Anda di halaman 1dari 134

FORMAT

MODUL

KKNI
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MATA KULIAH………

KODE MK :

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2017/2018

DISUSUN OLEH :

………….

TIM KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Identifikasi Mata Kuliah:

Nama Mata Kuliah :


Nomor Kode :
SKS : .. sks (…sks tatap muka, … sks praktikum)
Status Mata Kuliah : Wajib

Koordinator Mata Kuliah


Nama : ……
NIDN/NIK : ……….
Tim Pembuat Modul : 1.
2.
Program Studi : Program Studi S1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Banjarmasin, Januari 2018


Menyetujui
Kaprodi S1 Keperawatan, Penanggung Jawab MK,

Hj. Ruslinawati, Ns.,M.Kep …………………..


NIDN: 1107097801 NIDN/NIK …………
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya, Buku Modul ……………. tahun akademik 2018-2019 dapat
diselesaikan sesuai pada waktunya. Buku ini merupakan pedoman pembelajaran bagi
mahasiswa semester …… Program Studi S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin, juga untuk staf pengajar yang bertindak sebagai dosen
pengampu dan fasilitator.

Buku Modul …………… ini dibuat berdasarkan kompetensi dari ilmu dasar
keperawatan yang berisi tentang konsep tumbuh kembang. Strategi pembelajaran
yang diterapkan dalam blok ini adalah pembelajaran berdasar masalah dengan
Kurikulum Berbasis KKNI

Atas terselesaikannya buku modul ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada
tim sejawat dan semua pihak yang telah terlibat, baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan modul ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam modul ini. Kami
mengharapkan masukan yang membangun agar modul ini bisa menjadi lebih baik.
Semoga modul ini bermanfaat bagi mahasiswa, staf pengajar serta seluruh komponen
terkait dalam proses pendidikan Sarjana Keperawatan di Program Studi S1
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Banjarmasin, Januari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................ i

Daftar Isi................................................................................................................. ii

BAB 1 Visi, Misi dan Tujuan………………………………………………..1

1.1.Visi Misi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


1.2.Visi dan Misi Fakultas Keperawatan Ilmu Kesehatan UM Banjarmasin
1.3. Visi Misi dan Tujuan Prodi S1 Keperawatan UM Banjarmasin
BAB 2 Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran
2.1. Profil lulusan
2.2. Capaian Pembelajaran
2.3. Capaian Pembelajaran terkait mata kuliah
BAB 3 Rancangan Pembelajaran Semester
3.1. Gambaran Umum Blok
3.2. Gambaran Metode pembelajaran Blok
3.3. Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
3.4.Daftar Topik Tutorial
3.5.Daftar Skill Lab
BAB 4 Metedo Evaluasi
4.1. Metode Evaluasi
4.2. Rubrik penilaian
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
SUPLEMEN………………………………………………………………………
LAMPIRAN MATERI……………………………………………………………
BAB 1
VISI, MISI DAN TUJUAN

1.1. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


1.1.1. Visi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Menjadi universitas terkemuka, unggul, profesional, berkarakter islam
yang berkemajuan di Kalimantan tahun 2025.
1.1.2. Misi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
1.1.2.1.Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi untuk
pengembangan ilmu, profesionalisme dan karakter peserta didik.
1.1.2.2.Menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan untuk kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).
1.1.2.3.Mengabdikan keahlian dalam bidang IPTEKS untuk kepentingan
masyarakat.
1.1.2.4.Mengelola pendidikan tinggi secara efektif dan efisien dalam
suasana akademik yang Islami dan bermartabat.
1.1.3. Tujuan penyelenggaraan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
1.1.3.1.Terwujudnya universitas yang unggul dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
1.1.3.2 Terwujudnya pendidikan yang menghasilkan lulusan yang
professional dan berkepribadian Islam, menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
1.1.3.3 Terwujudnya hasil penelitian yang dapat menjadi rujukan
informasi ilmiah pada skala regional, nasional dan internasional.
1.1.3.4 Terselenggaranya pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud
implementasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berlandaskan
nilai-nilai Islami
1.1.3.5 Terselenggaranya tata kelola pendidikan tinggi yang efektif dan
efisien dalam suasana kampus Islami yang bermartabat.
1.2.Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan UM
Banjarmasin
1.2.1. Visi Fakultas Keperawatan dan Ilmu KesehatanUM Banjarmasin
Menjadi Fakultas terkemuka yang memiliki keunggulan akademik dan
professional di bidang kesehatan, dengan mengintegrasikan nilai-nilai
Islam dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni tahun 2025.
1.2.2. Misi Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan UM Banjarmasin
1.2.2.1.Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas di bidang ilmu
keperawatan dan kesehatan dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam
serta etik keprofesian dengan keunggulan kegawatdaruratan
untuk membentuk cendikiawan muttaqin dan berdaya saing.
1.2.2.2.Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian kepada
masyarakat untuk mewujudkan kemandirian masyarakat hidup
sehat diberbagai rentang kehidupan.
1.2.2.3.Mengembangkan riset-riset inovatif secara terus menerus untuk
mengembangkan pengetahuan dan teknologi dibidang profesi
keperawatan dan kesehatan yang dimplikasikan untuk pelayanan
keperawatan dan kesehatan serta kemaslahatan umat.
1.2.2.4.Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan
Catur Dharma perguruan tinggi
1.2.3. Tujuan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan UM Banjarmasin
1.2.3.1. . Menghasilkan lulusan perawat unggul yang memiliki
kemampuan keperawatan profesional dan Islami.
1.2.3.2. . Terlaksananya kurikulum berbasis kompetensi yang
berdasarkan perkembangan IPTEK, nilai-nilai Islam dan etik
keprofesian.
1.2.3.3. . Terwujudnya strategi pembelajaran sesuai dengan metode
mutakhir
1.2.3.4. . Tersedianya sarana dan prasarana untuk mendukung
terciptanya suasana akademik yang kondusif
1.2.3.5. . Terlaksananya penelitian keperawatan dan kesehatan
berkesinambungan yang dapat menjadi rujukan informasi ilmiah
pada skala regional, nasional dan internasional.
1.2.3.6. . Terlaksananya pengembangan dan pelaksanaan pengabdian
masyarakat di bidang keperawatan
1.2.3.7. . Terwujudnya jejaring kerjasama dengan berbagai pihak baik
dalam negeri maupun luar negeri

1.3.Visi,Misi, dan Tujuan Prodi S1 Keperawatan UM Banjarmasin


1.3.1. Visi Prodi S1 Keperawatan UM Banajrmasin
Menjadi Program Studi Pendidikan Ners yang unggul, berdaya saing
dan mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam bidang akademik dan
klinik di Tingkat Nasional tahun 2025.
1.3.2. Misi Prodi S1 Keperawatan UM Banajrmasin
1.3.2.1.Menyelenggarakan pendidikan ners yang memiliki keunggulan
kegawatdaruratan trauma dengan mengintegrasikan nilai-nilai
Islam.
1.3.2.2.Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk
mengimplimentasikan ilmu keperawatan dalam mewujudkan
pola hidup sehat di masyarakat.
1.3.2.3.Mengembangkan riset inovatif dalam pengetahuan dan teknologi
keperawatan untuk pelayanan keperawatan serta kemaslahatan
umat.
1.3.2.4.Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan
Catur Dharma perguruan tinggi.

1.3.3. Tujuan Prodi S1 Keperawatan


1.3.3.1.Menghasilkan ners unggul yang memiliki kemampuan
akademik dan klinik yang Islami.
1.3.3.2.Terlaksananya kurikulum berbasis kompetensi yang
berdasarkan perkembangan IPTEK, nilai-nilai Islam dan etik
keprofesian.
1.3.3.3.Terwujudnya strategi pembelajaran sesuai dengan metode
mutakhir
1.3.3.4.Tersedianya sarana dan prasarana untuk mendukung terciptanya
suasana akademik yang kondusif
1.3.3.5.Terlaksananya penelitian keperawatan dan kesehatan
berkesinambungan yang dapat menjadi rujukan informasi ilmiah
pada skala regional, nasional dan internasional.
1.3.3.6.Terlaksananya pengembangan dan pelaksanaan pengabdian
masyarakat di bidang keperawatan gawatdarurat pada khususnya
dan keperawatan pada umumnya.
1.3.3.7.Terwujudnya jejaring kerjasama dengan berbagai pihak baik
dalam negeri maupun luar negeri
BAB 2
PROFIL LULUSAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

2.1. Profil Lulusan


2.1.1. Profil Lulusan Ners Berdasarkan Asosiasi Profesi

Profil lulusan merupakan peran yang diharapkan dapat dilakukan oleh


lulusan program studi di masyarakat atau dunia kerja. Adapun profil
lulusan program studi profesi Ners berdasarkan hasil keputusan Asosiasi
Intitusi Pendidikan Ners (AIPNI) dan PPNI

2.1.2. Profil Lulusan Prodi S1 Keperawatan UM Banjarmasin

Profil lulusan program studi profesi Ners UM Banjarmasin adalah sebagai


berikut :

Profil Lulusan Deskripsi Profil


Care Provider Pemberi asuhan keperawatan yang holistic,
komprehensif, dan unggul dibidang
kegawatdaruratan trauma
Communicator Penghubung proses interaksi dan transaksi antara
klien, keluarga, dan tim kesehatan
Educator Pendidik dan promotor kesehatan bagi klien,
keluarga, dan masyarakat pada berbagai tingkat
usia.
Manager Leader yang berwibawa dalam tatanan praktik
rumah sakit ataupun masyarakat
Researcher Peneliti pemula yang dapat melakukan riset
sederhana sesuai metodelogi dan prinsip etika
penelitian.
Ners Islami Ners yang mengaplikasikan nilai-nilai Islam
berkemajuan yanginovatif dan kreatif, dalam pelayanan asuhan
keperawatan yang berbasis evidence based nursing.
2.2. Capaian Pembelajaran

Aspek Kode Rumusan LO Program Studi sesuai KKNI


Kompete CP
nsi
Sikap S1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mampu menunjukkan sikap religius
S2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama,moral,
dan etika
S3 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika
akademik
S4 Berperan sebagai warga negara yang bangga
dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta
rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
S5 Menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinil orang lain
S6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan hukum
serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan
S7 Berkontribusi dalam peningkatan mutu
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban
berdasarkan pancasila
S8 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
S9 Menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan
S10 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
S11 Mampu bertanggung gugat terhadap praktik
profesional meliputi kemampuan menerima
tanggung gugat terhadap keputusan dan
tindakan profesional sesuai dengan lingkup
praktik di bawah tanggungjawabnya, dan
hukum/peraturan perundangan
S12 Mampu melaksanakan praktik keperawatan
dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai
dengan Kode Etik Perawat Indonesia
S13 Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai
budaya yang dianut dan martabat klien,
Menghormati hak klien untuk memilih dan
menentukan sendiri asuhan keperawatan dan
kesehatan yang diberikan, serta bertanggung
jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi
tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh
dalam kapasitas sesuai dengan lingkup
tanggungjawabnya.
S14 Menunjukan cara beragama yang lurus dan
moderat.
S15 Menunjukan cara beragama yang mampu
menggerakan untuk berbuat kebaikan dan
mencegah kemungkaran
S16 Memiliki sikap sebagai change agent (agen
pembaharu) lingkungan pekerjaannya.
Pengata P1 Menguasai filosofi, paradigma, teori
huan keperawatan, khususnya konseptual model dan
middle range theories;
P2 Menguasai konsep teoritis ilmu biomedik;

P3 Menguasai nilai-nilai kemanusiaan(humanity


values);
P4 Menguasai teknik, prinsip dan prosedur
pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan yang
dilakukan secara mandiri atau berkelompok ,
pada bidang keilmuan keperawatan dasar,
keperawatan medikal bedah, keperawatan anak,
keperawatan maternitas, keperawatan jiwa,
keperawatan keluarga, keperawatan gerontik,
dan keperawatan komunitas, keperawatan gawat
darurat dan kritis, manajemen keperawatan,
serta keperawatan bencana;
P5 Menguasai konsep dan teknik penegakkan
diagnosis asuhan keperawatan;
P6 Menguasai konsep teoretis komunikasi
terapeutik;
P7 Menguasai konsep, prinsip, dan teknik
penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan penyakit pada
level primer, sekunder dan tertier;
P8 Menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup
lanjut (advance life support) dan penanganan
trauma (basic trauma cardiac life
support/BTCLS) pada kondisi
kegawatdaruratan dan bencana;
P9 Menguasai konsep dan prinsip manajemen
keperawatan secara umum dan dalam
pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien
di berbagai tatanan pelayanan kesehatan;
P10 Menguasai pengetahuan faktual tentang sistem
informasi asuhan keperawatan dan kesehatan
P11 Menguasai prinsip-prinsip K3, hak dan
perlindungan kerja ners, keselamatan pasien dan
perawatan berpusat atau berfokus pada pasien
P12 Menguasai metode penelitian ilmiah

P13 Menguasai konsep iman dan Islam sesuai Al


Qur’an dan Sunnah
P14 Menguasai konsep ibadah, akhlak dan
muamalah sesuai Al Qur’an dan Sunnah
P15 Menguasai konsep pengetahuan tentang
kemuhammadiyahan
P16 Menguasai konsep Islam dan IPTEK dalam
pelayanan keperawatan
P17 Menguasai keterampilan berbahasa Inggris
dalam keperawatan
P18 Menguasai konsep teori dan istilah
kegawatdaruratan trauma
P19 Menguasai konsep pengetahuan tentang
interprofesional education dan colaboration
(IPE dan IPC)
P20 Menguasai konsep teknologi informasi dan
konsep Evidance Based Nursing Practice
P21 Menguasai konsep pengetahuan penyakit
tropis di Kaliamantan, Nasional dan global
Ketera KU 1 Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis
mpilan pekerjaan yang spesifik, dan memiliki
Umum kompetensi kerja yang minimal setara dengan
standar kompetensi kerja profesinya;
KU 2 Membuat keputusan yang independen dalam
menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan
pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
KU 3 Menyusun laporan atau kertas kerja atau
menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan
prosedur baku, serta kode etik profesinya, yang
dapat diakses oleh masyarakat akademik;
KU 4 Mengomunikasikan pemikiran/argumen atau
karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi, dan kewirausahaan,
yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat
terutama masyarakat profesinya;
KU 5 Meningkatkan keahlian keprofesiannya pada
bidang yang khusus melalui pelatihan dan
pengalaman kerja;
KU 6 Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
profesinya sesuai dengan kode etik profesinya;
KU 7 Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil
kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri
dan oleh sejawat
KU 8 Memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah pada bidang
profesinya
KU 9 Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang
dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang
profesinya
KU 10 Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja
dengan masyarakat profesi dan kliennya;
KU 11 Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit,
mengamankan, dan menemukan kembali data
dan informasi untuk keperluan pengembangan
hasil kerja profesinya; meningkatkan kapasitas
pembelajaran secara mandiri
KU 12 Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara
mandiri
Ketera KK 1 Mampu memberikan asuhan keperawatan yang
mpilan lengkap dan berkesinambungan yang menjamin
Khusus keselamatan klien (patient safety) sesuai standar
asuhan keperawatan dan berdasarkan
perencanaan keperawatan yang telah atau belum
tersedia;
KK 2 Mampu memberikan asuhan keperawatan pada
area spesialisasi (keperawatan medikal bedah,
keperawatan anak, keperawatan maternitas,
keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas
(termasuk keperawatan keluarga dan
keperawatan gerontik) sesuai dengan delegasi
dari ners spesialis;
KK 3 Mampu melaksanakan prosedur penanganan
trauma dasar dan jantung (basic trauma and
cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat
darurat/bencana sesuai standar dan
kewenangannya;
KK 4 Mampu memberikan (administering) obat oral,
topical, nasal, parenteral, supositoria dan
intratekal, sesuai standar pemberian obat dan
kewenangan yang didelegasikan.
KK5 Mampu menegakkan diagnosis keperawatan
dengan kedalaman dan keluasan terbatas
berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil
kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan
prioritas asuhan keperawatan

KK6 Mampu menyusun dan mengimplementasikan


perencanaan asuhan keperawatansesuai standar
asuhan keperawatan dan kode etik perawat,
yang peka budaya, menghargai keragaman
etnik, agama dan faktor lain dari klien individu,
keluarga dan masyarakat
KK7 Mampu melakukan tindakan asuhan
keperawatan atas perubahan kondisi klien yang
tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan
melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada
penanggung jawab perawatan;
KK8 Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana
asuhan keperawatan secara reguler dengan/atau
tanpa tim kesehatan lain;
KK 9 Mampu melakukan komunikasi terapeutik
dengan klien dan memberikan informasi yang
akurat kepada klien dan/atau keluarga
/pendamping/penasehat utnuk mendapatkan
persetujuan keperawatan yang menjadi
tanggung jawabnya;
KK 10 Mampu melakukan studi kasus secara teratur
dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi
serta peer review tentang praktik keperawatan
yang dilaksanakannya;
KK 11 Mampu melaksanakan penanganan bencana
sesuai SOP;
KK 12 Mampu melakukan upaya pencegahan
terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan
keperawatan;
KK 13 Mampu mengelola sistem pelayanan
keperawatan dalam satu unit ruang rawatdalam
lingkup tanggungjawabnya;
KK 14 Mampu melakukan penelitian dalam bidang
keperawatan untuk menghasilkan langkah-
langkah pengembangan strategis organisasi;
KK 15 Mampu merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi program promosi kesehatan,
melalui kerjasama dengan sesama perawat,
profesional lain serta kelompok masyarakat
untuk mengurangi angka kesakitan,
meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang
sehat.
KK 16 Mampu melakukan pengkajian secara
komprehensif
KK 17 Mampu memepersiapkan pasien yang akan
dilakukan pemeriksaan penunjang
KK 18 Mampu memberikan asuhan keperawatan
yang komprehensif berlandaskan nilaia-nilai
Islam
KK 19 Mampu mengelola asuhan keperawatan
kegawatdaruratan trauma secara
komprehensif
KK 20 Mampu mengaplikasikan penggunaan terapi
komplementer dalam asuhan keperawatan
Keterangan:
Semua Font yang di bold pada ranah sikap, pengetahuan dan keteramapilan
khusus merupakan CP penciri program studi.

2.3. Capaian pembelajaran terkait mata kuliah (cantumkan sesuai MK saja)

Capaian Kode Kode Mata Kode


CP Bahan Kajian
Pembelajaran BK Kuliah MK
(BK)
(CP)
(MK)
Bertakwa kepada S1 Konsep agama Agama UMB000
Tuhan Yang dan BK 1 (Keimanan 7
Maha Esa dan ketauhidan dan
mampu Kemanusian
menunjukan sikap Konsep )
religius keyakinan BK 2
beragama

Menunjukan S14 Konsep agama


cara beragama dan BK 1
yang lurus dan ketauhidan
moderat.
Konsep
keyakinan BK 2
beragama
Menguasai P13 Konsep agama
konsep iman dan dan BK 1
Islam sesuai Al ketauhidan
Qur’an dan
Sunnah Konsep
keyakinan BK 2
beragama

Menjunjung S2 Pancasila Pancasila UMB000


tinggi nilai sebagai BK 3 1
kemanusiaan ideologi
dalam
menjalankan
tugas berdasarkan Nilai-nilai
BK 4
agama,moral, dan Pancasila
etika
Menginternalisasi S3 Pancasila
nilai, norma, dan sebagai BK 3
etika akademik ideologi

Nilai-nilai
BK 4
Pancasila

Berperan sebagai S4 Kewarganegar Kewargane UMB000


warga negara BK 5
aan garaan 2
yang bangga dan
cinta tanah air,
memiliki
nasionalisme serta Wawasan
rasa BK 6
nusantara
tanggungjawab
pada negara dan
bangsa
Bekerja sama dan S6 Kewarganegar
memiliki BK 5
aan
kepekaan hukum
serta kepedulian
Wawasan
terhadap BK 6
masyarakat dan nusantara
lingkungan
Berkontribusi S7 Kewarganegar
dalam BK 5
aan
peningkatan mutu
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa,
Wawasan
bernegara, dan BK 6
kemajuan nusantara
peradaban
berdasarkan
pancasila
Taat hukum dan S8 Kewarganegar
disiplin dalam BK 5
aan
kehidupan
bermasyarakat Wawasan
dan bernegara BK 6
nusantara

Menguasai P12 Kaidah Bahasa UMB000


metode penelitian Penulisan BK 7 Indonesia 1
ilmiah Ilmiah

Konsep
penggunaan
bahasa BK 8
Indonesia yang
baik dan benar

Menginternalisasi S9 Konsep Kewirausah UMB001


BK 9
semangat kewirausahaan an/Enterpre 2
kemandirian, unership
kejuangan, dan Enterpreneursh
kewirausahaan ip dan
pengembangan BK 10
praktik
professional

Menunjukan S15 Konsep ibadah UMB000


BK 11
cara beragama dalam Islam 8
yang mampu
menggerakan Konsep
untuk berbuat akhlakul
kebaikan dan karimah dalam BK 12
mencegah Islam dan
kemungkaran Etika Islami
dalam praktik
keperawatan

Menguasai P14 Konsep ibadah


BK 11
konsep ibadah, dalam Islam
akhlak dan
muamalah sesuai Konsep
Al Qur’an dan akhlakul
Sunnah karimah dalam
Islam dan BK 12
Etika Islami
dalam praktik
keperawatan

Mampu KK18 Konsep


memberikan akhlakul
asuhan karimah dalam
keperawatan Islam dan BK 12
yang Etika Islami
komprehensif dalam praktik
berlandaskan keperawatan
nilai-nilai Islam
Menguasai P15 Konsep AIK 3 UMB000
konsep kemuhammadi BK 13 (Kemuham 9
pengetahuan yahan madiyahan)
tentang
kemuhammadiy Konsep
ahan muhammadiya
h sebagai BK 14
organisasi
Islam

Menguasai P16 Kajian Islam AIK 4 UMB001


konsep Islam tentang Ilmu (Islam dan 0
BK 15
dan IPTEK pengetahuan IPTEK)
dalam pelayanan dan teknologi
keperawatan
Kemajuan
ilmu dan BK 16
teknologi di
bidang
kesehatan

Menguasai P17 Tata bahasa Bahasa UMB000


keterampilan dan kosakata BK 17 Inggris I / 4
berbahasa bahasa Inggris General
Inggris dalam Ingglish
keperawatan Konsep
penggunaan BK 18
bahasa Inggris

Menguasai P4 Konsep dan Keperawata SKP120


teknik, prinsip prinsip n dasar I 1
BK 19
dan prosedur kebutuhan
pelaksanaan dasar manusia
asuhan/ praktik
keperawatan yang
dilakukan secara
mandiri atau
berkelompok ,
pada bidang
keilmuan
keperawatan
dasar,
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak, Prosedur klinik
BK 20
keperawatan keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
keperawatan
keluarga,
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;

Mampu KK1 Konsep dan


memberikan prinsip
BK 19
asuhan kebutuhan
keperawatan yang dasar manusia
lengkap dan
berkesinambunga
n yang menjamin
keselamatan klien
(patient safety)
sesuai standar
asuhan Prosedur klinik
BK 20
keperawatan dan keperawatan
berdasarkan
perencanaan
keperawatan yang
telah atau belum
tersedia;

Mampu KK2 Konsep dan


memberikan prinsip
BK 19
asuhan kebutuhan
keperawatan pada dasar manusia
area spesialisasi
(keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas, Prosedur klinik
BK 20
keperawatan jiwa, keperawatan
atau keperawatan
komunitas
(termasuk
keperawatan
keluarga dan
keperawatan
gerontik) sesuai
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Mampu KK4 Konsep Keperawata SKP120


memberikan pengkajian BK 21 n dasar II 6
(administering) keperawatan
obat oral, topical,
nasal, parenteral,
supositoria dan
intratekal, sesuai Prosedur
standar pemberian pemberian BK 23
obat dan obat
kewenangan yang
didelegasikan.

Mampu KK17 Konsep


memepersiapkan persiapan
pasien yang akan pasien untuk BK 22
dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan penunjang
penunjang
Menguasai P2 Biologi sel dan Ilmu dasar SKP120
BK 24
konsep teoritis genetika Keperawata 3
ilmu biomedik; nI
Anatomi
BK 25
manusia

Fisiologi
BK 26
manusia

Prinsip
BK 27
homeostasis

Kimia dan
Metabolisme BK 28
tubuh

Fisika BK 29
keperawatan

Menguasai P2 Respon imun BK 30 Ilmu dasar SKP220


konsep teoritis Keperawata 8
ilmu biomedik; Patofisiologi BK 31 n II
Farmakologi BK 32

Mikrobiologi
BK 33
parasitologi

Gizi dan diet BK 34

Menunjukkan S10 Caring BK 35 Konsep SKP120


sikap dasar 2
bertanggungjawa Standar Profesi Keperawata
BK 36
b atas pekerjaan Keperawatan nI
di bidang Etika
keahliannya BK 37
keperawatan
secara mandiri.
Konsep
profesionalism
BK 38
e dalam
keperawatan

Hukum dan
perundangan
BK 39
dalam
keperawatan

Mampu S11 Caring BK 35


bertanggung
gugat terhadap Standar Profesi
BK 36
praktik Keperawatan
profesional Etika
meliputi BK 37
keperawatan
kemampuan
menerima Konsep
tanggung gugat profesionalism
BK 38
terhadap e dalam
keputusan dan keperawatan
tindakan
profesional sesuai
dengan lingkup Hukum dan
praktik di bawah perundangan
BK 39
tanggungjawabny dalam
a, dan keperawatan
hukum/peraturan
perundangan
Bekerja di bidang KU1 Caring BK 35
keahlian pokok
untuk jenis Standar Profesi
BK 36
pekerjaan yang Keperawatan
spesifik, dan Etika
memiliki BK 37
keperawatan
kompetensi kerja
yang minimal Konsep
setara dengan profesionalism
BK 38
standar e dalam
kompetensi kerja keperawatan
profesinya;
Hukum dan
perundangan
BK 39
dalam
keperawatan

Bertanggungjawa KU6 Caring BK 35


b atas pekerjaan
di bidang Standar Profesi
BK 36
profesinya sesuai Keperawatan
dengan kode etik Etika
profesinya; BK 37
keperawatan

Konsep
profesionalism
BK 38
e dalam
keperawatan

Hukum dan
perundangan BK 39
dalam
keperawatan

Mampu KK6 Caring BK 35


menyusun dan
mengimplementas Standar Profesi
BK 36
ikan perencanaan Keperawatan
asuhan Etika
keperawatansesua BK 37
keperawatan
i standar asuhan
keperawatan dan Konsep
kode etik perawat, profesionalism
BK 38
yang peka e dalam
budaya, keperawatan
menghargai
keragaman etnik, Hukum dan
agama dan faktor perundangan
BK 39
lain dari klien dalam
individu, keluarga keperawatan
dan masyarakat
Mampu KK12 Caring BK 35
melakukan upaya
pencegahan Standar Profesi
BK 36
terjadinya Keperawatan
pelanggaran Etika
dalam praktik BK 37
keperawatan
asuhan
keperawatan; Konsep
profesionalism
BK 38
e dalam
keperawatan

Hukum dan
perundangan
BK 39
dalam
keperawatan

Menguasai P5 Konsep BK 40 Konsep SKP220


konsep dan teknik berpikir kritis dasar 7
penegakkan dan sistematis Keperawata
diagnosis asuhan Proses BK 41 n II
keperawatan; keperawatan

Konsep BK 42
dianosa
keperawatan
NANDA,
NOC, NIC

Prinsip BK 43
dokumentasi
keperawatan

Membuat KU2 Konsep BK 40


keputusan yang berpikir kritis
independen dalam dan sistematis BK 41
menjalankan
pekerjaan Proses
profesinya keperawatan
berdasarkan
pemikiran logis,
kritis, sistematis,
dan kreatif;
Melakukan KU7 Proses BK 41
evaluasi secara keperawatan
kritis terhadap
hasil kerja dan Prinsip BK 43
keputusan yang dokumentasi
dibuat dalam keperawatan
melaksanakan
pekerjaannya oleh
dirinya sendiri
dan oleh sejawat
Mendokumentasi KU11 Proses BK 41
kan, menyimpan, keperawatan
mengaudit,
mengamankan, Prinsip BK 43
dan menemukan dokumentasi
kembali data dan keperawatan
informasi untuk
keperluan
pengembangan
hasil kerja
profesinya;
meningkatkan
kapasitas
pembelajaran
secara mandiri
Mampu KK5 Konsep BK 42
menegakkan dianosa
diagnosis keperawatan
keperawatan NANDA,
dengan NOC, NIC
kedalaman dan
keluasan terbatas Prinsip BK 43
berdasarkan dokumentasi
analisis data, keperawatan
informasi, dan
hasil kajian dari
berbagai sumber
untuk menetapkan
prioritas asuhan
keperawatan

Mampu KK6 Proses BK 41


menyusun dan keperawatan
mengimplementas
ikan perencanaan Prinsip BK 43
asuhan dokumentasi
keperawatansesua keperawatan
i standar asuhan
keperawatan dan
kode etik perawat,
yang peka
budaya,
menghargai
keragaman etnik,
agama dan faktor
lain dari klien
individu, keluarga
dan masyarakat

Mampu KK7 Konsep BK 40


melakukan berpikir kritis
tindakan asuhan dan sistematis
keperawatan atas
perubahan kondisi Proses BK 41
klien yang tidak keperawatan
diharapkan secara
cepatdan tepat
dan melaporkan
kondisi dan
tindakan asuhan
kepada
penanggung
jawab perawatan;

Mampu KK8 Konsep BK 40


melakukan berpikir kritis
evaluasi dan dan sistematis
revisi rencana
asuhan Proses BK 41
keperawatan keperawatan
secara reguler
dengan/atau tanpa
tim kesehatan
lain;

Mampu KK10 Proses BK 41


melakukan studi keperawatan
kasus secara
teratur dengan Prinsip BK 43
cara refleksi, dokumentasi
telaah kritis, dan keperawatan
evaluasi serta
peer review
tentang praktik
keperawatan yang
dilaksanakannya;
Mampu KK16 Konsep BK 40
melakukan berpikir kritis
pengkajian secara dan sistematis BK 41
komprehensif
Proses
keperawatan

Prinsip BK 43
dokumentasi
keperawatan

Menguasai P1 Falsafah dan Falsafah SKP120


filosofi, paradigma dan Teori 4
BK 44
paradigma, teori dalam Keperawata
keperawatan, keperawatan n
khususnya
konseptual model Middle range
dan middle range nursing BK 45
theories; theories

Prinsip –
prinsip
BK 46
pendekatan
holistik

Aplikasi
Model dan
Teori dalam
BK 47
Berbagai
Situasi
Pelayanan

Menguasai P6 Komunikasi Komunikasi SKP220


BK 48
konsep teoretis umum dalam 5
komunikasi Keperawata
terapeutik; Komunikasi nI
profesional
dalam BK 49
pelayanan
kesehatan,
Komunikasi
BK 50
efektif

Mampu KK9 Komunikasi


BK 48
melakukan umum
komunikasi
terapeutik dengan Komunikasi
klien dan profesional
memberikan dalam BK 49
informasi yang pelayanan
akurat kepada kesehatan,
klien dan/atau
keluarga
/pendamping/pen
asehat utnuk Komunikasi
mendapatkan BK 50
efektif
persetujuan
keperawatan yang
menjadi tanggung
jawabnya;
Menguasai P6 Komunikasi Komunikasi SKP321
BK 51
konsep teoretis terapuetik dalam 3
komunikasi Keperawata
terapeutik; Komunikasi n II
terapeutik pada
BK 52
berbagai
tingkat usia

Mampu KK9 Komunikasi


BK 51
melakukan terapuetik
komunikasi
terapeutik dengan
klien dan
memberikan Komunikasi
informasi yang terapeutik pada
BK 52
akurat kepada berbagai
klien dan/atau tingkat usia
keluarga
/pendamping/pen
asehat utnuk
mendapatkan
persetujuan
keperawatan yang
menjadi tanggung
jawabnya;
Menguasai P7 Teknik Pendidikan SKP220
konsep, prinsip, penyuluhan BK 53 dan 9
dan teknik kesehatan Promosi
penyuluhan Kesehatan
kesehatan sebagai Konsep
bagian dari upaya pencegahan BK 54
pencegahan penyakit
penularan Konsep
penyakit pada promosi
level primer, kesehatan pada BK 55
sekunder dan berbagai
tertier; tingkat usia

Pendidikan
dalam
keperawatan
BK 56
(konsep
teaching and
learning)

Meningkatkan KU5 Pendidikan


keahlian dalam
keprofesiannya keperawatan
pada bidang yang BK 56
(konsep
khusus melalui teaching and
pelatihan dan learning)
pengalaman kerja;
Meningkatkan KU12 Pendidikan
kapasitas dalam
pembelajaran keperawatan
BK 56
secara mandiri (konsep
teaching and
learning)
Mampu KK15
merencanakan,
melaksanakan
dan mengevaluasi
program promosi
kesehatan,
melalui Pendidikan
kerjasama dengan dalam
sesama perawat, keperawatan
BK 56
profesional lain (konsep
serta kelompok teaching and
masyarakat untuk learning)
mengurangi
angka kesakitan,
meningkatkan
gaya hidup dan
lingkungan yang
sehat.

Menguasai P10 Teknologi Sistem SKP321


pengetahuan Informasi Informasi 0
BK 57
faktual tentang dalam Keperawata
sistem informasi keperawatan n
asuhan
keperawatan dan Teknik
kesehatan penulusuran
BK 58
evidace based
nursing

Dokumentasi
asuhan
keperawatan
BK 59
dan kesehatan
berbasis
teknologi

Menghargai S5 Konsep Psikososial SKP321


keanekaragaman transkultural BK 60 dan Budaya 4
budaya, keperawatan dalam
pandangan, Konsep diri BK 61 Keperawata
agama, dan n
kepercayaan,
Stres dan
serta pendapat BK 62
adaptasi
atau temuan
orisinil orang lain
Mampu S12
melaksanakan
praktik
keperawatan Konsep
dengan prinsip transkultural BK 60
etis dan peka keperawatan
budaya sesuai
dengan Kode Etik
Perawat Indonesia

Memiliki sikap S13 Konsep


menghormati hak transkultural BK 60
privasi, nilai keperawatan
budaya yang
dianut dan Konsep diri BK 61
martabat klien,
Menghormati hak
klien untuk
memilih dan
menentukan
sendiri asuhan
keperawatan dan
kesehatan yang
diberikan, serta
bertanggung
jawab atas Stres dan
BK 62
kerahasiaan dan adaptasi
keamanan
informasi tertulis,
verbal dan
elektronik yang
diperoleh dalam
kapasitas sesuai
dengan lingkup
tanggungjawabny
a.
Mampu KK6 Konsep
menyusun dan transkultural BK 60
mengimplementas keperawatan
ikan perencanaan
asuhan Konsep diri BK 61
keperawatansesua
i standar asuhan
keperawatan dan
kode etik perawat,
yang peka
budaya, Stres dan
menghargai BK 62
adaptasi
keragaman etnik,
agama dan faktor
lain dari klien
individu, keluarga
dan masyarakat
Menguasai P11 Konsep K3 BK 63 Keselamata SKP321
prinsip-prinsip n Pasien 5
K3, hak dan Patient Safety dan
perlindungan dan Infection Keselamata
kerja ners, Control n Kesehatan
BK 64
keselamatan dengan 6 Kerja dalam
pasien dan indikator Keperawata
perawatan standar JCI) n
berpusat atau Sanitasi
berfokus pada BK 65
lingkungan
pasien
Menguasai P4 Konsep BK 66 Keperawata SKP321
teknik, prinsip keperawatan n Medikal 1
dan prosedur medikal bedah Bedah I
pelaksanaan berdasarkan
asuhan/ praktik aspek legal
keperawatan yang etik
dilakukan secara
mandiri atau
berkelompok ,
pada bidang
keilmuan
keperawatan
dasar,
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
keperawatan
keluarga,
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Menguasai P20 Evidence
konsep teknologi based practice
informasi dan dalam
konsep Evidance penatalaksanaa
Based Nursing n masalah pada
BK 67
Practice kasus
keperawatan
medikal bedah
di berbagai
system

Mampu KK1 Konsep BK 66


memberikan keperawatan
asuhan medikal bedah
keperawatan yang berdasarkan
lengkap dan aspek legal
berkesinambunga etik
n yang menjamin
keselamatan klien Evidence BK 67
based practice
(patient safety) dalam
sesuai standar penatalaksanaa
asuhan n masalah pada
keperawatan dan kasus
berdasarkan keperawatan
perencanaan medikal bedah
keperawatan yang di berbagai
telah atau belum system
tersedia;
Asuhan
keperawatan
sistem
BK 69
kardiovaskuler
, respirasi dan
hematologi

Mampu KK2 Konsep BK 66


memberikan keperawatan
asuhan medikal bedah
keperawatan pada berdasarkan
area spesialisasi aspek legal
(keperawatan etik
medikal bedah,
keperawatan Evidence
anak, based practice
keperawatan dalam
maternitas, penatalaksanaa
keperawatan jiwa, n masalah pada
BK 67
atau keperawatan kasus
komunitas keperawatan
(termasuk medikal bedah
keperawatan di berbagai
keluarga dan system
keperawatan
Asuhan
gerontik) sesuai
keperawatan
dengan delegasi BK 69
sistem
dari ners
kardiovaskuler
spesialis;
, respirasi dan
hematologi

Mampu KK18
memberikan Konsep Islami
asuhan dalam
keperawatan perawatan
BK 68
yang pasien dengan
komprehensif masalah
berlandaskan medikal bedah
nilai-nilai Islam

Menguasai P4 Asuhan Keperawata SKP421


teknik, prinsip keperawatan n Medikal 8
dan prosedur sistem imun, Bedah II
pelaksanaan endokrin, BK 70
asuhan/ praktik pencernaan,
keperawatan yang dan
dilakukan secara perkemihan
mandiri atau
berkelompok , Konsep
pada bidang penyakit tropis
keilmuan di daerah, BK 71
keperawatan nasional dan
dasar, global
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas, Asuhan
keperawatan jiwa, keperawatan
keperawatan BK 72
sistem
keluarga, perkemihan
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Menguasai P21
konsep Konsep
pengetahuan penyakit tropis
penyakit tropis di daerah, BK 71
di Kaliamantan, nasional dan
Nasional dan global
global
Mampu KK1 Asuhan
memberikan keperawatan
asuhan sistem imun,
keperawatan yang endokrin, BK 70
lengkap dan pencernaan,
berkesinambunga dan
n yang menjamin perkemihan
keselamatan klien
(patient safety) Konsep
sesuai standar penyakit tropis
asuhan di daerah, BK 71
keperawatan dan nasional dan
berdasarkan global
perencanaan Asuhan
keperawatan yang keperawatan
telah atau belum BK 72
sistem
tersedia; perkemihan

Mampu KK2 Asuhan


memberikan keperawatan
asuhan sistem imun,
keperawatan pada endokrin, BK 70
area spesialisasi pencernaan,
(keperawatan dan
medikal bedah, perkemihan
keperawatan
anak, Konsep BK 71
penyakit tropis
keperawatan di daerah,
maternitas, nasional dan
keperawatan jiwa, global
atau keperawatan
komunitas
(termasuk
keperawatan Asuhan
keluarga dan keperawatan
keperawatan BK 72
sistem
gerontik) sesuai perkemihan
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Mampu KK18
memberikan Konsep Islami
asuhan dalam
keperawatan perawatan
BK 68
yang pasien dengan
komprehensif masalah
berlandaskan medikal bedah
nilai-nilai Islam

Menguasai P4 Asuhan Keperawata SKP522


teknik, prinsip keperawatan n Medikal 2
dan prosedur sistem BK 73 Bedah III
pelaksanaan muskuloskletal
asuhan/ praktik dan integumen
keperawatan yang
dilakukan secara
mandiri atau
berkelompok , Asuhan
pada bidang keperawatan
keilmuan sistem persepsi BK 74
keperawatan sensosri dan
dasar, persyarafan
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
keperawatan
keluarga,
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Asuhan
memberikan keperawatan BK 73
asuhan sistem
keperawatan yang muskuloskletal
lengkap dan dan integumen
berkesinambunga
n yang menjamin
keselamatan klien
(patient safety)
sesuai standar Asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan dan sistem persepsi BK 74
berdasarkan sensosri dan
perencanaan persyarafan
keperawatan yang
telah atau belum
tersedia;

Mampu KK18 Konsep Islami


memberikan dalam
asuhan perawatan BK 68
keperawatan pasien dengan
yang masalah
komprehensif medikal bedah
berlandaskan
nilai-nilai Islam

Mampu KK2 Asuhan


memberikan keperawatan BK 73
asuhan sistem
keperawatan pada muskuloskletal
area spesialisasi dan integumen
(keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa, Asuhan
atau keperawatan keperawatan
komunitas sistem persepsi BK 74
(termasuk sensosri dan
keperawatan persyarafan
keluarga dan
keperawatan
gerontik) sesuai
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Menguasai P4 Prosedur klinik Praktik SKP723


teknik, prinsip medikal bedah Keperawata 6
dan prosedur pada semua BK 75 n Medikal
pelaksanaan gangguan Bedah
asuhan/ praktik sistem tubuh
keperawatan yang
dilakukan secara Pemenuhan
mandiri atau kebutuhan
berkelompok , pada pasien BK 76
pada bidang dewasa
keilmuan gangguan
berbagai
keperawatan sistem tubuh
dasar,
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
keperawatan Terapi
keluarga, komplementer
keperawatan dalam asuhan BK 77
gerontik, dan keperawatan
keperawatan dewasa
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Prosedur klinik
memberikan medikal bedah
asuhan pada semua BK 75
keperawatan yang gangguan
lengkap dan sistem tubuh
berkesinambunga
n yang menjamin Pemenuhan
keselamatan klien kebutuhan
(patient safety) pada pasien
sesuai standar dewasa BK 76
asuhan gangguan
keperawatan dan berbagai
berdasarkan sistem tubuh
perencanaan
Terapi
keperawatan yang
komplementer BK 77
telah atau belum
dalam asuhan
tersedia;
keperawatan
dewasa

Mampu KK2 Prosedur klinik


memberikan medikal bedah
asuhan pada semua BK 75
keperawatan pada gangguan
area spesialisasi sistem tubuh
(keperawatan
medikal bedah, Pemenuhan
keperawatan kebutuhan
anak, pada pasien
keperawatan dewasa BK 76
maternitas, gangguan
keperawatan jiwa, berbagai
atau keperawatan sistem tubuh
komunitas
(termasuk
keperawatan Terapi
keluarga dan komplementer
keperawatan dalam asuhan BK 77
gerontik) sesuai keperawatan
dengan delegasi dewasa
dari ners
spesialis;

Mampu KK18
memberikan Konsep Islami
asuhan dalam
keperawatan perawatan
BK 68
yang pasien dengan
komprehensif masalah
berlandaskan medikal bedah
nilai-nilai Islam

Mampu KK20 Terapi


mengaplikasikan komplementer
penggunaan dalam asuhan BK 77
terapi keperawatan
komplementer dewasa
dalam asuhan
keperawatan

Menguasai P4 Kesehatan Keperawata SKP321


BK 78
teknik, prinsip reproduksi n 2
dan prosedur Maternitas I
pelaksanaan
asuhan/ praktik
keperawatan yang
dilakukan secara
mandiri atau
berkelompok ,
pada bidang
keilmuan
keperawatan
dasar,
keperawatan
medikal bedah, Konsep
keperawatan keperawatan
anak, maternitas
BK 79
keperawatan berdasarkan
maternitas, aspek legal
keperawatan jiwa, etik
keperawatan
keluarga,
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Kesehatan
BK 78
memberikan reproduksi
asuhan
keperawatan yang Konsep BK 79
keperawatan
lengkap dan maternitas
berkesinambunga berdasarkan
n yang menjamin aspek legal
keselamatan klien etik
(patient safety)
sesuai standar Konsep Islami
asuhan dalam
keperawatan dan perawatan BK 80
berdasarkan pasien
perencanaan maternitas
keperawatan yang Konsep asuhan
telah atau belum kehamilan dan
tersedia; BK 81
persalinan
normal

Mampu KK2 Kesehatan


BK 78
memberikan reproduksi
asuhan
keperawatan pada Konsep
area spesialisasi keperawatan
(keperawatan maternitas
BK 79
medikal bedah, berdasarkan
keperawatan aspek legal
anak, etik
keperawatan Konsep Islami
maternitas, dalam
keperawatan jiwa, perawatan BK 80
atau keperawatan pasien
komunitas maternitas
(termasuk
keperawatan
keluarga dan
Konsep asuhan
keperawatan
kehamilan dan
gerontik) sesuai BK 81
persalinan
dengan delegasi
normal
dari ners
spesialis;
Mampu KK18
memberikan
Konsep Islami
asuhan
dalam
keperawatan
perawatan BK 80
yang
pasien
komprehensif
maternitas
berlandaskan
nilai-nilai Islam

Menguasai P4 Konsep asuhan Keperawata SKP421


teknik, prinsip kehamilan dan n 7
BK 82
dan prosedur persalinan Maternitas
pelaksanaan berisiko II
asuhan/ praktik
keperawatan yang Masalah-
dilakukan secara masalah
mandiri atau gangguan BK 83
berkelompok , kesehatan
pada bidang reproduksi
keilmuan Pemenuhan
keperawatan kebutuhan
dasar, pada pasien
keperawatan BK 84
dengan
medikal bedah, masalah
keperawatan reproduksi
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
keperawatan Evidence
keluarga, based practice
keperawatan dalam
gerontik, dan penatalaksanaa BK 85
keperawatan n masalah
komunitas, keperawatan
keperawatan maternitas
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Konsep asuhan
memberikan kehamilan dan
BK 82
asuhan persalinan
keperawatan yang berisiko
lengkap dan
berkesinambunga Masalah-
n yang menjamin masalah
keselamatan klien gangguan BK 83
(patient safety) kesehatan
sesuai standar reproduksi
asuhan Pemenuhan
keperawatan dan kebutuhan
berdasarkan pada pasien
perencanaan BK 84
dengan
keperawatan yang masalah
telah atau belum reproduksi
tersedia;
Evidence
based practice
dalam
penatalaksanaa BK 85
n masalah
keperawatan
maternitas

Mampu KK2 Konsep asuhan


memberikan kehamilan dan
BK 82
asuhan persalinan
keperawatan pada berisiko
area spesialisasi
(keperawatan Masalah-
medikal bedah, masalah
keperawatan gangguan BK 83
anak, kesehatan
keperawatan reproduksi
maternitas, Pemenuhan BK 84
keperawatan jiwa, kebutuhan
atau keperawatan pada pasien
komunitas dengan
(termasuk masalah
keperawatan reproduksi
keluarga dan
keperawatan Evidence
gerontik) sesuai based practice
dengan delegasi dalam
dari ners penatalaksanaa BK 85
spesialis; n masalah
keperawatan
maternitas

Menguasai P20 Evidence


konsep teknologi based practice
informasi dan dalam
konsep Evidance penatalaksanaa BK 85
Based Nursing n masalah
Practice keperawatan
maternitas

Mampu KK18
memberikan
Konsep Islami
asuhan
dalam
keperawatan
perawatan BK 80
yang
pasien
komprehensif
maternitas
berlandaskan
nilai-nilai Islam

Menguasai P4 Konsep Keperawata SKP421


teknik, prinsip keperawatan n Anak I 9
dan prosedur anak dan BK 86
pelaksanaan respon
asuhan/ praktik tumbang anak
keperawatan yang
dilakukan secara Asuhan
mandiri atau keperawatan BK 87
berkelompok , anak sehat
pada bidang
keilmuan
keperawatan
dasar,
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa, Asuhan
keperawatan keperawatan BK 88
keluarga, anak sakit akut
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Konsep
memberikan keperawatan
asuhan anak dan BK 86
keperawatan yang respon
lengkap dan tumbang anak
berkesinambunga
n yang menjamin Asuhan
keselamatan klien keperawatan BK 87
(patient safety) anak sehat
sesuai standar
asuhan
keperawatan dan Asuhan
berdasarkan keperawatan BK 88
perencanaan anak sakit akut
keperawatan yang
telah atau belum
tersedia;

Mampu KK2 Konsep


memberikan keperawatan
asuhan anak dan BK 86
keperawatan pada respon
area spesialisasi tumbang anak
(keperawatan
medikal bedah, Asuhan
keperawatan keperawatan BK 87
anak, anak sehat
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
atau keperawatan
komunitas
(termasuk Asuhan
keperawatan keperawatan BK 88
keluarga dan anak sakit akut
keperawatan
gerontik) sesuai
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Menguasai P4 Asuhan Keperawata SKP522


teknik, prinsip keperawatan n Anak II 3
dan prosedur anak sakit BK 89
pelaksanaan kronis dan
asuhan/ praktik terminal
keperawatan yang
dilakukan secara Asuhan
mandiri atau keperawatan
berkelompok , anak dengan BK 90
pada bidang kebutuhan
keilmuan khusus
keperawatan Evidence
dasar, based practice BK 91
keperawatan dalam
medikal bedah, penatalaksanaa
keperawatan n masalah pada
anak, kasus kritis
keperawatan berbagai
maternitas, system
keperawatan jiwa,
keperawatan
keluarga,
keperawatan
gerontik, dan
Konsep Islami
keperawatan
dalam
komunitas, BK 92
perawatan
keperawatan
pasien anak
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Asuhan
memberikan keperawatan
asuhan anak sakit BK 89
keperawatan yang kronis dan
lengkap dan terminal
berkesinambunga
n yang menjamin Asuhan
keselamatan klien keperawatan
(patient safety) anak dengan BK 90
sesuai standar kebutuhan
asuhan khusus
keperawatan dan Evidence
berdasarkan based practice
perencanaan dalam
keperawatan yang penatalaksanaa
telah atau belum BK 91
n masalah pada
tersedia; kasus kritis
berbagai
system
Konsep Islami
dalam
BK 92
perawatan
pasien anak

Mampu KK2 Asuhan


memberikan keperawatan
asuhan anak sakit BK 89
keperawatan pada kronis dan
area spesialisasi terminal
(keperawatan
medikal bedah, Asuhan
keperawatan keperawatan
anak, anak dengan BK 90
keperawatan kebutuhan
maternitas, khusus
keperawatan jiwa, Evidence
atau keperawatan based practice
komunitas dalam
(termasuk penatalaksanaa
keperawatan BK 91
n masalah pada
keluarga dan kasus kritis
keperawatan berbagai
gerontik) sesuai system
dengan delegasi
dari ners Konsep Islami
spesialis; dalam
BK 92
perawatan
pasien anak

Menguasai P20 Evidence


konsep teknologi based practice
informasi dan dalam
konsep Evidance penatalaksanaa
BK 91
Based Nursing n masalah pada
Practice kasus kritis
berbagai
system
Mampu KK18
memberikan
asuhan Konsep Islami
keperawatan dalam
BK 92
yang perawatan
komprehensif pasien anak
berlandaskan
nilai-nilai Islam

Menguasai P4 Konsep respon Keperawata SKP422


BK 93
teknik, prinsip sehat jiwa n 0
dan prosedur Kesehatan
pelaksanaan Konsep Islami Jiwa I
asuhan/ praktik dalam
BK 94
keperawatan yang perawatan
dilakukan secara pasien jiwa
mandiri atau Trend isu
berkelompok , keperawatan BK 95
pada bidang jiwa
keilmuan
keperawatan Psikodinamika BK 96
dasar,
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
Masalah-
keperawatan
masalah BK 97
keluarga,
gangguan jiwa
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Menguasai P20 Evidence
konsep teknologi based practice
informasi dan dalam
konsep Evidance penatalaksanaa
BK 91
Based Nursing n masalah pada
Practice kasus kritis
berbagai
system

Mampu KK1 Konsep respon


BK 93
memberikan sehat jiwa
asuhan
keperawatan yang Konsep Islami
lengkap dan dalam
BK 94
berkesinambunga perawatan
n yang menjamin pasien jiwa
keselamatan klien Trend isu
(patient safety) keperawatan BK 95
sesuai standar jiwa
asuhan
keperawatan dan Psikodinamika BK 96
berdasarkan
perencanaan Masalah-
keperawatan yang masalah BK 97
telah atau belum gangguan jiwa
tersedia;

Mampu KK2 Konsep respon


BK 93
memberikan sehat jiwa
asuhan
keperawatan pada Konsep Islami
area spesialisasi dalam
BK 94
(keperawatan perawatan
medikal bedah, pasien jiwa
keperawatan Trend isu BK 95
anak, keperawatan
keperawatan jiwa
maternitas,
keperawatan jiwa, Psikodinamika BK 96
atau keperawatan
komunitas
(termasuk
keperawatan
keluarga dan Masalah-
keperawatan masalah BK 97
gerontik) sesuai gangguan jiwa
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Mampu KK18
memberikan
asuhan Konsep Islami
keperawatan dalam
BK 94
yang perawatan
komprehensif pasien jiwa
berlandaskan
nilai-nilai Islam

Menguasai P4 Pemenuhan Keperawata SKP522


teknik, prinsip asuhan n 4
dan prosedur keperawatan Kesehatan
BK 98
pelaksanaan masalah jiwa Jiwa II
asuhan/ praktik diberbagai
keperawatan yang kondisi usia
dilakukan secara
mandiri atau
berkelompok ,
pada bidang Terapi
keilmuan modalitas
BK 99
keperawatan keperawatan
dasar, jiwa
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
keperawatan
keluarga,
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Pemenuhan
memberikan asuhan
asuhan keperawatan
BK 98
keperawatan yang masalah jiwa
lengkap dan diberbagai
berkesinambunga kondisi usia
n yang menjamin
keselamatan klien
(patient safety)
sesuai standar
asuhan Terapi
keperawatan dan modalitas
BK 99
berdasarkan keperawatan
perencanaan jiwa
keperawatan yang
telah atau belum
tersedia;

Mampu KK2 Pemenuhan


memberikan asuhan
asuhan keperawatan BK 98
keperawatan pada masalah jiwa
area spesialisasi diberbagai
(keperawatan kondisi usia
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
atau keperawatan Terapi
komunitas modalitas
(termasuk BK 99
keperawatan
keperawatan jiwa
keluarga dan
keperawatan
gerontik) sesuai
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Mampu KK18
memberikan
asuhan Konsep Islami
keperawatan dalam
BK 94
yang perawatan
komprehensif pasien jiwa
berlandaskan
nilai-nilai Islam

Menguasai P4 Asuhan Keperawata


teknik, prinsip Keperawatan BK 100 n HIV –
dan prosedur Napza AIDS
pelaksanaan
asuhan/ praktik Trend issue SKP422
keperawatan yang penularan BK 101 1
dilakukan secara penyakit HIV
mandiri atau
berkelompok , Penatalaksanaa
pada bidang n keperawatan BK 102
keilmuan pasien HIV
keperawatan
dasar,
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
keperawatan
keluarga,
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Asuhan
memberikan Keperawatan BK 100
asuhan Napza
keperawatan yang
lengkap dan Trend issue
berkesinambunga penularan BK 101
n yang menjamin penyakit HIV
keselamatan klien
(patient safety)
sesuai standar
asuhan
keperawatan dan Penatalaksanaa
berdasarkan n keperawatan BK 102
perencanaan pasien HIV
keperawatan yang
telah atau belum
tersedia;

Menguasai P21 Asuhan BK 100


konsep Keperawatan BK 101
pengetahuan Napza
BK 102
penyakit tropis
di Kaliamantan, Trend issue
Nasional dan penularan
global penyakit HIV

Penatalaksanaa
n keperawatan
pasien HIV

Mampu KK2 Asuhan


memberikan Keperawatan BK 100
asuhan Napza
keperawatan pada
area spesialisasi Trend issue
(keperawatan penularan BK 101
medikal bedah, penyakit HIV
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
atau keperawatan
komunitas Penatalaksanaa
(termasuk n keperawatan BK 102
keperawatan pasien HIV
keluarga dan
keperawatan
gerontik) sesuai
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Menguasai P4 Konsep Keperawata SKP522


teknik, prinsip keperawatan BK 103 n menjelang 5
dan prosedur paliatif ajal dan
pelaksanaan paliatif
asuhan/ praktik Manajemen
BK 104
keperawatan yang pain
dilakukan secara Etik dan
mandiri atau kebijakan pada
BK 105
berkelompok , perawatan
pada bidang pasien paliatif
keilmuan
keperawatan Evidence
dasar, based practice
keperawatan dalam
medikal bedah, penatalaksana
keperawatan an masalah
anak, pada kasus
keperawatan kritis
BK 106
maternitas, berbagai
keperawatan jiwa, system
keperawatan Tinjauan
keluarga, Islami dan
keperawatan budaya dalam
gerontik, dan perawatan
keperawatan pasien paliatif
komunitas, Konsep Islami
keperawatan dalam
gawat darurat dan perawatan
kritis, manajemen dalam
keperawatan, penatalaksanaa BK 107
serta keperawatan n masalah pada
bencana; kasus terminal
berbagai
system

Mampu KK1 Konsep


memberikan keperawatan BK 103
asuhan paliatif
keperawatan yang
lengkap dan Manajemen
BK 104
berkesinambunga pain
n yang menjamin Etik dan
keselamatan klien kebijakan pada BK 105
(patient safety) perawatan
sesuai standar pasien paliatif
asuhan
keperawatan dan Evidence
berdasarkan based practice
perencanaan dalam
keperawatan yang penatalaksana
telah atau belum an masalah
tersedia; pada kasus
kritis
BK 106
berbagai
system
Tinjauan
Islami dan
budaya dalam
perawatan
pasien paliatif

Konsep Islami
dalam
perawatan
dalam
penatalaksanaa BK 107
n masalah pada
kasus terminal
berbagai
system

Mampu KK2 Konsep


memberikan keperawatan BK 103
asuhan paliatif
keperawatan pada
area spesialisasi Manajemen
BK 104
(keperawatan pain
medikal bedah, Etik dan
keperawatan kebijakan pada
anak, BK 105
perawatan
keperawatan pasien paliatif
maternitas,
keperawatan jiwa, Evidence BK 106
based practice
atau keperawatan dalam
komunitas penatalaksana
(termasuk an masalah
keperawatan pada kasus
keluarga dan kritis
keperawatan berbagai
gerontik) sesuai system
dengan delegasi Tinjauan
dari ners Islami dan
spesialis; budaya dalam
perawatan
pasien paliatif

Konsep Islami
dalam
perawatan
dalam
penatalaksanaa BK 107
n masalah pada
kasus terminal
berbagai
system

Menguasai P20 Evidence


konsep teknologi based practice
informasi dan dalam
konsep Evidance penatalaksanaa
Based Nursing n masalah pada
Practice kasus kritis
berbagai BK 106
system
Tinjauan
Islami dan
budaya dalam
perawatan
pasien paliatif

Mampu KK18 Konsep Islami


memberikan dalam BK 107
asuhan perawatan
keperawatan dalam
yang penatalaksanaa
komprehensif n masalah pada
berlandaskan kasus terminal
nilai-nilai Islam berbagai
system

Menguasai P4 Program – Keperawata SKP522


teknik, prinsip program BK 108 n 6
dan prosedur Kesehatan Komunitas I
pelaksanaan
asuhan/ praktik Kebijakan
keperawatan yang pemerintah
BK 109
dilakukan secara tentang
mandiri atau kesehatan
berkelompok ,
pada bidang
keilmuan
keperawatan
dasar,
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas, Issue
keperawatan jiwa, kecenderungan
BK 110
keperawatan masalah
keluarga, komunitas
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Program –
memberikan program BK 108
asuhan Kesehatan
keperawatan yang
lengkap dan Kebijakan
berkesinambunga pemerintah
BK 109
n yang menjamin tentang
keselamatan klien kesehatan
(patient safety)
sesuai standar
asuhan
keperawatan dan Issue
berdasarkan kecenderungan
BK 110
perencanaan masalah
keperawatan yang komunitas
telah atau belum
tersedia;

Mampu KK2 Program –


memberikan program BK 108
asuhan Kesehatan
keperawatan pada
area spesialisasi Kebijakan
(keperawatan pemerintah
BK 109
medikal bedah, tentang
keperawatan kesehatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
atau keperawatan Issue
komunitas kecenderungan
(termasuk BK 110
masalah
keperawatan komunitas
keluarga dan
keperawatan
gerontik) sesuai
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Menguasai P4 Area-area Keperawata SKP622


teknik, prinsip khusus dalam n 7
BK 111
dan prosedur keperawatan Komunitas
pelaksanaan komunitas II
asuhan/ praktik
keperawatan yang Asuhan
dilakukan secara keperawatan BK 112
mandiri atau komunitas
berkelompok ,
pada bidang
keilmuan
keperawatan
dasar,
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas, Jaminan mutu
keperawatan jiwa, asuhan
BK 113
keperawatan keperawatan
keluarga, komunitas
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Area-area
memberikan khusus dalam
BK 111
asuhan keperawatan
keperawatan yang komunitas
lengkap dan Asuhan
berkesinambunga keperawatan BK 112
n yang menjamin komunitas
keselamatan klien
(patient safety)
sesuai standar
asuhan Jaminan mutu
keperawatan dan asuhan
berdasarkan BK 113
keperawatan
perencanaan komunitas
keperawatan yang
telah atau belum
tersedia;

Mampu KK2 Area-area


memberikan khusus dalam
BK 111
asuhan keperawatan
keperawatan pada komunitas
area spesialisasi
(keperawatan Asuhan
medikal bedah, keperawatan BK 112
keperawatan komunitas
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
atau keperawatan
komunitas Jaminan mutu
(termasuk asuhan
keperawatan BK 113
keperawatan
keluarga dan komunitas
keperawatan
gerontik) sesuai
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Mampu KK18 Konsep Islami BK 107


memberikan dalam
asuhan perawatan
keperawatan dalam
yang penatalaksanaa
komprehensif n masalah pada
berlandaskan kasus terminal
nilai-nilai Islam berbagai
system

Menguasai P4 Konsep Keperawata SKP622


teknik, prinsip keluarga sehat BK 114 n Keluarga 8
dan prosedur dan sejahtera
pelaksanaan
asuhan/ praktik Evidence
keperawatan yang based practice
dilakukan secara dalam
mandiri atau penatalaksanaa
BK 115
berkelompok , n masalah pada
pada bidang asuhan
keilmuan keperawatan
keperawatan gerontik
dasar,
keperawatan
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
keperawatan Asuhan
keluarga, keperawatan BK 116
keperawatan keluarga
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;

Menguasai P20 Evidence


konsep teknologi based practice
informasi dan dalam
konsep Evidance penatalaksanaa
BK 115
Based Nursing n masalah pada
Practice asuhan
keperawatan
gerontik

Mampu KK1 Konsep


memberikan keluarga sehat BK 114
asuhan dan sejahtera
keperawatan yang
lengkap dan Evidence
berkesinambunga based practice
n yang menjamin dalam
keselamatan klien penatalaksanaa
BK 115
(patient safety) n masalah pada
sesuai standar asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan dan gerontik
berdasarkan
perencanaan Asuhan
keperawatan yang keperawatan BK 116
telah atau belum keluarga
tersedia;

Mampu KK2 Konsep


memberikan keluarga sehat BK 114
asuhan dan sejahtera
keperawatan pada
area spesialisasi Evidence
(keperawatan based practice
medikal bedah, dalam
keperawatan penatalaksanaa BK 115
anak, n masalah pada
keperawatan asuhan
keperawatan
maternitas, gerontik
keperawatan jiwa,
atau keperawatan
komunitas
(termasuk
keperawatan Asuhan
keluarga dan keperawatan BK 116
keperawatan keluarga
gerontik) sesuai
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Mampu KK18 Konsep Islami


memberikan dalam
asuhan perawatan
keperawatan dalam
yang penatalaksanaa BK 107
komprehensif n masalah pada
berlandaskan kasus terminal
nilai-nilai Islam berbagai
system

Menguasai P4 Konsep Keperawata SKP623


teknik, prinsip holistik proses n Gawat 0
dan prosedur keperawatan Darurat I
pelaksanaan gawat darurat BK 117
asuhan/ praktik berdasarkan
keperawatan yang aspek legal
dilakukan secara etik
mandiri atau
berkelompok , Asuhan
pada bidang keperawatan
keilmuan kegawatdarurat
BK 118
keperawatan an pada
dasar, berbagai
keperawatan sistem
medikal bedah, Evidence BK 119
keperawatan based practice
anak, dalam
keperawatan penatalaksanaa
maternitas, n masalah pada
keperawatan jiwa, kasus
keperawatan kegawatdarurat
keluarga, an berbagai
keperawatan system
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Menguasai P8 Konsep
prinsip dan holistik proses
prosedur bantuan keperawatan
hidup lanjut gawat darurat
(advance life berdasarkan
support) dan aspek legal
penanganan etik
trauma (basic
trauma cardiac Asuhan
life keperawatan BK 117
support/BTCLS) kegawatdarurat
an pada BK 118
pada kondisi
kegawatdaruratan berbagai BK 119
dan bencana; sistem

Evidence
based practice
dalam
penatalaksanaa
n masalah pada
kasus
kegawatdarurat
an berbagai
system

Mampu KK1 Konsep


memberikan holistik proses
asuhan keperawatan
keperawatan yang gawat darurat BK 117
lengkap dan berdasarkan
berkesinambunga aspek legal
n yang menjamin etik
keselamatan klien
(patient safety) Asuhan
sesuai standar keperawatan
asuhan kegawatdarurat
BK 118
keperawatan dan an pada
berdasarkan berbagai
perencanaan sistem
keperawatan yang Evidence
telah atau belum based practice
tersedia; dalam
penatalaksanaa
n masalah pada BK 119
kasus
kegawatdarurat
an berbagai
system

Mampu KK2 Konsep


memberikan holistik proses
asuhan keperawatan
keperawatan pada gawat darurat BK 117
area spesialisasi berdasarkan
(keperawatan aspek legal
medikal bedah, etik
keperawatan
anak, Asuhan
keperawatan keperawatan
maternitas, kegawatdarurat BK 118
keperawatan jiwa, an pada
berbagai
atau keperawatan sistem
komunitas
(termasuk Evidence
keperawatan based practice
keluarga dan dalam
keperawatan penatalaksanaa
gerontik) sesuai n masalah pada BK 119
dengan delegasi kasus
dari ners kegawatdarurat
spesialis; an berbagai
system

Mampu KK19
mengelola Asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan kegawatdarurat
BK 118
kegawatdarurat an pada
an trauma berbagai
secara sistem
komprehensif

Menguasai P20 Evidence


konsep teknologi based practice
informasi dan dalam
konsep Evidance penatalaksanaa
Based Nursing n masalah pada BK 119
Practice kasus
kegawatdarurat
an berbagai
system

Mampu KK3
melaksanakan Asuhan
prosedur keperawatan
penanganan kegawatdarurat
trauma dasar dan BK 118
an pada
jantung (basic berbagai
trauma and sistem
cardiac life
support/BTCLS)
pada situasi gawat
darurat/bencana
sesuai standar dan
kewenangannya;

Menguasai P4 Trauma Keperawata SKP623


BK 120
teknik, prinsip Assesment n Gawat 1
dan prosedur Darurat II
pelaksanaan Scene Size up
asuhan/ praktik Universal BK 121
keperawatan yang precaution
dilakukan secara
mandiri atau
berkelompok ,
pada bidang
keilmuan Management
keperawatan asuhan
dasar, keperawatan
keperawatan pada berbagai
medikal bedah, trauma
keperawatan (Trauma
anak, abdomen,
keperawatan trauma kepala,
maternitas, trauma spinal, BK 122
keperawatan jiwa, trauma
keperawatan muskoluskelet
keluarga, al, trauma
keperawatan thermal,
gerontik, dan trauma
keperawatan pediatrik, dan
komunitas, trauma
keperawatan geriatrik)
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Menguasai P18 Trauma BK 120
konsep teori dan Assesment
istilah
kegawatdarurat Scene Size up
an trauma Universal BK 121
precaution

Management
asuhan
keperawatan
pada berbagai
trauma
(Trauma
abdomen,
trauma kepala,
trauma spinal, BK 122
trauma
muskoluskelet
al, trauma
thermal,
trauma
pediatrik, dan
trauma
geriatrik)

Mampu KK1 Trauma


BK 120
memberikan Assesment
asuhan
keperawatan yang Scene Size up
lengkap dan Universal BK 121
berkesinambunga precaution
n yang menjamin
keselamatan klien Management
(patient safety) asuhan
sesuai standar keperawatan
asuhan pada berbagai
trauma BK 122
keperawatan dan
berdasarkan (Trauma
perencanaan abdomen,
keperawatan yang trauma kepala,
telah atau belum trauma spinal,
tersedia; trauma
muskoluskelet
al, trauma
thermal,
trauma
pediatrik, dan
trauma
geriatrik)

Mampu KK2 Trauma


BK 120
memberikan Assesment
asuhan
keperawatan pada Scene Size up
area spesialisasi Universal BK 121
(keperawatan precaution
medikal bedah, Management
keperawatan asuhan
anak, keperawatan
keperawatan pada berbagai
maternitas, trauma
keperawatan jiwa, (Trauma
atau keperawatan abdomen,
komunitas trauma kepala,
(termasuk trauma spinal, BK 122
keperawatan trauma
keluarga dan muskoluskelet
keperawatan al, trauma
gerontik) sesuai thermal,
dengan delegasi trauma
dari ners pediatrik, dan
spesialis; trauma
geriatrik)

Menguasai P4 Konsep Keperawata SKP723


teknik, prinsip holistic care n kritis 2
dan prosedur dalam BK 123
pelaksanaan perawatan
asuhan/ praktik pasien kritis
keperawatan yang Asuhan
dilakukan secara keperawatan BK 124
mandiri atau pasien kritis
berkelompok ,
pada bidang Pencegahan
keilmuan primer,
keperawatan sekunder, dan
dasar, tersier pada
BK 125
keperawatan masalah pada
medikal bedah, kasus kritis
keperawatan berbagai
anak, sistem
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
keperawatan Evidence
keluarga, based practice
keperawatan dalam
gerontik, dan penatalaksanaa
keperawatan BK 126
n masalah pada
komunitas, kasus kritis
keperawatan berbagai
gawat darurat dan system
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Konsep
memberikan holistic care
asuhan dalam BK 123
keperawatan yang perawatan
lengkap dan pasien kritis
berkesinambunga
n yang menjamin Asuhan
keselamatan klien keperawatan BK 124
(patient safety) pasien kritis
sesuai standar Pencegahan BK 125
asuhan primer,
keperawatan dan sekunder, dan
berdasarkan tersier pada
perencanaan masalah pada
keperawatan yang kasus kritis
telah atau belum berbagai
tersedia; sistem

Evidence
based practice
dalam
penatalaksanaa
BK 126
n masalah pada
kasus kritis
berbagai
system

Mampu KK2 Konsep


memberikan holistic care
asuhan dalam BK 123
keperawatan pada perawatan
area spesialisasi pasien kritis
(keperawatan
medikal bedah, Asuhan
keperawatan keperawatan BK 124
anak, pasien kritis
keperawatan Pencegahan
maternitas, primer,
keperawatan jiwa, sekunder, dan
atau keperawatan tersier pada
komunitas BK 125
masalah pada
(termasuk kasus kritis
keperawatan berbagai
keluarga dan sistem
keperawatan
gerontik)sesuai Evidence
dengan delegasi based practice
dari ners dalam BK 126
spesialis; penatalaksanaa
n masalah pada
kasus kritis
berbagai
system

Menguasai P20 Evidence


konsep teknologi based practice
informasi dan dalam
konsep Evidance penatalaksanaa
BK 126
Based Nursing n masalah pada
Practice kasus kritis
berbagai
system

Menguasai P4 Konsep dasar Keperawata SKP723


teknik, prinsip keperawatan BK 127 n Gerontik 4
dan prosedur gerontik
pelaksanaan
asuhan/ praktik Proses menua BK 128
keperawatan yang Asuhan
dilakukan secara keperawatan BK 129
mandiri atau gerontik
berkelompok ,
pada bidang
keilmuan
keperawatan
dasar,
keperawatan Evidence
medikal bedah, based practice
keperawatan dalam
anak, penatalaksanaa
keperawatan BK 130
n masalah pada
maternitas, asuhan
keperawatan jiwa, keperawatan
keperawatan gerontik
keluarga,
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Konsep dasar
memberikan keperawatan BK 127
asuhan gerontik
keperawatan yang
lengkap dan Proses menua BK 128
berkesinambunga Asuhan
n yang menjamin keperawatan BK 129
keselamatan klien gerontik
(patient safety)
sesuai standar Evidence
asuhan based practice
keperawatan dan dalam
berdasarkan penatalaksanaa
BK 130
perencanaan n masalah pada
keperawatan yang asuhan
telah atau belum keperawatan
tersedia; gerontik

Mampu KK2 Konsep dasar


memberikan keperawatan BK 127
asuhan gerontik
keperawatan pada
area spesialisasi Proses menua BK 128
(keperawatan Asuhan
medikal bedah, keperawatan BK 129
keperawatan gerontik
anak,
keperawatan Evidence
maternitas, based practice
keperawatan jiwa, dalam BK 130
atau keperawatan penatalaksanaa
komunitas n masalah pada
(termasuk asuhan
keperawatan keperawatan
keluarga dan gerontik
keperawatan
gerontik) sesuai
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Menguasai P20 Evidence


konsep teknologi based practice
informasi dan dalam
konsep Evidance penatalaksanaa
BK 130
Based Nursing n masalah pada
Practice asuhan
keperawatan
gerontik

Menguasai P4 Konsep dan Keperawata SKP723


teknik, prinsip karakteristik BK 131 n Bencana 5
dan prosedur bencana
pelaksanaan
asuhan/ praktik
keperawatan yang
dilakukan secara
mandiri atau
berkelompok ,
pada bidang
keilmuan
Prinsip
keperawatan
penanggulanga
dasar, BK 132
n kedaruratan
keperawatan
bencana
medikal bedah,
keperawatan
anak,
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
keperawatan
keluarga,
keperawatan
gerontik, dan
keperawatan
komunitas,
keperawatan
gawat darurat dan
kritis, manajemen
keperawatan,
serta keperawatan
bencana;
Mampu KK1 Konsep dan
memberikan karakteristik BK 131
asuhan bencana
keperawatan yang
lengkap dan
berkesinambunga
n yang menjamin
keselamatan klien
Prinsip
(patient safety)
penanggulanga
sesuai standar
n kedaruratan BK 132
asuhan
bencana
keperawatan dan
berdasarkan
perencanaan
keperawatan yang
telah atau belum
tersedia;

Mampu KK2 Konsep dan


memberikan karakteristik BK 131
asuhan bencana
keperawatan pada
area spesialisasi
(keperawatan Prinsip
medikal bedah, penanggulanga
BK 132
keperawatan n kedaruratan
anak, bencana
keperawatan
maternitas,
keperawatan jiwa,
atau keperawatan
komunitas
(termasuk
keperawatan
keluarga dan
keperawatan
gerontik) sesuai
dengan delegasi
dari ners
spesialis;

Mampu KK11 Konsep dan


melaksanakan karakteristik BK 131
penanganan bencana
bencana sesuai
SOP; Prinsip
penanggulanga
BK 132
n kedaruratan
bencana

Menguasai P12 Konsep dasar Metodologi SKP622


metode penelitian BK 133 Penelitian 9
penelitian
ilmiah
Mampu KK14 Rancangan
BK 134
melakukan peneliitan
penelitian dalam
bidang
keperawatan
untuk
menghasilkan Publikasi
BK 135
langkah-langkah ilmiah
pengembangan
strategis
organisasi;

Mampu KK14 Prinsip-prinsip Biostatistik SKP723


BK 136
melakukan statistik 3
penelitian dalam
bidang penyajian BK 137
keperawatan grafis
untuk
menghasilkan
langkah-langkah statistika
pengembangan BK 138
inferensial
strategis
organisasi;

Memiliki sikap S16 Konsep dasar Manajemen SKP823


sebagai change peran dan Keperawata 7
BK 140
agent (agen fungsi n
pembaharu) manajemen
lingkungan
pekerjaannya. Manajemen
keperawatan
BK 141
suatu unit
ruang rawat

Prinsip dasar
kepemimpinan
BK 142
-manajemen
keperawatan

Konsep
kepemimpinan BK 143
dalam Islam

Menguasai P9 Konsep dasar


konsep dan peran dan
BK 140
prinsip fungsi
manajemen manajemen
keperawatan
secara umum dan Manajemen
dalam keperawatan
BK 141
pengelolaan suatu unit
asuhan ruang rawat
keperawatan
kepada klien di Prinsip dasar
kepemimpinan BK 142
berbagai tatanan
pelayanan -manajemen
kesehatan; keperawatan

Memimpin suatu KU8 Manajemen


tim kerja untuk keperawatan
memecahkan BK 141
suatu unit
masalah pada ruang rawat
bidang profesinya
Mampu KK10 Manajemen
melakukan studi keperawatan
BK 141
kasus secara suatu unit
teratur dengan ruang rawat
cara refleksi,
telaah kritis, dan
Prinsip dasar
evaluasi serta
kepemimpinan
peer review BK 142
-manajemen
tentang praktik
keperawatan
keperawatan yang
dilaksanakannya;
Mampu KK13 Konsep dasar
mengelola sistem peran dan
pelayanan fungsi
keperawatan manajemen
dalam satu unit
Manajemen BK 140
ruang rawat
dalam lingkup keperawatan
BK 141
tanggungjawabny suatu unit
a; ruang rawat BK 142

Prinsip dasar
kepemimpinan
-manajemen
keperawatan

Menguasai P19 Konsep Interprofesi SKP321


konsep interprofesiona onal 6
pengetahuan l education dan BK 144 Education
tentang colaboration &
interprofesional (IPE dan IPC) Colaboratio
education dan n (IPE/IPC)
colaboration Prinsip BK 145
(IPE dan IPC) komunikasi
secara efektif
antar profesi
dalam
menyelesaikan
masalah klien

Bekerja sama KU9 Konsep


dengan profesi interprofesiona
lain yang l education dan BK 144
sebidang dalam colaboration
menyelesaikan (IPE dan IPC)
masalah
pekerjaan bidang Prinsip
profesinya komunikasi
secara efektif
antar profesi BK 145
dalam
menyelesaikan
masalah klien

Mengembangkan KU10 Konsep


dan memelihara interprofesiona
jaringan kerja l education dan BK 144
dengan colaboration
masyarakat (IPE dan IPC)
profesi dan
kliennya; Prinsip
komunikasi
secara efektif
antar profesi BK 145
dalam
menyelesaikan
masalah klien

Menguasai P17 Parts of body BK 146 Bahasa UMB000


keterampilan Inggrish 5
berbahasa Nursing II/Nursing
Inggris dalam Instrument and BK 147 English I
supplies
keperawatan In and around
the hospital,
The Hospital BK 148
team, Hospital
adminission

Nursing
BK 149
Process

Menguasai P17 Teknik Bahasa UMB000


keterampilan Presentation, Inggrish 6
berbahasa Curiculum III/Nursing
BK 150
Inggris dalam Vitae, English II
keperawatan Application
Letter

Job Interview BK 151

TOEFL and
BK 152
TOEIC

Menyusun KU3 Skripsi SKP823


laporan atau 8
kertas kerja atau
menghasilkan
karya desain di
bidang
keahliannya
berdasarkan Membuat BK 153
kaidah rancangan laporan
dan prosedur penelitian
baku, serta kode
etik profesinya,
yang dapat
diakses oleh
masyarakat
akademik;

Mengomunikasik KU4
an BK 153
pemikiran/argume Membuat
n atau karya laporan
inovasi yang penelitian
bermanfaat bagi
pengembangan
profesi, dan
kewirausahaan,
yang dapat
dipertanggungjaw
abkan secara
ilmiah dan etika
profesi, kepada
masyarakat
terutama
masyarakat
profesinya;

Mampu KK14
melakukan
penelitian dalam
bidang
keperawatan
untuk Membuat BK 153
menghasilkan laporan
langkah-langkah penelitian
pengembangan
strategis
organisasi;

Menguasai PP20 Konsep Evidence UMB001


konsep teknologi Evidence Based 1
BK 154
informasi dan Based Nursing Nursing
konsep Evidence Practice Practice
Based Nursing
Practice Analisis
Evidence
BK 155
Based Nursing
Practice
BAB 3
RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER

3.1. Gambaran Umum Blok


Mencakup bobot sks, semester, alokasi waktu pembelajaran, pembagian sks
meteri, topic secara umum, dan focus mata kuliah
3.2. Gambaran Metode Pembelajaran Blok
Strategi Pembelajaran Yang diterapkan?
3.2.1. Tutorial
Tutorial yang dilakukan adalah diskusi dalam kelompok kecil dengan
menggunakan problem based learning (PBL). Mahamahasiswa dibagi
menjadi beberapa kelompok kecil beranggotakan 10 – 15 orang. Tutorial
dijadwalkan 2 kali seminggu dan dilakukan dengan didampingi oleh
fasilitator atau mandiri.

Tugas tutor adalah untuk memfasilitasi kelompok saat tutorial antara


lain: menjelaskan tentang garis besar pembelajaran mata kuliah dan
menjelaskan pendekatan seven jump dalam turorial, memfasilitasi
kelompok untuk menentukan ketua dan sekretaris dan menjelaskan
tugas ketua dan sekretaris. Menjelaskan tata tertib tutorial, mengamati
dan menilai proses tutorial. Selain itu fasilitator bertugas memberikan
umpan balik terhadap pelaksanaan turtorial.

Tugas ketua kelompok adalah membuka dan menutup kegiatan diskusi


kelompok, memimpin kegiatan diskusi kelompok, memberikan motivasi
kepada anggota kelompoknya untuk berperan aktif dalam diskusi.

Tugas sekretaris atau notulen adalah mencatat semua proses kegiatan


diskusi sesuai tahapan seven jump. Tugas anggota kelompok berperan
serta aktif dalam proses tutorial dan semua anggota kelompok
bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan tutorial.
Pada proses tutorial, untuk mencapai tujuan pembelajaran
mahamahasiswa diberikan skenario kasus dan kelompok akan
mendiskusikan kasus tersebut dengan pendekatan seven jump. Setiap
satu skenario akan dibahas dalam dua kali pertemuan. Pembelajaran
tutorial dibagi menjadi 3 bagian yaitu Tutorial I, Belajar Mandiri, dan
Tutorial II

Tabel. Skill Mahamahasiswa dalam Tutorial (PBL)


Preliminary discussion
Langkah Deskripsi Ketua Sekretaris
1. Klarifikasi istilahistilah  Mengajak  Membagi
asing anggota papan tulis
Istilah-istilah asing kelompok untuk menjadi tiga
dalam teks membaca  bagian
diklarifikasi permasalahan.  Menuliskan
 Mengecek  istilah-istilah
anggota sudah  asing
membaca
permasalahan
 Mengecek jika
terdapat istilah
asing dalam
permasalahan
 Menyimpulkan
dan meneruskan
langkah
selanjutnya
2. Definisi  Bertanya pada  Menuliskan
Permasalahan kelompok tentang  definisi
definisi  permasalahan
Kelompok tutorial permasalahan
mendefinisikan yang mungkin
permasalahan terjadi
dalam bentuk  Mengakomodir
pertanyaanpertanyaan berbagai
pendapat anggota
kelompok
 Mengecek
apakah anggota
puas dengan
definisi
permasalahan
 Menyimpulkan
dan meneruskan
langkah
selanjutnya
3. Brainstorming  Memperkenankan  Membuat
semua anggota  ringkasan
Mengaktifkan dan kelompok untuk singkat dan
menentukan berkontribusi satu jelas dari
pengetahuan dasar persatu  kontribusi
yang telah dimiliki,  Meringkas  Membedakan
serta membuat kontribusi  antara
hipotesis anggota poinpoin
kelompok  utama
 Menstimulasi  dan persoalan
semua anggota  tambahan
 kelompok untuk
berkontribusi
 Menyimpulkan
pada akhir
langkah
brainstorm
 Memastikan
bahwa proses
analisis kritis dari
seluruh
kontribusi
ditunda sampai
langkah
selanjutnya
4. Analisis masalah  Memastikan  Membuat
bahwa semua  ringkasan
Penjelasan dan poin dari  singkat dan
hipotesis brainstorm  jelas dari
didiskusikan secara didiskusikan  kontribusi
mendalam dan  Meringkas  Mengindikasi
dianalisis secara kontribusi  hubungan
sistematis dan anggota  antara topik
berhubungan satusama kelompok
 dan membuat
lain sama lain  Mengajukan
 skema
pertanyaan untuk

memperdalam

diskusi
 Memastikan 
bahwa diskuis
kelompok tidak
menyimpang dari
subyek
 Menstimulasi
anggota
kelompok untuk
mencari
hubungan antar
topik
 Menstimulasi
semua anggota
 kelompok untuk
berkontribusi
5. Membuat tujuan  Menanyakan  Menulis
pembelajaran tujuan  tujuan
pembelajaran  pembelajaran
Menentukan yang mungkin
pengetahuan yang dicapai
kurang dimiliki  Mengakomodir
oleh kelompok dan berbagai
membuat tujuan pendapat anggota
pembelajaran kelompok
berdasarkan topik  Mengecek
apakah anggota
puas dengan
tujuan
pembelajaran
yang dibuat
 Mengecek
apakah semua
 ketidakjelasan
dan kontradiksi
dari analisis
permasalahan
telah dikonversi
menjadi tujuan
pembelajaran
6. Belajar Mandiri  Peserta didik 
belajar dengan
jalan mencari
informasi yang
diperlukan secara
mandiri
berdasarkan
sasaran belajar
yang telah
ditetapkan

Tutorial II (Tahap Pelaporan)


Langkah Deskripsi Ketua Sekretaris
1. Pelaporan  Mempersia  Membuat
pkan ringkasan
Setelah mencari struktur singkat dan
dari literatur, tahap jelas dari
dilaporkan dan pelaporan kontribusi
jawaban tujuan  Menginvent  Mengindika
pembelajaran aris sumber si
didiskusikan yang telah hubungan
digunakan antara topik
 Mengulangi dan
setiap membuat
tujuan skema
pembelajara  Membedak
n dan an
menanyaka antara
n apa yang poinpoin
telah utama dan
ditemukan persoalan
 Meringkas tambahan
kontribusi
anggota
kelompok
 Mengajuka
n
pertanyaan
untuk
memperdala
m diskusi
 Menstimula
si anggota
kelompok
untuk
mencari
hubungan
antar topik
 Menstimula
si semua
anggota
kelompok
untuk
berkontribu
si
 Menyimpul
kan diskusi
tiap tujuan
pembelajara
n beserta
ringkasan

3.2.2. Pembelajaran Praktikum


Praktikum diberikan mahamahasiswa dalam rangka mencapai tujuan
yang bersifat multi dimensi dalam proses pembelajaran yaitu
mengaplikasikan ketrampilan tertentu, biasanya ketrampilan psikomotor
dan afektif. Pencapaian ketrampilan terdiri dari ketrampilan kognitif
yang tinggi seperti berlatih agar dapat memahami teori dan
mengintegrasikannya; ketrampilan Afektif (mahamahasiswa belajar
merencakan kegiatan secara mandiri, kerjasama dan tukar informasi);
ketrampilan psikomotor (belajar memasang peralatan, memakai
peralatan dan instrumen tertentu). Pada tahap pelaksanaan dan evaluasi
praktikum laboratorium, dosen/instruktur akan :

3.2.2.1. Menginformasikan tujuan praktikum


3.2.2.2. Mengkomunikasikan tugas yang harus diselesaikan dalam
praktikum
3.2.2.3. Menerangkan prosedur praktikum yaitu pembagian waktu
praktikum, cara kerja (individu/kelompok), cara mendapatkan
bimbingan praktikum dan penulisan buku harian/laporan
praktikum (bila ada).
3.2.2.4. Mengkomunikasikan tugas yang harus diselesaikan dalam
praktikum yaitu pembagian waktu praktikum, cara kerja
(individu/kelompok), cara mendapatkan bimbingan praktikum dan
penulisan buku harian/laporan praktikum (bila ada)
3.2.2.5. Menerangkan prosedur praktikum yaitu pembagian waktu
praktikum, cara kerja (individu/kelompok), cara mendapatkan
bimbingan praktikum dan penulisan buku harian/laporan
praktikum (bila ada)
3.2.2.6. Membimbing pelaksanaan praktikum.
3.2.2.7. Memberi umpan balik
Ujian praktikum Blok Integumen dilakukan pada akhir masa praktikum
dalam bentuk OSCE. Ujian ini untuk mengetahui penyerapan
mahamahasiswa tentang praktikum yang telah dijalankan dan mengetahui
kemampuan mahamahasiswa dalam melakukan praktikum. Bahan–bahan
ujian terutama dari bahan praktikum dan teori. Pelaksanaan praktikum
meliputi pretest, proses praktikum dan post tes.

3.2.3. Kuliah
Metode kuliah pakar/ ceramah pakar berbentuk penjelasan pengajar kepada
mahamahasiswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi
pelajaran yang belum jelas. Hal yang perlu dipersiapkan pengajar daftar
topik yang akan diajarkan dan media visual atau materi pembelajaran.
Kuliah pakar merupakan media komunikasi antara peserta didik dengan
para pakar yang mempuntai kompetensi pada bidangnya untuk menjawab
permasalahan yang muncul pada saat turorial. Selama kuliah pakar seluruh
dosen diwajibkan menggunakan pendekatan student centered learning
(SCL). SCL adalah konsep pembelajaran dengan pendekatan :

3.2.3.1. Menyertakan mahamahasiswa dalam proses pembelajaran


3.2.3.2. Mendorong mahamahasiswa untuk memiliki pengetahuan yang
lebih banyak, luas dan mendalam.
3.2.3.3. Membantu mahamahasiswa untuk menyelami kejadian pada
kehidupan nyata
3.2.3.4. Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif
3.2.3.5. Mendorong kemampuan mahamahasiswa untuk berfikir kritis.
3.2.3.6. Mengarahkan mahamahasiswa untuk mengenali dan
menggunakan berbagai macam gaya belajar.
3.2.3.7. Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang mahamahasiswa
3.2.3.8. Memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai strategi
assessment.
3.2.3.9. Mahamahasiswa wajib membuat tugas mandiri apabila terdapat
metode kuliah dalam pembelajaran (penjelasan tugas dapat dilihat
pada RPS).

3.2.4. Plenary Discussion


Metode kuliah pleno berbentuk kegiatan belajar bagi kelompok
mahamahasiswa untuk membahas topik atau masalah tertentu. Kuliah
pleno dalam blok ini adalah presentasi hasil diskusi oleh perwakilan
kelompok tiap kelas tentang salah satu skenario tutorial di blok integumen
yang dianggap mahamahasiswa menarik untuk di diskusikan dan
dipresentasikan. Setiap anggota seminar diharapkan aktif berpartisipasi.
Penyelesaian tugas membahas topik atau masalah tersebut menjadi
tanggung jawab anggota seminar dan dosen sebagai narasumber.
Mahamahasiswa juga diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal
yang belum jelas selama proses diskusi tutorial atau belajar mandiri kepada
dosen narasumber dalam plenary discussion.

3.2.5. Peer Teaching


Metode kuliah peer teaching merupakan bentuk kegiatan belajar kelompok
mahamahasiswa untuk membahas topik atau masalah tertentu yang akan
dibagikan oleh dosen sesuai sub pokok bahasan dan akan dibahas secara
bersama-sama setelah kegiatan diskusi masing-masing kelompok selesai.
3.2.6. Disccovery Learning
Metode kuliah untuk emahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses
intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu. Discovery terjadi bila individu
terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan
beberapa konsep dan prinsip.

3.2.7. Cooperative Learning


Salah satu bentuk metode pembelajaran yang berdasarkan faham
konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan
sejumlah mahamahasiswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar
dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum
menguasai bahan pelajaran.

FASE Aktivitas Dosen


Fase 1:
Dosen menyampaikan semua tujuan
Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada mata
pembelajaran dan
pelajaran tersebut dan memotivasi belajar
memotivasi
mahasiswa
mahasiswa
Dosen menyampaikan informasi kepada
Fase 2:
mahasiswa dengan jalan demonstrasi atau lewat
Menyajikan infornasi
bahan bacan
Fase 3:
Dosen menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana
Mengorganisasikan
membentuk kelompok belajar dan membantu
mahasiswa ke dalam
setiap kelompok agar melakukan transisi secara
kelompok – kelompok
efisien.
belajar
Fase 4:
Membimbing Dosen membimbing kelompok-kelompok belajar
kelompok bekerja dan mahasiswa pada saat mereka mengerjakan tugas
belajar
Fase 5: Dosen mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Evaluasi yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Dosen mencari cara-cara untuk menghargai
Fase 6:
mahasiswa, baik dalam proses maupun hasil secara
Memberi penghargaan
individual atau kelompok

3.3. RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)


CONTOH RPS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S.1


KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU
KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
ULTASAWATAN DAN ILMU KESEHATANERSITAS MADIYAH

MATA KODE RUMPUN BOBOT SEMESTER DIREVISI DIBUAT


KULIAH MK MK

KEPERA SKP12 KEPERAWA 3 SKS, Semester I 09 Agutus 15 Agustus


WATAN 01 TAN DASAR (2 SKS 2017 2017
DASAR I Teori, 1
SKS
Praktiku
m)

OTORISA Kordin Koordinator Ka. Prodi S.1 Keperawatan


SI ator RMK
MK

… Hj.Ruslinawati, Ns.M.Kep

Capaian P4:
Prodi
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan
yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada bidang keilmuan keperawatan
dasar.

KK1:
Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang
menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan
berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia.

Capaian 1. (BK 19) Konsep dan prinsip kebutuhan dasar manusia


Pembelajar 2. (BK 20) Prosedur klinik keperawatan
an MK

Deskripsi Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan tentang pemenuhan kebutuhan dasar,
Bahan aktivitas dan latihan, oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan
Kajian & keseimbangan cairan elektrolit, kebutuhan istirahat dan tidur, pemenuhan kebutuhan
Pokok nutrisi, pemenuhan kebutuhan eliminasi, pemenuhan kebutuhan rasa nyaman,
Bahasan

Mata kuliah ini menguraikan tentang konsep prinsip,teknik,dan prosedur pelaksanaan


asuhan/ praktik keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok untuk:

1. Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan


2. Pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan
keseimbangan cairan elektrolit,
3. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur,
4. Pemenuhan kebutuhan nutrisi,
5. Pemenuhan kebutuhan eliminasi,
6. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman,
7. Pemenuhan kebutuhan kebersihan dan perawatan diri.
PUSTAK Utama:
A
Kozier, B., Erb, G.,Berwan, AJ., & Burke,K. (2008). Fundamental of Nursing:
Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Practice Hall Health

Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3 rd ed. Wolter Kluwer,
Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.

Mosby. (2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate and
advanced. 4th Edition. Mosby: Elsevier Inc.

Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set). Edisi
Bahasa Indonesia 7. Elsevier (Singapore) Pte. Ltd.

Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015).
Keperawatan Dasar: Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier
Pendukung:

Online Reading

Media Software Hardware:


Pembelajar
an LCD, White Board, Modul

Dosen Dosen Pengampu : Fasilitator :

1. Yurida Olviani, Ns., 1. Hj. Ruslinawati, Ns., M.Kep


M.Kep 2. Izma Daud, Ns., M.Kep
2. Uni Afriyanti, Ns., 3. Julianto, Ns., M.Kep
M.Kep 4. Mira, Ns., M.Kep
3. Linda, Ns., M.Kep 5. Mariani, Ns., M.Kep
6. Nor Afni Oktavia, Ns., M.Kep

Assesment Tugas Individu, Persentasi Kelompok, Ujian Blok, OSCE

No Kemampuan Bahan Dosen Metode Waktu Indikator Jadwal Referensi


Akhir yang Kajian Pembel
Diharapkan Penilaian ajaran

1. - Pemapa Koordi Cerama 1 x 50 - Kelas


ran nator h menit Gabung
Silabus Mata an
dan Ajar
tugas
Blok
KD I

2. a. Menguasai Konsep Uni Collab Kelom Kozier, B.,


konsep, dan Afriyan orative pok Erb,
prinsip,tek Prinsip ti, Ns., learnin Tutoria G.,Berwan,
nik,dan
Kebutu M.Kep g case l AJ., &
prosedur
pelaksanaa han study Burke,K.
n asuhan/ aktivita (2008).
praktik s dan Fundament
keperawat latihan: al of
an yang Nursing:
dilakukan 1. Pe Concepts,
secara ng
Process,
mandiri ert
atau ian and
berkelomp ke Practice.
ok untuk but New
memenuhi uh Jersey:
kebutuhan an
Practice
aktivitas akt
dan latihan ivi Hall
tas Health.
Capaian: 2. Fis
iol
ogi
ke
but
uh
an
akt
ifit
as Pengertian kebutuhan akti

3.4. Daftar Topik Tutorial


Contoh Topik Tutorial

No Topik Judul Tutorial Hari/Tanggal/Waktu

1 Mekanisme fisiologi Kenapa Luka Ku


proses inflamasi pada Begini??
penyembuhan luka.

2 Asuhan keperawatan Jerawat yang


pada penyakit acne menyiksaku
vulgaris berdsarakan
NNN.

3 Pathway dan asuhan Si Ruam Merah


keperawatan pada anak
dengan penyakit
campak berdasarkan
NNN

3.5. Daftar Topik Skill Lab


Contoh Topik Skill Lab

No TOPIK Waktu Dosen Pengampu

1 Pengkajian Luka 150” Alit Suwandewi

2 Manajemen perawatan luka 150” Alit Suwandewi


konvensional dan perawatan
luka modern

3 Manajemen perawatan luka 150” Alit Suwandewi


luka dengan drain

4 Pijat bayi BBLR 150” Dessy Hadrianti


BAB 4
METODE EVALUASI
4.1. Sistem Penilaian

4.1.1 Sistem penilain dilakukan dengan kriteria penafsiran kuantitatif dan


kualitatif.
4.1.2 Hasil penilaian akhir dengan skor 0 – 100 digunakan untuk pemberian
Nilai Angka, Nilai Huruf dan Bobot Nilai
4.1.3 Pemberian Nilai Angka, Nilai Huruf dan Bobot Nilai dari hasil penilaian
akhir menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau
menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN)
4.1.4 Sistem PAN dapat digunakan apabila presentasi kelulusan peserta ujian
rendah.
4.1.5 Ketentuan lulus adalah minimal angka 65. Nilai yang lebih kecil dari 65
dinyatakan tidak lulus dan harus diprogramkan kembali atau diremedial.
4.1.6 Penilaian terhadap satu mata kuliah adalah gabungan dari nilai :
4.1.6.1 Ujian Blok (40%)
4.1.6.2 Nilai penugasan (40%)
4.1.6.3 Ujian Osce (20%)
4.1.7 Penilaian hasil belajar yang terdiri dari 3 komponen yaitu Nilai Ujian
Tengah Semester (UTS), Nilai Rata-Rata Tugas dan Kehadiran dan Nilai
Ujian Akhir Semester (UAS). Rumus yang digunakan untuk memperoleh
Nilai Akhir (NA) adalah :
No Komponen Persentasi
1 Ujian Akhir Blok (MCQ) 40 %
2 Tugas Individu dan kelompok 15 %
3 Tutorial 30 %
4 Skill / OSCE 15 %

NA = (40 x MCQ) + (15 x Tugas) + ( 30 x Tutorial) + ( 15 x OSCE)


100
Keterangan :
NA = Nilai Akhir

4.1.8 Penilaian hasil belajar mahasiswa berdasarkan sistem PAP dinyatakan


sebagai berikut
Nilai Nilai Bobot Predikat
Angka Huruf Nilai
80 – 100 A 4,0 Istimewa
75 – 79 A- 3,7 Hampir Istimewa
70 – 74 B+ 3,4 Baik Sekali
65 – 69 B 3,0 Baik
60 – 64 B- 2,7 Cukup Baik
55 – 59 C+ 2,4 Lebih dari Cukup
50 – 54 C 2,0 Cukup
31 – 49 D 1,0 Kurang
0-30 E 0,0 Gagal

4.1.9 Nilai mata kuliah yang dinyatakan dengan huruf A, A-, B+, B, B-,C+ dan
C adalah Lulus
4.1.10 Nilai mata kuliah yang dinyatakan dengan huruf D, dan E adalah Tidak
Lulus, dan mahasiswa bersangkutan harus menempuh kembali mata
kuliah yang tidak lulus tersebut sesuai prosedur yang berlaku.
4.1.11 Perbaikan nilai ditujukan untuk memperbaiki nilai akhir suatu mata
kuliah dengan memprogramkan kembali mata kuliah tersebut pada
semester berikutnya secara regular.
4.1.12 Nilai akhir suatu mata kuliah mata kuliah yang dicantumkan merupakan
nilai terakhir yang dicapai oleh mahasiswa setelah menempuh perbaikan
melalui perkuliahan regular.
4.2. Rubrik Penilaian

4.2.1 Rubrik Deskripsif Penilaian Presentasi Makalah

DIMENSI Sangat Baik Cukup Kurang Sangat


baik kurang

Skor (61-80) (41-60) (21-40) <20 E


≥81 A B C D

Organisasi Terorgan Terorga Presentas Cukup Tidak ada


isasi nisasi i focus, organisasi
dengan dengan mempun namun yang jelas.
menyajik baik yai focus bukti Fakta yang
an fakta dan dan kurang digunakan
yang menyaji menyajik mencuku untuk
didukung kan an hanya pi untuk mendukun
yang fakta beberapa digunaka g
teranalas yang bukti n dalam pernyataan
is sesuai meyaki yang menarik .
konsep nkan menduku kesimpul
falsafah, untuk ng an apa
paradigm menduk kesimpul sebenarn
a dan ung an- ya
teori kesimp kesimpul falsafah,
keperaw ulan- an terkait paradigm
atan kesimp falsafah, keperaw
ulan paradigm atan
sesuai dan teori
dengan keperaw
falsafah atan
,
paradig
ma dan
teori
kepera
watan
Isi Isi Isi Isi secara Isinya Isinya
mampu akurat umum kurang tidak
mengung dan akurat, akurat akurat atau
gah lengkap tetapi karena terlalu
pendeng . Para tidak tidak ada umum.
ar untuk penden lengkap. data Pendengar
mengem gar Para actual, tidak
bangkan menam pendeng tidak belajar
pikiran. bah ar bias menamb apapun
Sesuai wawasa mempela ah atau
konsep n baru jari pemaha kadang
tentang beberapa man menyesatk
topic fakta pendeng an.
tersebut yang ar
tersirat,
tetapi
mereka
tidak
menamb
ah
wawasan
baru
tentang
topic
tersebut

Gaya Berbicar Pembic Secara Berpkan Pembicara


persentasi a dengan ara umum pada cemas dan
semangat tenang pembicar catatan, tidak
, dengan a tenang, tidak ada nyaman,
menulark menggu tetapi ide yang dan
an nakan dengan dikemba membaca
semangat intonasi nada ngkan di berbagai
dan yang yang luar catatan
antusias tepat, datar dan catatan, daripada
me pada berbica cukup suara berbicara.
pendeng ra tanpa sering monoton Pendengar
ar tergant bergantu sering
ung ng pada diabaikan.
pada catatan. Tidak
catatan, Kadang- terjadi
dan kadang kontak
berinter kontak mata
aksi mata karena
secara dengan pembicara
intensif pendeng lebih
dengan ar banyak
penden diabaika melihat
gar. n kepapan
Pembic tulis atau
ara layar
selalu
kontak
mata
dengan
penden
gar

4.2.2 Penilaian Tugas Dan Makalah

Komponen yang dinilai Nilai Nilai Ket


maksimum

1 Tata tulis 20

1.1 Format umum 5

1.2 Jelas dan ringkas 5

1.3 Penulisan citasi dan 5


referensi
1.4 Penggunaan bahasa 5

2 Isi 70

3.1 Komprehensif 15

3.2 Kebenaran 15
3.3 Kedalaman isi 10

3.4 Urutan dan 10


Kesinambungan isi
3.5 Analisis dan critical 20
thinking
3 Kesimpulan 10

3.1 Mencantumkan hal 5


penting
3.2 Jelas dan konsisten 5

JUMLAH 100

4.2.3 REKAP PRESENTASI MAKALAH

No Nama Npm Unsur penilaian total

Skor (61- (41- (21- <20


≥81 A 80) B 60) C 40) D E
4.2.4 Format Penilaian dengan Rubrik Holistik

DIMENSI Sangat Baik Cukup BOBOT Nilai


baik Total

Skor 81 – 100 71 – 80 61 - 70

Penguasaan Deskripsi 30%


materi

Ketepatan Deskripsi 30%


menyelesaiakan
masalah

Kemampuan Deskripsi 20%


komunikasi

Kemampuan Deskripsi 10%


menghadapi
petanyaan

Kelengkapan Deskripsi 10%


alat peraga
dalam
persentasi

Nilai akhir 100%

4.2.5 RUBRIK PENILAIAN TUTORIAL

ASPEK KRITERIA SKOR

- Mengucapkan basmallah dan hamdalah


setiap memulai kegiatan dan setiap
Aktivitas mengakhiri kegiatan
saat - Aktif mengungkapkan pendapat terkait
topik diskusi 25
diskusi
(A) - Pernyataan berasal dari ide sendiri
- Mampu bekerjasama dalam kelompok
- Mampu berperan sebagai ketua/
sekretaris/ anggota dengan baik
- Berpakaian sesuai peraturan akademik/
syari
- Hanya memenuhi 4 kriteria dari 6 20
kriteria di atas
- Hanya memenuhi 4 kriteria dari 6 15
kriteria di atas
- Hanya memenuhi 3 kriteria dari 6 10
kriteria di atas
- Hanya memenuhi 2 kriteria dari 6 5
kriteria di atas
- Mampu memberi pertanyaan sesuai
dengan topik
- Mampu memberikan tanggapan sesuai
dengan topik
- Mampu mempertahankan pendapatnya
25
sesuai dengan sumber yang valid
- Mampu membuat kesimpulan dari hasil
diskusi, serta mengintegrasikan nilai-
Relevansi
nilai islami (sesuai al-quran dan hadist)
pembicar - Evidance based berasal dari buku (10
aan (B) tahun terakhir), jurnal (5 tahun terakhir)
- Hanya memenuhi 4 kriteria dari 5 20
kriteria di atas
- Hanya memenuhi 3 kriteria dari 5 15
kriteria di atas
- Hanya memenuhi 2 kriteria dari 5 10
kriteria di atas
- Hanya memenuhi 1 kriteria dari 5 5
kriteria di atas
- Tidak emosional dan menggunakan
kata-kata yang santun
- Mendengarkan saat teman
mengemukakan pendapat
25
- Tidak memotong pembicaraan orang lain
Keteramp - Tunjuk jari sebelum menyampaikan
ilan saat pendapat/ pertanyaan
berkomu - Memperhatikan peserta lain saat
nikasi (C) berbicara
- Hanya memenuhi 4 kriteria dari 5 20
kriteria di atas
- Hanya memenuhi 3 kriteria dari 5 15
kriteria di atas
- Hanya memenuhi 2 kriteria dari 5 10
kriteria di atas
- Hanya memenuhi 1 kriteria dari 5 5
kriteria di atas
- Datang tepat waktu 25
Kehadira - Terlambat 5-10 menit
- Terlambat > 10 menit 10
n (D)
0

Total Nilai 100

4.2.6 REKAP PENILAIAN TUTORIAL

BLOK:

Tutorial:

1. Berilah nilai terhadap anggota kelompok anda sesuai dengan


petunjuk rubric penilaian skore (1-4)
2. Diperbolehkan menggunakan pecahan decimal ex (3,5)
Skenario 1
NO Nama NPM Skenario 1 Skenario 1 Jumlah
mahasiswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 skore

A B C D A B C D

7
8

10

11

Nama tutor

TTD tutor

Keterangan
A= Aktivitas saat diskusi
B= Relevansi pembicaraan
C= Keterampilan saat berkomunikasi
D= kehadiran
DAFTAR PUSTAKA

Kozier, B., Erb, G.,Berwan, AJ., & Burke,K. 2008. Fundamental of Nursing:
Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Practice Hall Health

Lynn, P .2011. Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter Kluwer,
Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.

Mosby. 2014. Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate and
advanced. 4th Edition. Mosby: Elsevier Inc.

Potter, P.A. & Perry, A.G. 2010. Fundamental Keperawatan (3-vol set). Edisi Bahasa
Indonesia 7. Elsevier (Singapore) Pte. Ltd.

Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. 2015.
Keperawatan Dasar: Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier
(Singapore) Pte Ltd
SUPLEMEN

SKENARIO TUTORIAL
Contoh Skenario Tutorial
A. Rancangan Tutorial 1
Tujuan Skenario 1
General Learning Objective pada pembelajaran skenario 1 adalah Setelah
mengikuti tutorial ini, mahamahasiswa dapat menjelaskan tentang Mekanisme
fisiologi proses inflamasi pada penyembuhan luka.

Skenario
Kenapa Luka Ku Begini??

Seorang laki-laki usia 20 tahun di bawa ke RS dengan keluhan bengkak dan


nyeri pada plantar pedis dektra. Keluhan sudah dirasakan sejak 3 hari yang
lalu yang berawal dari tertusuk batu kerikil tajam saat bermain bola kaki.
Pada saat pemeriksaan fisik ditemukan tumor, dolor, fungsi laesa pada area
luka. Dua hari kemudian luka mulai mengeluarkan pus dan pasien mengeluh
badannya terasa agak demam suhu 38°C. Dokter mengatakan bahwa telah
terjadi infeksi pada luka pasien tersebut.

Diskusikan skenario tersebut dengan menggunakan teknik seven jump


dan buat pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan skenario di
atas!
Laporan Tutorial Kelompok

Merupakan hasil diskusi setiap pemicu, yang menggambarkan pemahaman


materi dan pencapaian sasaran pembelajaran dalam pemicu. Laporan
kelompok harus meliputi:

1. Judul
2. Daftar Isi
3. Bab I PENDAHULUAN
a. Skenario kasus
b. Analisa Kasus
1. Langkah I (daftar istilah atau kata sulit)

2. Langkah 2 (daftar pertanyaan dari kata-kata sulit)

3. Langkah 3 (jawaban dari istilah-istialah sulit)

4. Langkah 4 (skema, pohon masalah, alur pikir sistematis)

5. Langkah 5 (learning objective)

4. Bab II. PEMBAHASAN


Tinjauan kasus berdasarkan sasaran belajar yang mengacu pada
pustaka yang relevan dengan kasus. (langkah 7 penyampaian hasil
belajar)

Contoh:

 Stress adalah respon non-spesifik dari tubuh untuk permintaan


lingkungan yang berlebihan (Asnar&Putra, 2009).
 Stress adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh perubahan
lingkungan keseimbangan atau ekuilibrium dinamis seseorang
(Wong, 2001)
5. BAB III. PENUTUP
6. Daftar Pustaka
Refrensi pustaka (fotokopian/ketikan) wajib dilampirkan

Jumlah halaman min. 10 lembar, ketikan 1,5 spasi, Font Times New
Roman, size 12, kertas A4, dijilid rapi dan cover makalah
menggunakan kertas bufalo berwarna biru muda, naskah asli bukan
foto kopi. Laporan dikumpulkan kepada fasilitaor Tim Blok paling
lambat pada awal skenario baru, diserahkan kepada fasilitator blok
untuk dievaluasi dan dinilai.Tempat pengumpulan di ruang dosen S1
keperawatan di letakkan di tempat yang sudah disediakan dan jangan
lupa untuk menandatangani bukti penyerahan tugas yang sudah
disediakan.

Contoh Cover Laporan :


LAPORAN KELOMPOK I

MAKALAH TUTORIAL

SKENARIO 1

LOGO UM.BJM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2013

PENYUSUN

1. NAMA NPM/KETUA
2. NAMA NPM/SEKERTARIS
3. ...
4. ...
5. ...
FORMAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN LUKA MENGGUNAKAN


DRAIN
PRODI S1 KEPERAWATAN UM BANJARMASIN

NAMA MAHASISWA : SEMESTER :


NPM : STASION :

PENGERTIAN
Merawat luka pada klien dengan luka yang menggunakan drain yang berfungsi untuk
mengeluarkan sekresi luka.
Memperpendek selang drain, sehingga memudahkan aliran drainage luka.

TUJUAN
1. Mengangkat penumpukan sekresi dan jaringan mati pada luka atau insisi.
2. Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme pada luka atau insisi.
3. Membantu proses penyembuhan luka.

DILAKUKAN TIDAK NILAI


NO TINDAKAN BOBOT DILAKUKAN AKHIR

MEM TIDAK
UASK MEMU
AN ASKAN
I ORENTASI
1. Ucapkan salam
dan perkenalkan
diri
2. Klarifikasi nama 2
dan umur pasien
atau nama dan
alamat pasien
3. Jelaskan tujuan
dan prosedur
tindakan yang
akan dilakukan
kepada
pasien/keluarga
4. Kontrak waktu
5. Beri kesempatan
pasien untuk
bertanya
6. Minta
persetujuan
klien/keluarga
7. Dekatkan alat
8. Jaga privacy
pasien, tutup
tirai/pintu

II KERJA
1. Mengkaji jenis 2
drain yang
digunakan.
2. Mengkaji
program/instruks
i medik tentang
prosedur rawat
luka, jenis
balutan,
frekuensi ganti
balut, dan
panjang drain
yang perlu
dipotong.
3. Mengkaji jenis
dan kondisi
lokasi
luka/insisi.
4. Mengkaji tingkat
nyeri klien dan
kapan terakhir
mendapat obat
penghilang
nyeri.
5. Mengkaji
riwayat alergi
terhadap obat
atau plester.

III INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Set angkat
jahitan steril
(pinset anatomis,
gunting, kasa,
dan lidi kapas),
atau set ganti
balut. 2
2. Kasa steril
tambahan atau
bantalan penutup
(kalau perlu).
3. Handscoen
bersih dan
handscoen steril.
4. Handuk.
5. Bethadine,
alkohol 70%,
kapas bulat, dan
lidi kapas steril.
6. Nierbeken/beng
kok.
7. Korentang steril.
8. Kantong plastik
tempat sampah.
9. Baki
instrumen/meja
dorong dan
perlak /
pengalas.

B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan
pada klien dan
keluarga tentang
tujuan dan
prosedur yang
akan dilakukan.
2. Menjamin
pemenuhan
kebutuhan
privacy klien.
3. Mengatur
ketinggian
tempat tidur
untuk
memudahkan
pekerjaan.

IV IMPLEMENTASI
1. Baca basmalah
sebelum 2
melakukan
tindakan
2. Cuci tangan
(Lakukan
gerakan 6
langkah cuci
tangan dengan
menggunakan
hand rub)
3. Meletakkan
handuk
menutupi daerah
privacy klien
dan
perlak/pengalas 3
dibawah luka
klien.
4. Menyiapkan
peralatan didekat
klien.
5. Membuka set
angkat jahitan
dan atur posisi
alat dengan
menggunakan
korentang steril.
Menambahkan
kasa atau lidi
kapas (kalau
perlu).
6. Menyiapkan
nierbeken
dengan plastik
sampah didekat
luka.
7. Mengatur posisi
yang nyaman
dan tepat untuk
perawatan luka.
8. Membuka
plester searah 2
tumbuhnya
rambut dan
membuka
balutan secara
hati-hati,
masukkan
balutan kotor
kedalam kantong
plastik yang
sudah
disediakan.
9. Membuka
handscoen
bersih dan ganti
dengan
handscoen steril. 2
10. Merawat luka
drain :
a. Membersihk
an sekitar
luka drain
dengan
mengguna
kan lidi
kapas
alcohol
atau alcoh
ol
swab deng
an arah
memutar
dari arah
dalam
keluar.
b. Memberi
bethadine
di daerah
luka dan
drain, dari
daerah
bersih ke
daerah
kotor.
11. Memperpendek
drain :
a. Dengan
menggunakan
pinset steril,
tarik drain
keluar secara
perlahan-lahan
dengan
panjang sesuai
dengan
instruksi
dokter.
b. Memasang
peniti steril 1
cm diatas luka.
c. Memotong drain
dengan
menggunakan
gunting steril
dan tinggalkan
2 inchi drain
diluar luka.
Olesi luka
dengan
bethadine
10%.
12. Melipat kasa
dengan arah
memanjang dan
meletakkan
mengelilingi
drain hingga
terbungkus.
13. Menutup luka
dengan kasa atau
tambahkan
bantalan kalau
perlu, kemudian
fiksasi dengan
plester.
14. Merapihkan
klien dan alat-
alat.
15. Membuka
handscoen
16. Baca hamdalah
setelah
melakukan
tindakan
17. Cuci tangan
setelah tindakan
(Lakukan
gerakan 6
langkah cuci
tangan dengan
menggunakan
hand rub)
V EVALUASI
1. Mengevaluasi
respon serta
toleransi klien 2
selama, dan
sesudah
prosedur.
2. Mengevaluasi
kebutuhan
frekuensi ganti
balut.
3. Mengevaluasi
adanya tanda-
tanda alergi
plester.
4. Mengevaluasi
adanya tanda-
tanda infeksi dan
adanya cairan
luka serta
karakteristiknya.
5. Berikan
pendidikan
kesehatan
singkat untuk
menjaga
kebersihan luka
6. Doakan
kesembuhan
pasien dengan
membaca
Syafakallah
untuk pasien
laki-laki dan
Syafakillah
untuk pasien
perempuan
7. Lakukan kontrak
untuk kegiatan
selanjutnya
VI DOKUMENTASI
1. Na ma & umur
pasien atau nama
& alamat pasien
2. Diagnosis 1
keperawatan
3. Tindakan
keperawatan
yang dilakukan
4. Rspon klien
5. Eva luasi hasil
tindakan
a. Mencatat
keadaan luka
sebelumnya.
b. Mencatat
panjang drain
yang
dipotong.
c. Mencatat
cairan atau
obat yang
digunakan
untuk
merawat luka.
d. Kenyamanan
pasien
6. Tan ggal dan jam
pelaksanaan
7. Na ma dan TTD
perawat
VII SIKAP 2
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap
respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL 20

NAMA PENGUJI : _______________________


HARI/TANGGAL : ______________________ TTD : _________________
SARAN/MASUKKAN:___________________________________________________________

CONTOH TUTOR GUIDE

Discussion &
Tutor action Clinical Reasoning
Learning Topic

Trigger: Indentify cues: Step 1:

Seorang laki-laki usia 20 tahun di Anticipated student Discussion point:


bawa ke RS dengan keluhan bengkak response:
dan nyeri pada plantar pedis dektra.  Adakah istilah
Keluhan sudah dirasakan sejak 3 hari  Mekanisme yang tidak
yang lalu yang berawal dari tertusuk fisiologi proses diketahui,
batu kerikil tajam saat bermain bola inflamasi pada seperti: tumor,
kaki. Pada saat pemeriksaan fisik
penyembuhan dolor, fungsi
ditemukan tumor, dolor, fungsi laesa
pada area luka. Dua hari kemudian luka. laesa, pus dan
luka mulai mengeluarkan pus dan infeksi.
pasien mengeluh badannya terasa agak
demam suhu 38°C. Dokter
mengatakan bahwa telah terjadi
infeksi pada luka pasien tersebut

 Tumor (pembengkakan)Merupakan gejala yang paling mencolok dari


peradangan akut, dan merupakan mekanisme pengeluaran sel-sel dari sirkulasi
darah ke jaringaninterstitial (dapat berupa eksudat). Hal ini dapat
mengakibatkan terjadinya pembengkakan (Wilson, 1994),
 Dolor (rasa sakit) adalah Pembengkakan jaringan yang meradang
mengakibatkan peningkatantekanan total yang dapat menimbulkan rasa sakit
(Wilson, 1994)
 Functio laesa (perubahan fungsi) Merupakan reaksi peradangan yang telah
dikenal. Sepintas lalu mudahdimengerti mengapa bagian yang bengkak, nyeri,
disertai sirkulasi abnormal, danlingkungan kimiawi lokal yang abnormal,
berfungsi secara abnormal. Ketikaterjadi inflamasi sel, jaringan, ataupun
organ, tempat peradangan akan menjadiabnormal. Demikian fungsi dari
masing-masing sel, jaringan, ataupun organtersebut akan berubah (Wilson,
1994)
 Pus/Nanah adalah cairan berwarna kuning keputihan atau kuning kehijauan
yang disebabkan bakteri. Nanah dapat ditumbulkan karena luka kecil, jerawat,
dan bisul. Pada umunya, nanah terdiri dari sel darah putih dan bakteri mati
yang disebabkan peradangan Dason, 2002)
 Infeksi adalah Masuknya organisme menular kedalam tubuh dan mampu
hidup dan berkembang biak sampai suatu taraf tertentu.(Dason, 2002)
Key emphasis of the case: Problem definition: Step 2:

1. Menjelaskan tentang definisi  Seorang laki-laki Discussion point


Luka yang mengalami 1. Kenapa
2. Menjelaskan tentang luka yang lukanya
klasifikasi luka bernanah terasa nyeri
3. Menjelaskan fase dan
penyembuhan luka bengkak
4. Menjelaskan tentang 2. Apakah
Mekanisme fisiologi proses hubunganny
inflamasi pada penyembuhan a antara
luka. demam
5. Menjelaskan tentang gangguan dengan
proses penyembuhan luka keadaan
6. IRK (….) luka
3. Kenapa
dokter
menvonis
infeksi pada
luka klien
4. Dst………

Step 3:

Mahasiswa mendiskusikan problem di step 2


(Brainstorming) atau asumsi sementara

1. Karena luka tersebut mengalami tahap peradangan


2. Ya karena keadaan luka yang infeksi dapat menyebabkan demam
3. Dst……
Tutor activity: setelah mahasiswa Step 4:
memberikan hipotesis 1. Mahasiswa mendiskusikan problem
di step 3 secara mendalam kemudian
Add information: (diberikan jika
memerikan hipotesis sementara.
diminta oleh mahasiswa, jika tidak
2. Student activity: (discuss)
diminta tutor mengarahkan)
Problem yang muncul dan akan didiskusikan
lagi oleh mahasiswa setelah memperoleh
data tambahan:

1. Apakah tahapan penyembuhan luka?


2. Apakah infeksi bisa terjadi pada
semua luka
3. Apakah semua tahapan proses
penyembuhan luka semua tanda pasti
terdapat pada luka
4. Apa komplikasi yang mungkin
timbul
1. DEFINISI LUKA
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses
patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ
tertentu (Perry, 2005). Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan
atau tubuh.Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau
tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, gigitan hewan dll
(De Jong, 2004)
Luka adalah suatu cedera dimana kulit robek, terpotong atau tertusuk, atau
trauma benda tumpul yang menyebabkan kontusi. Luka dikategorikan dua
jenis yaitu luka terbuka dan tertutup. Luka terbuka diklasifikasikan
berdasarkan obyek penyebab luka antara lain: luka insisi, luka laserasi, luka
abrasi, luka tusuk, luka penetrasi, dan luka tembak. Luka tertutup dibagi
menjadi tiga: kontusi, hematoma dan luka tekan. Luka tertutup memiliki
bahaya yang sama dengan luka terbuka. Selain itu terdapat pula beberapa jenis
luka lainnya seperti luka bakar, luka sengatan listrik, luka akibat zat kimia,
cedera suhu dingin, luka radiasi dan ionisasi serta luka gigit dan sengatan
serangga.(Pusponegoro, 2005)

2. KLASIFIKASI LUKA
Luka dapat diklasifikasikan antara lain: Berdasarkan tingkat kontaminasi
1. Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana
tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada 2 sistem
pernafasan, pencernaan, genital dan urinary tidak terjadi. kemungkinan
terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
2. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka
pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau
perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi,
kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
3. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh,
luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik
aseptik atau atau kontaminasi dari saluran cerna, pada kategori ini juga
termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka
10% - 17%.
4. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu luka yang
terinfeksi oleh mikroorganisme (De Jong, 2004)

3. FASE PENYEMBUHAN
Luka tubuh mempunyai pelindung dalam menahan perubahan lingkungan
yaitu kulit. Apabila faktor dari luar tidak mampu ditahan oleh pelindung
tersebut maka terjadilah luka. Dalam merespon luka tersebut, tubuh memiliki
fungsi fisiologis penyembuhan luka. Proses penyembuhan ini terdiri dari fase
awal, intermediate dan fase lanjut. Masing – masing fase memiliki proses
biologis dan peranan sel yang berbeda. Pada fase awal, terjadi hemostasis
dimana pembuluh darah yang terputus pada luka akan dihentikan dengan
terjadinya reaksi vasokonstriksi untuk memulihkan aliran darah serta inflamasi
untuk membuang jaringan rusak dan mencegah infeksi bakteri. Pada fase
intermediate, terjadi proliferasi sel mesenkim, epitelialisasi dan angiogenesis.
Selain itu terjadi pula kontraksi luka dan sintesis kolagen pada fase ini.
Sedangkan untuk fase akhir, terjadi pembentukan luka / remodelling.
(Lawrence,2002)
1. Fase Awal (Hemostasis dan Inflamasi)
Pada luka yang menembus epidermis, akan merusak pembuluh darah
menyebabkan pendarahan. Untuk mengatasinya terjadilah proses
hemostasis. Proses ini memerlukan peranan platelet dan fibrin. Pada
pembuluh darah normal, terdapat produk endotel seperti prostacyclin untuk
menghambat pembentukan bekuan darah. Ketika pembuluh darah pecah,
proses pembekuan dimulai dari rangsangan collagen terhadap platelet.
Platelet menempel dengan platelet lainnya dimediasi oleh protein
fibrinogen dan faktor von Willebrand. Agregasi platelet bersama dengan
eritrosit akan menutup kapiler untuk menghentikan pendarahan
(Lawrence,2002). Saat platelet teraktivasi, membran fosfolipid berikatan
dengan faktor pembekuan V, dan berinteraksi dengan faktor pembekuan X.
Aktivitas protrombinase dimulai, memproduksi trombin secara
eksponensial. Trombin kembali mengaktifkan platelet lain dan
mengkatalisasi pembentukan fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin berlekatan
dengan sel darah merah membentuk bekuan darah dan menutup luka.
Fibrin menjadi rangka untuk sel endotel, sel inflamasi dan fibroblast
(Leong, 2012). Fibronectin bersama dengan fibrin sebagai salah satu
komponen rangka tersebut dihasilkan fibroblast dan sel epitel. Fibronectin
berperan dalam membantu perlekatan sel dan mengatur perpindahan
berbagai sel ke dalm luka. Rangka fibrin – fibronectin juga mengikat
sitokin yang dihasilkan pada saat luka dan bertindak sebagai penyimpan
faktor – faktor tersebut untuk proses penyembuhan (Lawrence,2002).
Reaksi inflamasi adalah respon fisiologis normal tubuh dalam mengatasi
luka. Inflamasi ditandai oleh rubor (kemerahan), tumor (pembengkakan),
calor (hangat), dan dolor (nyeri). Tujuan dari reaksi inflamasi ini adalah
untuk membunuh bakteri yang mengkontaminasi luka.(Leong, 2012)
Peradangan atau inflamasi adalah suatu respon protektif yang ditujukan
untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta membuang sel dan
jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan asal (Mitchel & Cotran,
2003).Inflamasi melaksanakan tugas pertahanannya dengan mengencerkan,
menghancurkan ataumenetralkan agen berbahaya (misalnya mikroba atau
toksin). Inflamasi kemudian menggerakkan berbagai kejadian yang
akhirnya menyembuhkan dan menyusun kembali tempat terjadinya jejas.
Dengan demikian, inflamasi juga terkait erat dengan proses perbaikan,
yang mengganti jaringan yang rusak dengan regenerasi sel parenkim, dan
atau dengan pengisian setiap defek yang tersisa dengan jaringan parut
fibrosa (Kumala et al., 1998)
Inflamasi (peradangan) merupakan reaksi kompleks pada jaringan ikat yang
memiliki vaskularisasi akibat stimulus eksogen maupun endogen. Dalam
arti yang paling sederhana, inflamasi adalah suatu respon protektif yang
ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta membuang
sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan sel (Robbins,
2004). Penyebab inflamasi antara lain mikroorganisme, trauma mekanis,
zat-zat kimia, dan pengaruh fisika. Tujuan akhir dari respon inflamasi
adalah menarik protein plasma dan fagosit ke tempat yang mengalami
cedera atau terinvasi agar dapat mengisolasi, menghancurkan, atau
menginaktifkan agen yang masuk, membersihkan debris dan
mempersiapkan jaringan untuk proses penyembuhan (Corwin, 2008).
Respons inflamasi terjadi dalam tiga fase dan diperantarai oleh mekanisme
yang berbeda : a. fase akut, dengan ciri vasodilatasi lokal dan peningkatan
permeabilitas kapiler. b. reaksi lambat, tahap subakut dengan ciri infiltrasi
sel leukosit dan fagosit. c. fase proliferatif kronik, dengan ciri terjadinya
degenerasi dan fibrosis (Wilmana, 2007).
Respon antiinflamasi meliputi kerusakan mikrovaskular, meningkatnya
permeabilitas kapiler dan migrasi leukosit ke jaringan radang. Gejala proses
inflamasi yang sudah dikenal ialah:
1. Kemerahan (rubor) Terjadinya warna kemerahan ini karena arteri yang
mengedarkan darah ke daerah tersebut berdilatasi sehingga terjadi
peningkatan aliran darah ke tempat cedera (Corwin, 2008).
2. Rasa panas (kalor) Rasa panas dan warna kemerahan terjadi secara
bersamaan. Dimana rasa panas disebabkan karena jumlah darah lebih
banyak di tempat radang daripada di daerah lain di sekitar radang.
Fenomena panas ini terjadi bila terjadi di permukaan kulit. Sedangkan
bila terjadi jauh di dalam tubuh tidak dapat kita lihat dan rasakan
(Wilmana, 2007).
3. Rasa sakit (dolor) Rasa sakit akibat radang dapat disebabkan beberapa
hal: (1) adanya peregangan jaringan akibat adanya edema sehingga
terjadi peningkatan tekanan lokal yang dapat menimbulkan rasa nyeri,
(2) adanya pengeluaran zat – zat kimia atau mediator nyeri seperti
prostaglandin, histamin, bradikinin yang dapat merangsang saraf –
saraf perifer di sekitar radang sehingga dirasakan nyeri (Wilmana,
2007).
4. Pembengkakan (tumor) Gejala paling nyata pada peradangan adalah
pembengkakan yang disebabkan oleh terjadinya peningkatan
permeabilitas kapiler, adanya peningkatan aliran darah dan cairan ke
jaringan yang mengalami cedera sehingga protein plasma dapat keluar
dari pembuluh darah ke ruang interstitium (Corwin, 2008).
5. Fungsiolaesa Fungsiolaesa merupakan gangguan fungsi dari jaringan
yang terkena inflamasi dan sekitarnya akibat proses inflamasi.
(Wilmana, 2007).

Selama berlangsungnya respon inflamasi banyak mediator kimiawi yang


dilepaskan secara lokal antara lain histamin, 5-hidroksitriptamin (5HT),
faktor kemotaktik, bradikinin, leukotrien dan prostaglandin (PG). Dengan
migrasi sel fagosit ke daerah ini, terjadi lisis membran lisozim dan
lepasnya enzim pemecah. Obat mirip aspirin dapat dikatakan tidak berefek
terhadap mediator-mediator kimiawi tersebut kecuali PG (Wilmana, 2007).

2. Fase Intermediate (Proliferasi)

Pada fase ini terjadi penurunan jumlah sel – sel inflamasi, tanda – tanda
radang berkurang, munculnya sel fibroblast yang berproliferasi,
pembentukan pembuluh darah baru, epitelialisasi dan kontraksi luka.
Matriks fibrin yang dipenuhi platelet dan makrofag mengeluarkan growth
factor yang mengaktivasi fibroblast. Fibroblast bermigrasi ke daerah luka
dan mulai berproliferasi hingga jumlahnya lebih dominan dibandingkan
sel radang pada daerah tersebut. Fase ini terjadi pada hari ketiga sampai
hari kelima.(Lawrence, 2002) Dalam melakukan migrasi, fibroblast
mengeluarkan matriks mettaloproteinase (MMP) untuk memecah matriks
yang menghalangi migrasi. Fungsi utama dari fibroblast adalah sintesis
kolagen sebagai komponen utama ECM. Kolagen tipe I dan III adalah
kolagen utama pembentuk ECM dan normalnya ada pada dermis manusia.
Kolagen tipe III dan fibronectin dihasilkan fibroblast pada minggu pertama
dan kemudian kolagen tipe III digantikan dengan tipe I. Kolagen tersebut
akan bertambah banyak dan menggantikan fibrin sebagai penyusun
matriks utama pada luka (Schultz GS, 2007).Pembentukan pembuluh
darah baru / angiogenesis adalah proses yang dirangsang oleh kebutuhan
energi yang tinggi untuk proliferasi sel. Selain itu angiogenesis juga
dierlukan untuk mengatur vaskularisasi yang rusak akibat luka dan
distimulasi kondisi laktat yang tinggi, kadar pH yang asam, dan penurunan
tekanan oksigen di jaringan.(Gutner, GC, 2007)

3. Fase Akhir (Remodelling)

Fase remodelling jaringan parut adalah fase terlama dari proses


penyembuhan Proses ini dimulai sekitar hari ke-21 hingga satu tahun.
Pembentukan kolagen akan mulai menurun dan stabil. Meskipun jumlah
kolagen sudah maksimal, kekuatan tahanan luka hanya 15 % dari kulit
normal. Proses remodelling akan meningkatkan kekuatan tahanan luka
secara drastis. Proses ini didasari pergantian dari kolagen tipe III menjadi
kolagen tipe I. Peningkatan kekuatan terjadi secara signifikan pada minggu
ketiga hingga minggu keenam setelah luka. Kekuatan tahanan luka
maksimal akan mencapai 90% dari kekuatan kulit normal..(Lawrence,
2002)

3. GANGGUAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA


Proses fisiologis yang kompleks dari penyembuhan luka dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Salah satu fase yang berkepanjangan dapat
mempengaruhi hasil dari penyembuhan luka yaitu jaringan parut yang
terbentuk. Penyembuhan luka dapat terganggu oleh penyebab dari dalam
tubuh (endogen) atau dari luar tubuh (eksogen), penyebab tersebut antara lain
kontaminasi bakteri atau benda asing, kekebalan tubuh yang lemah, ganguan
koagulasi, obat-obatan penekan sistem imun, paparan radiasi, dan beberapa
faktor lain. Suplai darah juga mempengaruhi proses penyembuhan, dimana
suplai darah pada ekstremitas bawah adalah yang paling sedikit pada tubuh
dan suplai darah pada wajah serta tangan cukup tinggi. Usia pasien yang tua
juga memperpanjang proses penyembuhan.(Webster J,et al, 2012)

Tutor action: Step 5: Formulating Learning Issues


(Sesuai dengan LO/ TIK)
 Menginformasikan sumber belajar
Mahasiswa memberikan hipotesis akhir
yang berkaitan dengan scenario /diagnosis kerja
(pokok)
Mahasiswa menentukan learning
 Mengingatkan setiap mahasiswa objective:
agar mencari LO.
 Hasil pencarian LO akan di cross 1. Menjelaskan tentang definisi Luka
check pada pertamuan berikutnya 2. Menjelaskan tentang klasifikasi luka
3. Menjelaskan fase penyembuhan luka
4. Menjelaskan tentang Mekanisme
fisiologi proses inflamasi pada
penyembuhan luka.
5. Menjelaskan tentang gangguan
proses penyembuhan luka
6. IRK (….)

Step 6 : Self Directed Learning

Tutor action: SESSION 2 Step 7: reporting

Review of learning
issues from session 1
 Mengecek resources yang Discussion point:
dicari oleh mahasiswa (EBN) Review hasil diskusi
sesi 1 dan tujuan Menjawab
 Tutor mengecek kesiapan learning objective
belajar. Melengkapi
terhadap LO yang dicari oleh diskusi sesi 1 dengan pertemuan 1.

mahasiswa (sampling) hasil belajar mandiri.

Anda mungkin juga menyukai