Oleh :
LAILASARI SABILA
NIM. 402022132
A. PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
Nomor RM : 840804 Sumber Informasi
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Keluarga mengeluhkan anaknya mencret > 30 x
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga pasien mengatakan anaknya sudah BAB mencret > 30 x, BAB cair, saat
dikaji pasien tampak lemas, kulit pucat, akral dingin, mukosa kering, nadi teraba
lemah
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Sebelumnya anaknya belum pernah dirawat, sebelum masuk rumah sakit An. A
sempat diberi makan namun kemudian mencret, An. A suka memasukan benda /
makanan jatuh kemulutnya, jarang dicuci tangan, dan sering duduk dilantai.
1. Prenatal
Konsumsi obat selama Tidak
kehamilan Ya, ............................
Adakah ibu jatuh selama hamil Tidak
Ya, ............................
2. Natal
Cara melahirkan Spontan SC
Dengan alat bantu
Penolong persalinan Dokter Bidan
Bukan tenaga kesehatan
3. Postnatal
Kelainan kongenital Tidak Ya, .............................
d. Riwayat Keluarga
Pengeluaran BAB pertama <24jam >24 jam
4. Penyakit terdahulu Tidak
Ya
Jika Ya, bagaimana gejala dan
penanganannya?
Pernah dioperasi Tidak
Ya
Jika Ya, sebutkan waktu dan Pasien tidak pernah di lakukan operasi
berapa hari
dirawat?
5. Pernah dirawat di RS Tidak
Ya
Jika Ya, sebutkan
penyakitnya dan respon
penanganannya?
8. Riwayat kecelakaan Tidak
Ya
Jika Ya, jelaskan Pasien tidak ada riwayat kecelakaan
9. Riwayat immunisasi Hepatitis BCG Polio DPT
Campak
□ Batuk □ lain-lain…..
Pertukaran Gas AGD …. pH : …. PaO2: …. mmHg
PCO2: ….
HCO3 …. BE : …. Sat O2: ….
Transport Gas Nadi : 156 x/mnt √ regular
□ ireguler TD :
Nadi teraba lemah
Akral : hangat √ dingin
□ anemis √ pucat
□ cianosis □ clubbing finger
□ pusing
Bunyi Jantung √ BJ I/II Normal murmur
□ Gallop
Hasil Laboratorium Tgl ….
2.
NUTRISI
PERILAKU
BB saat ini BB (8.2)kg PB/TB ()cm LLA :…….
Status Nutrisi □ Lebih √ Baik kurang
□ Buruk
Diet √ ASI susu formula □ bubur
□ nasi tim
Puasa □ Ya √ tidak Frekuensi makan :
Posi makan:
Cara Makan √ oral □ OGT □ NGT □ Gastrostomi □ parenteral
Kualitas Makan □ kurang √ cukup
□ baik
Lidah √ bersih □ Kotor stomatitis : □ ya
□ tidak
Mulut Caries : □ ya √ tidak
lain-lain:
Abdomen □ supel
√ kembung □ tegang □ terdapat massa lokasi:
Hepar √ tidak teraba □ hepatomegali
□ lien □ splenomegali
Bising Usus 14 x/mnt
3. PROTEKSI
Gangguan Warna √ Tidak ada □ Pucat □ Jaundice
Kulit
□ Menjadi merah
□ Sianosis □ …………..
Suhu □ suhu : 36.6 Hangat □ Teraba panas
√ Teraba dingin
Turgor Baik √ Jelek
Gangguan pada kulit √ Tidak ada □ Lesi □ Erupsi □ Eritema
□ Lainnya, ……………
Luka √ Tidak ada □ Ada
Pengkajian Nyeri
4.
SENSASI
□ Buta [R L] □ Katarak [R
L]
Pupil √ Simetris □ Tidak Simetris : R < L atau L < R
Minum ASI
Ubun-ubun √ rata□ Cekung
Mata □ cekung √ tidak
Air mata: □ ada □ tidak
Mukosa mulut lembab
√ kering
Turgor elastic
√ tidak elastic
Edema □ ada tidak □ ektremitas □ anasarka □ asites lingkar perut:
Muntah □ ada √tidak
frekuensi: ……x/hr
Diare √ ada tidak
frekuensi: > 30 x/hr
Perdarahan □ ada √ tidak
□ ptekie □ purpura □ ekimosis
Cairan infuse √ ada tidak
Jenis :RL 400 cc/ 4 jam
Balance cairan ….. cc /kg/hari dieresis:….
Hasil Lab TGL …
6.
ELIMINASI
3. FUNGSI PERAN
4. INTERDEPENDENSI (KETERGANTUNGAN)
kejang?
3. Eliminasi Sebelum sakit Selama sakit
(BAB/BAK)
Frekuensi (waktu) 4 x / hari Lebih dari 30 x sehari
Konsistensi Lembek Cair
Pemakaian obat - Dehidralyte
4. Aktivitas / istirahat Sebelum sakit Selama sakit
5. Lama tidur 9 jam 8 jam
5. Cairan & elektrolit Sebelum sakit Selama sakit
Frekuensi minum 800 cc / hari 600 cc/hari
Cara pemenuhan Oral Oral
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 13,7 11- 17 g/dL
Leukosit 23410 4000-10000 uL
Eritrosit 9.34 4,3-6,2 juta/uL
Hematokrit 41 37-48 %
Trombosit 34000 150000-450000 uL
6. PENATALAKSANAAN MEDIS/KEPERAWATAN
Penatalaksanaan Medis:
RL 400 cc harus habis dalam 4 jam selanjutnya 200 cc/jam
Cefotaxime 3 x 450 gr IV
Zinc Drop 1 x 2 ml
7. THERAPI
No Nama Obat Dosis Rute Fungsi
1. Cefotaxime 3 x 450 gr IV Antibiotik
untuk
mengobati
berbagai
macam
penyakit infeksi
2. Zinc Drop 1 x 2 ml Oral Suplemen zinc
untuk
mengganti
cairan dan
dehidrasi pada
anak digunakan
bersama
dengan cairan
rehidrasi
B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Makanan yang tidak Hipovolemia
.
Keluarga pasien bersih
mengatakan anaknya
BAB > 30 x/hari, Membawa bakteri
konsistensi cair
DS: Toksin tidak dapat
Pasien tampak lemas diabsorpsi
Nadi teraba lemah
Kulit pucat Hiperperistaltik
Membran mukosa
kering Kemampuan absorpsi
menurun
Diare (GEA)
Dehidrasi
Hipovolemia
2 DS: Makanan yang tidak Defisit pengetahuan
. - Keluarga pasien bersih
mengatakan bingung
saat anaknya mencret Membawa bakteri
sehingga tidak
langsung dibawa ke Toksin tidak dapat
RS diabsorpsi
- keluarga pasien
mengatakan anaknya Hiperperistaltik
jarang dicuci tangan,
suka mengambil Kemampuan absorpsi
makanan yang menurun
terjatuh dan
memasukannya ke Diare (GEA)
mulut
BAB sering dengan
konsistensi cair
Dehidrasi
Kurangnya Informasi
Defisit Pengetahuan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1. Hipovolemia b.d kehilangan cairan berlebih
2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Keperawatan
1 Hipovolemia b.d Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia 1. Untuk mengetahui apakah
kehilangan cairan tindakan 2 x 24 jam Observasi gejala hipovolemia nya
berlebih hipovolemia dapat - Periksa tanda dan gejala semakin memburuk atau
teratasi dengan hipovolemia (TTV, turgor membaik
kriteria hasil: kulit, frekuensi nadi, membran 2. Menghitung kebutuhan
- Frekuensi BAB mukosa, frekuensi BAB, cairan agar didapatkan hasil
menurun (1 – 3 lemah berkurang) untuk pasien
x/hari) dengan Terapeutik 3. Asupan cairan oral dapat
konsistensi lembek - Hitung kebutuhan cairan menambah kebutuhan cairan
tidak cair - Berikan asupan cairan oral yang hilang
- Lemas pasien Edukasi 4. Memberikan cairan elektrolit
berkurang - Anjurkan memperbanyak karena pasien kehilangan
- Nadi pasien tidak cairan oral banyak sekali cairan dari
terlalu lemah Kolaborasi BAB mencretnya yang > 30
- Kulit pucat berkurang - Kolaborasi pemberian cairan x
- Membran mukosa RL 5. Depkes RI (2017) bahwa oralit
menjadi lembab mengandung 3.5 gram NaCL,
Manajemen Diare 2.5 gram/L natrium
Observasi bikarbonat, 1.5 gram KCL dan
- Identifikasi penyebab diare 20 gram glukosa yang
- Identifikasi riwayat diperlukan untuk
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TANGGAL DX IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
15 – 10 –22 1 Manajemen Hipovolemia S: pasien BAB masih sering kurang lebih
8x, cair, penyebab GEA disebabkan karena
08.00 - Memeriksa TTV, turgor kulit, frekuensi
pasien suka memungut makanan yang jatuh
nadi, membran mukosa, frekuensi BAB, ke lantai
O: nadi masih lemah, mukosa masih agak
lemah berkurang
kering, pasien masih tampak lemah,
R: turgor kulit masih kurang, masih lemah, A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
membran mukosa masih kering, nadi 156
Hartati, S., & Nurazila, N. (2018). Faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Rejosari Pekanbaru. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema
Kesehatan, 3(2), 400-407.
Kartikaningrum, V. (2017). Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien pediatri penderita diare
di instalasi rawat inap RSUD Kota Madiun periode November-Desember 2015. Widya Warta:
Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, 41(01), 23-36.
Adha, A. N., Asmadi, A., & Anwar, T. (2020). Hubungan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali
(SGL) dengan Kejadian Diare pada Anak Balita Di Desa Seluas Kecamatan Seluas Kabupaten
Bengkayangtahun 2014. Jurnal Sanitarian Khatulistiwa, 7(1), 39-46.
Utami, R. B., & Anshori, I. (2019). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU
TENTANG DIARE DENGAN TERJADINYA DIARE DI POSYANDU BALITA KASUN II
DESA BANYUKAMBANG (Wilayah Kerja Puskesmas Wonoasri Madiun). JURNAL
SABHANGA, 1(2), 121-130.
SAGITARISANDI, Y. P. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
GASTROENTERITIS AKUT DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPOVOLEMIA DI
RUMAH SAKIT WIYUNG SEJAHTERA SURABAYA (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surabaya).
Rasyid, D. (2021). STUDI LITERATUR ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
PEMBERIAN TERAPI CAIRAN PADA PASIEN DIARE. JURNAL LONTARA
KESEHATAN, 2(1), 34-56.
Wijayanti, A. I. P., & Astuti, W. T. (2019). Pemberian Pendidikan Kesehatan Terapi Zink Untuk
Mengurangi Frekuensi Diare. Jurnal Keperawatan Karya Bhakti, 5(1), 7-13.
Siregar, M. H., Sumantri, A., & Febrianti, F. (2020). RISIKO KEJADIAN DIARE AKIBAT
TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF. Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas, 1(1), 7-15.