Anda di halaman 1dari 55

RENCANA PEMBELAJARAN KLINIK

STASE PRAKTIK PROFESI


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
(PPKKJ)
PROFESI NERS 18

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

i
FAKULTAS ILMU No. Dokumen : RP/LPM-SPMI/FIK/Ns/3.13
KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA Tanggal Terbit : 27 Oktober 2023
HUSADA SURAKARTA
RENCANA No. Revisi : 00
PEMBELAJARAN KLINIK
PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN Halaman : ii dari 15
KESEHATAN JIWA
PROFESI NERS 18

RENCANA PEMBELAJARAN KLINIK


PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KESEHATAN
JIWA (PPKKJ)
PROFESI NERS 18
PENGESAHAN
Disahkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disiapkan Oleh :

Dekan Fakultas Ilmu Ketua Bagian Penjaminan Koordinator Praktik Profesi


Kesehatan Mutu Fakultas Keperawatan Kesehatan Jiwa

Rufaida Nur Fitriana, Megayana Yessy Maretta, Sigit Yulianto,


S.Kep.,Ns.,M.Kep SST, M.Keb S.Kep.,Ns.,M.Kep

PERINGATAN
Dokumen ini adalah Milik FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
Dan TIDAK DIPERBOLEHKAN dengan cara dan alasan apapun membuat salinan
Tanpa seijin Ketua Bagian Penjaminan Mutu Fakultas

Alamat : Jl. Jaya Wijaya No. 11 Kadipiro Banjarsari Surakarta


Telepon : (0271) 857724

ii
PRODI PROFESI NERS PROGRAM
PROFESI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN Tanggal Terbit : 27 Oktober 2023
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
RENCANA PEMBELAJARAN KLINIK
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN
Halaman : iii dari 15
KESEHATAN JIWA
PROFESI NERS 18

LEMBAR PERSETUJUAN

Penanggungjawab
Proses Tanggal
Nama Jabatan Tanda tangan
Koordinator
Sigit Yulianto, Praktik Profesi
1. Perumusan
S.Kep.,Ns.,M.Kep Keperawatan
Kesehatan Jiwa

Innez Karunia Koordinator


2. Pemeriksaan
Mustikarani, Profesi Ners
S.Kep., Ns., M.Kep. Program Profesi

Plt. Ketua
Innez Karunia
Program Studi
3. Persetujuan Mustikarani,
Profesi Ners
S.Kep., Ns., M.Kep.
Program Profesi

iii
VISI DAN MISI PRODI PROFESI NERS

1. Visi
Menjadi Program Studi Ners yang Inovatif dalam bidang kegawatdaruratan
ditingkat Nasional dan ASEAN 2045

2. Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berbasis penelitian
untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter, berdaya saing tinggi dan
berjiwa nursing entrepreneur
b. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian berkualitas dan
inovatif yang mendukung pengembangan ilmu keperawatan
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka aplikasi
riset keperawatan
d. Mengembangkan profesionalisme bagi semua civitas akademika menuju
ke arah Nasional dan global tingkat ASEAN
e. Mengembangkan jejaring kerjasama baik nasional maupun global yang
mendukung pengembangan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi

iv
VISI DAN MISI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

1. Visi
Menjadi Fakultas Ilmu Kesehatan Yang Kompeten, unggul, inovatif, berjiwa
entrepreneur dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di
tingkat nasional dan ASEAN Tahun 2045.

2. Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berbasis penelitian untuk
menghasilkanlulusan yang berkarakter, berdaya saing tinggi dan berjiwa
entrepreneur di bidang kesehatan.
b. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian berkualitasdan
inovatif yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan.
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan dalam
rangka aplikasi riset.
d. Mengembangkan profesionalisme bagi semua civitas akademika Fakultas
Ilmu Kesehatan menuju ke arah nasional dan global tingkat ASEAN.
e. Mengembangkan jejaring kerjasama baik nasional maupun global yang
mendukung pengembangan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi.

v
VISI MISI
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

VISI
Menjadikan Universitas inovatif dan entrepreneur yang berdaya saing di
ASEAN tahun 2045

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berbasis penelitian untuk
menghasilkan lulusan yang berkarakter, berdaya saing tinggi, dan berjiwa
entrepreneur
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penenlitian berkualitas dan inovatif
yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka aplikasi riset
4. Mengembangkan profesionalisme bagi semua civitas akademika menuju kearah
nasional dan global tingkat ASEAN
5. Mengembangkan jejaring kerjasama baik nasional maupun global yang
mendukung pengembangan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan ke,udahan yang
telah dilimpahkan kepada kami dalam proses menyelesaikan penyusunan Buku Rencana
Pembelajaran praktik profesi keperawatan kesehatan jiwa Buku ini disusun sebagai
pedoman bagi mahasiswa Ners, Pembimbing Klinik/ Preceptorship dan Pembimbing
Akademik dalam menjalankan proses pembelajaran Praktik Profesi Ners. Rencana
Pembelajaran ini menginformasikan mengenai tujuan, proses pembimbingan, kompetensi
yang harus dimiliki dan dicapai mahasiswa pada Praktik Profesi Ners Keperawatan Jiwa,
serta instrumen dan format evaluasi yang diperlukan dalam melihat kinerja mahasiswa
selama melakukan Asuhan Keperawatan Jiwa

Buku ini tersusun atas kerjasama tim pengajar keperawatan Jiwa Program Studi
Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners. Penulis mengucapkan terima kasih kepada setiap
pihak yang turut membantu penyelesaian buku ini. Semoga buku Rencana Pembelajaran
Praktik Ners 18 MK. Keperawatan Jiwa ini dapat bermanfaat. Kami terbuka terhadap
saran dan kritik untuk perbaikan modul ini,

Terima kasih.

Surakarta, Oktober 2023

Tim Penyusun

vii
DAFTAR ISI

Halaman
Cover …………………………………………………………………………………............ i
Lembar Pengesahan …………………………………………………………………………. ii
Lembar Persetujuan …………………………………………………………………………. iii
Visi Misi ……………………………………………………………………………………... iv
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………. vii
Daftar Isi …………………………………………………………………………………….. viii
Daftar Lampiran ……………………………………………………………………………... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………... 1
B. Tujuan ……………………………………………………………………………… 2
C. Manfaat …………………………………………………………………………….. 2
BAB II PELAKSANAAN
A. Deskripsi Mata Ajar ………………………………………………………………. 3
B. Capaian Pembelajaran …………………………………………………………….. 3
C. Tata Tertib ………………………………………………………………………… 4
D. Kompetensi: Level of Ability …………………………………………………………….. 5
E. Daftar Kompetensi Kasus …………………………………………………………. 7
………………………………………………………………………...
F. Proses Bimbingan …………………………………………………………………. 8
G. Mekanisme Bimbingan ……………………………………………………………. 10
H. Penugasan …………………………………………………………………………. 11
I. Evaluasi …………………………………………………………………………….. 11
J. Penilaian dan Kriteria Kelulusan …………………………………………………... 12
4
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………… 14
Daftar Rujukan ………………………………………………………………………………. 15
Lampiran …………………………………………………………………………………….. 16

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Cover Kumpulan Laporan


Lampiran 2 Format Laporan Pendahuluan
Lampiran 3 Format Askep
Lampiran 4 Format API
Lampiran 5 Format Evaluasi keperawatan
Lampiran 6 Format resume
Lampiran 7 Format TAK/ Terapi Aktivitas Kelompok
Lampiran 8 Format analisis jurnal
Lampiran 9 Tehnik komunikasi terapeutik
Lampiran 10 Daftar Absensi Mahasiswa Praktik
Lampiran 11 Tindakan keperawatan/Strategi Pelaksanaan/SP
Lampiran 12 Format miniriset

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, memecahkan masalah keperawatan secara ilmiah, bersikap dan
bertingkah laku serta memiliki kemampuan profesional untuk dapat belajar aktif,
mandiri dan pendidikan di masyarakat. Calon perawat seperti mahasiswa harus
memiliki pengalaman belajar di kelas, klinik dan masyarakat sebagai upaya untuk
mencapai hal tersebut.
Prodi Profesi Ners Program Profesi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Kusuma Husada Surakarta sebagai salah satu Penyelenggara Pendidikan Profesi Ners
berperan dalam menyiapkan dan menghasilkan tenaga perawat yang memiliki
knowledge, skill, attitude dan kemampuan melaksanakan Asuhan Keperawatan
terhadap klien secara holistik berlandaskan pada aspek etik dan legal keperawatan.
Pengalaman belajar klinik memungkinkan mahasiswa belajar secara komprehensif dan
mengaplikasikan apa yang telah diperoleh dari pengalaman belajar, ceramah dan
pengalaman belajar praktik. Melalui belajar klinik ini diharapkan mahasiswa dapat
mengaplikasikan dan mengembangkan kemampuan profesional melalui pendekatan
proses keperawatan dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
menggunakan komunikasi terapeutik.
Pendidikan tahap profesi merupakan kelanjutan dari tahap pendidikan program
sarjana keperawatan dimana tahap ini peserta didik mengaplikasikan teori dan konsep
yang didapat selama proses pendidikan sarjana. Pendidikan profesi keperawatan
bertujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk mampu melaksanakan fungsi dan
peran sebagai Ners. Program Pendidikan Profesi Ners merupakan lanjutan tahap
akademik pada pendidikan sarjana keperawatan. Pendidikan tahap profesi
keperawatan merupakan tahapan proses adaptasi profesi untuk dapat menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan Asuhan Keperawatan
profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada
pasien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini
yang berkaitan dengan keperawatan.

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 1
Praktik Profesi Keperawatan Kesehatan Jiwa merupakan tahapan program
yang menghantarkan mahasiswa ketika adaptasi profesi untuk menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan Asuhan Keperawatan
jiwa yang diberikan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sifatnya
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif serta memberikan pendidikan kesehatan,
menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan yang legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan jiwa. Praktik
Profesi Ners Keperawatan Kesehatan Jiwa berfokus pada penerapan Asuhan
Keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa dalam konteks keluarga dan
masyarakat melalui penerapan terapi modalitas keperawatan.

B. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan kesehatan Kesehatan jiwa
selama 3 pekan, mahasiswa mampu melakukan pengelolaan Asuhan Keperawatan
dengan didasari oleh penalaran kritis, analitik, logis dan etis pada pasien dengan
gangguan jiwa dan melakukan penelitian secara sederhana di lingkungan Rumah
Sakit Jiwa atau di masyarakat

C. MANFAAT
Manfaat disusunnya buku rencana pembelajaran klinik Praktik Profesi
Keperawatan Kesehatan Jiwa adalah untuk pedoman dan acuan mahasiswa,
percepthor klinik dan percepthor akademik dalam pelaksanaan praktik klinik maupun
bimbingan di stase Praktik Profesi Keperawatan Kesehatan Jiwa (PPKKJ).

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 2
BAB II
PELAKSANAAN

A. DESKRIPSI MATA AJAR


Praktik Profesi Keperawatan Kesehatan Jiwa merupakan tahapan program
yang menghantarkan mahasiswa ketika adaptasi profesi untuk menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan
jiwa yang diberikan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sifatnya
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif serta memberikan pendidikan kesehatan,
menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan jiwa.
Praktik Profesi Keperawatan Kesehatan Jiwa berfokus pada penerapan asuhan
keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa dalam konteks keluarga dan
masyarakat melalui penerapan terapi modalitas keperawatan.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran keperawatan jiwa, bila diberi kasus,
mahasiswa mampu :
1. Melakukan komunikasi yang terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan jiwa.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab.
4. Memberikan asuhan keperawatan kepada individu, anak dan keluarga yang
mengalami masalah adaptasi bio-psiko-sosio-spiritual terutama masalah
gangguan jiwa dengan core problem; Halusinasi, Waham, Harga Diri Rendah,
Isolasi Sosial, Bunuh Diri, Perilaku Kekerasan dan Defisit Perawatan Diri.
peserta praktik melakukan proses keperawatan jiwa
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
6. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor
lain dari setiap klien yang unik.

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 3
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
klien.
8. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif.
9. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan
asuhan keperawatan jiwa.
10. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinu dan konsisten.
11. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
12. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
13. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan .
14. Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif.
15. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional.
16. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
17. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.

C. TATA TERTIB
1. Kehadiran mahasiswa 100% baik daring ataupun luring
2. Mahasiswa wajib hadir di lahan praktik 15 menit sebelum shift dimulai.
3. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh masing-
masing mata kuliah yang sedang dijalani pada program profesi Ners sesuai dengan
perencaan pada buku panduan.
4. Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang ditentukan oleh pendidikan.
5. Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari institusi
pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi pendidikan.
6. Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku, memakai
perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin, dll.).
7. Mahasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik dan buku catatan
kecil.

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 4
8. Mahasiswa wajib membawa perlengkapan nursing kit dan APD untuk keperluan
praktik.
9. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit dan klien.
10. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan praktik) tanpa seizin
pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.
11. Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat-alat/inventaris institusi
pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai dengan kententuan.
12. Mahasiswa wajib menandatangani absensi sesuai kehadiran.
13. Mahasiswa diwajibkan mengikuti apel pagi di rumah sakit dan puskesmas
(menyesuaikan lahan).
14. Bila mahasiswa absen 1 hari tanpa keterangan akan mengganti dinas selama 2 hari
& bila tidak hadir karena alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari
sakit/ijin.
15. Ketidakhadiran karena sakit/ijin harus ada surat keterangan dan diberitahukan
kepada koordinator mata ajaran, koordinator program profesi Ners dan
pembimbing klinik/CI.
16. Pengumpulan laporan dilakukan paling lambat 3 hari setelah masa praktik
berakhir, jika lebih dari 3 hari nilai dikurangi 1 poin per hari.

D. KOMPETENSI: Level of Ability

No. Daftar keterampilan Tingkat pencapaian


1 Pemantauan efek samping pasca ECT 4
2 Pemasangan pagar pengaman tempat tidur sebelum ECT 4
3 Pemasangan penahan gigi sebelum ECT 4
4 Pemantauan status mental 4
5 Penilaian pasca prosedur ECT 4
6 Penurunan pemicu disrefleksia 4
7 Persiapan prosedur ECT 4
8 Pemberian latihan otogenik 4
9 Dukungan emosional 3
10 Dukungan kelompok 3
11 Dukungan koping keluarga 4
12 Dukungan memaafkan 3
13 Dukungan pengungkapan kebutuhan 3
14 Dukungan pengungkapan perasaan 3
15 Dukungan perasaan bersalah 3
16 Dukungan perlindungan penganiayaan 3
17 Edukasi keterampilan koping 4

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 5
18 Edukasi keterampilan pencegahan kekambuhan 3
Edukasi metode modulasi pengalaman emosi (misal.
latihan asertif, teknik relaksasi, jurnal, aktivitas
19 penyaluran energi) 4
20 Edukasi pemantauan mood secara mandiri 4
21 Edukasi penanganan gangguan mood 4
22 Edukasi penanganan marah 4
23 Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood 3
24 Edukasi seklusi 4
25 Edukasi teknik distraksi 3
26 Edukasi teknik pencegahan ekspresi marah maladaptif 4
27 Edukasi teknik pengontrolan halusinasi 3
Fasilitasi pengisian kuesioner self report (beck depression
28 inventory, skala status fungsional) 4
29 Identifikasi penyebab/pemicu kemarahan 4
30 Orientasi realita 4
Pemantauan isi halusinasi (misalnya, kekerasan atau
31 membahayakan diri) 4
32 Pemantauan perilaku halusinasi 4
33 Pemantauan potensi perilaku agresif 4
34 Pemantauan tanda dan gejala putus zat 3
35 Pemantauan tingkat stres 4
36 Pemantauan waham 3
37 Pembatasan perilaku manipulatif 3
38 Pemberian dukungan interaksi sosial 4
Pemberian kesempatan mengekspresikan marah secara
39 adaptif 4
40 Pemberian reduksi ansietas 4
Pemberian rekomendasi terlibat dalam kelompok
41 pendukung 4
42 Pemberian seklusi 3
43 Pemberian teknik distraksi 4
44 Pemberian terapi detoksifikasi zat 3
45 Pemberian terapi kelompok 4
46 Pemberian terapi keluarga 4
47 Pemberian terapi milieu 3
48 Pemberian terapi remedial 3
49 Pemberian terapi rumatan metadon 3
50 Pemberian terapi seni 3
51 Pemberian terapi sentuhan 3
52 Pencegahan aktivitas pemicu agresi 4
53 Pencegahan cedera fisik akibat ekspresi marah 4
54 Pencegahan penyalahgunaan zat 3
55 Pencegahan waham 3
56 Pengenalan reaksi marah terhadap stresor 4
57 Pengendalian halusinasi 3
58 Pengendalian marah 4

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 6
59 Pengontrolan halusinasi 3
60 Pengontrolan penyalahgunaan zat 3
61 Pengontrolan waham 3
62 Perawatan putus zat 3
Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak menyalahkan
63 orang lain 3
64 Promosi citra tubuh 4
65 Promosi dukungan spiritual 4
66 Promosi harapan 4
67 Promosi harga diri 4
68 Promosi hubungan positif 4
69 Promosi kepercayaan diri 4
70 Promosi kesadaran diri 3
71 Promosi koping 3
72 Promosi sistem pendukung 3
73 Reduksi ansietas 3
74 Rujuk untuk psikoterapi 4
75 Skrining penyalahgunaan zat 3
76 Pemantauan risiko perilaku kekerasan 4
77 Pencegahan perilaku kekerasan 4
78 Pengekangan fisik 4

KETERANGAN:
Level 1 = Mengetahui Teori
Level 2 = Melihat atau mendemonstrasikan
Level 3 = Melakukan atau menerapkan
Level 4 = Rutin/Mandiri

E. DAFTAR KOMPETENSI KASUS

No. Kasus Tingkat pencapaian


1 Asuhan keperawatan klien yang mengalami masalah psikososial
1.1 Asuhan keperawatan klien dengan gangguan konsep diri 4
1.2 Asuhan keperawatan klien dengan Kecemasan 4
1.3 Asuhan keperawatan klien kehilangan 3
1.4 Asuhan keperawatan klien dengan ketidakberdayaan dan 3
keputusasaan
2 Asuhan keperawatan klien dengan distres spiritual 3
3 Asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa
3.1 Asuhan keperawatan klien yang mengalami perilaku 4
kekerasan
3.2 Asuhan keperawatan klien yang mengalami bunuh diri 4
3.3 Asuhan keperawatan klien yang mengalami waham 4
3.4 Asuhan keperawatan klien yang mengalami halusinasi 4

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 7
3.5 Asuhan keperawatan klien yang mengalami harga diri 4
rendah dan isolasi sosial.
3.6 Asuhan keperawatan klien yang mengalami defisit 4
perawatan diri
4 Asuhan keperawatan klien kelompok khusus: Psikotik 3
Gelandangan. korban pemerkosaan, Korban KDRT,
Korban trafficking, dan Narapidana

F. PROSES BIMBINGAN
1. Pre dan post conference
Pre-conference dilaksanakan sebelum mahasiswa melakukan intervensi
kepada pasien kelolaan. Pre-conference dilaksanakan pada awal shift bersama
dengan rekan satu kelompok dengan bimbingan pembimbing akademik atau
pembimbing klinik dari rumah sakit. Pada pre-conference, pembimbing
memberikan penilaian kesiapan masing-masing mahasiswa sebelum melakukan
asuhan pada pasien kelolaan.
Post-conference dilaksanakan pada akhir waktu praktik setiap shift bersama
pembimbing klinik yang ditunjuk atau pembimbing institusi. Isi post-conference
adalah membahas data-data, tindakan dan evaluasi yang didapatkan mahasiswa
dari pasien kelolaan pada hari itu. Selain itu, dibahas juga mengenai masalah atau
kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa selama mengelola kasus kelolaan. Pre
dan post conference dilaksanakan di rumah sakit atau ruangan atau lahan praktik.
2. Tutorial individual yang diberikan preceptor
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari
seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan maupun
institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan secara terjadwal
atau pun elektif bergantung pada inisiatif mahasiswa dan dosen.
3. Diskusi kasus
Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi kasus
dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama anggota tim
kesehatan lainnya, seperti dokter ahli, perawat spesialis, atau tenaga kesehatan
lainnya.
4. Case report dan overan dinas

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 8
Laporan kasus merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara
rutin dalam setiap pembelajaran klinik di lahan praktik. Dengan waktu studi 8 jam
per hari, seorang mahasiswa yang melaksanakan praktik di bangsal atau bagian
tertentu harus membuat dan menyampaikan laporan kasus atas semua pasien yang
dalam tanggung jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang berbeda
dalam kegiatan overan (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift
sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi.
5. Pendelegasian kewenangan bertahap
Salah satu metode belajar untuk mengasah kemandirian mahasiswa peserta
program profesi adalah dengan memberikan delegasi kewenangan secara bertahap
berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi pencapaian kompetensi mahasiswa
secara berkelanjutan. Misalnya ketika seorang mahasiswa masuk untuk
melaksanakan stase di bagian Keperawatan Jiwa, maka pada 2 – 3 hari pertama
mahasiswa yang bersangkutan baru sebatas observasi dan adaptasi terhadap
segala protap dan suasana klinis yang dia hadapi. Baru kemudian pada
pertengahan minggu, mahasiswa diberi kewenangan menjadi asisten atas semua
tindakan pemberian intervensi keperawatan kepada klien secara langsung.
Memasuki minggu ke-2, mahasiswa sesuai dengan progresivitas penguasaan
kompetensi sebelumnya, secara bertahap terus diberikan kewenangan untuk
mengelola klien secara mandiri dan menjadi bagian dari tim kesehatan yang
menangani klien dengan gangguan tertentu.
6. Problem Solving For Better Health (PSBH)
Metode pembelajaran lainnya adalah belajar memecahkan masalah dengan
tujuan memperoleh outcome perawatan yang lebih baik. Kegiatan ini tidak saja
melibatkan CI dan preseptor dari institusi, tetapi juga melibatkan ahli lainnya
(perawat spesialis). Kegiatan ini juga bisa diteruskan dengan pemberian
penugasan terstruktur kepada mahasiswa melalui penulisan referat sehingga
mahasiswa benar-benar dihadapkan pada bagaimana caranya memberikan
Asuhan Keperawatan sesuai dengan teori dan konsep terbaru atau pemberian
Asuhan Keperawatan yang berbasis bukti (evidence-based learning).
7. Diskusi video Pengkajian Gawatdarurat pada Psikiatri

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 9
Mahsiswa dan pembimbing melakukan diskusi terkait video pengkajian yang
telah dibuat oleh mahasiswa yang sebelumnya telah di siapkan dan diupload
sebelum diskusi dimulai. Diskusi ini diharapkan dapat menjadi media dalam
menemukan persamaan persepsi diantara pemahaman mahasiswa dan
pembimbing. Proses diskusi ini juga akan membantu pemahaman yang
sebelumnya kurang tepat menjadi lebih baik.

G. MEKANISME BIMBINGAN
Fase
Tugas Pembimbing Tugas Praktikan
Bimbingan
Fase 1. Memberikan 1. Membuat LP
Persiapan informasi tentang 2. Mengikuti preconference
ruangan, gambaran 3. Membuat persiapan interaksi
pasien dengan klien
2. Melakukan pre-
conference
3. Mengevaluasi
kesiapan mahasiswa
Fase 1. Mengobservasi 1. Memperkenalkan diri
Pelaksanaan mahasiswa 2. Kontrak dengan klien
2. Memberi umpan 3. Melakukan pengkajian
balik 4. Menanyakan hal-hal yang
3. Memberikan tidak dipahami kepada
bimbingan pembimbing
4. Mengarahkan 5. Proses asuhan keperawatan
mahasiswa (kasus kelolaan)
6. Melakukan tindakan
kompetensi
Fase Evaluasi 1. Melakukan post 1. Membuat laporan lengkap
conference yang disetujui oleh
2. Mengevaluasi pembimbing lahan dan
laporan diserahkan pembimbing
3. Memberikan feed akademik
back kepada 2. Menerima hasil evaluasi dan
praktikan feed back dari pembimbing
3. Ujian responsi dan tindakan

H. PENUGASAN
Pada Pembelajaran praktik profesi keperawatan kesehatan jiwa ini mahasiswa
diwajibkan untuk melengkapi penugasan berupa:
1. Tugas Individu:
a. 7 buah Laporan Pendahuluan (LP)

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 10
LP harus sudah dibaca dan dibawa pada hari pertama Praktik (LP di ketik); di
kirim secara virtual kepada pembimbing akademik dan di serahkan kepada
Preseptor dalam bentuk hard file.
1) LP harga diri rendah kronis, 1 SP (minimal)
2) LP isolasi sosial, 1 SP (minimal)
3) LP halusinasi, 1 SP (minimal)
4) LP perilaku kekerasan, 1 SP (minimal)
5) LP waham, 1 SP (minimal)
6) LP defisit perawatan diri, 1 SP (minimal)
7) LP risiko bunuh diri, 1 SP (minimal)
b. 2 buah askep dengan minimal 3 hari kelolaan (tulis tangan)
c. Resume di Ruang IGD/NAPZA/ECT (tulis tangan)
d. 3 buah analisa proses interaksi (API) (di ketik)
e. Log book (mengisi di log book yang telah disediakan) (di ketik)
f. Target kompetensi (ada di log book) (di ketik)
g. Evaluasi Individu
2. Tugas kelompok (Semua diketik)
a. Seminar Kasus diluar kasus kelolaan individu
b. TAK (Terapi aktivitas kelompok) / Penkes (pilih salah satu)
*Pengumpulan tugas ke dosen maksimal 3 hari setelah selesai praktik, jika terlambat
mengumpulkan maka akan dikurangi nilainya 1 poin/hari

I. EVALUASI
Metode evaluasi yang digunakan dalam Praktik Profesi Ners Keperawatan
Jiwa adalah sebagai berikut:
1. Direct Observasional of Prosedure Skill (DOPS)
Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan
pembimbing klinik dan pembimbing akademik kepada mahasiswa saat melakukan
tindakan keperawatan atau memberikan Asuhan Keperawatan kepada klien di
lahan praktik. Biasanya penguji menggunakan daftar tilik atau check list yang
berisi urutan prosedur kerja pelaksanaan tindakan keperawatan, misalnya
pelaksanaan SP 1 dan lain-lain. Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut:

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 11
a. Kasus yang digunakan untuk evaluasi diambil dari kasus kelolaan atau fresh
case/ resume pasien baru. Format evaluasi keperawatan fresh case
menggunakan format resume
b. Melakukan tindakan keperawatan sesuai perencanaan.
c. Mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan pada klien.
2. Student Oral Case Analysis (SOCA)
SOCA merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan
dan diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep yang
komprehensif. Mahasiswa diharapkan untuk menganalisis kasus dengan
menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya permasalahan
tersebut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional; dan menjelaskan
pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu-ilmu dasar. SOCA
dilaksanakan setelah DOPS yaitu dengan melakukan responsi kasus.

J. PENILAIAN DAN KRITERIA KELULUSAN


Evaluasi penilaian akhir Praktik Keperawatan Jiwa Profesi Ners dilakukan dengan
sistem penilaian sebagai berikut:
Bobot penilaian praktik
No. Item Penilaian Bobot
1 Soft Skill 25 %
Etika (Kedisipilan, Penampilan, Tanggung Jawab,
Kerjasama)
2 Log book (kegiatan harian mahasiswa) 5%
3 Terapi Aktifitas Kelompok ( TAK )/ Penkes kelompok 10 %
4 Seminar kasus 15%
5 7 LP & ASKEP 10%
6 Resume di IGD/ECT /NAPZA 10%
7 Analisa Proses Interaksi 5%
8 Evaluasi askep individu 20 %
Total 100%
Kriteria lulus :
1. Kehadiran 100%
2. Nilai akhir (total) praktik profesi keperawatan kesehatan jiwa minimal 71 (nilai
mutu: 3,25 dan nilai lambang B)
3. Menyerahkan seluruh penugasan dengan tepat waktu

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 12
4. Memenuhi semua tata tertib praktik profesi keperawatan kesehatan jiwa dan
peraturan Akademik Prodi Profesi Ners UNIVERSITAS Kusuma Husada
Surakarta

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 13
BAB III
PENUTUP

Demikian Rencana Pembelajaran praktik profesi keperawatan Kesehatan jiwa ini kami susun.
Apabila ada informasi tambahan yang belum tercantum dalam buku panduan ini, akan kami
sampaikan secara lisan ataupun informasi lanjutan.

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 14
DAFTAR RUJUKAN

Carson, V.B. (2000). Mental Health Nursing: The nurse-patient journey. (2th ed.).
Philadelphia: W.B. Sauders Company
Fortinash, K..M., &Holoday W. P.A., (2006), Psychiatric nursing care plans, St.
Louis, Mosby Your Book.
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric mental health nursing. 4 ed. Australia:
Delmar CENGAGE learning
Gail Williams, Mark Soucy. (2013). Course Overview - Role of the Advanced Practice
Nurse & Primary Care Issues of Mental Health/Therapeutic Use of Self.
School of Nursing, The University of Texas Health Science Center at San
Antonio
Halter MJ. (2014). Varcarolis' Foundations of Psychiatric Mental Health Nursing: A
Clinical Approach. 7th edition. Saunders: Elsevier Inc.
Marry Ann Boyd.(2002).Psychiatric Nursing Contemporary Practice, second edition.
Nanda. (2005). Nursing Diagnosis’ definition & Classification. Nanda International.
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.(2007).Psychiatric Mental Health Nursing,
third edition.New York:Thomson Delmar Learning.
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental Health Nursing, fifth edition.
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lippincot William & Wilkins.
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Ltd.
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. Davis Company.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017) Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta : Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 15
LAMPIRAN

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 16
Lmapiran 1

KUMPULAN TUGAS PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN


KESEHATAN JIWA
(Times New Roman : 14, Bold)

Disusun oleh

NAMA MAHASISWA

NIM:

(times new roman 12, bold)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

(times New roman : 14, Bold)

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 17
Lampiran 2

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN


LAPORAN PENDAHULUAN ( Kasus/Diagnosa)..........

A. MASALAH UTAMA
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Definisi
2. Tanda dan gejala:
a. Subjektif
b. Objektif
3. Penyebab terjadinya masalah
Faktor predisposisi
Faktor presipitasi
4. Akibat terjadinya masalah

C. POHON MASALAH
D. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
F. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
G. DAFTAR PUSTAKA

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 18
Lampiran 3
FORMAT ASKEP

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. …. / Ny. …. DENGAN ……

DI RUANG .…...... RUMAH SAKIT JIWA ..........

Jika di komunitas, DI RT ... RW .. WILAYAH KERJA PUSKESMAS

Tgl Masuk Rumah Sakit/MRS :

MRS ke :

TANGGAL PENGKAJIAN :

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Diagnosis medis :
No RM :
Informan :
II. IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB
Nama penanggungjawab :
Status/ hubungan dengan klien :
Alamat :
Pendidikan terakhir :
III. KELUHAN UTAMA
Jelaskan keluhan utama klien dibawa ke rumah sakit/ riwayat masuk rumah sakit
Masalah Keperawatan : …………………………………………......
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 19
Jika pernah, jelaskan pengalaman gangguan jiwa klien (kapan, berapa kali, di rumah
sakit mana), ceritakan secara runtut
Masalah Keperawatan : …………………………………………......
2. Pengobatan sebelumnya
Jika iya, jelaskan obat (dosis dan frekuensi minum obat klien serta riwayat patuh/ putus
minum obat)
Masalah Keperawatan : …………………………………………......
3. Pengalaman aniaya
Pelaku/ Usia Korban/ Usia Saksi/ Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan No 1, 2, 3 : …………………………………………......
Masalah Keperawatan : …………………………………………......
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ya Tidak

Hubungan Keluarga : …………………………………………......


Gejala : …………………………………………......
Riwayat pengobatan/perawatan : …………………………………......
Masalah Keperawatan : …………………………………………......
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
………………………………………………………………………...........

(kegagalan, kehilangan, perpisahan, kematian, trauma selama tumbuh kembang)


Masalah Keperawatan : …………………………………………......

V. PENGKAJIAN FISIK
1. Tanda Vital
a. Tekanan Darah :
b. Nadi :
c. Respiratory Rate :
d. Suhu :
2. Antropometri

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 20
a. Tinggi Badan :
b. Berat Badan :
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan : …………………………………………..................
Masalah keperawatan : …………………………………………..................
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan : …………………………………………......
Masalah keperawatan : …………………………………………......
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : …………………………………………..................
(Persiapan klien terhadap tubuhnya, tanyakan bagian tubuh yang disukai dan tidak
disukai)
b. Identitas : ………………………………………….................. (Status
dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan klien terhadap dan status dan posisinya,
kepuasan klien sebagai laki – laki/ perempuan)
c. Peran : …………………………………………..................
(Tanyakan tugas/peran yang diemban dalam keluarga, kelompok, masyarakat, serta
kemampuan klien dalam melaksanakan tugas/peran tersebut)
d. Ideal diri : ………………………………………….................. (Harapan
terhadap tubuh, posisi, status, tugas atau peran, harapan klien terhadap lingkungan,
harapan klien tehadap penyakitnya)
e. Harga diri : …………………………………………..................
(Penilaian/penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya)
Masalah keperawatan : …………………………………………......
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : …………………………………………......
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: . .............................
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: ……………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : ……………………………………….........
(Tanyakan pandangan dan keyakinan terhadap gangguan jiwa sesuai norma agama
dan budaya yang dianut, pandangan masyarakat setempat tentang gangguan jiwa)
b. Kegiatan ibadah : ……………………………………….........

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 21
(Kegiatan ibadah di rumah secara individu dan kelompok, pendapat klien/keluarga
tentang kegiatan ibadah)
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi
(Dari ujung rambut sampai kaki dilihat mana yang tidak rapi: rambut acak –
acakan, kancing baju tidak tepat, resleting tidak terkunci, baju tidak diganti – ganti)
Penampilan pakaian tidak sesuai
(Pakaian dalam dipakai di luar dan sebaliknya)
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
(Tidak tepat waktu, tempat, identitas, situasi, kondisi)
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
3. Aktifitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
TIK Grimasen Tremor Kompulsif
(Agitasi= gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan)
(TIK= gerakan kecil pada otot muka yang tak terkontrol)
(Grimasen= gerakan otot muka yang berubah – ubah yang tidak dapat dikontrol klien)
(Kompulsif= gerakan yang dilakukan berulang kali)
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa
Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 22
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
(Datar= tidak ada perubahan roman muka saat ada stimulus yang menyenangkan atau
menyedihkan)
(Tumpul= hanya beraksi bila ada stimulus yamg kuat)
(Labil= emosi berubah – ubah)
(Tidak sesuai= emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada)
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........

6. Interaksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata (-) Defensif Curiga
(Defensif= selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran sendiri)
(Curiga= menunjukkan sikap/perasaan tidak percaya pada seseorang)
Jelaskan: ………………………………………………………………………......
Masalah keperawatan:
…………………………………………………....…….........................
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
(Isi halusinasi, frekuensi, waktu/ pemicu halusinasi muncul)
Jelaskan: ……………………………………………………………………….
Masalah keperawatan:
……………………………………………………….........................
8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Persevasari
(Sirkumstansial = pembicaraan berbelit – belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan)
(Tangensial = pembicaraan berbelit – belit tapi tidak sampai tujuan pembicaraan)
(Flight of idea = pembicaraan yang melompat dari satu topik ke topik lainnya, tidak
sampai pada tujuan)
(Blocking = pembicaraan terhenti tiba – tiba tanpa pengaruh eksternal)
(Perseverasi = pembicaraan yang diulang berkali – kali)
Jelaskan: ……………………………………………………………..........

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 23
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisme Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip piker Siar pikir Kontrol pikir
(Obsesi= pikiran yang selalu muncul meski berusaha menghilangkan)
(Phobia= ketakutan yang patologis/tidak logis pada objek/situasi tertentu)
(Hipokondria= keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang
sebenarnya tidak ada)
(Depersonalisme= perasaan yang asing terhadap diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan)
(Ide yang terkait= keyakinan terhadap kejadian yang terjadi di lingkungan yang
bermakna dan terkait dengan dirinya)
(Pikiran magis= yakin mampu melakukan hal – hal mustahil)
(Nihilistik= yakin bahwa dirinya sudah meninggal, diucapkan berkali – kali, tidak sesuai
dengan kenyataan)
(Sisip pikir= ada ide orang lain yang disisipkan dalam pikirannya)
(Siar pikir= yakin bahwa orang lain tahu apa yang dipikirkan)
(Kontrol pikir= yakin bahwa pikirannya dikontrol oleh pikiran dari luar)
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
10. Tingkat Kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat Orang
(Bingung= tampak bingung dan kacau)
(Sedasi= merasakan merasa melayang/ antara sadar dan tidak)
(Stupor= gangguan motorik seperti kekakuan, merasa canggung dengan keadaan
lingkungan dan dipertahankan)
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 24
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi : pembicaraan tidak sesuai, untuk menutupi gangguan daya ingatnya
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu konsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
13. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal – hal di luar dirinya
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : ........................................................................................
2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : ........................................................................................
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : ........................................................................................
4. Berpakaian/Berhias
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : ........................................................................................
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama: ….. s/d …..

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 25
Tidur malam lama: ….. s/d …..
Kegiatan sebelum dan sesudah tidur: ........................................
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : ........................................................................................
7. Pemeliharaan kesehatan:
Perawatan lanjutan Ya Tidak
Perawatan dukungan Ya Tidak
Jelaskan : ........................................................................................
8. Kegiatan di dalam rumah:
Mempersiapkan makan Ya Tidak
Menjaga kerapian rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak
Jelaskan : ........................................................................................
9. Kegiatan di luar rumah:
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain – lain Ya Tidak
Jelaskan: ……………………………………………………………..........
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
IX. MEKANISME KOPING
Adaftif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minuman alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/ berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya
Jelaskan : ........................................................................................
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Masalah dengan pendidikan, spesifik

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 26
Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Masalah dengan perumahan, spesifik
Masalah ekonomi, spesifik
Masalah dengan peelayanan kesehatan, spesifik
Masalah lainnya, spesifik
Jelaskan : ........................................................................................
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Penyakit Jiwa Sistem pendukung Faktor presitipasi
Penyakit fisik Koping Obat – obatan
Lainnya
Jelaskan : ........................................................................................
Masalah keperawatan : ……………………………………….........
XII. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik: ……………………….........……………............…
Terapi medik : ……………………………………………………

A. ANALISA DATA
No Data Masalah

DS:
DO:

B. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH


1. ....
2. ....
3. .... dst.
Contoh pohon masalah : PK

Core problem
HALUSINASI

ISOS

C. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 27
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Diagnosa :

Umur : Ruangan :

Diagnosa Rencana/ Intervensi Keperawatan


Tgl/ Jam No
Keperawatan Tujuan Intervensi

E. IMPLEMENTASI /CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI


Nama perawat : Nama klien :
IMPLEMENTASI DAN TINDAKAN
KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP)
Tanggal/Jam:
Data : berisi data subjektif & objektif S : data subjektif
Dx. Kep.: berisi diagnosis keperawatan jiwa O: data objektif
(masalah/ problem saja) A: analisis masalah/
Tindakan kep.: berisi tindakan keperawatan (SP diagnosis kep jiwa
Jiwa) P: berisi latihan/ PR
RTL : Berisi tindakan yang akan dilakukan perawat pasien/ kegiatan pasien
di pertemuan selanjutnya, misal “SP 2 (melatih yang dituliskan dalam
minum obat)” jadwal kegiatan pasien/
tertulis di resep perawat,
misal : “latihan nafas
dalam 3x/hari jam 08.00,
12.00, dan 15.00 dan saat
ingin marah...”

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 28
Lampiran 4

FORMAT ANALISIS PROSES INTERAKSI/ API

Initial klien : Nn.T

Umur : 20 tahun

Strategi Pelaksanaan : SP 1 Waham Kebesaran

Status Interaksi ke : Ke-2 (Fase Kerja)

Lingkungan : Di ruang VIP mawar , duduk berhadapan, suasana tenang

Beberapa klien lain sedang menonton TV dan ada yang duduk di teras

Deskripsi Klien : Klien mengenakan baju kotak-kotak warna biru, rambut dikepang, tidak
memakai sandal

Tujuan Interaksi : Klien dapat mengenal Waham Kebesaran

Tgl/Jam : 20 Agustus 2016 jam 09.00 – 09.15 WIB

Ruang : R. II (R. vip)

KOMU- TEHNIK ANALISA ANALISA RASIONAL


NIKASI KOMUNIK BERPUSAT BERPUSAT
VERBAL ASI PADA PADA
TERAPEUT KOMUNUKASI NON PERAWAT KLIEN
IK VERBAL
PERAWAT
JIWA

P : Mbak T Encourage P: Perawat Klien berusaha Menstimulasi


bagaimana description berharap klien mengungkapk klien terhadap
perasaanny of perception Sambil menatap mampu an kondisi ingatan dan
a sekarang? klien, tersenyum dan mengungkapk perasaannya perhatiannya
memegang pundak klien an kondisi kepada perawat
K: perasaannya

Klien menatap perawat


dan tersenyum

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 29
Lampiran 5

FORMAT RESUME
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn./ Ny. ….. DENGAN ……
DI RUANG ..…. RUMAH SAKIT JIWA ………

A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Alamat :
5. Diagnosa Medis :
6. Tanggal Masuk :
7. No. Register :

B. FAKTOR PRESIPITASI (
Pencetus masalah / < 6 bulan yang lalu
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Pendukung masalah/ > 6 bulan yang lalu
D. DATA FOKUS
Data diambil dari hasil pengkajian berupa hasil wawancara dan observasi.

E. ANALISA DATA
Tanggal/ Paraf
Data Fokus Diagnosa
Jam
DS:
DO:
Dst

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 30
F. POHON MASALAH
Tuliskan 3 masalah keperawatan yang ada.
Contoh : PK

HALUSINASI
Core problem

ISOS

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Minimal 2 (dua) diagnosa keperawatan, sekaligus diprioritaskan.

H. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama : Diagnosa :

Umur : Ruangan :

Diagnosa Rencana/ Intervensi Keperawatan


Tgl/
No Keperawata
Jam Tujuan Intervensi
n

I. IMPLEMENTASI /CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI


Nama perawat : Nama klien :
IMPLEMENTASI DAN TINDAKAN
KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP)
Tanggal/Jam:
Data : berisi data subjektif & objektif S : data subjektif
Dx. Kep.: berisi diagnosis keperawatan jiwa O: data objektif
(masalah/ problem saja) A: analisis masalah/ diagnosis kep jiwa
Tindakan kep.: berisi tindakan keperawatan (SP P: berisi latihan/ PR pasien/ kegiatan pasien
Jiwa) yang dituliskan dalam jadwal kegiatan
pasien/ tertulis di resep perawat

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 31
RTL : Berisi tindakan yang akan dilakukan perawat
di pertemuan selanjutnya

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 32
Lampiran 6
FORMAT

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)

A. LATA R BELAKANG
Jelaskan latar belakang terjadinya masalah, prevalensi kejadian, dan pentingnya
pemberian TAK untuk mengatasi masalah tersebut
B. TOPIK
Terapi kelompok ...... sesi ....
C. TUJUAN
1. Umum : .....
2. Khusus : .....
D. KRITERIA PESERTA
E. STRUKTUR KEGIATAN
1. Tempat : .....
2. Hari/tanggal : .....
3. Waktu : .....
4. Jumlah klien : .....
5. Setting tempat : .....
6. Metode TAK : .....
7. Pembagian tugas
Leader : .....
Fasilitator : .....
Observer : .....
Leader bertugas :

1) Memimpin jalannya terapi.


2) Memotivasi anggota untuk mengungkapkan perasaannya
3) Memotivasi anggota untuk aktif dalam diskusi kelompok
4) Menciptakan suasana dimana anggotanya dapat menerima perbedaan dalam
perasaan dan perilaku dengan anggota lain
5) Menetapkan tata tertib anggota
Fasilitator bertugas :
1) Membantu jalannya TAK

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 33
2) Memfasilitasi pasien khususnya yang mengalami penurunan fungsi komunikasi.
3) Mengfasilitasi klien yang kurang aktif
4) Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan TAK
a. Observer bertugas :
1) Mengawasi dan mengamati jalannya proses TAK sebagai acuan untuk evaluasi
2) Mencatat perkembangan dan perubahan perilaku verbal dan non-verbal klien
selama berlangsungnya kegiatan TAK
3) Menyimpulkan hasil TAK setelah TAK berakhir.
(Jika diperlukan, tambahkan/ modifikasilah tugas leader, fasilitator, dan observer sesuai
kegiatan)
F. ALAT DAN MEDIA
Tuliskan alat dan media yang digunakan dalam TAK secara lengkap
G. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi (contoh : klien dengan perubahan sensori
persepsi: halusinasi)
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat, tempat dan setting pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi dan validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal suara-suara yang datang
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.

 Lama kegiatan 45 menit.


 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
Menjelaskan secara operasional langkah kerja TAK yang akan dilaksanakan satu
persatu

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 34
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana Tindak lanjut : terapis meminta klien melaporkan isi, waktu,
situasi, dan perasaan

c. Kontrak yang akan datang : menyepakati TAK berikutnya (topik waktu,


tempat)

H. EVALUASI
1) Struktur
Tuliskan evaluasi terkait persiapan sebelum acara meliputi pre planing, kontrak
waktu, alat media dan materi sebelum pelaksanaan.
2) Proses
Tuliskan evaluasi terkait proses pelaksanaan TAK meliputi ketepatan waktu, job
discription tiap mahasiswa, dll.
3) Hasil
Tuliskan evaluasi terkait hasil pemeberian TAK, sajikan dalam persentase
peningkatan kemampuan klien

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 35
Lampiran 7

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK JIWA

Teknik Komunikasi Terapeutik Menurut Stuart dan Sundeen tahun 2005, tehnik komunikasi
terdiri dari:

1. Mendengar aktif; Mendengar mempunyai arti: konsentrasi aktif .dan persepsi terhadap
pesan orang lain yang menggunakan semua indra, Liendberg et al, cit Nurjanah (2001)
2. Mendengar pasif; Mendengar pasif adalah kegiatan mendengar dengan kegiatan non
verbal untuk klien. Misalnya dengan kontak mata, menganggukkan kepala dan juga
keikutsertaan secara verbal
3. Penerimaan: Yang dimaksud menerima adalah mendukung dan menerima informasi
dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. Penerimaan
bukan berarti persetujuan. Menunjukkan penerimaan berarti kesediaan mendengar tanpa
menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.
4. Klarifikasi; Klarifikasi sama dengan validasi yaitu menanyakan kepada klien apa yang
tidak dimengerti perawat terhadap situasi yang ada. Klarifikasi dilakukan apabula pesan
yang disampaikan oleh klien belum jelas bagi perawat dan perawat mencoba memahami
situasi yang digambarkan oleh klien.
5. Fokusing; Fokusing adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area
diskusi sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti, Stuart & Sundeen,
cit Nurjanah (2001).
6. Observasi; Observasi merupakan kegiatan mengamati klien/orang lain. Observasi
dilakukan apabila terdapat konflik antara verbal dan non verbal klien dan saat tingkah
laku verbal dan non verbal nyata dan tidak biasa ada pada klien, Stuart & Sundeen, cit
Nurjanah (2001). Observasi dilakukan sedemikian rupa sehingga klien tidak menjadi
malu atau marah.
7. Menawarkan informasi; Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk
mendapatkan respon lebih lanjut. Beberapa keuntungan dari menawarkan informasi
adalah akan memfasilitasi komunikasi, mendorong pendidikan kesehatan, dan
memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan, Stuart & Sundeen, cit, Nurjanah, (2001).
Penahanan informasi pada saat klien membutuhkan akan mengakibatkan klien tidak
percaya. Hal yang tidak boleh dilakukan adalah menasehati klien pada saat memberikan
informasi.
8. Diam (memelihara ketenangan); Diam dilakukan dengan tujuan mengorganisir
pemikiran, memproses informasi, menunjukkan bahwa perawat bersedia untuk
menunggu respon. Kediaman ini akan bermanfaat pada saat klien mengalami kesulitan
untuk membagi persepsinya dengan perawat. Diam tidak dapat dilakukan dalam waktu
yang lama karena akan mengakibatkan klien menjadi khawatir. Diam dapat juga diartikan
sebagai mengerti, atau marah. Diam disini juga menunjukkan kesediaan seseorang untuk
menanti orang lain agar punya kesempatan berpikir, meskipun begitu diam yang tidak
tepat menyebabkan orang lain merasa cemas.
9. Assertive: Assertive adalah kemampuan dengan secara meyakinkan dan nyaman
mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain,
Nurjanah, 2001.
10. Menyimpulkan; Membawa poin-poin penting dari diskusi untuk meningkatkan
pemahaman. Memberi kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi agar sama denga
ide dalam pikiran, Varcarolis, cit, Nurjanah, 2001.

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 36
11. Giving recognition (memberiakn pengakkuan/penghargaan): Memberi penghargan
merupakan tehnik untuk memberikan pengakkuan dan menandakan kesadaran, Schultz
& Videbeck, cit, Nurjanah, 2001.
12. Offering Sel (menawarakan diri); Menawarkan diri adalah menyediakan diri anda tanpa
respon bersyarat atau respon yang diharapkan, Schultz & Videbeck.cit. Nurjanah, 2001
13. Offering general leads (memberikan petunjuk umum); Mendukung klien untuk
meneruskan, Schultz & Videbeck cit, Nurjanah, 2001
14. Giving broad opening (memberikan pertanyaan terbuka): Mendorong klien untuk
menyeleksi topik yang akan dibicarakan. Kegiatan ini bernilai terapeuitik apabila klien
menunjukkan penerimaan dan nilai dari inisiatif klien dan menjadi non terapeuitk
apabila perawatan mendominasi interaksi dan menolak res[pon klien, Stuart & Sundeen,
cit, Nurjanah, 2001.
15. Placing the time in time/sequence (penempatan urutan/waktu); Melakukan klarifikasi
antara waktu dan kejadian atau antara satu kejadian dengan kejadian lain. Teknik bernilai
terapeutik apabila perawat dapat mengeksplorasi klien dan memahami masalah yang
penting. Tehnik ini menjadi tidak terapeutik bila perawat memberikannasehat,
meyakinkan atau tidak mengakui klien.
16. Encourage deskripition of perception (mendukung deskripsi dari persepsi); Meminta
kepada klien mengungkapkan secara verbal apa yang dirasakan atau diterima, Schulz &
Videbeck, cit, Nurjanah, 2001
17. Encourage Comparison (mendukung perbandingan); Menanyakan kepada klien
mengenai persamaan atau perbedaan
18. Restating (mengulang) Restating; adalah pengulangan pikiran utama yang
diekspresiakn klien, Stuart & Sundeen, Cit Nurjanah, 2001.
19. Reflekting (Refleksi): Digunakan pada saat klien menanyakan pada perawat tentang
peneliaian atau kesetujuannya. Tehnik ini akan membantu perawat untuk tetap
memelihara pendekatan yang tidak menilai, Boyd & Nihart, cit, Nurjanah
20. Eksploring (Eksporasi); Mempelajari suatu topik lebih mendalam
21. Presenting reality (menghadikan realitas/kenyataan); Menyediakan informasi dengan
perilaku yang tidak menilai
22. Voucing doubt (menunjukkan keraguan); Menyelipkan persepsi perawat mengenai
realitas. Tehnik ini digunakan dengan sangat berhati-hati dan hanya pada saat perawat
merasa yakin tentang suatu yang detil. Ini digunakan pada saat perawat ingin memberi
petunjuk pada klien mengenai penjelasan lain.
23. Seeking consensual validation; Pencarian pengertian mengenai komunikasi baik oleh
perawat maupun klien. Membantu klien lebih jelas terhadap apa yang mereka pikirkan.
24. Verbalizing the implied: Memverbalisasikan kata-kata yang klien tunjukkan atau
anjuran.
25. Encouraging evaluation (mendukung evaluasi): Perawat membantu klien
mempertimbangkan orang dan kejadian kedalam nilai dirinya
26. Attempting to translate into feeling (usaha menerjemahkan perasaan); Membantu
klien untuk mengidentifikasi perasaan berhubungan dengan kejadian atau pernyataan .
27. Suggesting collaborating (menganjurkan kolaborasi): Penekanan kegiatan kerja
dengan klien tidak menekan melakukan sesuatu untuk klien. Mendukung pandangan
bahwa terdapat kemungkinan perubahan melalui kolaborasi.
28. Encouragingformulation of plan of action (mendukng terbentuknya rencana
tindakan): Memberikan kesempatan pada klien untuk mengantisipasi alternative dari
tindakan untuk masa yang akan datang.
29. Estabilising guidelines (menyediakan petunjuk); Statemen yang menunjukkan peran,
tujuan dan batasan untuk interaksi. Hal ini akan menolong klien untuk mengetahui apa
yang dia harapkan dari dirinya.
30. Open-ended comments (komentar terbuka-tertutup): Komentar secara umum untuk
menentukan arah dari interaksi yang seharusnya dilakukan. Hal ini akan mengijinkan

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 37
klien untuk memutuskan apa topik/materi yang paling relevan dan mendukung klien
untuk meneruskan interaksi.
31. Reducing distant (penurunan jarak); Menurunkan jarak fisik antara perawat dank lien.
Hal ini menunjukkan komunikasi non verbal dimana perawat ingin terlibat dengan klien.
32. Humor; Dugan (1989) menyebutkan humor sebagai hal yang penting dalam komunikasi
verbal dikarenakan: tertawa mengurangi keteganan dan rasa sakit akibat stress, serat
meningkatkan keberhasilan asuhan keperawatan.

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 38
Lampiran 8

TINDAKAN KEPERAWATAN/ STRATEGI PELAKSANAAN

1. RISIKO PERILAKU KEKERASAN/ RPK/ PK


1.1. Tindakan mandiri
1.1.1. Lakukan Tarik nafas dalam
1.1.2. Pukul bantal dan kasur
1.1.3. Lalukan kegiatan ringan yang tidak membahayakan
1.1.4. Lakukan kegiatan ibadah seperti sholat, zikir, istigfar dan berdo’a
1.2. Edukasi pasien dan keluarga
1.2.1. Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
1.2.2. Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya risiko perilaku
kekerasan (gunakan booklet)
1.2.3. Membantu pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan melakukan tarik nafas
dalam
1.2.4. Membantu pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan memukul bantal dan
kasur
1.2.5. Membantu pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan melakukan kegiatan
ringan yang tidak berbahaya
1.2.6. Membantu pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan melakukan kegiatan
ibadah seperti sholat, zikir, istigfar dan berdo‘a g. Menjelaskan follow up ke
RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
1.3. Tindakan kolaborasi
1.3.1. Melakukan komunikasi dengan pendekatan ISBAR
1.3.2. Memberikan psikofarmaka sesuai advice
1.3.3. Kolaborasi pengawasan efek samping oba

2. HARGA DIRI RENDAH/ HDR


2.1. Tindakan mandiri
2.1.1. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien.
2.1.2. Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan.
2.1.3. Bantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih
2.1.4. Latih kemampuan yang dipilih pasien.
2.2. Edukasi Pasien dan keluarga

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 39
2.2.1. Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta akibat harga diri
rendah
2.2.2. Mendiskusikan kemampuan atau aspek positif pasien yang pernah dimiliki
sebelum dan setelah sakit
2.2.3. Melatih keluarga cara merawat harga diri rendah dan berikan pujian
2.2.4. Melatih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan pertama yang dipilih
pasien serta beri pujian
2.3. Tindakan kolaborasi
2.3.1. Melakukan komunikasi dengan pendekatan ISBAR
2.3.2. Memberikan psikofarmaka sesuai advice
2.3.3. Kolaborasi pengawasan efek samping obat

3. HALUSINASI
3.1. Tindakan mandiri
3.1.1. Mengevaluasi tanda-gejala dan karakteristik halusinasi yang dirasakan
3.1.2. Memvalidasi kemampuan cara menghardik, cara minum obat dengan prinsip 7
benar, cara bincang-bincang, dan cara melakukan aktivitas terjadwal yang
sudah dikuasai.
3.1.3. Menjelaskan tanda - gejala dan karakteristik halusinasi, penyebab dan akibat
halusinasi
3.1.4. Menjelaskan dan melatih Pasien cara menghardik
3.1.5. Menjelaskan dan melatih Pasien minum obat dengan prinsip 7 benar,
keuntungan minum obat dan kerugian tidak minum obat
3.1.6. Menjelaskan dan melatih Pasien cara berbincang-bincang
3.1.7. Menjelaskan dan melatih Pasien cara beraktivitas terjadwal
3.2. Edukasi pasien dan keluarga
3.2.1. Menjelaskan masalah halusinasi
3.2.2. Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada Pasien
halusinasi
3.2.3. Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat Pasien halusinasi
3.2.4. Menjelaskan dan melatih keluarga menciptakan lingkungan yang
terapeutik bagi Pasien halusinasi
3.2.5. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
follow up, cara rujukan kesehatan Pasien dan mencegah kekambuhan
3.3. Tindakan kolaborasi

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 40
3.3.1. Melakukan komunikasi dengan pendekatan ISBAR
3.3.2. Memberikan psikofarmaka sesuai advice
3.3.3. Kolaborasi pengawasan efek samping obat

4. ISOLASI SOSIAL/ ISOS/ MENARIK DIRI


4.1. Tindakan mandiri
4.1.1. Evaluasi tanda-gejala dan karakteristik solasi sosial secara teratur
4.1.2. Latih pasien berkenalan
4.1.3. Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sehari-hari.
4.1.4. Latih berbicara sosial : meminta sesutu, berbelanja dan sebagainya
4.2. Edukasi pasien dan keluarga
4.2.1. Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien isolasi sosial
4.2.2. Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta akibat isolasi
social
4.2.3. Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada pasien
Isolasi social
4.2.4. Menjelaskan cara merawat pasien isolasi sosial 1) Latihan cara
berkenalan 2) Latihan cara bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
sehari-hari. 3) Latihan cara berbicara sosial : meinta sesuatu, berbelanja
dan sebagainya.
4.2.5. Menjelaskan cara memberikan motivasi, bimbingan dan pemberian
pujian kepada pasien untuk latihan
4.3. Tindakan kolaborasi
4.3.1. Melakukan komunikasi dengan pendekatan ISBAR
4.3.2. Memberikan psikofarmaka sesuai advice
4.3.3. Kolaborasi pengawasan efek samping obat
5. WAHAM
5.1. Tindakan mandiri
5.1.1. Mengidentifikasi tanda gejala waham
5.1.2. Membantu pasien dalam orientasi realita (orang, tempat, waktu)
5.1.3. Mendiskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi
5.1.4. Membantu pasien memenuhi kebutuhan yang realistis
5.1.5. Melatih pasien dalam melakukan kemampuan atau aspek positif yang
dimiliki
5.2. Edukasi pasien dan keluarga

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 41
5.2.1. Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien waham
5.2.2. Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta proses
terjadinya waham
5.2.3. Menjelaskan cara merawat : tidak diikuti/ tidak diterima (netral)
5.2.4. Melatih cara mengetahui, cara memenuhi kebutuhan Pasien, dan
mengetahui kemampuan Pasien
5.3. Tindakan kolaborasi
5.3.1. Melakukan komunikasi dengan pendekatan ISBAR
5.3.2. Memberikan psikofarmaka sesuai advice
5.3.3. Kolaborasi pengawasan efek samping obat

6. DEFISIT PERAWATAN DIRI/ DPD


6.1. Tindakan mandiri
6.1.1. Jelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat defisit perawatan diri
serta melatih pasien merawat diri: mandi dan mengidentifikasi tanda dan
gejala, penyebab dan akibat defisit perawatan diri
1. Mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab dan akibat defisit
perawatan diri
2. Menjelaskan cara perawatan diri : mandi (tanyakan alasan tidak mau
mandi, berapa kali mandi dalam sehari, manfaat mandi, peralatan
mandi, cara mandi yang benar)
3. Melatih pasien cara perawatan diri: mandi
4. Melatih pasien memasukkan kegiatan mandi dalam jadual kegiatan
harian
6.1.2. Jelaskan dan melatih pasien perawatan kebersihan diri: berhias
1) Melatih pasien memasukkan kegiatan berdandan dalam jadual
kegiatan harian
2) Mendiskusikan tentang cara perawatan diri berdandan (alat yang
dibutuhkan, kegiatan berdandan, cara berdandan, waktu berdandan,
manfaat berdandan, kerugian jika tidak berdandan dan melatih
pasien cara berdandan
3) Melatih pasien memasukkan kegiatan berdandan dalam jadual
kegiatan harian
6.1.3. Latih cara melakukan perawatan diri:makan/minum

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 42
1) Mendiskusikan cara perawatan diri; makan/minum (tanyakan alat-
alat yang dibutuhkan, cara makan minum, waktu makan minum,
manfaat makan minum dan kerugian jika tidak makan minum
2) Melatih cara perawatan diri: makan minum.
3) Melatih pasien memasukkan kegiatan makan/minum dalam jadwal
kegiatan harian
6.1.4. Latih cara melakukan perawatan diri: BAK/BAB
a. Mendiskusikan cara perawatan diri BAB/BAK (alat yang
dibutuhkan, kegiatan BAB/BAK, cara melakukan BAB/BAK yang
benar, manfaat BAB/BAK yang benar, kerugian jika BAB/BAK
tidak benar).
b. Melatih cara perawatan diri: BAB/BAK.
c. Melatih pasien memasukkan kegiatan BAB/BAK dalam jadwal
kegiatan
6.2. Edukasi pasien dan keluarga
6.2.1. Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat pasien defisit perawatan
diri
6.2.2. Menganjurkan keluarga untuk membimbing dan memberi pujian kepada
pasien saat latihan perawatan diri: mandi, berdadan, makan dan minum
6.2.3. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
follow up, cara rujukan kesehatan pasien dan mencegah kekambuhan.
6.3. Tindakan kolaborasi
6.3.1. Melakukan komunikasi dengan pendekatan ISBAR
6.3.2. Memberikan psikofarmaka sesuai advice
6.3.3. Kolaborasi pengawasan efek samping obat

7. RISIKO BUNUH DIRI/ RBD


7.1. Tindakan mandiri
7.1.1. Mengidentifikasi beratnya masalah risiko bunuh diri: isyarat, ancaman,
percobaan (jika percobaan segera rujuk)
7.1.2. Mengidentifikasi benda-benda berbahaya dan mengamankannya
(lingkungan aman untuk pasien )
7.1.3. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar
aspek positif diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir aspek positif yang
dimiliki

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 43
7.1.4. Mendiskusikan harapan dan masa depan
7.1.5. Mendiskusikan cara mencapai harapan dan masa depan
7.1.6. Melatih cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara bertahap
7.1.7. Melatih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan
7.2. Edukasi pasien dan keluarga
7.2.1. Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
7.2.2. Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya risiko
bunuh diri (gunakan booklet)
7.2.3. Menjelaskan cara merawat risiko bunuh diri
7.2.4. Melatih cara memberikan pujian hal positif pasien, memberi dukungan
pencapaian masa depan
7.2.5. Melatih cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan
suasana positif dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan anggota
keluarga
7.2.6. Bersama keluarga berdiskusi dengan pasien tentang harapan masa depan
serta langkah- langkah mencapainya
7.2.7. Bersama keluarga berdiskusi tentang langkah dan kegiatan untuk
mencapai harapan masa depan i.
7.2.8. Menjelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
7.3. Tindakan kolaborasi
7.3.1. Melakukan komunikasi dengan pendekatan ISBAR
7.3.2. Memberikan psikofarmaka sesuai advice
7.3.3. Kolaborasi pengawasan efek samping obat

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 44
Lampiran 10

DAFTAR ABSENSI MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STASE= LAHAN PRAKTIK= RUANGAN= TANGGAL=

HARI/TANGGAL HARI/TANGGAL HARI/TANGGAL HARI/TANGGAL


…………./…………………...…./ …………./…………………...…./ …………./…………………... …………./…………………...…./
NAMA
NO ………… ………… …./………… …………
MAHASISWA
DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG
JAM TTD JAM TTD JAM TTD JAM TTD JAM TTD JAM TTD JAM TTD JAM TTD
1.
2.
3.
4.
5.

6.

7.

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 45
8.

9.

10.

11.

12.

DINAS DINAS DINAS DINAS


NAMA TTD NAMA TTD NAMA TTD NAMA TTD

TTD & NAMA PAGI PAGI PAGI PAGI


TERANG
CI/KARU/ SIANG SIANG SIANG SIANG
KATIM/JAGA
MALA
MALAM MALAM M MALAM

Program Studi Profesi Ners Program Profesi/ Fakultas Ilmu Kesehatan/ Universitas Kusuma Husada Surakarta 46

Anda mungkin juga menyukai