Anda di halaman 1dari 25

BAB II METODE

A. Strategi Pencarian Literature

1. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature

review mengenai perawatan bayi hiperbilirubin dengan pijat

(massage). Literature review merupakan sebuah informasi yang relevan

dengan masalah penelitian, data tersebut dapat diperoleh dari berbagai

informasi kepustakaan seperti artikel jurnal, buku-buku ilmiah, laporan

penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, dan sumber-

sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Informasi-

informasi tersebut yang akan digunakan sebagai dasar acuan atau

pendukung dalam mengatasi permasalahan penelitian (Nursalam,

2020).

2. Database Pencarian

Pencarian literature pada penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober

2022. Pada penelitian ini menggunakan data sekunder, yakni data yang

didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh

peneliti-peneliti terdahulu, data tersebut bukan didapatkan dari

pengamatan secara langsung. (Nursalam, 2020). Sumber data sekunder

yang didapat berupa artikel jurnal baik nasional maupun internasional

sesuai tema yang relevan dengan literature review ini. Pencarian

literatur dalam literature review ini menggunakan database Proquest

dan google schoolar.


3. Kata kunci

Pencarian artikel menggunakan kata kunci Pencarian artikel atau jurnal

Internasional menggunakan keyword “baby”, “Hiperbilirubin” dan

“Massage”serta boolean operator (AND, OR NOT or AND NOT) yang

dapat mempermudah dalam penentuan jurnal atau artikel yang

digunakan, dengan memperluas atau menspesifikkan pencarian tersebut

(Nursalam, 2020). sedangkan untuk mencari artikel jurnal nasional

menggunakan pencarian dengan keyword ““bayi ”, ”pijat” dan

“Hiperbilirubin’’”

4. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS

yang terdiri dari (Nursalam, 2020):

a. Population/problem : adalah masalah atau populasi yang akan di

analisis sesuai tema yang telah ditentukan dalam literature review.

b. Intervention : adalah suatu tindakan penatalaksanan pada masalah

yang dialami oleh perorangan atau masyarakat disertai penjelasan

mengenai penatalaksanaan studi sesuai dengan tema yang telah

ditentukan dalam literature review.

c. Comparation : adalah intervensi atau penatalaksanaan lain yang

digunakan untuk pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan

kelompok kontrol dalam studi yang terpilih.

d. Outcome : adalah hasil atau luaran yang didapatkan dari studi

terdahulu sesuai dengan tema yang telah ditentukan dalam literature


review.

e. Study design : adalah metode penelitian yang digunakan dalam

artikel yang akan di review.

Table 2.1 Format PICOS dalam Literature Review

Kriteria Inklusi Eksklusi


Populasi Bayi dengan hiperbilirubin Selain pasien yang mengalami
Hiperbilirubin
(missal;MRS)
Intervensi Perawatan Pijat Bayi Yang bukan perawatan pijat
bayi ( contoh; fisioterapi dada)

Comparisson Tidak ada perbandingan Tidak ada perbandingan

Outcome Untuk mengurangi kadar


bilirubin

Desain Penelitian Studi kasus, Selain studi kasus (contoh:


experiment dll)
Tahun Penelitian Hasil penelitian dipublikasikan Sebelum 2018
dalam rentan tahun 2018-2022
Bahasa Indonesia dan Inggris Selain Bahasa Indonesia dan
Inggris

B. Seleksi Studi

1. Hasil pencarian dan seleksi studi

Berdasarkan hasil pencarian literature melalui publikasi dari database

dan menggunakan keyword “Bayi”, “pijat”, dan “Hiperbilirubin”

peneliti mendapatkan 321 artikel jurnal yang secara global, kemudian

dilakukan skrining dengan sesuai dengan keyword dari tahun 2021-2022

didapatkan 99 artikel jurnal. Hasil pencarian yang sudah didapatkan

kemudian diperiksa dengan jenis penyakit tetanus ditemukan terdapat

26 artikel sehingga dikeluarkan 73 artikel. Peneliti kemudian


melakukan skrining berdasarkan judul (n = 99), abstrak (n = 26) dan full

text (n =3) yang disesuaikan dengan tema literature review. Assessment

yang dilakukan berdasarkan kelayakan terhadap kriteria inklusi dan

eksklusi didapatkan sebanyak 6 artikel yang bisa dipergunakan dalam

literature review. Hasil seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam

Diagram Flow di bawah ini:


Bagan 2.1 Diagram Flow Pencarian Literature

Jurnal yang ditemukan melalui database


Proquest dan google scholar sesuai
keyboard “baby”, “Hiperbilirubin”
dan “Massage”

321 dilakukan skrinning


222artikelduplikasi
diekslusi
Skrining jurnal berdasarkan
judul (n=99)

Skrining jurnal berdasarkan


abstrak (n=26)
73 jurnal dieksklusi karena
tidak sesuai dengan kriteria
inklusi
3jurnalfulltext dilakukan
review
BAB III
HASIL TELAAH JURNAL
A. Analisis Artikel Penelitian melalui Kaidah Via
Berdasarakan hasil penelusuran mengenai massage pada bayi dengan hiperbilirubin, didapatkan enam artikel penelitian yang
sesuai dengan kriteria inklusi dan topik penelitian massage artikel tersebut dianalisis melalui kaidah Validity, Importancy, dan
Applicability (VIA). Berikut ini adalah analisis artikel penelitian melalui kaidah VIA.

JURNAL VALIDITY IMPORTANCY APPLICABILITY

PENGARUH BABY Sampel berjumlah 32 bayi Pada artikel dijelaskan bahwa Pada artikel ini dijelaskan
MASSAGE TERHADAP yang terbagi dalam 16 pijat bayi dapat menurunkan manfaat pijat bayi peneliti
PENURUNAN KADAR responden kelompok kadar bilirubin disertai juga menyampaikan
BILIRUBIN intervensi dan 16 responden dengan fototerapi sehingga pertimbangan intervensi ini
Ika Purnamasari sebagai kelompok kontrol pijat bayi bias dijadikan bisa diaplikasikan pada
Candra Dewi Rahayu yang diambil berdasarkan sebagai terapi adjuvant asuhan keperawatan.
Ikhda Nugraheni penghitungan besar sampel disamping pemberian
Jurnal Keperawatan Karya komparatif numeric tidak fototerapi.
Bhakti Volume 6, Nomor 1, berpasangan dua kelompk
Januari 2020 e-issn : 2716- satu kali pengukuran
0785 Hal 56-66
Kesimpulan :

V2:
Penelitian ini menggunakan
desain penelitian Quasi
Experimen dengan Non
equivalent control group with
pre post test design.
Kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol tidak
dipilih secara random, setiap
kelompok dilakukan pre test
dan post test terkait variabel
dependen yang diteliti

V3
Tidak ada factor perancu
dalam penelitian ini
V4
Analisis data dilakukan secara
univariat, bivariat, dan
multivariat. Uji normalitas
data dan uji homogenitas
dilakukan sebagai persyaratan
dalam statistik parametrik.
Hasil Uji normalitas,
diperoleh bahwa data
terdistribusi normal. Uji
statistic selanjutnya adalah
repeated anova, independen
sample t-test, Paired sample t-
test dan ANCOVA.

V5
Berdasarkan hasil penelitian
ini dan beberapa penelitian
sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa pijat bayi
dapat menurunkan kadar

bilirubin serum bayi


hiperbilrubinemia yang
menjalani fototerapi dan
meningkatkan frekuensi BAB
bayi yang pada akhirnya
dapat mempercepat
pengeluaran kadar bilirubin.
Dengan demikian pijat bayi
dapat disarankan untuk
dilakukan sebagai terapi
tambahan dalam penanganan
hiperbilirubinemia bersamaan
dengan fototerapi.
PENGARUH BABY FIELD V1 Pada artikel ini dijelaskan Pada artikel ini dijelaskan
MASSAGE THERAPY Teknik pengambilan sampel manfaat baby field massage. manfaat pijat bayi peneliti
TERHADAP KADAR yaitu total sampling dan Penelitian ini memiliki juga menyampaikan
BILIRUBIN SERUM PADA didapat 34 responden yang kontribusi dalam pertimbangan intervensi ini
BAYI DENGAN dibagi menjadi 17 sampel meningkatkan asupan bisa diaplikasikan pada
HIPERBILIRUBINEMIA pada kelompok kontrol dan keperawatan untk bayi yang asuhan keperawatan.
17 sampel pada kelompok hiperbilirubin dan yang
Wuwuk Setiarini intervensi sedang melaksanakan
Agnes Erida Wijayanti fototerapi.
Yuli Ernawati V2
Jurnal Kesehatan Volume 9 Penelitian ini merupakan
Nomor 1 e-ISSN: 2502-0439 penelitian kuantitatif dengan
p-ISSN: 2338-7947 menggunakan desain
penelitian eksperimen semu
atau Quasi Eksperiment
dengan non equivalent kontrol
group pre test dan post test
design.

V3
Tidak ada factor perancu
dalam penelitian ini

V4
Analisis data dilakukan secara
univariat, bivariat, dan
multivariat. Uji normalitas
data dan uji homogenitas
dilakukan sebagai persyaratan
dalam statistik parametrik. Uji
normalitas dengan Shapiro
Wilk didapatkan bahwa data
terdistribusi normal sehingga
uji hipotesis yang digunakan
adalah Paired Samples T-
Test untuk mengetahui
perbedaan ratarata dua sampel
yang berpasangan. Uji
homogenitas data penurunan
kadar bilirubin serum dengan
Lavene Test (F) dan data
mempunyai varian yang
homogen.

V5
Hasil penelitian mengenai
pengaruh massage pada bayi
lainnya, menyebutkan Baby
spa lebih baik untuk
meningkatkan pertumbuhan
berat badan dan Panjang
badan, sedangkan baby
massage dan baby spa sama-
sama baik untuk
perkembangan bayi (Pratiwi
& Palupi, 2017).

EFEKTIFITAS V1 Pada artikel ini peneliti Pada artikel ini dijelaskan


PIJAT/SENTUHAN BAYI Sampel dalam penelitian ini menjelaskan tidak ada tidak menjelaskan tentang
TERHADAP KADAR dipilih dengan teknik penurunan kadar bilirubin manfaat pijat bayi peneliti
BILIRUBIN PADA BAYI asicental sampling, dimana serum hal ini berbeda dengan juga tidak menyampaikan
IKTERIK DI RUANG BAYI jika sesuai dengan kriteria beberapa penelitian. pertimbangan intervensi ini
RS YOGYAKARTA inklusi dan eklusi maka bisa Perbedaan ini bisa disebabkan bisa diaplikasikan pada
dijadikan sampel penelitian. karena ada perbedaan durasi asuhan keperawatan.
Paulinus Deny Krisnanto Kriteria Inklusi : usia gestasi pijatan dan lama hari
Listyana Natalia Retnaningsih ≥ 34 minggu, APGAR Score pemijatan.Penelitian ini tidak
Endang Lestiawati lahir 8-10, bayi berusia 1-7 menjelaskan mengenai
Jurnal Keperawatan Respati hari dan menerima fototerapi, kontribusi intervensi asuhan
Yogyakarta, 6(1), Januari 2019 Kadar bilirubin > 12 mg/dl. keperawatan.
Kriteria eklusi : kelainan
kongenital, infeksi, obstruksi
pencernaan, atresia biliari,
inkompabilitas golongan
darah ABO dan Rhesus serta
perdarahan subgaleal.

V2
Jenis penelitian ini adalah
eksperimen semu atau Quasi
Eksperimen dengan
menggunakan rancangan pre
post-test-only non equivalent
without control untuk
mengetahui efektifitas terapi
pijat terhadap kadar bilirubin
bayi sesudah intervensi
V3
Tidak ada factor perancu
dalam penelitian ini

V4
Analisa bivariat
menggunakan Mann-Whitney

V5

PENGARUH PIJAT BAYI DAN V1 Pada penelitian ini menjelaskan pijat bayi dan breadstfeeding
bahwa adanya pengaruh pijat dapat ditetapkan sebagai cara
BREASTFEEDING TERHADAP Sampel dalam penelitian ini
bayi dan breadstfeeding terhadap untuk menurunkan bilirubin.
PENURUNAN KADAR neonatus hiperbilirubinemia
penurunan kadar bilirubin Intervensi ini dapat diberikan
BILIRUBIN PADA NEONATUS yang menerima fototerapi oleh tenaga kesehatan yakni
perawat, bidan.
DENGAN sebanyak 70 bayi dibagi menjadi

HIPERBILIRUBINEMIA 4 kelompok. Bayi yang

Nurul Qamariah Rista Andaruni mendapatkan pijat dan

Ema Alasiry breastfeeding (Kelompok I),

JURNAL ILMIAH BIDAN, bayi yang mendapat pijat dan


VOL.III, NO.2, 2018
susu formula (Kelompok II),

bayi yang hanya mendapat

breastfeeding (Kelompok III)


dan bayi yang hanya mendapat

susu formula (Kelompok IV).

Pemberian intervensi dilakukan

selama 3 hari/sampel

Kesimpulan

Pada penelitian ini tidak

disebutkan dengan jelas berapa

jumlah populasi

V2

Penelitian ini menggunakan

desain quasi eksperimental

dengan rancangan

NonEquivalent Control Group.

Penelitian ini menggunakan

kelompok perlakuan I

(pijat+breastfeeding), kelompok
Perlakuan II (pijat+susu

formula), kelompok III

(breastfeeding) dan kelompok IV

(susu formula).

Kesimpulan

Pada penelitian ini menjelaskan

bagaimana data yang diambil

V3

Tidak ada faktor perancu pada

penelitian ini

V4

Analisis data menggunakan uji

Paired T Test dan uji Anova


Kesimpulan

Analisa data yang dilakukan

mendapat hasil yang sesuai

V5

Hasil penelitian menunjukan ada

perbedaan kadar bilirubin antara

keempat kelompok setelah

intervensi dengan p value

0,000<0,05. Setelah intervensi

diperoleh rata-rata penurunan

kadar bilirubin pada kelompok

pijat+breastfeeding sebesar 7.82

mg/dl, kelompok pijat+susu

formula sebesar 9.22 mg/dl,

kelompok breastfeeding sebesar


14.68 mg/dl dan kelompok susu

formula sebesar 13.69 mg/dl.

Dari hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa kelompok

yang diberikan pemijatan lebih

efektif menurunkan kadar

bilirubin dibandingkan hanya

diberikan breastfeeding atau

susu formula. Pijat bayi bisa

membantu mengurangi kadar

bilirubin dengan meningkatkan

frekuensi defekasi pada neonatus

dengan hiperbilirubinemia yang

menerima fototerapi.

Kesimpulan
Artikel ini menjelaskan bahwa

ada pengaruh breastfeeding dan

pijat bayi.
B. Keputusan klinis
Dari keempat artikel mengenai pijat bayi setelah ditelaah untuk
menentukan keputusan klinis peneliti memilih artikel kedua karena
penelitian ini menjelaskan tentang faktor resiko dari jenis kelamin bayi,
jenis persalinan, pemberian asi, keekfektikan dari baby field
massage.penelitian ini menjelaskan bahawa bayi perempuan lebih banyak
mengalami hiperbilirubin dari pada laki-laki, Namun dalam hal ini jenis
kelamin hanya menjadi salah satu risiko terjadi hiperberbilirubinemia dan
dalam penelitian ini mendapatkan hasil bahwa jenis kelamin bukan
merupakan faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia dan perlu dicari lagi
sebab terjadi hiperbilirubinemia selain jenis kelamin. Persalinan bayi
dengan tindakan vakum ekstraksi dan Sectio Caesaria memiliki risiko
lebih besar mengalami hiperbilirubinemia dibandingkan dengan persalinan
spontan Jenis persalinan dengan tindakan (vakum ekstraksi dan Sectio
Caesarea) memiliki peluang 50,9 kali bayinya mengalami
hiperbilirubinemia dibandingkan dengan ibu dengan jenis persalinan
spontan. Jumlah minum pada bayi yang dilakukan fototerapi dihitung
berdasarkan kebutuhan cairan sesuai usia bayi. Untuk penghitungan
kebutuhan cairan berdasarkan kebutuhan cairan bayi baru lahir cukup
bulan, mulai hari ke-3 sejak kelahiran dibutuhkan 100-160 ml/KgBB/hari
Keadekuatan pemberian Air Susu Ibu pada bayi merupakan tugas perawat
sehingga kebutuhan cairan pada bayi terpenuhi selama fototerapi. ASI
diketahui mempunyai peran dalam mengembalikan bilirubin ke dalam
sirkulasi enterohepatic pada neonatus, Selain risiko dehidrasi karena
paparan sinar fototerapi, bayi hiperbilirubinemia juga biasanya malas
minum. Oleh karena itu perawat perlu optimalisasi dalam
mempertahankan status hidrasi bayi agar terpenuhi kebutuhannya. Baby
field massage dapat digunakan sebagai terapi adjuvant terhadap kadar
bilirubin serum pada bayi hiperbilirubinemia yang fototerapi. Setelah
dilakukan dilakukan fototerapi hasil bilirubin serum berada dalam zona
low risk fototerapi merupakan prosedur rutin yang dilakukan untuk
hiperbilirubinemia. Selain fototerapi intervensi baby field massage dapat
diterapkan untuk membantu menurunkan kadar bilirubin serum. Bayi yang
diberikan baby field massage selama mendapatkan fototerapi akan lebih
tenang dan sirkulasi darah akan menjadi lebih lancar sehingga akan
mempercepat ekskresi bilirubin hasil konversi dari fototerapi
dibandingkan bayi yang dilakukan fototerapi saja, maka diharapkan akan
mempercepat proses fototerapi. Maka dalam hal ini baby field massage
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kadar bilirubin serum pada
bayi yang mendapatkan fototerapi.
C. Deskripsi topic
Penulis dan tahun Deskripsi topic/ issue
Ika Purnamasari Pijat bayi pada kasus
Candra Dewi Rahayu hiperbilirubinemia telah terbukti
Ikhda Nugraheni, 2020 mampu menstimulasi nervus vagus
dan meningkatkan pergerakan usus
serta menngurangi enterohepatik
yang sirkulasi berfungsi bilirubin
untuk meningkatkan ekskresi
bilirubin. Selain itu disebutkan
stimulasi pada kulit bayi melalui
pijat bayi dapat meningkatkan
aliran darah dan limfe serta cairan
tubuh lainnya yang dapat
membantu megeksresikan produk
sampah metabolic termasuk
bilirubin Langkah-langkah
pemijatan dilakukan pada area
wajah, dada, perut, ekstremitas dan
punggung.
Wuwuk Setiarini Baby field massage memiliki
Agnes Erida Wijayanti banyak manfaat diantaranya
Yuli Ernawati. meningkatkan berat badan,
meningkatkan intake kalori,
meningkatkan aktivitas vagal,
meningkatkan motilitas lambung,
meningkatkan sistem menurunkan
kadar imun, bilirubin tidur, dan
memperpendek rawat inap di
rumah sakit teknik massage
dilakukan dari kaki ke punggung
karena lebih nyaman dengan
sentuhan dari kaki terlebih dahulu
dan hal ini merupakan kebaruan
dari penelitian ini.. Adapun
penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh baby field
massage sebagai komplementer
terapi terhadap kadar bilirubin
serum bayi hiperbilirubinemia.
Paulinus Deny Krisnanto Listyana Terapi pijat juga akan
Natalia Retnaningsih Endang meningkatkan airan darah,
Lestiawati, 2019 meningkatkan cairan jaringan dan
meningkatkan pengumpulan dan
ekresi dari bilirubin. Sentuhan akan
memberikan efek sedasi dan
menurunkan kadar kortisol dan
meningkatkan enterokinesis yang
membantu dalam sistem
pencernaan Namun penelitian ini
tidak terjadi perbedaan dikarenakan
durasi waktu yang hanya 10 menit
setiap terapi pijat dan waktu
pemijatan hanya 2 hari sedangkan
pada penelitian sebelumnya antara
3 sampai 4 hari pemijatan dengan
durasi sekali pemijatan antara 15
sampai 20 menit. Hal ini
dikarenakan prosedur rumah sakit
yang memeberikan waktu untuk
pemijatan selama 10 menit dan
durasi rawat inap hanya sekitar 2
sampai 3 hari saja.
Nurul Qamariah Rista Andaruni Pemberian ASI yang sering akan

Ema Alasiry, 2018 meningkatkan peristaltik usus dan


frekuensi defekasi sehingga
peredaran enterohepatik bilirubin
berkurang.4 Selain pemberian ASI
dapat menurunkan kadar bilirubin,
bisa juga ditangani dengan
pemberian terapi pijat pada bayi
dengan hiperbilirubinemia yang
menerima fototerapi. Ilmu
kesehatan modern telah
membuktikan secara ilmiah bahwa
terapi pijat pada bayi mempunyai
banyak manfaat. Terapai pijat juga
memiliki efek biokimia dan
dampak klinis yang positif,
sehingga dapat pencernaan dan
merangsang dapat fungsi
merangsang metabolisme sehingga
racun dalam tubuh dapat dengan
mudah terurai dan di keluarkan
melalui fases dan urin.

Anda mungkin juga menyukai