Anda di halaman 1dari 1

NAMA : RIA ANJANI

KOMPLIKASI
NIM : 20902100130 Etiologi
 Virus : Rotavirus (40-60%), adenovirus Patofisiologi
 Bakteri Escherhiacolli (20-30%), shigella sp(1-2%)  Dehidrasi ( Ringan, Sedang, Berat, Isotonik atau Diare akut diklasifikasikan secara klinis dan patofisiologis
Pengertian  Parasit : entamoba histolytica(<1%), cryptosporidium(4- Hipertonik) menjadi diare non inflamasi dan diare inflamasi.Diare inflamasi
11%)  Renjatan Hipovolemik disebabkan invasi bakteri dan sitotoksin dikolon dengan
Diare akut didefenisikan sebagai  Keracunan makanan menifestasi sindroma disentri dengandiare yang disertai lender
 Hipokalemia
peningkatan atau perubahan  Melabosorbsi : karbohidrat lemak, dan protein
dan darah. Gejala klinis yang menyertai keluhan abdomen seperti
 Alergi : makanan, susu api  Hipoglikemia
frekuensi defekasi yang sering  Imunodefisiensi: AIDS mulas sampai nyeri kolik, mual,muntah, demam, tenesmus, serta
 Kejang, terjadi pada dehidrasi tonik
disebabkan oleh agens infeksius tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan tinja rutin secara makroskopis
 Malnutrisi energi protein(akibat muntah dan diare, ditemukan lender dan atau darah, serta mikroskopis didapati sel
dalam traktus Gastroenteritis jika lama atau kronik) leukosit polimorfonuklear.pada diare non inflamasi, diare
Infeksiosa (GI). disebabkan oleh enterotoksin yang mengakibatkan diare cair
dengan, volume yang besar tanpa lendir dan darah. Keluhan
abdomen biasanya minimal atau tidak ada sama sekali,
namungejala dan tanda dehidrasi cepat timbul, terutama pada
kasus yang tidak mendapat cairan pengganti. pada pemeriksaan
tinja secara rutin tidak ditemukan leukosit.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan tinja
2. Pemeriksaan keseimbangan Sam basa dalamdarah dengan menentukan PH dengan
cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan analisa gas darah menurut
ASTRUP(bila memungkinkan).
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal

DADS
4. Pemeriksaan elektronik terutama kadar natrium, kalium dan fosfat dalam serum
(terutama pada penderita diare yang disertai kejang)
5. Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasit,
terutama pada penderita diare kronik

Manifestasi klinik
Diare akut
a) Buang air besar encer, gas-gas dalam perut, rasa tidak enak dan nyeri
perut
b) Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
c) Demam biasanya dalam menanggapi infeksi seperti virus atau infeksi
bakteri atau peradangan karena penyakit
a. Diare b.d terpapar kontaminan
Manajemen Diare (I.03101) b. Diare kronik
- Obsevasi c. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis a) Penurunan berat badan dan napsu makan
Identifikasi penyebabdiare Manajemen Nyeri (I.08238) b) Demam biasanya dalam menanggapi infeksi seperti virus atau infeksi
Monitor warna,volume, frekuensi dan konsistensitinja bakteri atau peradangan karena penyakit
Monitor tanda dan gejala hypovolemia - Observasi c) Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardi, denyut lemah
Monitor iritasi dan userasi kulit di daerahperianal Identifikasi lokasi,
Monitor jumlah pengeluaran diare
- Terapeutik
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Berikan asupan cairanoral - Terapeutik
Berikan cairan intravena
Ambil sample darahuntuk
Berikan teknik non- farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (distraksi, kompres
pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit hangat/dingin,relaksasi)
Ambil sampel feses untuk kultur Fasilitasi istirahat dantidur
- Edukasi
Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap - Edukasi
- Kolaborasi Jelaskan penyebab, periode, dan pemacunyeri
Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
Kolaborasi pemberian obat antipasmodik/spasmolitik Ajarkan teknik non- farmakologis untuk mengurangi rasanyeri
- Kolaborasi
b. Hipertermia b.d proses penyakit PENATALAKSANAAN
Manajemen Hipertermia (I.15506) Kolaborasi pemberian analgetik, jikaperlu
- Observasi EVALUASI
Identifikasi penyebab hipertermia Prinsip penatalaksanaan diare akut terdiri atas:
Monitor suhu tubuh 1. Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi.
Monitor keluaran urine S: Data yang diperoleh dari klien setelah diberikan tindakan
-Terapeutik 2. Tata kerja terarah untuk mengidentifkasi penyebab infeksi.
O:Data yang diperoleh dari observasi/pemeriksaan langsung dari klien setelah diberikan tindakan
Longgarkan atau lepaskan pakaian 3. Memberikan terapi simtomatik
-Edukasi A: Masalah keperawatan yang terjadi akibat perubahan status klien dari subjektif ke objektif
1. Anjurkan tirah baring 4. Memberikan terapi definitif.
-Kolaborasi P: Perencanaan keperawatan yang akan diberikan pada klien
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
Manajemen cairan (I.03098)
- Observasi
Monitor statushidrasi
Monitor berat badanharian
- Terapeutik
Berikan asupancairan
Berikan cairanintravena
- Kolaborasi
PUSTAKA
1. Kolaborasi pemberian diuretik Andi Fatmawati. 2017. Asuhan Keperawatan Pada An. R Dengan Kasus Diare Pada Anak Di Ruang Madinah RSI Siti Khadijah Palembang.
( http://repository.stik-sitikhadijah.ac.id/241/1/41505001.pdf )

Esmi Sinaga. (2018). Asuhan keperawatan anak pada anak c pasien diare ruang rawat nginap di puskesmas puuwatu tahun.(https://www.scribd.com/document/394184751/KTI-ESMI-SINAGA)

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
.

Anda mungkin juga menyukai