Anda di halaman 1dari 94

MODUL

MATA KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS


KODE MK : MKK 309

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2018/2019

DISUSUN OLEH:
Muthmainnah, Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Identifikasi Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas
Nomor Kode : MKK 309
SKS : 2 SKS
Status Mata Kuliah : Wajib

Koordinator Mata Kuliah


Nama : Muthmainnah, Ns.,M.Kep
NIK : 01 31011986 135 001 017
Pangkat/Golongan : IIIb
Jabatan : Dosen
Program Studi : Program Studi Diploma Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin

Banjarmasin, Januari 2018

Menyetujui
Kaprodi Diploma Keperawatan, Penanggung Jawab MK,

Noor Amaliah, Ns.,M.Kep Muthmainnah, Ns.,M.Kep


NIDN. 1103108503 NIDN 1131018601

ii
iii
VISI, MISI DAN TUJUAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

1. Visi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Menjadi universitas terkemuka, unggul, profesional, berkarakter Islam yang berkemajuan
di Kalimantan tahun 2025.

2. Misi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


2.1 Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi dan vokasi untuk pengembangan
ilmu, profesionalisme dan pembentukan peserta didik berkarakter islam yang
berkemajuan;
2.2 Menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan, produk yang inovatif, berkualitas
untuk menunjang kemandirian bangsa;
2.3 Mengabdikan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
kepentingan masyarakat, kerja sama yang produktif dan berkelanjutan dengan
kelembagaan pendidikan, pemerintahan dan dunia usaha di tingkat daerah, nasional
dan internasional;
2.4 Mengembangkan organisasi dalam meningkatkan kualitas tata kelola yang baik (good
university governance), menuju tata kelola yang unggul (excellent university
governance), secara efektif dan efisien dalam suasana akademik yang Islami dan
bermatabat.

3. Tujuan penyelenggaraan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


3.1 Terwujudnya hasil lulusan yang berdaya saing global, professional, mempunyai
spirit unggul dan berkarekter islam yang berkemanjuan;
3.2 Terwujudnya pengembangan dan pemanfaatan iptek dan seni yang relevan dengan
tujuan pembangunan nasional dan daerah melalui penyelenggaraan program studi,
penelitian, pembinaan kelembagaan, serta pengembangan sumberdaya akademik
yang berdaya guna dan berhasil guna;
3.3 Terselenggaranya pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud implementasi ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berlandaskan nilai-nilai islam;

iv
3.4 Terwujudnya masyarakat kampus yang handal dan professional yang didukung oleh
budaya ilmiah yang mengacu kepada prinsip-prinsip dasar yang dianut oleh UM
Banjarmasin;
3.5 Terselenggaranya tata kelola pendidikan tinggi yang efektif dan efisien dalam
suasana kampus islami yang bermartabat yang diintegrasikan dengan Al-Islam dan
Kemuhammadi-yahan;
3.6 Terlaksananya peningkatan sumber pendapatan melalui kerjasama dan
pengembangan unit usaha untuk mencapai visi dan misi yang ditetapkan;
3.7 Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan melalui penyediaan fasilitas, prasarana,
sarana dan teknologi sesuai dengan standar yang ditetapkan nasional dan
internasional serta mewujudkan suasana akademik yang kondusif dan bermanfaat
bagi masyarakat;
3.8 Terlaksananya perluasan dan peningkatan jaringan kerja sama yang saling
menguntungkan dengan berbagai lembaga, pemerintahan/swasta didalam dan luar
negeri;
3.9 Terwujudnya pendidikan yang menghasilkan lulusan yang professional dan
berkepribadian Islam, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
3.10 Terlaksananya peningkatan dukungan untuk mahasiswa dalam rangka pemerataan
dan perluasan akses pendidikan.

v
VISI, MISI DAN TUJUAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

1. Visi Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan UM Banjarmasin


Menjadi Fakultas terkemuka, unggul, professional dan berkarakter Islam berkemajuan
dibidang Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan di Kalimatan Tahun 2025.

2. Misi Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan UM Banjarmasin


2.1 Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dan berkarakter Islam berkemajuan;
2.2 Menyelenggarakan Riset inovatif penelitian dan pengabdian kepada masyarkat yang
dapat meningkatkan kesejahteraan manusia dibidang kesehatan;
2.3 Menyelenggarakan pengelolaan yang Amanah;
2.4 Menyelenggarakan pembinaan sivitas akademik dalam kehidupan yang islami
sehingga mampu menjadi teladan yang baik;
2.5 Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain ditingkat daerah, nasional dan
internasional yang saling menguntungkan.

3. Tujuan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan UM Banjarmasin


3.1 Menghasilkan lulusan kesehatan unggul yang memiliki kemampuan profesional
dan Islami.
3.2 Terlaksananya kurikulum berbasis kompetensi yang berdasarkan perkembangan
IPTEK, nilai-nilai Islam dan etik keprofesian.
3.3 Terwujudnya strategi pembelajaran sesuai dengan metode mutakhir
3.4 Tersedianya sarana dan prasarana untuk mendukung terciptanya suasana akademik
yang kondusif.
3.5 Terlaksananya penelitian kesehatan berkesinambungan yang dapat menjadi rujukan
informasi ilmiah pada skala regional, nasional dan internasional.
3.6 Terlaksananya pengembangan dan pelaksanaan pengabdian masyarakat di bidang
kesehatan.
3.7 Terwujudnya jejaring kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun
luar negeri

vi
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

1. Visi Program Studi DIPLOMA Keperawatan


Menjadi program studi diploma keperawatan yang terdepan, unggul, berdasarkan nilai-
nilai Islami di Regional Kalimantan tahun 2025.

2. Misi Program Studi DIPLOMA Keperawatan


2.1 Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dengan kurikulum berbasis
kompetensi;
2.2 Melaksanakan penelitian dibidang kesehatan yang berbasis IPTEK keperawatan;
2.3 Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bidang keperawatan yang
berlandasan nilai-nilai islami;
2.4 Melaksanakan pembinaan mental-spiritual dan kepribadian yang dapat
menumbuhkan softskills dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
YME;
2.5 Mengikut sertakan mahasiswa berperan aktif dalam pengkaderan Muhammadiyah.
2.6 Meningkatkan kemitraan secara nasional dan internasional dalam menunjang proses
belajar dan peningkatan pemberdayaan lulusan;
2.7 Meningkatkan keterampilan IPTEK pengajar dan peserta didik dengan memberikan
bekal kompetensi tambahan diantaranya IT, English dan Arabic competences,
BTCLS.

3. Tujuan
3.1 Menghasilkan tenaga perawat vokasional yang mempunyai kemampuan,
keterampilan dan etika dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada
masyarakat yang memiliki daya saing di Regional Kalimantan;
3.2 Menghasilkan peneliti keperawatan yang menggunakan IPTEK keperawatan;
3.3 Menghasilkan karya di bidang pengabdian masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai
islami untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
3.4 Menghasilkan pribadi perawat vokasional dan kader Muhammadiyah yang
mempunyai softskills dari aspek mental-spiritual yang dilandasi keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan YME;

vii
3.5 Menyiapkan jejaring lapangan kerja di Regional Kalimantan guna pemberdayaan
lulusan;
3.6 Menyiapkan SDM yang menguasai IPTEK dibidang keperawatan sehingga siap
berkompetensi di Regional Kalimantan.

viii
PROFIL LULUSAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

1. Profil Lulusan
Program Studi Diploma Keperawatan adalah pendidikan tinggi keperawatan yang
menghasilkan lulusan perawat vokasional, memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan
sikap serta memiliki nilai-nilai islami yang diperoleh melalui penerapan Kurikulum
Pendidikan dengan berbagai bentuk pengalaman belajar sehingga tercapainya tujuan
pembelajaran.
1.1 Mampu melaksanakan peran dan tanggung jawab sebagai perawat pelaksana
asuhan keperawatan yang memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia melalui aspek bio-psiko-sosio-kultural-spiritual dalam
kondisi sehat-sakit berdasarkan ilmu dan teknologi keperawatan. Memegang teguh
kode etik keperawatan serta keterampilan khusus menjadi perawat yang terampil
dalam penanganan kegawat daruratan dengan tanggap, sigap dan cepat.
1.2 Meguasai ilmu pengetahuan baik yang bersifat umum ataupun khusus sehingga
mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai
dengan bidang keahlian terapannya, didasarkan pada pemikiran logis dan inovatif,
dilaksanakan dan bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri.
1.3 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di
bawah tanggungjawabnya dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara
mandiri. Serta mampu menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan
akurat dan benar, mengkomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang
membutuhkannya.
1.4 Mampu menerapkan prinsif dan prosedur bantuan hidup dasar bila terjadi situasi
gawat darurat/bencana penerapan metode yang cepat, tepat, sesuai prosedur
(terstandarisasi) dan kewenangannya.
1.5 Memiliki daya saing dengan tenaga perawat baik di dalam maupun di luar negeri
1.6 Mampu menerapkan perilaku dan kepribadian dengan dilandasi keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan YME dan berperan aktif dalam kegiatan ke-
Muhammadiyah-an.

ix
2. Capaian Pembelajaran
Aspek Kode
Rumusan LO Program Studi sesuai KKNI
Kompetensi CP
Sikap dan Tata S1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
Nilai menunjukkan sikap religius
S2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan
tugas berdasarkan agama,moral, dan etika
S3 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
S4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air, memilikinasionalismeserta rasa tanggungjawab
pada negara dan bangsa
S5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama,
dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal
orang lain
S6 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan pancasila
S7 Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
S8 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara
S9 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan
S10 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri.
S11 Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional
meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap
keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup
praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan
perundangan
S12 Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip
etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat
Indonesia
S13 Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang
dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk
memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan
kesehatan yang diberikan,serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan
elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggungjawabnya.
S14 Bertanggung jawab untuk belajar seumur hidup,
pengembangan profesional dan mempertahankan
kompetensi yang dimilikinya
Penguasaan P1 Menguasai konsep anatomi fisiologi tubuh manusia ,
Pengatahuan patologi dan Konsep Dasar Keperawatan kelainan struktur
dan fungsi tubuh, gizi, mikrobiologi, parasitologi, dan
farmakologi.
P2 Menguasai prinsip fisika, biokimia, dan psikologi.
P3 Menguasai pengetahuan faktual tentang antropologi sosial.

x
P4 Menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam
memberikan asuhan keperawatan secara holistic dan
komprehensif.
P5 Menguasai konsep dan prinsip “Patient safety”
P6 Menguasai konsep teoritis Kebutuhan dasar manusia.
P7 Menguasai teknik, prinsip, dan prosedur pelaksanaan
asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara
mandiri atau berkelompok.
P8 Menguasai konsep teoritis dan prosedur pencegahan
penularan infeksi dan promosi kesehatan, pemberian obat
oral dan obat topikal, parenteral dan supositoria.
P9 Menguasai jenis,manfaat, dan manual penggunaan alat
kesehatan.
P10 Menguasai konsep dan prinsip sterilitas dan desinfeksi alat.
P11 Menguasai konsep dan prinsip pelaksanaan Bantuan
Hidup Dasar pada situasi gawat darurat dan atau bencana,
P12 Menguasai teknik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi,
dan analisis data serta informasi asuhan keperawatan.
P13 Menguasai konsep, prinsip dan teknik komunikasi
terapeutik serta hambatannya yang sering ditemui dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan.
P14 Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan
kesehatan sebagai bagian dari upaya pendidikan kesehatan
dan promosi kesehatan bagi klien
P15 Menguasai Kode Etik Perawat Indonesia, pengetahuan
faktual tentang hukum dalam bidang keperawatan,prinsip
prinsip otonomi, malpraktek, bioetik yang terkait
pelayanan keperawatan.
P16 Menguasai konsep teoritis penjaminan mutu asuhan
keperawatan, konsep teoritis Praktek Keperawatan
Berbasis Bukti (Evidence Based Practice).
Keterampilan KK1 Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada individu,
Khusus keluarga, dan kelompok baik sehat, sakit, dan
kegawatdaruratan dengan memperhatikan aspek bio, psiko,
sosial kultural, dan spiritual yang menjamin keselamatan
klien (patient safety), sesuai standar asuhan keperawatan
dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah
tersedia.
KK2 Mampu melaksanakan prosedur bantuan hidup dasar (Basic
Life Support/BLS) pada situasi gawat darurat/bencana
dengan memilih dan menerapkan metode yang tepat,
sesuai standar dan kewenangannya.
KK3 Mampu memberikan (administering) dan mencatat obat
oral, topikal, parenteral, dan supositoria sesuai standar
pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan.
KK4 Mampu memilih dan menggunakan peralatan dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar
asuhan keperawatan.
KK5 Mampu mengumpulkan data, menganalisa dan

xi
merumuskan masalah, merencanakan,
mendokumentasikan, dan menyajikan informasi asuhan
keperawatan.
KK6 Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien
dan memberikan informasi yang akurat kepada klien
dan/atau keluarga /pendamping/penasehat tentang rencana
tindakan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya.
KK7 Mampu memberikan pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan pola hidup sehat klien dan menurunkan
angka kesakitan.
KK8 Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan kuantitas yang
terukur terhadap hasil kerja sendiri, tenaga kerja
pendukung (support workers) yang menjadi tanggung
jawab pengawasan di lingkup bidang kerjanya.
KK9 Mampu melakukan pencegahanpenularan infeksi dan
promosi kesehatan.
KK10 Memenuhi prosedur pencegahan infeksi dan mencegah
terjadinya kesalahan dalam praktik yang dilakukan para
praktisi lain.
KK11 Aplikasi nilai-nilai Islam di tatanan klinik saat memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarga.
KK12 Membaca surah dan doa sebelum memulai perkuliahan dan
praktik di klinik.
KK13 Mampu berbahasa Inggris dalam konteks pemberian
asuhan keperawatan di rumah sakit dan layanan kesehatan
lainnya.
KK14 Mampu berkomunikasi dalam Bahasa Arab
KK15 Berperan aktif dalam kegiatan kemuhammadiyahan
KK16 Terampil dalam melaksanakan prosedur bantuan hidup
dasar
Keterampilan KU1 Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dengan
Umum menganalisis data serta metode yang sesuai dan dipilih dari
beragam metode yang sudah maupun belum baku dan
dengan menganalisis data.
KU2 Menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang
terukur.
KU3 Memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks
yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya, didasarkan
pada pemikiran logis dan inovatif, dilaksanakan dan
bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri.
KU4 Menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan
akurat dan sahih, mengomunikasikan secara efektif kepada
pihak lain yang membutuhkannya.
KU5 Bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
KU6 Melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian
pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di
bawah tanggungjawabnya.
KU7 Melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja
yang berada dibawah tanggungjawabnya, dan mengelola

xii
pengembangan kompetensi kerja secara mandiri.
KU8 Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untukmenjamin kesahihan dan
mencegah plagiasi.
KU9 Memahami kebutuhan pendekatan dan berbagai gaya
kepemimpinan dalam situasi yang berbeda.
KU10 Memprioritaskan tugas dan mengelola waktu secara efektif.
KU11 Menghadapi konflik dengan cara yang bijaksana,
menggunakan keterampilan komunikasi yang efektif dan
mekanisme yang ada untuk mencapai penyelesaian
masalah.
KU12 Mampu menggunakan teknologi kesehatan dalam
memberikan asuhan keperawatan
KU13 Mengkomunikasikan secara jelas, konsisten dan akurat
informasi baik verbal, tertulis maupun elektronik, sesuai
tanggung jawabnya.
KU14 Memberikan kontribusi data evaluasi dan saran perbaikan
terhadap rencana asuhan kepada nurse.

xiii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya Modul
Keperawatan Maternitas tahun 2018-2019 dapat diselesaikan sesuai pada waktunya. Buku
modul ini merupakan pedoman pembelajaran bagi mahasiswa Semester IV dan staf pengajar
yang bertindak sebagai dosen pengampu pada Program Studi DIPLOMA Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Buku Modul Keperawatan Maternitas ini dibuat berdasarkan strategi pembelajaran mata
kuliah dengan kurikulum 2014 yang berbasis kompetensi.

Atas terselesaikannya buku modul ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada tim
sejawat dan semua pihak yang telah terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan modul ini.Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan
dalam modul ini.

Kami mengharapkan masukan yang membangun agar modul ini bisa menjadi lebih baik.
Semoga modul ini bermanfaat bagi mahasiswa, staf pengajar serta seluruh komponen terkait
dalam proses pendidikan Diploma Tiga Keperawatan di Program Studi DIPLOMA
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Banjarmasin, Februari 2019

Penyusun

14
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................... ii
VISI, MISI DAN TUJUAN........................................................................................... iii
PROFIL LULUSAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN......................................... viii
KATA PENGANTAR................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI................................................................................................................. xiv

BAB 1 GAMBARAN MATA KULIAH.....……………………………………......... 1


1.1 Gambaran Mata Kuliah.......…………………………….…………...... 1
1.2 Metode Pembelajaran.....……………………………………..……….. 1

BAB 2 TIM PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH.....……………………...... 4


2.1 Penanggung Jawab Mata Kulian..……………………..……………… 4
2.2 Dosen Pengampu........................................................……………….... 4
2.3 Fasilitator............................................................................................... 4

BAB 3 RENCANA PEMBELAJARAN..………………………..……….………….. 5


3.1 Rencana Pembelajaran Semester (RPS)...…………………………….. 5
3.2 Jadwal Pembelajaran.........................…………...…………………….. 7
3.3 Topik Labskill........................................................................................ 14

BAB 4METODE EVALUASI....................………………………..……….……….... 15


4.1 Sistem Penilaian...…………………………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA......……………………………………………………….......... 17
SUPLEMEN..........................……………………………………………………........ 18

15
BAB 1
GAMBARAN MATA KULIAH

1.1 Gambaran Mata Kuliah


Modul Keperawatan Maternitas ini memiliki bobot 3 SKS dilaksanakan pada semester IV
dengan alokasi waktu 6 minggu yang terdiri dari 6 minggu efektif proses perkuliahan.
Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar keperawatan maternitas, asuhan
keperawatan ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir, ibu post partum baik fisiologis
maupun patologis, keluarga berencana dalam konteks keluarga, kesehatan perempuan
pada masa subur sampai dengan masa menopause dan gangguan sistem reproduksi serta
ginekologi.

Strategi pembelajaran yang diterapkan pada modul Konsep Dasar Keperawatan ini
berorientasi pada pencapaian kemampuan memahami konsep dasar dalam keperawatan
sebagai landasan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan menanamkan nilai-nilai
profesionalisme perawat. Strategi pembelajaran problem based learning (PBL) dengan
metode kuliah klasikal, tutorial, small group discussion, peer teaching, penugasan
terstruktur dan belajar mandiri.

1.2 Metode Pembelajaran


Berikut penjelasan singkat tentang metode pembelajaran yang digunakan pada mata ajar
Konsep Dasar Keperawatan.
1.2.1 Kuliah klasikal
Metode kuliah pakar/ceramah pakar berbentuk penjelasan pengajar kepada
mahasiswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi pelajaran yang
belum jelas. Hal yang perlu dipersiapkan pengajar daftar topik yang akan
diajarkan dan media visual atau materi pembelajaran. Kuliah pakar merupakan
media komunikasi antara peserta didik dengan para pakar yang mempuntai
kompetensi pada bidangnya untuk menjawab permasalahan yang muncul pada
saat turorial.Selama kuliah pakar seluruh dosen diwajibkan menggunakan
pendekatan student centered learning (SCL). SCL adalah konsep pembelajaran
dengan pendekatan:
1.2.1.1 Menyertakan mahasiswa dalam proses pembelajaran
1.2.1.2 Mendorong mahasiswa untuk memiliki pengetahuan yang lebih banyak,
16
luas dan mendalam.
1.2.1.3 Membantu mahasiswa untuk menyelami kejadian pada kehidupan nyata
1.2.1.4 Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif
1.2.1.5 Mendorong kemampuan mahasiswa untuk berfikir kritis
1.2.1.6 Mengarahkan mahasiswa untuk mengenali dan menggunakan berbagai
macam gaya belajar
1.2.1.7 Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang mahasiswa
1.2.1.8 Memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai strategi
assessment
1.2.2 Tutorial/small group discussion
Tutorial yang dilakukan adalah diskusi dalam kelompok kecil (small group
discussion/SGD) dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL).
Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil beranggotakan 10 – 15
orang.Tutorial dijadwalkan 2 kali diskusi dan 1 kali pleno dalam seminggu untuk
diskusi tentang masalah yang belum dipahami dan dilakukan dengan didampingi
oleh fasilitator atau mandiri. Untuk mencapai tujuan pembelajaran mahasiswa
diberikan skenario kasus dan kelompok akan mendiskusikan kasus tersebut
dengan pendekatan seven jump.
1.2.3 Peer teaching
Peer teaching mendorong mahasiswa untuk mengatur dan menguraikan apa yang
telah mereka pelajari disamping untuk menjelaskan materi kepada yang lainnya.
Salah satu metode yang mendorong aktivitas yang berpusat pada siswa, metode
belajar yang melibatkan siswa secara aktif dengan pembagian kemampuan
anggota kelompok yang merata. Jadi disini bagi mahasiswa yang lebih
memahami diharapkan akan mengajari mahasiswa lain yang mengalami kesulitan
dalam memahami materi yang diberikan. Sehingga terdapat keseragaman
pemikiran nantinya.
1.2.4 Penugasan terstruktur
Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk maahasiswa, yang telah
dirancang untuk mencapai kompetensi.Waktu penyelesaian penugasan ditentukan
oleh dosen/koordinator mata kuliah.
1.2.5 Belajar mandiri
Dalam pembelajaran orang dewasa, mahasiswa dapat belajar secara mandiri dari
berbagai sumber belajar eksternal yaitu: perpustakaan, website, e-Learning, buku,
17
brosur dan jurnal. Metode belajar mandiri berbentuk pelaksanaan tugas membaca
atau kajian jurnal oleh mahasiswa tanpa bimbingan atau pengajaran khusus.
Dalam metode ini mahasiswa akan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan
tentang proses dan hasil yang diharapkan serta diberikan daftar bacaan sesuai
kebutuhan. Dengan belajar mandiri diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
kerja dan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperdalam
pengetahuan secara aktif.
1.2.6 Seminar
Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa
dalam suatu siding/pertemuan yang berusaha membahas/mengupas masalah-
masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan memecahkannya.Dalam
menyelenggarakan seminar mahasiswa menyusun terlebih dahulu organisasi
pelaksanaannya. Kemudian meminta seseorang yang ahli di bidang yang akan
dibahas untuk menjadi narasumber.

18
BAB 2
TIM PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH

2.1 Penanggung Jawab Mata Kuliah


Muthmainnah, Ns.,M.Kep

2.2 Dosen Pengampu


2.2.1 Yuliani Budiyarti, Ns, M.Kep., Sp.Mat
2.2.2 Wika Rispudyani R, S.Kep., Ns
2.2.3 Yenny Okvitasari, Ns..,M.Kep

2.3 Fasilitator
2.3.1 Mariani, Ns.,M.Kep
2.3.2 Era Widia Sary, Ns.,M.Kep
2.3.3 Kristina Yuniarti, Ns.,M.Kep

4
BAB 3
RENCANA PEMBELAJARAN

3.1 Rencana Pembelajaran Semester (RPS)


Nama Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Kode MKK 309
Semester IV
Beban Kredit 3 SKS
Tim Dosen 1. Yuliani Budiyarti, Ns, M.Kep., Sp.Mat (0,5 sks)
2. Wika Rispudyani R, S.Kep., Ns (0,5 sks)
3. Yenny Okvitasari, Ns..,M.Kep (0,5 sks)
Deskripsi Mata Kuliah Keperawatan maternitas meliputi konsep dasar keperawatan maternitas, asuhan keperawatan
ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir, ibu post partum baik fisiologis maupun patologis,
keluarga berencana dalam konteks keluarga, kesehatan perempuan pada masa subur sampai
dengan masa menopause dan gangguan sistem reproduksi serta ginekologi.
Capaian Pembelajaran MK Mampu menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan holistic dan komprehensif sehingga
masalah keperawatan terkait kompenen tersebut dapat dipecahkan
Capaian Pembelajaran Khusus 1. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan / praktek keperawatan
maternitas yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok.
2. Memberikan asuhan keperawatan maternitas kepada individu, keluarga, dan kelompok,
baik sehat, sakit dan kegawatdaruratan dengan memperhatikan aspek bio, psiko, sosial,
kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan (patient safety), sesuai standar asuhan
keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah tersedia.
3. Memilih dan menggunakan peralatan dalam memberikan asuhan keperawatan
maternitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan.
4. Mengumpulkan data, menyusun, mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan
keperawatan maternitas.
Metode Penilaian dan Pembobotan 1. Ujian BLOK I (penguasaan pengetahuan:tes) (20 %)
2. Ujian lab skill/OSCE (penguasaan keterampilan: observasi) (20 %)

5
3. Keaktifan dan kedisiplinan (sikap: penilaian diri) (20 %)
4. Penyelesaian tugas (pengetahuan dan sikap: ceklist (20 %)
5. Seminar / presentasi (pengetahuan dan sikap: ceklist) (20 %)
Referensi Anwar, M. 2011. Ilmu kandungan: edisi 3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Baston, H. 2011. Midwifery essentials: postnatal. Jakarta: EGC
Desmawati. 2011. Intervensi keperawatan maternitas pada asuhan keperawatan perinatal.
Jakarta: TIM
Jannah. N. 2011. Biologi reproduksi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Manurung, S. 2011. Buku ajar maternitas asuhan keperawatan intranatal. Jakarta: TIM
Manurung, S., Tutiany & Suryati. 2011. Buku ajar maternitas asuhan keperawatan
antenatal. Jakarta: TIM
Novita, R. 2011. Keperawatan maternitas. Bogor: Ghalia Indonesia
Rahmawati, Iis. 2015. Buku ajar keperawatan klinik VII (sistem reproduksi). Jakarta: TIM
Reeder. 2011. Keperawatan maternitas: kesehatan wanita, bayi dan keluarga. Vol 1.
Jakarta: EGC
Reeder. 2011. Keperawatan maternitas: kesehatan wanita, bayi dan keluarga. Vol 2.
Jakarta: EGC

6
3.2 Jadwal Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
Minggu
Kemampuan Akhir yang Indikator/
/ Bahan Kajian Pengalaman Bobot
Direncanakan pada Tiap Metode Waktu Kriteria Dosen
Pertem (Materi Ajar) Belajar Penilaian
Tahap Pembelajaran Penilaian
uan
Konsep dasar keperawatan
maternitas :
Penugasan 1 :
a. Pengertian keperawatan
membuat resume
maternitas
perspektif
b. Perspektif keperawatan
keperawatan Mahasiswa
maternitas
maternita mampu
c. Falsafah keperawatan
(individu) memahami
maternitas a. Speech
Mampu memahami konsep tentang
1 d. Tujuan keperawatan b. Discovery 2x 50 15% Yeni O
dasar keperawatan maternitas konsep dasar,
maternitas learning
Penugasan 2 : perspektif dan
e. Peran perawat maternitas
membuat resume trend issue
f. Tren/kecenderungan dan
tentang trend dan keperawatan
issue keperawatan
issue keperawatan
maternitas
maternitas
g. Standart etik dan aspek
(individu)
legal dalam keperawatan
maternitas
Konsep asuhan keperawatan Penugasan 3 :
ibu hamil Membuat Resume
a. Pengkajian pada ibu hamil tentang asuhan
1) Anamnesa pada ibu a. Speech keperawatan pada Mahasiswa
hamil b. Discovery ibu hamil mampu
2) Pemeriksaan fisik pada learning fisiologis memahami
Mampu menguasi konsep
2 ibu hamil c. Skill lab 2 x 50 (individu) tentang kosep 20% Yeni O
asuhan keperawatan ibu hamil
3) Pemeriksaan penunjang d. Small asuhan
(laboratorium dan group keperawatan
diagnostik) pada ibu discusion Penugasan 4 : pada ibu hamil
hamil Membuat Resume
b. Masalah perawatan pada tentang asuhan
ibu hamil fisiologi dan keperawatan pada

7
patologi : hyperemesis, ibu hamil
abortus, anaemia, Patologis
hyperemesis gravidarum. (individu)
c. Rencana keperawatan pada
ibu hamil
d. Implementasi asuhan
keperawatan pada ibu hamil
e. Evaluasi asuhan
keperawatan pada ibu hamil
f. Dokumentasi asuhan
keperawatan pada ibu hamil
g. Anamnessa pada ibu hamil
untuk menentukan usia
kehamilan, taksiran
persalinan
h. Prosedur pemeriksaan fisik
pada ibu hamil
1) Pemeriksaan fisik head
to toe
2) Pemeriksaan fundus
uteri
3) Pemeriksaan letak janin,
(pemeriksaan leopold)
dan denyut janin
i. Prosedur pemeriksaan
laboratorium dan diagnostik
pada ibu hamil :
1) Persiapan spesciment
untuk pemeriksaan
penunjang darah,
urinalis, kulture urine,
fungsi ginjal, titer
rubella, testtuberculin,
test serologi, skrining
HIVdan Skrining
glukosa serum
2) Pemeriksaan pap smear
dan usapan vagina
3) Pemeriksaan diagnostik

8
: EKG dan USG
j. Prosedur tindadakan pada
ibu hamil
1) Melakukan pemeriksaan
fisik
2) Menghitung usia
kehamilan
3) Menentukan taksiran
partus melalui tinggi
fundus.
4) Melakukan pendidikan
kesehatan ibu hamil
5) Senam hamil
Konsep asuhan keperawatan
intranatal
a. Pengkajian
1) Anamnesis pada ibu
intra natal
2) Pemeriksaan pada intra
natal : head to toe,
tanda-tanda perdarahan
Penugasan 5 :
3) Pemeriksaan penunjang
membuat resume
pada ibu intra natal
konsep Asuhan
b. Masalah keperawatan pada Mahasiswa
a. Speech keperawatan intra
ibu intra natal : Kala I, II, mampu
b. Discovery natal
Mampu memahmi konsep III dan IV menguasai
3 learning 2 x 50 (individu) 15% Wika R
asuhan keperawatan intranatal c. Rencana keperawatan pada konsep asuhan
c. Skill lab
ibu intra natal : Kala I, II, keperawatan
d. SGD
III dan IV intra natal
d. Implementasi
asuhankeperawatan pada
ibu intra natal
e. Evaluasi asuhan
keperawatan ibu intra natal
f. Dokumentasi asuhan
keperawatan pada ibu intra
natal
g. Prosedur anamnesa pada
ibu intra natal

9
h. Prosedur pemeriksaan fisik
pada ibu intra partum
1) Pemeriksaan keadaan
umum
2) Pemeriksaan his dan
skala nyeri
3) Pemeriksaan denyut
jantung janin (DJJ)
i. Prosedur pemeriksaan
laboratorium dan diagnostik
pada intra partum :
persiapan specimen
darahseperti Hb, Ht, Leuko
dan persiapan pasien
dengan CTG
j. Prosedur tinakan pada intra
partum
1) Manajemen nyeri
2) Pengawasan kala I
(pemeriksaan dalam dan
pemantauan
pembukaan)
3) Pengawasan kala II
(proses persalinan bayi)
4) Pengawasan kala III
(proses pengeluaran
plasenta)
5) Pemantauna kala IV
(proses pengawasan)
6) Pemantauan perdarahan
7) Pemberian oksitosin
Konsep asuhan keperawatan Penugasan 6 :
pada bayi baru lahir Membuat resume Mahasiswa
a. Pengkajian a. Speech tentang konsep mampu
Mampu menguasi konsep
1) Anamnesis b. Discovery bayi lahir. menguasai
4 asuhan keperawatan bayi baru 2 x 50 15% Wika R
2) Pemeriksaan fisik pada learning (individu) konsep asuhan
lahir
bayi baru lahir (head to keperawatan
toe) bayi baru lahir
b. Masalah keperawatan pada

10
bayi baru lahir
c. Menyusun rencana
keperawatan pada bayi baru
lahir
d. Implementasi pada bayi Penugsan 7 :
baru lahir Membuat resume
e. Evaluasi pada bayi baru tentang Asuhan
lahir Keperawatan bayi
f. Dokumentasi asuhan baru lahir
keperawatan pada bayi baru (individu)
lahir
g. Prosedur pemeriksaan fisik
pada bayi baru lahir
1) Pemeriksaan keadaan
umum, suhu tubuh dan
pemeriksaan head to toe
2) Menilai APGAR Score
3) Menimbang BB,
Mengukur PB, LK,
LLA, LD dan Lingkar
abdomen
h. Persiapan pasien untu
prosedur pemeriksaan
laboratorium dan diagnostik
i. Prosedur tindakan padabayi
baru lahir
1) Mempertahuankan suhu
tubuh bayi
2) Inisiasi menusu dini
3) Memberikan salep mata
4) Memberikan vitamin K
5) Memandikan bayi baru
lahir
6) Perawatan tali pusat
7) Imunisasi HB-0
Konsep asuhn keperawatan a. Speech Penugasan 8 : Mahasiswa
Mampu menguasai konsep
pada ibu post partum b. Discovery membuat resume mampu Yuliani
5 asuhan keperawatan pada post 2 x 50 20%
a. Pengkajian learning konsep post menguasai B
partum
1) Anamnesa pada ibu post c. SGD partum konsep asuhan

11
partum d. Skill lab (individu) keperawatan
2) Pengkajian head to toe post partum
3) Pemeriksaaan penunjang Penugasan 9 :
b. Merumuskan diagnosa Membuat resume
keperawatan pada ibu post asuhan
partum : persalinan normal keperawatan
dan SC maternitas post
c. Rencana keperawatan ibu partum
post partum : persalinan (individu)
normal dan SC
d. Implementasi asuhan
keperawatan pada ibu post
partum
e. Evaluasi asuhan
keperawatan pada ibu post
partum
f. Dokumentasi keperawatan
pada ibu post partum
g. Anamnesa pada ibu post
partum
h. Prosedur pemeriksaan fisik
pada ibu post partum
1) Pemeriksaan keadaan
umum
2) Pemeriksaan TTV
3) Pengawasan perdarahan
4) Pemantauan lochea:
pemantauan TFU,
kontraksi rahim, posisi
dan letak rahim.
5) Pemeriksaan kandungan
rahim
6) Pemantuan involusi
i. Persiapan pasien untuk
pemeriksaan laboratorium
dan diagnostik
j. Prosedur tindakan ibu post
partum
1) Bounding atacment

12
2) Perawatan perineum
3) Perawatan payudara
4) Pijat oksitosin
5) Konseling ASI
6) Cara pemberian ASI
7) Penyimpanan ASI
Keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi
a. Konsep dasar
1) Pengertian
2) Jenis
3) Manfaat
4) Konseling KB
b. Pengkajian
1) Anamnesa : riwayat
haid, riwayat kehamilan,
keluhan reproduksi
2) Pengkajian head to toe Penugasan 10:
3) Pemeriksaan penunjang membuat resume
: persiapan pasien untuk konsep keluarga Mahasiswa
a. Speech
PAP smear berencana mampu
b. Discovery
Mampu menguasai konsep c. Masalah keperawatan pada (individu) menguasai
learning Yuliani
6 keluarga berencana dan pasien dengn gangguan 2 x 50 konsep 15%
c. Lab skill B
kesehatan reproduksi sistem reproduksi : mioma, keluarga
d. Miicro
kista, infeksi dan keluarga Penugasan 11 : berencana dan
teaching
berencana membuat konsep reproduksi
d. Menyusun rencana tentang kesehatan
keperawatan pada pasien reproduksi
dengan gangguan sistem
reproduksi (mioma, kista,
infeksi) dan keluarga
berencana.
e. Implementasi pada pasien
dengan gangguan sistem
reproduksi dan keluarga
berencana
f. Evaluasi asuhan
keperawatan pada pasien
dengan ganguan sistem

13
reproduksi dan keluarga
berencana
g. Dokumentasi asuhan
keperawatan pada pasien
dengan ganguan sistem
reproduksi dan keluarga
berencana
h. Anamnesis pasien dengan
ganguan sistem reproduksi
dan keluarga berencana
i. Prosedur pemeriksaan fisik
pada pasien dengan
ganguan sistem reproduksi
dan keluarga berencana
j. Persiapan pasien untuk
pemeriksaan diagnostik dan
laboratorium : PAP smear,
USG dan IV
k. Prosedur tindakan pasien
dengan ganguan sistem
reproduksi dan keluarga
berencana:
1) Perawatan perioperatif
2) Perawatan post operasi
3) Konseling KB
4) Persiapan pasien dengan
pemberian alat
kontarsepsi
5) Promkes kesehatan
produksi

14
3.3 Topik Skills Lab

NO TOPIK METODE WAKTU DOSEN


1 Asuhan pesalinan normal: Skill lab terbimbing 1 x 170 menit Kuliah Pakar
(Kala I, Kala II, Kala III dan Kala IV)
2 Manajemen nyeri persalinan: Skill lab terbimbing 1 x 170 menit Wika Risfudyani R, S.Kep.,Ns
(Posisi, Relaksasi, Distraksi, Counter Pressure dan
Massage)
3 Penilaian APGAR Score Skill lab terbimbing 1 x 170 menit Wika Risfudiyani R, S.Kep.,Ns
a. Pemeriksaan fisik BBL:
- BB, TB, LK, LD
- Reflek bayi
4 Pemeriksaan Fisik Ibu Post Partum Skill lab terbimbing 1 x 170 menit Yuliani Budiyarti, Ns., M.Kep., Sp. Kep. Mat

5 a. Perawatan Vulva Yeni Okvitasari, Ns.,M.Kep


b. Perawatan Luka Episiotomi Dan SC  SPO
6 a. Perawatan payudara (breast care) dan pijat Skill lab terbimbing 1 x 60 menit Yuliani Budiyarti, Ns., M.Kep., Sp. Kep. Mat
oksitosin
7 a. Teknik menyusui Skill lab terbimbing 1 x 120 menit Yeni Okvitasari, Ns.,M.Kep

8 a. Pemeriksaan fisik ibu hamil Skill lab terbimbing 1 x 170 menit Yuliani Budiyarti, Ns., M.Kep., Sp. Kep. Mat
b. Leopold dan pemeriksaan detak jantung janin
9 Senam nifas Skill lab terbimbing 1 x 170 menit Yeni Okvitasari, Ns.,M.Kep
Catatan Senam nifas bikin video skill /perkelompok

Ketua Program Studi DIPLOMA Keperawatan Penanggung Jawab


MK Keperawatan Maternitas

Noor Amaliah, Ns.,M.Kep Muthmainnah, Ns.,M.Kep


NIDN. 1131018601

15
BAB 4
METODE EVALUASI

4.1 Sistem Penilaian


4.1.1 Sistem penilain dilakukan dengan kriteria penafsiran kuantitatif dan kualitatif.
4.1.2 Hasil penilaian akhir dengan skor 0 – 100 digunakan untuk pemberian Nilai Angka,
Nilai Huruf dan Bobot Nilai
4.1.3 Pemberian Nilai Angka, Nilai Huruf dan Bobot Nilai dari hasil penilaian akhir
menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau menggunakan sistem
Penilaian Acuan Normal (PAN)
4.1.4 Sistem PAN dapat digunakan apabila presentasi kelulusan peserta ujian rendah.
4.1.5 Ketentuan lulus adalah minimal angka 60. Nilai yang lebih kecil dari 60 dinyatakan
tidak lulus dan harus diprogramkan kembali atau diremedial.
4.1.6 Penilaian dilihat dari ujian blok mata kuliah.
4.1.7 Penilaian hasil belajar yang terdiri dari 2dosen pengampu mata kuliah. Rumus yang
digunakan untuk memperoleh Nilai Akhir (NA) adalah :

NA 
Nilai dosen 1  Nilai dosen 2
2
4.1.8 Penilaian hasil belajar mahasiswa berdasarkan sistem PAP dinyatakan sebagai berikut :
Nilai Nilai Bobot
Predikat Keterangan
Angka Huruf Nilai
80 – 100 A 4,0 Istimewa
Hampir
75 – 79 A- 3,7
Istimewa
70 – 74 B+ 3,4 Baik Sekali
65 – 69 B 3,0 Baik
Batas Minimal Kelulusan
60 – 64 B- 2,7 Cukup Baik
Jenjang S2
Lebih dari
55 – 59 C+ 2,4
Cukup
Batas Minimal Kelulusan
50 – 54 C 2,0 Cukup Jenjang DIPLOMA &
DIPLOMA
Harus Mengambil Ulang
31 – 49 D 1,0 Kurang
Mata Kuliah
< 30 E 0,0 Gagal

4.1.9 Nilai mata kuliah yang dinyatakan dengan huruf A, A-, B+, B, B-,C+ dan C adalah
Lulus

15
4.1.10 Nilai mata kuliah yang dinyatakan dengan huruf D, dan E adalah Tidak Lulus, dan
mahasiswa bersangkutan harus menempuh kembali mata kuliah yang tidak lulus
tersebut sesuai prosedur yang berlaku.
4.1.11 Perbaikan nilai ditujukan untuk memperbaiki nilai akhir suatu mata kuliah dengan
memprogramkan kembali mata kuliah tersebut pada semester berikutnya secara regular.
4.1.12 Nilai akhir suatu mata kuliah mata kuliah yang dicantumkan merupakan nilai terakhir
yang dicapai oleh mahasiswa setelah menempuh perbaikan melalui perkuliahan regular.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. 2011. Ilmu kandungan: edisi 3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Baston, H. 2011. Midwifery essentials: postnatal. Jakarta: EGC

Desmawati. 2011. Intervensi keperawatan maternitas pada asuhan keperawatan perinatal. Jakarta:
TIM

Jannah. N. 2011. Biologi reproduksi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Manurung, S. 2011. Buku ajar maternitas asuhan keperawatan intranatal. Jakarta: TIM

Manurung, S., Tutiany & Suryati. 2011. Buku ajar maternitas asuhan keperawatan antenatal.
Jakarta: TIM

Novita, R. 2011. Keperawatan maternitas. Bogor: Ghalia Indonesia

Rahmawati, Iis. 2015. Buku ajar keperawatan klinik VII (sistem reproduksi). Jakarta: TIM

Reeder. 2011. Keperawatan maternitas: kesehatan wanita, bayi dan keluarga. Vol 1. Jakarta: EGC

Reeder. 2011. Keperawatan maternitas: kesehatan wanita, bayi dan keluarga. Vol 2. Jakarta: EGC

17
SUPLEMEN

A. Rancangan Tugas individu


1. Tujuan Tugas : Resume materi kuliah
2. Uraian Tugas:
a. Objek Garapan: materi kuliah
b. Yang Harus dikerjakan: Membuat Resume materi Keperawatan maternitas dengan format
sebagai berikut:
1. Cover
2. Isi (materi kuliah)
3. referensi
c. Metode / cara pengerjaan:
Pada tugas ini mahasiswa membuat resume materi perkuliahan .
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan / dikerjakan:
Berupa resume materi perkuliahan, Jumlah halaman minimal 5 lembar, ketikan 1,5 spasi,
Font Times New Roman, size 12, kertas A4, dijilid rapi dan cover makalah menggunakan
kertas bufalo berwarna Merah muda.

Makalah dikumpulkan kepada PJ MK paling lambat satu minggu setelah perkuliahan. Tempat
pengumpulan di ruang dosen DIPLOMA keperawatan di letakkan di tempat yang sudah
disediakan dan jangan lupa untuk menandatangani bukti penyerahan tugas yang sudah
disediakan.

B. Rancangan Tugas kelompok (penkes)


1. Tujuan Tugas : melakukan simulasi pendidikan keperawatan tentang ganguan sistem
reproduksi dan keluarga berencana Uraian Tugas:
2. Objek Garapan:
a. Pendidikan keperawatan tentang ganguan sistem reproduksi dan keluarga berencana:
b. Yang Harus dikerjakan: Membuat makalah untuk pendidikan keperawatan dengan format
sebagai berikut:
1. Cover
2. SAP (Judul penyuluhan, sub judul, TIU, TIK, Metode, Alat, sasaran penyuluhan,
Pengorganisasian, kegiatan penyuluhan, referensi)
3. Materi
18
4. Leaflead / brosur
5. Power point / ppt
c. Metode / cara pengerjaan:
Pada tugas ini mahasiswa perkelompok terdiri dari 15-20 orang membuat SAP dan
melakukan simulasi pendidikan keperawatan tentang ganguan sistem reproduksi dan
keluarga berencana .
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan / dikerjakan:
Berupa SAP, Jumlah halaman minimal 5 lembar, ketikan 1,5 spasi, Font Times New
Roman, size 12, kertas A4, dijilid rapi dan cover makalah menggunakan kertas bufalo
berwarna biru muda.

Makalah dikumpulkan kepada PJ MK paling lambat satu minggu sebelum tanggal


presentasi untuk dievaluasi dan dinilai. Tempat pengumpulan di ruang dosen DIPLOMA
keperawatan di letakkan di tempat yang sudah disediakan dan jangan lupa untuk
menandatangani bukti penyerahan tugas yang sudah disediakan.

C. Rancangan Tugas Kelompok (makalah


1. Tujuan Tugas :
a. Mampu menguasai konsep asuhan keperawatan maternitas ibu hamil
b. Mampu menguasai Asuhan keperawatan intra natal
2. Uraian Tugas:
a. Objek Garapan:
1) asuhan keperawatan maternitas pada ibu hamil
2) Asuhan keperawatan intra natal
b. Yang Harus dikerjakan:
1) Membuat makalah tentang asuhan keperawatan maternitas tentang ibu hamil
2) Membuat makalah tentang Asuhan keperawatan intra natal
dengan format sebagai berikut:
Cover
Laporan pendahuluan
Asuhan keperawatan
Penutup
c. Metode / cara pengerjaan:

19
Pada tugas ini mahasiswa perkelompok terdiri dari 15-20 orang membuat makalah terkait
tema yang telah ditentukan.
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan / dikerjakan:
Berupa makalah, Jumlah halaman minimal 10 lembar, ketikan 1,5 spasi, Font Times New
Roman, size 12, kertas A4, dijilid rapi dan cover makalah menggunakan kertas bufalo
berwarna biru muda.

Makalah dikumpulkan kepada PJ MK paling lambat satu minggu sebelum tanggal


presentasi untuk dievaluasi dan dinilai. Tempat pengumpulan di ruang dosen DIPLOMA
keperawatan di letakkan di tempat yang sudah disediakan dan jangan lupa untuk
menandatangani bukti penyerahan tugas yang sudah disediakan.

20
PERSPEKTIF KEPERAWATAN MATERNITAS

A. Profil kesehatan ibu di Indonesia


1. Menurut data tahun 2008 di Indonesia, setiap ibu meninggal setiap jamnya akibat
komplikasi kehamilan. Dengan kata lain, lebih dari 9.500 ibu di Indonesia meninggal setiap
tahun. Sebagai perbandingan, kematian ibu di Filipina adalah sekitar 1.900, di Thailand
sekitar 420, dan di Malaysia hanya sekitar 240 setiap tahunnya.(Bopak,2004)
Sebagian besar dari kematian ibu ini sebenarnya dapat dicegah.
2. Kematian ibu lebih tinggi pada populasi dengan karakteristik berikut:
a. Tinggal di daerah pedesaan atau terpencil
b. Tingkat pendidikan ibu yang rendah
c. Tingkat pendapatan yang rendah
3. Hampir seperempat dari seluruh kelahiran (22.7%) di Indonesia tidak mendapat
pertolongan dari tenaga kesehatan terlatih.
Terdapat kesenjangan yang nyata antar propinsi, di mana hampir seluruh (97%) persalinan
di Propinsi DKI Jakarta ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih sementara hanya 33%
persalinan di propinsi Maluku yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
4. Keadaan Saat Ini dan Posisi Indonesia dalam Mencapai Millennium Development Goal.
5. Angka Kematian Ibu adalah salah satu indikator keberhasilan MDG. Di Indonesia,
kecendrungan penurunan AKI dapat dilihat dari periode 1990-1994 dengan AKI
390/100.000 kelahiran hidup, yang kemudian turun menjadi 334/100.000 kelahiran hidup
pada survei periode 1990-2000 dan menjadi 307 pada tahun 2003. Survei terakhir
menunjukkan AKI di Indonesia adalah 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup, namun
angka ini masih jauh dari target MDG 5 untuk Indonesia yakni 102/100.000 kelahiran
hidup. Sehingga, walaupun Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia terus menurun,
Indonesia diperkirakan tidak akan mencapai target MDG 5 pada tahun 2015.
Lima puluh persen (50%) dari jumlah total kematian ibu terjadi di lima propinsi Indonesia,
yaitu di Jawa Barat , Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Banten, dan Jawa Timur.
Terdapat juga disparitas antar status sosial dan ekonomi yang berbeda, di mana wanita yang
tinggal di pedesaan atau memiliki pendidikan yang rendah cenderung lebih rentan untuk
memiliki risiko meninggal saat hamil.
Penyebab kematian ibu hamil adalah komplikasi kehamilan itu sendiri. Komplikasi utama
yang menyebabkan sekitar 80% kematian ibu hamil adalah:
a. Perdarahan saat persalinan
21
b. Infeksi (biasanya setelah persalinan)
c. Tekanan darah tinggi pada kehamilan (pre-eclampsia dan eclampsia)
Sebagian besar penyebab kematian ibu dapat diatasi, karena penanganan medis untuk
komplikasi-komplikasi utama telah diketahui. Namun, permasalah terletak pada 3, antara
lain:
a. Akses masyarakat ke fasilitas kesehatan yang berkualitas
b. Keterbatasan tenaga kesehatan, terutama di daerah terpencil dan sulit dicapai
c. Rendahnya pengetahuan sebagian masyarakat mengenai pentingnya kesehatan ibu
d. Rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil, yang tidak hanya akan memperberat
komplikasi kehamilan tapi juga penyebab bayi dengan berat lahir rendah (BBLR)
e. Ibu hamil di daerah terpencil tidak memiliki akses yang baik ke fasilitas kesehatan.
Perbandingan jumlah penduduk dan tenaga kesehatan pun masih jauh di bawah standar.
Yang lebih penting adalah kualitas pelayanan yang diberikan, di mana sebagian besar
kematian ibu di propinsi-propinsi di pulau Jawa justru terjadi di rumah sakit rujukan.

B. Upaya – upaya dalam peningkatan kesehatan ibu di Indonesia


Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak
prasekolah.
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk
membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari
aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/ komunikasi (telepon genggam, telpon
rumah), pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka
masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di
taman kanak-kanak.

22
KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS
A. Konsep dasar
1. Pengertian
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan
kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari
klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat
berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa
prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan
pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan,
melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan
keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997
2. Trend Keperawatan Maternitas
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu
berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki
pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini
memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi
standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan,
memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap
aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan
berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan,
maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas ditahun 2010 adalah:
a. Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan
professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan
keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan
yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat
ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta
prasarana penunjang pendidikan.
b. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
23
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan
sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan
professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk
menjamin kepuasan konsumen/klien.
c. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan
organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan
manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya
melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik
serta meningka.
3. Peran Perawat
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
a. Pelaksana
Perawat yang bekerja member asuhan keperawatan di tempat pelayanan kesehatan.
b. Pendidik
Pendidik disini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun perawat memberikan
pendidikan kepada klien.
c. Konselor
Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling
kepada klien, konselor bertanggung jawab memberikan layanan dan konseling
d. Role model bagi para ibu
Panutan bagi para ibu-ibu yang sedang menjalankan keperawatan maternitas.
e. Role model bagi teman sejawat
Panutan sesama perawat atau saling bekerja sama antar paerawat.
f. Perumus masalah
Mengetahui masalah-masalah yang muncul pada pasien dan merumuskan masalah
tersebut.
g. Ahli keperawatan
Perawat harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan.

24
4. Paradigma keperawatan Maternitas
a. Manusia
1. Memiliki karateristik biokimiawi, fisiologi interpersonal dan kebutuhan dasar
hidup yang selalu berkembamg.
2. Perkembangan terjadi melalui interaksi dengan orang lain yang mampu
memenuhi kebutuhan dirinya / membagi pengalamannya.
3. Kebutuhan manusia di organisasikan meliputi perilaku serta berdasarkan
pengalaman masa lalu.
4. Memiliki kehidupan yang seimbang sebagai sarana pertahanan diri dan upaya
mengurangi kecemasan akibat kebutuhan yang tak terpenuhi.
b. Lingkungan
1. Merupakan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
2. Lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh
terhadap penyakit.
3. Perawat bertanggung jawab dalam tatanan pengobatan yang merupakan bagian
dari lingkungan fisik dan social.
Lingkungan di bagi dalam 2 aspek yaitu;
1. Aspek tekstruktur
a) Alat
b) Terapi
c) Aluran
2. Aspek tidak tekstruktur
Intraksi antara perawat dengan klien dan dengan lingkungan sekitar
c. Sehat
1. Merupakan symbol perkembangan kepribadian dan yang berlangsung secara
terus-menerus menuju kehidupan yang kreatif.
2. Perilaku sehat;perilaku pemenuhan kebutuhan kepuasan kesadaran diri dan
integrasi pengalaman , misalnya pengalaman sakit.
3. Manusia sehat berarti manusia yang tidak memiliki ansietas/ketegangan.
4. Intervensi keperawatan berfokus pada proses membina hubungan saling percaya
guna mengurangi ansietas.
d. Keperawatan maternitas
1. Keperawatan maternitas merupakan suatu instrumen pendidikan yang
memfasilitasi kebutuhan ibu hamil, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir.
25
2. Aktivitas keperawatan maternitas diserahkan untuk ibu hamil,dan bayi mencapai
kesehatan yang optimal.
3. Fokus aktivitas keperawatan maternitas adalah masalah yang mencerminkan
ruang lingkup aktivitas keperawatan dan kemandarian dlam proses diagnosis,
tindakan (terapi) ,pendidikan riset.
5. Tujuan keperawatan Maternitas
a. Membantu klien dalam mengatasi msalah reproduksi dalam mempersiapkan diri
untuk kehamilan.
b. Memberi dukungan agar ibu hamil memandang kehamilan sebagai pengalaman yang
positif dan menyenangkan.
c. Membantu memberikan informasi yang adekuat untuk calon orang tua.
d. Memahami social budaya klien.
e. Membantu mendeteksi secara dini penyimpangan abnormal pada klien.
6. Model Konsep Keperawatan Maternitas
a. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
b. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
c. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
d. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
e. Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
f. Pemulangan secepat mungkin.
g. Karakteristik
7. Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:
a. Fokus kebutuhan dasar
b. Pendekatan keluarga
c. Tindakan khusus dengan peran perawat.
d. Terjadi interaksi
e. Kerja dalam Tim.
f. Tatanan Pelayanan
Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
1) Rumah Sakit
2) Puskesmas
3) Rumah bersalin
4) Komunitas
5) Polindes
26
B. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas
1. Masalah
a. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi kematian pada bayi disebabkan oleh
penyakit menular seperti radang paru-paru, diare dan malaria, Penyakit yang
merenggut paling banyak korban jiwa adalah radang paru-paru 18 persen, atau
sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen, 1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta
anak.
b. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan yang
semakin meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB
c. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh sebab
yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes RI, Dirjen
Binkesmas, 2004) Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas
faktor- factor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-
ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan dapat
ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit. Perdarahan sebagai penyebab
kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum.
Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang kejadiannya masih
banyak dari semua persalinan, penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio
plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997). Secara
sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas kematian dari seorang
perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih kompleks adalah adalah
risiko seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur probabilitas kematian perempuan
atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang dialaminya selama hidup.
Bila istilah pertama hanya mencantumkan kehamilan maka yang kedua mempunyai
dimensi yang lebih lebar yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas.
Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit
persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
Keterlambatan merujuk disebabkan berbagai faktor seperti masalah keuangan,
transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen Yanmedik, 2005)
d. Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular
dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.. Kelompok remaja dan
27
dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling
tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati
seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama.
PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang
disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut
sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis,
AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah
dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai
kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai
komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-
upaya pencegahan penting untuk dilakukan
2. Penemuan Teknologi Terbaru
a. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant
atau susuk KB generasi ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini
bias bertahan hingga 7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun.
Penemuan ini hasil dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.
b. Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, manfaaatnya ibu
akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan
menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejar sehingga
rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air proses proses
pembukaan jalan lahir akan lebih cepat.
c. USG (Ultrasonografi) 3D dan 4D
Alat USG (Ultrasonografi) 3D dan 4D adalah alat USG yang berkemampuan
menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh dan jelas
seperti layaknya bayi yang sesungguhnya (Dr Judi Januadi Endjun S.pog).
Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak- geriknya
teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak
normal dan perlu di cari kelainan bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung
dan sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG (Ultrasonografi) 3D dan 4D ini pada
janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena teknologi ini dikembangkan untuk
meningkatkan ketepatan diagnose

28
d. Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan perlindungan
kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan dalam suatu
kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat seseorang
merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon yang
sangat menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone
mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan
karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak memiliki
aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB
dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat
badan, mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan
mengatur keluarnya darah haid, tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil
KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi
jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.
e. Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk memberikan pendapat
ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan. Pelatihan medis akan beralih
dari apa yang orang tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang robot bisa membuat
keputusan, dan menyediakan “high-touch” dukungan emosional. Ahli bedah akan selalu
berada pada premium, bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan semakin
berbasis masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi remote akan
menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas antara dokter dan perawat akan
terus kabur sebagai perawat berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan.
Akibatnya pelatihan perawat akan semakin panjang dan perawat kelas atas akan lebih
mahal.

29
STANDAR ETIK DAN ASPEK LEGAL DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS

A. Pengertian
1. Etika Etos (Yunani)
Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan.
Merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan. Hal yang berhubungan dengan
pertimbangan perawatan yang mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasar
asuhan keperawatan.
2. Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a. Terhadap Individu
1) Wajib menghormati kepercayaan individu.
2) Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
3) Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
b. Terhadap Praktik Keperawatan
1) Bertanggung jawab melaksanakan tugas.
2) Wajib memelihara standar keperawatan.
3) Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab.
c. Terhadap Profesi
1) Membantu perkembangan profesi.
2) Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.
3) Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan
ekonomi.
d. Terhadap Profesi Lain
Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat, bangsa dan negara.
3. Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a. Masalah Etika Ringan
1) Membicarakan rahasia klien
2) Membentak klien yang gelisah
3) Membantu klien partus tanpa tabir
b. Masalah Etik Kompleks
1) Abortus
2) Amniosintesis
4. Kiat Keperawatan
Kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan secara konprhensif dengan cara /
pendekatan tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan pada klien :
a. Menyusi yang peduli
b. Menyusui berbagi
c. Menyusui Tertawa
d. Menyusui Cryng

30
e. Menyusui adalah menyentuh
f. Menyusui membantu
1) Keperawatan adalah beliefing pada orang lain
2) Keperawatan adalah diri belieping
3) Keperawatan adalah percaya
4) Keperawatan adalah belajar
5) Keperawatan adalah menghormati
6) Keperawatan lakukan
7) Keperawatan adalah perasaan
8) Keperawatan adalah menerima
5. Kebijakan Pelayanan Keperawatan Maternitas
a. Memberikan pelayanan tenaga terlatih
b. Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
c. Meningkatkan penerimaan gerakan KB
d. Memberikan pendidikan dukun beranak
e. Meningkatkan system
6. Peranan Perawat Dalam Keperawatan Maternitas
Suatu perilaku yang diharapkan, yang dikaitkan dengan standar, merefleksikan tujuan dan
nilai yang dilaksanakan pada situasi tertentu.
7. Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Maternitas
Peranan atau tingkah laku perawatan yang diharapkan dan dinilai oleh masyarakat dalm
memberikan pelayanan ibu dan bayi baru lahir:
a. Sebagai pelaksana keperawatan (caregiver)
b. Sebagai pendidik (teacher)
c. Sebagai communicator
d. Sebagai penasehat (counselor)
e. Sebagai researcher
f. Sebagai pembela (advocate)
g. Sebagai manajer
8. Lingkup Peran Maternitas
a. Membantu klien memperoleh kembali kesehatannnya
b. Membantu yang sehat memelihara kesehatannya
c. Membantu yang tidak bias disembuhkan untuk mencegah masalah lebih lanjut
9. Kegiatan Dalam Keperawatan Maternitas
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif

31
10. Pelayanan Keperawatan Maternitas Terlambat
a. Identifikasi risiko tinggi dan komplikasi obstetri (provider)
b. Pengambilan keputusan (pasien/klien dan keluarga)
c. Dating ke pusat rujukan (geografi, transportasi)
d. Penanganan di tempat rujukan (rumah sakit)
11. Falsafah Keperawatan Maternitas
a. Keperawatan maternitas dipusatkan pada:
1) Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
2) Menghargai klien dan keluargai
3) Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
b. Setiap individu berhak lahir sehat-optimal
1) Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya
2) Wanita pasca persalinan beserta bayinya
c. Pengalaman: kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas
perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
d. Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal, alamiah,
partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.
e. Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
f. Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi latar belakang, agama dan
kepercayaan
g. Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk melindungi hak
klien
h. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas
generasi penerus
i. Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan
masyarakat.
j. yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam menigkatkan
mutu pelayanan maternitas.

32
KONSEP DASAR KEHAMILAN

A. Konsep Kehamilan
1. Definis
a. Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Yang menandai awal periode
antepartum. (Varney, 2006)
b. Kehamilan adalah suatu keadaan dimana dalam rahim seorang wanita terdapat hasil
konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa) (Rustam Mochtar, 1998).
c. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang
memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan melakukan
hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar
kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007).
2. Proses Kehamilan
a. Proses kehamilan menurut Rustam Mochtar (1998), adalah :
1) Ovum (Sel Telur)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi digenital ridge.
Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis):
a) Oogonia
b) Oosit pertama
c) Primary ovarian follicle
d) Liquar folliculi
e) Pematangan pertama ovum
f) Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum
2) Spermatozoa (Sel Mani)
Sperma bentuknya seperti kecebong terdiri atas 4 bagian yaitu kepala yang berisi inti
(nukleus), leher, bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat
bergerak dengan cepat, urutan pertumbuhan sperma : spermatogonium membelah
dan spermatosit pertama membelah dua, spermatosit kedua membelah dua,
spermatid tumbuh menjadi spermatozoon.
3) Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi)
Pembuahan adalah suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan sel telur dituba
fallopi.

33
Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi dapat melintasi zona
pellusida masuk ke villetus ovum. Setelah itu zona pellusida mengalami perubahan
sehingga tidak dapat dilalui sperma lain. Persatuan ini dalam prosesnya diikuti oleh
persatuan pronuklei, keduanya yang disebut zygot yang terdiri dari atas acuan
genetik dari wanita dan pria.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zygot yang berjalan
lancar dan dalam 3 hari sampai dalam stadium morula. Hasil konsepsi ini dengan
urutan tetap bergerak ke arah rongga rahim. Hasil konsepsi sampailah dalam kavum
uteri dalam peringkat blastula.
4) Nidasi (Implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi dalam endometrium.
Blastula diselubungi oleh simpai yang disebut trofoblas, yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim,
jaringan endometrium berada pada masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak
mengandung sel-sel desidua, yaitu sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen
serta mudah dihancurkan oleh trofoblas.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell-mass) akan mudah
masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan
menutup lagi. Itulah sebabnya pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka
desidua (Tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau
belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel lebih kecil
yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac. Sedang
sel-sel yang lebih besar menjadi endoderm dan membentuk ruang amnion. Maka
terbentuklah lempeng embrional (embryonal plate) diantara amnion dan yolk sac.
Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigah (embrio) akan melapisi
bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionic membrane)
yang telah menjadi korion. Sel-sel trofoblas tumbuh menjadi 2 lapisan yaitu
sitotrofoblas yang disebelah dalam dan sinsitiotrofoblas yang disebelah luar.
Villi korionik yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang-cabang
dan disebut korion profundus. Sedangkan yang berhubungan dengan desidua
kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang disebut chorion
leave.

34
5) Plasentasi
Pertumbuhan dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi karena pengaruh
hormon terus tumbuh sehingga makin lama menjadi tebal. Desidua adalah mukosa
rahim pada kehamilan yang terbagi atas :
a) Desidua basalis
Terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disini plasenta terbentuk.
b) Desidua kapsularis
Meliputi hasil konsepsi kearah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu
dengan desidua vera kosena obliterasi.
c) Desidua vera
Meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya.
3. Diagnosa Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002).
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial
dalam keluarga. Menurut Armi (2006), bahwa :
a. Tanda-tanda dugaan hamil adalah :
1) Amenorea (tidak mendapat haid). Gejala ini sangat penting karena umunnya wanita
hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir,
supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan
terjadi.
2) Mual dan muntah. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, keadaan
ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu dan keadaan ini disebut ”morning
sickness”. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologis, tetapi bila terlalu
sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang biasa disebut hiperemesis
gravidarum.
3) Sering kencing. Keadaan ini terjadi pada kehamilan bulan-bulan pertama disebabkan
uterus yang membesar menekan pada kandung kemih, gejala ini akan hilang pada
trimester kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini akan kembali terjadi
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

35
4) Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri. Disebabkan oleh pengaruh estrogen
dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar
Montgomery terlihat lebih membesar (Rustam Mochtar, 1998).
5) Striae dan hiperpigmentasi kulit. Pada pipi, hidung dan dahi tampak deposit pigmen
yang berlebihan yang dikenal dengan cloasma gravidarum. Areola mammae
menghitam. Pada linea alba tampak menjadi lebih hitam.
6) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon
steroid (Hanifa, 2005).
7) Epulis adalah suatu hipertrofi papilla gingivae. Sering terjadi pada triwulan pertama
(Hanifa, 2005).
8) Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah genetalia
eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida kadang-kadang varises
ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, timbul kembali pada triwulan pertama
(Hanifa, 2005).
b. Tanda-tanda kemungkinan hamil adalah :
1) Tanda hegar
Dengan meletakkan 2 jari pada forniks posterior dan tangan lain di dinding perut
diatas simpisis pubis, maka terasa korpus uteri seakan-akan terpisah dengan serviks (
istmus sangat lembek pada kehamilan). Pada kehamilan 6 – 8 minggu dengan
pemeriksaan bimanual sudah dapat diketahui tanda hegar ini (Hanifa, 2005).
2) Tanda piskace
Tanda piskacek adalah suatu pembesaran uterus yang tidak rata hingga menonjol
jelas kejurusan uterus yang membesar (uterus dalam keadaan hamil tumbuh cepat
pada tempat implantasinya) (Armi, 2006).
3) Tanda Braxton hicks
Uterus pada saat hamil bila dirangsang mudah berkontraksi. Kontraksi yang tidak
teratur tanpa nyeri disebut kontraksi Braxton Hicks. Adanya kontraksi Braxton
Hicks ini menunjukkan bahwa kehamilan bukan kehamilan ektopik (Armi, 2006).
4) Tanda ballotement
Pada kehamilan muda (kira-kira 20 minggu) air ketuban jauh lebih banyak sehingga
dengan menggoyangkan uterus atau sekonyong-konyong uterus ditekan maka janin
akan melenting dalam uterus, keadaan inilah yang disebut dengan
ballottement (Hanifa, 2005).

36
5) Tanda Chadwick adalah warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu
(Hanifa, 2005).
c. Tanda-tanda pasti kehamilan adalah sebagai berikut :
1) Gerakan janin dalam rahim
a) Terlihat atau teraba gerakan janin
b) Teraba bagian-bagian janin
2) Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat dopler.
b) Dilihat dengan ultrasonografi.
c) Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin,
ultrasonografi.
Untuk membantu membuat diagnosa kehamilan sedini-dininya dapat dilakukan beberapa
pemeriksaan berdasarkan adanya khoriogonadotropin (human chorionic gonadotropin =
HCG) yang dihasilkan oleh plasenta (Armi, 2006).
4. Perubahan Fisiologis dan Psikologis
a. Perubahan fisiologis ibu hamil
1) Rahim atau uterus
Rahim yang besarnya sejempol atau beratnya 30gram akan menjadi 1000gram
saat akhir kehamilan (Rustam Mochtar, 1998).
2) Vagina (liang senggama)
Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh
estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.
3) Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang
sempurna pada umur kehamilan 16 minggu.
4) Payudara
Payudara menjadi lebih besar, glandula Montgomery makin tampak, areola payudara
makin hiperpigmentasi (menghitam), putting susu makin menonjol.
5) Sirkulasi darah
Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan janin
dalam rahim. Serum darah (volume darah) meningkat sebesar 25-30% sedangkan sel
darah bertambah sekitar 20% (manuaba, 1998).

37
6) Berat badan ibu hamil bertambah
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau
terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu (Rustam Mochtar, 1998).
b. Perubahan psikologis
1) Perubahan psikologis trimester I
Segera setelah konsepsi kadar harmon estrogen dan progesterone kehamilan akan
meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari,
lemah, lelah dan menyebabkan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan
sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali biasanya pada awal kehamilannya
ibu berharap untuk tidak hamil.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih
kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya
pada orang lain atau dirahasiakannya (PusDikNaKes, 2003).
2) Perubahan psikologis trimester II
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa
dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah
berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban.
Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan
gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya bagi seorang diluar
dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
3) Perubahan psikologis trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menuggu dan waspada sebab pada saat
itu ibu merasa tidak sabar menuggu kelahiran bayinya. Seorang ibu mungkin mulai
merasakan takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester
ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai
merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus

38
yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan dukungan dari
suami, keluarga dan bidan.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor psikologis, dan
faktor sosial budaya dan ekonomi.
a. Faktor Fisik
Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi tersebut. Status
kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan
kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin atau poliklinik kebidanan. Selain itu
status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama
masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi
si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang
mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan
mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun
ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan
tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.
b. Faktor Psikologis
1) Stess
Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Janin dapat mengalami keterlambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir
nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
2) Dukungan keluarga
Merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh
keluarga mengharapkan kehamilan., mendukung bahkan memperlihatkan
dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri,
lebih bahagia dan siap dalam menjalanikehamilan, persalinan dan masa nifas.
c. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan
ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu
menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus di
perhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang di
pantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi.
Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene. Ibu hamil
39
harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa
lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap
keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilanyang sehat.
Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin,
merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan
baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan
bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
6. Kebutuhan Ibu Hamil
1) Kebutuhan ibu hamil trimester I
a) Diet dalam kehamilan
Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan makan makanan
yang bergizi untuk menghindari adanya rasa mual dan muntah begitu pula nafsu
makan yang menurun. Ibu hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari.
b) Pergerakan dan gerakan badan
Ibu hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari akan tetapi jangan terlalu lelah
sehingga harus di selingi dengan istirahat. Istirahat yang dibutuhkan ibu 8 jam pada
malam hari dan 1 jam pada siang hari.
c) Hygiene dalam kehamilan
Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk mengurangi kemungkinan
infeksi, kebersihan gigi juga harus dijaga kebersihannya untuk menjamin pencernaan
yang sempurna.
d) Koitus
Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan
hati-hati. Pada akhir kehamilan, sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan
perasaan sakit dan perdarahan. Pada ibu yang mempunyai riwayat abortus, ibu
dianjurkan untuk koitusnya di tunda sampai dengan 16 minggu karena pada waktu
itu plasenta telah terbentuk.
e) Ibu diberi imunisasi TT1 dan TT2.
c. Kebutuhan ibu hamil trimester II
1) Pakaian dalam kehamilan
Menganjurkan ibu untuk mengenakan pakaian yang nyaman digunakan dan yang
berbahan katun untuk mempermudah penyerapan keringat. Menganjurkan ibu untuk

40
tidak menggunakan sandal atau sepatu yang berhak tinggi karena dapat
menyebabkan nyeri pada pinggang.
2) Nafsu makan meningkat dan pertumbuhan yang pesat, maka ibu dianjurkan untuk
mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi.
3) Ibu diberi imunisasi TT3.
d. Kebutuhan ibu hamil trimester III
1) Mempersilahkan kelahiran dan kemungkinan darurat
a) Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan
rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan tempat persalinan,
serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan.
b) Bekerja sama dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan
rencana jika terjadi komplikasi, termasuk :
1) Mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat
tersebut.
2) Mempersiapkan donor darah.
3) Mengadakan persiapan financial.
4) Mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama
tidak ada ditempat.
c) Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan
1) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada servik.
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4) Pada pemeriksaan dalam: servik mendatar dan pembukaan telah ada (Rustam
Mochtar, 1998).
7. Tujuan Asuhan Kehamilan
Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC)
tersebut adalah :
a. Memantau kemajuan kehamilan, dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat
dipastikan keadaannya.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam
melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu
memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya.

41
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya.
d. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan
secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada
ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang
diharapkan semua pihak.
e. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinandapat
berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapat berjalan dengan lancar.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor
kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan
tanpa kekurangan suatu apapun.
Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi
komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan
memberikan pendidikan.
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal
selama kehamilan (PusDikNaKes, 2003).
8. Kunjungan Antenatal
a. Standar pelayanan antenatal ada 14 T yaitu:
b. Tanya dan sapa ibu.
c. Timbang BB dan ukur TB.
d. Ukur tekanan darah.
e. Temukan kelainan.
f. Tekan payudara.
g. Ukur TFU.
h. Test Leopold dan DJJ.
i. Test laboratorium.
j. Imunisasi TT.
k. Pemberian tablet Fe.
l. Tingkatkan senam hamil.
m. Tingkatkan pengetahuan.
n. Temu wicara.

42
9. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1
kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III (Saifuddin, 2002).
Dengan antenatal care harus diusahakan agar:
a. Wanita hamil sejak awal sampai akhir kehamilan kesehatan fisik maupun mental.
b. Mengurangi penyulit-penyulit atau kelainan fisik dan psikologis serta menemukan dan
mengobati secara dini.
c. Persalinan berlangsung tanpa kesulitan dan anak yang dilahirkan sehat serta ibu dalam
kondisi sehat pasca persalinan (Armi, 2006).
10. Proses Pencapaian Peran Ibu
Menurut teori Rubin mengenai pencapaian peran ibu ada suatu proses dari aktivitas Taking
On, Taking In, dan Letting Go yaitu:
a. Aktivitas Taking On: Mimicry/ meniru dan bermain peran/ role play
Mimicry adalah meniru perbuatan atau sikap orang lain yang menjadi role model
baginya (missal wanita lain yang sedang hamil) dan belajar dari berbagai sumber
tentang hal-hal yang akan dihadapinya nanti, (missal: apa yang aka terjadi dan
bagaimana rasanya melahirkan, atau bagaimana bayi itu pada masa-masa awal setelah
lahir), yang disukai akan diadopsi dan yang tidak disukai akan dihindari.
b. Aktivitas Taking In: Fantasi dan Introyeksi-Proyeksi-Rejeksi
Dalam fantasi, seorang wanita membayangkan dirinya nanti. Misalnya: akan seperti apa
nanti saat melahirkan, baju apa yang akan dipakaikan ke bayinya, hubungannya dengan
suami dan anggota keluarga lain setelah persalinan. Fantasi ini memungkinkan si wanita
mengembangkan pemahaman tentang bagaimana ia kan berperilaku.
c. Aktivitas Letting Go: Griefwork
Mereview, mengingat kembali hal-hal yang berhubungan dengan peran diri sebelumnya
dan melepaskan peran yang tidak lagi sesuai atau tidak memungkinkan lagi dilakukan.
Pengalaman, hubungna interpersonal dan situasi yang berkaitan dengan diri yang lalu
dapat actual atau hanya harapan, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini
membantu melepaskan secara perlahan-lahan kelekatannya dengan “mantan ” dirinya.
11. Standar Pelayanan Antenatal
Terdapat enam standar dalam standar pelayanan antenatal dari 25 standar pelayanan
kebidanan seperti berikut ini:
a. Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil
Pernyataan standar:

43
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya
agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini secara teratur.
b. Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Pernyataan standar:
Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis
dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya
anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/ infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi,
nasehat, dan penyuluhan kesehatan serta tugaas terkit lainnya yang diberikan oleh
puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila
ditemukan kelainan. Mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan
merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
c. Standar 5: Palpasi Abdominal
Pernyataan standar:
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melkakan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamailan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa
posisi, bagian terendah janin dan masukna kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk
mencari kelainan sera melakukan rujukan tepat waktu.
d. Standar 6: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Pernyataaan standar:
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/ atau rujukan semua
kasus anemia pada kehamialn sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Standar 7: Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Pernyataan standar:
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilandan
mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
f. Standar 8: Persiapan Persalinan
Pernyataan standar:
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada
trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman
serta suasana yang menyenangkanakan direncanakan dengan baik, di samping persiapan
transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat
44
darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. (Departemen
Kesehatan RI, 1999)

45
Tahapan atau Kala dalam Persalinan

A. Kala I
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan
lengkap. Lama kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida 8 jam.
(Manuaba, 2010).
Menurut JNPK-KR Depkes RI (2008), Kala satu persalian terdiri dari dua fase yaitu fase laten
dan fase aktif.
1. Fase laten
a. Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks
secara bertahap.
b. Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
c. Pada umumnya, berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
2. Fase aktif
a. Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi diangap
adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih).
b. Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap 10 cm, akan terjadi dengan
kecepatan rata – rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 sampai
2 cm (multipara).
c. Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
Menurut Manuaba (2010), Hal yang perlu dilakukan dalam kala I adalah:
a. Memperhatikan kesabaran parturien.
b. Melakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi temperatur perna-fasan berkala sekitar 2
sampai 3 jam.
c. Pemeriksaan denyut jantung janin setiap ½ jam sampai 1 jam.
d. Memperhatikan keadaan kandung kemih agar selalu kosong.
e. Memperhatikan keadaan patologis (meningkatnya lingkaran Bandle, ketuban pecah
sebelum waktu atau disertai bagian janin yang menumbung, perubahan denyut jantung
janin, pengeluaran mekoneum pada letak kepala, keadaan his yang bersifat patologis,
perubahan posisi atau penurunan bagian terendah janin).
f. Parturien tidak diperkenankan mengejan.

46
B. Kala II
Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Kala dua disebut juga kala pengeluaran bayi (JNPK-KR Depkes RI,
2008).
Proses ini biasanya berlangsung selama 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi (Yeyeh, 2009).
Menurut JNPK-KR Depkes RI (2008), tanda dan gejala kala dua persalinan adalah:
1. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.
2. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau vaginanya.
3. Perineum menonjol.
4. Vulva vagina dan sfingter ani membuka.
5. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.
6. Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam yang hasilnya adalah pembukaan
serviks telah lengkap atau terlihatnya bagian kepala bayi melalui introinvus vagina.
C. Kala III
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih
dari 30 menit (Saifuddin, 2008).
Menurut JNPK-KR Depkes RI (2008), tanda – tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau
semua hal berikut ini: Perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan
darah mendadak dan singkat.
Menurut JNPK-KR Depkes RI (2008), Manajemen aktif kala tiga bertujuan untuk menghasilkan
kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu, mencegah perdarahan
dan mengurangi kehilangan darah kala tiga persalinan jika dibandingkan dengan penatalaksaan
fisiologis.
Keuntungan manajemen katif kala tiga adalah persalinan kala tiga lebih singkat, mengurangi
jumlah kehilangan darah, mengurangi kejadian retensio plasenta. Tiga langkah utama dalam
manajemen aktif kala tiga adalah peberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah
bayi lahir, melakukan penegangan tali pusat terkendali, measase fundus uteri
D. Kala IV
Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum (Saifuddin,
2008).
Menurut Manuaba (2010), Kala IV dimaksud-kan untuk melakukan observasi karena
perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang harus
dilakukan adalah:

47
1. Kesadaran penderita, mencerminkan kebahagiaan karena tugasnya untuk melahirkan bayi
telah selesai.
2. Pemeriksaan yang dilakukan: tekanan darah, nadi, pernafa-san, dan suhu; kontraksi rahim
yang keras; perdarahan yang mungkin terjadi dari plasenta rest, luka episiotomi, perlukaan
pada serviks; kandung kemih dikosongkan, karena dapat mengganggu kontraksi rahim.
3. Bayi yang telah dibersihkan diletakan di samping ibunya agar dapat memulai pemberian
ASI.
4. Observasi dilakukan selama 2 jam dengan interval pemerik-saan setiap 2 jam.
5. Bila keadaan baik, parturien dipindahkan ke ruangan inap bersama sama dengan bayinya.

48
SOAL

1. Seorang wanita berusia 32 tahun hamil dengan status obstetri G3P2A0 datang ke poliklinik
kandungan. Hasil pengkajian di dapatkan HPHT tanggal 09 September 2017. untuk
mengetahui persentasi dari janin, apakah bagian terbawah dari janin sudah memasuki PAP atau
belum maka dilakukan pemeriksaan leopold. Leopold berapakah untuk menentukan nya?
A. Leopold I
B. Leopold II
C. Leopold III
D. Leopold IV
E. Leopold I dan II

2. Seorang wanita G3P2A0, hamil 34 minggu mengeluh mengeluarkan darah waktu bangun tidur
tapi tidak merasakan sakit, T: 110/70 mmHg, N: 84 x/menit, HIS (-), DJJ (+).
Apakah tindakan yang perlu anda lakukan untuk menentukan diagnosa pada kasus diatas ?
A. DJJ
B. USG
C. EKG
D. Darah lengkap
E. Foto Rontgen

3. Saat kunjungan rumah hari ke tiga ibu mengeluh ASI baru keluar sedikit dan putting terasa
nyeri ketika menyusui. Ibu menjadi takut untuk menyusui bayinya. Apa tindakan yang
dilakukan pada kasus tersebut untuk merangsang pengeluaran ASI ?
A. Pijat oksitosin
B. Breast care
C. Kompres hangat pada puting
D. Melakukan SADARI
E. Mengkonsumsi daun Katuk

4. Seorang perempuan 26 tahun G2A1P0 hamil 28 minggu didiagnosa HIV positif. Ibu bertanya
apakah nanti bayi saya baik-baik saja? Apakah saya bisa melahirkan secara normal? Makanan
apa saja yang boleh saya konsumsi?. Ibu mengatakan punya riwayat mengkonsumsi narkoba
dengan suntik dan belum pernah dirawat di rumah sakit.
49
Tindakan pertolongan persalinan yang paling aman pada kasus diatas adalah ?
A. Normal
B. Vacum ekstraksi
C. Forcep ekstraksi
D. Secsio secaria
E. Induksi persalinan

5. Seorang bayi lahir 1 menit yang lalu, BB 2800 gram, PB 48 cm, segera menangis keras, denyut
nadi 100 x/menit, RR 30 x/menit, warna kulit pink dengan tungkai agak kebiruan, bayi aktif
bergerak dan terlihat menghisap jari.
Berapakah nilai APGAR pada bayi tersebut?
A. 8
B. 9
C. 10
D. 11
E. 12

50
KATA KUNCI

1. C
2. B
3. A
4. D
5. B

51
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MANUVER LEOPOLD
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UM-
BANJARMASIN

NAMA MAHASISWA :
NPM :
SEMESTER :
HARI & TANGGAL :

PENGERTIAN
Teknik pemeriksaan pada perut ibu hamil untuk menentukan posisi dan letak janin dengan
melakukan. Pemeriksaan ini terbagi menjadi 4 langkah..

TUJUAN
1. Leopold 1 bertujuan untuk mengetahui usia kehamilan (TFU) dan bagian apa yang dari janin
yang terletak di fundus uteri.
2. Leopold 2 untuk menentukan punggung dan bagian kecil dari janin
3. Leopold 3 untuk mengetahui persentasi dari janin dan untuk mengetahui apakah bagian terbawah
dari janin sudah memasuki PAP atau belum
4. Leopold 4 untuk mengetahui sejauh mana bagian terbawah dari janin memasuki PAP

INDIKASI
Indikasi dilakukan pada ibu hamil

KONTRA INDIKASI
Kontraindikasi pada ibu hamil dengan usia kehamilan kurang dari 19 mgg.

DAFTAR PUSTAKA
Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc
Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa Indonesia 7. Churchill Livin
Elsevier (Singapore) Pte.LtdKlossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilk
Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2-vol set). Edisi Bahasa Indo
Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child Nursing Care.
5th
edition. Mosby: Elsev

Cr. NILAI
NO TINDAKAN
Poin 0 1 2 3
1 PERSIAPAN ALAT
a. Baki
b. Midline
c. Handscoon *
d. Selimut
e. Kertas
f. Pulpen
2 PRA INDIKASI
a. Verifikasi Order
b. Siapkan Lingkungan : Jaga Privasi B/P
c. Persiapan Pasien

52
3 ORIENTASI
a. Beri salam (Assalamualaikum, memperkenalkan diri, memanggil
nama klien yang disukai, menanyakan umur, alamat)
b. Kontrak waktu prosedur
c. Jelaskan tujuan prosedur
d. Memberi klien kesempatan untuk bertanya
e. Meminta persetujuan klien / keluarga
f. Mendekatkan alat kepasien

4 TAHAP KERJA
a. Baca basmalah
b. Mencuci tangan dengan 6 langkah
LEOPOLD I
a. Mengatur posisi:
Posisi pemeriksa menghadap ke wajah/kepala pasien dan posisi *
pasien berbaring terlentang tanpa bantal dengan kedua kaki ditekuk
b. Lakukan palpasi untuk mencari letak puncak fundus uteri, letakan
sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri, perhatikan agar
jari tersebut tidak mendorong uterus kebawah, ambil midline dan
letakkan dipuncak fundus pada angka 0, kemudian palpasi daerah *
simfisisi untuk mencari bagian terbawah dari janin. Ukur tinggi
fundus uteri (TFU) mulai dari puncak fundus ke bagian terbawah
dari janin dengan menggunakkan midline untuk menentukan
usiakehamilan.
c. Tentukan hasil dari pengukuran tinggi fundus uteri dan sebutkan
usia kehamilan saat ini *
d. Lakukan palpasi pada fundus uteri, letakkan telapak tangan bagian
bawah yang dominan pada fundus uteri, kemudian palpasi dan *
rasakan bagian janin yang terletak pada fundus uteri.
e. Tentukan bagian apa darijanin yang terdapat di fundus uteri *
LEOPOLD II
f. Posisi pemeriksa dan pasien sama seperti Leopold I *
g. Lakukan palpasi pada sisi kiri dan sisi kanan abdomen ibu, letakkan
telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu dengan posisi *
sejajar dan pada ketinggian yang sama.
h. Palpasi bagian lateral dari dindingperut kiri dan kanan ibu secara *
bergantian (1 tangan memfiksasi dan 1 tangan mempalpasi dinding
abdomen ibu)
i. Tentukan apa yang teraba pada bagian lateral dari dindingperut kiri *
dan kanan ibu
LEOPOLD III
j. Posisi pemeriksa dan pasien sama seperti Leopold I *
k. Gunakan bagian lateral kedua telapak tangan dan ujung jariuntuk
l. meraba bagian simfisis/bagian terbawah dari janin dan tentukan *
presentase dari janin
m. Letakkan satu tangan pemeriksa pada bagian terendah/bagian
terbawah dari janin, kemudian gerakan/goyangkan bagian tersebut *
dengan lembut.
n. Tentukan apakah bagian terendah/terbawah dari janin masih dapat *
digerakkan atau tidak
LEOPOLD IV
o. Atur posisi:
Posisi pemeriksa membelakangi wajah ibu (menghadap ke kaki *
pasien) dan posisi pasien berbaring terlentang tanpa bantal dengan
kedua kaki diluruskan di atas tempat tidur

53
p. Letakan bagian lateral kedua telapak tangan di bagian terbawah dari *
janin yang terletak di simfisis, kemudian palpasi
q. Tentukan seberapa jauh bagian terendah/terbawah dari janin sudah *
r. memasuki pintu atas panggul (apakah konvergen atau divergen) *

5 TAHAP TERMINASI
a. Evaluasi Respon Klien ( Subjektif & Objektif)
b. Simpulkan Kegiatan
c. Penkes Singkat
d. Kontrak Waktu Selanjutnya
e. Mengucapkan Hamdalah f. g.
6 DOKUMENTASI
7 SIKAP
a. Sopan
b. Teliti
c. Memperhatikan Keamanan
d. Empati

TOTAL NILAI

GLOBAL RATING * (Centang Salah 1)


FAIL
BORDELINE
PASS
EXCELLENT

NAMA PENGUJI :

TTD :

CATATAN PENGUJI :

54
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN DENYUT JANTUNG JANIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UM-
BANJARMASIN

NAMA MAHASISWA :
NPM :
SEMESTER :
HARI & TANGGAL :

PENGERTIAN
Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui denyut jantung janin normal, frekuensi denyut rata-rata
wanita sedang bersalin atau diukur di antara dua kontraksi. Rentang normal adalah 120-160 denyut
permenit

TUJUAN
Untuk menentukan atau mengetahui keadaan janin dalam Rahim

INDIKASI
Usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan

KONTRA INDIKASI
-

DAFTAR PUSTAKA

Cr. NILAI
NO TINDAKAN
POIN 0 1 2 3
1 PERSIAPAN ALAT
a. Lineck, Doppler/Funduscope *
b. Jelly *
c. Tisyu
d. Handscoon
e. Pulpen
f. Bengkok
2 PRA INTERAKSI
a. Perawat membaca status dan rencana tindakan
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan dan mendekatkan peralatan
d. Menutup gorden atau pintu serta memastikan privacy pasien
terjaga
3 ORIENTASI
a. Berikan salam (Assalamualikum) dan sambut kedatangan
klien
b. Menjelaskan tujuan tindakan kepada pasien dan menanyakan
kesediaan pasien atas tindakan yang akan dilakukan
c. Perkenalkan diri (perawat)
d. Memberikan kesempatan klien memperkenalkan diri
e. Beri jaminan bahwa kerahasian dan kebebasan bertanya
4 TAHAP KERJA
a. Mengatur Posisi : pasien berbaring terlentang dengan kedua *
kaki diluruskan.

55
b. Nyalakan doppler/funduscope, cek apakah berfungsi *
kemudian beri jelly pada ujung doppler yang akan digunakan.
c. Raba nadi ibu dengan tangan yang tidak dominan, kemudian *
tangan yang dominan menempelkan doppler pada perut ibu
di daerah punggung janin
d. Dengarkan bunyi denyut jantung janin (DJJ) selama 1 *
menit.
e. Beri penjelasan pada pasien hasil dari pemeriksaan DJJ. *
(DJJ normal 120-160x/mnt)
f. Apabila hasil dari pengukuran DJJ (tidak terdengar bunyi *
DJJ dan janin tidak bergerak) beri penjelasan pada ibu
bahwa ibu akan dirujuk ke RS yang mempunyai fasilitas
yang memadai untuk penanganan selanjutnya.
g. Matikan doppler, bersihkan perut ibu dan doppler dari sisa *
jelly dengan menggunakan tisyu.
h. Rapikan pakaian pasien dan pasien dipersilahkan bangun
dari tempat tidur
i. Perawat melepas handscoon dan cuci tangan
5 TAHAP TERMINASI
a. Evaluasi Respon Klien (Subjektif & Objektif)
b. Simpulkan Kegiatan
c. Penkes Singkat
d. Kontrak waktu selanjutnya
e. Mengucapkan Hamdalah
6 DOKUMENTASI
Catat tanggal, waktu pemeriksaan, dokumentasikan hasil
pemeriksaan yang dilakukan.
7 SIKAP
a. Sopan
b. Teliti
c. Memperhatikan Keamanan
d. Empati

TOTAL NILAI

GLOBAL RATING * (Centang Salah 1)


FAIL
BORDELINE
PASS
EXCELLENT

NAMA PENGUJI :

TTD :

CATATAN PENGUJI :

56
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ASUHAN PERSALINAN NORMAL (KALA II)
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UM-
BANJARMASIN

NAMA MAHASISWA :
NPM :
SEMESTER :
HARI & TANGGAL :

PENGERTIAN
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari Rahim
ibu.pengeluaran janin. Terdiri dari IV kala, yaitu kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus
dan pembukaan servik hingga mencapai pembukaan lengkap. Kala II dimulai dari pembukaan
serviks lengkap dan berakhir dengan pengeluaran janin.Ditandai dengan ibu ingin meneran
bersamaan dengan terjadinya kontraksi, ibu merasa peningkatan tekanan pada rectum & vagina,
perineum terlihat menonjol, vulva-vagina & sfingter ani terlihat membuka, dan peningkatan
pengeluaran lendir darah. (Hanifah Mirzainie, 2010)

TUJUAN
1. Deteksi dini dan kelainan komplikasi
2. Membantu ibu dalam proses persalinan

INDIKASI
-

KONTRA INDIKASI
Kontra indikasi apabila kehamilan dinyatakan patologis

DAFTAR PUSTAKA
Mirzanie, H. & Desy, K. (2010). OBGYNACEA (Obstetri & Ginekologi). Yogjakarta.
JNPK-KR (2012). Asuhan kehamilan. Jakarta: Trans Info Medika.

Cr. NILAI
NO TINDAKAN
Poin 0 1 2 3
1 PERSIAPAN ALAT
Partus Set:
a. Gunting Tali pusat *
b. ½ Kocher (k/p) *
c. 1 gunting episiotomy
d. Slym de Lee (k/p)
e. Dopler/linec
f. Kapas DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi)
g. APD (sarung tangan steril, celemek, sapatu boot, kaca mata, *
masker, penutup kepala) *
h. 1 Handuk
i. 2 kain bersih dan kering (lampin)
j. Under pad
k. Larutan klorin 0,5% *
2 PRA INTERAKSI

57
a. Verifikasi Order
b. Persiapan Pasien
c. Siapkan Lingkungan
3 ORIENTASI
g. Memberi salam (Assalamualaikum, identifikasi identitas px *
dengan menanyakan nama dan tanggal lahir, periksa gelang,
perawat memperkenalkan diri.
h. Menjelaskan kontrak waktu prosedur
i. Menjelaskan tujuan prosedur
j. Memberi klien kesempatan untuk bertanya
k. Meminta persetujuan klien / keluarga
l. Mendekatkan alat kepasien
4 TAHAP KERJA
c. Membaca basmalah
d. Mencuci tangan dengan 6 langkah dan memasang hand scoon *
streil
e. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua: *
- Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
- Ibu merasa tekanan semakin meningkat pada rectum dan
vaginanya
- Perineum menonjol
- Vulva-vagina dan spingter anal membuka
f. Memberitahu ibu tentang kondisinya dan janinnya
g. Meletakkan handuk bersih diperut ibu untuk mengeringkan *
bayi, jika kepala bayi telah terlihat di vulva 5-6 cm,
h. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong *
ibu
i. Membuka partus set dan periksa kembali perlengkapan dan
bahan
j. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan *
k. Melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan *
kain bersih dan kering saat kepala bayi terlihat di vulva 5-6 cm,.
Meletakkan tangan yang lain di kepala bayi untuk
mempertahankan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Menganjurkan ibu meneran secara efektif dan bernafas cepat dan
dangkal.

l. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher bayi *


(ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi), segera lanjutkan
proses kelahiran bayi
- Jika tali pusat melilit secara longgar, lepaskan lewat bagian
atas kepala bayi
- Jika tali pusat melilit leher dengan erat, lakukan klem di dua
tempat dan potong tali pusat
m. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara *
spontan
n. Melahirkan bahu dengan memegang kepala bayi secara *
biparietal. Meganjurkan ibu meneran saat kontraksi, dengan
lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu
depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan ke
arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
o. Melakukan sangga susur mulai tangan atas berlanjut ke *
punggung, bokong, tungkai dan kaki, memegang kedua mata
kaki (masukkan telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua
kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari-jari
lainnya pada sisi yang lain agar bertemu dengan jari telunjuk).
p. Meletakkan bayi di atas perut ibu dengan mengekstensikan
kepala bayi

58
q. Mengeringkan bayi sambil melakukan penilaian sepintas, apakah *
bayi menangis kuat ?, apakah bayi bergerak aktif ?, apakah
warna kulit kemerahan ?
r. Mengganti handuk dengan kain bersih dan kering, kemudian
menyelimuti bayi hingga kepala.
s. Mendekontaminasikan sarung tangan dengan cara mencelupkan *
tangan yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam
larutan klorin 0,5%, melepaskan sarung tangan secara terbalik.
t. Mencuci tangan
5 TAHAP TERMINASI
a. Mengevaluasi respon Klien (Subjektif & Objektif)
b. Menyimpulkan Kegiatan
c. Memberikan penkes singkat
d. Menyampaikan kontrakwaktu selanjutnya
e. Mengucapkan hamdalah dan mendoakan kesembuhanklien
dengan mengucapkan syafakallah/syafakillah
6 DOKUMENTASI
Mendokomentasikan tindakan dalam partograf pada halaman depan
dan belakang
7 SIKAP
a. Sopan
b. Teliti
c. Memperhatikan Keamanan
d. Empati

TOTAL NILAI

GLOBAL RATING * (Centang Salah 1)


FAIL
BORDELINE
PASS
EXCELLENT

NAMA PENGUJI :

TTD :

CATATAN PENGUJI :

59
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ASUHAN PERSALINAN NORMAL (KALA III)
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UM
BANJARMASIN

NAMA MAHASISWA :
NPM :
SEMESTER :
HARI & TANGGAL :

PENGERTIAN
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari Rahim
ibu.pengeluaran janin. Terdiri dari IV kala, Kala III adalah tahapan persalinan setelah anak lahir
sampai lahirnya seluruh plasenta dan selaput ketuban. (Hanifah Mirzainie, 2010). Durasi normal
dari persalinan kala III tergantung pada metode yang digunakan untuk melahirkan plasenta.
Umumnya persalinan kala III berlangsung kurang dari 30 menit.

TUJUAN
1. Menurunkan kejadian perdarahan postpartum
2. Mengurangi lama kala III
3. Mengurangi angka kesakitan yang berhubungan dengan perdarahan.
4. Melakukan penatalaksanaan persalinan kala III

INDIKASI
-

KONTRA INDIKASI
Persalinan yang dinyatakan patologis

DAFTAR PUSTAKA
Mirzanie, H. & Desy, K. (2010). OBGYNACEA (Obstetri & Ginekologi). Yogjakarta
JNPK-KR (2012). Asuhan kehamilan. Jakarta: Trans Info Medika.

Cr. NILAI
NO TINDAKAN
POIN 0 1 2 3
1 PERSIAPAN ALAT
a. Hand Scoen Steril *
b. 2 klem tali pusat *
c. 1 gunting tali pusat *
d. 1 spuit 3 cc *
e. 1 ampul oksitosin *
f. Bengkok
g. Tempat plasenta
h. Larutan klorin 0,5%
2 PRA INTERAKSI
a. Verifikasi Order
b. Persiapan Pasien
c. Siapkan Lingkungan : Jaga Privasi B/P
3 ORIENTASI
a. Memberi salam (Assalamualaikum, identifikasi identitas px

60
dengan menanyakan nama dan tanggal lahir, periksa gelang,
perawat memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan kontrak waktu prosedur
c. Menjelaskan tujuan prosedur
d. Memberi klien kesempatan untuk bertanya
e. Meminta persetujuan klien / keluarga
f. Mendekatkan alat kepasien
4 TAHAP KERJA
Kala III:
a. Mencuci tangan dengan 6 langkah (KP) dan memasang hand *
scoen steril
b. Membaca basmalah
c. Mengatur posisi klien
d. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi
yang lahir (bukan kehamilan kembar)
e. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitoksin agar uterus
berkontraksi dengan baik
f. Menyuntikkan oksitoksin 10 unit (IM) di 1/3 distal lateral paha *
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir,
g. Menjepit tali pusat dengan 3-5 cm dari pangkal pusat bayi *
setelah 2 menit sejak bayi lahir. Menggunakan jari telunjuk dan
jari tengah untuk mendorong isi tali pusat kearah ibu dan klem
tali pusat pada sekitar 2 cm distal dari klem pertama
h. Melakukan IMD
i. Memindahkan klem pada tali pusat 5 – 10 cm ke depan perineum
j. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (diatas *
simpisis) untuk mendeteksi kontraksi dan tangan lain memegang
klem untuk menegangkan tali pusat
k. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat kearah *
bawah, sambil tangan yang lain mendorong kearah belakang atas
(dorso kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversion
uterus). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik,
menghentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga uterus
berkontraksi.
- Jika uterus tidak berkontraksi minta ibu, suami dan keluarga
melakukan stimulasi putting susu
l. Melakukan peregangan tali pusat terkendali dan tangan yang satu *
melakukan dorongan dorso kranial. Minta ibu sambil meneran
sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (sambil tetap
melakukan dorongan dorso kranial)
m. Saat plasenta muncul di introitus vagina. Melahirkan plasenta *
dengan kedua tangan, pegang dan putar plasenta hingga selaput
ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta dalam
wadah yang sudah disediakan
n. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan *
massase uterus, meletakkan tangan di fundus dan lakukan
gerakkan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi
(fundus teraba keras)
o. Memeriksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal), pastikan plasenta *
lahir lengkap, masukkan plasenta pada kantung plastic/tempat
khusus.
p. Menelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh,
lepaskan secara terbalik dan rendam sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0.5% selama 10 menit. Cuci tangan dengan sabun
dan air mengalir, keringkan tangan.
5 TAHAP TERMINASI
a. Mengevaluasi respon klien (Subjektif & Objektif)

61
b. Menyimpulkan kegiatan
c. Memberikan penkes singkat
d. Menyampaikan kontrakwaktu selanjutnya
e. Mengucapkan hamdalah dan mendoakan kesembuhanklien
dengan mengucapkan syafakillah

6 DOKUMENTASI
Mendokomentasikan tindakan dalam partograf pada halaman depan
dan belakang
7 SIKAP
a. Sopan
b. Teliti
c. Memperhatikan Keamanan
d. Empati

TOTAL NILAI

GLOBAL RATING * (Centang Salah 1)


FAIL
BORDELINE
PASS
EXCELLENT

NAMA PENGUJI :

TTD :

CATATAN PENGUJI :

62
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ASUHAN PERSALINAN NORMAL (KALA IV)
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UM-
BANJARMASIN

NAMA MAHASISWA :
NPM :
SEMESTER :
HARI & TANGGAL :

PENGERTIAN
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim
ibu.pengeluaran janin. Terdiri dari IV kala,. Kala IV dimulai setelah plasenta lahir berlangsung
sampai dengan 2 jam post partum.

TUJUAN
1. Memastikan ibu dan bayi dalam kondisi stabil
2. Deteksi dini komplikasi paska salin dan mengambil tindakan yang tepat untuk stabilisasi

INDIKASI
-

KONTRA INDIKASI
-

DAFTAR PUSTAKA
Mirzanie, H. & Desy, K. (2010). OBGYNACEA (Obstetri & Ginekologi). Yogjakarta.
JNPK-KR (2012). Asuhan kehamilan. Jakarta: Trans Info Medika

Cr. NILAI
NO TINDAKAN
POIN 0 1 2 3
1 PERSIAPAN ALAT
a. Hand scoon steril
b. Set pengukuran tekanan darah: Tensi meter, stetoskop, *
Termometer
c. Larutan klorin 0,5%
d. Air DTT
e. 2 buah waslap
f. Pakaian Ibu
g. Pakaian bayi
h. Spuit 1 cc
i. Salep mata
j. Vitamin K
k. Vaksin HB 0
2 PRA INTERAKSI
a. Verifikasi Order
b. Persiapan Pasien
c. Siapkan Lingkungan : Jaga Privasi B/P

3 ORIENTASI
a. Memberi salam (Assalamualaikum, identifikasi identitas px

63
dengan menanyakan nama dan tanggal lahir, periksa gelang,
perawat memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan kontrak waktu prosedur
c. Menjelaskan tujuan prosedur
d. Memberi klien kesempatan untuk bertanya
e. Meminta persetujuan klien / keluarga
f. Mendekatkan alat kepasien
4 TAHAP KERJA
KALA IV:
a. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum, *
melakukan penjahitan bila terjadi laserasi dan menimbulkan
perdarahan.
b. Memastikan uterus berkontrasi dengan baik dan tidak terjadi *
perdarahan pervaginam
c. Mengajarkan ibu dan keluarga cara massase uterus dan menilai *
kontraksi
d. Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah *
e. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum baik
f. Memantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas
dengan baik (40-60 x/menit)
g. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi (10 menit), kemudian cuci dan bilas
h. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai
i. Membersihkan ibu dan paparan darah dan cairan tubuh ibu
dengan air dari cairan ketuban, lendir dan darah di ranjang atau
sekitar ibu berbaring. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering
j. Memastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu memberi ASI.
Anjurkan keluarga untuk memberikan ibu makanan dan
minuman yang diinginkan.
k. Mendekontaminasikan tempat bersalin dengan larutan klorin
0,5%
l. Mencelupkan dan lepaskan sarung tangan dalam keadaan
terbalik dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
m. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan keringkan
n. Memakai sarung tangan bersih untuk melakukan pemeriksaan
fisik bayi
o. Dalam 1 jam pertama beri salep /tetes mata profilaksis,vit K 1
mg di paha kiri bawah lateral, melakukan peneriksaan fisik bayi
baru lahir, pernafasan bayi dan temperature tubuh setiap 15
menit
p. Setelah 1 jam pemberian vitamin K, memberikan suntikan
immunisasi hepatitis B di paha kanan bawah lateral, meletakkan
bayi didekat jangkauan ibu agar bayi dapat sewaktu-waktu
disusukan.
q. Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
r. Mencuci kedua tangan dengan sabun di air mengalir dan
keringkan
s. Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa *
tanda-tanda vital.
5 TAHAP TERMINASI
a. Mengevaluasi respon klien (Subjektif & Objektif)
b. Menyimpulkan kegiatan
c. Memberikan penkes singkat
d. Menyampaikan kontrakwaktu selanjutnya
e. Mengucapkan hamdalah dan mendoakan kesembuhanklien
dengan mengucapkan syafakillah

64
6 DOKUMENTASI
Mendokomentasikan tindakan dalam partograf pada halaman depan
dan belakang
7 SIKAP
a. Sopan
b. Teliti
c. Memperhatikan Keamanan
d. Empati

TOTAL NILAI

GLOBAL RATING * (Centang Salah 1)


FAIL
BORDELINE
PASS
EXCELLENT

NAMA PENGUJI :

TTD :

CATATAN PENGUJI :

65
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN FISIK POST PARTUM
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UM-
BANJARMASIN

NAMA MAHASISWA :
NPM :
SEMESTER :
HARI & TANGGAL :

PENGERTIAN
Salah satu cara mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh ibu nifas dengan
mengumpulkan data objektif dilakukan pemeriksaan terhadap pasien.

TUJUAN
Mendeteksi keadaan ibu apakah normal atau abnormal yang disebabkan oleh proses persalinan.

INDIKASI
Ibu nifas (Post Partum)

KONTRA INDIKASI
-

DAFTAR PUSTAKA

Cr. NILAI
NO TINDAKAN
POIN 0 1 2 3
1 PERSIAPAN ALAT
a. Status pasien
b. Alat tulis
c. Selimut
d. Pembalut
e. Sarung Tangan
f. Bengkok, kapas sublimat, NaCl 0,9%
g. Stateskop, Tensimeter, Termometer, jam, Timbangan Badan
2 PRA INTERAKSI
a. Perawat membaca status dan rencana tindakan
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan dan mendekatkan peralatan
d. Menutup gorden atau pintu serta memastikan privacy pasien
terjaga
3 ORIENTASI
a. Berikan salam (Assalamualikum) dan sambut kedatangan
klien
b. Menjelaskan tujuan tindakan kepada pasien dan
menanyakan kesediaan pasien atas tindakan yang akan
dilakukan
c. Perkenalkan diri (perawat)
d. Memberikan kesempatan klien memperkenalkan diri
e. Beri jaminan bahwa kerahasian dan kebebasan bertanya
f. Menanyakan keluhan, kaji riwayat kehamilan dan intranatal
serta kondisi bayi.
4 TAHAP KERJA

66
a. Mengatur posisi klien sebelum memulai tindakan
b. Memeriksa keadaan umum:
c. Kesadaran, kebersihan dan penampilan
 BB, TB, TTV
d. Memeriksaan daerah kepala:
 Kepala, rambut, keluhan nyeri
 Muka ( mata, penciuman)
 Telinga dan leher
e. Memeriksaan daerah dada:
 Jantung dan paru
 Payudara dan puting susu *
 Pengeluaran ASI (stimulasi produksi ASI) *
f. Memeriksaan Abdomen: *
 Inspeksi abdomen (warna, Strai) *
 Adanya distensi abdomen, bising usus, flatus *
 Involusi uteri (fundus uteri, kontraksi dan posisi *
uterus)
 Kandung kemih
 Diastasis recti Abdominis (Tidur telentang tanpa *
bantal dan mengangkat kepala, kaki ditekuk.
Kemudian palpasi abdomen dari prosessus xipoideus
ke umbilikus kemudian ukur panjang dan lebar
diastasis)
 Adanya afterpain
g. Memeriksaan Perineum: *
 Mengatur posisi klien (posisi, litotomi & sims) *
 Luka efisiotomi (Jika ada) periksa adanya tanda *
REEDA ( Redness, Edema, Ekimosis, Discharge dan
Approximatian)
 Kebersihan perineum*
 Pengeluaran Lokhia ( warna, konsistensi, jumlah, bau) *
 Adanya perdarahan *
 Adanya hemoroid *
h. Memeriksaan Ekstremitas bawah : *
 Memeriksa adanya edema (Pitting edema)
 Memeriksa adanya tanda Homan (Klien berbaring *
telentang dengan tungkai ekstensi, kemudian
dorsofleksikan dan tanyakan ada tidaknya rasa nyeri).
Reflek patella
 Memeriksa adanya varises
5 TAHAP TERMINASI
a. Evaluasi Respon Klien (Subjektif & Objektif)
b. Simpulkan Kegiatan
c. Penkes Singkat
d. Kontrak waktu selanjutnya
e. Mengucapkan Hamdalah
6 DOKUMENTASI
Catat tanggal, waktu pemeriksaan, dokumentasikan hasil
pemeriksaan yang dilakukan serta komplikasi yang muncul.
Cantumkan nama dan tanda tangan
7 SIKAP
a. Sopan
b. Teliti
c. Memperhatikan Keamanan
d. Empati

TOTAL NILAI

67
GLOBAL RATING * (Centang Salah 1)
FAIL
BORDELINE
PASS
EXCELLENT

NAMA PENGUJI :

TTD :

CATATAN PENGUJI :

68
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERAWATAN PERINEUM
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UM-
BANJARMASIN

NAMA MAHASISWA :
NPM :
SEMESTER :
HARI & TANGGAL :

PENGERTIAN
Pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada
ibu yang dalam masa antara kelahiran placentra sampai kembalinya organ genetik seperti pada
waktu sebelum hamil.

TUJUAN
Mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.

INDIKASI
Pada ibu yang memiliki jahitan pada perineum (episiotomi) atau pada wanita yang tidak bisa
melakukannya sendiri.

KONTRA INDIKASI
Pada wanita yang mengalami menstruasi.

DAFTAR PUSTAKA
Maryurani, Anik, (2011). Keterampilan Dasar Praktik klinik kebidanan. Trans Info Media. Jakarta

Cr. NILAI
NO TINDAKAN
Poin 0 1 2 3
1 PERSIAPAN ALAT

a. Bak instrumen berisi : kasa dan pinset anatomis *


b. Perlak/ pengalas
c. Selimut
d. Handscoonbersih 2 pasang
e. Bengkok *
f. Tas plastik
g. Kom berisi kapas antiseptik
h. Celana dalam dan pembalut
i. Pempes KP
j. Pispot KP
k. Botol cebok berisi air KP
l. Obat luka perineum *
m. Kom berisi kapas antiseptik *
Ex:
Dettol, perbandingan dettol :air = 1 tutup:284 ml
Savlon 0,5% = 5cc savlon dalam 1 ltr air
1 % =10 cc savlon dalam 1 liter air
2. PRA INTERAKSI
a. Verifikasi Order

69
b. Siapkan Lingkungan : Jaga Privasi
c. Persiapan Pasien
3 ORIENTASI
a. Beri salam
b. Identifikasi pasien (nama, tempat tanggal lahir, gelang identitas)
c. Kontrak waktu prosedur
d. Jelaskan tujuan prosedur
e. Memberi klien kesempatan untuk bertanya
f. Meminta persetujuan klien / keluarga
g. Mendekatkan alat kepasien

4 TAHAP KERJA
a. Baca basmalah
b. Mencuci tangan dengan 6 langkah dan memakai handscoon *
c. Memasang perlak/ pengalas dibawah bokong
d. Melepas celana dan pembalut kemudian memasang pispot
sambil memperhatikan lochea celana dan pembalut di
masukkan ke dalam plastik yang berbeda
n. Menanyakan pasien untuk BAB/BAK, Jika ingin berikan pispot
o. Jika sudah selesai guyur vulva dengan air dan jauhkan pispot
e. Meletakkan bengkok ke dekat vulva dan melepas handscoon
f. Memasang handscoon kedua, kemudian mengambil kapas *
desinfektan
g. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang *
dominan
h. Membersihkan vulva dengan tangan dominan mulai dengan *
tangan dominan mulai dari labia mayora kiri, labia mayora
kanan, labia minora kiri, vestibulum, perineum. Arah dari atas
kebawah dengan kapas desinfektan ( satu kapas satu kali
usapan)
i. Perhatikan keadaan perineum, bila ada jahitan perhatikan *
apakah lepas atau longgar, bengkak/ iritasai. (jika perlu beri
obat)
j. Memasang celana dalam dan pembalut yang baru
k. Mengambil bengkok, alat dan perlak
l. Merapikan pasien dan mengembalikan selimut
5 TAHAP TERMINASI
a. Evaluasi Respon Klien (Subjektif & Objektif)
b. Simpulkan Kegiatan
c. Penkes Singkat
d. Kontrakwaktu selanjutnya
e. Mengucapkan Hamdalah

6 DOKUMENTASI

7 SIKAP
a. Sopan
b. Teliti
c. Memperhatikan Keamanan
d. Empati
TOTAL NILAI
GLOBAL RATING * (Centang Salah 1)
FAIL
BORDELINE
PASS
EXCELLENT

70
NAMA PENGUJI :

TTD :

CATATAN PENGUJI :

71
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PIJAT OKSITOSIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UM-
BANJARMASIN

NAMA MAHASISWA :
NPM :
SEMESTER :
HARI & TANGGAL :

PENGERTIAN
pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produk ASI. Pijat
oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costa kelima-
keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormone prolactin dan oksitosin setelah
melahirkan.

TUJUAN
1. Memberikan rasa nyaman pada ibu
2. Merangsang pelepasan hormone oksitosin
3. Mengurangi sumbatan ASI

INDIKASI
-

KONTRA INDIKASI
-

DAFTAR PUSTAKA
Purnama. 2013. Efektifitas antara pijat oksitosin dan breast care terhadap produksi ASI pada ibu
post partum dengan section caesarea di RSUD Banyumas.

Cr. NILAI
NO TINDAKAN
POIN 0 1 2 3
1 PERSIAPAN ALAT
a. Kursi
b. Meja
c. Minyak kelapa atau Baby oil *
d. Handuk 2 buah
e. Bengkok
f. Handscoond bersih
g. Buku catatan dan alat tulis
2 PRA INTERAKSI
a. Perawat membaca status dan rencana tindakan
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan dan mendekatkan peralatan
d. Menutup gorden atau pintu serta memastikan privacy pasien
terjaga
3 ORIENTASI
a. Berikan salam (Assalamualikum) dan sambut kedatangan
klien
b. Menjelaskan tujuan tindakan kepada pasien dan
menanyakan kesediaan pasien atas tindakan yang akan

72
dilakukan
c. Perkenalkan diri (perawat)
d. Memberikan kesempatan klien memperkenalkan diri
e. Beri jaminan bahwa kerahasian dan kebebasan bertanya
F. Bangkitkan rasa percaya diri pasien dan yakinkan pasien
untuk dapat berpikir positif kepada dirinya dan bayinya.
4 TAHAP KERJA
a. Minta ibu/membantu ibu untuk melepas pakaian bagian atas *
dan bra
b. Bentangkan handuk di pundak dan di atas pangkuan pasien
c. Atur posisi ibu: ibu duduk di kursi, tangan dilipat di atas *
meja di depannya dan letakkan kepala ibu di atas lengannya
(posisi telungkup). Posisi payudara menggantung. Pastikan
posisi ibu rileks.
d. Mengoleskan minyak atau baby oil pada kedua jempol *
tangan:
 Memijat menggunakan ke dua jempol tangan dengan
gerakan sirkuler (melingkar) dengan arah turun pada
kedua sisi tulang belakang ibu, menyusuri sepanjang
tulang belakang sampai sebatas pinggang
 Memijat menggunakan ke dua jempol tangan dengan
gerakan sirkuler (melingkar) dengan arah naik pada
kedua sisi tulang belakang ibu, menyusuri sepanjang
tulang belakang kemudian dilanjutkan memijat pada
tulang belikat.
 Lakukan gerakan tersebut berulang sampai waktu 2-3
menit.
e. Amati respon ibu selama tindakan *
f. Bersihkan area yang telah dilakukan tindakan dengan *
handuk.

5 TAHAP TERMINASI
a. Evaluasi Respon Klien (Subjektif & Objektif)
b. Simpulkan Kegiatan
c. Penkes Singkat
d. Kontrakwaktu selanjutnya
e. Mengucapkan Hamdalah
6 DOKUMENTASI

7 SIKAP
a. Sopan
b. Teliti
c. Memperhatikan Keamanan
d. Empati

73
TOTAL NILAI

GLOBAL RATING * (Centang Salah 1)


FAIL
BORDELINE
PASS
EXCELLENT

NAMA PENGUJI :

TTD :

CATATAN PENGUJI :

74
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERAWATAN PAYUDARA MASA NIFAS (BREAST CARE)
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UM-
BANJARMASIN

NAMA MAHASISWA :
NPM :
SEMESTER :
HARI & TANGGAL :

PENGERTIAN
Suatu cara merawat payudara yang dilakukan pada saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi
ASI, selain itu untuk kebersihan payudara dan bentuk putting susu yang masuk ke dalam atau dasar

TUJUAN
1. Untuk menonjolkan putting susu
2. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
3. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
4. Untuk memperbanyak produksi ASI

INDIKASI
1. Putting susu kedala
2. Asi lama keluar
3. Produksi Asi terbatas
4. Payudara meradang

KONTRA INDIKASI
-

DAFTAR PUSTAKA

Cr.
NO TINDAKAN NILAI
Poin
0 1 2 3
1 PERSIAPAN ALAT

a. Kursi
b. 2 buah washlap
c. Baskom yang berisi air hangat dan air dingin
d. Minyak kelapa atau baby oil
e. Handuk 2 buah
f. Kom kecil
g. Kom yang berisi kapas sublimat
h. Bengkok
i. Buku catatan dan alat tulis

2 PRA INTERAKSI
a. Verifikasi Order
b. Siapkan Lingkungan : Jaga Privasi B/P
Menutup gorden atau pintu dan memastikan privacy pasien
terjaga

75
c. Persiapan Pasien

3 ORIENTASI
a. Beri salam
b. Identifikasi pasien (nama, tempat tanggal lahir, gelang
identitas)
c. Kontrak waktu prosedur
d. Jelaskan tujuan prosedur
e. Memberi klien kesempatan untuk bertanya
f. Meminta persetujuan klien / keluarga
g. Mendekatkan alat kepasien

4 TAHAP KERJA
a. Baca basmalah
b. Mencuci tangan dengan 6 langkah dan memakai handscoon
c. Mengatur posisi klien : ibu duduk di kursi
d. Minta ibu/bantu ibu untuk melepas pakaian bagian atas dan
bra
e. Bentangkan handuk di atas pangkuan ibu/di bawah payudara
f. Mengompres kedua papilla mammae dengan kapas yang *
dibasahi minyak kelapa atau baby oil selama 2-3 menit
g. Mengangkat kapas sambil membersihkan papilla mammae *
dengan melakukan gerakan memutar dari dalam keluar
h. Basahi kedua telapak tangan dengan Baby oil atau minyak *
kelapa
i. Tempatkan telapak tangan pada mammae kemudian lakukan *
gerakan memutar ke atas, ke samping, ke bawah & ke depan
mengelilingi mammae kearah luar. Lakukan 20-25-30 kali

j. Satu tangan menopang bagian bawah mammae dan *


tangan satunya membentuk kepalan dengan jari-jari
ditekuk kedalam, dengan menggunakan buku-buku
jari lakukan pemijatan mulai bagian atas korpus
mammae ke arah papilla, pijat merata keseluruh
mammae.. Lakukan bergantian pada kedua mammae
sebanyak 20-25-30 kali.

76
k. Satu tangan menopang bagian bawah mammae dan *
tangan satunya memijat mammae dengan
menggunakan sisi bawah tangan, lakukan pemijatan
mulai bagian atas korpus mammae ke arah papila dan
merata keseluruh mammae. Lakukan bergantian pada
kedua mammae sebanyak 20-25-30 kali.

l. Lakukan gerakan mempelintir putting susu sampai *


putting elastis dan kenyal
m. Beri kompres hangat, kemudian beri kompres dingin
pada kedua mammae.
n. Amati respon ibu selama tindakan

TAHAP TERMINASI
a. Evaluasi Respon Klien (Subjektif & Objektif)
b. Simpulkan Kegiatan
c. Penkes Singkat
d. Kontrakwaktu selanjutnya
e. Mengucapkan Hamdalah

DOKUMENTASI

77
SIKAP
a. Sopan
b. Teliti
c. Memperhatikan Keamanan
d. Empati

TOTAL NILAI

GLOBAL RATING * (Centang Salah 1)


FAIL
BORDELINE
PASS
EXCELLENT

NAMA PENGUJI :

TTD :

CATATAN PENGUJI :

78

Anda mungkin juga menyukai