Bab I
Pendahuluan
A. Pengertian
Toodler adalah tahap perkembangan anak usia 1-4tahun dimana pada usia ini anak
akan belajar mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan sebuah
kebutuhannya secara mandiri atau otonomi.
Usia toodler adalah usia antara 1-4tahun, dimana seorang anak mulai belajar
menentukan arah perkembangan dirinya, suatu fase yang mendasari bagaimana
derajat kesehatan, perkembangan emosional, derajat pendidikan, kepercayaan diri,
kemampuan bersosialisasi serta kemampuan diri seorang anak dimasa mendatang.
Anak usia toodler (1-4tahun) mempunyai sistem control tubuh yang mulai
membaik, hampir setiap organ mengalami maturitas maksimal. Pengalaman dan
perilaku mereka mulai dipengaruhi oleh lingkungan diluar keluarga terdekat,
mereka mulai berinteraksi dengan teman, mengembangkan perilaku/moral secara
simbolis, kemampuan berbahasa yang minimal sebagai sumber pelayanan
kesehatan. Perawat berkepentingan untuk mengetahui konsep tumbuh kembang
anak usia toodler guna memberikan asuhan keperawatan anak dengan optimal.
1. Tumbuh kembang fisik
a. Karakteristik umum
1. Karakterisitik yang menonjol pada perut toodler merupakan hasil
dari otot-otot abdomen yang kurang berkembang
2. Kaki bengkok yang kas yang terjadi terus menerus pada toodler
karena otot kaki harus menopang berat badan yang terlalu besar
3. Tinggi badan:
Rata-rata 7,5cm pertahun
Untuk usia 2tahun tinggi badan 86,6cm
Tinggi badan pada usia 2tahun diharapkan setengah tinggi
badan pada saat dewasa
4. Berat badan:
Rata-rata naik 1,8-2,7kg pertahun, pada usia 2tahun berat
badannya rata-rata 12,3kg
Berat badan naik 4x pada usia 2,5tahun
5. Lingkar kepala
Usia 1-2tahunlingkar copula sama dengan lingkar dada
Lingkar kepala meningkat total pada tahun ke 2 yaitu
2,5tahun, kemudian meningkat secara perlahan-lahan rata-
rata 0,5inchi tiap tahun sampai 5tahun kemudian
6. Nutrisi
Kalori yang dibutuhkan 102kcal/kg/hari
Protein yang dibutuhkan 112g/kg/hari
Pada usia 18bulan, toodler mengalami anoreksia, dan
menjadi anak yang suka memilih makanan, mempunyai
makanan kesukaan, dan pada suatu waktu makan dalam
jumlah yang besar dan dilain waktu makan sangat sedikit
Toodler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil
untuk merangsang makannya. Frekuensi makan-makanan
kecil dapat diganti dengan makan-makanan lengkap
7. Pola tidur
Total jumlah jam tidur dikurangi selama 2tahun ke 2
menjadi 12jam/hari
Sebagian toodler tidur siang setiap harinya berakhir sampai
pada tahun ke 2 atau ke 3
Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan
orangtua
8. Kesehatan gigi
Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5tahun
Kunjungan pemeriksaan gigi yang pertama sebaiknya bukan
karna traumatic dan dilakukan sebelum toodler berusia
2,5tahun
Gigi dibersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta
gigi tidak berbuih dan jika mengandung florida ini sangat
berbahaya jika ditelan
Penambahan florida diperlukan jika air tidak mengandung
florida dan seharusnya makanannya tidak menyebabkan gigi
karies, seperti gula-gula
9. Bahasa
Saat 2tahun toodler bicara 300 kata, menggunakan 2-3 prae
dan juga menggunakan proun
Saat 2,5tahun toodler sua menyebutkan bagian depan atau
belakangnya saja
10.Perkembangan psikososial (erikson)
Toodler telah dikembangkan rasa percaya dirinya dan siap untuk
diberi kebebasan untuk menyatakan tentang dirinya atau mengontrol
hubungan terhadap teman dekatnya. Toodler mulai belajar
ketrampilan sosial:
Individual (membedakan dirinya dengan yang lainnya)
Berpisah dengan orang tuanya
kontrol terhadap fungsi tubuhnya
berkomunikasi dengan kata-kata
berperilaku sosial yang pantas
11. Takut
umumnya ketkutan pada toodler meliputi:
Kehilangan orangtua
Cemas terhadap orang-orang yang baru
Suara yang keras, vakum cleaner
Pergi tidur
Binatang yang besar
Dkungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contohyang
sederhana dapat mengurangi ketakutan pada toodler
Sosialisasi
12.Interaksi toodler didominasi oleh sifat keagaam, sifat negative, dan
ketidaktergangtungan
13.Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada toodler,
pergantian terhadap benda-benda tertentu sangat penting
khususnya selama waktu berpisah, seperti saat tidur siang
14.Kemarahan dapat digunakan untuk menyatakan
ketidaktergantungan dan pengabaian terhadap mereka
2. Perkembangan motoric
a) Motoric kasar
Usia 15bulan, berjalan tanpa bantuan
Usia 18bulan, berjalan naik dengan berpegangan satu tangan
Usia 24bulan, berjalan naik turun dalam satu waktu
Usia 30bulan, melompat dengan kedua kaki
b) Motoric halus
Usia 15bulan, menyusun dua balok menar dan scribbles secara
spontan
Usia 18bulan, menyusun 3-4balok menara
Usia 24bulan, membuat gerakan yang lurus
Usia 30bulan, menyusun 8 balok menara
C. Perkembangan psikoseksual
Fase anal, 8bulan-4tahun meliputi daerah anus dan pantat, dan aktifitas
seksual berpusat pada pengeluaran dan menahan kotoran tubuh. Tahap ini
focus pada perubahan dari fase oral ke anal, dengan penekanan pada kontrol
BAB yaitu kontrol dari neuromuscular dan spinkter analnya.
a. Pengalaman antara kepuasan dan frustasi merupakan akibat dari kontrol
yang berlebihan dan pemaksaan dari menahan dan mengeluarkan
b. Perkembangan seksualitas
c. Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksploitasi tubuh
d. Belajar kata-kata mungkin dari penggabungan dengan anatomi dan
eliminasi
e. Perbedaan seks menjadi jelas
1. Toilet training
Adalah tugas utama toodlerhood/ latihan tidak biasa dilakukan usia 18-
24bulan. Tanda-tanda toodler siap latihan:
1. Dalam keadaan kering selama 2 jam, perubahan BAB teratur
2. Dapat mengatakan keinginan untuk buang air atau BAB
D. Perkembangan moral
a. Overview Kohlberg
Toodler adalah substage yang pertama yang kas pada tahap
preconvensional, yang meliputi punishment dan orientasi pada
ketaatan.
Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral toodler:
Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung
membentuk moral yang negative
Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari
hubungan menimbulkan perasaan bersalah pada toodler
Bab III
Asuhan keperawatan sehat jiwa pada usia toodler
1. Pengkajian
a. Pengertian
Perkembangan psikososial pada masa kanak-kanak adalah proses
perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian
dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari
dunianya. Bila terlalu dilindungi atau dikendalikan anak akan merasa ragu-
ragu dan malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga akan selalu
bergantung pada orang lain
b. Karakteristik perilaku
2. Diagnosa keperawatan
Potensial (normal) Resiko (penyimpangan)
Potensial mengembangkan Resiko pengembangan ragu-ragu dan
kemandirian malu
3. Tindakan keperawatan
A. Kanak-kanak
1. Tujuan
Mengembangkan rasa kemandirian dalam melkukan kegiatan
sehari-hari
Bekerja sama dan memperlihatkan klebihan diri diantara
oranglain
2. Tindakan keperawatan
Tugas Tindakan keperawatan
perkembangan
Perkembangan yang normal: Latih anak untuk melakukan
kemandirian kegiatan secara mandiri
Puji keberhasilan yang
dicapai anak
Tidak menggunakan kata
yang memerintah tetapi
memberikan alternative
untuk memilih
Hindari suasana yang
membuatnya bersikap
negative (memisahkan
dengan orangtuanya,
mengambil mainannya,
memerintah untuk
melakukan sesuatu)
Tidak menakut-nakuti
dengan kata-kata maupun
perbuatan
Berikan mainan sesuai
usianya (boneka, mobil-
mobilan, balon, bola, kertas
gambar dan pesil warna)
Saat anak mengamuk
pastikan dia aman dari
bahaya cedera kemudian
tinggalkan awasi dari jauh
Beritahu tindakan-tindakan
yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, yang baik dan
buruk dengan kalimat
positif, contoh:
a. “mau tidak permen itu
diambil orang?kalau
begitu ita juga tidak boleh
mengambil permen anto”
b. “supaya cantic bila akan
pergi ita harus memakai
baju yang rapi”
Libatkan anak dalam
kegiatan-kegiatan
keagamaan (sholat
berjamaah, mengaji)
Penyimpangan perkembangan: Yakinkan anak bahwa ia
ragu-ragu dan malu mampu melakukan tugas
yang diberikan
Berikan tugas yang
sederhana dan mampu
dilakukan sendiri
(menyimpan mainan,
mengambil baju, mengambil
minum, mengambil
sandal/sepatu)
Berikan kepercayaan pada
anak untuk melakukan tugas
tertentu (yang bisa
dilakukannya)
Berikan pujian terhadap
keberhasilannya
Jangan memberi pernyataan
negative terhadap perilaku
anak (ita memang biasa
membuat rumah berantakan,
anto kan anak cengeng, budi
itu anak penakut)
B. Keluarga
1. Tujuan
a) Memahami perkembangan psikososial pada kanak-kanak yang
normal dan menyimpang
b) Memahami cara menstimulasi cara kemandirian anaknya
c) Mendemontrasikan cara menstimulasikan cara menstimulasi
kemandirian anaknya
d) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi rasa kemandirian
anaknya
2. Tindakan keperawatan
Tugas Tindakan keperawatan
perkembangan
Perkembangan yang normal: Informasikan pada keluarga
kemandirian cara yang dapat dilakukan
untuk memfasilitasi
perkembangan psikososial
anaknya
Diskusikan dengan keluarga
cara apa yang akan
digunakan keluarga untuk
menstimulasi perkembangan
psikososial kanak-kanak
Latih keluarga melakukan
metode tersebut dan
mendampingi saat keluarga
melakukan stimulasi
perkembangan anaknya
Bersama keluarga menyusun
tindakan yang akan
dilakukan dalam
menstimulasi perkembangan
anaknya
Penyimpangan perkembangan: Motivasi dan membimbing
ragu-ragu dan malu anak agar mau bergerak dan
bergaul
Damping anak saat bermain
atau melakukan kegiatan
Ajak anak bermain dan
berbiacar dengan kalimat
pendek
Motivasi dan doronga anak
bermain dengan anak lain
Motivasi dan membimbing
anak makan, minum,
memaki baju, BAK,BAB
Berikan pujian terhadap
keberhasilan anak