Oleh :
FATHIA NUR AZIZAH
NPM : 214120130
konsistensi tinja lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan
berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu (Suharyono, 2003). Gastroenteritis akut
didefinisikan sebagai diare yang berlangsung kurang dari 15 hari (Rani AA. dkk 2015)
2. Etiologi
Penyebab Diare Akut dan Kronik pada Bayi, Anak-anak dan Remaja (Sodikin, 2011).
Jenis Bayi Anak-anak Remaja
Diare
Akut Gastroenteritis Infeksi Gastroenteritis Gastroenteritis
sistemik Akibat Keracunan makanan Keracunan makanan
pemakaian antibiotik Infeksi sistemik Akibat pemakaian
Akibat pemakaian antibiotik
antibiotik
Kronik Pascainfeksi Pascainfeksi Penyakit radang usus
Defisiensi Defisiensi Intoleransi laktosa
disakaridase sekunder disakaridase sekunder Giardiasis
Intoleransi protein Sindrom iritabilitas Penyalahgunaan
susu Sindrom kolon laksatif (anoreksia
iritabilitas colon Penyakit seliak nervosa)
Fibrosis kistik Intoleransi laktosa
Penyakit seliakus Giardiasis
Sindrom usus pendek
buatan
Faktor penyebab lain pada diare yaitu: (Ngastiyah, 2014).
1. Faktor Makanan
Faktor makanan juga bisa disebabkan karena makanan yang sudah basi, makanan beracun,
dan alergi makanan sehingga usus tidak mampu menyerap dengan baik yang kemudian
akan menyebabkan diare
2. Faktor infeksi
Faktor infeksi diawali dengan adanya mikroorganisme yang masuk ke dalam saluran
pencernaan yang kemudian kuman akan berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa
usus yang dapat mengakibatkan menurunkan permukaan usus.
3. Faktor malabsorbsi
Faktor malabsprbsi karbohidrat yaitu terganggunya sistem pencernaan yang berpengaruh
pada penyerapan karbohidrat dalam tubuh. Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat
asam, sakit di daerah perut, terganggunya penyerapan lemak dalam tubuh, dan
terganggunya penyerapan protein lemak dalam tubuh
4. Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi terjadinya peristaltik usus
sehingga mempengaruhi proses penyerapan makanan. Penyebab diare yang paling sering
ditemukan di lapangan atau secara klinis karena infeksi dan keracunan
3. Klasifikasi
Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan:
1. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari, sedangkan menurut World
Gastroenterology Organization Global Guidelines (2005) diare akut di definisikan sebagai
passase tinja 9 yang cair dan lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung
kurang dari 14 hari, dan akan mereda tanpa terapi yang spesifik jika dehidrasi tidak terjadi
(Wong 2009).
2. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari.
4. Manifestasi Klinik
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah :Ht meningkat, leukosit menurun
b. Feses :ditemukan Bakteri atau parasit
c. Elektrolit : Natrium dan Kalium menurun
d. Urinalisa: Urin pekat, BJ meningkat
6. Penatalaksanaan
a. Pemberian cairan
Pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan yang di berikan peroral berupa cairan
yang berisikan oralit (NaCl dan Na HCO3, KCL dan glukosa) untuk diare akut.
b. Cairan Parenteral
Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang di perlukan sesuai dengan kebutuhan pasien,
tetapi semuanya itu tergantung tersedianya cairan setampat. Pada umumnya cairan
Ringer Laktat (RL) di berikan tergantung berat / ringan dehidrasi, yang di perhitungkan
dengan
3) Dehidrasi berat
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah tangga dengan
memberikan oralit osmolaritas rendah, dan bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga
seperti air tajin, kuah sayur, air matang. Oralit saat ini yang beredar di pasaran sudah oralit
yang baru dengan osmolaritas yang rendah, yang dapat mengurangi rasa mual dan muntah.
Oralit merupakan cairan yang terbaik bagi penderita diare untuk mengganti cairan yang
hilang. Bila penderita tidak bisa minum harus segera di bawa ke sarana kesehatan untuk
mendapat pertolongan cairan melalui infus.
Dosis pemberian Zinc pada balita: - Umur < 6 bulan : ½ tablet ( 10 Mg ) per hari selama 10
hari - Umur > 6 bulan : 1 tablet ( 20 mg) per hari selama 10 hari. Zinc tetap diberikan
selama 10 hari walaupun diare sudah berhenti. Cara pemberian tablet zinc : Larutkan tablet
dalam 1 sendok makan air matang atau ASI, sesudah larut berikan pada anak diare.
3. Pemberian ASI / Makanan
Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita
terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan.
Anak yang masih minum Asi harus lebih sering di beri ASI. Anak yang minum susu
formula juga diberikan lebih sering dari biasanya. Anak uis 6 bulan atau lebih termasuk
bayi yang telah mendapatkan makanan padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna
dan diberikan sedikit lebih sedikit dan lebih sering. Setelah diare berhenti, pemberian
makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan.
4. Pemberian Antibiotika
Pemberian antibiotik hanya atas indikasi tidak boleh digunakan secara rutin karena
kecilnya kejadian diare pada balita yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotika hanya
bermanfaat pada penderita diare dengan darah (sebagian besar karena shigellosis), suspek
kolera. Obat-obatan Anti diare juga tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare
karena terbukti tidak bermanfaat. Obat anti muntah tidak di anjurkan kecuali muntah berat.
Obat-obatan ini tidak mencegah dehidrasi ataupun meningkatkan status gizi anak, bahkan
sebagian besar menimbulkan efek samping yang bebahaya dan bisa berakibat fatal. Obat
anti protozoa digunakan bila terbukti diare disebabkan oleh parasit (amuba, giardia).
5. Pemberian Nasehat
Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita harus diberi nasehat tentang
: 1. Cara memberikan cairan dan obat di rumah 2. Kapan harus membawa kembali balita ke
petugas kesehatan bila : Diare lebih sering Muntah berulang Sangat haus
Makan/minum sedikit Timbul demam Tinja berdarah Tidak membaik dalam 3 hari.
(Depkes, 2011).
7. Komplikasi
a. Dehidrasi
b. Renjatan Hipovomelik
c. Kejang
d. Bakterikimia
e. Malnutrisi
f. Hipoglikemia
8. WOC
Faktor mal absorbsi Faktor makanan Faktor psikologi
-Karbohidrat -Makanan besi - Rasa takut
- Lemak -Beracun - Cemas
-Protein -Alergi makanan
1 Kekuran Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Berikan oralit sebanyak 400 ml -700 ml dalam 1. Dengan asupan yang kuat dapat
gan dalam 2x24 jam diharapkan tidak terjadi 3 jam pertama, dan dilanjutkan 200 ml setiap meningkatkan cairan yang hilang
kekurangan cairan elektrolit dapat habis BAB
volume
terpenuhi dengan criteria : 2. Mengatasi infeksi bakteri
cairan 2.berikan antibiotic sesuai resep
3. mengetahui perkembangan keadaan
- Nadi, Suhu, respirasi dalam batas umum klien
dan normal 3. kaji tanda tanda vital, turgor kulit, membrane 4. mengetahui status output klien
elektroli - Tidak ada tanda dehidrasi, elastissitas mukosa dan status mental setiap 4 jam 5. meningkatkan asupan cairan dan
turgor kulit baik , membran mukosa elektrolit
t lembab, tidak ada rasa haus yang 4. monitor urin setiap 8 jam atau sesuai indikasi
berlebihan
berhubu 5. kolaborasi pemberian cairan IV bila tidak ada
ngan perbaikan
dengan
diare
2 Nutrisi Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Berikan makanan dalam keadaan hangat, 1. Dalam keadaan hangat dan
dalam 2x24 jam nutrisi dapat terpenuhi dan cara penyajian menarik penyajian yang menarik akan
kurang 2. Berikan dalam porsi kecil tapi sering meningkatkan nafsu makan
dengan criteria :
dari 3. Berikan obat prebiotic sesuai resep 2. Porsi kecil tapi sering
- Anak mau menghabiskan porsi 4. Berikan obat suplemen zinc sesuai resep memungkinkan anak makan
kebutuh 5. Timbang BB setiap hari dalam kondisi tenang dan tidak
makanan
an - BB mengalami peningkatan 6. Berikan susu formula rendah laktosa merasa terpaksa
3. Prebiotic memperbaiki saluran
berhubu cerna
ngan 4. Zinc mampu meningkatkan
kekebalan tubuh dan
dengan meningkatkan nafsu makan
intake 5. Memantau status gizi anak
6. Susu rendah laktosa lebih aman
tidak dicerna.
adekuat
3 Ansietas Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. kaji penyebab ketidak tahuan 1. Pendidikan dapat merupakan
dalam 2x24 jam ansietas teratasi dengan 2. Beri penjelasan tentang pengertian akibat dari efek ketidaktahuan,
berhubu Diare,penyebab,tanda dan sehingga untuk pemberin
criteria :
ngan gejala,pencegahan,termasuk masalah informasi akan lebih tepat
- Orangtua mendapatkan informasi nutrisi. sesuai penyebab ketidak tahuan
dengan 2. Dapat meningkatkan pola
terkait penyakit diare
kurang - Orangtua mengetahui dan memahami 3. Berikan Kesempatan pada keluarga klien berfikir klien dan dapat
tentang diare untuk bertanya dan mengungkapkan menambah pengetahuan
terpapa perasaannnya keluarga tentang Diare,
3. Agar hal-hal yang kurang di
r mengerti oleh keluarga bisa
informa langsung di berikan penjelasan
dan dengan mengungkapkan
si perasaan keluarga dapat
tentang mengurangi kecemasan
proses
penyakit
DAFTAR PUSTAKA
www.depkes.go.id/
Sodikin. (2011). Asuhan Keperawatan Anak: GangguanSistem Gastrointestinal dan Hepatobilier. Jakarta: Salemba Medika.