Anda di halaman 1dari 63

GASTROINTESTINAL

INFECTION

Kelompok 7
Oleh:
Mega Puroni 202010471011003
Nadia Putri Yurada 202010471011017
Erga Widy Anggita 202010471011027
Putra Adi Purnama 202010471011044
POKOK BAHASAN
01 Gastrointestinal Infection
Definisi, Epidemiologi, Etiologi, Patofisiologi, Manifestasi Klinik

02 Contoh-Contoh
Diare, Gastroenteritis, Disentri, Enterocolitis

03 Tatalaksana Gastrointestinal Infection


Terapi Rehidrasi, Antiemetik, Antibiotik

04 Contoh Kasus
Analisis SOAP (Subjek, Objek, Assesment, Planning), KIE, Role Play
GASTROINTESTINAL INFECTION
DEFINISI
Definisi
GI Infection merupakan penyebab signifikan mortalitas
dan morbiditas diseluruh dunia, yang disebabkan
oleh mikroorganisme pathogen meliputi virus, bakteri
atau parasite disepanjang saluran pencernaan
(Babady, 2019)
Epidemiologi

Hasil Riskesdas 2018


GASTROINTESTINAL TRACT

Saluran gastrointestinal (GI) adalah sistem organ yang bertanggung jawab untuk
penyerapan nutrisi, ekskresi limbah,dan kekebalan.
Terdiri dari:

SALURAN CERNA ATAS


(MULUT, ESOFAGUS, DUODENUM)

SALURAN CERNA BAWAH


(USUS KECIL, SEKUM, USUS BESAR,
REKTUM, ANUS)

ORGAN TERKAIT
(EMPEDU, PANKREAS, HATI)

(Dipiro et al., 2017)


ETIOLOGI
Penyakit infeksi gastrointestinal sangat umum terjadi di seluruh
dunia dan merupakan penyebab penting kematian, terutama
pada bayi di negara-negara berkembang. Disebabkan oleh berb
agai macam bakteri, virus, protozoa, dan parasit.

Infeksi ini sebagain besar ditularkan pada kondisi dengan


kebersihan yang buruk dan makanan atau minuman yang
terkontaminasi.Infeksi ini juga dapat ditularkan dari orang
ke orang dengan kontak langsung

(Babady & Mead, 2019; Amjad,


2020)
IDSA, 2017
ETIOLOGI

Sell & Dolan, 2018


Faktor Infeksi (Bakteri dan
Faktor Makanan (Makanan basi, Faktor Malabsorbsi (karbohidrat,
Virus)
beracun, alergi makanan) protein, lemak)

Masuk kedalam tubuh Makanan tidak diserap oleh villi usus

Mencapai usu halus Infeksi usus halus Peningkatan tekanan osmotic


dalam lumen usus
Patofisiologi

Menstimulus dinding usus halus Malabsorbsi makanan dan cairan

Peningkatan isi (rongga) lumen usus

Hiperperistaltik
Peningkatan percepatan kontak makanan dan air dengan mukosa usus
Penyerapan makanan, air, elektrolit terganggu
GEA

Output cairan dan elektrolit berlebihan Muntah dan sering defekasi Refleks spasme otot dinding perut

Dehidrasi Intake tidak adekuat Nyeri akut


Sirkulasi darah menurun Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Merangsang hipotalamus

Resiko tinggi kekurangan volume cairan


Betz, 2009
Contoh Gastrointestinal Infection
Diarrhoea: Kondisi tinja atau feses berubah menjadi
lembek atau cair yang biasanya paling sedikit tiga kali
dalam 24 jam.

Gastroenteritis: Infeksi pada lambung dan usus


yang disebabkan oleh virus dan bakteri

Dysentery: Radang Usus yang menyebabkan diare


disertai darah atau lendir.

Enterocolitis: peradangan
yang melibatkan
mukosa usus,
enterovirus, rotavirus, virus
Norwalk,
Manifestasi Klinis

IDSA, 2017
Pemeriksaan Fisik
Tujuan utama: pemeriksaan fisik adalah untuk menilai tingkat dehidrasi pasien.

Dehidrasi Ringan (hilang cairan 2-5% BB) gambaran klinisnya turgor


kurang, suara serak, pasien belum jatuh dalam presyok.

Dehidrasi Sedang (hilang cairan 5-8% BB) turgor buruk, suara serak
,pasien jatuh dalam presyok atau syok, nadi cepat, napas cepat dan
dalam.

Dehidrasi Berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditamb
ah kesadaran menurun (apatis sampai koma), otot otot kaku,sianosis.3

(Sudoyo,2009)
D
T
E

A H
I

N D
(Buku saku lintas diare, 2011)
R
D
TATALAKSANA GASTROINTESTINAL INFECTION
Terapi rehidrasi
Terapi oral atau intravena rehidrasi untuk menyeimbangkan
rehidrasi elektrolit

Terapi Antiemetik

Pada orang dewasa tidak dianjurkan kecuali dalam kasus


terkait penyakit postantibiotik

Terapi Antibiotik

Untuk infeksi pada diare yang disebabkan oleh bakteri

Riddle et al., 2016


TERAPI REHIDRASI

IDSA, 2017
TERAPI REHIDRASI
Oral Terapi Rehidrasi
Langkah pertama untuk mengobati diare akut adalah rehidrasi.
Oral rehidration solution (ORS) dapat menurunkan osmolaritas.
 Cairan rehidrasi oral terdiri dari 3,5 gram natrium klorida, 2,5 gram natrium bikarbonat, 1,5 gram kali
um klorida, dan 20 gram glukosa per liter air.
 Jika tidak maka ORS dapat dibuat dengan mencampurkan mencampurkan 1/2 sendok teh garam, ½ s
endok teh baking soda, 2-4 sendok makan gula, dan 1 liter air.
 Pemberian larutan ORS saat pasien sudah dapat minum yaitu (sekitar 5 ml / kg / jam) selain cairan IV.

Amin, 2015; Barr 2014: Farthing, 2012


Penelitan menunjukkan bahwa oralit formula baru
mampu:
a. Mengurangi volume tinja hingga 25%
b. Mengurangi mual-muntah hingga 30%
c.Mengurangi secara bermakna pemberian
cairan melalui intravena
(Buku Saku Lintas
Diare, 2011)
(World Health Organization: Management of the patient with cholera, 2016)
(World Health Organization: Management of the patient with cholera, 2016)
TERAPI REHIDRASI
Intravenous Therapy Rehidration

Jika rehidrasi oral tidak memungkinkan untuk mengatasi defisit cairan dianjurkan pemberian Ringer's
lactate atau saline normal secara iv.

 Untuk pasien usia >1 tahun: 100 ml / kg IV dalam 3 jam, sebagai berikut:
-30 ml / kg secepat mungkin (dalam 30 menit); kemudian
-70 ml / kg dalam 22 jam berikutnya.

 Untuk pasien kurang dari <1 tahun: 100 ml / kg IV dalam 6 jam, sebagai berikut:
-30 ml / kg dalam satu jam pertama; kemudian
-70 ml / kg dalam 5 jam berikutnya.

 Pantau pasien lebih sering. Setelah pemberian awal 30 ml / kg denyut nadi belum stabil maka har
us diberikan cairan IV dengan cepat.

(World Health Organization: Management of the patient with cholera, 2016)


(Queensland health medicines regulation and quality fluid and electrolyte guidline working party: Prescribing Intr
avenous Fluids for Adults, 2016)
RUMUS PERHITUNGAN KEBUTUHAN CAIRAN

Jumlah cairan yang hendak diberikan ses


uai dengan jumlah cairan yang keluar. Ke
hilangan cairan dari badan dapat dihitung
dengan memakai rumus

(Amin, 2015)
Mekanisme kerja:
Antagonis reseptor serotonin selektif (5-HT3) yang menghambat reseptor serotonin di saluran GI atau zona
pemicu kemoreseptor.

Kontaindikasi:
Hipersensitifitas terhadap ondansetron, selektif antagonis 5-HT lainnya, dan apapun komponen dari formulasi

Dosisi:
Dosis intravena: 0,1 sampai 0,15 mg / kg BB, maksimal 4 mg.
Dosis oral:
Anak-anak (8-15 kg)= 2 mg
Anak-anak (15-30 kg)= 4 mg
Anak-anak >30 kg= 8 mg maksimal 3 kali / hari.
Namun, dosis tunggal ondansetron oral biasanya cukup
untuk pengobatan muntah terkait astroenteritis.
Farmakokinetik:
Ondansetron memiliki tolerabilitas yang baik untuk itu cepat diserap dari saluran gastrointestinal, dan
kemudian dimetabolisme oleh sistem enzim sitokrom P450 dengan konjugasi glukuronida atau sulfat
di hati. Ondasentron memiliki potensi yang rendah untuk interaksi obat. Konsentrasi plasma puncak t
erjadi 2 jam pasca pemberian oral dengan bioavaibilitas 60%. Konsentrasi plasma puncak terjadi 40
menit pasca pemberian im, dan 10 menit pasca pemberian iv. Ondansetron memiliki waktu paruh 2 -
6 jam dan durasi kerja antiemetiknya bervariasi dari 2-8 jam dengan pemberian dosis standar.

Efek samping:
Nyeri dada; takikardia, Sakit kepala; kejang, Ruam, Mulut kering; sembelit; sakit perut,Hipokalemia,
Bronkospasme, Demam; anafilaksis; kelemahan.

Bentuk sediaan:
Tablet: 4mg; 8mg
Solution: 4mg/5ml
Injection: 2mg/ml
Infusion: 32mg (50ml)

t
Mekanisme kerja:
Merangsang motilitas saluran GI bagian atas, mengakibatkan percepatan pengosongan la
mbung dan waktu transit ke usus kecil, serta penurunan gaya sfingter esofagus. Metoclopr
amide memiliki aksi sentral dan perifer.

Kontaindikasi:
Pasien yang peningkatan motilitas GI bisa berbahaya (misalnya, dengan adanya perdarah
an GI, obstruksi mekanis, perforasi); epilepsi; pasien yang menerima obat yang cenderung
menyebabkan reaksi ekstrapiramidal.

Dosisi:
Metoclopramide: 0,1 mg / kg (hingga maksimum 10 mg) po, iv, im
Farmakokinetik:
Metoclopramide memiliki onset 1-3 menit, 10-15 menit, dan 30-60 menit. Metoclo
pramide memiliki waktu paruh 5-6 jam dengan durasi kerja 1-2 jam.

Efek samping:
Pusing, kantuk, depresi, halusinasi, pada wajah atau tubuh, diare, amenore.

Bentuk sediaan:
Tablet: 10 mg
Injeksi: 5mg/ 5ml
Sirup: 5mg/5ml

A to Z drug facts, chow et al, 2010


Farmakokinetik:
Metoclopramide memiliki onset 1-3 menit, 10-15 menit, dan 30-60 menit. Metoclo
pramide memiliki waktu paruh 5-6 jam dengan durasi kerja 1-2 jam.

Efek samping:
Pusing, kantuk, depresi, halusinasi, pada wajah atau tubuh, diare, amenore.

Bentuk sediaan:
Tablet: 10 mg
Injeksi: 5mg/ 5ml
Sirup: 5mg/5ml

A to Z drug facts, chow et al, 2010


Algorithm for treatment of infectious diarrhea

Kim et al, 2019


Guideline for the Antibiotic Use in Acute Gastroenterititis, 2019
Guideline for the Antibiotic Use in Acute Gastroenterititis, 2019
Azithromycin
- Mekanisme kerja : mengikat subunit Dosis :
- Shigellosis : 6–20 mg/ kg 1–
50s pada ribosom bakteri
1,5 g sekali sehari selama 1–
5 hari, PO
- Indikasi : Terapi campylobacteriosis, - Infeksi bakteri :
shigellosis, traveler’s diarrhea Dewasa 500 mg/hari dosis t
unggal pada hari pertama da
- Kontraindikasi : Hipersensitif pada az n 250 mg/hari pada hari ke
itromisin / golongan antibiotic makroli – 2 hingga ke – 5.
da, pada pasien yang memiliki ganggu
an fungsi hati

Drug Information Handbook; BNF ed. 77, 2016; Gallagher & MacDougall, 2018
Azithromycin
Farmakokinetika
Bioavibilitas: 38%, didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh, kecuali ke otak dan CSF (
Cerebrospinal Fluid), Eliminasi t ½ nya mencapai 40-68 jam, diperpanjang karena sekuest
rasi dan pengikatan jaringan yang luas.

EFEK SAMPING
Gastrointestinal : mual, muntah, diare paling sering muncul berkaitan degan golongan ma
kolida
Hepar : Jarang dilaporkan, namun terdapat ES yang cukup serius

- Serbuk injeksi : 500 mg/vial


Larutkan dalam NS hingga kons. 1 mg/ml (500 ml) atau 2 mg/ml (250 ml)
- Suspensi rekonstitusi : 100 mg/5 ml; 200 mg/5 ml
- Tablet : 250 mg; 500 mg; 600 mg

Drug Information Handbook; Pionas, 2015; Medscape, 2019


CIPROFLOXACIN
Indikasi
• Infeksi bakteri gram positif dan negatif
(terapicampylobacteriosis,shigellosis, traveler’s
diarrhea)

Kontraindikasi
• Hipersensitif terhadap ciprofloxacin atau golongan
kuinolon lainnya, komponen lain dalam
formulasi, dan pemberian tizanidine secara
bersamaan

Mekanisme Kerja
• Menghambat relaksasi DNA >> membuat kerusakan
pada rantai ganda DNA

A to Z Drug Fact; Pionas, 2015; Medscape, 2019


DOSIS CIPROFLOXACIN
Infectious Diarrhea
Dewasa: Mild/moderate/severe: 500 mg PO setiap 12 jam selama 5-7
hari

Intraabdominal Infection
Complicated: 500 mg PO setiap 12 jam atau 400 mg IV setiap 12
jam selama 7-14 hari

Infeksi lain
Shigellosis :
Anak : 15 mg/kg PO 2 kali sehari selama 3 hari; Dewasa : 500 mg
Campylobacteriosis : Dewasa → 500 mg PO dua kali sehari

Drug Information Handbook; Medscape,


2019
Farmakokinetika
Efek samping

• Flatulen
Absorbsi: Bioavailability (PO) 50-85
% • Disfagia
• Memiliki ikatan protein 20-40% • pankreatitis
• Distribusi : terdistribusi ke seluruh tu • takikardia, hipotensi
buh • udem, kemerahan
• Metabolisme: di Liver, enzyme inhibit • Eritema
or: CYP1A2 • nyeri dan flebitis pada tempat pe
• Eliminasi: ekskresi>> urin (30-50%),

nyuntikan.
T1/2: Dewasa (3-5 jam); anak-anak (
2-5 jam)

BENTUK SEDIAAN
- Larutan injeksi : 200mg/100ml; 200mg/20ml; 400 mg/40 ml; 400 mg/200ml
- Suspensi : 250mg/5ml; 500mg/5ml
- Tablet : 100 mg; 250 mg; 500 mg; 750 mg

Drug Information Handbook; Pionas, 2015; Medscape,


2019
CEFTRIAXONE
Indikasi
• Pengobatan infeksi intraabdominal, diare karena
bakteri Salmonella non tiphoid; dan shigellosis

Kontraindikasi
• Alergi terhadap antibiotik golongan
sefalosporin. Kontraindikasi untuk bayi
di bawah 6 bulan.

Mekanisme Kerja
• Merusak dinding sel bakteri dengan
menghambat ikatan silang peptidoglikan
agar terjadi kematian sel

Pionas, 2015; Gallagher & MacDougall, 2018; Medscape,


2019
DOSIS CEFTRIAXONE
Intraabdominal Infection
Complicated, mild-to-moderate, community acquired: 1-
2 g/hari IV dlm single dossis atau terbagi setiap 12 jam
selama 4-7 hari, dpt dikombinasi dengan metronidazole

Salmonella non typhoid: i.v. 1-2 g/hari


Salmonella (typhoid): i.v. 2g /hari selama 14
hari

Shigellosis
Anak : 50–100 mg/kg IM sekali sehari selama 2 –
5
hari
Farmakokinetika Efek samping

• Mual dan muntah


• Memiliki ikatan protein 85-90% • Rasa tidak enak pada saluran cerna
• Distribusi : terdistribusi ke seluru • Urtikaria
h jaringan dan cairan tubuh • Sakit kepala
• Eliminasi: ekskresi>> urin (40-65 • Diare dan kolitis yang disebabkan ole
% tidak berubah), h antibiotik (keduany a karena
• T1/2: tidak tergantung dg dosis d pengg unaan dosis tinggi)Eritema
an sekitar 6-9 jam • Gangguan fungsi hati

BENTUK SEDIAAN
- Larutan injeksi : 1g/50 ml; 2g/50ml
- Serbuk injeksi : 250 mg, 500 mg, 1 g, 2g, 10g, 100g

Pionas, 2015; Medscape, 2019; Martindale ed. 39, 2018


AMPICILLIN
Indikasi
• Pengobatan infeksi GI tract, infeksi salmonellosis
invasive, E. coli, Enterobacter

Kontraindikasi
• Hipersensitivitas terhadap antibiotik golongan
penisilin, sefalosporin atau imipenem.

Mekanisme Kerja
• Merusak dinding sel bakteri pada saat
proses
replikasi agar terjadi kematian sel bakteri

A to Z Drug Facts; Drug Information Handbook; BNF ed. 77, 2016; Gallagher & MacDougall, 2018
DOSIS
AMPICILLIN
Dosis Umum Ampicillin (Dewasa)
PO: 250-500 mg setiap 6 jam, diberikan 30 menit sebelum makan
IV/IM: 1-2 g setiap 4-6 jam atau 50-250 mg/kg/hari terbagi dalam beberapa
dosis setiap 4-6 jam; tidak boleh melebihi 12 g/hari

Dosis Umum Ampicillin (Bayi atau anak-anak)


Bayi : I.V. : NEONATAL 50 mg/kg bb setiap 6 jam; BAYI 1-3 bulan, 50-100
mg/kg bb setiap 6 jam
Anak-anak : I.V. ANAK 3 bulan – 12 tahun, 100 mg/kg bb setiap 6 jam (maksimal 12 g
sehari). P.O ANAK di bawah 10 tahun, ½ dosis dewasa

Gastrointestinal Tract Infections


<40 kg: 50 mg/kg/hari IV/IM terbagi setiap 6-8 jam
≥40 kg: 500 mg IV/IM setiap 6 jam; dosis yang lebih tinggi
diperlukan apabila terdapat infeksi serius atau kronik

Pionas, 2015; Medscape,


2019
Farmakokinetika
Efek samping
• Memiliki ikatan protein 20%
• Mual dan muntah
• Distribusi : secara luas dalam tubuh, • Diare
dpt melewati plasenta dan jumlah di • Ruam
ASI hanya sedikit • Jarang terjadi colitis karena antib
• Ampicillin termetabolisme >> asam p iotik
enilloit dan terekskresi dalam urin • Panas
• T1/2: 1-1,5 jam, namun dapat menin • Oral Candidiasis
gkat pada neonates, geriatric dan px
dg gangguan ginjal

BENTUK SEDIAAN
- Suspensi oral : 125mg/5ml, 250mg/5ml
- Kapsul / tablet : 250 mg, 500 mg
- Serbuk injeksi : 125 mg, 250 mg, 500 mg, 1 g, 2g, 10g

Pionas, 2015; Martindale ed. 39, 2018; Medscape, 2019


KASUS
GASTROINTESTINAL INFECTION
Seorang anak berusia 1,5 tahun yang diantar ibunya
datang ke IGD dengan kondisi badan panas sejak 1
minggu lalu, kondisi badan lemah, batuk berdahak t
etapi dahak tidak bisa keluar, sesak nafas, diare sej
ak 1 minggu lalu, diare cair berlendir dan tidak berda
rah. Sebelumnya pasien telah dirawat di RS lain sel
ama 2 hari. Pasien MRS tanggal 21/2 2019 dan apot
eker melakukan visite untuk memberikan KIE tentan
g penggunaan/pemberian obat
SUBJEKTIF

Batuk berdahak namun


Panas Badan Lemah dahak tidak bisa
Diare
dan sesak nafas keluar
Sejak 1 minggu lalu. Sejak 1 minngu
lalu: diare cair ada le
ndir, tidak ada darah
SUBJEKTIF
Data Klinik Nilai Normal Tanggal
(yang penting)
21/2 22/2 23/2 24/2

Batuk (grok-grok) - √ √ √ √

Dipsnea - √ - - -

Sesak nafas - √ √ - -

Diare - √ √ - -
OBJEKTIF
Data Klinik Nilai Normal Tanggal
(yang penting)
21/2 22/2 23/2 24/2

Suhu 36,5-37,5 38,3 37,2 37,9 37,3

Respiration rate 16-20 x/mnt 44 44 40 40

Nadi 60-100x/mnt 124 116 124 120


OBJEKTIF
Data Laboratorium Tanggal
Nilai Normal
(yang penting)
21/2 22/2 23/2 24/2

Leukosit 4,5-10,5x103/µL 4,15x103

Hemoglobin 13-18 g/dl 9,7


Na 133-155 mEq 122 119 126 133,8
K 3,6-5,1 mEq 2,79 2,76 3,27 4,29
Cl 97-113 mEq 95 94 101 105,7
pH 7,35-7,45 7,4
pCO2 32-45 mmHg 24,4
pO2 80-100 mmHg 56,9
HCO3 20-26 mmol/L 15,1
Eritrosit urin 0-1 2-4
Epitel urin 5-15 0-2
Profil Pengobatan
No. DMK : 1102xxxx Ruangan Asal: UPI Diagnosa : Bronkopneumonia + Diare akut+ Deve Tgl KRS :25/2/2019
Nama : an.M lopment delay Nama Dokter :
Alamat : Surabaya Nama Farmasi :Dwi Mulyan
Umur/ BB : 1,5 tahun BB= 14,5 kg TB= 85 cm Alas an MRS: Panas sejak 1 minggu lalu, batuk dan d ingsih, S.Farm
Pindah Ruangan : Respirologi Anak (Tgl 22-2-2019) ahak sulit keluar, diare sejak 1 mingg Alergi : Urtikari
u lalu jika
terkena A C

No. JENIS OBAT Rute Regimen Dosis Tanggal Pemberian Obat (Mulai MRS)
Nama Dagang/ Generik 21/2 22/2 23/2 24/2
1. Infus D ¼ S iv 800 cc/24 jam √ √ 300 cc/24 ja //
m
2. Drip NaCl 40 cc + KCl 15 cc iv 1x1 √ √ //
3. Nebul Ventolin 1,5 cc + PZ 1,5 cc aerosol 4x/hari √ √ √ √

4. Ceftriaxon iv 2x750 mg √ √ √ √
5. Amikacin iv 1x250 mg √ √ √ √
6. Dexamethason iv 1x5 mg 3x2,5 mg 3x2,5 mg 3x2,5 mg
7. Ranitidin iv 1x15 mg √ √ √ //
8. Probiotik oral 1x1 √ √ //
9. Pedialite (Na, Cl, K, sitrat, dekstrosa) oral 150cc/bila diare √ √ //

10. Zink oral 1x20mg √ √ //


Assesment
Problem S/ O Terapi Rute & Dosis Analisis

Diare Akut • Diare sejak 1 Pedialite (Na, Cl, Oral Menggantikan cairan tubuh
mingg u lalu K, sitrat, 150cc/ bila diare yang hilang
• Diare cair ada dekstros a) Usia >1 tahun ½-1 gelas (1
lendir 00 cc-200cc)/ diare
• Tidak ada darah

Probiotik Oral Untuk membantu


1x1 memperbaiki pencernaan
& perbaikan flora
normal

Zink Oral Meningkatkan sistem imun


1x20mg dan mengatasi defisiensi
zinc akibat diare.
20 mg / hari selama 10
hari
Assesment
Problem S/ O Terapi Rute & Dosis Analisis

Diare Akut • Diare sejak 1 Ranitidin i.v Profilaksis Ulkus dan nyeri p
minggu lalu 1x15 mg ada saat Diare

• Keadaan pasien Infus D ¼ S i.v Memperbaiki keadaan pasien


Lemah 800 cc/24 jam
300 cc/24 jam

Hipokalemia • K : 2,76 Drip NaCl 40 cc + KC i.v Terapi imtuk menyeimbangk


• Na : 119 l 15 cc/24 jam 1x1 an elektrolit yang hilang akib
at diare
Assesment

Problem S/ O Terapi Rute & Dosis Analisis

Bronkopneumonia • Batuk berdahak Nebul ventolin 1,5 cc Aerosol Terapi yang digunakan untuk
• Dispnea (sesak +PZ 1,5 cc 4 kali / Hari membuka jalan nafas (bronkodilator)
nafas)
Dexamethason i.v Sebagai terapi antiinflamasi yang
1x5 mg diaki batkan bronkopneumonia
3x2,5 mg

(Perhari)
Infeksi • Suhu tubuh men Ceftriaxone i.v Merupakan antibiotic golongan
ingkat 2x750 mg sefalosporin generasi ke-3 untuk
• Nadi meningkat mengatasi infeksi diare akibat bakteri
• RR meningkat gram (+) dan (-)

Amikacin i.v Merupakan terapi antibiotic rekomenda


1x250 mg si untuk anak golongam aminoglikosid
a karena bersifat hidrofil dan untuk m
engatasi infeksi pada saluran nafas
PLANNING
Dosis Zink 20 mg/ hari selama 10 hari ( Bu
01
ku saku Diare pada anak)

Pedialite Usia >1 tahun ½-1 gelas (100 cc-200c


02 c)/ bila diare ( Buku saku Diare pada anak)

Pada pasien demam, seharusnya diberikan


03 antipiretik
.
KIE Obat kepada Perawat tanggal 21 Februari 2019
A Selamat pagi suster, saya apoteker mawar ingin memberikan infus D1/4S 800 cc d Good morning, Nurse, I’m Mawar as your pharmacist today. Now, I
an drip NaCl 40 cc serta KCl 15 cc (premix) untuk pasien An.M di ruang anggrek want to give an infusion of D1 / 4S 800 cc and drip of NaCl 40 cc an
d KCl 15 cc (premix) for Patient M in the orchid room

P Baik mbak, untuk pasien dari dr. A ya? Untuk pemberiannya bagaimana mbak? Yes, miss, it’s for the dr A’s patient, isn’t it? How does it work?

A Iya betul sus. Untuk label kuning (premix) hanya bertahan selama 24 jam sehingg Yes, that's right. For the yellow label (premix) it only lasts for 24 hour
a harus dihabiskan dalam 24 jam (1x1). Kemudian karena pasien sesak yang dikar s so it must be spent within 24 hours (1x1). Then, as the patient is o
enakan batuk yang tidak bisa keluar, maka diberikan obat nebulizer (Nebul ventoli ut of breathe due to a cough that can’t come out. Therefore, a nebuli
n 1,5 cc+PZ 1,5 cc 4x/hari dan dexamethason injeksi dosis sekali 5 mg. Gimana s zer is given (Ventolin Nebul 1.5 cc + PZ 1.5 cc for 4 times / day and
us apakah sudah jelas? dexamethason injection at a dose of 5 mg. Is it a clear explanation?

P Baik mbak, apakah ada infomasi lain yang perlu saya ketahui? Yes, miss, is there any other information that I need to know?

A Pasien ini mendapatkan dua antibiotik, yaitu ceftriakson 2 kali sehari 750 mg jam This patient received two antibiotics, namely ceftriaxone for 2 times
8 pagi dan 8 malam dan juga amikacin 1 kali sehari 250 mg. Untuk pelarutannya, a day on 750 mg at 8 am and 8 pm and also amikacin on 250 mg for
dil once a day. For dissolution, it must be completely dissolved and imm
arutkan sempurna ya sus dan segera diberikan ke pasiennya. ediately given to the patient.
P Oh iya mbak akan segera saya larutkan dan langsung diberikan ke pasien Alright, I will dissolve immediately and give them to the patient

A Oh iya sus, karena pasien kita masih anak-anak, jadi nanti untuk pemberianya By the way, as the patient is a child, I beg you to give the antibiotic pl
perl ahan ya sus agar tidak menimbulkan nyeri ease inject slowly so it won't be painful then

P Baik mbak, ada lagi? I will, is there anything else?


A Oh iya ini ranitidine injeksi sebagai profilaksis ulkus dan nyeri pada saat Moreover, it is an injection of ranitidine for pain due to diarrhea and t
diarenya, cara melarutkannya sama seperti antibiotik tadi. he way to dissolve it is as same as the antibiotic.

P Iya baik mbak, ini kan obat iv nya banyak, urutannya gimana ya mbak? Okay, there are a lot of iv drugs, how is the order?

A Untuk pemberian ranitidine sebelum antibiotik ya sus. For ranitidine treatments come before antibiotics.

P Baik mbak Alright Miss.


KIE Obat kepada pasien tanggal 21 Februari 2019

A Selamat pagi ibu, saya mawar apoteker yang bertugas visite hari ini. Bagaimana k Good morning Mam, I am Mawar as your pharmacist today who is in char
eadaan anak ibu? Apakah diarenya sudah membaik? ge of visiting to patient today. May I ask the condition of your daughter? I
s she getting better?

I Sudah mendingan kok mbak, tadi memang masih diare namun setelah diberikan s She is getting better, Miss. Yet, she still got a diarrhea but after the nurse
untikan sudah membaik gave her the injection, she has been better.

A Baik bu, ini ada 3 obat yang akan saya berikan. Yang pertama probiotik sebagai s Okay ma'am, here are 3 drugs that I will give. The first is probiotics as a d
uplemen makanan, diberikan 1 kali sehari. Probiotik ini bisa dicampurkan pada ietary supplement, give it once a day. This probiotic can be mixed in food
ma / drink. Then pedialite, this drug is to replace fluids lost due to diarrhea,
kanan/minuman. Kemudian pedialit, obat ini untuk menggantikan cairan yang hilan m a'am, so it must be dissolved in 150 cc / 1 glass of mineral water and
g karena diare bu, jadi harus dilarutkan pada 150 cc/1 gelas air mineral dan drin
diminu k it when your daughter got the diarrhea only. And the last one, zinc is to i
m ketika mengalami diare saja. Dan yang terakhir zink untuk meningkatkan imun ncrease the immunity for your daughter ma'am, so just drink it once a
a deknya karena diare juga bu, jadi minumnya cukup 1 kali sehari saja ya bu. day
Bagia , ma'am. Is it a clear explanation?
mana bu apakah penjelasan saya sudah jelas?

I Iya mbak, sudah cukup jelas. Yes, miss, it's quite clear.
A Baik ibu, Nanti apabila setelah minum obat adeknya mengalami keluhan tambaha OK Mam. Just in case of taking the medicine, your daughter has addition
n seperti mual, muntah, pusing bisa langsung lapor ke perawat yang jaga ya bu. al effects such as nausea, vomiting, dizziness, you have to immediately r
eport to the nurse, ma'am.

i Baik mbak, terimakasih atas informasinya Yes, miss, thanks for the information
A Sama-sama ibu, semoga adeknya lekas sembuh. You're welcome, Hope your daughter get well soon.
KIE Obat kepada Perawat tanggal 22 Februari 2019
A Selamat pagi suster, saya apoteker Mawar ingin memberikan infus D1/4S 800 cc dan Good morning, Nurse, I’m Mawar as your pharmacist today. Now, I w
drip NaCl 40 cc serta KCl 15 cc (premix) untuk pasien An.M di ruang anggrek ant to give an infusion of D1 / 4S 800 cc and drip of NaCl 40 cc and
KCl 15 cc (premix) for Patient M in the orchid room

P Baik mbak, untuk pemberiannya bagaimana mbak? Yes, miss, how does it work?
A Untuk label kuning (premix) hanya bertahan selama 24 jam sehingga harus dihabisk The yellow label (premix) only lasts 24 hours, so it must be spent in
an dalam 24 jam (1x1) seperti kemarin. Kemudian pasien masih sesak maka masih 2 4 hours (1x1) as yesterday. If the patient is still out of breath so
d give
iberikan obat nebulizer (Nebul ventolin 1,5 cc+PZ 1,5 cc 4x/hari dan dexamethason i a nebulizer drug (Ventolin Nebul 1.5 cc + PZ 1.5 cc for 4 times / day
njeksi dengan dosis pemberian tiga kali 2,5 mg. Gimana sus apakah sudah jelas? and dexamethason injection with a dose of three times on 2.5 mg. H
ow is the explanation?
P Baik mbak, apakah ada infomasi lain yang perlu saya ketahui? Alright Ms, is there any other information that I need to know?

A Pasien ini mendapatkan antibiotik, yaitu ceftriakson 2 kali sehari 750 mg jam 8 pagi d This patient received antibiotics, namely ceftriaxone for 2 times a da
an 8 malam dan amikacin 1 kali sehari 250 mg. Untuk pelarutannya, dilarutkan y on 750 mg at 8 am and 8 pm and amikacin on 250 mg for once a
semp d
urna ya sus dan segera diberikan ke pasiennya. ay. For dissolution, it should be completely dissolved and immediatel
y given to the patient.
P Oh iya mbak akan segera saya larutkan dan langsung diberikan ke pasien All right, I will dissolve immediately and give them to the patient

A Oh iya sus, karena pasien kita masih anak-anak, jadi nanti untuk pemberianya By the way, as the patient is a child, I beg you to give the antibiotic pl
perlah an ya sus agar tidak menimbulkan nyeri ease inject it slowly so it won't be painful then

P Baik mbak, ada lagi? OK, is there anything else?


A Oh iya ini ranitidine injeksi sebagai profilaksis ulkus dan nyeri pada saat diarenya, Sure, this is an injection of ranitidine for the pain due to diarrhea,
ca ra melarutkannya sama seperti antibiotik tadi the way to dissolve it is as the same way as the antibiotic

P Baik mbak Alright, miss


KIE Obat kepada Perawat tanggal 23 Februari 2019

Selamat pagi suster, saya apoteker mawar ingin memberikan infus D1/4S, obat ne Good morning nurse, I am a pharmacist Mawar would like to give D1 / 4S i
bulizer, dan dexamethason untuk pasien An.M di ruang anggrek nfusion, nebulizer medicine, and dexamethason for An.M patients in the or
A
chid room

Baik mbak Yes miss.


P
Suster ini dosisnya untuk infus D1/4S diturunkan menjadi 300cc karena kondisi pa The dosage has been reduced for D1 / 4S infusion to 300cc because the p
sien sudah membaik dan untuk dosis nebulizer dan dexamethason sama seperti atient's condition has been improved and the dosage for nebulizer and dex
A k emarin ya sus. amethason are the same as yesterday

Baik mbak, apakah ada infomasi lain yang perlu saya ketahui? Alright, is there any other information I need to know?
P

Tidak ada sus, untuk antibiotiknya sama seperti kemarin yaitu ceftriakson 2 kali se Nothing. The antibiotics are the same as yesterday, namely ceftriaxone for
hari 750 mg jam 8 pagi dan 8 malam dan amikacin 1 kali sehari 250 mg untuk pel 2 times a day on 750 mg at 8 am and 8 pm and amikacin for 1 time a day
arutannya, dilarutkan sempurna ya sus kemudian segera diberikan ke on 250 mg for the dissolution should be done completely and then
A pasiennya dan pemberianya perlahan ya suster agar tidak menimbulkan nyeri immedi ately given to the patient. Furthermore, give them slowly to avoid
the pain

Oh iya mbak akan segera saya larutkan dan langsung diberikan ke pasien Alright, I will dissolve immediately and give them to the patient
P

Oh iya ini ranitidine injeksi untuk nyeri karena diarenya, cara melarutkannya Sure, this is an injection of ranitidine for the pain due to diarrhea, the way
A sama seperti antibiotik tadi t o dissolve it is as the same way as the antibiotic

P Baik mbak Yes miss


KIE Obat kepada Perawat tanggal 24 Februari 2019

Good morning Ners I’m harmacist Mawar would like to give


nebulizer, dexamethason, ceftriaxon and amikacin to An.M p
Selamat pagi suster, saya apoteker mawar ingin memberikan nebulizer, de atients in the orchid room
A
xamethason, ceftriaxon dan amikacin pada pasien An.M di ruang anggrek

Yes, miss, how does it work? is it the same as yesterday?


P Baik mbak, untuk pemberiannya apakah sama seperti hari kemarin?

Yes, it is. The nebulizer is given with a ventolin nebul dosag


e of 1.5 cc + PZ 1.5 ccv for 4 times / day, dexamethason for
Iya mbak sama, nebulizer diberikan dengan dosis nebul ventolin 1,5 cc+PZ three times on 2.5 mg, ceftriaxon for 2 times a day on 750
1,5 cc 4x/hari, dexamethason tiga kali 2,5 mg, ceftriaxon 2 kali sehari 750 mg at 8 am and 8 pm and amikacin for 1 time a day on 250
A mg jam 8 pagi dan jam 8 malam dan amikacin 1 kali sehari 250 mg. Untu k mg. For dissolution, it should be completely dissolved and i
pelarutannya, dilarutkan sempurna ya sus dan segera diberikan ke pasien mmediately given to the patient
nya

Alright Miss, is there any other information I need to know?


P Baik mbak, apakah ada infomasi lain yang perlu saya ketahui?

A Sudah cukup mbak That's enough, Miss


Daftar Pustaka
Amjad, M. (2020). An Overview of the Molecular Methods in the Diagnosis of Gastrointestinal Infecti
ousDiseases. International Journal of Microbiology, 2020. https://doi.org/10.1155/20 20/8135724
Amin, L., Z. 2015. Tatalaksana Diare Akut. CDK-230/ vol. 42 no. 7
Babady, E., & Mead, P. (2019). Molecular diagnosis of gastrointestinal infections. In Gastrointestinal
Diseases and Their Associated Infections. Elsevier Inc. https://doi.org/10.1016/B978-0-32
3-54843-4.00013-1
Betz, CL. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Terjemahan oleh Eny Meiliya. Edisi 5. Jakarta: E
GC
Bresee, J., Bulens, S., Beard, R., Dauphin, L., Slutsker, L., Bopp, C., Eberhard, M., Hall, A., Vinje, J
., Monroe, S. and Glass, R. (2012). The Etiology of Sever
Chow, et al. 2010. Acute gastroenteritis: from guidelines to real life Vol. 3 97–112: Clinical and Expe
rimental Gastroenterology
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku Saku Lintas Diare.
DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2017, Pharmacotherapy Hand
book, Tenth Edit., McGraw-Hill Education Companies, Inggris.
Kim, et al., 2019. Guideline for the Antibiotic Use in Acute Gastroenteritis. Journal Infection a
nd Chemotheraphy. Jun;51(2):217-243
Farthing, et al,. 2012. Acute Diarrhea in Adults and Children: A Global Perspective. https:
//www.worldgastroenterology.org/guidelines/global-guidelines/acute-diarrhea/acute-di

arrhea-english (akses 10 september 2020)


Gallagher, J.C. & MacDougall, C., 2018. Antibiotics Simplified. 4th ed: Jones & Barlett Le
arning.
Riddle, Mark S., DuPont, Herbert L., Connor, Bradley A., 2016. ACG Clinical Guideline:
Diagnosis, Treatment, and Prevention of Acute Diarrheal Infections in Adults. Th
e American Journal of Gastroenterology. doi: 10.1038/ajg.2016.126
Sell, J., & Dolan, B. (2018). Common Gastrointestinal Infections. Primary Care - Clinics
i n Office Practice, 45(3), 519–532. https://doi.org/10.1016/j.pop.2018.05.008
Shane, A.L et al., 2017. Practice Guidelines for the Diagnosis and Management of Infecti
ous Diarrhea. Infectious Disease Society of America. DOI: 10.1093/cid/cix669
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dala
m Jilid II eidsi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009
Tatro, D. S. 2003.
Queensland A to
health Z drug facts.
medicines regulation and quality fluid and electrolyte guidline
wor
king party. 2016. Prescribing Intravenous Fluids for Adults. WH
World Health Organization. 2016. Management of the patient with
Thank you!

Tata laksana diare
Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam t
ubuh yang terbuang saat diare. Campuran glukosa dan gara
m yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik ol
eh
usus penderita diare. Oralit diberikan segera bila anak diare,
sampai diare berhenti.
Satu bungkus oralit dimasukkan ke dalam satu gelas air
mata
ng (200 cc).
-Anak kurang dari 1 tahun diberi 50-100 cc cairan oralit setia
p kali buang air besar.
-Anak lebih dari 1 tahun diberi 100-200 cc cairan oralit setiap
kali buang air besar.

Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. P
emberian Zinc mampu menggantikan kandungan Zinc alami tubuh yang hilang tersebut dan memp
ercepat penyembuhan diare.
Zinc diberikan satu kali sehari selama 10 hari berturut-turut. Pemberian zinc harus tetap dilanjutkan
meskipun diare sudah berhenti. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhada
p kemungkinan berulangnya diare pada 2 – 3 bulan ke depan.
ASI dapat mencegah diare. Bayi dibawah 6 bulan
sebaiknya hanya mendapat ASI untuk mencegah
diare dan meningkatkan sistim imunitas tubuh bay
i. Memberikan nasihat dan cek pemahaman ibu/p
Anak harus diberi makan seperti biasa dengan fre engasuh tentang cara pemberian Oralit, Zinc, ASI/
kuensi lebih sering, Karena lebih banyak makanan makanan dan tanda-tanda untuk segera membaw
akan membantu mempercepat penyembuhan, pe a anaknya ke petugas kesehatan jika anak:
mulihan dan mencegah malnutrisi. - Buang air besar cair lebih sering
- Muntah berulang-ulang
- Mengalami rasa haus yang nyata
- Makan atau minum sedikit
Antibiotik tidak harus diberikan pada pasien diare. - Demam
Karena tidak semua kasus diare memerlukan antibi - Tinjanya berdarah
otik. Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi, sep - Tidak membaik dalam 3 hari
erti diare berdarah atau diare karena kolera, atau di
are dengan disertai penyakit lain.

Buku Saku Lintas Diare, 2011

Anda mungkin juga menyukai