IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
ISLAMI (IKI)
PROGRAM PROFESI NERS
Tim Penyusun:
Evy Noorhasanah, S.Kep.,Ns, M.Imun
Yenni Okvitasari, Ns, M.Kep
Kontributor:
TIM AIK Universitas Muhammadiyah Banjrmasin
Tim Penyusun:
Evy Noorhasanah, S.Kep.,Ns, M.Imun
Yenni Okvitasari, Ns, M.Kep
Kontributor:
TIM AIK Universitas Muhammadiyah Banjrmasin
2
BIODATA MAHASISWA
NAMA : ............................................................................
NIM :............................................................................
ANGKATAN :.............................................................................
HP :............................................................................
ALAMAT :...............................................................................
.................................................................................
.................................................................................
FOTO BERWARNA
4X6
3
PANDUAN KEPERAWATAN ISLAM TERINTEGRASI PROGRAM PROFESI NERS
4
PANDUAN KEPERAWATAN ISLAM TERINTEGRASI PROGRAM PROFESI NERS
5
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
6
DAFTAR ISI
Hal
SK Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin 4
Kata Pengantar ............................................................................................... 6
Daftar Isi ......................................................................................................... 7
BAB I VISI MISI........................................................................ 8
1.1 Visi Misi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin 8
1.2 Visi Misi FKIK Universitas Muhammadiyah Banjarmasin 8
1.3 Visi Misi Program Studi S1 Keperawatan Universitas 9
Muhammadiyah Banjarmasin
7
BAB I
VISI DAN MISI
8
(KBK) dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam serta etik keprofesian
dengan keunggulan kegawatdaruratan untuk membentuk cendikiawan
muttaqin dan berdaya saing.
Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat
untuk mewujudkan kemandirian masyarakat hidup sehat diberbagai
rentang kehidupan.
Mengembangkan riset-riset inovatif secara terus menerus untuk
mengembangkan pengetahuan dan teknologi dibidang profesi
keperawatan dan kesehatan yang dimplikasikan untuk pelayanan
keperawatan dan kesehatan serta kemaslahatan umat.
Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama dengan
berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Catur Dharma
perguruan tinggi
Menjadi Program Studi Pendidikan Ners yang unggul, berdaya saing dan
mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam bidang akademik dan klinik di
Tingkat Nasional tahun 2025.
1.3.2 Misi Prodi S1 Keperawatan UM Banajrmasin
Menyelenggarakan pendidikan ners yang memiliki keunggulan
kegawatdaruratan trauma dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam.
Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk
mengimplimentasikan ilmu keperawatandalam mewujudkan pola hidup
sehat di masyarakat.
Mengembangkan riset inovatif dalam pengetahuan dan teknologi
keperawatan untuk pelayanan keperawatan serta kemaslahatan umat.
9
Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama dengan
berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Catur Dharma
perguruan tinggi.
10
BAB 2
DESKRIPSI PROGRAM
IMPEMENTASI KEPERAWATAN ISLAMI (IKI)
Panduan Impelementasi Keperawatan Islami (IKI) tahap Profesi Ners ialah salah satu
program yang dikembangkan sebagai paradigma dasar pemahaman dan etika
pengembangan ilmu keperawatan berdasarkan prinsip dan karakter Islam dan
Muhammadiyah. Panduan Impelementasi Keperawatan Islami (IKI) tahap Profesi
Ners merupakan petunjuk dasar karakter mahasiswa perawat Muhammadiyah yang
mendukung terbentuknya sikap ramah, sopan santun, murah senyum dan Islami yang
akan mendukung sikap mahasiswa sebagai penciri lulusan pergurun tinggi
muhammadiyah yaitu Ners Muslim Berkemajuan.
Program Impelementasi Keperawatan Islami (IKI) tahap Profesi Ners ini merupakan
integrasi Mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan yang dilaksanakan selama
mahasiswa melaksanakan praktik ko-ners pada Program Profesi Ners dengan strategi
pelaksanaan dan evaluasi yang mengacu pada pedoman pendidikan AIK PT
Muhammadiyah dari Majelis DIKTI PPM antara lain :
1. MK AIK khusus untuk mencapai LO dengan menggunakan bahan kajian yang
telah ditetapkan
2. Penggunaan nomenklatur dapat mengacu pada pedoman pendidikan AIK PT
Muhammadiyah dari Majelis DIKTI PPM dan/atau disesuaikan institusi masing-
masing
3. Integrasi pada pembelajaran mata kuliah, penelitian dan/atau pengabdian pada
masyarakat sesuai dengan materi yang terkait
4. Ekstrakurikuler untuk membentuk suasana akademik islami, dapat dilakukan
dengan beberapa program antara lain :
a. Mentoring untuk pembentukan dan pengalaman adab islam sehari-hari
b. Pembinaan BTQ, hafalan Al-Qur’an dan doa-doa dalam asuhan keperawatan
11
c. Pelatihan ibadah praktis, perawatan jenazah, praktek dakwah dan
keterampilan keagamaan lainnya
d. Darul arqom, baitul arqom dan/atau kegiatan sejenisnya
e. Kelompok kajian islam
f. Asrama atau pondok pesantren pada saat tahap akademik
g. Padepokan atau pembinaan keagamaan pada saat praktek profesi ners
h. Kegiatan ortom dan kepanduan misal IMM, HW dll.
12
BAB 3
KURIKULUM PENDIDIKAN PROFESI NERS
Profil lulusan program studi profesi Ners UM. Banjarmasin adalah sebagai :
Profil Lulusan Deskripsi Profil
Care Provider Pemberi asuhan keperawatan yang holistic,
komprehensif, dan unggul dibidang
kegawatdaruratan trauma
Communicator Penghubung proses interaksi dan transaksi antara
klien, keluarga, dan tim kesehatan
Educator Pendidik dan promotor kesehatan bagi klien,
keluarga, dan masyarakat pada berbagai tingkat
usia.
Manager Leader yang berwibawa dalam tatanan praktik
rumah sakit ataupun masyarakat
Researcher Peneliti pemula yang dapat melakukan riset
13
sederhana sesuai metodelogi dan prinsipetika
penelitian.
Ners Islami berkemajuan Ners yang mengaplikasikan nilai-nilai Islam yang
inovatif dan kreatif, dalam pelayanan asuhan
keperawatan yang berbasis evidence based
nursing.
14
untuk mengumpulkan data secara sistematis, termasuk data fisiologis,
psikososial, budaya, dan spiritual / kebutuhan religius klien.
g. Menunjukkan pemahaman tentang aturan dan peraturan yang mengatur praktik.
h. keperawatan praktis di setiap tempat praktik. Mahasiswa akan mematuhi semua
kebijakan yang tercantum dalam buku pegangan atau buku pedoman praktik
klinik untuk mahasiswa.
15
Mendapatkan informasi obat seperti yang diarahkan oleh instruktur.
b. Analisis/ Perencanaan
c. Pelaksanaan
16
Mengidentifikasi masalah hukum dan etika yang mempengaruhi klien /
keluarga dan petugas kesehatan.
Melakukan pengukuran untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Melindungi dan mempromosikan hak-hak klien.
Memberikan intervensi keperawatan berfokus pada kesehatan holistik klien.
Menyediakan lingkungan yang aman bagi klien, anggota keluarga dan staf;
menyadari keselamatan dan bahaya lingkungan; mengikuti prosedur
penanganan bahan biohazard; dan membantu dalam kebijakan evakuasi untuk
bencana internal dan eksternal.
Berpartisipasi dalam pengumpulan data klien dan proses rujukan.
Memantau hasil tes diagnostik atau laboratorium pada klien yang ditugaskan.
Monitor Output klien (mis, nasogastric, emesis, tinja, urine).
Memperkuat pemberian edukasi klien dalam lingkup praktik keperawatan.
Menunjukkan penggunaan mekanik tubuh yang benar dan alat-alat bantu.
Evaluasi rencana perawatan klien dan mengidentifikasi modifikasi yang
diperlukan.
Berkontribusi dalam konferensi perawatan klien interdisipliner.
Mengidentifikasi sumber daya masyarakat untuk klien.
Memantau dan mengidentifikasi respon klien untuk tes diagnostik / perawatan
dan prosedur.
Monitor kemampuan klien untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
Merespon / intervensi untuk klien yang mengancam jiwa (misalnya, resusitasi
cardiopulmonary).
Melakukan keterampilan keperawatan dengan aman menggunakan langkah-
langkah yang tepat seperti yang diidentifikasi dalam daftar tilik keterampilan.
17
d. Evaluasi
e. Dokumentasi
18
etika
S3 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
S4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa
S5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinil orang lain
S6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan hukum serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
S7 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan pancasila
S8 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
S9 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan,
dan kewirausahaan
S10 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan
di bidang keahliannya secara mandiri.
S11 Mampu bertanggung gugat terhadap praktik
profesional meliputi kemampuan menerima tanggung
gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional
sesuai dengan lingkup praktik di bawah
tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan
perundangan
S12 Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan
prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik
Perawat Indonesia
S13 Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya
yang dianut dan martabat klien, Menghormati hak
klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta
bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan
informasi tertulis, verbal dan elektronik yang
diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup
tanggungjawabnya.
19
S14 Menunjukan cara beragama yang lurus dan
moderat.
S15 Menunjukan cara beragama yang mampu
menggerakan untuk berbuat kebaikan dan
mencegah kemungkaran
S16 Memiliki sikap sebagai change agent (agen
pembaharu) lingkungan pekerjaannya.
Pengatahuan P1 Menguasai filosofi, paradigma, teori keperawatan,
khususnya konseptual model dan middle range
theories;
P2 Menguasai konsep teoritis ilmu biomedik;
P3 Menguasai nilai-nilai kemanusiaan(humanity values);
P4 Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan
asuhan/ praktik keperawatan yang dilakukan secara
mandiri atau berkelompok , pada bidang keilmuan
keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah,
keperawatan anak, keperawatan maternitas,
keperawatan jiwa, keperawatan keluarga, keperawatan
gerontik, dan keperawatan komunitas, keperawatan
gawat darurat dan kritis, manajemen keperawatan,
serta keperawatan bencana;
P5 Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis
asuhan keperawatan;
P6 Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
P7 Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan
kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan
penularan penyakit pada level primer, sekunder dan
tertier;
P8 Menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut
(advance life support) dan penanganan trauma (basic
trauma cardiac life support/BTCLS) pada kondisi
kegawatdaruratan dan bencana;
P9 Menguasai konsep dan prinsip manajemen
keperawatan secara umum dan dalam pengelolaan
asuhan keperawatan kepada klien di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan;
P10 Menguasai pengetahuan faktual tentang sistem
informasi asuhan keperawatan dan kesehatan
P11 Menguasai prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan
kerja ners, keselamatan pasien dan perawatan berpusat
atau berfokus pada pasien
20
P12 Menguasai metode penelitian ilmiah
P13 Menguasai konsep iman dan Islam sesuai Al
Qur’an dan Sunnah
P14 Menguasai konsep ibadah, akhlak dan muamalah
sesuai Al Qur’an dan Sunnah
P15 Menguasai konsep pengetahuan tentang
kemuhammadiyahan
P16 Menguasai konsep Islam dan IPTEK dalam
pelayanan keperawatan
P17 Menguasai keterampilan berbahasa Inggris dalam
keperawatan
P18 Menguasai konsep teori dan istilah
kegawatdaruratan trauma
P19 Menguasai konsep pengetahuan tentang
interprofesional education dan colaboration (IPE
dan IPC)
P20 Menguasai konsep teknologi informasi dan konsep
Evidance Based Nursing Practice
P21 Menguasai konsep pengetahuan penyakit tropis di
Kaliamantan, Nasional dan global
Keterampilan KU 1 Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis
Umum pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi
kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi
kerja profesinya;
KU 2 Membuat keputusan yang independen dalam
menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan
pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
KU 3 Menyusun laporan atau kertas kerja atau
menghasilkan karya desain di bidang keahliannya
berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku,
serta kode etik profesinya, yang dapat diakses oleh
masyarakat akademik;
KU 4 Mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya
inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi,
dan kewirausahaan, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat
profesinya;
KU 5 Meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang
yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja;
KU 6 Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
profesinya sesuai dengan kode etik profesinya;
21
KU 7 Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja
dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan
pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat
KU 8 Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan
masalah pada bidang profesinya
KU 9 Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang
dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang
profesinya
KU 10 Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja
dengan masyarakat profesi dan kliennya;
KU 11 Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit,
mengamankan, dan menemukan kembali data dan
informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja
profesinya; meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri
KU 12 Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri
Keterampilan KK 1 Mampu memberikan asuhan keperawatan yang
Khusus lengkap dan berkesinambungan yang menjamin
keselamatan klien (patient safety) sesuai standar
asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan
keperawatan yang telah atau belum tersedia;
KK 2 Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area
spesialisasi (keperawatan medikal bedah, keperawatan
anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, atau
keperawatan komunitas (termasuk keperawatan
keluarga dan keperawatan gerontik) sesuai dengan
delegasi dari ners spesialis;
KK 3 Mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma
dasar dan jantung (basic trauma and cardiac life
support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana
sesuai standar dan kewenangannya;
KK 4 Mampu memberikan (administering) obat oral,
topical, nasal, parenteral, supositoria dan intratekal,
sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang
didelegasikan.
KK5 Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan
kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis
data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber
untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan
22
asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka
budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan
faktor lain dari klien individu, keluarga dan
masyarakat
KK7 Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas
perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara
cepatdan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan
asuhan kepada penanggung jawab perawatan;
KK8 Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan
keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim
kesehatan lain;
KK 9 Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan
klien dan memberikan informasi yang akurat kepada
klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk
mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi
tanggung jawabnya;
KK 10 Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan
cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer
review tentang praktik keperawatan yang
dilaksanakannya;
KK 11 Mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai
SOP;
KK 12 Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya
pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan;
KK 13 Mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan
dalam satu unit ruang rawatdalam lingkup
tanggungjawabnya;
KK 14 Mampu melakukan penelitian dalam bidang
keperawatan untuk menghasilkan langkah-langkah
pengembangan strategis organisasi;
KK 15 Mampu merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui
kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain
serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka
kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan
yang sehat.
KK 16 Mampu melakukan pengkajian secara komprehensif
KK 17 Mampu memepersiapkan pasien yang akan dilakukan
pemeriksaan penunjang
KK 18 Mampu memberikan asuhan keperawatan yang
komprehensif berlandaskan nilaia-nilai Islam
KK 19 Mampu mengelola asuhan keperawatan
23
kegawatdaruratan trauma secara komprehensif
KK 20 Mampu mengaplikasikan penggunaan terapi
komplementer dalam asuhan keperawatan
Keterangan:
Semua Font yang di bold pada ranah sikap, pengetahuan dan ketermapilan khusus
merupakan CP penciri program studi.
24
- Tadarus Al Qur’an
- Beradab Islami dalam perkataan, pergaulan, dan berpakaian.
- Menghadiri kajian ilmu syar’i
- Membaca buku minimal 1 jam perhari.
- Senantiasa berpikir positif.
b. Mahasiswa mampu menghafal minimal 15 surat dari Juz Amma dan
memahami maknanya.
c. Mahasiswa mampu menerapkan perilaku Islami dalam asuhan
keperawatan, antara lain:
- Selalu melaksanakan prinsip senyum, sapa dan salam, setiap bertemu
pasien.
- Mengucapkan Basmallah setiap mengawali tindakan.
- Mengucapakan Hamdalah setiap selesai tindakan.
- Mendo’akan pasien.
d. Mahasiswa mampu melakukan spiritual care dalam asuhan keperawatan,
anatara lain:
- Menghafal dan memberikan doa-doa dengan tema kesehatan.
- Membantu mengajarkan cara thaharah bagi pasien.
- Membantu mengajarkan tatacara sholat bagi orang sakit.
e. Mahasiswa mampu melakukan pendampingan pasien sakaratul maut pada
pasien-pasien beragama Islam.
f. Mahasiswa dapat melakukan penyelenggaran jenazah secara Islami.
g. Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan kesehatan dengan memasukan
ayat-ayat tematik (islamic value) dalam profesi kesehatan.
h. Mahasiswa dapat mengikuti kajian rutin ke-Islaman.
i. Mahasiswa mampu memberikan kultum * (dilaksanakan khusus pada saat
stase komunitas pada tiap klp)
25
BAB 4
TIM PEMBIMBING
Clinical Teacher (CT) dan Clinical Instruktur (CI) akan mengevaluasi penerapan
perilaku Islami dan spiritual care yang dilaksanakan ko-ners selama di lahan praktik,
serta TIM AIK Program Profesi Ners yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan
Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin untuk melakukan evaluasi terhadap
bacaan Al Qur’an, hafalan surah ko-ners dan kegiatan kajian rutin ke-Islaman.
26
BAB 5
MATERI PEMBELAJARAN
Surah Wajib:
NO SURAH
1 Q.S Al Fatihah
2 Q.S Al Ikhlas
3 Q.S Al Falaq
4 Q.S An Naas
15 Surah Tambahan:
NO SURAH
1 Q.S Al Lahab
2 Q.S An Nasr
3 Q.S Al Kafirun
4 Q.S Al Kautsar
5 Q.S Al Insyirah
6 Q.S Al Ma’un
7 Q.S Al Quraisy
8 Q.S Al Fil
9 Q.S Al Humazah
10 Q.S Al Asr
11 Q.S At Takasur
27
12 Q.S Al Zalzalah
13 Q.S At Tin
14 Q.S Ad Duha
15 Q.S Al Qadr
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita
kecukupan dan kepuasan yang tidak terabaikan dan tidak tertolak” (HR.
Bukhori dari Abi Ummah)
28
“Aku memohon perlindungan untukmu dengan kalimah Allah yang sempurna
dari godaan syetan, dari ancaman binatang yang berbisa, dan dari sorotan
mata yang jahat” (HR. Bukhari)
29
ت إِ ْي َمانَنَا َوأ َ ْحس ِْن َ ص ِ ّح ْح أ َ ْج
ْ ّسادَنَا َون ّ َِو ْر قُلُ ْوبَنَا َوث َ ِب َ ورنَا َو َ اَللﱠ ُه ﱠم
ُ ط ّ ِو ْل
َ ع ُم
ِ ش ِ ّر ا َ ْب ِع ْدنَا َوا ْق
ض َ س ْع أ َ ْرزَ قَنَا َوإِلَى ال َخي ِْر قَ ِ ّر ْبنَا َو
ع ِن ال ﱠ ّ ِ أ َ ْع َمالَنَا َو َو
َح َوائِ َجنَا فِى
ىءٍ قَ ِديْر
ْ ش َ ال ِدّي ِْن َوالدﱡ ْنيَا َو ۤاﻻ ِخ َرةِ إِنﱠ َك
َ علَى ُك ِّل
“Allaahumma innii as’aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan waasi’an wa syifa’an
min kulli daa’in”.
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas,
dan penawar (kesembuhan) dari segala penyakit. (H.R. Thabrani)”.
30
َاف َ ع ْب ٍد فِي ِمثْ ِل َهذَا ْال َم ْو ِط ِن اِﻻﱠ ا َ ْع
ُ طاهُ ﷲ َمايَ ْر ُج ْو َوا َ َمنﱠهُ ِم ﱠما يَخ ِ ان فِي قَ ْل
َ ب ِ َيَ ْجت َ ِمع
علَى ْال ُم ْس ِل ِم ِس ﱞ
ت َ َح ﱡق ْال ُم ْس ِل ِم: س ْو َل ﷲِ؟ قَا َل َ َقِ ْي َل َما ُه ﱠن ي:
ُ ار اِذَا
َ س ِلّ ْم
علَ ْي ِه َ َلَ ِق ْيتَهُ ف, ُاك فَا َء ِج ْبه
َ ع َ ُص ْح لَه
َ َواِذَا د, َ واِذَا ا ْست َ ْن,
َ ص ْح َك فَا ْن َ س َ ع
َ ط َ َواِذَا
ُفَ َح ِمد َ ﷲِ فَ َش ِ ّمتْه, ُض فَعُدْه َ َم ِر واِذَا,
َ ُات فَاتْبِ ْعه َ َم َواِذَا
Hak seorang muslim terhadap lainnya ada enam perkara, para sahabat
bertanya: " apa saja wahai rasulullah ? Rasulullah menjawab "
Apabila engkau bertemu denganya maka ucapkanlah salam padanya,
apabila ia mengundangmu maka penuhilah, apabila ia meminta
nasehat maka nasehatilah, apabila ia bersin kemudian ia
mengucapkan Alhamdulillah maka do'akanlah ( yarhamukallah ),
apabila ia sakit maka jenguklah, dan apabila ia meninggal maka
iringilah ( HR. Bukhori : 1240/ Muslim 2162 )
31
3) Mendapat shalawat dari malaikat
سَ عائِدًا َمشَى فِي خ ََرافَ ِة ْال َجنﱠ ِة َحتﱠى يَ ْج ِل َ َم ْن اَت َى اَخَاهُ ْال ُم ْس ِل َم, ُس َع ﱠم َرتْه َ َاءذَا َجل
ِ َف
ْ ِى
ال َر ْح َمة,ُ َ ف َملَكٍ َحتﱠى يَ ْمس َ س ْبعُ ْونَ ا َ ْل َ صلﱠى
َ علَ ْي ِه ُ َاء ْن َكان
َ ً غ ْد َوة ِ َف, سا ًء َ َوا ِْن َكانَ َم
صبِ َح
ْ ُى ي َ س ْبعُ ْونَ ا َ ْل
ف َملَكٍ َحت ﱠ َ صلﱠى
َ علَ ْي ِه َ
Barang siapa yang menjenguk orang yang sakit seolah-seolah ia berjalan
ditaman surga hingga ia duduk, apabila ia duduk maka dia selalu dinaungi
rahmat, jika datang waktu pagi maka 70.000 malaikat bershalawat
atasnya hingga sore hari, jika sore harinya, 70.000 malaikat bershalawat
atasnya hingga pagi hari ( HR. Abu Daud 3098 )
32
Dari sahabat Ibnu Abbas berkata, bahwa Rasulullah suatu ketika
menjenguk orang yang sakit sembari berdo'a " Tidak mengapa, semoga
menghapaus dosa InsyaAllah " ( HR. Bukhori 5662 )
ع ِ ّم
َ يَا, تَ ﻻَ تَت َ َم ﱠن ْال َم ْو, َاء ﱠن ت ُ َؤ ﱠخ َر ت َ ْزدَاد ِ َت ُم ْح ِسنًا ف َ اءنﱠ َك ا ِْن ُك ْن ِ َف
سانِ َك َخي ٌْر لَ َك َ سانًا اِلَى اِ ْح
َ اِ ْح, بُ ِاء ْنت ُ َؤ ﱠخ َر فَت َ ْست َ ْعت َ َوا ِْن ُك ْن
ِ َت ُم ِس ْيئًا ف
سا َء ِت َك َخي ٌْر لَ َك َ فَﻼَ تَت َ َم ﱠن ْال َم ْو
َ ِ ِم ْن ا, ت
ُ ت ْال َوفَاة
ِ َت ْال َحيَاة ُ َخي ًْرا ِلي َوت َ َوفﱠنِي اِذَا َكان
ِ َاَللّ ُه ﱠم ا َ ْح ِينِ ْي َما َكان
َخي ًْرا ِلي
" Ya Allah hidupkanlah aku jika memang baik bagiku dan matikanlah aku
jika memang itu baik bagiku "( HR. Bukhori dan Muslim/lihat kitab
Riyadus Sholihin bab Sabar hadis no 40 Syarah Syaikh Al-Utsaimin )
33
ض ِه اَ ْو َما ِل ِه فَ ْليُ َؤ ِدّهَا اِلَ ْي ِه قَ ْب َل
ِ ظلَ َمة ٌ ِﻻ َء ِخ ْي ِه ِم ْن ِع ْر ْ َت ِع ْندَهُ َمْ َم ْن َكان
َار َوﻻَ د ِْرهَا ٌم ٌ ي يَ ْو ُم ْال ِقيَا َم ِة ﻻَ يَ ْقبَ ُل فِ ْي ِه ِد ْين
َ ِاَ ْن يَا ْءت, ع َم ٌلَ ُ ا ِْن َكا َن لَه
ي ِ صا ِل ٌح ا ُ ِخذَ ِم ْنهٌ َواُع
َ ْط َ
ُاحبُه
ِ صَ , ت ْ َاحبِ ِه فَ ُح ِ ّمل
ِ ص َ ت َ صا ِل ٌح ا ُ ِخذَ ِم ْن
ِ س ْيئَا َ َُوا ِْن لَ ْم يَ ُك ْن لَه
َ ع َم ٌل
علَ ْي ِه
َ
Barang siapa terdapat padanya kezaliman terhadap saudaranya berupa
kehormatan atau hartanya, maka hendaklah ia mengembalikanya sebelum
tiba hari kiamat, dimana tidak berlaku laku lagi dinar dan dirham. Bila ia
memiliki kebaikan ( amal sholeh ) maka akan diambil darinya dan
diberikan pada yang berhak, namun bila tak memiliki amal sholeh, maka
akan diambil keburukan si pemilik hak dan dibebankan tanggung jawabnya
kepadanya (HR.Bukhori )
ُ َس ؟ ق
الوا ْ اَت َ ْد ُر ْونَ َم: ع
ُ اال ُم ْف ِل ُ ﻻَ دَ َرا ِه ُم لَهُ َوﻻَ َمتَا س فِ ْينَا َم ْن ُ ا َ ْل ُم ْف ِل.
ِ صﻼَةِ َو
ِصيَ ِام َوزَ َكاة َ ِم ْن اُ ﱠمتِى يَا ْءتِي يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة ِب س َ فَقَا َل ا ﱠِن ْال ُم ْف ِل,
ب َهذَا
َ ض َر َ ف َهذَا َواَ َك َل َهذَا َما َل هَذا َ َو َ َشت َ َم َهذَا َوقَ ْد قَد
َ َْويَا ْءتِي قَد
طى َهذَا ِم ْن َح َسنَاتِ ِه َو َهذَا ِم ْن َ ب َهذَا فَيُ ْع َ ض َر َ سفَ َك دَ َام َهذَا َو َ َو
ت
ِ سنَا َ َح, علَ ْي ِه ا ُ ِخذَ ِم ْن
َ ي َما َ ض ِ سنَاتُه ُ قَ ْب َل ا َ ْن يَ ْق ْ َاء ْن فُنِي
َ ت َح ِ َف
َ علَيْ ِه ث ُ ﱠم
ِ ط َر َح ِفي ال ﱠن
ار َ ت ُ َطايَا ُه ْم ف
ْ ط َر َح َ َخ
Tahukah kalian siapakah orang yang bangkarut ? sahabat menjawab "
Orang yang tidak mempunyai dirham dan harta. " Rasulullah bersabda "
Sesungguhnya orang yang bangrut dari umatku adalah orang yang datang
membawa pahala shalat, puasa dan zakatnya. Namun ia sering mencela,
menuduh, memakan harta, menumpahkan darah, dan telah memukul (
menyakiti ) orang lain, maka ia diberi kebaikan-kebaikanya. Dan bila
kebaikannya telah habis sebelum melunasinya, maka diambillah
keburukan-keburukannya mereka lalu dibebankan kepadanya, lalu ia
dilemparkan kedalam neraka ( HR. Muslim )
34
Berwasiatlah kalau ia meninggalkan harta, diwajibkan atas kamu, apabila
seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia
meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib
kerabatnya secara ma'ruf, (Ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang
bertakwa. ( QS : Al-Baqarah : 180 )
35
Barang siapa yang akhir ucapannya adalah kalimat Laa ilaa ha illallahu maka ia
masuk surga (HR. Abu Daud 3/192)
لى
َ ع َ َاء ﱠن ْال َمﻼَ ِئ َكةَ يُ َؤ ِ ّمنُ ْو ن
ِ َْض ا َ ِو ْال َم ِّيتَ فَقُ ْو ُلو َخي ًْرا ف
َ ض ْر ت ُ ُم ْال َم ِري
َ اِذَا َح
ََما تَقُ ْولُ ْون
Apabila kalian mendatangi orang yang sedang sakit atau orang yang
hampir mati, maka hendaklah kalian mengucapkan perkataan- yang baik-
baik karena malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan ( HR. Muslim )
Catatan :
a. Membaca amalan selain do'a diatas tidak ada hadis yang shohih
menjelaskannya
b. Boleh menghadiri matinya orang kafir untuk menawarkan Islam
kepadanya, (sebagaimana kisah Nabi ketika menjenguk seorang anak
Yahudi yang akan meninggal, kemudian Nabi menawarkan Islam
kepadanya dan akhirnya masuk Islam ( HR. Bukhori )
36
c. Menutup seluruh tubuhnya dengan kain yang baik jika tidak sedang
melakukan ihrom dan haji ( HR. Bukhori )
d. Kemudian lunasilah hutangnya dengan segera, kalau ia berhutang .
Dikisahkan dari Sa'at Ibnul Athwal r.a " Saudaraku telah wafat. Ia
meninggalkan tiga ratus dirham dan beberapa anak dan aku hendak
memberikan harta peninggalan itu kepada anak-anaknya. Rasulullah
memberitahukan " saudaramu terpenjara oleh hutang-hutangnya,
karena itu pergilah engkau untuk melunasinya. " ... (HR. Ibnu
Majah/lebih lengkapnya lihat kitab Ahkamul Janaiz Albani
Rahimahullahu )Lalu segerakan pemeliharaan
37
boleh dikuburkan dimana saja tanpa harus dimandikan, dan disholatkan.
( Shalat Janazah : Syaihk Jibrin : 24-26)
f. Tidak disyariatkan memandikan orang yang mati syahid walau dalam
keadaan junub ( HR. Bukhori )
g. Bagi orang yang memandikan mayat disukai mandi akan tetapi tidak
wajib ( HR. Abu Daud )Catatan : Jika terdapat halangan untuk
memandikan jenazah, misalnya tidak ada air atau kondisi jenazah yang
sudah tercabik-cabik atau gosong serta hancur, maka cukup di
tayammumkan saja ( Shalat Jenazah : Syaihk Jibrin : 26 ) dan tempat
pemandian diusahakan tertutup serta tidak menjadi tontonan,
sebagaimana terjadi di masyarakat awam, sehingga aib/cacat mayat
tidak diketahui kecuali yang berhak memandikan.
3. Cara Memandikan
Setelah mempersiapkan yang air suci mensucikan secukupnya dan
perlengkapan mandi seperti handuk, sabun, shampoo, wangi-wangian yang
dapat mengganti daum sird. Memandikan dengan secarik kain atau
semacamnya (seperti kaos tangan, lap atau semisalnya) di bawah kain penutup
badannya setelah pakainnya dilepas :
a. Untuk laki-laki kain penutup mulai dari bagian pusar sampai lutut.
b. Adapun untuk kain penutup wanita mulai dari bagian dada, pusar dan
lutut ( HR. Abu Daud/ Ahkamul Janaiz : 66 )
c. Dibersihkan dahulu jika mengeluarkan kotoran dan melepaskan perhiasan
dan gigi palsunya jika memungkinkan.
1. Mulailah memandikan dari sebelah kanan dan tempat-tempat wudlu (
HR. Bukhori dan Muslim )
2. Memandikan 3 kali atau lebih sesuai dengan tuntunan kebutuhan
dengan bilangan yang ganjil ( HR. Bukhori )
38
3. Sebagian dari air (pemandian) di campur dengan daun sidr/bidara
atau yang bisa menggantikannya dalam membersihkan ( HR. Bukhori
dan Muslim/ Ahkamul Janaiz : 64 )
4. Pintalan rambut dibuka ( untuk wanita ) dan rambutnya dicuci
dengan baik lalu dipintal menjadi 3 dan taruh dibelakang kepalanya. (
HR. Bukhori dan Muslim/ Ahkamul Janaiz : 65 )
5. Akhir pemandian di campur dengan sesuatu yang wangi seperti
kamper ( kapur barus ) dan yang terbaik. (HR. Bukhori dan Muslim/
Ahkamul Janaiz : 66 )
4. Cara Mengkafani Mayat
Kain kafan disukai beberapa perkara :
a. Warnanya berwarna putih
b. Hendaknya terdiri dari 3 lapis lembar
Salah satu kain dari 3 tersebut kalau ada yang bergaris ( HR. Bukhori dan
Muslim/ Ahkamul Janaiz : 82-83 )
Kain kafan laki-laki dan perempuan sama tidak ada dalil yang shohih yang
membedakan. Namun tidak mengapa jika untuk mayat wanita terdiri dari 5
lembar kain, terdiri dari :
a. Kain basahan
b. Baju kurung
c. Kerudung
d. Dua lembar kain penutup.
39
d. Meletakkan kain memanjang searah tubuhnya, diatas tali-tali yang
telah disediakan.
e. Melepaskan kain selubung dalam keadaan aurat tetap tertututp
f. Bila diperlukan, tutuplah dengan kapas lubang-lubang yang
mengeluarkan cairan.
g. Ketika mengikat mayat dengan simpul disebelah kiri
40
melainkan Allah akan mengabulkan syafa'at kepada mayit tersebut (
HR. Muslim 1577 )
e. Jika makmun Cuma satu orang laki-laki maka posisinya tidak berdiri
disamping kanan imam sebagaimana berjamaah pada shalat wajib. Tapi
berdiri dibelakang imam. ( HR. Al-Hakim )
f. Penguasa atau orang yang alim menjadi imam sholat ( Ahkamul Janaiz :
131)
g. Jika menshalatkan jenazah banyak. Maka laki-laki ( walaupun kecil )
didekat imam. Sedang wanita didekat kiblat ( HR. An-Nasa'I )
h. Imam berdiri di belakang kepala mayat laki-laki ( HR. Abu Daud )
wanitai tengah (badan)nya ( HR. Bukhori )
9. Tata Cara Shalat Jenazah
a. Syarat sahnya shalat jenazah sebagaimana syarat sahnya shalat yang
lima waktu
b. Bertakbir 4 kali ( ini pendapat yang paling kuat ) karena ada hadis juga
shohih bertakbir 5 ( HR. Muslim ) 6 kali, 7 kali, ( HR. Tirmidzi ) atau
9 kali ( HR. At. Thahawi )
c. Di sunnahkan mengangkat tangan pada setiap takbir, walaupun ada
hadis shahih mengangkat tangan hanya pada takbir yang pertama saja.
Dan setelah takbir pertama membaca Surat Al-fatihah ( HR. Bukhori )
d. Bacaan shalat jenazah di sirkan/tidak dikeraskan ( HR. An-Nasa'I )
e. Kemudian takbir kedua membaca Sholawat pada Nabi kemudian
bertakbir untuk yang lain dan mengikhlaskan do'a untuk jenazah ( HR.
Abu Daud )
f. Hendaklah berdo'a dengan do'a dengan do'a-do'a yang dituntunkan
oleh Nabi . sebagai berikut :
41
ُار َح ْمهْ اَللّ ُه ﱠم ا ْغ ِف ْر لَهُ َو, عافِ ِه َ ُع ْنه
َ و, َ ْف
ُ واع, َ ُوا َ ْك ِر ْم نُ ُزلَه, َ س ْعّ ِ َو َو
ُ َم ْد َخلَه, ج َو ْالبَ َر ِد ْ
ِ اء َوالثﱠلِ وا ْغس ِْلهُ بِ ْال َم,
َ ْت َ طا يَا َك َما نَقﱠي َ َونَ ِقّ ِه ِمنَ ْال َخ
ض ِمنَ الدﱠن َِس َ َب اْﻻ َء ْبي َ الث ﱠ ْو, ارا َخي ًْرا ِم ْن دَ ِار ِهً َوا َ ْبد ِْلهُ د,
َ َوا َ ْهﻼً َخي ًْرا
م ْن ا َ ْه ِل ِه, َ َوا َ ْد ِخ ْلهُ ْال َجنﱠة,
ِ وزَ ْو ًجا َخي َْرا ِم ْن زَ ْو ِج ِه, َ ب َ َوا َ ِعذْهُ ِم ْن
ِ عذَا
ْ
القَب ِْر,{ ار ِ عذَا
ِ ب النﱠ َ }وَ
Ya Allah, ampunilah dirinya, berikan rahmat-Mu
kepadanya,selamatkan dirinya dan ampuni dosa-dosanya,muliakan
dirinya dan luaskan kuburnya. Cucilah dirinya dengan air, es dan
embun, lalu bersihkanlah dirinya dari segala kesalahan sebagaimana
pakaian putih dibersihkan dari noda. Berikanlah kepadanya tempat
tinggal ( pengganti ) yang lebih baik dari tempat tinggalnya. Keluarga
yang lebih baik dari keluarganya, istri yang lebih baik dari istrinya,
masukkan dirinya ke dalam jannah, dan peliharalah dirinya dari siksa
kubur (dan siksa Api neraka) ( HR. Muslim II/663 )
Ya Allah, ampunilah orang yang hidup dan mati diantara kami, yang
hadir disini dan yang tidak hadir, yang besar dan yang kecil, yang laki-
laki dan perempuan. Ya Allah, siapapun yang Engkau hidupkan
dirinya dalam Islam. Dan siapapun yang Engkau matikan diantara
kami, matikanlah ia dalam Iman. Ya Allah, jangan Engkau halangi
kami mendapatkan pahala seperti yang diperoleh orang ini,dan
janganlah Engkau sesatkan kami setelah kematiannya
42
ِ ب النﱠ
ار َ فِتْنَ ِة ْالقَب ِْر َو, ق
ِ عذَا ِ ّ اء َو ْال َح
ِ َت ا َ ْه ُل ْال َوف َ ُ فَا ْغ ِف ْر لَه
َ واَ ْن,
ت ْالغَفُ ْو ُر ﱠ
الر ِحي ِْم َ ار َح ْمهُ اِنﱠ َك ا َ ْن ْ َو
Ya Allah, Sesungguhnya (sebutkan namanya) berada dalam
tanggungan-Mu, berada dalam pendampingan-Mu, maka peliharalah
dirinya dari siksa kubur dan siksa Api neraka. Engkau selalu
menunaikan janji dan kebenaran. Ampunilah dirinya dan berilah
rahmat-Mu kepadanya. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi
penyayang ( Ibnu Majah )
اَللّ ُه ﱠم َع ْبد َُك َوا ْب ُن ا ُ ﱠمتِ َك ا ْحتَا ُج اِلَى َر ْح َمتْ َك, عذَابِ ِه
َ ع ْن
َ ي غنِ ﱞ َ واَ ْن,
َ ت َ ا ِْن
َ َكانَ ُم ْح ِسنًا فَ ِزدْ فِي ا ِْح, ُع ْنه
سانِ ِه َ َوا ِْن َكانَ ُم ِس ْيئًا فَت َ َج َاو ْز.
Ya Allah, orang ini adalah hamba-Mu dan anak dari hamba
perempuan-Mu. Ia amat membutuhkan rahmat-Mu sedang Engkau
tidak membutuhkan untuk menyiksanya.kalau ia orang yang baik,
tambahkanlah kebajikannya. Kalau ia orang jahat, ampunilah dosa-
dosanya ( HR. Al-Hakim/Lihat Ahkaamul Janaa-iz Al-Bani hal.125 )
43
bersama orang Mukmin yang sholih. Ya Allah masukkan ia dalam
pengasuhan Ibrahim, dan peliharalah dirinya dengan rahmat-Mu dari
siksa neraka jahim, berikanlah (pengganti) tempat tinggal yang lebih
baik dari keluarganya. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa para pendahulu
kami, anak-anak yang mendahului kami, dan kaum mukmin yang
mendahului kami (Lihat Kitab Al-Mughni oleh Ibnu Qudamah
III/416.Ad-Durus Al-Muhimmah oleh Syakh Abdul Aziz bin Abdullah
bin Bas hal.15)
g. Salam diucapkan 2 kali dengan pelan baik bagi imam dan makmum
(HR. Baihaqi) Tidak boleh melaksanakan shalat jenazah pada waktu-
waktu yang terlarang :
a. Tatkala matahari terbit hingga naik
b. Pada tengah hari tegak berdiri hingga condong
c. Ketika matahari terbenam hingga tenggelam, kecuali karena darurat
( HR. Muslim )
Gambaran Contoh Kasus:
Anda sedang tugas jaga dan menjaga pasien yang sakaratul maut. Bagaimana cara
anda membimbing pasien sakaratul maut dan prosesi penyelenggaraan jenazah.
Pendampingan sakaratul Maut
Memandikan
mengkafani
mensholatkan
5.4 Thoharoh
5.4.1 Tata Cara Thoharah
44
No. Langkah-langkah 1 2 3
A. WUDHU
1 Niat ikhlas dengan membaca “Bismillahirrahmanirrahim
2 Membasuh telapak tangan tiga kali (diawali dengan kanan)
Berkumur dan memasukkan lalu mengeluarkan dari hidung
3
tiga kali apabila tidak dalam keadaan puasa
Membasuh muka tiga kali (dengan mengusap sudut mata,
4 Melebihkan dan menggosok muka dengan tangan sampai sela-
sela jenggot kalau ada)
Membasuh kedua tangan sampai ke siku dengan digosok tiga
5
kali mulai dari tangan kanan
Mengusap kepala dengan menjalankan kedua telapak tangan
dari ujung muka kepala sampai tengkuk, dikembalikan pada
6 permulaan, dilanjutkan mengusap kedua telinga sebelah luar
dengan dua ibu jari dan sebelah dalamnya dengan kedua
telunjuk
Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki sebanyak tiga
7 kali dan celah-celah jari kaki dengan melebihkan membasuh
keduanya mulai dari kaki kanan
Membaca doa setelah wudhu
8
B. MANDI BESAR
Membasuh (mencuci) kedua tangan dengan ikhlas niat karena
9
Allah
10 Memncuci kemaluan dengan tangan kiri
11 Berwudhu seperti wudhu untuk shalat
Mengambil air, kemudian memasukkan jari pada pokok
12
rambut dengan sedikit wangi-wangian, sesudah rambut
45
dilepas. Dimulai dari sisi kanan
Menuangkan air di atas kepala tiga kali diawali dengan
13 sebelah kanan, lalu diratakan di atas seluruh tubuh dengan
digosok
14 Mencuci kedua kaki dengan mendahulukan kaki kanan
C. TAYAMUM
Meletakkan kedua telapak tangan ke tanah / debu, lalu tiuplah
15 keduanya dengan niat yang ikhlas karena Allah dan membaca
Bismillahirrahmanirrahim
16 Mengusap muka
17 Mengusapkan kedua tangan sampai pergelangan
Rangkaian diatas hanya dilakukan masing-masing 1 kali
46
Kemudahan Agama Islam bagi Orang yang Sakit dalam Thoharoh dan Shalat Oleh :
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin Diterjemahkan secara bebas oleh Muhammad
Abduh Tuasikal, ST
Ini adalah risalah yang cukup ringkas yang berisi beberapa penjelasan mengenai thoharoh
(bersuci) dan shalat yang khusus ditujukan bagi orang yang dirundung sakit. Perlu diketahui
bahwa orang yang dirundung sakit memiliki hukum khusus dalam thoharoh (bersuci) dan
shalat sesuai dengan keadaan mereka, yang juga hal ini diperhatikan oleh syari’at islam.
Sesungguhnya Allah mengutus Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan
ajaran yang lurus, toleran dan ajaran tersebut selalu mendatangkan kemudahan bagi hamba-
Nya. Allah Ta’ala berfirman, “ َح َرجٍ مِ ْن ال ِدّي ِن فِي َع َل ْي ُك ْم َج َع َل َو َماDia sekali-kali tidak menjadikan
untuk kamu suatu kesempitan dalam agama.” (QS. Al Hajj [22]: 78) ُ ِب ُك ُم ي ُِريد ُ َوﻻ ْاليُس َْر بِ ُك ُم ﱠ ُ ي ُِريد
“ ْالعُس َْرAllah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu.”
َ َ “ َوأَطِيعُوا َوا ْس َمعُوا ا ْستMaka bertakwalah kalian kepada
(QS. Al Baqarah [2]: 185) ط ْعت ُ ْم َما ﱠ َ فَاتﱠقُوا
Allah sesuai kesanggupan kalian dan dengarlah serta taatlah.” (QS. At Taghobun [64]: 16)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ يُس ٌْر ال ِدّي َن ِإ ﱠنSesungguhnya agama ini mudah.”
(HR. Bukhari no. 39) ط ْعت ُ ْم َما مِ ْنه ُ فَأْتُوا ِبأ َ ْم ٍر أ َ َم ْرت ُ ُك ْم ِإذَا
َ َ “ ا ْستJika kalian diperintahkan dengan suatu
perintah, laksanakanlah semampu kalian.” (HR. Bukhari no. 7288 dan Muslim no. 1337)
Berdasarkan kaedah-kaedah penting ini, Allah Ta’ala meringankan bagi orang-orang yang
kesulitan dalam melakukan ibadah supaya melakukan ibadah sesuai dengan kondisi mereka
sehingga mereka dapat melakukan ibadah kepada Allah Ta’ala, tanpa merasa sempit dan
sulit. Segala puji kita panjatkan pada Rabb kita, Rabb semesta alam.
47
Ketiga; tata cara tayamum adalah dengan menepuk kedua telapak tangan ke tanah
yang suci dengan satu kali tepukan, lalu mengusap seluruh wajah dengan kedua
telapak tangan tadi, setelah itu mengusap kedua telapak tangan satu sama lain.
Keempat; jika orang yang sakit tersebut tidak mampu bersuci sendiri, maka orang
lain boleh membantunya untuk berwudhu atau tayamum. (Misalnya tayamum), orang
yang dimintai tolong tersebut menepuk telapak tangannya ke tanah yang suci, lalu dia
mengusap wajah orang yang sakit tadi, diteruskan dengan mengusap kedua telapak
tangannya. Hal ini juga serupa jika orang yang sakit tersebut tidak mampu berwudhu
(namun masih mampu menggunakan air, pen), maka orang lain pun bisa menolong
dia dalam berwudhu (orang lain yang membasuh anggota tubuhnya ketika wudhu,
pen).
Kelima; jika pada sebagian anggota tubuh yang harus disucikan terdapat luka, maka
luka tersebut tetap dibasuh dengan air. Apabila dibasuh dengan air berdampak
sesuatu (membuat luka bertambah parah, pen), cukup bagian yang terluka tersebut
diusap dengan satu kali usapan. Caranya adalah tangan dibasahi dengan air, lalu luka
tadi diusap dengan tangan yang basah tadi. Jika diusap juga berdampak sesuatu, pada
saat ini diperbolehkan untuk bertayamum. [Keterangan : membasuh adalah dengan
mengalirkan air pada anggota tubuh yang ingin dibersihkan, sedangkan mengusap
adalah cukup dengan membasahi tangan dengan air, lalu tangan ini saja yang
dipakai untuk mengusap, tidak dengan mengalirkan air]
Keenam; jika sebagian anggota tubuh yang harus dibasuh mengalami patah, lalu
dibalut dengan kain (perban) atau gips, maka cukup anggota tubuh tadi diusap dengan
air sebagai ganti dari membasuh. Pada kondisi luka yang diperban seperti ini tidak
perlu beralih ke tayamum karena mengusap adalah pengganti dari membasuh.
Ketujuh; boleh seseorang bertayamum pada tembok yang suci atau yang lainnya,
asalkan memiliki debu . Namun apabila tembok tersebut dilapisi dengan sesuatu yang
bukan tanah -seperti cat-, maka pada saat ini tidak boleh bertayamum dari tembok
tersebut kecuali jika ada debu.
48
Kedelapan; jika tidak ditemukan tanah atau tembok yang memiliki debu, maka tidak
mengapa menggunakan debu yang dikumpulkan di suatu wadah atau di sapu tangan,
kemudian setelah itu bertayamum dari debu tadi.
Kesembilan; jika kita telah bertayamum dan kita masih dalam keadaan suci (belum
melakukan pembatal) hingga masuk waktu shalat berikutnya, maka kita cukup
mengerjakan shalat dengan menggunakan tayamum yang pertama tadi, tanpa perlu
mengulang tayamum lagi karena ini masih dalam keadaan thoharoh (suci) selama
belum melakukan pembatal.
Kesepuluh; wajib bagi orang yang sakit untuk membersihkan badannya dari setiap
najis. Jika dia tidak mampu untuk menghilangkannya dan dia shalat dalam keadaan
seperti ini, shalatnya tetap sah dan tidak perlu diulangi.
Kesebelas; wajib bagi orang yang sakit mengerjakan shalat dengan pakaian yang
suci. Jika pakaian tersebut terkena najis, maka wajib dicuci atau diganti dengan
pakaian yang suci. Jika dia tidak mampu untuk melakukan hal ini dan shalat dalam
keadaan seperti ini, shalatnya tetap sah dan tidak perlu diulangi.
Keduabelas; wajib bagi orang yang sakit mengerjakan shalat pada tempat yang suci.
Apabila tempat shalatnya (seperti alas tidur atau bantal, pen) terkena najis, wajib najis
tersebut dicuci atau diganti dengan yang suci, atau mungkin diberi alas lain yang suci.
Jika tidak mampu untuk melakukan hal ini dan tetap shalat dalam keadaan seperti ini,
shalatnya tetap sah dan tidak perlu diulangi.
Ketigabelas; tidak boleh bagi orang yang sakit mengakhirkan shalat hingga keluar
waktunya dengan alasan karena tidak mampu untuk bersuci. Bahkan orang yang sakit
ini tetap wajib bersuci sesuai dengan kadar kemampuannya, sehingga dia dapat shalat
tepat waktu; walaupun badan, pakaian, atau tempat shalatnya dalam keadaan najis
dan tidak mampu dibersihkan (disucikan).
Cara mengerjakan shalat bagi orang yang sakit:
Pertama; wajib bagi orang yang sakit mengerjakan shalat fardhu dalam keadaan
berdiri, walaupun tidak bisa berdiri tegak (berdiri miring), atau bersandar pada
dinding atau tongkat.
49
Kedua; jika tidak mampu shalat sambil berdiri, dia diperbolehkan shalat sambil
duduk. Ketika shalat sambil duduk, yang paling utama jika ingin melakukan gerakan
berdiri (qiyam) dan ruku’ adalah dengan duduk mutarobi’an (duduk dengan kaki
bersilang di bawah paha). Sedangkan jika ingin melakukan gerakan sujud, yang lebih
utama adalah jika dilakukan dengan duduk muftarisyan (duduk seperti ketika
tasyahud awwal).
Ketiga; jika tidak mampu mengerjakan shalat sambil duduk, boleh shalat sambil tidur
menyamping (yang paling utama tidur menyamping pada sisi kanan) dan badan
mengarah ke arah kiblat. Jika tidak mampu diarahkan ke kiblat, boleh shalat ke arah
mana saja. Jika memang terpaksa seperti ini, shalatnya tidak perlu diulangi.
Keempat; jika tidak mampu mengerjakan shalat sambil tidur menyamping, maka
dibolehkan tidur terlentang. Caranya adalah: kaki dihadapkan ke arah kiblat dan
sangat bagus jika kepala agak sedikit diangkat supaya terlihat menghadap ke kiblat.
Jika kakinya tadi tidak mampu dihadapkan ke kiblat, boleh shalat dalam keadaan
bagaimanapun. Jika memang terpaksa seperti ini, shalatnya tidak perlu diulangi.
Kelima; wajib bagi orang yang sakit melakukan gerakan ruku’ dan sujud. Jika tidak
mampu, boleh dengan memberi isyarat pada dua gerakan tadi dengan kepala. Dan
sujud diusahakan lebih rendah daripada ruku’. Jika mampu ruku’, namun tidak
mampu sujud, maka dia melakukan ruku’ sebagaimana ruku’ yang biasa dilakukan
dan sujud dilakukan dengan isyarat. Jika dia mampu sujud, namun tidak mampu
ruku’, maka dia melakukan sujud sebagaimana yang biasa dilakukan dan ruku’
dilakukan dengan isyarat.
Keenam; jika tidak mampu berisyarat dengan kepala ketika ruku’ dan sujud, boleh
berisyarat dengan kedipan mata. Jika ruku’, mata dikedipkan sedikit. Namun ketika
sujud, mata lebih dikedipkan lagi. Adapun isyarat dengan jari sebagaimana yang
biasa dilakukan oleh sebagian orang yang sakit, maka ini tidaklah benar. Aku sendiri
tidak mengetahui kalau perbuatan semacam ini memiliki landasan dari Al Kitab dan
As Sunnah atau perkataan ulama.
50
Ketujuh; jika tidak mampu berisyarat dengan kepala atau kedipan mata, maka
dibolehkan shalat dalam hati. Dia tetap bertakbir dan membaca surat, lalu berniat
melakukan ruku’, sujud, berdiri dan duduk dengan dibayangkan dalam hati. Karena
setiap orang akan memperoleh yang dia niatkan.
Kedelapan; wajib bagi setiap orang yang sakit untuk mengerjakan shalat di
waktunya (tidak boleh sampai keluar waktu), dia mengerjakan sesuai dengan
kemampuannya sebagaimana yang telah dijelaskan dan tidak boleh mengakhirkan
satu shalat dari waktunya. Jika memang menyulitkan bagi orang yang sakit untuk
mengerjakan shalat di waktunya, maka boleh baginya untuk menjama’ shalat
(menggabungkan shalat) yaitu menjama’ shalat Zhuhur dan Ashar atau Maghrib dan
Isya. Boleh dilakukan dengan jama’ taqdim atau pun jama’ takhir, terserah mana
yang paling mudah. Jika mau, dia boleh mengerjakan shalat Ashar di waktu Zhuhur
atau boleh juga mengerjakan shalat Zhuhur di waktu Ashar. Begitu pula boleh
mengerjakan shalat Isya’ di waktu Maghrib atau boleh juga mengakhirkan shalat
Maghrib di waktu Isya’. Adapun shalat shubuh, maka tidak perlu dijama’
(digabungkan) dengan shalat yang sebelum atau sesudahnya karena waktu shalat
shubuh terpisah dengan waktu shalat sebelum atau sesudahnya. Allah Ta’ala
berfirman, صﻼةَ أَق ِِم
ش ْم ِس ِلدُلُوكِ ال ﱠ
س ِإلَى ال ﱠ ِ َم ْش ُهودا ً َكانَ ْالفَجْ ِر قُ ْرآنَ ِإ ﱠن ْالفَجْ ِر َوقُ ْرآنَ اللﱠ ْي ِل
َ ق َغ
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat).” (QS. Al Isro’ [17] : 78)
Kesembilan; jika orang yang sakit tersebut ingin bersafar (melakukan perjalanan
jauh) karena harus berobat di negeri lain, dia boleh menqoshor shalat yaitu shalat 4
raka’at (Zhuhur, ‘Ashar dan Isya’) diringkas menjadi 2 raka’at. Mengqoshor shalat di
sini boleh dilakukan hingga dia kembali ke negerinya, baik safar (perjalanan) yang
dilakukan dalam waktu lama atau pun singkat. Hanya Allah-lah yang dapat memberi
taufik.
51
5.5 Ayat-Ayat Tematik Untuk Penyuluhan Kesehatan
ٌ ش ْيءٍ قَد
ِير َ ار َك الﱠذِي ِبيَ ِد ِه ْال ُم ْلكُ َو ُه َو
َ علَ ٰى ُك ِّل َ َتَب
ُ ُيز ْالغَف
ور ُ ع َم ًﻼ ۚ◌ َو ُه َو ْالعَ ِز َ ْت َو ْال َحيَاةَ ِليَ ْبلُ َو ُك ْم أَيﱡ ُك ْم أَح
َ س ُن َ الﱠذِي َخلَقَ ْال َم ْو
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu, 2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa
di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun, (Q.S Mulk 67:1-2)
52
Dua kali Mati Dua Kali Hidup:
ْف ت َ ْكفُ ُرونَ ِبٱ ﱠ ِ َو ُكنت ُ ْم أ َ ْم ٰ َوتً ۭ◌افَأ َ ْح ٰيَ ُك ْم ۖ◌ث ُ ﱠميُ ِميت ُ ُك ْم ث ُ ﱠم يُ ْحيِي ُك ْم ث ُ ﱠم ِإلَ ْي ِه
َ َكي
ت ُ ْر َجعُون
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah
menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali,
kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (Q.S Al Baqarah 2:28)
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (Q.S Al Isra
17:85)
53
َي ِللﱠذِينَ ق قُ ْل ِه ِ الر ْز
ّ ِ َت ِمن قُ ْل َم ْن َح ﱠر َم ِزينَةَ ﱠ ِ الﱠتِي أ َ ْخ َر َج ِل ِعبَا ِد ِه َو ﱠ
ِ الط ِيّبَا
ت ِلقَ ْو ٍم يَ ْعلَ ُمو َن
ِ ص ُل اﻵيَاّ ِ َصةً يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة َكذَ ِل َك نُف
َ آ َمنُوا فِي ْال َحيَاةِ الدﱡ ْنيَا خَا ِل
(٣٢)
32. Katakanlah (Muhammad) "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah
yang telah disediakan untuk hamba-hamba-Nyadan rezeki yang baik-baik?"
Katakanlah, "Semua itu untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia,
dan khusus (untuk mereka saja) pada hari kiamat[9]. Demikianlah Kami
menjelaskan ayat-ayat itu untuk orang-orang yang mengetahui. (Q.s Al-A’raf 72:32)
100. Agar aku dapat berbuat amal saleh yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak!
Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja.Dan di hadapan mereka ada
barzakh (dinding) sampal pada hari mereka dibangkitkan. (Q.S Al Mu’minun 23: 99-
100)
54
َ( َجزَ ا ُؤ ُه ْم ِع ْند٧) ت أُولَئِ َك ُه ْم َخي ُْر ْالبَ ِريﱠ ِةِ صا ِل َحا ع ِملُوا ال ﱠ َ ِإ ﱠن الﱠذِينَ آ َمنُوا َو
ع ْن ُه ْمَ ُي ﱠ َ ض ِ ار خَا ِلدِينَ فِي َها أَبَدًا َر
ُ ع ْد ٍن ت َ ْج ِري ِم ْن ت َ ْحتِ َها اﻷ ْن َه
َ َُربِّ ِه ْم َجنﱠات
َ ع ْنهُ ذَ ِل َك ِل َم ْن َخش
٨) ُِي َربﱠه َ ضوا
ُ َو َر
Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk.Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-
lamanya.Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang
demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya (Q.S Al
Bayyimah 98: 7-8)
2 Sehat dan sakit Manusia sakit Allah yang Q.S Asy Syu’araa 26:80
Dalam Islam menyembuhkan
Allah mengabulkan Q.S Al Baqarah 2:168
permohonan hamba
Penyakit sebagai ujian Q.S Al Baqarah 2:153
keimanan
Allah Menguatkan iman Q.S Al Baqarah 2:155
dengan ujian
Sakit dengan bersabar Q.S Azzumar 39:10
55
ان فَ ْليَ ْست َ ِجيبُوا
ِ ع ُ يب أ ُ ِج
َ َيب دَع َْوة َ الدﱠاعِ ِإذَا د ٌ عنِّي فَإِنِّي قَ ِرَ َو ِإذَا َسأَلَ َك ِعبَادِي
١٨٦ َشدُون ُ ِلي َو ْليُؤْ ِمنُوا بِي لَعَلﱠ ُه ْم يَ ْر
صﻼةِ ِإ ﱠن ﱠ َ َم َع ال ﱠ
١٥٣) َصابِ ِرين يَا أَيﱡ َها الﱠذِينَ آ َمنُوا ا ْست َ ِعينُوا بِال ﱠ
صب ِْر َوال ﱠ
153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Q.S Al Baqarah
2:153)
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.(Q.S Al Baqarah 2:155)
56
ُ سنَةٌ َوأ َ ْر
ض َ قُ ْل يَا ِعبَا ِد الﱠذِينَ آ َمنُوا اتﱠقُوا َربﱠ ُك ْم ِللﱠذِينَ أ َ ْح
َ سنُوا فِي َه ِذ ِه الدﱡ ْنيَا َح
ب َ صابِ ُرونَ أ َ ْج َر ُه ْم بِغَي ِْر ِح
ٍ سا ﱠ ِ َوا ِسعَةٌ ِإنﱠ َما يُ َوفﱠى ال ﱠ
"Katakanlah: 'Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertaqwalah kepada Rabb-mu'.
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini, (akan) memperoleh (balasan) kebaikan
(dari-Nya). Dan bumi Allah itu adalah luas.Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah, yang dicukupkan pahala tanpa batas." – (QS.39:10)
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri
wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui (Q.S An Nahl 16:43)
57
Niat untuk beribadah dan berbuat kebaikan
ْ ََو ْالع
ص ِر
سانَ لَ ِفي ُخ ْس ٍر ِ ْ ِإ ﱠن
َ اﻹ ْن
صب ِْر
ص ْوا ِبال ﱠ ِ ّ ص ْوا ِب ْال َح
َ ق َوت َ َوا َ ت َوتَ َوا
ِ صا ِل َحا َ ِإ ﱠﻻ ﱠالذِينَ آ َمنُوا َو
ع ِملُوا ال ﱠ
1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3.
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.(Q.S Al Asr 103: 1-3)
Menghormati Pasien
ت َولَقَدْ َك ﱠر ْمنَا بَنِي آدَ َم َو َح َم ْلنَا ُه ْم فِي ْالبَ ِ ّر َو ْالبَ ْح ِر َو َرزَ ْقنَا ُه ْم ِمنَ ﱠ
ِ الط ِيّبَا
يﻼً ض ِ ير ِم ﱠم ْن َخلَ ْقنَا ت َ ْف َ ض ْلنَا ُه ْم
ٍ ِعلَ ٰى َكث َوفَ ﱠ
PANDUAN KEPERAWATAN ISLAM TERINTEGRASI PROGRAM PROFESI NERS
58
70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka
di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan. (Q.S Al Israa 17:70)
17. Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan
untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. (Q.S Al Balad 90:17)
263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi
dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi
Maha Penyantun. (Q.S Al-Baqarah 2:263)
َسو َل َوتَ ُخونُوا أ َ َمانَاتِ ُك ْم َوأ َ ْنت ُ ْم ت َ ْعلَ ُمون يَا أَيﱡ َها الﱠذِينَ آ َمنُوا َﻻ ت َ ُخونُوا ﱠ َ َو ﱠ
ُ الر
27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (Q.S Al-Anfal 8:27)
59
4 Keluarga Kebolehan ber-KB salah satunya Q.S An-Nisa 5:9
Berencana menjadikan keturunan yang
berkwalitas
KB untuk menjaga kemaslahatan Q.S Al Qashash 28:77
KB tidak sama dengan Q.S Al-Mu’minun
membunuh janin 23:12-14
Dalil yang melarang KB Q.S Al Isra 17:31
77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
60
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S Al
Qashash 28:77)
ٍ س َﻼلَ ٍة ِم ْن ِط
ين ِ ْ َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا
َ اﻹ ْن
ُ سانَ ِم ْن
َ ضغَةَ ِع
َ ظا ًما فَ َك
س ْونَا ْ ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُم ْ علَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْالعَلَقَةَ ُم
َ َطفَة ْ ث ُ ﱠم َخلَ ْقنَا النﱡ
12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik.(Q.S Al Mu’Minun 23:12-13)
31. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah
yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya
membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (Q.S Al Isra 17:31)
61
5 Makanan Sehat Kewajiban makan makanan Q.S Al-Baqarah 2:168
dan Halal halal Q.S Al-Baqarah 2:172
Sembelihan yang halal dan Q.S Maidah 5:3
haram
Kehalalan memakan makanan Q.S Maidah 5:96
dari laut
Keharaman makan darah, Q.S An’am :145
bangkai dan daging babi. Q.S Al-Baqarah 2:173
Haramnya minuman keras Q.S Maidah 5:90
Haramnya makan makanan Q.S A’raf : 157
yang menjijikkan
Dilarang memakan binatang Q.S Al-An’am: 121
yang disembelih tanpa ucapan
bismillah, kecuali kalau lupa.
ان
ِ طَ ش ْي
ت ال ﱠ ُ ط ِيّبًا َو َﻻ تَتﱠبِعُوا ُخ
ِ ط َوا ِ اس ُكلُوا ِم ﱠما ِفي ْاﻷ َ ْر
َ ض َح َﻼ ًﻻ ُ يَا أَيﱡ َها النﱠ
ۚ◌ ِإنﱠ ُهلَ ُك ْمعَد ﱞُو ُم ِبي ٌن
168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S Al Baqarah 2:168)
ُت َما َرزَ ْقنَا ُك ْم َوا ْش ُك ُروا ِ ﱠ ِ ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ِإيﱠاه َ يَا أَيﱡ َها الﱠذِينَ آ َمنُوا ُكلُوا ِم ْن
ِ ط ِيّبَا
َت َ ْعبُدُون
62
172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-
Nya kamu menyembah. (Q.S Al Baqarah 2:172)
63
ِﱠارة
َ سي عا لَ ُك ْم َو ِلل ﱠ
ً ط َعا ُمهُ َمتَاَ ص ْيدُ ْالبَ ْح ِر َو َ أ ُ ِح ﱠل لَ ُك ْم
َص ْيد ُْالبَ ِ ّر َماد ُ ْمت ُ ْم ُح ُر ًما ۗ◌ َواتﱠقُو َﱠ الﱠذِي إِلَ ْي ِه ت ُ ْحش َُرون
َ ۖ◌ َو ُح ِ ّر َمعَلَ ْي ُك ْم
96. Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut
sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan;
dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam
ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nya-lah kamu akan
dikumpulkan. (Q.S Maidah 5:96)
ْ َطا ِع ٍم ي
طعَ ُمهُ إِ ﱠﻻ أَ ْن يَ ُكونَ َم ْيتَةً أ َ ْو َ علَ ٰى ي إِلَ ﱠ
َ ي ُم َح ﱠر ًما َ وحِ ُ قُ ْل َﻻ أ َ ِجدُ فِي َما أ
ْس أ َ ْو فِ ْسقًا أ ُ ِه ﱠل ِلغَي ِْر ﱠ ِ ِب ِه
ٌ ير فَإِنﱠهُ ِرجٍ دَ ًما َم ْسفُو ًحا أ َ ْو َل ْح َم ِخ ْن ِز
ٌ ُعا ٍدفَإِنﱠ َربﱠ َكغَف
ور َر ِحي ٌم َ غي َْربَاغ ٍَو َﻻ ُ ض
َ ط ﱠر ْ ۚ◌فَ َمنِا
145. Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi -- karena
sesungguhnya semua itu kotor -- atau binatang yang disembelih atas nama selain
Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Q.S Al An’am 145)
64
173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging
babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S Al-
Baqarah 2:173)
ِي الﱠذِي يَ ِجدُونَهُ َم ْكتُوبًا ِع ْندَ ُه ْم فِي الت ﱠ ْو َراة ي ْاﻷ ُ ِ ّم ﱠسو َل النﱠبِ ﱠ ُ الرالﱠذِينَ يَتﱠبِعُونَ ﱠ
ت َويُ َح ِ ّر ُم ع ِن ْال ُم ْن َك ِر َويُ ِح ﱡل لَ ُه ُم ﱠ
ِ الط ِيّبَا َ وف َويَ ْن َها ُه ْمِ اﻹ ْن ِجي ِل يَأ ْ ُم ُر ُه ْم بِ ْال َم ْع ُر
ِ ْ َو
علَ ْي ِه ْم
َ َت ْ ص َر ُه ْم َو ْاﻷ َ ْغ َﻼ َل الﱠتِي َكان ْ ِع ْن ُه ْم إ
َ ض ُع
َ َث َوي َ ِعلَ ْي ِه ُم ْال َخبَائ
َ
ورالﱠذِيأ ُ ْن ِزلَ َم َعهُ ۙ◌أُو ٰلَ ِئ َك ُه ُم ْال ُم ْف ِل ُحو َن
َ ص ُرو ُه َواتﱠبَعُواالنﱡ
َ َع ﱠز ُرو ُه َونَ ۚ◌فَالﱠذِينَآ َمنُوا ِب ِه َو
157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan
65
yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya.memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S
Al-A’raf 157)
66
ِي الﱠذِي يَ ِجدُونَهُ َم ْكتُوبًا ِع ْندَ ُه ْم فِي الت ﱠ ْو َراة ي ْاﻷ ُ ِ ّم ﱠسو َل النﱠ ِب ﱠُ الرالﱠذِينَ يَت ﱠ ِبعُونَ ﱠ
ت َويُ َح ِ ّر ُم ع ِن ْال ُم ْن َك ِر َويُ ِح ﱡل لَ ُه ُم ﱠ
ِ الط ِيّبَا َ وف َويَ ْن َها ُه ْمِ اﻹ ْن ِجي ِل يَأ ْ ُم ُر ُه ْم بِ ْال َم ْع ُر
ِ ْ َو
علَ ْي ِه ْم ْ ص َر ُه ْم َو ْاﻷ َ ْغ َﻼ َل الﱠتِي َكان
َ َت ْ ع ْن ُه ْم ِإ
َ ض ُع َ َث َوي َ ِع َل ْي ِه ُم ْال َخبَائَ
ورالﱠذِيأ ُ ْن ِزلَ َمعَهُ ۙ◌أُو ٰلَئِ َك ُه ُم
َ ص ُرو ُه َواتﱠبَعُواالنﱡ َ َع ﱠز ُرو ُه َون َ ۚ◌فَالﱠذِينَآ َمنُوابِ ِه َو
َْال ُم ْف ِل ُحون
157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan
yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya.memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S
Al-A’raf 7:13)
س ِبي ِل ﱠ ِ َو َﻻ ت ُ ْلقُوا ِبأ َ ْيدِي ُك ْم ِإلَى الت ﱠ ْهلُ َك ِة َ َوأ َ ْن ِفقُوا فِي
ۛ◌ َوأ َ ْح ِسنُوا ۛ◌ ِإنﱠاللﱠ َهيُ ِحب ْﱡال ُم ْح ِسنِي َن
195. Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S Al Baqarah
2:195)
ع ْن
َ ً ارة ِ يَا أَيﱡ َها الﱠذِينَ آ َمنُوا َﻻ تَأ ْ ُكلُوا أ َ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْال َب
َ اط ِل ِإ ﱠﻻ أَ ْن ت َ ُكونَ ِت َج
س ُك ْم ۚ◌ ِإنﱠاللﱠ َه َكانَبِ ُك ْم َر ِحي ًما
َ ُاض ِم ْن ُك ْم ۚ◌ َو َﻻت َ ْقتُلُواأ َ ْنف
ٍ ت َ َر
67
29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu(Q.S An Nisa 4:29)
َ ش ْي
ً ُطانُ ِل َر ِبّ ِه َكف
ورا ين ۖ◌ َو َكانَال ﱠ
ِ اط ِإ ﱠن ْال ُمبَذّ ِِرينَ َكانُوا ِإ ْخ َوانَ ال ﱠ
ِ َشي
26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) secara boros.
68
Kata Dakwah berasal dari kata kerja
Yang artinya; seruan, ajakan, panggilan, undangan atau do’a.Sebagai dalil, di
bawah ini dicantumkan beberapa ayat atau hadits di mana kata dakwah berarti
seruan, ajakan, panggilan.
a. Seruan
ﻼم
ِ سعو إِلَى دَ ِار ال ﱠ
ُ َو ﱠ ُ يَ ْد
Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga) (Q.S Yunus 25)
b. Ajakan
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi
ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu
daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka)
dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh". (Q.S Yusuf 33)
69
َ سنَ ِة ۖ◌ َو َجاد ِْل ُه ْمبِالﱠتِي ِه
ي َ ظ ِة ْال َحَ س ِبي ِل َر ِبّ َك ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع َ ا ْدعُ ِإلَ ٰى
سبِي ِل ِه ۖ◌ َوهُ َو أ َ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَدِي َن
َ ضلﱠعَ ْن
َ س ُن ۚ◌إِنﱠ َربﱠ َك ُه َوأ َ ْعلَ ُمبِ َم ْنَ أ َ ْح
c. Panggilan
23. Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang
semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika
kamu orang-orang yang benar.(Q.S AL Baqarah 23)
d. Undangan
e. Do’a
70
Dari istilah tersebut di atas nampak bahwa dakwah meliputi cakupan yang sangat
luas, menyangkut seluruh kehidupan dan hidup manusia sebagai makhluk individu
maupun sebagai makhluk sosial.
Oleh karena itu maka perlu dianggap vital dalam pengembangan dakwah dan
pelaksanaanya. Komponen-komponen itu antara lain adalah: kedudukan dakwah ,
tujuan dakwah, subjek dakwa, sasaran dakwah, materi dakwah, metode dakwah, alat-
alat dakwah, retorika dan managemen dakwah. Kesembilan komponen akan kami
bahas dalam bab bab berikut ini, insa Allah
Maka apabila yang dimaksud dengan dakwah itu meliputi cakupan yang sangat luas,
yang menyangkut bidang kehidupan manusia, memperhatikan semua komponen
dakwah perlu dilakukan dan diadakan.
71
keseimbangan hidup, kesejahteraan dan ketentraman, kesenangan dan ketenangan.
Tujuan tersebut dapat dibagi ke dalam lima bagian:
a. Tujuan Hakiki:
b. Tujuan Umum
c. Tujuan khusus:
d. Tujuan Urgen:
e. Tujuan Insidental:
72
Dan seterutusnya nabi Muhammad saw, yang paling penting dan sentral juga
merupakan ultimate goal dari seluruh proses dakwah, yaitu Akhlakul Karimah
Sikap atau watak yang dibentuk oleh dakwah akan mempengaruhi cara hidup
manusia bahkan akan menentukan semua aktivitas hidupnya dengan kesadaran akan
fungsinyasebagai manusia. Inilah esensi tujuan dakwah. Sedangkan bagian yang lain
merupakan tujuan departemental atau tujuan situasional (intermediate goal) dari
proses pencapaian dakwah. Mengingat begitu luasnya cakupan hasil yang hendak
dicapai oleh seluruh tindakan dakwah, maka pelaksanaan dakwah harus diatur dalam
suatu organisasi yang rapi dengan managemen yang baik dan perencanaan jangka
pendek maupun jangka panjangnya secara.efektif dan efisien.
5.7.4 Kesimpulan
Mengingat sangat pentingnya kedudukan dan peranan tujuan bagi proses dakwah
maka tujuan dakwah harus dipahami oleh para pelaksana, praktisi dan juru dakwah.
Sebab apabila sampai terjadi mereka tidak mengetahui dan tidak memahami tujuan
dari apa yang mereka kerjakan dapatlah dipastikan akan mengalami kesulitan dan
kekaburan dahlin .menentukan kebijaksanaan dan pengambilan Usaha-usaha untuk
mencapai tujuan dakwah tersebut dapat dilihat .segi bienu:kinya atau dari segi proses
pencapaiannya. Sebab tujuan tersebut tidaklah mungkin dapat dicapai dalam sekali
langkah, namun memerlukan jangka panjang (untuk yang digolongkan minr
objective)· dan dengan kerja keras melakukan serangkaian tindakan secara periodic
dan bertahan (untuk yang digolongkan minor objective) seperti pendidikan,
pengajaran, tabligh, usaha perbaikan taraf hidup, kerja, social, pembangunan tempat-
tempat ibadah, perbaikan gizi dan kesehatan masyarakat dan lainlainnya yang
mencakup amar makruf nahi nungkar dan apa-apa yang membawa efek positif bagi
kehidupan umat manusia.
73
َ سنَ ِة َو َجاد ِْل ُه ْم بِالﱠتِي ِه
ي َ ظ ِة ْال َح
َ يل َر ِبّ َك ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع َ ا ْدعُ ِإلَى
ِ س ِب
سبِي ِل ِه َو ُه َو أ َ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَدِي َن
َ ع ْن
َ ض ﱠل َ س ُن إِ ﱠن َرب َﱠك ُه َو أ َ ْعلَ ُم بِ َم ْن َ أ َ ْح
Serulah (manusia) kepada jlan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (16: 125)
1) Bilhikmati:
Menurut Ibnu Jarir, hikmab pada ayat ini adalab al-Qru'an dan As Sunnah.
Menurut Mustgafa al Maraghi, hikmab itu adalab Perkataan- perkataan
yang benar, lurus disertai dengan dalil-dalil yang menyatakan kebenaran dan
menghilangkan keragu-raguan (filosofis). Hikmah secara luas bisa berarti
metode atau cara penyampaian dakwah sesuai dengan keadaan objek, sesuai
dengan situasi dan kondisi masyarakat penerima dakwah dan cocok dengan
kemampuan kecerdasan mereka serta dapatditerima oleh semua lapisan dari
seluruh tingkatan masayrakat.
2) Mau'idzatil hasanah:
Artinya dengan tutur kata yang baik, nasihat yang lemah-Iembut yang
dapat menyentuh hari dan perasaan audiens, selaras dengan al-Qur'an dan As
Sunnah (retorik). Menurut Musthofa Al Maraghi, adalab dalil-dalil yang
bersifat ilmiah sehingga memberi kepuasan bagi pikiran dan perasaan orang
lain.
3) Mujadalah:
Artinya bertukaran pikiran dengancara yang lebih baik yang mendorong
kepada pemikiran sehat untuk mencapai suatu kebenaran (logic).
74
Akhir yang diharapkan dari mujadAllah ini adalah terciptanya saling
pengertian. Mereka skealipun ahli kitab atau nonIslam (baca Al-Ankabut: 46)
yang tadinya belum memahami apa Islam akan mendapatkan suatu
kesimpulan yang benar tenatng Islam, tentang ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Jadi bukan untuk mencari kemenangan diri juru dakwah sendiri, sebab dia
hanya bertugas menyampaikan dan memberikan pengertian .
a. Metode Tulisari
Rasulullah saw. banyak menulis surat-surat dakwah, diantaranya adalah
kepada raja Hiraqla dari Romawi, kepada kaisar Abrawiaz dari Persi, kepada
raja Hasyi dan lain-lain.
b. Metode Teladan
Artinya; Bertakwalah kamu kepada Allah di mana saja kamu berada don
kejahatan dengan kebaikan sebagai penghapusnya dan manusia dengan ahlak
yang mulia (HR. Ahmad dan Turmidzi)
c. Metode Dialog
Artinya:
Bicaralah dengan manusia menurut kadar pikiran mereka.
d. Metode Taysir dan Tabsyir
Artinya:
Permudahlah jangan dipersulit, gembirakanlah jangan dibikin takut
e. Metode anjuran
Artinya:
Barang siapa yang memberi anjuran kepada kebaikan maka itu memperoleh
pahala seperti pahala orang yang mengerjakan (HR. Muslim)
f. Metode pencegahan
Artinya:
75
Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran maka cegahlah dengan
tangannya, jika tidak bisa dengan lisannya dan jika tidak bisa maka dengan
hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman.
g. Metode Do’a
Artinya:
Ya Allah, berilah hidayah terhadap umatku karena sesungguhnya mereka
adalah laum yang tidak mengetahui.
h. Metode pewarisan nilai
Artinya : barang siapa yang merintis suatu perbuatan yang baik dalam Islam
maka dia akan mendapat pahalanya ditambah dengan pahala orang yang
mengerjakan sesudahnya tanpa mengurangkan pahala orang yang
mengikutinya itu. Dan sebaliknya, barang siapa yang mempelopori suatu
perbuatan yang buruk dalam Islam maka ia akan menanggung dosanya dan
dosa orang-orang yang mengikuti sesudahnya tanpa dikurangkan sedikit pun
dosa orang yang mengikutinya itu. (HR. Muslim)
1. Tema Akhlak
a. Bersyukur kepada Allah
b. Taqwa itu kunci surga
c. Ihklas menjadikan pekerjaan dipermudah
d. Bersyukur kepada Allah
e. Taubat untuk mengubur kesalahan
f. Bersabar atas musibah
g. Menjenguk orang sakit
h. Memuliakan orang tua
2. Tema Masalah
b. Hubungan laki- laki dan perempuan
76
c. Pacaran dalam islam, adakah?
d. Hukum homo dan lesbian
3. Tema Islam dan kesehatan
a. Islam memperhatikan kesehatan
b. Jauhi narkoba karena sumber bencana
c. Pergaulan bebas dan akibatnya bagi kesehatan reproduksi
d. Penyakit menular seksual (PMS)
e. Bahaya HIV/AID
f. Aborsi bahayanya dari segi agama dan kesehatan
g. Cendekiawan muslim dalam dunia kesehatan
h. Rasulullah memberi contoh hidup sehat
i. KB dalam pandangan islam
j. Merokok dan bahayanya bagi kesehatan
k. Donor darah dalam Islam
l. Donor anggota tubuh dalam Islam
m. Operasi plastik, bolehkah?
n. Bacaan Al.Quran untuk ibu hamil
o. Manfaat sholat bagi kesehatan
p. Rahasia puasa dan manfaatnya bagi kesehatan
q. Wanita haid membaca Al Quran
r. Obat putus asa dan stress
s. Menjaga kesehatan ruhaniah
t. Diabetes Mellitus dan upaya pencegahannya
u. Diit yang sehat
v. Menjaga kesehatan bagi lansia
w. Hipertensi dan upaya mengobatinya dll
77
BAB 6
EVALUASI KEGIATAN
Untuk pemantauan hasil kegiatan pada program Keperawatan Islam Terintegrasi dan
peningkatan kualiatas mahasiswa maka dilakukan beberapa tahap evaluasi antara lain:
1. Evaluasi oleh Pembimbing akademik profesi, CT dan CI
Evaluasi dilakukan setiap perpindahan stase (gerbong besar) dan setelah ko-ners
memenuhi target maksimal kegiatan yang telah ditentukan. Pembimbing
akademik profesi, CT dan CI diminta memberikan komentar yang berisi
masukan/nasihat mengenai pengetahuan dan keterampilan serta hal-hal lainnya
yang dianggap perlu bagi kemajuan ko-ners dan menjadi syarat verifikasi/ujian
keagamaan.
2. Verifikasi oleh Tim AIK Tahap Profesi
Verifikasi dan umpan baik dilakukan setelah ko-ners menyelesaikan tahap
profesi dan menjadi syarat pelantikan ners.
78
3. Uji Kompetensi Ners Muslim
Ujian dilaksanakan diakhir semua stase pada tahap profesi dengan mengerjakan
soal-soal Multiple Choise Question tentang konsep keperawatan Islam oleh
koordinator Uji Kompetensi bekerjasama dengan TIM AIK Tahap Profesi.
DAFTAR PUSTAKA
Fadloli, Zaini Munir, The Nine Golden Habits: 9 Kebiasaan Emas Langkah Awal
Menjadi Muslim Sejati, 2014, Penerbit: Majelis Tablig PP Muhammadiyah
Yogyakarta.
Muhammad, Abu dan Ibnu Shalih, Bimbingan Rohani Untuk Orang Sakit: Tuntunan
untuk Pasien, Perawat, Keluarga dan yang Menjenguk, 2010, Penerbit: Tim
Pustaka Ibnu Umar Bogor.
79
Tuasikal, Abdullah artikel: https://rumaysho.com/86-tenanglah-engkau-masih-bisa-
shalat-di-kala-sakit.html
80