LAPORAN PENDAHULUAN
- Food
- Finger DEMAM TYPOID
- Fomitas Bakteri salmonella
- Fly typhi Intoleransi aktivitas
- Feces
Masuk lewat
Demam tifoid (typhus abdominalis) merupakan makanan Mudah letih dan lesu
penyakit infeksi akut pada usus halus yang
disebabkan oleh salmonella typhosa dan hanya
Saluran pencernaan
terdapat pada manusia. Metabolisme turun
Etiologi : Lambung
Intake makanan untuk
Kuman salmonella typhosa/ typhi (sebagian kuman mati
tubuh turun
oleh asam lambung)
Pemeriksaan penunjang :
a. Laboratorium Malaise Nutrisi kurang dari
Usus halus
Adanya peningkatan leukosit 20.000- kebutuhan tubuh
25.000/mm3
b. Pemeriksaan bakteriologis Infeksi
c. Pemeriksaan serologis Usus Halus Nafsu makan
menurun
DiagnosaKeperawatan: Hipertermi
Inflamasi
a. Hipertermia
b. Nyeri Peristaltic usus
c. Nutrisi kurang dari Pembuluh limfe
Suhu tubuh menigkat menurun
kebutuhan tubuh
Bakteri masuk
Gangguan pada termogulator kedalam darah Bisisng usus tidak
terdengan/turun
Nyeri Akut
Bakteri mengeluakan endotoksin Msuk ke dalam darah
Manifestasi Klinis :
a. Demam tinggi kurang lebih satu
minggu disertai nyeri kepala hebat
dan gangguan saluran pencernaan
(mual, muntah, nyeri ulu hati,
anoreksia), bahkan ada yang sampai
mengalami gangguan kesadaran
(apatis dan samnolen)..
b. Demam tinggi biasanya dimulai sore
hari sampai dengan malam hari,
kemudian menurun pada pagi hari.
c. Pada anak yang mengalami demam
tinggi dapat terjadi kejang.
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Hipertermia 2. Nyeri 3. Nutrisi kurang dari
NOC: NOC: kebutuhan tubuh
Suhu tubuh pasien dapat Pasien menunjukkan tingkat NOC:
turun, kriteria: kenyamanan meningkat, Pasien menunjukkan asupan
Suhu tubuh stabil 36-37 0C, kriteria: nutrisi meningkat, kriteria:
Tanda-tanda vital dalam Pasien dapat melaporkan Nafsu makan meningkat
rentang normal nyeri berkurang frekuensi
nyeri, Tanda-tanda vital NIC:
NIC: dalam batas normal Kaji keluhan mual atau
Kaji keluhan panas, rasa nyeri
haus. NIC: Observasi status nutrisi.
Kaji pengetahuan pasien Lakukan pegkajian nyeri Izinkan pasien
dan keluarga tentang secara komprehensi mengonsumsi makanan
hipertermia. Observasi reaksi sesuai yang ditoleransi
Observasi suhu tubuh, nonverbal dari pasien
pernapasan, denyut nadi, ketidaknyamanan Berikan makan padat
dan tekanan darah setiap Kontrol faktor secara dini apabila
4 jam. lingkungan yang pasien sadar.
Kompres dengan air mempengaruhi nyeri Jika pasien tidak sadar
dingin biasa tanpa es. seperti suhu ruangan, maka berikan makanan
Berikan cairan yang pencahayaan, kebisingan cair.
adekuat. Jika perlu, Ajarkan teknik non Berikan susu 2 gelas
tambahkan cairan farmakologis (relaksasi, sehari
intravena. distraksi dll) untuk Tambahkan suplemen
Lakukan water tepid mengetasi nyeri untuk memenuhi
sopnge (seka). Berikan analgetik untuk kebutuhan tubuh dan
Berikan antipiretik jika mengurangi nyeri. meningkatkan selera
perlu. makan.
Pertahankan kebersihan
mulut pasien
Anjurkan kepada
orangtua untuk
memberikan makan
dengan porsi sedikit
tetapi sering.
Jelaskan pentingnya
nutrisi bagi kesehatan
dan kesembuhan
penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Marni. (2016). Asuhan Keperawatan Anak Pada Penyakit Tropis. Jakarta : Erlangga
NANDA. (2012). Aplikasi Asuhan Keperawtan Berdasarkan NANDA, NIC, NOC, ed. 9. Jakarta:
Media Hardy
Banjarmasin, November 2017
Preseptor Akademik, Presepter Klinik,