i
⌘ Pedoman Praktik Profesi Ners KMB I
PENYUSUN
Mashudi, S. Kep., Ners., M. Kep
Ismail Fahmi, M. Kep., Ners., Sp. Kep. MB
Dewi Masyitah, M. Kep., Ners., Sp. Kep. MB
Debbie Nomiko, S. Kep., Ners., M. Kep
Dokumen Penting !
Apabila saudara menemukan buku ini harap dikembalikan ke
alamat atau hubungi alamat pemilik yang tercantum pada halaman
depan buku panduan ini.
ii
⌘ Pedoman Praktik Profesi Ners KMB I
Jambi, ……………………………………
Pemilik buku
……………………………………………
iii
⌘ Pedoman Praktik Profesi Ners KMB I
VISI
Menghasilkan Tenaga Kesehatan Vokasi, Profesi, yang professional, Berdaya Saing
Tinggi dan Siap Berkompetisi di Era Global Tahun 2026.
MISI
1. Pendidikan kesehatan yang unggul dan mandiri yang dapat menghasilkan lulusan
yang kompeten dan siap bersaing.
2. Pengelolaan institusi dengan sumber daya manusia yang tangguh, berkualitas,
partisipatif, dan berintegritas tinggi.
3. Kerjasama yang mampu menciptakan nilai tambah lembaga dengan institusi
kesehatan, alumni, dan perguruan tinggi terkemuka.
4. Penilitian inovatif, kompetitif, aplikatif terhadap permasalahan kesehatan masyarakat
berwawasan kearifan local dan nasional.
5. Pengabdian masyarakat yang berkualitas, mampu mendorong kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat berperilaku hidup sehat.
iv
⌘ Pedoman Praktik Profesi Ners KMB I
VISI
Menjadi Jurusan Yang Unggul Dalam Menghasilkan Tenaga Keperawatan Yang
Profesional, Kompetitif Berdasarkan Moral, Etika, dan Agama Tahun 2026.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan dengan kurikulum nasional.
2. Menyelenggarakan kegiatan riset keperawatan yang mendukung proses pendidikan
dan aplikatif bagi profesi keperawatan.
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis upaya preventif dan
promotif mendukung pembangunan kesehatan nasional.
4. Melaksanakan kegiatan mental spiritual dan kepribadian yang dapat menumbuhkan
soft skill dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
5. Mengembangkan komitmen secara nasional dalam menunjang proses belajar
mengajar dan peningkatan pemberdayaan lulusan dan alumni.
v
⌘ Pedoman Praktik Profesi Ners KMB I
Visi
Menjadi Program Studi Yang Menghasilkan Lulusan Ners Unggul Dan Kompetitif Dalam
Keperawatan Penyakit Tidak Menular Tahun 2026.
Misi
Misi Program Studi Pendidikan Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Jambi adalah sebagai
berikut :
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan sesuai standar nasional dengan
keunggulan keperawatan penyakit tidak menular.
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan riset berbasis evidence based di bidang
keperawatan penyakit tidak menular mendukung proses pendidikan dan kegiatan
profesi.
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
berbasis hasil penelitian tepat guna melalui pemberdayaan masyarakat.
4. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga, institusi pelayanan kesehatan, dan
perguruan tinggi nasional dan internasional.
5. Menyelenggarakan tata kelola akademik yang berintegritas tinggi.
vi
⌘ Pedoman Praktik Profesi Ners KMB I
PROFIL LULUSAN
Profil merupakan peran yang diharapkan dapat dilakukan oleh lulusan program studi di masyarakat
atau dunia kerja. Profil lulusan Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi adalah sebagai
berikut:
2. Communicator (Interaksi & transaksi dengan klien, keluarga, dan tim kesehatan).
Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan mampu menampilkan kemampuan berinteraksi
dan berkomunikasi secara efektif-terapeutik terhadap klien (individu, keluarga, dan komunitas)
serta kemampuan membangun komunikasi dengan rekan sejawat dan tim pelayanan kesehatan
lain.
6. Researcher (Peneliti )
Sebagai perawat yang mampu melaksanakan penelitian sebagai dasar dalam pengembangan
standar praktik dalam tatanan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan komunitas.
vii
⌘ Pedoman Praktik Profesi Ners KMB I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya kami dapat menyusun Buku
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I ini. Buku Panduan ini dibuat untuk
memberikan arah kepada mahasiswa dalam melaksanakan praktik klinik dan para pembimbing
klinik mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I dalam merencakan, melaksanakan, memonitor
dan mengevaluasi serta melakukan tindak lanjut dalam proses bimbingan kepada mahasiswa
dengan metode pendekatan bimbingan perseptorship. Berbagai strategi pembelajaran yang
sesuai dengan pembelajaran kompetensi digunakan dengan mempertimbangkan manfaat yang
maksimal dari metode yang dipilih dan menghasilkan output sesuai dengan kriteria unjuk kerja
untuk masing-masing kompetensi dan subkompetensi yang dibina dalam mata kuliah.
Buku panduan ini berisi tentang petunjuk pelaksanaan pengalaman belajar praktik bagi mahasiswa
Program Studi Profesi Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi yang mencakup;
Panduan Praktek Klinik, lampiran-lampiran tentang peraturan pembelajaran klinik, target
kompetensi, format asuhan keperawatan, format resume, format penilaian sikap, format penilaian
askep, format penilaian LP, format penilaian pre-post conference, format logbook, daftar hadir,
daftar pembimbing dan jadwal praktik mahasiswa.
Buku panduan ini disusun agar semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran praktik klinik, yaitu
mahasiswa, pembimbing akademi, dan pembimbing klinik (CI) dapat mengetahui, memahami,
serta mampu melaksanakan tugas berdasarkan fungsi dan kedudukannya, sehingga dapat
tercapai tujuan yang diharapkan yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahsiswa
sesuai dengan standar kompetensi keperawatan.
Kami berharap semoga buku panduan Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah I ini dapat
dipergunakan dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan. Oleh karena itu buku panduan ini akan
dievaluasi dan direvisi secara periodik, untuk itu masukan dan saran yang konstruktif sangat
diperlukan demi penyempurnaan pedoman pembelajaran ini agar sesuai dangan kebutuhan
perkembangan pendidikan keperawatan.
viii
⌘ Pedoman Praktik Profesi Ners KMB I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Identitas Mata Kuliah ……………………………………………………………………… 1
B. Deskripsi Mata Kuliah ……………………………………………………………………... 1
C. Tujuan Pembelajaran ……………………………………………………………………… 2
D. Capaian Pembelajaran/ Kompetensi …………………………………………………….. 2
E. Daftar Kasus dan Keterampilan Klinik …………………………………………………… 3
F. Metode Pembelajaran …………………………………………………………………….. 4
BAB IV PENUTUP 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
⌘ Pedoman Praktik Profesi Ners KMB I
DAFTAR LAMPIRAN
x
⌘ Pedoman Praktik Profesi Ners KMB I
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I difokuskan untuk melatih kemampuan/ kompetensi
mahasiswa agar bersikap, bertindak, dan berbudaya sebagai perawat professional. Kompetensi
perawat dimaksud adalah; menyadari pentingnya mawas diri, pengembangan diri, perilaku caring,
komunikasi efektif, promosi kesehatan, prinsip-prinsip patien safety. Menanamkan nilai; moral, legal
aspek, norma dan kode etik perawat Indonesia, berfikir kritis analisis dalam pengambilan keputusan,
problem solving dalam aplikasi team work, hubungan interpersonal kepada klien dan keluarganya,
memberikan asuhan saat klien dan keluarga mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan dasar.
Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah I menitikberatkan pada aspek praktek professional perawat
yang menerapkan integrasi berbagai mata ajar dan pendekatan komperhensif untuk mencapai
kompetensi asuhan keperawatan klien dewasa. Mata ajar ini merupakan rangkaian proses pendidikan
Ners yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa pada tatanan klinik di rumah sakit.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah 1 selama 4 minggu,
mahasiswa mampu mengelola asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami masalah
pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan pada sistem pernapasan, kardiovaskuler,
hematologi, pencernaan, dan endokrin.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa kompeten dalam :
a. Memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernapasan.
b. Memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler.
Tingkat
No. Daftar Kasus
Pencapaian
Sistem Pernapasan
1 Asuhan keperawatan pasien Pneumonia
2 Asuhan keperawatan pasien PPOK
3 Asuhan keperawatan pasien Asma
4 Asuhan keperawatan pasien TB paru
5 Asuhan keperawatan pasien Ca paru
6 Asuhan keperawatan pasien Covid-19 / MERS / SARS / Flu burung
Sistem Kardiovaskuler
7 Asuhan keperawatan pasien Dekompensasio cordis
8 Asuhan keperawatan pasien Hipertensi
9 Asuhan keperawatan pasien AMI
10 Asuhan keperawatan pasien Aritmia
Sistem Hematologi
11 Asuhan keperawatan pasien Anemia
12 Asuhan keperawatan pasien DHF
Sistem Endokrin
13 Asuhan keperawatan pasien Diabetes Mellitus
14 Asuhan keperawatan pasien Hipertiroidisme
Tingkat
No. Daftar Kasus
Pencapaian
Sistem pencernaan
15 Asuhan keperawatan pasien Apendisitis
16 Asuhan keperawatan pasien kanker kolorektal
17 Asuhan keperawatan pasien hepatitis
18 Asuhan keperawatan pasien sirosis hepatis
19 Asuhan keperawatan pasien Pankreatitis akut
20 Asuhan keperawatan pasien Gastroenteritis
21 Asuhan keperawatan pasien Kolelitiasis akut
22 Asuhan keperawatan pasien Ileus obstruktif,
23 Asuhan keperawatan pasien Tumor/Ca saluran cerna
24 Asuhan keperawatan pasien Gastritis
25 Asuhan keperawatan pasien Thypoid
Tingkat
No. Daftar Kasus atau Keterampilan
Pencapaian
1 Pengkajian awal: Alergi, Alasan masuk RS, Riwayat kesehatan 4
(genogram)
2 Pemeriksaan fisik (head to toe) 4
3 Pemantauan status neurologis: Reflex Pupil, Fungsi motoric, Fungsi 3
sensibilitas, Fungsi saraf kranial, Tanda rangsang meningeal, Tingkat
keparahan stroke dengan Skala NIHSS, Tingkat kecacatan/ ketunaan
dengan skaka Rankin, Prognosa stroke dengan skala Orpington,
Skrining fungsi menelan
4 Pemeriksaan dan analisa spirometri 4
5 Melakukan postural drainage 4
6 Fisioterapi dada 4
7 Pemantauan respirasi 4
8 Pemantauan saturasi oksigen 4
Pemantauan tanda dan gejala hipoksia (gelisah, agitasi, penurunan
9
kesadaran) 4
10 Pemantauan tanda dan gejala ketidakseimbangan asam basa 4
11 Pemantauan tanda-tanda hiperventilasi 3
12 Pemberian oksigen dengan masker rebreathing atau non rebreathing 4
13 Pencegahan aspirasi 3
14 Pengambilan sampel darah kapiler Pengambilan sampel darah vena 4
15 Penghisapan jalan napas 4
16 Perawatan selang dada 4
17 Skrining tuberculosis 4
18 Pemantauan CRT 4
19 Pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium 4
20 Pemantauan MAP 4
21 Pemantauan perubahan pulsasi ekstremitas 4
22 Pemantauan tanda dan gejala perdarahan 4
23 Pemasangan EKG 4
24 Pemasangan monitor jantung 4
25 Pemasangan stoking elastis 4
26 Pemberian produk darah 4
27 Mengukur JVP 4
28 Edukasi pencegahan hiperglikemia 4
29 Edukasi pencegahan hipoglikemia 4
Tingkat
No. Daftar Kasus atau Keterampilan
Pencapaian
30 Edukasi pemantauan kadar glukosa darah 4
31 Pemantauan kadar elektrolit 4
32 Pemantauan tanda dan gejala hiperglikemia 4
33 Pemantauan tanda dan gejala hipervolemia 4
34 Pemantauan tanda dan gejala hipoglikemia 4
35 Pemantauan tanda dan gejala hipovolemia (dehidrasi) 4
36 Pemberian cairan intravena 4
F. Metode Pembelajaran
Beberapa metode pembelajaran peserta didik diinisiasi dan difasilitasi oleh preceptor/ mentor di setiap
stase, meliputi :
1. Pre dan post conference
Conference adalah diskusi kelompok tentang berbagai aspek praktik klinik yang bertujuan
memberikan arahan, mengklarifikasi dan mengkonstruksi pengetahuan klinis, serta memberikan
penyelesaian masalah pada mahasiswa. Diskusi dapat dikaitkan dengan tugas tertulis yang dibuat
oleh mahasiswa. Pre Conference dilakukan sebelum mahasiswa ber interaksi dengan pasien dan
Post Conference dilakukan pada saat mahasiswa setelah berinteraksi dengan pasien.
2. Bedside teaching
Bedside learning adalah belajar dengan adanya pasien selama proses pembelajaran atau
belajar di samping pasien. Aktivitas yang paling penting dalam bedside learning adalah
aktivitas belajar dan refleksi. Secara lebih rinci bedside learning memuat proses belajar dan
mengajar yang melibatkan pembimbing klinik sebagai pengajar dan peserta didik. Selain itu
proses bedside learning dilakukan sesuai dengan kondisi pasien dan kebutuhan pasien
sehingga kenyamanan dan kebutuhan pasien harus tetap diperhatikan.
Bedside teaching berlangsung natural, bukan proses yang dibuat-buat dan juga pada
lingkungan nyata disekitar pasien. Misalnya ruang rawat inap dengan ada pasien lain,
kehadiran keluarga pasien dan juga lingkungan fisik pasien yang mungkin panas, tidak
nyaman. Kondisi yang alami ini juga dapat menjadi sumber refleksi pembelajaran bagi
peserta didik.
3. Ronde Keperawatan
Ronde Keperawatan adalah proses pembelajaran di klinik yang merupakan bagian dari
bedside teaching, dimana dalam proses pelaksanaan saat berada di hadapan pasien
mahasiswa menyampaikan kondisi pasien secara utuh. Kemudian dilanjutkan dengan
intervensi selanjutnya yang sudah direncanakan tim misalnya memberikan pendidikan
kesehatan, menyampaikan kondisi khusus pasien atau menjelaskan sesuatu yang terkait
dengan kondisi pasien.
4. Tutorial individual
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari seorang preseptor yang telah
ditetapkan institusi pendidikan maupun institusi lahan praktik. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik
yang dilakukan secara terjadwal atau pun elektif bergantung pada inisiatif mahasiswa dan dosen.
5. Diskusi Kasus
Kegiatan diskusi kasus dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama anggota
tim kesehatan lainnya, seperti dokter ahli, perawat spesialis, atau tenaga kesehatan lainnya.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Strategi Pembelajaran
1. Persiapan
Pada tahap persiapan pembelajaran ini, mahasiswa harus :
a. Mempelajari panduan pembelajaran praktik klinik
b. Memahami kompetensi yang akan dicapai
c. Mengikuti pembekalan dan orientasi dari pendidikan dan lahan praktik
d. Membuat kontrak belajar
e. Membuat laporan pendahuluan
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini, mahasiswa harus :
a. Bergabung dalam kelompok masing-masing, sesuai tempat praktik.
b. Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran klinik.
c. Membuat laporan pendahuluan/ LP sebelum melakukan asuhan keperawatan kasus kelolaan
sebagai bentuk kesiapan peserta melakukan praktik dan harus dijustifikasi oleh pembimbing
klinik, apabila saat preconference mahasiswa tidak membawa LP, pembimbing klinik berhak
memberi sanksi penugasan tambahan atau larangan melakukan praktik.
d. Melakukan asuhan keperawatan pada kasus kelolaan dan membuat laporan kasus.
e. Membuat kontrak belajar dan mendokumentasikan dalam formulir kontrak belajar.
f. Mencapai kompetensi secara optimal dan dijustifikasi/ ditandatangani oleh pembimbing klinik.
g. Mengikuti evaluasi klinik sesuai ketentuan.
h. Menyelesaikan penugasan yang diberikan pembimbing klinik.
i. Berpartisipasi aktif dalam penugasan kelompok.
j. Mengumpulkan tugas sesuai ketentuan.
3. Evaluasi
Pada tahap ini mahasiswa harus :
a. Menyerahkan laporan askep kelolaan, daftar hadir praktik, daftar pencapaian kompetensi, dan
tugas lainnya kepada pembimbing klinik.
b. Mengikuti ujian komprehensif
3. Proses Bimbingan
a. Mendiskusikan tujuan pembelajaran praktik klinik
b. Mendiskusikan kontrak belajar
c. Mengklarifikasi laporan pendahuluan serta memberi saran dan masukan
d. Membagi kasus kepada mahasiswa sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
e. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa dengan berbagai metode pembelajaran klinik
sesuai kompetensi yang akan dicapai.
f. Mendelegasikan tugas dengan cara mendampingi mahasiswa saat praktik sesuai dengan
tingkat kemandiriannya.
g. Mengobservasi kemampuan mahasiswa dalam proses pemberian askep dan pencapaian
kompetensi.
h. Menganalisis dan memberikan umpan balik terhadap laporan/ tugas-tugas yang diberikan
kepada mahasiswa.
i. Mendiskusikan nilai pencapaian kompetensi mahasiswa.
j. Memberikan umpan balik secara keseluruhan.
4. Metode Bimbingan
a. Pre dan post-conference
b. Tutorial individual yang diberikan preseptor
c. Diskusi kasus
d. Case report dan overan dinas
e. Pendelegasian kewenangan bertahap
f. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/ keperawatan terkini
g. Problem solving for better health/ hospital (PSBH)
h. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan
5. Mekanisme Bimbingan
Bimbingan praktik klinik profesi dilakukan dalam tiga fase/ tahapan seperti diuraikan pada tabel
dibawah ini :
Fase
Tugas Pembimbing Tugas Praktikan
Bimbingan
Fase 1. Memberikan informasi tentang 1. Membuat Laporan
Persiapan ruangan, gambaran pasien, dan Pendahuluan/ LP
panduan umum praktik. 2. Mengikuti pre-conference
2. Melakukan pre-conference 3. Membuat persiapan interaksi
3. Mengevaluasi kesiapan mahasiswa dengan klien
C. Peserta Praktik
1. Syarat Peserta
a. Mahasiswa yang telah menyelesaikn program studi sarjana terapan dan atau sederajat.
b. Mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Profesi Ners
c. Mahasiswa yang telah menyelesaikan administrasi akademik
2. Peserta Praktik
Peserta praktik profesi ners Keperawatan Medikal Bedah I adalah mahasiswa program profesi ners
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi tahun akademik 2023-2024. Jumlah peserta
praktik profesi ners sebanyak 98 orang.
2. Tempat praktik
a. Syarat Tempat Praktik
1) Rumah sakit pendidikan
2) Rumah sakit Daerah minimal type C
3) Memilik MoU dengan Poltekkes Kemenkes Jambi
b. Tempat Praktik
Tempat praktik klinik mata kuliah Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah I adalah :
1) RSUD Raden Mattaher Jambi
2) RSUD H. Abdul Manap Jambi
3) RS Dr. Bratanata Jambi
4) RSUD H. Hanafie Bungo
5) RSUD Mayjen HA. Thalib Sungai Penuh
E. Penugasan
1. Penugasan individu
Tugas-tugas praktik klinik profesi ners mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I yang harus dibuat
oleh mahasiswa secara individu adalah seperti pada tabel di bawah ini:
2. Penugasan kelompok
a. Melakukan asuhan Keperawatan Medikal Bedah I minimal 1 (satu) pasien dengan penerapan
evidence based practice nursing yang sesuai.
b. Membuat makalah presentasi kasus kelolaan kelompok.
c. Melakukan seminar/ presentasi kasus.
Tabel 2.3 Proses Pelaksanaan Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah I Prodi Profesi Ners
Jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi
Kegiatan
Waktu Kompetensi
Mahasiswa Pembimbing
Minggu I 1. Melakukan 1. Membuat perencanaan 1. Melakukan diskusi tentang
komunikasi yang praktek profesi untuk perencanaan praktik.
efektif dalam mengelola pasien dewasa 2. Mengorientasikan ruangan,
pemberian asuhan dengan masalah gg. RS, Sistem bimbingan,
keperawatan pada pemenuhan kebutuhan jadwal bimbingan harian.
orang dewasa. dasar akibat gangguan 3. Melakukan diskusi tahapan
sistem tubuh secara aman pencapaian kompetensi.
dan legal berdasar norma 4. Melakukan pre conference
yang berlaku. 5. Melakukan post conference
2. Konsultasi perencanaan
praktek profesi (tahap
pencapaian kompetensi)
ke pembimbing Klinik dan
dosen Pembimbing.
3. Melakukan pre conference
4. Melakukan post
conference
5. Melakukan pengkajian
pada pasien dewasa.
6. Memberikan edukasi pada
pasien dan keluarga.
2. Menggunakan 1. Berkomunikasi dengan 1. Melaksanakan monitoring
keterampilan pasien & keluarga pengembangan soft skill
interpersonal mengenai kepuasan dalam (komunikasi interpersonal,
yang efektif pelayanan keperawatan. interpersonal, kerja sama)
dalam kerja tim 2. Membina hubungan kerja pada mahasiswa.
yang baik dengan tenaga
kesehatan yang terkait.
3. Menggunakan 1. Menggunakan perangkat 1. Memberikan kesempata
teknologi dan computer dan jaringan akses sumber.
informasi dalam mengakses 2. Memberikan informasi
kesehatan teknologi terkini dalam literasi yang dapat diakses
secara efektif kasus keperawatan mahasiswa.
dan bertanggung dewasa.
jawab 2. Menerapkan klasifikasi
intervensi dan outcome
keperawatan (NIC-NOC)
atau SDKI, SLKI, SIKI.
G. Tata Tertib
1. Kehadiran mahasiswa dalam melaksanakan praktik 100%.
2. Mahasiswa wajib hadir di lahan praktik 15 menit sebelum shift dimulai.
3. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh masing-masing mata kuliah
yang sedang dijalani pada program profesi ners sesuai dengan perencanaan pada modul praktik.
4. Selama melaksanakan praktik klinik, mahasiswa harus mengenakan seragam klinik dan atribut
sesuai tata tertib Jurusan Keperawatan Poltekkes Jambi (seperti name tag, kap bagi mahasiswi
tidak berjilbab dan jilbab lis kuning bagi mahasiswi yang berjilbab, sepatu berwarna putih).
5. Mahasiswa harus memakai jam tangan yang mempunyai detik dan buku catatan kecil.
6. Mahasiswa harus membawa perlengkapan nursing kit dan APD yang memadai untuk keperluan
praktik.
7. Mahasiswa harus memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari institusi pendidikan.
8. Mahasiswa wajib mematuhi peraturan yang berlaku di rumah sakit tempat mahasiswa tersebut
melakukan praktik.
9. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan dan rumah sakit tempat mahasiswa
praktik.
10. Mahasiswa wajib menjaga kerahasiaan (privacy) klien.
11. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan tanpa seizing pembimbing pada jam praktik lebih dari 30
menit dianggap tidak hadir.
12. Mahasiswa harus menandatangani daftar hadir setiap hari praktik dan diketahui oleh pembimbing
yang ditunjuk atau kepala ruangan.
13. Apabila mahasiswa absen/ tidak hadir praktik tanpa keterangan, maka yang bersangkutan harus
mengganti praktik sebanyak 2 kali jumlah ketidakhadiran, dan bila tidak hadir karena alasan sakit/
ijin, maka harus mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan (sakit/ijin).
14. Ketidakhadiran karena sakit/ ijin harus ada surat keterangan dan diberitahukan kepada koordinator
mata kuliah, koordiantor praktik profesi ners, dan pembimbing klinik.
15. Pengumpulan laporan praktik KMB I dilakukan paling lambat hari terakhir praktik (Sabtu).
16. Setiap konsultasi, mahasiswa harus membawa buku konsultasi LP dan askep serta wajib mengisi
lembar konsultasi.
17. Hal-hal yang belum tertulis dalam tata tertib ini dan dianggap penting akan ditentukan dikemudian.
BAB III
EVALUASI
A. Pengertian
Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu
program pendidikan (Arikunto, 2003). Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar dan
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
B. Tujuan
Secara umum evaluasi praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah I bertujuan untuk menilai kompetensi
mahasiswa dalam menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernapasan,
kardiovaskuler, hematologi, pencernaan dan endokrin.
C. Metode
Metode evaluasi yang digunakan dalam praktik klinik profesi Keperawatan Medikal Bedah I adalah:
1. Log book
2. Direct Observasional of Prosedure skill (DOPS)
3. Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis)
4. Critical incidence report
5. Problem solving skill
6. Kasus lengkap, kasus singkat
7. OSCE
D. Sistem Evaluasi
1. Evaluasi dilakukan pada setiap stase/ ruangan sesuai kebijakan tiap stase oleh pembimbing
klinik.
2. Pada akhir minggu setiap rotasi (hari Jum’at) dilakukan responsi kasus kelolaan oleh dosen
pembimbing klinik di kampus.
3. Peserta didik yang gagal pada salah satu stase/ ruangan akan dilakukan remedial pada akhir
stase/ ruangan di unit yang bersangkutan.
4. Evaluasi dilakukan oleh dosen pembimbing klinik dan/ atau pembimbing klinik (CI).
5. Ada tiga ranah yang akan dievaluasi, yaitu:
a. Kognitif (40%)
b. Afektif (20%)
c. Psikomotor (40%)
6. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan format evaluasi yang telah ditentukan oleh
masing-masing stase.
7. Unsur yang dievaluasi digambarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Unsur Penilaian Praktik Klinik Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Prodi Profesi Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi
Tabel 3.2 Konversi Nilai Angka, Mutu, dan Huruf Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Jambi
Keterangan:
Berdasarkan kesepakatan pengelola dan dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi
batas kelulusan untuk nilai praktik/ klinik adalah 76 (3,35). Komponen dan bobot penilaian
digambarkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Penilaian Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah I Prodi Profesi Ners
Jurusan Keperawatan Poltekkes kemenkes Jambi
3. Sikap 20%
a. Attitude 50% A/B Jika C tidak lulus
b. Tanggung jawab 50%
2. Kriteria Kelulusan
a. Kehadiran 100%
b. Semua komponen penilaian (pont 1-3 harus ada)
c. Nilai akhir/ Total Praktik Profesi Ners KMB I minimal 76 dengan nilai mutu 3,35 dan nilai
lambang B.
d. Menyerahkan seluruh penugasan dengan tepat waktu.
e. Memenuhi semua tata tertib Praktik Profesi Ners dan peraturan akademik Prodi Profesi
Ners Poltekkes Kemenkes Jambi.
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah Buku Panduan Praktik Klinik Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah I ini disusun agar dapat
dijadikan pedoman bagi mahasiswa dan pembimbing dalam melaksanakan proses pembelajaran klinik di
tempat praktiknya masing-masing. Besar harapan kami semoga mahasiswa dan pembimbing dapat bekerja
sama agar tujuan pembelajaran dan kompetensi yang disyaratkan tercapai. Apabila ada hal-hal yang kurang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing rumah sakit, maka segera dilakukan revisi. Selain
itu apabila ada informasi tambahan yang belum tercantum dalam buku ini akan kami sampaikan secara
lisan.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT segalanya kita kembalikan, semoga kita semua mendapat hidayah,
taufik, dan inayah dalam melaksanakan kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ackley, B. J.& Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence-Based Guideto Planning
Care, 10 Mosby elsevier.
Richard Robertson D. (2012 Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition. Beland Bain Ltd Glasgow
Bolechek, G.M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012). Nursing Interventions
Classification (NIC), 6c. Philadelphia: Mosby Elsevier
Dudek, S. G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7th. Lippincott: William Wilkins
Johnson, M. Moorhead, S., Bulechek G. M., Butcher, H. K, Maas, M.L. & Swanson, S. (2011). NOC and NIC
Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions: Supporting Critical Reasoning and Quality Care, 3e.
Philadelphia: Mosby Elsevier
Lewis, S.L Dirksen S. R. Heitkemper MM, Bucher L, Harding M.M, (2014). Medical Surgical Nursing,
Assessment and Management of Clinical Problems. Canada: Elsevier.
Lymn, P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health
Madara B, Denino VP, (2008). Pathophysiology; Quick Look Nursing. 2nd ed. Jones and Barklet Publisher,
Sudbury
McCance, K.L, & Huethe, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults and
Children. 7e Elsevier
Morehead, S, Johnson, M., Maas, M.L & Swanson, E. (2012). Nursing Outcomes Classification (NOC):
Measurement of Health Outcomes, 5e. Mosby Elsevier.
Nanda International. (2014). Nursing Diagnoses 2015-17: Definitions and Classification (Nanda
International). Philadelphia: Wiley Blackwell
Skidmore-Roth, Linda (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference Toronto: Mosby
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Penerbit : DPP PPNI .Jakarta
Selatan
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Penerbit : DPP PPNI .Jakarta
Selatan
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Penerbit : DPP PPNI .Jakarta
Selatan
Berdasarkan Kurikulum Program Studi Profesi Ners Poltekkes Jambi, setiap mahasiswa wajib
mencapai target kompetensi keperawatan yang dipersyaratkan dalam praktek Keperawatan
Medikal bedah I.
Proses Pencapaian
Dilakukan
No. Keterampilan Klinik Kompetensi TT CI
Tanggal Tempat Bimbingan Mandiri
1. Pengkajian awal: Alergi, Alasan masuk
RS, Riwayat kesehatan (genogram)
2. Pemeriksaan fisik (head to toe)
3. Pemeriksaan dan analisa spirometri
4. Melakukan postural drainage
5. Fisioterapi dada
6. Pemantauan respirasi
7. Pemantauan saturasi oksigen
8. Pemantauan tanda dan gejala hipoksia
(gelisah, agitasi, penurunan kesadaran)
9. Pemantauan tanda dan gejala
ketidakseimbangan asam basa
10. Pemantauan tanda-tanda hiperventilasi
11. Pemberian oksigen dengan masker
rebreathing atau non rebreathing
12. Pencegahan aspirasi
13. Pengambilan sampel darah kapiler
Pengambilan sampel darah vena
14. Penghisapan jalan napas
15. Perawatan selang dada
16. Skrining tuberculosis
17. Pemantauan CRT
18. Pemantauan hasil pemeriksaan
laboratorium
19. Pemantauan MAP
20. Pemantauan perubahan pulsasi
ekstremitas
21. Pemantauan tanda dan gejala
perdarahan
22. Pemasangan EKG
23. Pemasangan monitor jantung
24. Pemasangan stoking elastis
25. Pemberian produk darah
26. Mengukur JVP
27. Edukasi pencegahan hiperglikemia
28. Edukasi pencegahan hipoglikemia
29. Edukasi pemantauan kadar glukosa
darah
30. Pemantauan kadar elektrolit
31. Pemantauan tanda dan gejala
hiperglikemia
32. Pemantauan tanda dan gejala
hipervolemia
33. Pemantauan tanda dan gejala
hipoglikemia
34. Pemantauan tanda dan gejala
hipovolemia (dehidrasi)
35. Pemberian cairan intravena
NAMA ...........................
NIM ...............................
I. Halaman Judul
Ex : Laporan pendahuluan gangguan masalah sistem tubuh pada dewasa
II. Konsep dasar
A. Definisi
B. Etiologi/ Faktor risiko
C. Patofisiologi
D. Tanda dan gejala
E. Pemeriksaan diagnostik
F. Penatalaksanaan
G. Komplikasi
III. WOC (mengarah ke masalah keperawatan....!)
IV. Asuhan keperawatan
A. Pengkajian
B. Identitas
C. Riwayat keperawatan (termasuk pengobatan)
D. Pemeriksaan fisik (termasuk diagnostik)
E. Analisa data
V. Rumusan Diagnosa Keperawatan (Daftar Masalah)
VI. Perencanaan (NCP)
A. Rumusan prioritas masalah
B. Tujuan dan hasil yang diharapkan
C. Intervensi
D. Aplikasi pemikiran kritis dalam asuhan keperawatan pasien
VII. Daftar Pustaka
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR MASALAH
NO Tanggal / jam Data Fokus Masalah keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN
Tanggal / Jam No Diagnosa Tujuan Intervretasi TTD
Keperawatan
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal / Jam Kode Diagnosa Tindakan Keperawatan Ttd
keperawatan
A. Perngkajian
1. Identitas Pasien
a. Nama :
b. Umur :
c. Alamat :
d. Pendidikan :
e. Pekerjaan :
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama :
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Diagnosis Keperawatan
No. DAR (Data, Action, Response)
(SDKI)
1. Diagnosis keperawatan 1 Data
Berupa data subjektif dan objektif yang mendukung masalah, dilengkapi
dengan data penunjang apabila ada.
Action
Berupa tindakan keperawatan dan medis yang sudah dilakukan untuk
mengatasi masalah.
Response
Berupa penjabaran respon pasien terhadap tindakan keperawatan atau
medis yang sudah dilakukan (S, O).
2. Diagnosis keperawatan 2 Data
Berupa data subjektif dan objektif yang mendukung masalah, dilengkapi
dengan data penunjang apabila ada.
Action
Berupa tindakan keperawatan dan medis yang sudah dilakukan untuk
mengatasi masalah.
Response
Berupa penjabaran respon pasien terhadap tindakan keperawatan atau
medis yang sudah dilakukan (S, O).
C. Pembahasan
Berisi pembahasan mengenai data yang diperoleh, diagnosis keperawatan yang ditetapkan, intervensi yang
dilakukan, dan respon pasien. Dituliskan kesenjangan antara praktik dan teori.
Nama :
NIM :
Departemen : KMB
Periode :
Jambi, …………………………………
Pembimbing,
…………………………………………
NIP. ……………………………………
Nama : ………………………………….
NIM : ………………………………….
Ruangan : ………………………………….
Periode : ………………………………….
2. Diagnosa 0-20
- Ketepatan perumusan diagnosa
- Ketepatan menentukan prioritas masalah keperawatan
3. Perencanaan 0-20
- Ketepatan menentukan tujuan
- Merumuskan kriteria hasil dengan benar
- Menyusun intervensi sesuai dengan masalah keperawatan
4. Pelaksanaan 0-25
- Kelengkapan dan ketepatan alat
- Menggunakan teknik dan sikap komunikasi yang tepat
- Tindakan sesuai dengan intervensi
- Kemampuab memodifikasi tindakan
- Keberhasilan tindakan
- Memperhatikan prinsip kemanan dan kenyamanan pasien
5. Evaluasi 0-15
- Sesuai dengan tujuan
- Dokumentasi dengan tepat
Jambi,
………………………………….
Pembimbing,
……………………………………
NIP. ………………………………
Kelompok : ………………………………….
Ruangan : ………………………………….
Periode : ………………………………….
2. Presentasi 20
a. Pengulasan materi jelas dan menarik
b. Sistematika penulisan makalah
c. Kelengkapan/kedalaman materi
d. Referensi / kepustakaan
Jambi, ………………………………
Pembimbing,
………………………………………
NIP. …………………………………
Nama : ………………………………….
NIM : ………………………………….
Ruangan : ………………………………….
Periode : ………………………………….
Total 100
Jambi, ………………………………
Pembimbing,
………………………………………
NIP. …………………………………
Nama : ………………………………….
NIM : ………………………………….
Ruangan : ………………………………….
Rotasi : ………………………………….
3. Jumlah 100
Jambi, ………………………………
Pembimbing,
………………………………………
NIP. …………………………………
Nama : ………………………………….
NIM : ………………………………….
Ruangan : ………………………………….
Periode : ………………………………….
4. Mendiskusikan laporan 40
a. Menjelaskan konsep dasar kasus
b. Menjelaskan kemungkinan masalah
c. Menjelaskan rencana intervensi
d. Mendiskusikan strategi pencapaian
Jambi, ………………………………
Pembimbing,
………………………………………
NIP. …………………………………
Nama : ………………………………….
NIM : ………………………………….
Ruangan : ………………………………….
Periode : ………………………………….
Jambi, ………………………………
Pembimbing,
………………………………………
NIP. …………………………………
Nama : ………………………………….
NIM : ………………………………….
Ruangan : ………………………………….
A. Supervisi : 70%
No. Aspek Yang Dinilai Ya Tidak Komentar
1 Komunikasi
a. Pra Interaksi
a.1. Mengucapkan Salam
a.2. Mengulang Kontrak
a.3. Menjelaskan tujuan dilakukan tindakan
a.4. Menjelaskan prosedur
b. Interaksi / Fase Kerja
b.1. Melaksanakan komunkasi terapeutik selama kontrak dengan pasien
b.2. Bersikap tenang
b.3. Jelas dan mudah dipahami
c. Terminasi
c.1. Menanyakan respon pasien
c.2. Mereview ulang hasil-hasil kegiatan
c.3. Mengakhiri kontrak
2 Manajemen Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
a.1. Menggunakan teknik-teknik pengkajian yang sesuai
a.2. Kelengkapan data dasar
a.3. Kelengkapan data fokus
a.4. Akurasi data
b. Diagnosa Keperawatan
b.1. Perumusan diagnosa keperawatan sesuai dg data pasien
b.2. Penulisan diagnosa keperawatan benar
b.3. Memberi arah intervensi keperawatan
c. Perencanaan
c.1. Prioritas diagnosa keperawatan tepat
c.2. Perencanaan tujuan sesuai kaidah SMART
c.3. Penulisan intervensi sesuai dengan prioritas tindakan
c.4. Rencana intervensi dapat mengatasi masalah pasien
d. Pelaksanaan
d.1. Sesuai kebutuhan / kondisi pasien
d.2. Sesuai rencana tindakan
d.3. Pelaksanaan prosedur sistematis
d.4. Pelaksanaan tindakan efisien
d.5. Alat yang digunakan sesuai kebutuhan
e. Evaluasi
e.1. Mencatat respon tindakan dengan benar
e.2. Membuat laporan perkembangan dengan benar
B. Responsi : 30%
Dilakukan
No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
4 Bersikap santun
Jambi, ............................................
Penguji II Penguji I
……………………………………………….. ………………………………………………..
NIP. ……………………………………….. NIP. ………………………………………..
Nama : ………………………………….
NIM : ………………………………….
Ruangan : ………………………………….
Hari/ Tanggal : ………………………………….
Jambi, ………………………………
Pembimbing,
………………………………………
NIP. …………………………………
Rotasi 1
Nama Mahasiswa : ………………………………………………………
NIM : ………………………………………………………
Rumah Sakit : ………………………………………………………
Ruangan : ………………………………………………………
Rotasi 2
Nama Mahasiswa : ………………………………………………………
NIM : ………………………………………………………
Rumah Sakit : ………………………………………………………
Ruangan : ………………………………………………………
Rotasi 3
Nama Mahasiswa : ………………………………………………………
NIM : ………………………………………………………
Rumah Sakit : ………………………………………………………
Ruangan : ………………………………………………………
Rotasi 4
Nama Mahasiswa : ………………………………………………………
NIM : ………………………………………………………
Rumah Sakit : ………………………………………………………
Ruangan : ………………………………………………………
DAFTAR PEMBIMBING
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
KELOMPOK JAMBI I
10. TIA GITA CAHYANI ISMAIL FAHMI, Ners., M. Kep., Sp. KepMB
11. SELVI PRASTIANTY
12. MUHAMMAD ZAYYAN PRATAMA
13. CICI PARAMIDA
14. LAILA FITRI
15. TRI ESSI WAHYUNI
16. SHINTA HABIBAH
17. RIRIS NAPITUPULU
18. AGUAL AZI PUTRA YANTOS
19. RENA CANDIKA SARI DEWI MASYITAH, Ners., M. Kep., Sp. KepMB
20. FUJI LESTARI
21. SITI AISYAH
22. MEDYATI RESISCA ARITONANG
23. NUR MAHMUDA
24. WINDA FITRIANA
25. JENI MANDALA PUTRA
26. RADEN ARDI PURWANTO
27. AMALIA PUTRI
KELOMPOK JAMBI I
MINGGU XV-XVIII (13 NOVEMBER S/D 09 DESEMBER 2023)
KELOMPOK JAMBI I
MINGGU XIX-XXII (11 DESEMBER S/D 06 JANUARI 2024)
KELOMPOK BUTE
KELOMPOK KERINCI
KELOMPOK JAMBI I:
Kelompok I:
Daftar Nama Kelompok
Tugas Seminar:
1. Kelompok A membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi akibat patologis sistem pencernaan (CH/ Obstruksi Intestinal)
2. Kelompok B membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigenasi akibat patologis sistem pernapasan dan kardiovaskular (TBC
Paru/ PPOK/ CAD/ CHF)
3. Kelompok C membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi akibat patologis sistem endokrin (DM) atau pasien dengan
perioperatif.
Kelompok II:
Daftar Nama Kelompok
Tugas Seminar:
1. Kelompok D membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi akibat patologis sistem pencernaan (CH/ Obstruksi Intestinal)
2. Kelompok E membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigenasi akibat patologis sistem pernafasan dan kardiovaskular (TBC
Paru/ PPOK/ CAD/ CHF).
Tugas Seminar:
1. Kelompok A membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi akibat patologis sistem pencernaan (CH/ Obstruksi Intestinal)
2. Kelompok B membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi akibat patologis sistem endokrin (DM) atau pasien dengan
perioperatif.
3. Kelompok C membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigenasi akibat patologis sistem pernapasan dan kardiovaskular (TBC
Paru/ PPOK/ CAD/ CHF)
Tugas Seminar:
1. Kelompok D membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi akibat patologis sistem pencernaan (CH/ Obstruksi Intestinal)
2. Kelompok E dan G membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi akibat patologis sistem endokrin (DM) atau pasien
dengan perioperatif.
3. Kelompok F membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigenasi akibat patologis sistem pernapasan dan kardiovaskular (TBC
Paru/ PPOK/ CAD/ CHF)
KELOMPOK BUNGO
Tugas Seminar:
1. Kelompok A membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi akibat patologis sistem pencernaan (CH/ Obstruksi Intestinal)
2. Kelompok B membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi akibat patologis sistem endokrin (DM) atau pasien dengan
perioperatif.
3. Kelompok C membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigenasi akibat patologis sistem pernapasan dan kardiovaskular (TBC
Paru/ PPOK/ CAD/ CHF)
KELOMPOK KERINCI
Kelompok A Kelompok B
1. Mory Inda Mustika Dewi 1. Ratumas Maisyarah
2. Iin Saktri Andria Sari 2. Andrizal
3. Pipi Mitra 3. Ely sunarya
4. Lenny Hasnita
Tugas Seminar:
1. Kelompok A membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi akibat patologis sistem endokrin (DM) atau pasien dengan
perioperatif.
2. Kelompok B membuat asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigenasi akibat patologis sistem pernapasan dan kardiovaskular (TBC
Paru/ PPOK/ CAD/ CHF)