Anda di halaman 1dari 3

Penularan 5F

LAPORAN PENDAHULUAN
- Food
- Finger DEMAM TYPOID
- Fomitas Bakteri salmonella
- Fly typhi Intoleransi aktivitas
- Feces

Masuk lewat
Demam tifoid (typhus abdominalis) merupakan makanan Mudah letih dan lesu
penyakit infeksi akut pada usus halus yang
disebabkan oleh salmonella typhosa dan hanya
Saluran pencernaan
terdapat pada manusia. Metabolisme turun

Etiologi : Lambung
Intake makanan untuk
Kuman salmonella typhosa/ typhi (sebagian kuman mati
tubuh turun
oleh asam lambung)

Pemeriksaan penunjang :
a. Laboratorium Malaise Nutrisi kurang dari
Usus halus
Adanya peningkatan leukosit 20.000- kebutuhan tubuh
25.000/mm3
b. Pemeriksaan bakteriologis Infeksi
c. Pemeriksaan serologis Usus Halus Nafsu makan
menurun
DiagnosaKeperawatan: Hipertermi
Inflamasi
a. Hipertermia
b. Nyeri Peristaltic usus
c. Nutrisi kurang dari Pembuluh limfe
Suhu tubuh menigkat menurun
kebutuhan tubuh
Bakteri masuk
Gangguan pada termogulator kedalam darah Bisisng usus tidak
terdengan/turun

Bakteri yang tidak difagosit akan


Hipotalamus
masuk dan berkembang dihato dan Konstipasi
limfa

Pirogen beredar dalam darah


Inflamasi pada hati dan limfe Komplikasi
pendarahan usus
Endotoksin merangsang perforasi usus
sintosa dan pelepasan zat Hepatomegali dan spenomegali
pirogen oleh leukosit pada
jaringan radang
Nyeri tekan

Peradangan lokal meningkat Masa inkubasi 5-9 hari

Nyeri Akut
Bakteri mengeluakan endotoksin Msuk ke dalam darah

Manifestasi Klinis :
a. Demam tinggi kurang lebih satu
minggu disertai nyeri kepala hebat
dan gangguan saluran pencernaan
(mual, muntah, nyeri ulu hati,
anoreksia), bahkan ada yang sampai
mengalami gangguan kesadaran
(apatis dan samnolen)..
b. Demam tinggi biasanya dimulai sore
hari sampai dengan malam hari,
kemudian menurun pada pagi hari.
c. Pada anak yang mengalami demam
tinggi dapat terjadi kejang.
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Hipertermia 2. Nyeri 3. Nutrisi kurang dari
NOC: NOC: kebutuhan tubuh
Suhu tubuh pasien dapat Pasien menunjukkan tingkat NOC:
turun, kriteria: kenyamanan meningkat, Pasien menunjukkan asupan
Suhu tubuh stabil 36-37 0C, kriteria: nutrisi meningkat, kriteria:
Tanda-tanda vital dalam Pasien dapat melaporkan Nafsu makan meningkat
rentang normal nyeri berkurang frekuensi
nyeri, Tanda-tanda vital NIC:
NIC: dalam batas normal  Kaji keluhan mual atau
 Kaji keluhan panas, rasa nyeri
haus. NIC:  Observasi status nutrisi.
 Kaji pengetahuan pasien  Lakukan pegkajian nyeri  Izinkan pasien
dan keluarga tentang secara komprehensi mengonsumsi makanan
hipertermia.  Observasi reaksi sesuai yang ditoleransi
 Observasi suhu tubuh, nonverbal dari pasien
pernapasan, denyut nadi, ketidaknyamanan  Berikan makan padat
dan tekanan darah setiap  Kontrol faktor secara dini apabila
4 jam. lingkungan yang pasien sadar.
 Kompres dengan air mempengaruhi nyeri  Jika pasien tidak sadar
dingin biasa tanpa es. seperti suhu ruangan, maka berikan makanan
 Berikan cairan yang pencahayaan, kebisingan cair.
adekuat. Jika perlu,  Ajarkan teknik non  Berikan susu 2 gelas
tambahkan cairan farmakologis (relaksasi, sehari
intravena. distraksi dll) untuk  Tambahkan suplemen
 Lakukan water tepid mengetasi nyeri untuk memenuhi
sopnge (seka).  Berikan analgetik untuk kebutuhan tubuh dan
 Berikan antipiretik jika mengurangi nyeri. meningkatkan selera
perlu. makan.
 Pertahankan kebersihan
mulut pasien
 Anjurkan kepada
orangtua untuk
memberikan makan
dengan porsi sedikit
tetapi sering.
 Jelaskan pentingnya
nutrisi bagi kesehatan
dan kesembuhan
penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Marni. (2016). Asuhan Keperawatan Anak Pada Penyakit Tropis. Jakarta : Erlangga
NANDA. (2012). Aplikasi Asuhan Keperawtan Berdasarkan NANDA, NIC, NOC, ed. 9. Jakarta:
Media Hardy
Banjarmasin, November 2017
Preseptor Akademik, Presepter Klinik,

(Muhsinin, Ns.,M.Kep.,Sp. Anak) (Noor Alfiantin Nikmah, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai