Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PENDAHULUAN

STROKE

A. Definisi atau deskripsi penyakit.


Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak ( Smaltzer dan
Bare 2002 dalam Arif Muttaqin 2011).

B. Pathway ( di buat mulai etiologi, proses perjalanan penyakit, sampai muncul tanda dan gejala, kemungkinan
komplikasi, diagnosa keperawatan NANDA, label Nursing Outcome Clasification NOC dan label Nursing
Intervention Clasification NIC ).

Etiologi (Nurarif, 2015): Aterosklerosis, Klasifikasi Stroke (Nurarif, 2015):


Reversible: Jenis kelamin,Usia dan Trombus dan 1. Stroke Hemoragik: Disebabkan oleh
keturunan. Emboli pecahnya pembuluh darah otak.
Non Reversible: Hipertensi, penyakit 2. Stroke Non Hemoragik: Tersumbatnya
jantung, kolestrol tinggi, obesitas, DM. pembuluh darah yang menyebabkan aliran
Gaya Hidup: Merokok, minum alkohol, obat- darah yang menyebabkan aliran darah ke otak
obat terlarang, kurang olahraga dan makanan Menyumbat sebagian atau keseluruhan terhenti.
berkolestrol. pempembuluh
darah otak

Komplikasi (Arif Muttaqin, 2011):Infeksi


Perubahan perfusi Suplai darah ke otak menurun pernafasan, nyeri tekan, konstipasi, nyeri
jaringan serebral pada daerah punggung, deformitas, epilepsi.

Iskemia dan hipoksia


jaringan otak
Manifestasi klinis Nurarif (2015): Gangguan
fungsi otak, kesadaran menurun, nyeri kepala
hebat, tiba-tiba mengalami kelemahan atau
Kematian jaringan dan sel- kelumpuhan separo badan, tiba-tiba hilang rasa
Ansietas
sel otak peka gangguan daya ingat, gangguan
Ketidakefektifanbersihan
jalan nafas Resiko nutrisi penglihatan, gangguan bicara dan bahasa, bicara
Penurunan cedel atau pelo.
kurang dari kebutuhan kesadaran dan tirah Defisit neurologis
tubuh Resiko kerusakan baring
integritas kulit, Resiko
peningkatan TIK Kerusakan sistem Hambtan komunikasi
sensorik dan motorik verbal

Kelemahan dan kelumpuhan

Hambatan mobilitas fisik


Defisit perawatan diri

1. Kecemasan b.d ancaman, kondisi sakit dan perubahan kesehatan.


NOC: Mengenal perasaannya, dapat mengidentifikasi penyebab atau faktor yang mempengaruhi dan
menyatakan ansietas berkurang/hilang.
NIC: Bantu klien Mengekspresikan perasaan marah, kehilangan dan takut, kaji tanda verbal dan nonverbal
kecemasan,dampingi klien dan lakukan tindakan bila menunjukkan perilaku merusak, mulai melakukan
tindakan untuk mengurangi kecemasan, beri lingkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat.
2. Perubahan perpusi jaringan otak b.d perdarahan intraserebri dan edema otak.
NOC: Klien tidak gelisah, tidak ada keluhan nyeri kepala, mual, kejang. TTV lengkap normal GCS
composmentis.
NIC: Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang sebab-sebab peningkatan TIK dan akibatnya,
baringkan klien (tirah baring) total dengan posisi tidur telentang tanpa bantal, monitor tanda-tanda status
neurologis dengan GCS, monitor TTV lengkap.
3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d akumulasi sekret, kemampuan batuk menurun.
NOC: Bunyi nafas terdengar bersih, ronkhi tidak terdengar, menunjukkan batuk yang efektif,tidak ada lagi
penumpukan sekret di saluran nafas RR normal.
NIC: Kaji keadaan jalan nafas, evaluasi pergerakan dada dan auskultasi suara nafas pada kedua paru, berikan
minum hangat bila keadaaan memungkinkan, ubah posisi klien tiapa 2 jam, lakukan pernapasan diafragma.
4. Hambatan komunikasi verbal b.d kerusakan pada area bicara hemisfer otak.
NOC: Terciptanya suatu komunikasi dimana kebutuhan klien dapat dipenuhi, klien mampu merespon setiap
berkomunikasi secara verbal.
NIC: Kaji tipe disfungsi misalnya klien tidak mengerti tentang kata-kata atau masalah bicara atau tidak
mengerti bahasa sendiri, lakukan metode percakapan yang baik dan lengkap, perintahkan klien untuk
menyebutkan nama suatu benda yang diperlihatkan.
5. Hambatan mobilitas fisik b.d hemiparesis/hemiplagia, kelemahan neuromaskuler pada ekstremitas.
NOC: Klien dapat ikut serta dalam program latihan, tidak terjadi kontraktur sendi, meningkatnya kekuatan
otot, klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.
NIC: Kaji mobilitas dan observasi secara teratur fungsi motorik, ubah posisis tiap 2 jam, bantu klien
melakukan latihan aktif atau pasif (ROM).
6. Defisit perawatan diri b.d kelemahan neuromuskuler, menurunnya kekuatan dan kesadaran, kehilangan
kontrol/kordinasi otot.
NOC: Klien menunjukkan perubahan gaya hidup untuk kebutuhan merawat diri, klien mampu melakukan
aktivitas perawatan diri sesuai dengan tingkat kemampuan personal/masyarakat yang dapat membantu.
NIC: Kaji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala 0-4 untuk melakukan ADL, hindari apa yang tidak
dapat dilakukan klien dan bantu bila perlu.
7. Resiko peningkatan TIK b.d penekanan jaringan otak.
NOC: Klien tidak gelisah, klien tidak mengeluh nyeri kepala, TTV dalam batas normal dan GCS
Composmentis.
NIC: kaji faktor penyebab dari situasi/keadaan individu/penyebab koma/penurunan perfusi jaringan dan
kemungkinan penyebab peningkatan TIK.
8. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelemahan otot.
NOC: Turgor baik, asupan dapat masuk sesuai kebutuhan, terdapat kemampuan menelan dan BB meningkat.
NIC: Observasi tekstur/turgor kulit, Observasi intake dan output nutrisi, letakkan posisi kepala lebih tinggi
pada waktu selama dan sesudah makan.
9. Resiko gangguan integritas kulit b.d tirah baring lama.
NOC: Klien mau berpartisipasi terhadap pencegahan luka, mengetahui penyebab dan cara pencegahan luka
dan tidak ada tanda-tanda kemerahan atau luka.
NOC: Anjurkan latihan ROM dan mobilisasi jika memungkinkan , ubah posisi tiap 2 jam dan jaga kebersihan
kulit, hindari trauma, panas terhadap kulit.

C.Pemeriksaan Penunjang
No Jenis Nilai Normal Manfaat
Pemeriksaan
Angiografi Pendarahan arteriovena Menetukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti pendarahan
1
serebri (-) arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari perdarahan.
2 Lumbal Trombolis, emboli (-) Menunjukan adanya tekanan normal dan biasannya ada trombolis
pungsi emboli serebral dan TIA.
3 USG Doppler Penyakit arteriovena(-) Mengidentifikasi adanya penyakit arteriovena (masalah sistem
karotis).
4 CT Scan Edema, hematoma, Memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi hematoma,
infark/iskemia (-) adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, serta posisinya secara
pasti.
5 EEG Impuls listrik tidak Melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan yang infark
menurun(-) sehingga menurunnya impuls listrik dalam jaringan otak.
6 MRI Pendarahan otak (-) Menentukan posisi serta besar/luas terjadinya pendarahan otak.

D. Penatalaksanaan (Arif Muttaqin, 2011):


1. Berusaha menstabilkan TTV dengan:
a. Mempertahankan saluran nafas yang paten, yaitu sering lakukan pengisapan lendir, oksigenasi,
kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu pernapasan.
b. Mengontrol tekanan darah berdasarkan kondisi klien, termasuk usaha memperbaiki hipotensi dan
hipertensi.
2. Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.
3. Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter.
4. menempatkan klien dalam posisi yang tepat, harus dilakukansecpat mungkin. Posisi klien dibah tiap 2
jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.

E. Daftar Pustaka:

Nurarif, A. H. & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA (NIC-NOC).
Yogyakarta: Mediaction Publishing.

Muttaqin, Arif. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Banjarmasin, .........................2017

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik

(.........................................) (....................................)

Anda mungkin juga menyukai