Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA TODDLER

Disusun oleh:

1. Hangga ziko kurniawan


2. Ike aprilia nurjanah
3. Indah wahyuni
4. Iqbal asegab
5. Lina nurkhovifah
6. Layli agustriyani

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2017/2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Kesehatan Jiwa


Kesehatan jiwa adalah kondisi jiwa seseorang yang terus tumbuh
berkembang dan mempertahankan keselarasan, dalam pengendalian diri
serta terbebas dari stress yang serius. (Rosdahl, Textbook of Basic
Nursing)
Kesehatan jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik, intelektual, emosional secara optimal dari seseorang dan
perkembangan ini berjalan selaras dengan orang lain. (UU Kesehatan Jiwa
No. 3 Tahun 1996).
Kesehatan jiwa adalah kemampuan individu dalam kelompok dan
lingkungannya untuk berinteraksi dengan yang lain sebagai cara untuk
mencapai kesejahteraan, perkembangan yang optimal, dengan
menggunakan kemampuan mentalnya (kognisi, afeksi, dan relasi)
memiliki prestasi individu serta kelompoknya konsisten dengan hokum
yang berlaku. (Australian Health Minister, Mental Health Nursing
Practice, 1996:25).

B. Kriteria Sehat jiwa menurut Yahoda


a. Sikap positif terhadap diri sendiri
b. Tumbuh kembang dan aktualisasi diri
c. Integrasi (keseimbangan/keutuhan)
d. Otonomi
e. Persefsi realitas
f. Environmental mastery (kecakapan dalam adaptasi dengan
lingkungan)

C. Rentang sehat jiwa


1. Dinamis bukan titik setatis
2. Rentang dimulai dari sehat optimal – mati
3. Ada tahap tahap
4. Adanya variasi iap individu
5. Mnggambarkan kemampuan dari adaptasi
6. Berfungsi secara efekti: sehat

BAB II
LATAR BELAKANG

A. Pengertian

Toodler adalah tahap perkembanga anak usia 1-4tahun dimana


pada usia ini anak kan belajar mengerjakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan sebuah kebutuhannya secara mandiri atau otonomi.

Usia toddler adalah usia antara 1-4 tahun, dimana seorang anak
mulai belajar menentukan arah perkembangan dirinya, suatu fase yang
mendasari bagaimana derajat kesehatan, perkembangan emosional, derajat
pendidikan, kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi serta kemampuan
diri seorang anak dimasa mendatang.

Anak usia toddler ( 1 – 4 th ) mempunyai sistem kontrol tubuh


yang mulai membaik,hampir setiap organ mengalami maturitas maksimal.
Pengalaman dan perilaku mereka mulai dipengaruhi oleh lingkungan
diluar keluarga terdekat,mereka mulai berinteraksi dengan
teman,mengembangkan perilaku/moral secara simbolis,kemampuan
berbahasa yang minimal.Sebagai sumber pelayanan kesehatan ,perawat
berkepentingan untuk mengetahui konsep tumbuh kembang anak usia
toddler guna memberikan asuhan keperawatan anak dengan optimal.

1. Tumbuh Kembang Fisik

a. Karakteristik Umum

1. Karakteristik yang menonjol pada perut toddler merupakan hasil


dari otot-otot abdomen yang kurang berkembang.
2. Kaki bengkok yang kas yang terjadi terus-menerus pada toddler
karena otot kaki harus menopang beratbadan yang terlalu besar.
3. Tinggi Badan

 Rata-rata 7,5 cm pertahun.

 Untuk usia 2 tahun tinggi badan ± 86,6 cm.

 Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi


badan pada saat dewasa.

4. Berat Badan
 Rata-rata naik 1,8-2,7 kg pertahun. Pada usia 2 tahun berat
badannya rata-rata 12,3 kg.
 Berat badan naik empat kali pada usia 2,5 tahun.
5.Lingkar kepala
 Usia 1-2 tahun lingkar copula sama dengan lingkar dada.
 Lingkar kepala meningkat total pada tahun ke dua yaitu 2,5
tahun, kemudian meningkat secara perlahan-lahan rata-rata 0,5
inchi tiap tahun sampai 5 tahun kemudian.
6. Nutrisi
Kalori yang dibutuhkan 102 kcal/kg/hari.
Protein yang dibutuhkan 112 g/kg/hari.
 Pada usia 18 bulan , toddler mengalami anoreksia, dan menjadi
anak yang suka memilih makanan, mempunyai makanan
kesukaan, dan pada suatu waktu makan dalam jumlah yang
besar dan dilain waktu makan sangat sedikit.
 Toddler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil
untuk merangsang makannya. Frekuensi makan makanan kecil
dapat diganti dengan makan makannan lengkap.
 Pola Tidur
 Total jumlah jam tidur dikurangi selama tahun kedua, menjadi
± 12 jam / hari.
 Sebagian toddler tidur siang setiap harinya berakhir sampai
pada tahun kedua atau ketiga.
 Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan
orang tua.

 Kesehatan Gigi
 Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5 tahun.
 Kunjungan pemeriksan gigi yang pertama sebaiknya bukan
karna traumatik dan dilakukan sebelum toddler berusia 2,5
tahun.
 Gigi dobersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta gigi
tidak yang berbuih dan jika mengandung florida ini sangat
berbahaya jika ditelan.
 Penambahan florida diperlukn jika air tidak mengandung
florida dan seharusnya makanannya tidak menyebabkan gigi
karies, seperti gula-gula.
 Bahasa
 Saat 2 tahun , toddler bicara ± 300 kata , menggunakan 2-3
prae dan juaga menggunakan pronoun.
 Saat 2, 5 tahun toddler suka menyebutkan bagian depan atau
belakangnya saja.
 Perkembangan Psikososial (Erikson)
Toddler telah dikembangkan rasa percaya dirinya dan siap untuk
diberi kebebasan untuk menyatakan tentang dirinya atau mengontrol
hubungan terhadap teman dekatnya. Toddler mulai belajar ketrampilan
sosial :

 Individual ( membedakan dirinya dengan yang lainnya ).


 Berpisah dengan orang tuanya.
 Kontrol terhadap fungsi tubuhnya.
 Berkomunikasi dengan kata-kata.
 Berperilaku sosial yang pantas.
 Interaksi egosentrik dengan yang lain.
 Toddler belajar menunda kesenangan yang diinginkan.
 Toddler sering mengatakan "tidak ". Kata "ya" digunakan
untuk menunjukkan ketergantungannya.
 Perasan ragu dan malu dapat berkembang jika ia tegantung
pada saat –saat tertentu. Dimana ia dapat menggunakan
ketrampilan barunya atau jika ia merasa tidak tida mampu
ketika mencoba ketrmpilan yang baru.
 Takut

Umumnya ketakutan toddler meliputi :

 Kehilangan orang tua ( kecemasan untuk berpisah )


 Cemas terhadap orang-orang yang baru
 Suara yang keras, seperti vacum cleaner
 Pergi tidur
 Binatang yang besar
 Dukungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contoh yang
sederhana dapat mengurangi ketakutan pada toddler.
 Sosialisasi
8. Interaksi toddler didominasi oleh sifat keagamaan, sifat negatif, dan
ketidaktergangtungan.
9. Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada toddler.
Pergantian terhadap benda-benda tertentu sangat penting khususnya
selama waktu berpisah , seperti saat tidur siang.
10. Kemarahan dapat digunakan untuk menyatakan ketidaktergantungan dan
pengabaian terhadap mereka.
11. Sering berannganggapan negatif. Jalan terbaik untuk mengurangi
kata"tidak" adalah dengan mengurangi pertanyaan –pertanyaan yang dapat
dijawa hanya dengan kata "tidak ".
2. Perkembangan Motorik

a) Motorik Kasar

 Usia 15 bulan , berjalan tanpa bantuan


 Usia 18 bulan , berjalan naik dengan berpegangan satu tangan
 Usia 24 bulan berjalan naik turun dalam satu waktu.
 Usia 30 bulan , melompat dengan kedua kaki.

b) Motorik Halus

 Usia 15 bulan , menyusun dua balok menar dan scribbles secara spontan
 Usia 18 bulan , menyusun 3-4 balok menara.
 Usia 24 bulan, membuat gerakan yang lurus
 Usia 30 bulan , menyusun 8 balok menara

B. Masalah yang Berhubungan dengan Keamanan

Toddler sering menalami luka seperti pada infant, meliputi ;

1. Jatuh

Jatuh, Menganjurkan kepada orang tua untuk memasang pengaman tempat


tidur, memasang pagar/pegangan pada tangga, menutup semua jendela
yang terbuka,baru menganjurka toddleruntuk bermain.

2. Aspirasi

Aspirasi dan keracunan :anjurkan orang tua meletakkan semua zat-zat


yang beracun terkunci, jauh dari jangkauan anak-anak. Karena anak dapat
memanjat dan membukanya ): Pastikan obat dalam keadaan tertutup, dan
pindahkan barang-barang yang kecil,yang mudah mengakibatkan aspirasi
dari lingkunan anak.

3. Keracunan

4. Lemas kekurangan oksigen

Anjurkan orang tua untuk mengajarkan kepada toddler keamanan di air


untuk membantu mencegah tenggelam di bak mandi atau kolam.

5. Luka bakar
Luka bakar, anjurkan orang tua untuk menghindarkan menggunakan taplak
meja ( keingintahuan toddler dapat menyebabkannya menarik taplak
tersbut untuk melihat apa-apa yang ada di atas meja, makanan dan
minuman yang panas mungkin menjatuhinya ), untuk mengajarkan kepada
toddler apa artinya "panas", untuk menyimpan korek di tempat yang
terkunci, dan mengamankan dari aliran/tempat pemasangan listrik.

6. Kecelakaan oleh kendaraan umum

Kecelakaan oleh kendaraan umum, Anjurkan orang tua untuk mengajarkan


bagaimana menyeberang jalan yang aman, tapi tidak bermain di jalan.
Anjurkan orang tua untuk mengaasi penggunaan sepeda roda tiga dan
bermain di halaman .

C. Perkembangan Psikoseksual

1. Fase anal, 8 bulan – 4 tahun, meliputi daerah anus dan pantat, dan aktivitas
seksual berpusat pada pengeluaran dan menahan kotoran tubuh.Tahap ini
fokus pada perubahan dari fase oral ke anal, dengan penekanan pada kontrol
BAB yaitu kontrol dari neuromuskular dan spinkter analnya.

a. Pengalaman antara kepuasan dan frustasi merupakan akibat dari


kontrol yang berlebihan dan pemaksaan dari menahan dan
mengeluarkan.
b. Perkembangan Seksualitas
c. Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksplorasi tubuh.
d. Belajar kata-kata mungkin dari penggabungan dengan anatomi dan
eliminasi.
e. Perbedaan seks menjadi jelas.
1) Toilet Training

Toilet training adalah tugas utama toddlerhood/. Latihan tidak biasa


dilakukan usia 18 sampai 24 bulan. Tanda-tanda toddler siap latihan
adalah :

2) Dalam keadaan kering selama 2 jam, perubahan BAB teratur.


3) Dapat mengatakan keinginan untuk buang air atau BAB.
D. Perkembangan Moral

a. Overview Kohlberg

Toddler adalah substage yang pertama yang kas pada tahap


preconvensional, yang meliputi punishment dan orientasi kan pada
ketaatan.

Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral toddler :

1. Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung


membentuk moral yang negatif.
2. Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman
menimbulkan perasaan bersalah pada toddler.
3. Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan penjelasan yang
sederhana mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan,
memberikan pujian terhadap perbuatan yang baik.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA TODDLER

1. PENGKAJIAN
a. Pengertian
Perkembangan psikososial pada masa kanak-kanak adalah proses
perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian
dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk
mempelajari dunianya. Bila terlalu dilindungi atau dikendalikan anaka
akan merasar ragu-ragu dan malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga
akan selalu bergantung pada orang lain.
b. Karakteristik perilaku
Tabel karakteristik perilaku kanak-kanak

Tugas Perilaku kanak-kanak


perkembangan

Perkembangan o Mengenal dan mengakui namanya


yang normal : o Sering menggunakkan kata

kemandirian “jangan/tidak/enggak”.
o Banyak bertanya tentang hal/benda
yang asing baginya
(api,air,ketinggian, warna dan bentuk
benda)
o Mulai melakukan kegiatan sendiri
dan tidak mau diperintah misalnya
minum sendiri, makan sendiri,
berpakaian sendiri
o Bertindak semaunya sendiri dan
tidak mau diperintah
o Mulai bergaul dengan orang lain
tanpa diperintah
o Mulai bermain dan berkomunikasi
dengan anak lain diluar keluarganya
o Menunjukkan rasa suka dan tidak
suka
o Mengikuti kegiatan keagamaan yang
diikuti keluarga

Penyimpangan o Tidak berani melakukan


perkembangan : sesuatu/kegaiatan
ragu-ragu dan malu o Merasa takut melakukan sesuatu
o Merasa terpaksa melakukan tindakkan
o Melakukan tindakkan dengan ragu-ragu

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Potensial (normal) Resiko (penyimpangan)

Potensial mengembangkan Resiko pengambangan ragu-ragu


kemandirian dan malu

3. TINDAKKAN KEPERAWATAN
a. Kanak – kanak
1. Tujuan
 Mengembangkan rasa kemendarian dalam melakukan kegiatan
sehari hari
 Bekerja sama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara
orang lain
2. Tindakkan keperawatan

Tabel tindakkan keperawatan bagi kanak-kanak

Tugas Tindakkan keperawatan


perkembangan

Perkembangan o Latih anak untuk melakukan


yang normal : kegiatan secara mandiri
kemandirian o Puji keberhasilan yang dicapai anak
o Tidak menggunakan kata yang
memerintah tetapi memberikan
alternatif untuk memilih
o Hindari suasana yang membuatnya
bersikap negatif (memisahkan
dengan orang tuanya, mengambil
mainannya, memerintah untuk
melakukan sesuatu )
o Tidak menakut nakuti dengan kata
kata maupun perbuatan
o Berikan mainan sesuai usianya
(boneka, mobil mobilan, balon,
bola, kertas gambar dan pensil
warna
o Saat anak mengamuk
(tempertantrum) pastikan doia aman
dari bahaya cedera kemudian
tinggalkan awasi dari jauh
o Beritahu tindakan tindakan yang
boleh dan tidak boleh dilakukan,
yang baik dan buruk dengan kalimat
positif, contoh :
 “mau tidak permen ita
diambil orang? Kalau begitu
ita juga tidak boleh
mengambil permen anto”
 “Supaya cantik bila akan
pergi ita harus memakai baju
yang rapi”
o Libatkan anak dalam kegiata
kegiatan keagamaan ( sholat
berjamaah, berangkat kegereja
bersama, mengaji)

Penyimpangan o Yakinkan anak bahwa ia mampu melakukan


perkembangan : tugas yang diberikan
ragu-ragu dan o Berikan tugas yang sederhana dan mampu
malu dilakukan sendiri (menyimpan mainan,
mengambil baju, mengambil minum,
mengambil sepatu/sandal)
o Berikan kepercayaan pada anak untuk
melakukan tugas tertenttu (yang bisa
dilakukannya)
o Berikan pujian terhadap keberhasilannya
o Jangan memberi pernyataan negatif
terhadap perilaku anak ( ita memang biasa
membuat rumah berantakkan , anto kan
anak cengeng, budi itu anak penakut)

b. Keluarga
1. Tujuan

a) Memahami perkembangan psikososial kanak-kanak yang normal


dan menyimpang
b) Memahami cara menstimulai cara kemandirian anaknya
c) Mendemonstrasikan cara menstimulasi kemandirian anaknya
d) Merencanakan tindakan untuk msenstimulasi rasa kemandirian
anaknya
2. Tindak keperawatan

Tindakan keperawatan untuk keluarga

Tugas Tindakan keperawatan


perkembangan

Perkembangan o Informasikan pada keluarga caara yang


yang normal : dapat dilakkukan untuk memfasilitasi
kemandirian perembangan psikososial anaknya
 Berikan aktivitas bermain yang
menggali rasa ingin tahu anak seperti
bermain tanah, pasir, lilin, membuat
mainan kertas, mencampur warna,
menggunakan cat air, melihat
barang/binatang/tanaman/orang yang
menarik perhatiannya dengan tetap
menjaga keamananya
 Berikan kebebasan pada anak unntuk
melakuakan sesuatau yang diinginkan
tetapi tetap memberi batasan. Misalnya
membolehkan anak memanjat dengan
syarat ada yang
mendampingi/mengawasi atau
mengajarkan cara agar tidak jatuh
 Sampaikan aturan umum yang dapat di
mengerti lhan seperti masuk rumah
harus memberi salam , bila akan pergi
cium tangan dulu, sebelum dan sesudah
makan cuci tangan
 Gunakan kata-kata laranagan yang
bersifat positif contoh : main hujan –
hujanan menyebabkan pilek, bila
rambut dan bajunya berantakan ita tidak
cantik
 Berikan pilihan perilaku yang ingin
dilakukan anak seperti mau mandi atau
makan dulu
 Latih anak mengerjakkan kegiatan yang
dapat dilakukan sendiri : pakai baju,
kaus kaki, makan
o Diskusikan dengan keluarga cara apa yang
akan digunakan keluarga untuk
menstimulasi perkembangan psikososial
kanak-kanak
o Latih keluarga melakukan metode tersebut
dan mendampingi saat keluarga melakukan
stimulasi perkembangan anaknya
o Bersama keluarga menyusun tindakan yang
akan dilakukan dalam menstimulasi
perkembangan anaknya

Penyimpangan o Motivasi dan membimbing anak agar mau


perkembangan : bergerak dan bergaul (sesuai dengan
ragu- ragu dan keinginanya)
o Dampingi anak saat bermain atau
malu
melakukan kegiatan
o Ajak anak bermain dan berbicara dengan
kaalimat pendek pendek (Ita mau bermain
boneka atau menggambar?. Adi akan
bermain apa?)
o Motivasi dan mendorong anak bermain
dengan anak lain
o Motivasi dan membimbing anak makan,
minum, memakai baju, BAB, BAK sendiri
o Berikan pujian terhadap keberhasilan anak

DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, A.2007.Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama.

Bandung: PT Refika Aditama

Mansur,H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta :

Salemba Medika

Keliat, B. A. 2006. Modul IC-CMHN. Jakarta : Fakultas ilmu keperawatan

Unversitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai