verbal pada klien
N : sering mengajak klien berkomunikasi dengan menyesuaikan gaya komunikasi klien
R : agar klien terbiasa melakukan komunikasi dengan nyaman sesuai gayanya
E : ajarkan klien untuk berkomunikasi dengan baik dan anjurkan keluarga untuk mengajak
klien berkomunikasi
R : agar klien dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi
C : kolaborasi dengan keluarga dan ahli terapis bahasa untuk mengembangkan rencana agar
bias berkomunikasi secara efektif
R : agar dapat membantu klien untuk berkomunikasi secara efektif
Hambatan interaksi sosial
berhubungan dengan hambatan
Tujuan : Anak akan mendemonstrasikan perkembangan
kepercayaan pada seorang pemberi perawatan yang ditandai dengan sikap responsive
pada wajah dan kontak mata dalam waktu yang ditentukan dengan
Kriteria hasil:
• Anak mulai berinteraksi dengan diri dan orang lain
• Pasien menggunakan kontak mata, sifat responsive pada wajah dan perilaku-
perilaku nonverbal lainnya dalam berinteraksi dengan orang lain
• Pasien tidak menarik diri dari kontak fisik dengan orang lain
Intervensi
O : kaji perkembangan klien dan pantau aktivitas klien
R : agar dapat mengetahui bagaimana perkembangan klien dan aktivitas klien
sehingga dapat mengetahui frekuensi klien berinteraksi
N : dengarkan dengan baik mengenai keluhan klien serta lakukan bina hubungan
saling percaya dengan klien
R : agar klien tidak merasa terancam saat melakukan interaksi dengan orang lain
E : edukasi keluarga untuk memberikan dukungan positif bagi klien
R : agar anak merasa lebih baik dengan adanya dukungan dari keluarganya
C : kolaborasi dengan tenaga medis lain untuk pemberian terapi
R : agar dapat membantu mempercepat proses penyembuhan
Risiko mutilasi diri b/d individu
autistik
Tujuan: Pasien akan mendemonstrasikan
perilaku-perilaku alternative (misalnya memulai interaksi antara diri dengan
perawat) sebagai respons terhadap kecemasan dengan
Kriteria hasil:
Rasa gelisah dipertahankan pada tingkat anak merasa tidak memerlukan perilaku-
perilaku mutilatif diri
Pasien memulai interaksi antara diri dan perawat apabila merasa cemas
Intervensi :
O : Kaji dan tentukan penyebab perilaku – perilaku mutilatif sebagai respon
terhadap kecemasan
R : pengkajian kemungkinan penyebab dapat memilih cara /alternative pemecahan
yang tepat.
N : Jamin keselamatan anak dengan memberi rasa aman, lingkungan yang kondusif
untuk mencegah perilaku merusak diri.
R : Perawat bertanggun jawab untuk menjamin keselamatan anak
E : edukasi kepada keluarga klien untuk memberi dukungan dan selalu mengawasi
aktivitas klien
R : agar klien selalu dalam pengawasan sehingga resiko mencederai diri sendiri
berkurang