Anda di halaman 1dari 15

AUTISME

Disusun oleh :
 APDIN. LABO

 AHLUL DARTO

 INDAH PURWASARI PALANGAN


Defenisi
Secara harfiah autisme berasal dari kata autos (diri) sedangkan
isme (paham/aliran). Autisme secara etimologi adalah anak
yang memiliki gangguan perkembangan dalam dunianya
sendiri.
KLASIFIKASI
 Autis Ringan
Pada kondisi ini anak autis masih menunjukkan adanya
kontak mata walaupun tidak berlangsung lama.

 Autis Sedang
Pada kondisi ini anak autis masih menunjukkan sedikit
kontak mata namuntidak memberikan respon ketika
namanya dipanggil.

 Autis Berat
Anak autis yang berada pada kategori ini menunjukkan
tindakan-tindakan yang sangat tidak terkendali.
C.Etiologi
1. genetik
2. infeksi virus rubella atau galovirus saat dalam kandungan
3. makanan
4. ganguan metabolik
5. ibu merokok saat hamil
6. pencemaran terhadap logam
Fatosiologi
 Sel saraf otak (neuron) terdiri atas badan sel dan serabut
untuk mengalirkan impuls listrik (akson) serta serabut untuk
menerima impuls listrik (dendrit). Sel saraf terdapat di lapisan
luar otak yang berwarna kelabu (korteks). Akson dibungkus
selaput bernama mielin, terletak di bagian otak berwarna
putih. Sel saraf berhubungan satu sama
lain lewat sinaps
MANEFESTASI KLINIS
 1.Gangguan dalam komunikasi verbal maupun nonverbal
 2.Gangguan dalam bidang interaksi social
 3.Gangguan dalam bermain
 4.Gangguan perilaku
 5.Gangguan perasaan dan emosi
 6.Gangguan dalam persepsi sensori
 7. Intelegensi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Childhood Autism Rating Scale (CARS)
2. The Checklis For Autism in Toodlers (CHAT)
3. The Autism Screening Questionare
4. The Screening Test For Autism in Two –Years Old
 
PENATAKLASANAAN
1. Terapi wicara : membantu anak melancarkan otot-otot
mulut sehingga membantu anak berbicara yang lebih
baik
2. Terapi okupasi : untuk melatih motorik halus anak
3. Terapi : untuk melatih motorik halus anak
Teman-temannya seringkali tidak memahami mereka,
mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya,
mereka banyak yang hipersensitif terhadap suara, cahaya
dan sentuhan. Maka tak heran mereka sering mengamuk.
Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar
belakang dari perilaku negative tersebut dan mencari
solusinya dengan merekomendasikan perubahan
lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki
perilakunya
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Penkajian
 Identitas
 Riwayat Kesehatan
 Status perkembangan Anak
 Pemeriksaan Fisik
 Pisokososial
 Neurologis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 1. Resiko cidera dibuktikan dengan individu autistik
 2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan
gangguan neuromuskuler.
 3. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan hambatan
perkembangan.
 4. Gangguan identitas diri berhubungan dengan tidak
terpenuhinya tugas perkembangan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diangnosa 1: Resiko Cederah
• Jamin keselamatan anak dengan memberi rasa aman, lingkungan
yang kondusif untuk mencegah perilaku merusak diri
 Jamin keselamatan anak dengan memberi rasa aman, lingkungan yang
kondusif untuk mencegah perilaku merusak diri
• Pakaikan helm pada anak untuk menghindari trauma saat anak
memukul- mukul kepala, sarung tangan untuk mencegah menarik
‗ narik rambut, pemberian bantal yang sesuai untuk mencegah
luka pada ekstremitas saat gerakan-gerakan histeris
• Untuk membentuk kepercayaan satu anak dirawat oleh satu
perawat
• Tawarkan pada anak untuk menemani selama waktu ‗ waktu
mening-katnya kecemasan agar tidak terjadi mutilasi
Diangnosa 2: Gangguan komunikasi Verbal
 Pertahankan konsistensi tugas staf untuk memahami tindakan-
tindakan dan komunikasi anak
 Antisipasi dan penuhi kebutuhan-kebutuhan anak sampai kepuasan
pola komunikasi terbentuk
 Gunakan tehnik validasi konsensual dan klarifikasi untuk
menguraikan kode pola komunikasi ( misalnya :” Apakah
anda bermaksud untuk mengatakan bahwa…..?” )
 Gunakan pendekatan tatap muka berhadapan untuk
menyampaikan ekspresi- ekspresi nonverbal yang benar
dengan menggunakan contoh
Diangnosa 3: Gangguan interaksi Sosial
 Gunakan pendekatan tatap muka berhadapan untuk

menyampaikan ekspresi- ekspresi nonverbal yang benar


dengan menggunakan contoh
 Berikan benda-benda yang dikenal (misalnya: mainan

kesukaan, selimut) untuk memberikan rasa aman dalam


waktu-waktu tertentu agar anak tidak mengalami distress
 Sampaikan sikap yang hangat, dukungan, dan kebersediaan

ketika anak berusaha untuk memenuhi kebutuhan ‗


kebutuhan dasarnya untuk meningkatkan pembentukan dan
mempertahankan hubungan saling percaya
 Dengan kehadiran anda beri dukungan pada pasien yang

berusaha keras untuk membentuk hubungan dengan orang


lain dilingkungannya
 Dingnosa 4: Gangguan Indentitas Diri
 Fungsi pada hubungan satu-satu dengan anak
 Membantu anak untuk mengetahui hal-hal yang terpisah
selama kegiatan- kegiatan perawatan diri, seperti berpakaian
dan makan
 Tingkatkan kontak fisik secara bertahap demi tahap,
menggunakan sentuhan untuk menjelaskan perbedaan-
perbedaan antara pasien dengan perawat
 Tingkatkan upaya anak untuk mempelajari bagian-bagian
dari batas-batas tubuh dengan menggunakan cermin dan
lukisan serta gambar-gambar dari anak

Anda mungkin juga menyukai