Anda di halaman 1dari 63

PANDUAN CLINICAL INTRUCTURE

KEPERAWATAN DASAR PROFESI


(KDP)
SEMESTER I (SATU)
TAHUN 2023/2024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES MITRA ADIGUNA PALEMBANG
PANDUAN CLINICAL INSTRUCTOR
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR
PROFESI

SEMESTER I (SATU)
TAHUN 2023/2024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES MITRA ADIGUNA PALEMBANG

i
STIKES MITRA ADIGUNA Kode/No :

TANGGAL : 1 AGUSTUS 2023

FORMULIR SPMI REVISI I

HALAMAN : 1-49

HALAMAN PENGESAHAN

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Dasar Profesi

Nomor Kode/ SKS : PSIK21701P / 2 SKS (2 Minggu)


Bidang Ilmu : Ilmu Keperawatan
Status Mata Kuliah : Wajib

Nama Penanggung jawab : Ns. R.A. Fadila, S.Kep., M.Kes


NIDN : 0223128802
Pangkat/ Golongan : Asisten Ahli/ IIIB
Jabatan : Asisten Ahli
Program Studi : Profesi Ners
Institusi : STIKES Mitra Adiguna Palembang
Jumlah CI : TIM

Mengetahui, Palembang, 1 Agustus 2023

Ketua Program Studi Profesi Ners Koordinator MK

Ns. Lisda Maria, M.Kep.,Sp.Kep.M Ns. R.A. Fadila, S.Kep, M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kamipanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Buku Panduan
Clincal Instructor Keperawatan Dasar Profesi untuk mahasiswa dengan jenjang Profesi Ners.
Peningkatan mutu dan kualitas tentunya didukung oleh proses pendidikan yang
meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sebelum menempati lahan praktik, peserta
didik dipersiapkan di kelas untuk memperoleh dasar-dasar teori dan simulasi di laboratorium
yang kemudian akan diaplikasikan langsung melalui keterampilan (skill) di lahan praktik.
Dengan adanya praktik klinik keperawatan ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan
ilmu dan keterampilan langsung pada pasien saat berada di lahan praktik.
Buku panduan ini digunakan sebagai acuan dan panduan pembuatan tugas mahasiswa
selama dalam proses menempuh Pendidikan profesi Ners. Semoga buku panduan ini
bermanfaat untuk semua peserta didik/mahasiswa saat berada dilapangan praktik.

Palembang, 1 Agustus 2023


Penanggung Jawab Stase KDP

Ns. R.A. Fadila, S.Kep.,M.Kes

iii
DAFTAR ISI
COVER………….………………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1


1.1 Visi, Misi, Tujuan STIKES Mitra Adiguna Palembang ……………..……. 1
1.2 Pengantar Umum Profesi Ners………..…………………………………… 3
1.3 Kaitan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran………………………… 6

BAB II INFORMASI STASE …………….……………………………………… 8


2.1 Nama, Bobot SKS, Kode Mata Kuliah …………………………………….. 8
2.2 Deskripsi Mata Kuliah ……………………………………………………… 8
2.3 Ketercapaian Pembelajaran Berdasarkan Profil Melalui Mata Kuliah Praktik
Klinik KDP………………………………………………………………… 11

BAB III PROSES BIMBINGAN & EVALUASI MATA KULIAH PRAKTIK


KLINIK KDP ……………………………………………………………. 18
3.1 Daftar Kegiatan Pembelajaran Mata Kuliah Praktik Klinik KDP …………. 18
3.2 Daftar Keterampilan Klinik …………………………………………………19
3.3 Waktu Pelaksanaan ………………………………………………………….24
3.4 Tata Tertib Praktik Klinik dan Sanksi ………………………………………24
3.5 Evaluasi ……………………………………………………………………..27
LAMPIRAN
1. FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KDP
2. LAPORAN EVIDANCE BASED NURSING
3. FORMAT PENILAIAN DOPS
4. FORMAT PENILAIAN MINI-CEX
5. LOG BOOK
6. FORMAT ABSENSI
7. FORMAT DAFTAR PENILAIAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Visi STIKES
Visi STIKES Mitra Adiguna Palembang
Menjadi STIKES yang mampu menghasilkan tenaga keperawatan dan kebidanan yang
profesional dan mampu bersaing ditingkat nasional, regional dan internasional pada tahun
2030.

Misi STIKES
Misi STIKES Mitra Adiguna Palembang
1. Menyelelenggarakan pendidikan keperawatan dan kebidanan berbasis kompetensi
untuk menghasilkan tenaga perawat dan bidan yang professional mampu berbahasa
inggris, berketrampilan tinggi sesuai bidangnya dan mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan praktik secara mandiri dan berkelanjutan.
2. Mengembangkan sarana prasarana untuk meningkatkan kelancaran dan kemudahan
perkuliahan berlandaskan pada Tri Darma Perguruan Tinggi yang sesuai dengan
pengembangan kurikulum, pengembangan proses pembelajaran, peningkatan
penelitian dan pengembangan serta peningkatan pengabdian kepada masyarakat.
3. Meningkatkan sumber daya manusia yang professional melalui upaya studi lanjutan
bagi dosen serta upaya peningkatan ketrampilan dosen melalui pelatihan-pelatihan dan
seminar-seminar sesuai dengan bidang ilmu keperawatan dan kebidanan terkini.

Tujuan STIKES
Tujuan STIKES Mitra Adiguna Palembang:
Dari visi dan misi yang dimiliki oleh STIKES Mitra Adiguna Palembang maka tujuan yang
harus dicapai yaitu :
1. Menghasilkan lulusan tenaga perawat dan bidan yang profesional, mandiri dalam
upaya meningkatkan harkat kesehatan manusia dan memiliki kemampuan berbahasa
Inggris.
2. Mengembangkan pendidikan dan penelitian yang bermanfaat bagi kemajuan dan
pembangunan serta pengembangan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan dan

1
kebidanan dan melakukan pengabdian pada masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
3. Mengembangkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi dibidang keperawatan dan kebidanan.

2
PENGANTAR UMUM
PROFESI NERS

Pendidikan profesi keperawatan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk


mampu melaksanakan fungsi dan peran sebagai ners. Hal ini sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 232/U/2000 pasal 2 ayat 2 bahwa
program pendidikan profesional bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam menerapkan, mengembangkan dan
menyebarluaskan teknologi dan/atau kasi Dasar kesenian serta mengupayakan
pengguanaannya untuk mengingkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.
Program pendidikan profesi ners diselenggarakan setelah menyelesaikan program
pendidikan sarjana keperawatan (mengacu pada Permenristekdikti No. 3 tahun 2020 tentang
Standar Nasional Perguruan Tinggi). Pendidikan ners tahap profesi merupakan tahapan proses
adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam
melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan
fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil
penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan. Kurikulum pendidikan profesi ners
disepakati minimal 36 SKS yang terdiri dari kurikulum inti (29 SKS) dan kurikulum institusi
(7 SKS). Kemudian Program Studi Profesi Ners mengembangkan 7 SKS ke dalam
Departemen Keperawatan Medikal Bedah (1 SKS), Keperawatan Maternitas (1 SKS),
Keperawatan Gerontik (1 SKS), Keperawatan Keluarga dan Komunitas (1 SKS) dan
Pelayanan Prima Keperawatan Gerontik (3 SKS).
Menurut Permenristek Dikti No. 3 Tahun 2020 diberutkan bahwa 1 SKS pada proses
pembelajaran berupa paktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat dan atau pembelajaran yang sejenis, 170 menit per minggu per
semester. Berdasarkan ketentuan tersebut maka perhitungan waktu pembelajaran program
pendidikan profesi ners adalah 36 SKS x 170 menit x 16 minggu : 60 menit = 1.632 jam,
sehingga jumlah jam dalam 1 SKS praktik profesi sekitar 45 jam. Dengan demikian masa
studi pendidikan profesi ners dapat ditempuh minimal 2 semester dan maksimal 6 semester.
Pendidikan profesi ners merupakan kelanjutan dari tahap pendidikan program sarjana
keperawatan. Pada tahap ini peserta didik mengaplikasikan teori dan konsep yang didapat
selama pendidikan sarjana. Oleh karena itu, pendidikan profesi ners dilaksanakan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

3
1) Calon peserta didik harus lulus pendidikan sarjana keperawatan
2) Tersedianya wahana pembelajaran klinik (2 RS kelas B, 2 RS kelas C) dan komunitas
(Puskesmas, Panti Werdha, Rumah Bersalin, Sekolah Umum, Sekolah Luar Biasa dan
Wilayah Binaan). Fasilitas tersebut disertai dengan fasilitas ruang diskusi, perpustakaan
yang mendukung terpenuhinya capaian pembelajaran.
3) Tersedianya buku pedoman umum program pendidikan profesi ners, pedoman
pemimbingan profesi ners, pedoman belajar dan buku kerja harian program profesi ners.
4) Tersedianya pembimbing klinik/preceptor untuk penyelenggaraan bimbingan profesi
ners.
5) Pelaksanaan kegiatan pendidikan profesi ners berorientasi pada pembelajaran sederhana
ke kompleks dengan memfokuskan pada pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk
mencapai kompetensi ners profesional.

Berdasarkan standar profesi perawat tahun 2020, ada 335 daftar masalah, 149 diagnosa
keperawatan, dan 531 keterampilan.
1) Daftar masalah
Peserta didik profesi ners diharapkan mampu melaksanakan pengkajian untuk
menemukan masalah keperawatan dalam tatanan praktik keperawatan. Daftar masalah
yang disusun bersumber dari klien, keluarga atau profesi kesehatan lain. Daftar ini
diperlukan untuk melatih dan membiasakan mahasiswa keperawatan mengenali masalah-
masalah yang akan dihadapi di dalam praktik pendidikan profesi ners.
2) Daftar Diagnosa Keperawatan
Daftar diagnosa keperawatan disusun sebagai acuan bagi peserta didik agar mampu
menegakkan diagnosa keperawatan sesuai dengan masalah yang ditemukan. Daftar
diagnosa keperawatan ini disusun berdasarkan klasifikasi dari International Council of
Nursing Practice (ICNP) yang terbagi dalam 5 kategori, yaitu fisiologis, psikologis,
perilaku, relasional dan lingkungan. Tingkat kemampuan yang harus dicapai:
a) Tingkat kemampuan 1: mengetahui dan menjelaskan diagnosa keperawatan. Lulusan
ners mampu mengenali dan menjelaskan karakteristik diagnosa keperawatan dan
memahami cara melengkapi informasi dan data untuk menunjang penegakan
diagnosa keperawatan
b) Tingkat kemampuan 2: pernah melihat atau mendemonstrasikan diagnosa
keperawatan. Lulusan ners mampu menetapkan/menegakkan diagnosa keperawatan

4
dengan tepat dan merancang rujukan yang tepat bagi penanganan klien selanjutnya,
dan mampu melanjutkan intervensi pasca rujukan
c) Tingkat kemampuan 3: menegakkan diagnosa keperawatan secara terampil dibawah
supervisi. Meliputi: 1) Bukan gawat darurat, dan 2) Gawat darurat
d) Tingkat kemampuan 4: terampil menegakkan diagnosa keperawatan secara mandiri
dan tuntas.
3) Keterampilan
Keterampilan harus dilatih sejak awal hingga akhir pendidikan profesi secara
berkesinambungan. Daftar keterampilan disusun sebagai acuan bagi peserta didik untuk
mencapai keterampilan minimal yang harus dikuasai.
1) Tingkat kemampuan 1 (Knows): mengetahui dan menjelaskan
Lulusan ners mampu mengetahui dan menjelaskan karaktersitik keterampilan /
tindakan keperawatan meliputi uraian dan tata cara pelaksanaan tindakan
keperawatan. Keterampilan ini dapat dicapai dengan perkuliahan, diskusi,
penugasan, dan belajar mandiri. Penilaiannya dapat dilaksanakan dengan ujian tulis.
2) Tingkat kemampuan 2 (Knows how): pernah melihat atau didemonstrasikan
Lulusan ners pernah melihat /didemonstrasikan keterampilan/tindakan keperawatan
dalam tatacara pelaksanaan tindakan laboratorium pendidikan dengan menggunakan
alat peraga / audio visual, mampu mengidentifikasi kebutuhan rujukan yang tepat
dan mampu menerapkan langkah-langkah tindak lanjut pasca rujukan. Penilaian
menggunakan ujian tulis pilihan ganda atau penyelesaian kasus secara tertulis/lisan.
3) Tingkat kemampuan 3 (Shows): terampil melakukan/menerapkan dibawah supervisi.
Lulusan ners mampu melaksanakan keterampilan/tindakan keperawatan dibawah
supervisi/koordinasi tim dan merujuk untuk tindakan lebih lanjut. Pengujian
menggunakan Objective Structural Clinical Examination (OSCE)
4) Tingkat kemampuan 4 (Does): Terampil melakukan tindakan keperawatan secara
mandiri dan tuntas.
Lulusan ners mampu melaksanakan tindakan keperawatan secara mandiri dan tuntas
serta berkolaborasi denan profesi kesehatan lain jika diperlukan. Pengujian
menggunakan Work- based Assessment misalnya mini-CEX, portofolio, logbook,
multisource feedback dan sebagainya.

5
KAITAN PROFIL LULUSAN DAN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Tabel 1. Kaitan Profil Lulusan Prodi Profesi Ners dan Capaian Pembelajaran
No. Profil Kode Capaian Pembelajaran Lulusan
Lulusan
1 Care provider CPL1 Bertaqwa kepada Tuhan YME, menunjukkan sikap
professional, prinsip etik, perspektif hukum dan budaya
dalam keperawatan.
CPL2 Mampu menguasai keterampilan umum pada bidang
keilmuannya.
CPL3 Mampu memahami ilmu keperawatan untuk melakukan
asuhan keperawatan berdasarkan pendekatan proses
keperawatan.
CPL4 Mampu memberikan asuhan keperawatan secara
professional pada tatanan laboratorium dan lapangan
(klinik dan keperawatan dasar profesis) untuk
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan
keselamatan klien.
CPL5 Mampu melaksanakan edukasi dengan keterampilan
komunikasi dalam asuhan keperawatan dan informasi
ilmiah.
CPL9 Mampu meningkatkan keahlian professional dibidang
keperawatan melalui pembelajaran seumur hidup.

2 Communicator CPL1 Bertaqwa kepada Tuhan YME, menunjukkan sikap


professional, prinsip etik, perspektif hukum dan budaya
dalam keperawatan.
CPL2 Mampu menguasai keterampilan umum pada bidang
keilmuannya.
CPL5 Mampu melaksanakan edukasi dengan keterampilan
komunikasi dalam asuhan keperawatan dan informasi
ilmiah.
CPL8 Mampu menghasilkan, mengomunikasikan, dan
melakukan inovasi pada bidang ilmu dan teknologi
keperawatan.

3 Health CPL1 Bertaqwa kepada Tuhan YME, menunjukkan sikap


educator and professional, prinsip etik, perspektif hukum dan budaya
promoter dalam keperawatan.
CPL2 Mampu menguasai keterampilan umum pada bidang
keilmuannya.
CPL4 Mampu memberikan asuhan keperawatan secara
professional pada tatanan laboratorium dan lapangan
(klinik dan keperawatan dasar profesis) untuk
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan
keselamatan klien.

6
CPL5 Mampu melaksanakan edukasi dengan keterampilan
komunikasi dalam asuhan keperawatan dan informasi
ilmiah.

4 Manager and CPL1 Bertaqwa kepada Tuhan YME, menunjukkan sikap


leader professional, prinsip etik, perspektif hukum dan budaya
dalam keperawatan.
CPL2 Mampu menguasai keterampilan umum pada bidang
keilmuannya.
CPL4 Mampu memberikan asuhan keperawatan secara
professional pada tatanan laboratorium dan lapangan
(klinik dan keperawatan dasar profesis) untuk
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan
keselamatan klien.
CPL6 Mampu membangun kapasitas kepemimpinan dan
manajemen
CPL8 Mampu menghasilkan, mengomunikasikan, dan
melakukan inovasi pada bidang ilmu dan teknologi
keperawatan
5 Researcher CPL1 Bertaqwa kepada Tuhan YME, menunjukkan sikap
professional, prinsip etik, perspektif hukum dan budaya
dalam keperawatan.
CPL2 Mampu menguasai keterampilan umum pada bidang
keilmuannya.
CPL5 Mampu melaksanakan edukasi dengan keterampilan
komunikasi dalam asuhan keperawatan dan informasi
ilmiah.
CPL7 Mampu melakukan penelitian ilmiah dibidang ilmu dan
teknologi keperawatan untuk memecahkan masalah
kesehatan
CPL8 Mampu menghasilkan, mengomunikasikan, dan
melakukan inovasi pada bidang ilmu dan teknologi
keperawatan
CPL9 Mampu meningkatkan keahlian professional dibidang
keperawatan melalui pembelajaran seumur hidup.

7
BAB II
INFORMASI STASE

1. Nama, bobot SKS, Kode Stase


Nama Stase : Keperawatan Dasar Profesi
Bobot SKS : 2 SKS (2 K/L)
Kode Blok : PSIK21702 P
Semester : 1 (Satu)/Ganjil
Jumlah Pertemuan : 2 minggu

2. Ketercapaian Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), CPMK


dan Sub CPMK padaStase

Tabel 2. Keterkaitan CPL, CPMK dan Sub CPMK Keperawatan Dasar Profesi

Kode CPL CPMK Sub-CPMK


CPL
CPL2 Mampu Mahasiswa mampu 1. Mampu melakukan pengkajian
menguasai memahami yang terkait dengan kebutuhan
keterampilan keterampilan dalam dasar klien dan keluarga
umum pada menyusun rencana (A3,C3,P2)
bidang asuhan keperawatan 2. Mampu mengakkan diagnosa
keilmuannya. pada bidang ilmu keperawatan yang terkait
keperawatan dengan kebutuhan dasar klien
dan keluarga (A3,C3,P2).
3. Mampu menyusun intervensi
keperawatan dan rasionalnya
(A3,C3,P2)
4. Mampu mengimplementasikan
perencanaan keperawatan
(A3,C3,P2)
5. Mampu melakukan evaluasi
keperawatan (A3,C3,P2).

CPL3 Mampu Mahasiswa mampu 1. Mampu melakukan pengkajian


memahami ilmu memberikan asuhan yang terkait dengan kebutuhan
keperawatan keperawatan secara dasar klien dan keluarga
untuk profesional (A3,C3,P2)
melakukan berdasarkan proses 2. Mampu mengakkan diagnosa
asuhan keperawatan keperawatan yang terkait
keperawatan dengan kebutuhan dasar klien
berdasarkan dan keluarga (A3,C3,P2).
pendekatan 3. Mampu menyusun intervensi
proses keperawatan dan rasionalnya
keperawatan (A3,C3,P2)
4. Mampu mengimplementasikan

8
perencanaan keperawatan
(A3,C3,P2)
5. Mampu melakukan evaluasi
keperawatan (A3,C3,P2).
CPL4 Mampu Mahasiswa mampu 1. Mampu melakukan pengkajian
memberikan memberikan asuhan yang terkait dengan kebutuhan
asuhan keperawatan secara dasar klien dan keluarga
keperawatan profesional pada (A3,C3,P2)
secara tatanan laboratorium 2. Mampu mengakkan diagnosa
profesional pada dan lapangan (klinik keperawatan yang terkait
tatanan dan komunitas) untuk dengan kebutuhan dasar klien
laboratorium meningkatkan dan keluarga (A3,C3,P2).
dan lapangan kualitas asuhan 3. Mampu menyusun intervensi
(klinik dan keperawatan dan keperawatan dan rasionalnya
komunitas) keselamatan pasien (A3,C3,P2)
untuk 4. Mampu mengimplementasikan
meningkatkan perencanaan keperawatan
kualitas asuhan (A3,C3,P2)
keperawatan 5. Mampu melakukan evaluasi
dan keselamatan keperawatan (A3,C3,P2).
pasien

9
CPL 9 Mampu Mahasiswa mampu 2. Mampu melakukan pengkajian
meningkatkan memberikan asuhan yang terkait dengan kebutuhan
keahlian keperawatan secara dasar klien dan keluarga
profesional di profesional (A3,C3,P2)
bidang 2. Mampu mengakkan diagnosa
keperawatan keperawatan yang terkait
melalui dengan kebutuhan dasar klien
pembelajaran dan keluarga (A3,C3,P2).
seumur hidup 3. Mampu menyusun intervensi
keperawatan dan rasionalnya
(A3,C3,P2)
4. Mampu mengimplementasikan
perencanaan keperawatan
(A3,C3,P2)
5. Mampu melakukan evaluasi
keperawatan (A3,C3,P2).

10
Analisis pembelajaran/peta capaian pembelajaran pada mata kuliah Keperawatan dasar
profesi dapat dilihat pada bagan 1 berikut:

CPL3 Mampu memahami ilmu keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan berdasarkan pendekatan proses keperawatan
CPL4 Mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional pada tatanan laboratorium dan lapangan (klinik dan
komunitas) untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan keselamatan pasien
CPL9 Mampu meningkatkan keahlian profesional di bidang keperawatan melalui pembelajaran seumur hidup

CPMK Keperawatan Dasar Profesi :


CPMK1 Mahasiswa mampu memahami ilmu keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan berdasarkan pendekatan
proses keperawatan
CPMK2 Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional pada tatanan laboratorium dan lapangan
(klinik dan komunitas) untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan keselamatan pasien
CPMK3 Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara profesional.

Sub-CPMK5:
Mampu melakukan evaluasi keperawatan
(A3,C3,P2)

Sub-CPMK4 :
Sub-CPMK3 :
Mampu mengimplementasikan perencanaan
keperawatan (A3,C3,P2) Mampu menyusun intervensi keperawatan dan
rasionalnya (A3,C3,P2)

Sub-CPMK1 :
Mampu melakukan pengkajian yang terkait dengan Sub-CPMK 2:
kebutuhan dasar klien dan keluarga (A3,C3,P2) Mampu mengakkan diagnosa keperawatan yang terkait
dengan kebutuhan dasar klien dan keluarga (A3,C3,P2)

Bagan 1. Peta capaian pembelajaran pada Keperawatan Dasar Profesi

11
STIKES MITRA ADIGUNA PALEMBANG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


MATA KULIAH (MK) KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER TGL
PENYUSUNAN
Keperawatan Dasar Profesi PSIK21701P - (T) (P) (K) I 07 Agustus 2023
- 2 SKS (SATU)
ORIENTASI/PENGESAHAN Nama Koordinator RPS Koordinator GKM Ka Prodi

Ns. R.A. Fadila, S.Kep, M.Kes Ns. Oscar Ari W., M.Kep Ns. Lisda Maria, M.Kep,Sp. Kep.M
Capaian Pembelajaran (CP) Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
1 Care Provider (Pemberi Asuhan Keperawatan): Lulusan Ners mampu memberikan asuhan
keperawatan secara profesional khususnya pada bidang asuhan keperawatan gerontik dalam rentang
sehat sakit secara holistik atau menyeluruh.
2 Communicator (Interaksi dan transaksi dengan klien, keluarga, dan tim kesehatan lain): Lulusan
Ners mampu berkomunikasi secara efektif melalui kerjasama lintas sektor khususnya dalam bidang
asuhan keperawatan gerontik.
3 Educator and Health Promotor (Pendidikan dan promosi kesehatan): Lulusan Ners mampu
mendidik klien untuk mandiri dalam merawat kesehatannya dan mampu memberikan promosi
kesehatan bagi klien, keluarga dan masyarakat khususnya dalam bidang asuhan keperawatan
gerontik.
4 Manager and Leader (Manajemen praktik atau ruangan pada tatanan RS maupun masyarakat):
Lulusan Ners memiliki jiwa kepemimpinan dan mampu mengelola asuhan keperawatan khususnya
dalam bidang keperawatan gerontik pada layanan kesehatan
5 Researcher (Peneliti): Lulusan Ners memiliki kompetensi untuk melakukan penelitian sederhana
khususnya dalam bidang asuhan keperawatan gerontik
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

12
CPMK1 Mahasiswa mampu memahami ilmu keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan
berdasarkan pendekatan proses keperawatan khususnya keperawatan gerontik. (CPL3)

CPMK2 Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional pada tatanan laboratorium
dan lapangan (klinik dan komunitas) untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan
keselamatan pasien khususnya keperawatan gerontik (CPL4)
CPMK3 Mahasiswa mampu melaksanakan edukasi dengan keterampilan komunikasi dalam asuhan
keperawatan dan informasi ilmiah khususnya keperawatan gerontik (CPL5)
Sub-CPMK
Sub-CPMK1 Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan khususnya
keperawatan gerontik (A3,C3,P2), (CPMK1, CPMK2)
Sub-CPMK2 Melakukan pengkajian yang terkait dengan kebutuhan dasar klien dan kelarga khususnya
keperawatan gerontik (A3,C3,P2), (CPMK1, CPMK2)
Sub-CPMK3 Menegakkan diagnosis keperawatan yang terkait dengan gangguan kebutuhan dasar pada lansia
(A3,C3,P2), (CPMK1, CPMK2)
Sub-CPMK4 Menyususn intervensi keperawatan dan rasionalnya (A3, C3, P3), (CPMK2, CPMK3)

Sub-CPMK5 Mengimplementasikan perencanaan keperawatan khususnya keperawatan gerontik (A3, C3, P3),
(CPMK2, CPMK3)
Sub-CPMK6 Melakukan evaluasi keperawatan khususnya keperawatan gerontic (A3, C3, P3), (CPMK2,
CPMK3)
Korelasi CPMK Terhadap Sub-CPMK
Sub-CPMK1 Sub-CPMK2 Sub-CPMK3 Sub-CPMK4 Sub-CPMK5
CPMK1 ✓ ✓ ✓
CPMK2 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
CPMK3 ✓ ✓
Deskripsi Mata Kuliah Praktik Keperawatan Dasar Profesi (KDP) merupakan bagian awal dari rangkaian proses Pendidikan ners tahap
profesi yang akan diikuti oleh seluruh mahasiswa pada tatanan klinik di rumah sakit. Kemampuan yang dicapai
selama program ini akan menjadi dasar kemampuan di mata kuliah tahap profesi selanjutnya.

Keperawatan Dasar Profesi difokuskan untuk mengasah kemampuan mahasiswa agar mampu bersikap dan bertindak
sebagai perawat professional. Kemampuan yang dimkasud adalah : kemampuan melakukan analisis gangguan
kebuthan dasar klien dan keluarga, bersikap caring di setiap kesempatan memberikan asuhan keperawatan
khususnya keperawatan gerontic, membina hubungan interpersonal kepada klien dan keluarganya, memberikan
asuhan saat klien dan keluarga mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan dasar.

13
Materi Pembelajaran/Bahan Kajian 1. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan khususnya keperawatan
gerontik
2. Melakukan pengkajian yang terkait dengan kebutuhan dasar klien dan keluarga
3. Menegakkkan diagnosis keperawatan yang terkait dengan gangguan kebutuhan dasar pada lansia.
4. Mengimplementasikan perencanaan keperawatan khususnya keperawatan gerontic
5. Melakukan evaluasi keperawatan
Pustaka Utama
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J.,&Burke, K. (2016). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and
Practice, 10th edition. New Jersey:Prentice Hall Health.
2. Lynn,P (2011).Taylor’s Hnadbook of Clinical Nursing Skills.3rd ed. Wolter Kluwer, Lippincott Williams &
Wilkins. Philadelphia.
3. NANDA International (2012).Nursing diagnosis : Definition and Classification 2012-2014. Oxford: Wiley-
Blackwell.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2020). Fundamentals of Nursing, 10th edition. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Pendukung
1. Amelia K,, Hanny H. (2005). Buku Panduan Keterampilan Dasar Profesi Keperawatan. Fakultas Ilmu
Keperawatan UI. Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi UI
2. Harkreader, H M.A,, Thobaben M. (2007). Fundamentals of Nursing (7th ed). Sydney : Mosby
Media Pembelajaran Praktik Lapangan
‘Team Teaching 1. Ns. Lisda M.,M.Kep.,Sp.Kep.M
2. Ns. Oscar AW.,S.Kep.,M.Kep
3. Ns. Ani S.,M.Kep.,Sp.Kep.MB
4. Ns. Yora Nopriani.,S.Kep.,M.Kep
5. Ns. Nurjannah.,S.Kep.,M.Kep
6. Ns. Riko SP.,S.Kep.,M.Bmd
7. Ns. Leni Wijaya.,S.Kep.,M.Kes
8. Ns. Bela PD.,S.Kep.,M.Kes
9. Ns. RA. Fadila.,S.Kep.,M.Kes
Mata Kuliah Syarat -
Kegayutan dengan P2M Penelitian
Teknik Relaksasi Nafas Dalam Menurunkan Skala Nyeri Pada Pasien Arthritis Rheumatoid
Teknik Relaksasi Nafas Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Katarak
Pengaruh Pemberian Kompres Dingin Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur
Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan Nyeri Post Operasi Bedah
PKM
Manajemen Nyeri dengan Kompres Jahe Pada Pasien Arthritis Rheulatoid

14
1. Amelia K, Hanny H. (2005). Buku Panduan Keterampilan Dasar Profesi Keperawatan. Fakultas Ilmu
Keperawatan UI. Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
2. Harkreader, H., Hogan M.A. Thobaben M. (2007). Fundamentals of Nursing Caring and Clinical Judgement.
Canada : Elsevier.
3. Kozier, B., Erb,G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice.
4. Lynn P. (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3 rd ed.

Pendukung
1. Nanda International (2012). Nursing diagnosis : Definition and classification 2012-2014. Oxford : Willey-
Blackwell.
2. Potter, PA & Perry, A. (2009). Potter & Perry’s fundamentals of nursing (7 th ed). Sydney : Mosby.

Media Pembelajaran LogBook, lahan praktik RS, Panduan CI


Team Teaching TIM

Mata Kuliah Syarat -

15
Kriteria
Kemampuan Pengalaman
Minggu Bahan Kajian Metode Waktu Penilaian dan
Akhir Yang Belajar Bobot
ke- (Materi Ajar) Pembelajaran (Menit) Indikator
Diharapkan Mahasiswa
Keberhasilan
Menyusun rencana Menyusun rencana 1. Pre 16 hari Membahas 1. Ketepatan 20%
asuhan keperawatan asuhan keperawatan conference konsep teori dalam
sesuai dengan sesuai dengan standar 2. Bed side kaitannya penggunaan
standar profesi profesi keperawatan teaching dengan situasi referensi
1-16 3. Case study
keperawatan khususnya nyata 2. Ketepatan
4. Demonstrasi
khususnya keperawatan gerontik 5. Post dalam
keperawatan conference komunikasi
gerontik
Melakukan Melakukan 1. Pre 16 hari Membahas 1. Ketepatan 20%
pengkajian yang pengkajian yang conference konsep teori dalam
terkait dengan terkait dengan 2. Bed side kaitannya penggunaan
kebutuhan dasar kebutuhan dasar klien teaching dengan situasi referensi
1-16
3. Case study
klien dan keluarga dan keluarga nyata 2. Ketepatan
4. Demonstrasi
5. Post dalam
conference komunikasi
Menegakkkan Menegakkkan 1. Pre 16 hari Membahas 1. Ketepatan 20%
diagnosis diagnosis conference konsep teori dalam
keperawatan yang keperawatan yang 2. Bed side kaitannya penggunaan
terkait dengan terkait dengan teaching dengan situasi referensi
1-16
3. Case study
gangguan gangguan kebutuhan nyata 2. Ketepatan
4. Demonstrasi
kebutuhan dasar dasar pada lansia 5. Post dalam
pada lansia conference komunikasi
Mengimplementasi Mengimplementasika 1. Pre 16 hari Membahas 1. Ketepatan 20%
kan perencanaan n perencanaan conference konsep teori dalam
keperawatan keperawatan 2. Bed side kaitannya penggunaan
khususnya khususnya teaching dengan situasi referensi
1-16
3. Case study
keperawatan keperawatan gerontic nyata 2. Ketepatan
4. Demonstrasi
gerontic 5. Post dalam
conference komunikasi
Melakukan evaluasi Melakukan evaluasi 1. Pre 16 hari Membahas 1. Ketepatan 20%
1-16 keperawatan keperawatan conference konsep teori dalam
2. Bed side kaitannya penggunaan

16
teaching dengan situasi referensi
3. Case study nyata 2. Ketepatan
4. Demonstrasi dalam
5. Post komunikasi
conference

17
BAB III
PROSES BIMBINGAN DAN EVALUASI
STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI

A. Daftar Kegiatan Pembelajaran Stase Keperawatan Dasar Profesi


No Kegiatan Keterangan
1 Persentasi kasus Setiap mahasiswa mempersentasikan kasus kelolaan pada
askep minggu ke 2, terdiri dari 1 laporan askep dan 1 laporan
pendahuluan.

2 Presentasi jurnal Setiap mahasiswa wajib mencari jurnal dan


mempresentasikan resume jurnal 1 kali dalam Stase
Keperawatan dasar keperawatan (7-8 orang).
Judul sesuai dengan jurnal yang sudah dikumpulkan. Waktu
yang diperlukan untuk presentasi jurnal maksimal 60 menit.
3 Monitoring Askep Bimbingan Askep keperawatan medical bedah dilakukan
sebanyak 4 kali selama stase keperawatan medical bedah
melalui kegiatan mentoring.
Mahasiswa selama stase keperawatan medical bedah wajib
membuat askep kelolaan lengkap sebanyak 1 buah (sesuai
dengan project).
Mahasiswa membuat laporan setiap implementasi/ kegiatan
beserta dokumentasi (daftar hadir peserta, ucapan terima
kasih, foto kegiatan & materi)
4 DOPS danBST DOPS merupakan observasi secara langsung untuk menilai
kegiatan, ketrampilan (skills) prosedural. Mahasiswa wajib
memenuhi 2 DOPS dan 1 Mini-Cex selama stase
Keperawatan Medikal Bedah
5 Monitoring Askep Bimbingan Askep keperawatan medical bedah dilakukan
keperawatan dasar sebanyak 4 kali selama stase keperawatan medical bedah
profesis melalui kegiatan mentoring.
Mahasiswa selama stase keperawatan medical bedah wajib
membuat askep kelolaan lengkap sebanyak 1 buah (sesuai
dengan project).
Mahasiswa membuat laporan setiap implementasi/ kegiatan
beserta dokumentasi (daftar hadir peserta, ucapan terima
kasih, foto kegiatan & materi)
6 Refleksi kasus Refleksi kasus dibuat dalam bentuk laporan tertulis sesuai
langkah-langkah yang ada, maksimal 2 lembar 1 x per

18
B. Daftar Ketrampilan Klinik
Daftar Skills merupakan ketrampilan klinis yang harus dikuasai disesuaikan dengan jenis
ketrampilan dan kompetensi ketrampilan bagi seorang ners. Adapun tingkat pencapaian
kompetensi ketrampilan klinis dibagi dalam 4 tingkat sebagai berikut :
1) Teori.
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan yang meliputi prinsip, indikasi, kontra
indikasi, resiko dan komplikasi tentang suatu tindakan atau ketrampilan klinis.
2) Melihat atau Mendemonstrasikan
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan atau
ketrampilan klinis dan pernah melihat serta mampu mendemonstrasikan.
3) Melakukan atau Menerapkan
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan atau
ketrampilan klinis dan dapat melakukan tindakan tersebut beberapa kali dengan
bimbingan atau supervisi.
4) Rutin
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan atau
ketrampilan klinis dan berpengalaman (rutin) dalam melakukan tindakan tersebut.
Tahap pre-confrence :
1. Mahasiswa menyiapkan Laporan Pendahuluan (LP) sesuai kasus hari ke 2
2. Dilakukan penilaian responsi oleh CI Lapangan dan Akademik
3. Menentukan EBN perkelompok dan persentasi jurnal
Tahap Tindakan :
1. Mahasiswa membuat laporan asuhan keperawatan sesuai kasus
2. Laporan asuhan keperawatan hingga pasien pulang/keluar dari RS/minimal 3x24 jam.
3. Responsi kasus asushan keperawatan
4. Menerapkan EBN perkelompok
5. Pemaparan EBN
Tahap Post-Conference :
1. Penilaian DOPS/Mini-Cex
2. Seluruh bentuk keterlambatan responsi, resume, pelaporan tugas kepada pembimbing lahan dan
pembimbing institusi serta seminar akhir departemen dapat menjadi pertimbangan ketidaklulusan
mahasiswa yang bersangkutan pada departemen keterampilan dasar profesi.

19
Metoda pembelajaran :
1. Pre dan post conference.
2. Tutorial klinis yang diberikan preceptor.
3. Diskusi kasus.
4. Case report dan operan dinas.
5. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini
6. Bed Site Teaching

Metode Evaluasi:
1. Log book (laporan ADL)
2. Direct Observasional of Prosedure skill (Supervisi)
3. Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis)
4. Kasus lengkap, kasus singkat
5. Portofolio

Memiliki kemampuan profesional dalam:

No Capaian TINGKAT
Pembelajaran KEMAMPUAN
1 4
Edukasi latihan napas
2 Edukasi pengaturan posisi 4
3 Edukasi teknik batuk efektif 4
4 Latihan batuk efektif 4
5 Latihan pernapasan 4
6 Latihan pursed-lip breathing 4
7 Pemberian (Administering) Obat Inhalasi 4
8 Pemberian (Administering) Obat nasal 4
9 4
Pemberian oksigen dengan masker wajah
10 Pemberian oksigen dengan nasal kanul 4
11 Pengaturan posisi fowler 4
12 4
Pengaturan posisi semi fowler
13 Penggunaan alat pelindung diri 4
14 4
Perawatan hidung
15 Teknik relaksasi napas dalam 4
16 Perawatan mulut klien di tempat tidur 4
17 Pemantauan tanda vital 4

20
18 Pemasangan akses intravena 4
19 Pemasangan kateter urine 4
20 Pemberian (Administering) Obat 4
21 Pemberian (Administering) Obat intramuskular 4
22 Pemberian (Administering) Obat intraoseous 2
23 Pemberian (Administering) Obat intravena 4
24 Pengambilan specimen 4
25 Pengaturan posisi supine 4
26 Pengaturan posisi Trendelenburg 4
27 Deteksi dini status gizi 3
28 Edukasi aktivitas/latihan fisik saat glukosa darah tinggi 4
29 Edukasi diet 4
30 Pemantauan akses intravena terhadap flebitis dan infaltrasi 4
31 Pemantauan berat badan 4
32 Pemantauan intake dan output cairan 4
33 Pemantauan kepatenan selang nasogastrik 4
34 Pemantauan residu gaster 4
35 Pemasangan selang nasogastric 4
36 Pemberian (Administering) Obat subkutan 4
37 Pemberian (Administering) Obat melalui Selang Nasogastrik 4
(NGT)
38 Pemberian makanan 4
39 Pemberian makanan enternal 4
40 Pemberian makanan melalui Selang Nasogastrik (NGT) 4
41 Pemberian minuman 4
42 4
Pengukuran berat badan
43 Edukasi konstipasi 4
44 Evakuasi feses secara manual 4
45 Fasilitasi berkemih secara teratur 4
46 Fasilitasi makanan tinggi serat 4
47 Pemantauan bising usus 4
48 Pemantuan pola eliminasi fekal 4
49 Pemantuan pola eliminasi urine 4
50 Pemasangan kateter urine 4
51 Pemberian (Administering) Obat suppositoria anal 4
52 Pemberian (Administering) Obat suppositoria uretra 3
53 Perawatan inkontinensia fekal 3

21
54 Perawatan inkotinensia urine 4
55 Dukungan ambulasi 4
56 Dukungan mobilitas fisik 4
57 Edukasi ambulasi 4
58 Edukasi aktivitas fisik 4
59 Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur 4
60 Pemantauan toleransi akvitas 4
61 Pemberian latihan rentang gerak aktif 4
62 Pemberian latihan rentang gerak pasif 4
63 Pemberian tirah baring 4
64 Pengaturan posisi tubuh optimal untuk gerakan sendi pasif atau 4
aktif
65 Edukasi kunjungan keluarga 4
66 Edukasi perawatan alat bantu dengar 3
67 Elevasi ekstremitas 4
68 Irigasi Telinga 4
69 Kolabirasi dengan terapis okupasi 4
70 Kolaborasi pemberian pelunak tinja 4
71 4
Pemantuan tingkat orientasi
72 Pemberian (Administering) Obat tetes mata 4
73 Pemberian (Administering) Obat salep mata 4
74 Pembersihan serumen 4
75 Pembersihan telinga luar 4
76 Edukasi pemantuan nyeri secara mandiri 4
77 Pemantuan nyeri 4
78 Pemberian kompres dingin 4
79 Pemberian kompres hangat 4
80 Pemberian teknik imajinasi terbimbing 4
81 Pemberian teknik relaksasi 4
82 Pemberian terapi musik 3
83 Pengaturan posisi yang nyaman (misal, topang dengan bantal, 3
jaga sendi selama pergerakan)
84 Dukungan pelaksanaan ibadah 3
85 Dukungan perkembangan spiritual 3
86 Pemberian lingkungan yang aman dan nyaman 4
87 Perawatan jenazah 4
88 Dukungan perawatan diri : BAB/BAK 4
89 Dukungan perawatan diri : berpakaian 4
22
90 Dukungan perawatan diri : makan/minum 4
91 Dukungan perawatan diri : mandi 4
92 Edukasi perawatan diri 4
93 Edukasi perawatan gigi palsu 4
94 Edukasi perawatan kaki 4
95 Edukasi perawatan mulut 4
96 Perawatan kaki 4
97 Perawatan kuku 4
98 Perawatan mulut 4
99 Perawatan rambut 4
100 Promosi kebersihan 4
101 Edukasi pencegahan infeksi 4
102 Edukasi pencegahan jatuh 4
103 Edukasi pencegahan luka tekan 4
104 Edukasi penggunaan obat topical 4
105 Edukasi perawatan kulit 4
106 Identifikasi penggunaan obat 4
107 Identifikasi reaksi alergi 4
108 Identifikasi risiko keamanan 3
109 Pemantauan risiko jatuh 4
110 Pemasangan alat pengaman 4
111 Pencegahan jatuh 4
112 Edukasi pencegahan infeksi 4
113 Edukasi penggunaan obat tekan 4
114 Edukasi pencegahan jatuh 4
115 Edukasi pencegahan luka tekan 4
116 Edukasi penggunaan obat topical 4
117 Edukasi perawatan kulit 4
118 Identifikasi penggunaan obat topical 4
119 Edukasi perawatan kulit 4
120 Identifikasi penggunaan obat 4
121 Identifikasi reaksi alergi 4
122 Identifikasi risiko keamanan 4
123 Pemantauan risiko jatuh 4
124 Pemasangan alat pengaman 4
125 Pencegahan jatuh 4

23
C. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan praktek klinik keperawatan Dasar Profesi (KDP) akan dilaksanakan
selama 2 minggu sesuai jadwal dari Prodi Profesi Ners STIKES Mitra Adiguna.

D. Tata Tertib Praktik Klinik dan Sangsi


1. Jam Kerja Praktek Klinik
Kegiatan praktek klinik dilakukan setiap hari dinas sesuai dengan jadwal dinas yaitu
selama 8 jam per shift (Pagi, Siang dan Malam). Mahasiswa wajib hadir di lahan
praktik 15 menit sebelum shift dimulai.
2. Kehadiran
a. Mahasiswa harus hadir 100% dari keseluruhan waktu praktek klinik keperawatan
sesuai dengan jadwal yang ditentukan, terkecuali jika mahasiswa dengan
keterangan sakit maka harus mengganti dinas sesuai hari yang ditinggalkan,
apabila ijin atau alpa maka mahasiswa harus mengganti selama 3 (tiga) kali dari
waktu dinas yang berlaku, dengan terlebih dahulu melapor kepada CI Lapangan
dan berkoordinasi dengan CI Akademik untuk kemudian ditentukan waktu
penggantian dinas tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
b. Bagi mahasiswa yang sakit harus memberikan bukti surat keterangan sakit dan
surat keterangan dari pendidikan.
c. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh masing-
masing mata kuliah atau stase yang sedang dijalani pada program profesi Ners
sesuai dengan perencanaan pada buku panduan.
d. Mahasiswa wajib membawa perlengkapan nursing kit untuk keperluan praktik.
3. Penampilan Diri
Secara umum disesuaikan dengan lingkungan kerja:
a. Mahasiswa wajib berpakaian rapi, bersih, sopan.
b. Ketentuan wajib mengenakan seragam dan menggunakan name tag yang telah
ditentukan oleh pihak STIKES Mitra Adiguna Palembang.
c. Mahasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik.
d. Tidak diperbolehkan memakai jeans, T-shirt dan sandal.
e. Tidak diperkenankan menerima tamu selama jam dinas berlangsung.
f. Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan, seperti cincin, gelang, kalung, dan
anting-anting.

24
g. Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku, tatoo, dilarang
merokok di seluruh area rumah sakit/lahan praktik
h. Tidak diperkenankan menggunakan telepon genggam selama jam dinas.
i. Tidak diperkenankan berdandan yang berlebihan.
4. Sikap dan Perilaku
Perilaku mahasiswa harus mengacu kepada perilaku professional. Secara khusus
perilaku mahasiswa harus memperhatikan:
a. Disiplin waktu
b. Sopan santun dan etika
c. Ketentuan peraturan dan tata tertib institusi praktek klinik
d. Petunjuk para pembimbing dan bagian praktik STIKES Mitra Adiguna Palembang
5. Etika Praktek Klinik
Di luar ketentuan dan peraturan mengenai praktek klinik, diharapkan pemagang dapat
memenuhi etika praktek klinik antara lain:
a. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan STIKES Mitra Adiguna
Palembang, nama baik rumah sakit/lahan praktik dan klien/pasien.
b. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan praktik) tanpa seizin
pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.
c. Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat-alat/inventaris institusi
pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai dengan ketentuan.
d. Mahasiswa wajib melaporkan dan menyelesaikan ketentuan administrasi praktik
kepada Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi praktik selesai
dari masing-masing bagian keperawatan (semester 1 dan semester 2)
e. Menjaga kerahasiaan berbagai hal yang menyangkut kepentingan pasien maupun
kepentingan institusi praktek klinik.
f. Tidak membicarakan atau mendiskusikan hal-hal yang bersifat kekurangan atau
kelemahan institusi tempat praktek klinik pada pihak-pihak di luar program
magang kecuali ada petunjuk lain.
g. Bila ada hal yang dirasakan kurang jelas mahasiswa dapat menanyakan pada para
pembimbing maupun penyelia praktek klinik.
6. Sanksi dan Penghentian Praktek Klinik
Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan, peraturan atau tata tertib praktek
klinik dapat dikenakan sanksi. Sanksi diberikan dalam bentuk:
a. Teguran lisan

25
b. Teguran tertulis
c. Pemberian tugas tambahan
d. Pengurangan nilai praktek klinik
e. Penghentian kegiatan praktek klinik

Sanksi dapat diberikan oleh para pembimbing, untuk penghentian praktek klinik
hanya dapat diberikan oleh Ketua Program Studi Profesi Ners STIKES Mitra Adiguna
Palembang atas usulan institusi tempat praktek klinik.
Semua jenis pelanggaran yang dapat dilakukan mahasiswa selama praktik akan
mendapatkan sanksi dengan ketentuan yang berlaku di STIKES Mitra Adiguna
Palembang berikut:
No Jenis Pelanggaran Sanksi Keterangan

1 Sakit dan dirawat Mengganti praktik 1. Ada surat pernyataan


(opname)/tidak sesuai dengan bener sakit dari orangtua
dirawat ketidakhadiran 2. Ada surat keterangan dari
dokter yang merawat
2 Izin urusan keluarga Mengganti praktik Ada surat permohonan dari
sesuai dengan orangtua/keluarga
ketidakhadiran
3 Izin dari pendidikan Mengganti praktik Ada surat keterangan dari
sesuai dengan pendidikan
ketidakhadiran
4 Alpa (tanpa Mengganti praktik 2 kali 1. Ditegur dan peringatan
keterangan) lipat ketidakhadiran lisan
2. Ditegur dan peringan
tertulis
3. Pernyataan dan
peringatan II
4. Pernyataan dan dipanggil
orangtua
5. Pernyataan dibuat oleh
mahasiswa diketahui oleh
CI dan penanggung jawab
praktik
6. Bila membuat pernyataan
III dan masih melanggar
untuk selanjutnya tidak
boleh mengikuti ujian
praktik
5 Melakukan a. Membuat makalah Kesalahan prosedur ringan
kesalahan prosedur: b. Membuat kronologis (tidak berakibat fatal
a. Prosedur peristiwa diketahui terhadap pasien)
diagnostik

26
b. Keterampilan oleh CI yang
dan asuhan bersangkutan
keperawatan c. Membuat pernyataan
diketahui oleh
koordinator
pembimbing praktik
dalam kabag yang
bersangkutan
d. Tidak boleh
mengikuti ujian
praktik
6 Melanggar a. Mengganti praktik Setiap pernyataan diketahui
aturan/tata tertib sesuai dengan jumlah oleh praktik di lahan dan
praktik ketidakhadiran/bolos institusi pendidikan
b. Membuat pernyataan
diketahui oleh CI
yang bersangkutan
c. Pemanggilan
orangtua
7 Memecahkan, a. Mengganti barang
merusak, b. Membuat pernyataan
menghilangkan yang diketahui oleh
barang milik lahan CI yang bersangkutan
praktik

E. Evaluasi
1. Metode Evaluasi
1 DOPS DOPS merupakan observasi secara langsung untuk menilai
kegiatan, ketrampilan (skills) prosedural. Mahasiswa wajib
memenuhi 2 DOPS selama Stase Keperawatan Dasar
Profesi
2 Bedside Dilakukan sebanyak 1 kali/ mahasiswa selama mengikuti
Teaching Stase Keperawatan Dasar Profesi
(BST)
3 Long Case Dilaksanakan sebanyak 1x/mahasiswa di akhir Stase
Keperawatan Medikal Bedah sebagai nilai ujian akhir stase

2. Komponen penilaian
No Nama Kegiatan Bobot Skor rata- Hasil
(a) rata (a)x(b)
(b)
Proses
1 Bimbingan asuhan keperawatan (mentoring) 20%
2 DOPS/Bedside Teaching (BST) 20%
3 Presentasi jurnal 15%
4 Refleksi dan portofolio 15%
5 Ujian Akhir Stase 30%
Total Hard skills 100%
Total nilai akhir stase 100%

27
LAMPIRAN

28
1. FORMAT PENDOKUMENTASIAN ASKEP KDP

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN Tn./Ny. DENGAN GANGGUAN……….. (KASUS) DI RUANG ……..
RS……………

DI SUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA
NIM ………..

CLINICAL INSTRUCTOR CLINICAL INSTRUCTOR


AKADEMIK

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PALEMBANG
2023

29
BAB I
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN Tn./Ny. DENGAN ……….. (KASUS) DI RUANG …….. RS……………

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama :
Umur :
Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Agama :
Suku :
Status Perkawinan :
Alamat :
Sumber Informasi : Keluarga, Klien, Status/Rekam medik.
Tanggal/Jam masuk RS ............................... 2023 / pukul 00.00 WIB
Tanggal/Jam pengkajian .............................. 2023 / pukul 00.00 WIB
No. RM :
Diagnosa Medis :
b. Identitas penanggung jawab
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Hubungan dengan Keluarga :

2. KELUHAN UTAMA
…………………………………………………………………………………………….

3. RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI


………………………………………………………………………………………………
4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
………………………………………………………………………………………………
5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
…………………………………………………………………………………………….
Genogram :

(Hanya contoh)

30
6. RIWAYAT KASUS KELOLAAN
Tanggal Dx. Medis Pemeriksaan penunjang Terapi atau tindakan yang
dilakukan
15/10/2020 - Lab. Darah.
- Ro. Thorax
- EKG

7. PENGKAJIAN SAAT INI


1) Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
………………………………………………………………………………………………..
2) Pola nutrisi dan metabolik
• Program diit RS adalah …………………………………………………………………
• Intake makanan
a. Sebelum masuk RS
……………………………………………………………………………………….
b. Selama di RS

31
……………………………………………………………………………………….
Antropometri :
BB .......... Kg
TB : …… cm
IMT : ………. (normal/overweight/ ..... )
LILA ......... cm
Biokimia :
Hb : …… g/dlHt
............... %
GDS : …… mg/dl
Clinical :
Ku : …………………………….
Diet : …………………………..
• Intake minum/cairan
a. Sebelum masuk RS
……………………………………………………………………………………….
b. Selama di RS
……………………………………………………………………………………….
3) Pola eliminasi
a. Buang Air Besar (BAB)
• Sebelum masuk RS
………………………………………………………………………………………...
• Selama masuk RS
………………………………………………………………………………………...
b. Buang Air Kecil
• Sebelum masuk RS
………………………………………………………………………………………...
• Sesudah masuk RS
………………………………………………………………………………………...
4) Pola aktivitas dan latihan
a. Kemampuan perawatan diri
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat4 :
Tergantung total

32
b. Oksigenasi
…………………………………………………………………………………...
5) Pola istirahat dan tidur
• Sebelum masuk RS
…………………………………………………………………………………...
• Setelah masuk RS
…………………………………………………………………………………….
6) Pola perseptual
1. Penglihatan
………………………………………………………………………………………...
2. Pendengaran
………………………………………………………………………………………….
3. Pengecapan
………………………………………………………………………………………...
4. Penciuman
………………………………………………………………………………………….
5. Sensasi
………………………………………………………………………………………….
7) Pola persepsi diri
• Gambaran diri : ………………………………………………………………………….
• Harga diri : ……………………………………………………………………………….
• Ideal diri : ………………………………………………………………………………..
• Peran diri : ………………………………………………………………………………..
• Identitas diri : …………………………………………………………………………….
8) Pola seksualitas dan reproduksi
………………………………………………………………………………………………....
9) Pola peran-hubungan
………………………………………………………………………………………………....
10) Pola manajemen koping-stress
………………………………………………………………………………………………....
11) Sistem nilai dan keyakinan
………………………………………………………………………………………………....

8. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE


1) Keadaan umum saat pengkajian ………………………..
2) Kesadaran : ………………………, GCS (E4M5V6) = ………
3) Tanda vital
TD ................. mmHg
Nadi................. x/menit
RR ............... x/menit
Suhu ................. ˚C

33
4) Kepala
Inspeksi : …………………………………………………………………………………….
Palapasi : ……………………………………………………………………………………..
5) Mata
Inspeksi : …………………………………………………………………………………….
Palapasi : ……………………………………………………………………………………..
6) Telinga
Inspeksi : …………………………………………………………………………………….
Palapasi : ……………………………………………………………………………………..
7) Hidung
Inspeksi :……………………………………………………………………………………...
Palpasi : ……………………………………………………………………………………….
8) Mulut
……………………………………………………………………………………………….
9) Leher
……………………………………………………………………………………………….
10) Dada
a. Thorax
• Inspeksi
……………………………………………………………………………………...
• Palpasi
……………………………………………………………………………………...
• Perkusi
……………………………………………………………………………………...
• Auskultasi
……………………………………………………………………………………...
b. Jantung
• Inspeksi
………………………………………………………………………………………
• Palpasi
………………………………………………………………………………………
• Perkusi
……………………………………………………………………………………….
• Auskultasi
……………………………………………………………………………………….
11) Abdomen
a. Inspeksi
…………………………………………………………………………………………....
b. Auskultasi
…………………………………………………………………………………………..

34
c. Perkusi
…………………………………………………………………………………………..
d. Palpasi
…………………………………………………………………………………………..
12) Genitalia dan perianal
……………………………………………………………………………………………….
13) Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
………………………………………………………………………………………….
b. Ekstremitas bawah
…………………………………………………………………………………………

9. PROGRAM TERAPI
a. Diet …………………….
b. Oksigen ..............lpm
c. EKG/USG/Rontgen/MRI (pilih sesuai kasus)
d. Terapi obat :
Nama Obat Dosis Fungsi Cara
pemberian
Infus RL 0,9% 40 cc/jam 1. Mengganti cairan tubuh yang hilang IV
2. Mengoreksi ketidakseimbangan
elektrolit
3. Agar tubuh tetap terhidrasi dengan
baik

(hanya contoh)

Injeksi Ceftazidine
Injeksi Ranitidin
Paracetamol

35
10. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan laboratorium
No. Lab : 20107002/TU2518320A
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

1. Pemeriksaan kimia darah


Gula darah puasa 389 140 mg/dl
Gula darah 2 jam pp 324 140-200 mg/dl
BUN 16,2 10-50 mg/dl
Kreatinin 0,8 0,7-1,3 mg/dl
Bilirubin direk 0,30 0,1-0,5 mg/dl
Bilirubin total 0,85 0,2-1,0 mg/dl
SGOT 26 31 U/L
SGPT 34 32 U/L

2. Pemeriksaan hematologi
Hemoglobin 12.0 13,5-18,0 gr%
LED 25/46 0-15 Jam
Leukosit 16.700 4000-9000
Hitung Jenis 18

3. Urine Positif (+) normal negative


Albumin Positif (+) normal negative
Reduksi Negative (-) normal negative
Urobilin Negative (-) normal negative
Bilirubin
Sedimen Eritrosit 1-2
Leukosit 1 - 2
Ephitel 0 – 1

(hanya contoh)

36
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1 DS : Klien mengatakan nafsu Input in adekuat Pemenuhan
makan menurun dan hanya makan kebutuhan
1-2 sendok dari porsi yang nutrisi kurang
disediakan rumah sakit
dari kebutuhan
DO:
➢ TTV :
➢ TD : 110/70 mmHg
N : 97x/menit
➢ S : 36 ℃
➢ RR : 26x/menit
➢ Keadaan umum lemah
➢ Porsi yang disediakan rumah sakit,
klien kurus dan lemas.
➢ BB awal 48 kg, BB sekarang 45 kg.
➢ Pemeriksaan laboratorium
tanggal 28 Juli 2012
➢ GDA : 324 mg/dl
➢ Hb : 12 gr%
➢ Turgor Kulit : dalam kondisi
normal (kembali < 2 detik)

(hanya contoh)

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan analisa data kasus diatas, didapatkan beberapa diagnosa keperawatan (SDKI)
:
1. Ganggunan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan adanya penurunan nafsu makan
2. ………………… berhubungan dengan ………………………..
3. ………………... berhubungan dengan ………………………..

37
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Dx.1 : Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pendekatan pada
Ganggunan pemenuhan keperawatan diharapkan klien sesering mungkin
kebutuhan nutrisi berhubungan klien menunjukan stabilitas 2. Jelaskan pada klien tentang
dengan adanya penurunan nafsu hemodinamik dengan pentingnya nutrisi bagi
makan kriteria hasil : kesehatan
a. Porsi makan yang 3. Timbang berat badan
disajikan diet 1900 kalori setiap hari
habis 4. Tentukan program diet dan
b. BB klien ideal lebih pola makan klien serta
kurang 50 kg dibandingkan dengan
c. Diet sesuai kebutuhan makanan yang dihabiskan
d. Laboratorium : GDP dan klien
GDA dalam batas normal 5. Libatkan keluarga klien
GDA ≥ 200, GDP ≥ 126 dalam perencanaan makan
sesuai indikasi
6. Observasi adanya tanda-
tanda hipoglikemia.
7. Lakukan kolaborasi
dengan ahli gizi dalam
(hanya contoh) menentukan diet yang
sesuai
8. Kolaborasi tim dokter
dalam pemberian therapy
actrapit 3x20 unit SC 15
menit sebelum makan.

Dx. 2 :

Dx. 3:

38
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO. HARI/TGL WAKTU IMPLEMENTASI RESPON TANDA
DX (WIB) TANGAN
I Selasa, 20 08.00 - Melakukan pendekatan pada klien S : Klien mengatakan nafsu makan sedikit meningkat. DILA
Oktober 2020 dengan cara menanyakan kondisi setiap
kali bertatap muka. O:
- Menjelaskan kepada klien tentang - TTV :
pentingnya nutrisi bagi kesehatan klien TD 110/70mmHg,
- Menimbang BB setiap hari Nadi 86x/menit,
- Menentukan program diet dan pola Suhu 35,8℃,
makan klien serta membandingkan RR 27x/menit
makanan yang dihabiskan - BB : 47 Kg
- Melibatkan keluarga dalam perencanaan - GDA ≥ 200, GDP ≥ 126
dengan memberi motivasi keluarga
untuk tidak memberi makan dari luar
rumah sakit

II 10.00 1. Megobservasi adanya tanda-tanda S : Klien mengatakan nafsu makan sedikit meningkat.
hipoglikemi
O:
2. Melakukan kolaborasi dengan ahli TTV :
gizi dalam menentukan diet yang TD 110/70mmHg,
sesuai meliputi pergantian menu dan Nadi 86x/menit,
perhitungan kalori Suhu 35,8℃,
10.00 3. Melakukan kolaborasi dengan dokter RR 27x/menit
dalam pemberian therapy - BB : 47 Kg
- GDA ≥ 200, GDP ≥ 126

39
F. EVALUASI KEPERAWATAN
NO. DX HARI/TANGGAL/ EVALUASI TANDA
WAKTU TANGAN
I Selasa, 20 Oktober 2020 S : Klien mengatakan tidak nafsu makan. ANI

Pukul 14.00 WIB O:


Keadaan umum lemah
Diet 1900 kalori habis 1-2 sendok dari porsi makan yang disediakan rumah sakit, minum
lebih kurang 400 ccc setiap habis makan. Berat badan 47 Kg

A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi :
 Menimbang berat badan setiap hari
 Menentukan program diet dan pola makan klien serta membandingkan makanan yang
dihabiskan
 Melibatkan keluarga dalam perencanaan dengan cara memberi motivasi keluarga untuk
tidak memberi makan dari luar rumah sakit pada klien .

II

40
III

IV

41
42
2. CONTOH FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN SESUAI KASUS

43
LAPORAN EVIDANCE BASED NURSING
DENGAN KASUS GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI

DI SUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA
NIM ………..

CLINICAL INSTRUCTOR CLINICAL INSTRUCTOR


AKADEMIK

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PALEMBANG 2023

44
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Berisi tentang rencana kegiatan tindakan atau intervensi yang akan dilakukan sesuai
dengan hasil temuan evidence based nursing (EBN) atau jurnal yang ada dan disesuaikan
dengan kasus kelolaan.

1.2 TUJUAN
Evidance based nursing ini bertujuan untuk :
1. ……………………………………………………
2. ……………………………………………………
3. ……………………………………………………
4. ……………………………………………………

1.3 SASARAN, JADWAL PELAKSANAAN, DAN LAHAN PRAKTIK


Intervensi ini akan dilakukan pada pasien Tn. Y dengan masalah keperawatan yaitu
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Intervensi yang akan dilakukan adalah Anjurkan makan
sedikit tapi sering untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien yang mengalami
penurunan nafsu makan. Pelaksanaan di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RS Pusri
Palembang padatanggal 20-22 Oktober 2020.

45
BAB II LAPORAN
PENDAHULUAN

2.1 DEFINISI
………………………………………………………

2.2 SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN….


………………………………………………………

2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


………………………………………………………

2.4 JENIS DALAM KEBUTUHAN


………………………………………………………

2.5 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


………………………………………………………

2.6 PENGKAJIAN
………………………………………………………

2.7 DIAGNOSA KEPERAWATAN


………………………………………………………

2.8 INTERVENSI KEPERAWATAN


………………………………………………………

46
BAB III
EVIDANCE BASED NURSING

3.1 GAMBARAN KASUS KELOLAAN


Ny R dirawat diRuang Penyakit Dalam dengan diagnosa Demam Thypoid. Klien
mengatakan kurang nafsu makan dan makan tidak enak dimulut, kembung pada perut klien dan
terasa mual, klien mengatakan BB turun dari 52 kg ke 47 kg, paisen lemah dan bibir klien
kering, pecah-pecah dan lidah tampak kotor.. Data objektif: Tanda-tanda vital: tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 80x/i, pernafasan 20x/i, suhu 36,5˚C
Dari hasil pengkajian didapatkan 2 diagnosa keperawatan berdasarkan standar diagnosa
keperawatan Indonesia (SDKI) yaitu Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan Intake yang tidak adekuat. . Pada bab III ini akan membahas setiap
intervensi yang dilakukan berdasarkan standar intervensi keperawatan Indonesia (SIKI) dan
evidence based nursing.

3.2 INTERVENSI BERDASARKAN EVIDENCE BASED NURSING


Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake yang tidak
adekuat
Intervensi Evidence Based Nursing

Pantau tanda- Hal ini sejalan dengan teori (Tarwoto & Wartonah, 2010) tanda-
tanda vital tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum
pasien
pasien, untuk
mengetahui
keadaan umum
pasien

Kaji pola Hal ini sejalan dengan teori (Haryono, 2012) makanan yang
makan pasien, diberikan harus sacara bertahap sesuai dengan keadaan
penyakitnya.
untuk
menentukan
kebutuhan
nutrisi pasien)

47
Ukur Indeks Hal ini sejala dengan teori (Heriana, 2014) untuk mengukur
Massa Tubuh keefektifan nutrisinya maka dilakukan pengukuran Indeks Massa
Tubuh (IMT), pada pasien yang mengalami penurunan berat
pasien, untuk badan
mengukur
keefektifan
nutrisi pasien

Anjurkan untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien yang


makan sedikit mengalami penurunan nafsu makan. Hal ini sejalan dengan teori
(Saputra, 2012) mempertahankan nutrisi pada pasien sehingga
tapi sering menunjukkan adanya proses pencernaan yang adekuat.

Timbang berat BB sebelum sakit 52 Kg dan saat sakit 47 Kg. Pembahasan ini
bada pasien sejalan dengan teori (Heriana, 2014) terjadi kurang nafsu makan
sehingga pasien mengalami penurunan berat badan, untuk
mengukur keefektifan nutrisinya maka dilakukan pengukuran
Indeks Massa Tubuh pasien

Anjurkan untuk menenangkan peristaltik dan meningkatkan energy untuk


istirahat makan. Hal ini diketahui bahwa Typhoid adalah penyakit infeksi
usus halus yang di sebabkan oleh Salmonella typhi yang biasanya
sebelum makan mengenai saluran pencernaan. (Haryono, 2012)

48
Kolaborasi untuk mengistirahatkan saluran gastrointestinal sementara
pemberian memberikan nutrisi penting. Hal ini sejalan dengan teori
(Tarwoto & Wartonah, 2010) program pemberian terapi nutrisi
nutrisi dan dan IV dapat mengistirahatkan saluran gastrointestinal sementara
terapi IV sesuai memberikan nutrisi penting.
indikas

(Contoh pembuatan Evidance Based Nursing berdasarkan jurnal-jurnal)

49
DAFTAR PUSTAKA

Anisah Khoirul Umah, R. B. (2014). Asupan Protein, Lemak, Karbohidrat dan Lama Hari Rawat
Inap Pasien Thypoid. Widya Medika Surabaya Vol 2 , 2.

Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.

Diana, F. N. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Demam Thypoid Dengan Masalah


Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh. Jurnal Ilmiah Keperawatan, Vol
13 No 2 ISSN: 2528-3022 , 4.

Edi Priyadi, I. S. (2018). Perilaku Higiene Perseorangan dengan Kejadian Demam Typhoid. Jurnal
Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia , Vol. 8 No. 1. Haryono, R. (2012). Keperawatan
Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Heriana, P. (2014).
Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara.

Hidayat, A. A. (2011). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Iskandar M, T. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC. Kusuma, A. H.
(2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC
Jilid 1. Jogjakarta:

MediAction. Nurarif & Kusuma.(2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis & Nanda NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction Publishing.

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Pusat.

Pratama, E. B. (2018). Upaya Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Dengan Demam Thypoid.
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Reseaarch (PHARMED), 1 (2) , 8.

Saputra, L. (2012). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.

Tarwoto, & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta
Selatan: Medika Salemba.

Ulfa, F., & Handayani, O. W. (2018). Kejadian Demam Tifoid. Higeia Journal Of Public Health
Research And Development , 2..

50
1. LEMBAR PENILAIAN DOPS

PENILAIAN DOPS (DIRECTLY OBSERVED PROCEDURAL SKILL)

NAMA MAHASISWA : ……………………..


NIM : ……………………..
HARI/TANGGAL : ……………………..

NO. ASPEK YANG DINILAI BOBOT SCORE NILAI


1 2 3 4
1 Persiapan : 20
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Memberitahu pasien/mengulang
kontrak
2 Fase orientasi : 20
a. Menjelaskan tujuan
b. Menjelaskan prosedur tindakan
c. Mencuci tangan
3 Fase kerja : 40
a. Menjaga privacy
b. Melibatkan pasien/keluarga
c. Komunikasi terapeutik
d. Penggunaan alat efisien
e. Penerapan prinsip kerja
bersih/steril
f. Tindakan sistematik
g. Waktu efektif
4 Fase terminasi : 25
a. Merapikan pasien
b. Cuci tangan
c. Melakukan evaluasi
d. Menjelaskan rencana tindak
lanjut
5 Performance mahasiswa : attitude, 15
sistematik dan komunikasi
Jumlah 100

Keterangan :
Nilai 1 : Apabila hanya 25% komponen penilaian tercapai
Nilai 2 : Apabila hanya 50% komponen penilaian tercapai
Nilai 3 : Apabila hanya 75% komponen penilaian tercapai
Nilai 4 : Apabila 100% komponen penilaian tercapai

Palembang, ……………………
Penilai

………………………………..

51
2. LEMBAR PENILAIAN MINI-CEX
LEMBAR PENILAIAN MINI-CEX

NAMA MAHASISWA :…………………………………….


TANGGAL : ……………………………………
DIAGNOSIS : ……………………………………
SITUASI RUANGAN : RUANG PENYAKIT DALAM/BANGSAL/ICU

Berikan nilai dengan angka sesuai pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian anda.
Kolom penilaian Dibawah Sesuai Diatas Istimewa
Harapan Harapan Harapan (98-100)
(0-67) (68-77) (78-97)
Anamnesis
Keputusan
klinis/diagnosis
Komunikasi dan
konsultasi
Profesionalisme
Organisasi/Efisiensi
Penanganan pasien
keseluruhan
TOTAL

UMPAN BALIK TERHADAP KOMPETENSI KLINIK


Sudah Baik Perlu Perbaikan

Action plan yang disetujui bersama

CATATAN :
1. Waktu Mini-Cex: observasi ………… menit. Memberikan umpan balik ………. menit.
2. Kapasitas penilai terhadap Mini-Cex
Rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tinggi
3. Kapasitas mahasiswa terhadap Mini-Cex
Rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tinggi

Tanda Tangan Penilai Tanda Tangan Mahasiswa

…………………….. …………………………..

52
FORMAT PENILAIAN LAPORAN KASUS HARIAN(RESUME KASUS)

No Uraian Skore
1 Pengkajian
• Ketepatan data 25
• Ketepatan diagnosa
2 Perencanaan
• Penentuan tujuan 25
• Penentuan intervensi
3 Pelaksanaan
• Persiapan alat dan pasien 25
• Keberhasilan tindakan
4 Evaluasi
• Ketepatan (SOAPIER) 25
• Keberhasilan
Total 100

53
FORMAT PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN DAN RENCANA
KEPERAWATAN

Nama : Kelompok
Tgl evaluasi : Ruang :

No Aspek yang dinilai Skore


1 Konsep dasar
1. Pengertian
2. Patofisiologi dan pohon masalah 30
3. Tanda dan gejala
4. Terapi
2 Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
40
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
3 Referensi : minimal 3 buku keperawatanedisi 10 th terakhir
10
4 Responsi tepat waktu (sebelum pengkajian askep/paling lambat hari
ke-2praktik di ruangan) 10

5 Pengumpulan tepat waktu (setelahresponsi institusi, maksimal


hari ke-2 10
praktik di setiap ruangan)
Nilai Total 100

54
FORMAT PENILAIAN RESPONSI LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

No. Aspek Yang Dinilai Skore


1. Mampu menghubungkan tanda-tanda klinisdengan patofisiologis yang
10
terjadi
2. Mampu menganalisa data-data penunjangdengan benar
10
3. Mempu menjelaskan alasan prioritas
10
masalah keperawatan
4. Mempu menjelaskan rasional dari tindakankeperawatan
15
5. Mempu menjelaskan tujuan tindakan
15
kolaburasi
6. Mempu menjelaskan hasil evaluasi daritindakan yang dilakukan
10
7. Mampu menjelaskan kekurangan (penilaiandiri) yang telah dilakukan
10
8. Responsi tepat waktu (sesuai ruangan
10
tempat dinas)
9. Pengumpulan tepat waktu (setelah responsi instirusi, maksimal hari-6
praktik di setiap ruangan) 10

Total 100

55
REKAPITULASI LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP

Nama Pasien, Nama TTD


No Tanggal Ruang Kasus
no register Pembimbing
1

56
INSTRUMEN EVALUASI PENYULUHAN DAN PENILAIANNYA
Tema : …………………………………………………………….
……………………………………………………………..
Score
No Aspek yang dinilai Score Wahana
1 Persiapan 20
1. Identifikasi masalah
2. Membuat SAP/SATPEL
3. Menggunakan metode
4. Penggunaan media
2 Pelaksanaan 50
1. Melakukan pendekatan secara tepat
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Cara penyampaian
• Penggunaan bahasa tepat dan benar, sistematis dan mudah
dimengerti
• Penggunaan alat peraga
• Asertif
• Mampu membangkitkan minat, motivasi peserta
penyuluhan
• Luwes
3 Evaluasi 30
1. Peserta kooperatif selama penyuluhan
2. mengerti isi penyuluhan
3. memiliki motivasi untuk melaksanakan
4. Peserta mengajukan pertanyaan sesuai materipenyuluhan

Jumlah 100

Tanggal dan Nama Pembimbing, TTD

57
FORMAT PENILAIAN SEMINAR KELOMPOK DAN PENILAINNYA

Skore Skore
No Aspek yang dinilai Skore
Wahana Institusi
1 Persiapan proses seminar 20
• Penggunaan media
• Lingkungan kondusif
• Alokasi waktu
• Kelengkapan anggota
2 Persentasi 30
Pengulasan materi jelas dan menarik
• Interaktif
• Penguasaan materi
• Kesimpulan
3 Substansi materi/makalah 40
• Topik menarik, sesuai dengan trenddan
issue
• Sistematikan penulisan masalah
• Kelengkapan/kedalaman materi
• Referensi/kepustakaan
4 Kemampuan menjawab pertanyaan 10
audience

Total 100
Rata-rata Penilaian seminar
Tanggal dan Nama Pembimbing,TTD

58

Anda mungkin juga menyukai