Anda di halaman 1dari 82

PANDUAN

PRAKTEK KLINIK PROFESI NERS


KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS

NAMA MAHASISWA :…………………………

NIM :…………………………

SEMESTER : .......................................

PROGRAM :…………………………

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KEMENKES PONTIANAK
Jl. 28 Oktober Siantan Hulu
Telp/Fax. (0561) 882632
TAHUN 2020/2021
PANDUAN PRAKTEK PROFESI NERS
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS

TIM PENYUSUN:

Ketua :
Ns. Puspa Wardhani M.Kep
Anggota :
1. Dr. Kelana Kusuma Darma, SKp. M.Kes
2. Ns. Azhari Baedlawi M.Kep
3. Hendra Ns. S.Kep. M.Kep. WOTCN
4. Ns. Fakrul Ardiansyah M.Kep. Sp. KMB

Editor:
1. Ns. Mita Agustina M.Tr.Kep
2. Ns. Gusti Barlia S.Kep.M.Pd
3. Ns. Raju Kapadia S.Kep M. Edu
4. Ns.Egidius Umbu Ndeta S.Kep. M. Kes

2
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PROFESI NERS

Visi
Menjadi Institusi Pendidikan Keperawatan yang Bermutu dan Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gadar dan Keperawatan Perioperatif Di Tingkat Regional Tahun 2020.

Misi
Misi I Meningkatkan Program Pendidikan Keperawatan yang unggul dalam
Bidang Keperawatan Gadar dan Keperawatan Perioperatif yang
Berbasis Kompetensi
Misi II Meningkatkan Program Pendidikan Keperawatan yang unggul dalam
Bidang Keperawatan Gadar dan Keperawatan Perioperatif Yang
Berbasis Penelitian
Misi III Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang unggul dalam
Bidang Keperawatan Gadar dan Keperawatan Perioperatif Yang
Berbasis IPTEK dan Teknologi Tepat Guna
Misi IV Mengembangkan Program Pendidikan Keperawatan yang unggul dalam
Bidang Keperawatan Gadar dan Keperawatan Perioperatif yang
Mandiri,Transparan,dan Akuntabel
Misi V Mengembangkan Kerjasama Baik Lokal Maupun Regional

3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
limpahan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku Panduan Praktik
Klinik Keperawatan Kegawatdaruratan dan Keperawatan Kritis sebagai bagian dari
Mata Kuliah Inti di semester Genap tahun Ajaran 2020/2021 bagi mahasiswa Prodi Ners
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
Buku panduan Praktek klinik Keperawatan ini bertujuan memudahkan mahasiswa
dalam melakukan praktik klinik stase Kegawatdaruratan dan Kritis yang berisi panduan
dalam proses bimbingan seperti pembuatan Laporan Pendahuluan, Asuhan
Keperawatan, Metode bimbingan, strategi pembelajaran selama praktek Klinik.
Dalam penyusunan buku Panduan Praktik Klinik Keperawatan ini kami telah
melibatkan bantuan moril dan material dari banyak pihak sehingga kami dapat
menyelesaikan buku Panduan Praktik Klinik Keperawatan ini. Untuk itu pada
kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas dukungan serta
bantuan, kerja sama semua pihak. Besar harapan kami bahwa buku panduan ini akan
bermanfaat bagi mahasiswa dalam proses pembelajaran Profesi Ners dalam
meningkatkan kompetensinya.

Pontianak, 1 Maret 2021


Mengesyahkan
Ketua Prodi Ners
Poltekkes Kemenkes Pontianak

Ttd
Ns. Puspa Wardhani M.Kep
NIP. 197103061992032011

4
DAFTAR ISI
Halaman cover 1
Tim Penyusun 1
Visi Misi Prodi Profesi Ners 1
Daftar Isi 1
Daftar Lampiran 1
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang....................................................................................................................2
B. Tujuan Praktik.....................................................................................................................2
BAB II DESKRIPSI DAN KOMPETENSI 4
A. Deskripsi mata kuliah...................................................................................................5
B. Capaian pembelajaran.................................................................................................2
C. Strategi Pembelajaran..................................................................................................2
D. Target Kompetensi.......................................................................................................2
BAB III KEGIATAN PRAKTIK PROFESI 4
A. Beban SKS.....................................................................................................................5
B. Tempat praktik.............................................................................................................2
C. Peserta Praktik.............................................................................................................2
D. Pembimbing.................................................................................................................2
E. Tata Tertib....................................................................................................................2
F. Proses Pelaksanaan Praktik..........................................................................................2
BAB IV EVALUASI 4
A. Metode evaluasi...........................................................................................................5
B. Unsur Evaluasi..............................................................................................................2
C. Kriteria evaluasi............................................................................................................2
BAB V PENUTUP 4
DAFTAR PUSTAKA 4
LAMPIRAN 4

5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kompetensi/Ketrampilan Klinik
Lampiran 2 : Halaman Judul Laporan
Lampiran 3 : Sistematika Laporan Pendahuluan
Lampiran 4 : Sistematika Laporan Kasus
Lampiran 5 : Format Asuhan Keperawatan
Lampiran 6 : Format Evaluasi Sikap/Perilaku
Lampiran 7 : Form Evaluasi Asuhan Keperawatan
Lampiran 8 : Form Evaluasi Seminar / Telaah Journal
Lampiran 9 : Format Logbook
Lampiran 10 : Form Evaluasi Student Oral Case Analyses (Soca)
Lampiran 11 : Form Keterangan Ijin Mahasiswa
Lampiran 12 : Form Keterangan Mengganti Dinas Mahasiswa
Lampiran 13 : Portofolio Mahasiswa
Lampiran 14 : Penilaian Portofolio
Lampiran 15 : Kontrak Belajar
Lampiran 16 : Pedoman Refleksi Diskusi Kasus
Lampiran 17 : Daftar Hadir Praktek
Lampiran 18 : Format desain inovatif
Lampiran 19 :
Lampiran 20 : Format penilaian desain inovatif
Lampiran 21 : Kontrak belajar
Lampiran 22 : Pedoman Review Kasus
Lampiran 23 : Format Penilaian Pre Dan Post Conference
Lampiran 24 : Format Penilaian Praktek Klinik Keperawatan
Lampiran 25 : Laporan Akhir Praktek Profesi Mata Kuliah Keperawatan Gadar dan
Kritis

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Politekhnik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak sudah membuka
program studi baru yaitu Profesi Ners. Pembentukan Program pendidikan profesi
Ners merupakan pendidikan yang berkelanjutan yang bertujuan untuk menyiapkan
mahasiswa untuk mampu melaksanakan fungsi dan peran sebagai Ners.
Tujuan program yang akan dicapai oleh program Studi Profesi Ners yaitu
menyelenggarakan pembelajaran, riset dan pengabdian kepada masyarakat dalam
suasana akademik yang kondusif, aspiratif, transparan dan akuntabel. Diharapkan
program profesi Ners adalah menghasilkan Ners dibidang Keperawatan yang
kompeten, ethis, bertindak secara legal, mampu menerapkan, mengembangkan,
menyebarluaskan tekhnologi. Pendidikan program profesi Ners ini juga
mempersiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian
khusus sesuai amanah Undang-Undang No.12 tahun 2012 dan diharapkan dapat
menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kompetensi perawat level 7 melalui
mekanisme Uji Kompetensi sesuai dengan amanah Undang-Undang No.38 tahun
2014 tentang Keperawatan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dikembangkan
Program Profesi yaitu pembelajaran yang terencana, sistematis, dan sistemik
terintegrasi baik di kelas, laboratorium, dan klinik (tempat layanan kesehatan).
Praktik profesi keperawatan gawat darurat merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan
pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat
keputusan legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi dari hasil
penelitian yang berkaitan dengan keperawatan gawat darurat. Praktik Profesi
Keperawatan Gawat darurat dan keperawatan Kritis mencakup asuhan
keperawatan dalam konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia
yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah

7
satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya dalam keadaan gawat
darurat.

Praktek Profesi mata ajar Keperawatan Kegawat daruratan dan Keperawatan


Kritis merupakan integrasi dari berbagai mata kuliah Keperawatan yang
diaplikasikan dalam kegiatan praktek klinik pada tatanan layanan kesehatan. Pada
kegiatan Praktek Profesi diharapkan mahasiswa akan dapat mengintegrasikan secara
langsung konsep dan teori dasar-dasar keperawatan profesional, proses keperawatan,
keperawatan dasar, ilmu biomedik, ilmu patologi, farmakologi bagi perawat,
promosi kesehatan, komunikasi, Manajemen Patiens Safety, dan ilmu manajemen
keperawatan dalam bentuk Praktek Profesi “Keperawatan Kegawat daruratan dan
keperawatan Kritis. Pada Praktek Profesi Kegawat daruratan dan keperawatan kritis
mahasiswa juga diharapkan dapat memperoleh gambaran secara nyata permasalahan
keperawatan di lapangan berdasar fakta /bukti yang ada (evidence based) guna
mencapai kompetensi ranah sikap (attitude), ketrampilan (skill), dan pengetahuan
(knowledge) dalam bidang keperawatan kegawat daruratan dan keperawatan kritis
untuk dapat mencapai “Best Practice”.
Buku Panduan Praktek Profesi Kegawat daruratan dan Keperawatan Kritis ini
disusun untuk memberikan arah dan bimbingan mahasiswa secara mandiri dalam
mencapai kompetensi perawat Gadar dan Kritis yang telah ditetapkan (sesuai KKNI
level 7).

B. TUJUAN PRAKTEK
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan Praktek Profesi “Keperawatan Kegawatdaruratan
dan Keperawatan Kritis” peserta didik diharapkan memiliki kompetensi untuk
melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan semua tingkat usia baik yang
mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan dasar akibat kondisi patologis
sistem tubuh maupun klien yang normal (untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup) dengan menerapkan prinsip ethis, legal, patient safety, dan berpikir kritis
untuk mencapai pelayanan yang efektif.

8
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Kegawat daruratan dan
Keperawatan Kritis mahasiswa mampu:
a. Melakukan asuhan keperawatan klien yang lengkap dan berkesinambungan
yang menjamin keselamatan klien (Patient safety) sesuai standar asuhan
keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau
belum tersedia.
b. Memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi keperawatan Gawat
darurat dan keperawatan kritis sesuai dengan delegasi dari ners spesialis.
c. Mampu melaksanakan prosedur pelaksanaan trauma dasar dan jantung
(basic trauma dan cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat
darurat/bencana sesuai standar dan kewenangannya
d. Mampu melakukan prosedur Pencegahan dan Pencegahan Infeksi (PPI)
e. Melakukan dokumentasi keprawatan terkait
f. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan

9
BAB II
DESKRIPSI DAN KOMPETENSI

A. DESKRIPSI MATA KULIAH


Praktik profesi keperawatan Gawat darurat dan keperawatan kritis
merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi
untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika
melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan,
menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada
semua usia. Praktik Profesi Keperawatan Gawat darurat dan keperawatan kritis
mencakup asuhan keperawatan pada klien dewasa dalam konteks keluarga yang
mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan satu
sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya.
Praktek Profesi Keperawatan Gawat darurat dan keperawatan kritis
difokuskan untuk melatih kemampuan/kompetensi mahasiswa agar bersikap,
bertindak, dan berbudaya sebagai perawat profesional. Kompetensi perawat
dimaksud adalah adalah: menyadari pentingnya mawas diri, pengembangan diri,
perilaku caring; komunikasi efektif; promosi kesehatan; prinsip-prinsip patient
safety; menanamkan nilai; moral, legal aspek, norma dan kode etik perawat
Indonesia; berfikir kritis analisis dalam pengambilan keputusan; problem
solving dalam aplikasi team work, hubungan interpersonal kepada klien dan
keluarganya, memberikan asuhan saat klien dan keluarga mengalami gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar.
Keperawatan Gawat darurat dan keperawatan kritis pada tahap profesi
menitikberatkan pada aspek praktek profesional perawat yang menerapkan
integrasi berbagai mata ajar dan pendekatan komprehensif untuk mencapai
kompetensi asuhan keperawatan klien pada semua kelompok umur. Mata ajar ini
merupakan rangkaian proses pendidikan Ners yang wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa pada tatanan klinik di rumah sakit.

10
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI
Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
mahasiswa mampu:
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan
pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan:
 Termoregulasi : trauma kapitis
 Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal nafas, trauma thoraks
 Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : DM dengan ketoasidosis, krisis
tiroid
 Keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa.
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada
klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
g. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
keadaan gawat darurat: resusitasi/RJP/BHD
h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat
darurat (Triage)
i. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya
j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko pada klien dengan berbagai
tingkat usia dalam keadaan gawat darurat

11
k. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku
dalam bidang kesehatan
l. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
m. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
n. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
o. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
p. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan

Daftar kasus dan tingkat pencapaian


No Kasus Tingkat
Pencapaian
1 Asuhan Keperawatan pasien Syok
2 Asuhan Keperawatan pasien trauma dada
3 Asuhan Keperawatan pasien Gagal nafas
4 Asuhan Keperawatan pasien infark miokardium
5 Asuhan Keperawatan pasien trauma kepala
6 Asuhan Keperawatan pasien trauma abdomen
7 Asuhan Keperawatan pasien trauma muskuloskeletal
8 Asuhan Keperawatan pasien kegawatan obstetri
9 Asuhan Keperawatan pasien overdosis dan keracunan
10 Asuhan Keperawatan pasien DM
dengan ketoasidosis/kegawatan
11 Asuhan Keperawatan pasien DM dengan hipoglikemia
hiperglikemia
12 Asuhan Keperawatan pasien krisis tiroid
13 Asuhan Keperawatan pasien sengatan binatang berbisa

Daftar keterampilan klinik dan tingkat pencapaian


N Keterampilan Klinik Tingkat
o pencapaian
1 Perawatan pasien dengan menggunakan ventilator
2 mekanik
Melakukan triage
3 Pengkajian kegawat daruratan
4 Pembidaian

12
5 Pembebasan jalan nafas
6 Kontrol servikal
7 Needle decompression
8 Occlusive dressing
9 BCLS

C. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Conference (Pre dan Post Conference)
Pre conference merupakan suatu metode bimbingan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi kesiapan mahasiswa sebelum melakukan asuhan Keperawatan
pada pasien yang mengalami kegawat daruratan dan kritis di ruang perawatan
IGD dan ICU. Dalam Pre conference akan didiskusikan mengenai kontrak
belajar dan laporan pendahuluan yang disusun oleh mahasiswa. Dalam pre
conference juga dikaji tentang kesiapan skill maupun pemahaman mengenai
kompetensi yang akan dicapai.
Post conference adalah metode bimbingan untuk mengevaluasi pencapaian
target yang ditetapkan pada saat pre conference, identifikasi faktor pendukung dan
kendala yang dihadapi ketika melakukan asuhan keperawatan serta strategi yang
diterapkan untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Bed Side Teaching
Merupakan metode dimana praktikan akan dibimbing untuk melakukan
asuhan Keperawatan secara langsung disamping pasien dengan memberikan
kesempatan mahasiswa untuk mendiskusikan kasus yang meliputi: pengkajian,
prosedur Keperawatan, penerapan berpikir kritis, etika dan komunikasi pada
pasien.
3. Ronde Keperawatan
Suatu metode bimbingan secara kelompok untuk membahas permasalahan
pasien secara keseluruhan pada ruangan tersebut dengan melakukan review dan
observasi secara langsung pada pasien.
4. Diskusi refleksi kasus
Adalah metode bimbingan dimana praktikan diberi kesempatan untuk
merefleksikan hasil asuhan kepada pasien didepan audien sehingga
memungkinkan para praktikan untuk sharing pengalaman terutama tentang

13
asuhan pasien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini di bawah
bimbingan. Pembimbing sebagai observer.

5. Konsultasi Individu dan Kelompok


Konsultasi individu ataupun kelompok diberikan untuk menambah
pemahaman terhadap asuhan Keperawatan kegawatdaruratan dan kritis dan
juga permasalahan individu (praktikan) yang mungkin timbul selama
praktek.
6. Proyek Desain Inovatif
Metode pembelajaran desain inovatif merupakan proses belajar
mahasiswa ners dengan cara berinovasi dalam pengelolaan asuhan
berdasarkan Evidence Based Practice (EBP) dengan output desain inovatif
dalam intervensi keperawatan. Rancangan desain inovatif dimulai dengan
analisa masalah pasien (diagnose keperawatan). Mahasiswa menentukan
satu masalah prioritas pasien, kemudian mencari solusi dari masalah
tersebut melalui telaah jurnal (EBP). Hasil telaah jurnal berbentuk intervensi
keperawatan yang dapat diimplementasikan untuk menyelesaikan masalah
pasien. Intervensi tersebut ditulis dalam sebuah proposal desain inovatif
untuk mendapatkan persetujuan pembimbing dalam implementasi ke pasien.
Setelah mendapatkan persetujuan, mahasiswa dapat melaksanakan
implementasi desain inovatif kepada pasien, kemudian membuat laporan
desain inovatif yang berisi tentang prosesur pelaksanaan, hasil implementasi
dan evaluasi. Tahap terakhir, laporan yang sudah disetujui oleh pembimbing
klinik dan akademik dipresentasikan dalam seminar ilmiah di akhir stase.

14
Gambar. Tahapan dalam Desain inovatif

15
Gambar. Tahapan Evidence Based Practice dalam Keperawatan

7. Preseptorship
Sebelum peserta didik memulai kegiatan praktiknya, manajer
ruangan memberikan kepada setiap preseptor beberapa kasus klien dengan
berbagai tingkat ketergantungan dan tingkat kebutuhan dasar yang berbeda.
Setiap preseptor memiliki 4-6 klien yang menjadi tanggung jawabnya.
Setiap preseptor memiliki 2 - 3 orang peserta didik (perseptee) yang menjadi
tanggung jawabnya. Mahasiswa dibimbing oleh Perseptor.

8. Studi kasus
Merupakan strategi pembelajaran dengan memberikan kasus nyata dan
ataupun fiktif dengan metodologi asuhan keperawatan

9. Role Modeling
Metode Pembelajaran bermain peran menitik beratkan pada
keterlibatan emosional serta pengamatan indera kedalam situasi
permasalahan nyata yang dihadapi, dengan tujuan mahasiswa memiliki
kesempatan mengeksplorasi perasaanya, mendapatkan wawasan tentang tata
nilai, sikap dan persepsinya, mengembangkan sikap serta ketrampilan dalam
16
pemecahan amasalah yang sedang dihadapi dan mengeksplorasi inti dari
masalah yang diperankan melalui berbagai teknik/cara. Dosen menyiapkan
scenario, mahasiswa mempelajari scenario beberapa hari sebelum kegiatan,
dosen membuat kelompok (5 mahasiswa), dosen menjelaskan kompetensi
yang akan dicapai, mahasiswa melaksanakan kegiatan peragaan sesuai
scenario sesuai kelompoknya dan kelompok lain memperhatikan, setiap
mahasiswa diberi lembar kerja untuk melakukan penilaian atas penampilan
tiap-tiap kelompok, Dosen memberikan kesimpulan, dan melakukan
evaluasi

10. Seminar
Metode pembelajaran melalui seminar merupakan kegiatan ilmiah
yang dilakukan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan yang dikelola
secara kelompok oleh mahasiswa ners. Seminar berupa hasil dari asuhan
keperawatan kelompok dan hasil dari implementasi desain inovatif. Seminar
diselenggarakan di akhir stase dengan menghadirkan pemb
Metode Pembelajaran seminar merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan
oleh beberapa mahasiswa dalam suatu sidang untuk membahas kasus
kelolaan yang bertujuan mahasiswa mampu mengambil keputusan secara
kritis fakta yang terkait topic. Mahasiswa menndapatkan keterangan teoritis
yang luas dan mendalaman, dan terbinanya kerja sama antar peserta
mahasiswa pembimbing Akademik maupun Pembimbing Klinik. Dosen
bertindak sebagai nara sumber

11. Panel Expert


Metode pembelajaran panel expert merupakan kegiatan pembelajaran
klinik mahasiswa ners berupa pendalaman kasus beserta penyelesaiannya
melalui kegiatan diskusi yang dilakukan dengan mendatangkan beberapa
ahli di bidangnya. Panel expert merupakan tindak lanjut dari Clinical
incident report (Laporan Insiden Klinik). Laporan insiden klinik merupakan
laporan kejadian/situasi/masalah yang ditemukan mahasiswa pada saat
memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Kejadian yang dianggap

17
perlu ditelaah, kemudian dibuat dalam laporan sesuai format yang telah
disediakan oleh institusi pendidikan. Laporan tersebut kemudian
ditindaklanjuti dengan mendiskusikannya dengan pembimbing klinik.
Pembimbing klinik merekomendasikan ahli untuk memberikan masukan,
pengetahuan atau ketrampilan sesuai dengan konteks clinical incident
report pada forum diskusi panel expert. Expert terdiri dari tiga orang ahli,
yaitu ahli yang direkomendasikan sesuai bidangnya, pembimbing klinik dan
pembimbing akademik. Panel expert dimulai dengan paparan masalah
melalui clinical incident report oleh mahasiswa kemudian dilanjutkan
dengan tiga orang ahli yang telah ditunjuk untuk mengemukakan
pandangannya dari berbagai segi mengenai masalah yang dipaparkan.
Tujuan pembelajaran panel expert meliputi:
a. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis terhadap pelayanan pasien di
rumah sakit.
b. Meningkatkan kemampuan analisis mahasiswa terhadap masalah yang
terjadi pada tatanan pelayanan pasien.
c. Mengembangkan soft skill mahasiswa ners dalam sistem kerja kelompok
yang heterogen, dengan memanfaatkan hal-hal yang positif antar anggota
kelompok untuk menumbuhkan kerja  sama saling membantu dan saling
mendorong untuk menyelesaikan persoalan tertentu.
d. Mengembangkan kemampuan soft skill dalam problem solving.
Mahasiswa dihadapkan pada permasalahan nyata untuk kemudian
mencari solusi dalam memecahkan berbagai persoalan yang ada pada
pelayanan pasien.
e. Meningkatkan kemampuan soft skill dalam berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk kemajuan pelayanan keperawatan.
f. Mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi mahasiswa untuk menguasai kompetensi yang diperlukan.
g. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi
dirinya dalam kemampuan berpikir rasional.
h. Mengembangkan kemampuan intelektual.

18
Tata Cara Pelaksanaan Panel Expert, terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Langkah Persiapan
1) Menetapkan topik masalah
2) Menyusun clinical incident report
3) Melakukan konsultasi dengan pembimbing klinik
4) Menentukan expert
5) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan pembimbing akademik
6) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis
pelaksanaan panel expert
b. Pelaksanaan Diskusi Panel Expert
1) Mahasiswa mempresentasikan clinical incident report
2) Expert yang telah ditunjuk menyampaikan pandangannya
3) Sesi diskusi tanya jawab expert dengan mahasiswa
c. Menutup Diskusi
1) Membuat pokok pembahasan sebagai kesimpulan
2) Menilai jalannya diskusi
3) Menyusun Laporan Diskusi Panel Expert.

19
 Gambar. Tahapan Panel Expert

D. TARGET/SKILL KOMPETENSI (target kompetensi terlampir)

20
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK PROFESI

A. Beban sks
Beban sks Mata Kuliah Keperawatan Gawat darurat dan Kritis pada
tahap profesi Profesi adalah 3 sks, sehingga penentuan waktu praktek adalah 3 X
170 X 16 minggu efektif = 8160 menit = 136 jam : 8 jam/hari = 17 hari: 6
hari/minggu = 2,8 minggu dibulatkan menjadi 3 minggu sudah termasuk
evaluasi.

B. Tempat Praktek
1. Syarat tempat praktek
a. Rumah Sakit Pendidikan
b. Rumah Sakit Daerah minimal type B
c. Memiliki MoU dengan Poltekkes Kemenkes Pontianak
2. Tempat Praktik
a. Rumah Sakit Umum di Kota Pontianak, RS Dr. Rubini Mempawah
b. Rumah Sakit Dr. Abdul Aziz Singkawang, RS. Vincentius, RS Pemangkat,
RS. Sambas
3. Waktu Pelaksaan Praktik Klinik
05 Juli sd 24 Juli 2021 (3 Minggu)

C. Peserta Praktek
1. Syarat Peserta:
a. Mahasiswa yang telah menyelesaikan program studi sarjana Terapan dan
atau sederajat.
b. Mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa Program studi Profesi Ners
c. Mahasiswa telah menyelesaikan administrasi akademik dan
mengikuti peraturan prodi Profesi Ners Polkepon
2. Peserta Praktek
Peserta Praktek adalah mahasiswa Semester II Program Studi Profesi Ners

21
D. Pembimbing
1. Kualifikasi Pembimbing klinik
Kualifikasi minimal pembimbing Klinik adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan minimal Ners
b. Memiliki sertifikat sebagai pembimbing klinik (perceptor)
c. Ditetapkan berdasarkan surat keputusan direktur
2. Kualifikasi pembimbing akademik
Kualifikasi minimal pembimbing akademik adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan satu tingkat di atas mahasiswa terbimbing (S2)
b. Pengalaman kerja sebagai dosen minimal 2 tahun
c. Mempunyai sertifikat kompetensi dan atau STR
d. Ditetapkan berdasarkan surat keputusan direktur Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
3. Daftar Nama pembimbing (terlampir)

E. Kegiatan Pembimbingan
a. Kegiatan Mahasiswa antara lain adalah :
1. Mengikuti pertemuan dengan pembimbing / CI lahan untuk orientasi
ruangan.
2. Menghadiri pertemuan pre conference dan post conference.
3. Berperan aktif dan berpartisipasi dalam semua kegiatan praktik klinik
4. Mendiskusikan dengan pembimbing/CI klinik dalam memberikan asuhan
keperawatan dan melakukan latihan sesuai dengan target kompetensi.
5. Mendiskusikan dengan pembimbing/CI klinik terkait kasus / keterampilan
yang belum dipahami atau belum dikuasai asuhan keperawatannya.
6. Memastikan buku kompetensi dan laporan asuhan keperawatan telah
ditanda tangani oleh pembimbing/CI klinik.
7. Menyelesaikan dan mengumpulkan semua penugasan askep sesuai dengan
waktu yang ditentukan.

22
8. Melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan evidence based/ilmu yang
terbaru.
9. Mahasiswa wajib membuat buku catatan kegiatan harian (log book) selama
praktikum di RS dan diketahui oleh CI klinik ruangan tersebut.
10. Membaca buku referensi, panduan, penuntun belajar dan daftar tilik (jika
ada).

b. Kegiatan Pembimbing
1. Membimbing dan mendampingi mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan selama menjalankan praktik klinik di ruangan.
2. Meningkatkan, mensupport mahasiswa dalam ilmu pengetahuan dan
ketrampilan berdasarkan evidence based dalam bidang keperawatan
3. Mengorientasikan mahasiswa pada lingkungan praktik klinik yang
digunakan.
4. Melaksanakan evaluasi melalui pertemuan pra dan paska praktik klinik
keperawatan.
5. Memfasilitasi mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan
6. Memeriksa jadwal praktik klinik mahasiswa sesuai dengan jadwal yang
diberikan dari ruangan.
7. Mengevaluasi mahasiswa terkait praktik klinik, penugasan maupun
kompetensi yang di dapat secara berkesinambungan.
8. Menandatangani dan memberikan evaluasi umpan balik buku kompetensi/
asuhan keperawatan dan dokumentasi discharge planning (jika ada).
9. Membuat laporan hasil bimbingan praktik klinik setiap melaksanakan
bimbingan praktik sesuai dengan format yang telah ditentukan dari Prodi
D4 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak.

c. Tugas Pembimbing Akademik sebagai supervisor


1. Memberikan penjelasan dan arahan kepada mahasiswa mengenai tujuan,
jenis kegiatan dan apa saja kewajiban mahasiswa dalam melaksanakan
praktik klinik

23
2. Memfasilitasi mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan di
ruangan.
3. Memeriksa jadwal praktik klinik mahasiswa dan log book kegiatan harian
mahasiswa.
4. Mengevaluasi kegiatan praktik klinik mahasiswa secara berkesinambungan
sesuai waktu yang ditentukan.
5. Membahas dan mendiskusikan kasus-kasus yang ditemukan dalam
ruangan serta memberikan umpan balik terhadap
laporan/pendokumentasian hasil asuhan keperawatan yang dibuat
mahasiswa dan menandatangani laporan tersebut
6. Membuat laporan hasil bimbingan praktik klinik setiap melaksanakan
bimbingan praktik sesuai dengan format yang telah ditentukan dari
pendidikan (tiap satu kelompok satu kasus).

F. Tata Tertib
Adapun Tata tertib mahasiswa saat Praktik Klinik antara lain :
a. Mahasiswa wajib datang ke rungan paling lambat 15 menit sebelum jam
pergantian shift dan pulang setelah mengikuti operan dengan shift
berikutnya. Jika mahasiswa datang terlambat, maka wajib menambah
waktu praktik pada shift yang sama dengan lama waktu sama dengan
waktu keterlambatan. Maksimal keterlambatan adalah 60 menit. Bila lebih
dari 60 menit dianggap tidak masuk praktek klinik keperawatan.
b. Mahasiswa dilarang meninggalkan tempat paktik selama kegiatan praktik
berlangsung, kecuali jika mendapat ijin pembimbing klinik atau perawat
ruangan RS.
c. Selama melaksanakan praktik klinik keperawatan mahasiswa wajib
mematuhi peraturan yang berlaku di ruangan RS.
d. Mahasiswa diwajibkan berpakaian dinas rapi (baju putih dan celana putih)
dengan sepatu pansus berwarna hitam serta menggunakan atribut lengkap
(name take).

24
e. Mengumpulkan Laporan Pendahuluan kepada pembimbing akademik setiap
hari senin siang (jam 13.00) pada hari pertama praktik di ruangan
(menyesuaikan aturan lahan Praktek RS).
f. Mengumpulkan Laporan Hasil (Dokumentasi Askep) setiap hari senin
minggu berikutnya setelah melaksanakan asuhan keperawatan
(menyesuaikan dengan aturan RS)
g. Setiap melaksanakan tindakan keperawatan langsung kepada klien, harus
sepengetahuan dan seijin pembimbing klinik atau perawat yang
bertanggung jawab terhadap pasien saat itu.
h. Selalu mengutamakan kepentingan klien dan keluarga.
i. Menjaga nama baik almamater dengan menjaga sikap dan perilaku selama
praktik.
j. Melakukan rekam daftar hadir selama melaksanakan praktik klinik
k. Wajib mengikuti semua peraturan masing-masing lahan praktik
l. Setiap mahasiswa dapat menggunakan sarana dan prasarana yang telah
disediakan lahan praktik klinik, apabila ada kerusakan atau kehilangan
menjadi tanggung jawab individu/mahasiswa.
m. Apabila mahasiswa tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
mahasiswa tersebut akan mendapatkan sanksi yang ditetapkan oleh pihak
institusi maupun lahan praktik klinik.
n. Jika karena alasan sakit dengan melampirkan surat keterangan sakit dari RS,
atau mengalami proses duka cita (melampirkan fotocopy surat keterangan
kematian dari RS/ kecamatan setempat) maka mahasiswa wajib mengganti
1 x n (n = banyaknya hari yang tidak masuk).
o. Jika tanpa adanya keterangan maka mahasiswa wajib mengganti dinas
sebanyak 2 x n + (50% x n) dengan penggantian dinas diganti diluar jadwal
PKK Gadar dan Kritis
p. Tidak menggunakan perhiasan atau membawa uang berlebihan atau barang
berharga lainnya.
q. Tidak menggunakan telepon saat sedang memberikan pelayanan atau
responsi/bimbingan klinik sesuai dengan ketentuan institusi RS

25
r. Pembayaran biaya administrasi lahan praktik akan dibebankan kepada
mahasiswa yang bersangkutan jika mengganti dinas tanpa keterangan yang
jelas di atas (point o) dan akan di atur oleh Koordinator mata Kuliah pada
waktu yg telah disepakati.

SANKSI
1. Bagi mahasiswa yang melakukan pemalsuan validasi (tandatangan)
pembimbing/ dosen diberikan sanksi mengulang praktek pada tahun
akademik berikutnya.
2. Praktikan yang tidak menggunakan atribut lengkap tidak boleh mengikuti
praktek.
3. Pratikan yang terlambat ≥ 30 menit diharuskan mengganti jam
keterlambatan.
4. Bagi praktikan yang tidak menyampaikan laporan pendahuluan, tidak
diperbolehkan mengikuti kegiatan praktikum, dan atau tidak mendapatkan
haknya untuk nilai kontrak belajar dan atau Laporan Pendahuluan.
5. Penggantian kegiatan praktikum akan diatur oleh kepala ruang/Pembimbing
Klinik.

26
G. PROSES PELAKSANAAN PRAKTEK
Kegiatan
Waktu Kompetensi
Mahasiswa Pembimbing
Minggu I- 1. Melakukan 1. Membuat perencanaan praktek profesi 1. Melakukan diskusi tentang perencanaan
II komunikasi yang untuk mengelola pasien dewasa dengan praktek
efektif dalam masalah gangguan pemenuhan kebutuhan 2. Mengorientasikan ruangan, RS, sistem
pemberian asuhan dasar akibat ganguan sistem tubuh secara bimbingan, jadwal bimbingan harian
keperawatan pada aman dan legal berdasar norma yang 3. Melakukan diskusi tahapan pencapaian
orang dewasa. berlaku kompetensi
2. Konsultasi perencanaan praktek profesi 4. Melakukan Pre conference
(tahap pencapaian kompetensi) ke 5. Melakukan Post Conference
pembimbing Klinik dan dosen pembimbing
3. Melakukan Pre conference
4. Melakukan Post Conference
5. Melakukan pengkajian pada pasien dewasa
6. Memberikan edukasi pada pasien dan
keluarga

2. Menggunakan 1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga 1. Melakukan mentoring pengembangan soft
keterampilan mengenai kepuasan dalam pelayanan skill (komunikasi interpersonal,
interpersonal yang keperawatan intrapersonal, kerja sama) pada mahasiswa
efektif dalam kerja 2. Membina hubungan kerja yang baik
tim. dengan tenaga kesehatan yang terkait.

3. Menggunakan 1. Menggunakan perangkat komputer dan 1. Memberikan kesempatan akses sumber


teknologi dan jaringan dalam mengakses teknologi 2. Memberikan informasi litaerasi yang dapat
informasi kesehatan terkini dalam kasus keperawatan dewasa. diakses mahasiswa
secara efektif dan 2. Menerapkan klasifikasi intervensi dan
bertanggung jawab outcome keperawatan (NIC-NOC)

4. Menggunakan 1. Penerapan asuhan keperawatan pada pasien 1. Memilihkan kasus yang sesuai
proses keperawatan gawat darurat dan kritis dengan gangguan: 2. Melakukan mentoring skill kompetensi pada
dalam a. Jantung mahasiswa
menyelesaikan b. Oksigenasi akibat ARDS, Pneumonia, 3. Mensupervisi dalam memberikan asuhan
masalah klien gawat Asma, Anemia, Dekompensasio cordis, keperawatan
darurat dan kritis Ca paru . 4. Memberikan masukan pada pengelolaan
Kegiatan
Waktu Kompetensi
Mahasiswa Pembimbing
dalam berbagai usia c. Eliminasi :GGK/GGA kasus pasien dewasa oleh mahasiswa
d. Pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit : Diare, DHF, ARF/CRF,
Pankreatitis akut, Kolelitiasis akut. –
e. Nutrisi: DM, Hipo/hipertiroid. –
f. Keamanan fisik : Leukemia , Stroke,
Cirhep, hepatitis, HIV/AIDS.
g. Mobilitas fisik: fraktur.
2. Mengelola asuhan keperawatan gawat
darurat menggunakan pendekatan holistik,
preventif, promotif, kuratif, restorative,
rehabilitatif, consolation of the dying.
3. Setiap mahasiswa menulis 1 laporan
pendahuluan dan asuhan
keperawatan (kasus tidak boleh sama)
terkait kasus

5. Mengkolaborasikan 1. Membahas secara ilmiah tentang kondisi 1. Melakukan refleksi diskusi kasus / RDK
berbagai aspek klien dengan profesi lain (penerapan 2. Memfasilitasi dilaksanakannya ronde
dalam pemenuhan interprofesional colaboration). keperawatan jika memungkinkan dilakukan
kebutuhan 2. Membahas tentang terapi klien dengan tim 3. Memberikan feed back dari asuhan
kesehatan klien medik. keperawatan yang dilaksanakan oleh
dewasa dalam 3. Membahas tentang diet dan nilai-nilai tes mahasiswa
kontek keperawatan laboratorium yang relevan.
gawat darurat dan 4. Mempertimbangkan kebutuhan gizi klien
kritis dewasa.
5. Memberikan asupan dan saran kepada
profesi lain terkait kondisi pasien.
6. Menulis logbook

Minggu 6. Menelaah Jurnal 1. Menyampaikan kepada pembimbing klinik 1. Melakukan diskusi tentang LP, Askep kasus
III sesuai dengan kasus kontrak belajar dan menyampaikan target kelolaan yang dipilih secara teoritis terkait
yang diambil dan kasus yang diambil pada mata kuliah keperawatan gadar kritis secara online
2
Kegiatan
Waktu Kompetensi
Mahasiswa Pembimbing
menganalisa EBN Gawat darurat dan Kritis secara online 2. Melakukan diskusi Pembahasan EBN dan
yang ada serta melalui laporan LP (H1), askep(H2-3), ketrampilam gadar dan kritis dalam video
kompetensi/ketramp telaahan hasil jurnal ( kasus gawat 3. Melakukan evaluasi kasus kelolaan dan
ilan kritis darurat/kritis boleh mengambil dari ketrampilan/skill yang ada dalam video
internet)(H4)
2. Pembahasan dan kesimpulan kasus
kelolaan gawat darurat dan kritis sesuai
telaahan jurnal yg ada (H4-5)
3. Membuat telaahan video ketrampilan
gadar/kritis beserta penjelasan judul
ketrampilan, tujuan, dan langkah2 uraian
kerja (H6) video disertai link
4. Membuat laporan kegiatan belajar online
setiap hari sesuai dengan jam dinas seperti
biasa dr jam 07.00 sd jam 14.00 Wib dari
senin sd Sabtu (format tersedia dalam
lampiran)
5. Membuat dokumentasi laporan kasus
kelolaan online dan tugas lainnya dan
dimasukkan ke dalam Google classroom
sesuai dgn grup tempat klinik masing2

3
Selama periode praktek mahasiswa akan memperoleh tugas-tugas sebagai berikut:
1. Melakukan prosedur-prosedur keperawatan (skill kompetensi) terkait dengan Keperawatan
Gawat darurat dan kritis yang divalidasi (tanda tangan) kepada pembimbing (target
kompetensi terlampir).
2. Setiap mahasiswa menulis 1 laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan (kasus tidak
boleh sama) terkait kasus keperawatan dewasa.
Sistematika penulisan mencakup: definisi, fokus kajian, WOC (menggambarkan masalah
keperawatan), perencanaan, tindakan (rasional, respon pasien positif dan negatif) lampirkan
SOP skill kompetensi terkait, Evaluasi. Antisipasi terhadap kejadian luar biasa. (format
terlampir).
3. Menulis logbook yang berisi Critical insidence report dan reflektive practice termasuk
kejadian luar biasa bila ada setiap hari terkait praktek profesi Keperawatan gawat darurat dan
Kritis (off line dan online)
4. Melakukan penyajian satu kasus yang ditulis pada logbook dalam kegiatan RDK
5. Membuat Proposal Proyek Desain inovatif Teknologi Keperawatan Gadar dan kritis dan
membuat implementasi pada pasien dewasa yang memiliki masalah pemenuhan kebutuhan
dasar akibat gangguan sistem tubuh
6. Mengikuti Pengelolaan Asuhan Keperawatan pada pasien Gadar yang memiliki masalah
pemenuhan kebutuhan dasar akibat gangguan sistem tubuh secara lengkap
7. Menyusun 1 (satu) laporan kasus kelompok untuk dilaporkan pada akhir stase praktek
profesi Keperawatan gawat darurat dan Kritis menggunakan referensi jurnal ilmiah up to date
(wajib untuk menyitasi 1 karya dosen Poltekkes Kemenkes Pontianak). Acuan penulisan
menggunakan pedoman yang dikeluarkan oleh Poltekkes Kemenkes Pontianak
8. Tugas pada butir 8 diseminarkan dan dilakukan kegiatan panel expert bersama anggota
kelompok lainnya dan institusi lahan klinik.
BAB IV
EVALUASI

A. Metode Evaluasi
Metode evaluasi yang diterapkan menggunakan minimal 4 dari uraian berikut:
1. Reflektif Jurnal
2. Direct Observasional of Prosedure skill
3. Case test/ uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis)
4. Critical insidence report
5. OSCE
6. Portofolio
7. Diskusi refleksi kasus
8. Problem solving skill
9. Laporan kejadian luar biasa

B. Unsur Penilaian
Lingkup Evaluasi Kegiatan Praktik Klinik berfokus kepada proses pencapaian kompetensi dan
keberhasilan pelaksanaan asuhan keperawatan sebagai target praktik klinik. Aspek penilaian
Pencapaian Kompetensi untuk menilai aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan
menggunakan standar kelulusan yang akurat dan konsisten antara lain dapat dilihat dalam tabel
2.2 di bawah ini :

Tabel 2.2 Kisi Penilaian Praktek Klinik PKK Mutakhir


No Unsur Penilaian Persentase
.
1. Laporan Pendahuluan 15%
2. Asuhan Keperawatan 30%
3. Attitude 10%
4. Pre Conference 10%
5. Post Conference 10%
6. Seminar/Desain inovatif 10%
7. Target Ketrampilan/Video 15%
Jumlah 100 %
2
Penilaian dilakukan oleh tim pembimbing akademik dan pembimbing CI/lahan
praktek. Metode penilaian laporan / dokumen, presentasi dan response menggunakan
Instrument penilaian : daftar pertanyaan dan lembar observasi terlampir.
Kriteria lulusan :
a. Mahasiswa dinyatakan lulus untuk komponen pengetahuan, afektif dan skill bila
memperoleh nilai absolute minimal 78.
b. Penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek sikap ditekankan terhadap sikap dalam
pelaksanaan langkah – langkah kegiatan sesuai dengan standar, meliputi perilaku yang
berhubungan dengan pelaksanaan tindakan keperawatan tertentu.
c. Penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek keterampilan menggunakan standar
kelulusan berdasarkan kompeten atau tidaknya kemampuan. Penilaian pencapaian
kompetensi untuk aspek keterampilan adalah 15 % ditekankan terhadap pelaksanaan
langkah – langkah kegiatan sesuai dengan standar untuk menilai proses sedangkan untuk
menilai hasil dilakukan dengan cara membandingkan hasil tindakan dengan criteria
keberhasilan tindakan. Penilaian ini mencakup nilai proses, hasil, atau proses dan hasil,
keamanan dan keselamatan kerja yang dilakukan mahasiswa.
d. Penilaian dilakukan oleh tim pembimbing akademik dan lahan praktik klinik/CI ruangan
tempat mahasiswa melakukan praktik klinik saat itu.
e. Metoda penilaian observasi yang dilakukan pada saat penilaian keterampilan dan Tanya
jawab. Penilaian dilakukan oleh Pembimbing Akademik melalui Instrumen penilaian
yaitu lembar observasi / check list, dapat terintegrasi dalam lembar observasi
keterampilan serta daftar pertanyaan dengan menggunakan skala likert dan konversi nilai
mutu yang dapat dilihat dalam tabel 2.3 di bawah ini :
Tabel 2.3 Acuan Patokan Penilaian

Angka Mutu Angka Mutu Huruf Mutu


(skala 0-10) (skala 0-4) (Skala Kualitatif)
79 – 100 4 A
68 – 78 3 B
56 – 67 2 C
45 – 54 1 D
00 – 44 0 E
3
f. Sistem penilaian Hasil akhir adalah penilaian pada setiap unit kompetensi merupakan
penggabungan nilai yang diperoleh dari aspek pengetahuan, aspek keterampilan serta
aspek sikap, dengan rumus perhitungan : Batas kelulusan untuk tiga aspek yang tertera di
atas adalah 78. Mahasiswa harus lulus untuk seluruh aspek dan elemen kompetensi pada
setiap unit yang telah ditentukan.
g. Bagi mahasiswa yang tidak lulus penilaian kompetensi berhak memperoleh perbaikan atas
aspek dan elemen yang dinyatakan tidak lulus.
h. Mahasiswa yang dinyatakan mengikuti HER adalah
i. Nilai Praktek < 78
ii. Kehadiran Praktek tidak 100%
iii. Ketentuan tempat penggantian Praktik klinik diatur oleh Koordinator PKK.
iv. Administrasi penggantian PKK ditanggung oleh mahasiswa yang bersangkutan.
v. Penilaian ulang hanya difokuskan pada aspek dan atau elemen kompetensi yang
tidak lulus, walaupun mahasiswa harus melakukan seluruh proses kegiatan. Apabila
setelah dilakukan HER mahasiswa tersebut tetap tidak lulus, maka harus mengulang
dengan mengikuti ketentuan waktu pelaksanaan PKK Gadar dan Kritis. Batasan
kelulusan : 78 (B).

4
BAB V
PENUTUP

Pembelajaran Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis Bagi


Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Pontianak merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pembelajaran di klinik yang sangat
penting karena akan memberikan pengalaman belajar di tatanan yang nyata bagi
mahasiswa Program Studi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Pontianak. Pengalaman
Praktek Profesi ini memberikan kesempatan mahasiswa untuk menerapkan kemampuan
berfikir kritis, mengaplikasikan ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat dijadikan bekal untuk menghadapi dunia kerja setelah menyelesaikan
pendidikannya. Banyaknya kasu baik kasus degenaratif, non degenerative dan wabah
serta infeksi akan menjadi tantangan bagi lulusan prodi Ners Poltekkes Kemenkes
Pontianak.

Pontianak, 5 Maret 2021

Mengesyahkan
Ketua Prodi Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Pontianak

ttd

Ns. Puspa Wardhani M.Kep


NIP. 197103061992032011

5
6
DAFTAR PUSTAKA

1. Marianne Chulay & Suzanne M. Burns, 2006. Essentials Of Critical Nursing. Mc Graw
Hill Companies

2. Marin. H. Kolief, et al. 2008. Manual Of Critical Care. Lippincott Williams & Wilkins

3. Sole, Klein, Moseley. 2005. Critical care Nursing. Saunders Elseviers. St. Louis Missouri

4. Sheehy”s, 2010. Emergency Nursing Mosby . Elseviers Inc

5. Nancy L Caroline. 2000. Emergency care in The Streets, Boston Little Brown And
Company

6. Hudak, Carolyn, 2000. Keperawatan Kritis. Jakarta. Kedokteran. EGC

7. Carrol Taylor, 1998, Fundamentals of Nursing, Philadelphia, Mosby yearbook

8. David Knighton ett al, 2001. Tindakan – tindakan Gawat Darurat, Jakarta.
Kedokteran. EGC

9. Hudak, Carolyn,1999. Keperawatan Kritis. Jakarta. Kedokteran. EGC

10. Purwadianto, Agus dan Budi Sampurna. (2013). Kedaruratan Medik. Tangerang:
Binapura Aksara.

11. Sutrisno. (2013). Keperawatan Kegawat Daruratan. Jakarta: Media Aesculapins.

12. Sudjito, dkk. 2007. Buku Panduan Penanganan Gawat Darurat (PPGD). RSUD Dr.
Moewardi Surakarta

13. Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing:


Principles and Practice. 7th ed. Mosby: Elsevier Inc

14. Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures E-book. Saunders: Elsevier Inc

15. Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core Curriculum (6 Eds).
Saunders: Elsevier Inc.

16. Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made incredibly easy. Wolter
Kluwers Schumacher, L. & Chernecky, C. C. (2009).Saunders Nursing Survival Guide:
Critical Care & Emergency Nursing, 2e. Saunders: Elsevier Inc.
7
Lampiran : 1

TARGET KOMPETENSI KETRAMPILAN KLINIK


Berdasarkan Kurikulum Program Studi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Pontianak, Setiap
mahasiswa wajib mencapai target kompetensi keperawatan yang dipersyaratkan dalam Praktek
Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis.

Tingkat Tgl TTd


No Keterampilan Klinik pencapaian /Hr CI
A. Ruang IGD/ICU/ICCU B1 B2 M
1 Triase
2 Perawatan pasien dengan menggunakan ventilator
3 mekanik
Mengambilan beda asing di jalan nafas
4 Pengkajian kegawat daruratan
5 Pembidaian
6 Pembebasan jalan nafas
7 Kontrol servikal
8 Needle decompression
9 occlusive dressing
10 BCLS/RJP
11 EKG
12 EET (Jika memungkinkan)
13 Pengambilan AGD
14 Penanganan keracunan
15 Pemasangan JVP
16 Penanganan lainnya, tulis :

8
Lampiran 2: halaman judul laporan

Logo Poltekkes

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN OKSIGENASI


PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
DI RS .......................

NAMA --------------------
NIM...........

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
BULAN, TAHUN

9
Lampiran 3

SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN

I. Halaman Judul
Ex : Laporan pendahuluan Gangguan Masalah Kegawatdaruratan Sistem
Tubuh pada semua usia (Kasus Gadar/Kritis)
II. Konsep Dasar
1. Definisi
2. Etiologi
3. Klasifikasi
4. Tanda dan Gejala
5. Komplikasi
6. Pemeriksaan Diagnostik
7. Penatalaksanaan
III. WOC (mengarah ke masalah keperawatan..!)
IV. Asuhan Keperawatan
1.......................................................................................................Pengkajian
2..........................................................................................................Identitas
3................................................Riwayat keperawatan (termasuk pengobatan)
4........................................................Pemeriksaan fisik (termasuk diagnostik)
5.....................................................................................................Analisa data
V. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (DAFTAR MASALAH)
VI. PERENCANAAN (NCP)
1. Rumusan prioritas masalah.
2. Tujuan dan hasil yang diharapkan.
3. Intervensi
4. Aplikasi pemikiran kritis dalam asuhan keperawatan pasien

Note: Resume kasus IGD dibuat setiap hari 1 kasus dan selama praktek hanya membuat 1
(satu) LP saja. Laporan LP dan kasus di ruangan ICU tetap mengikuti seperti laporan
sebelumnya 1 kasus perminggu.
10
Lampiran 4:

Sistematika Laporan Kasus

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah.
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.3 Klasifikasi
2.4 Tanda dan Gejala
2.5 Komplikasi
2.6 Pemeriksaan Diagnostik
2.7 Penatalaksanaan
2.8 Asuhan Keperawatan
2.9 Aplikasi pemikiran kritis dalam asuhan keperawatan pasien

BAB 3. LAPORAN KASUS KELOLAAN


Pengkajian sampai dengan Evaluasi

BAB 4 PEMBAHASAN
4.1. Analisa Kasus
4.2. Analisa Intervensi Keperawatan
4.3. Rancangan ide-ide baru

BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
11
Lampiran 5

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS DI RUANG


ICU MAHASISWA PROFESI NERS KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

Nama Mahasiswa :
N I M :
Ruangan :
Tanggal/Hari Pengkajian : Jam :

I. IDENTITAS KLIEN.
Inisial Klien : No. Reg/MR :
Umur : Tgl. MRS :
Jenis Kelamin : Diagnosa :
Suku/Bangsa :
Agama : Patient‘s Label:
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
Penanggung : Askes / Jamkesda / Jamkesmas/ Sendiri

II. PRIMARY ASSESSMENT


a. Circulation
 TD :
 N :
 CRT :
 Warna dan Temperatur kulit :
 Lain-lain :

b. Airway
 Kepatenan jalan nafas :
 Suara nafas :
 Lain-lain :

12
c. Breathing
 RR :
 Pola Nafas spontan/tidak :
 Penggunaan alat bantu nafas dan Oksigen :
 Suara Nafas (Bilateral breath Sound) :
 Penggunaan Otot bantu nafas :
 Integritas dinding dada :
 Warna Kulit :
 Lain-lain :

d. Disability
 Kesadaran :
 GCS :
 Respon Pupil :
 Reflek syaraf :
 Kekuatan otot :
 Lain-lain :

e. Exposure
 Temperatur :
 Lain-lain :

III. SECONDARY ASSESSMENT


(Re-Evaluasi)
 Airway :
 Breathing :
 Circulation :
 Disability :
 Exposure :

Kesimpulan ( Masalah/gangguan pada klien):

IV. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


 A : Allergic :

13
 M : Medications :

 P : Past Health History:

 L : Last Meal :

 E : Even/history :

V. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


Tingkat Ketergantungan : ( ) ringan ( ) sebagian ( ) total

TB: ……………. Cm. BB : …… kg.

Kekuatan Otot: ( ki ) ( ka )

SISTEM TUBUH:

Pernapasan ( B1 : Breathing )

Hidung : Asimetris ( ), deviasi septum ( ), Epistaksis ( ), lain-lain ……………...


Trakhea : Deviasi trachea ( ), disfagia ( )
( ) nyeri ( ) dyspnea ( ) orthopnea ( ) cyanosis ( ) batuk darah
( ) napas dangkal ( ) retraksi dada ( ) sputum ( ) tracheostomy ( ) respirator

Suara Tambah :
( ) wheezing : lokasi ………………………
( ) ronchi : lokasi ………………………
( ) rales : lokasi ………………………
( ) crackles : lokasi ………………………
( ) stridor : lokasi ………………………

Benduk dada :
( ) simetris ( ) tidak simetris ( ) lainnya (sebutkan) ……………..

Cardiovaskuler (B2 : Bleeding)

( ) nyeri dada ( ) pusing ( ) sakit kepala ( ) palpitasi ( ) clubbing finger

Suara jantung :
( ) normal ( S1/S2 tunggal )

14
( ) kelainan: S3 ( ), S4 ( ), Mur-mur ( ), Gallop ( ),

Edema :
( ) palpebra ( ) anasarka ( ) extremitas atas ( ) extremitas bawah ( ) ascites ( ) tda
ada
( ) lainnya (sebutkan ) : …………………………………………..

Persyrafan ( B3 : Brain )

( ) composmentis ( ) apatis ( ) somnolent ( ) sopor ( ) koma ( )


gelisah

Glasgow Coma Scale ( GCS ) :


E: V: M: Nilai total :

Kepala wajah
( ) t.a.k ( ) t.a.k
( ) mesosepal ( ) asimetris
( ) asimetris ( ) bell palsy
( ) hematoma ( ) kel. Congenital

Mata :
Sklera : ( ) putih ( ) icterus ( ) merah ( ) perdarahan
Konjungtiva : ( ) pucat ( ) merah muda
Pupil : ( ) isokor ( ) anisokor ( ) miosis ( ) midriasis

Leher ( sebutkan) : kesulitan menelan ( ), suara parau ( ), pembesaran tyroid ( ), PVJ ( )

Refleks Tendon Normal:


Bisep ( + ), Trisep ( + ), Brakhialis ( + ), Patella ( + ), Achiles ( + )

Refleks Tidak Normal:


Kaku kuduk ( ), Babinski’s ( ), Bruzinski’s I ( ), Bruzinski’s II ( ), Kernig Sign ( )

Persepsi sensori :
Pendengaran :
- Kiri : ( ) baik, ( ) tidak baik
- Kanan : ( ) baik, ( ) tidak baik

Penciuman : ( ) baik, ( ) tidak baik


Pengecapan : Manis : ( ) baik ( ) tidak,
Asin : ( ) baik ( ) tidak
Panit : ( ) baik ( ) tidak
Penglihatan : ( ) baik ( ) tidak
- Kiri : ( ) baik ( ) tidak
- kanan : ( ) baik ( ) tidak
Alat Bantu : ……………………………………………………………
Perabaan : Panas : ( ) baik ( ) tidak
Dingin : ( ) baik ( ) tidak

15
Tekan : ( ) baik ( ) tidak

Perkemihan-Eliminasi Uri ( B4 : Bladder )

Produksi urine : ± …… ml. Frekuensi : ………….. x/hari


Warna : …………….. Bau :

( ) oliguri ( ) poliuri ( ) dysuri ( ) hematuri ( ) nocturi ( ) nyeri ( ) dipasang


kateter
( ) menetes ( ) panas ( ) sering ( ) inkotinen ( ) retensi ( ) citotomi ( ) tadak ada
masalah
Lainnya ( sebutkan) --

Pencernaan- Eliminasi Alvi (B5 : Bowel )


Mulut dan tenggorok : mukosa lembab ( ) merah muda ( ), kesulitan menelan ( )
Abdomen : distensi ( ), nyeri tekan ( ), H/L tidak teraba
Rectum :

BAB : …… x/hari, konsistensi : ……………………


( ) diare ( ) konstipasi ( ) feses berdarah ( ) tidak terasa ( ) kesulitan
( ) melena ( ) colostomi ( ) wasir ( ) pencahar ( ) lavament
( ) tidak ada masalah
Lainnya ( sebutkan ) …………………………………

Diet :

Tulang-Otot-Integumen ( B6 : Bone )
Kemampuan pergerakan sendi ( ) bebas ( ) terbatas
- Parese : ( ) ya ( ) tidak
- Paralise : ( ) ya ( ) tidak
- Hemiparese : ( ) ya ( ) tidak
- Lainnya ( Sebutkan ) --

Extremitas :
- Atas : ( ) tidak ada kelainan ( ) peradangan ( ) patah tulang ( )
perlukaan
Lokasinya ………………..
- Bawah : ( ) tidak ada kelainan ( ) peradangan ( ) patah tulang ( )
perlukaan
Lokasinya ………………..

Tulang belakang : kifosis ( ), lordosis ( ), skoliosis ( ), nyeri ( )

Kulit :
16
- Warna kulit : ( ) ikterik ( ) cyanotik ( ) pucat ( ) kemerahan ( )
pigmentasi
- Akral : ( ) hangat ( ) panas ( ) dingin kering ( ) dingin basah
- Turgor : elastis ………. detik normal 2-3 detik

Sistem Endokrin

Terapi hormon : …
Karakteristik sex sekunder : ( ) normal ( ) tidak
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik :
( ) Perubahan ukuran kepala, tangan atau kaki pada waktu dewasa.
( ) Kekeringan kulit atau rambut
( ) Exopthalmus
( ) Goiter
( ) Hipoglikemia
( ) Tidak toleran terhadap panas
( ) Tidak toleran terhadap dingin
( ) Polidipsi
( ) Poliphagi
( ) Poliuria
( ) Postural hipotensi
( ) Kelemahan
( ) lainnya ( sebutkan ) :

System Reproduksi
Laki-laki:
- Kelamin : Bentuk ( ) normal ( ) tidak normal (jelaskan)
……………………………
Kebersihan ( ) bersih ( ) kotor (jelaskan) ……………………………. ……

VI. POLA AKTIVITAS.

Makan :
Frekuensi : …… x/hari, waktu makan ( ) tidak teratur ( ) teratur
Jenis menu :
Yang disukai :
Yang tidak disukai :
Pantangan :
Alergi :

Minum :
Frekuensi : …… x/hari …………..cc

17
Jenis menu :
Yang disukai :
Yang tidak disukai :
Pantangan :
Alergi :

Keberasihan diri :
Mandi : x/hari.
Keramas : x/minggu.
Sikat gigi : x/hari.
Memotong Kuku : x/minggu.
Ganti Pakaian : x/hari.
Masalah : ( ) ada, ( ) tidak

Istirahat dan Aktivitas :


Tidur siang : lama …… jam, jam …….. s/d jam ……..
Tidur malam : lama …… jam, jam …….. s/d jam ……..
Aktivitas sehari-hari :

VII. PSIKOSOSIAL.
Sosial/Interaksi :

Dukungan keluarga :
( ) aktif ( ) kurang ( ) tidak ada

Dukungan Kelompok/teman/masyarakat :
( ) aktif ( ) kurang ( ) tidak ada

Reaksi saat interaksi :


( ) tidak kooperatif ( ) bermusuhan ( ) mudah tersinggung ( ) defensif
( ) curiga ( ) kontak mata ( ) lainnya (sebutkan)
……………………………….

Konflik yang terjadi terhadap :


( ) peran ( ) nilai ( ) lainnya (sebutkan)
………………………..

Spiritual :
Konsep tentang penguasa kehidupan :
( ) Tuhan ( ) Allah ( ) Dewa ( ) lainnya (sebutkan)
………………………….

Sumber kekuatan/harapan saat sakit :

18
( ) Tuhan ( ) Allah ( ) Dewa ( ) lainnya (sebutkan)
………………………….

Ritual Agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini


( ) Sholat ( ) baca kita suci ( ) lainnya (sebutkan)
…………………………………….

Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang diharapkan


saat ini :
( ) lewat ibawah ( ) Rohaniawan ( ) Lainnya (sebutkan)
………………………………

Upaya Kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama :


( ) makanan ( ) Tindakan ( ) obat-obatan ( ) lainnya (sebutkan)
……………..

Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dalam menghadapi situasi sakit saat
ini :
( ) Ya ( ) Tidak

Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan :


( ) Ya ( ) Tidak

Persepsi terhadap penyebab penyakit :


( ) Hukuman ( ) Cobaan/peringatan ( ) lainnya (sebutkan)
…………………

Kebutuhan Pembelajaran :

Pengetahuan tentang penyebab penyakit :


( ) Ya ( ) Tidak ( ) keliru
Alasan :

Pengetahuan tentang proses perjalanan penyakit/proses penularan :


( ) Ya ( ) Tidak ( ) keliru
( ) lainnya (sebutkan)

Pengetahuan tentang upaya penyembuhan penyakit :


( ) pengobatan ( ) Pembedahan Perawatan ( ) nutrisi
( ) lainnya (sebutkan)

Pengetahuan tentang pemeriksaan diagnostik (jelaskan) :


Laboratorium :
Radiologi :
Lainnya :

19
Gejala/tanda kekambuhan :
( ) Ya ( ) sebagian ( ) Keliru lainnya(sebutkan) ……………….

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium :
- Darah :

- Urin :

- Sputum :

- X Ray :

Lain-lain (sebutkan)

IX. TERAPI MEDIS

Tanda tangan

( ……………………………… )

ANALISA DATA

No. DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL MASALAH PARAF


MUNCUL TERATASI

20
RENCANA KEPERAWATAN

No. TANGGAL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN DAN
KRITERIA
HASIL
NOC: NIC:
Kriteria Hasil:

Tingkat
Ketergantungan:

CATATAN KEPERAWATAN DAN PERKEMBANGAN

No. TANGGAL TINDAKAN DAN PARAF EVALUASI ( SOAP ) PARAF


DAN JAM RESPON/ HASIL DAN JAM

Subjek:

Objek:

Analisa:

Planning:

21
Lampiran 7: Form Evaluasi Asuhan Keperawatan
Sama seperti sebelumnya

Lampiran 8
EVALUASI SEMINAR / TELAAH JOURNAL

Departement :
Periode :

Sesuai format seminar yang ada pada institusi

22
Lampiran 9: FORMAT LOGBOOK (OFFLINE)
KEGIATAN AKTIVITAS HARIAN / LOGBOOK
HARI/
RESPON TTD TTD
NO TGL/ AKTIVITAS KENDALA RTL
PASIEN MHS PEMB
JAM
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           

23
Lampiran 10: Form Evaluasi Responsi /Student Oral Case Analyses (SOCA)

Responsi /Student Oral Case Analyses (SOCA)


Departement :
Periode :
No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai
1. Mampu menganalisis data penunjang dengan benar sesuai kasus 20
2. Mampu menjelaskan alasan prioritas masalah keperawatan 10
3. Mampu menjelaskan rasional dari tindakan keperawatan 20
4. Mampu menjelaskan tujuan tindakan kolaborasi 10
5. Mampu menjelaskan hasil evaluasi dari tindakan keperawatan 20
yang dilakukan
6. Mampu menjelaskan kekurangan (penilaian diri) yang telah 10
dilakukan
Total 100
Tanggal dan Paraf Pembimbing/Preseptor

24
Lampiran 11:
KETERANGAN IJIN MAHASISWA

Departement :
Periode :

No. Hari/Tanggal Lokasi Keterangan Tanda tangan


ijin Praktek ijin Preceptor/CI

25
Lampiran 12
KETERANGAN MENGGANTI DINAS MAHASISWA

Departement :
Periode :

No. Hari/ Lokasi Keterangan Perawat jaga Tanda Tanda


Tanggal Praktek ijin tangan tangan
mengganti perawat jaga Preceptor

26
Lampiran 13 : Portofolio
PORTOFOLIO MAHASISWA
Pengembangan portofolio memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mereview, menganalisis, dan menikmati karya yang telah saudara hasilkan dalam praktik
keperawatan profesi, dan juga memberi saudara kesempatan untuk mengklarifikasi tujuan
saudara mengikuti praktik profesi keperawatan ini. Selain itu, portofolio merupakan
dokumentasi konkrit mengenai apa yang mahasiswa lakukan sebagai dasar penilaian
kemajuan kemampuan mahasiswa.
Portofolio adalah merupakan suatu kumpulan seleksi hasil karya, bukan seluruh hasil
karya. Mahasiswa harus memilih mana bukti (persiapan presentasi) yang akan
dimasukkan dalam portofolio. Sebagai tambahan, boleh dipilih dan dimasukkan juga
prestasi dan pengalaman dalam praktik keperawatan yang menurut mahasiswa ikut
menunjang perkembangan kemampuan dalam praktek klinik.

Hal-hal yang mungkin dapat Saudara masukkan dalam PENDAHULUAN:


1. Deskripsi mengenai latar belakang mahasiswa dalam melakukan praktik
keperawatan, pengalaman sebelumnya dalam melakukan praktik keperawatan.
2. Tujuan mengenai apa yang ingin dicapai dengan mengikuti praktik keperawatan.
3. Penjelasan mengenai bagaimana peningkatan kemampuan mahasiswa dalam belajar
praktik keperawatan dapat memberi sumbangan dalam pencapaian tujuan akademik
dan karier.
4. Cerita tentang bagaimanakah, mengapa dan manakah tugas-tugas atau kegiatan di
ruangan yang bermanfaat dan dapat dinikmati oleh mahasiswa.
5. Cerita mengenai tugas-tugas atau kegiatan di ruangan yang terlalu sulit atau
menantang bagi (dan mengapa tugas itu sulit, dan apa yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan itu)
6. Penjelasan mengenai proses belajar praktik keperawatan (misalnya bagaimana
memulai belajar praktik keperawatan, strategi apa yang digunakan untuk belajar?
Kapan dan di mana dapat belajar paling baik. Sumber-sumber apa yang sangat
membantu pada saat menyelesaikan tugas-tugas. Masukan pembimbing, dosen,
manakah bagian dari proses yang paling mudah atau paling sulit bagi mahasiswa.
7. Tuliskan beberapa hal mengenai praktek keperawatan yang belum dipahami sebelum
mengikuti praktik keperawatan ini.
8. Tuliskan mengenai strategi atau teknik baru dalam praktik keperawatan yang baru
diperoleh (Dan ceritakan juga hal-hal lain yang ingin dipelajari atau kuasai dalam
belajar praktik manajemen keperawatan sepanjang praktik profesi selanjutnya)
9. Sebutkan bukti khusus yang perlu dimasukkan karena berkaitan dengan komentar-
komentar di atas.

27
FORM PORTOFOLIO PROFESI NERS STASE GADAR DAN KRITIS

NamaMahasiswa :
NIM :

1. Uraikan mengenai pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang sudah anda peroleh
selama menempuh stase pendidikan profesi Ners!

2. Uraikan kemajuan/perkembangan yang anda peroleh selama menjadi mahasiswa keperawatan


serta penilaian mahasiswa mengenai kemajuan/perkembangan tersebut!

3. Pendapat mahasiswa mengenai hal-hal yang menarik dan yang tidak menarik dalam proses
mendapatkan pengetahuan/pengalaman tersebut!

4. Diskripsikan hasil karya anda yang terbaik selama melakukan pengelolaan pasien di wahana
praktek beserta alasannya!

28
Lampiran 14
PENILAIAN PORTOFOLIO STASE GADAR DAN KRITIS

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI

1 Perkembangan : 0-10
Menunjukkan apa yang telah Saudara pelajari, bagaimana
Saudara berkembang sebagai seorang pebelajar.
2 Keteladanan: 0-10
Menunjukkan hasil karya terbaik, menunjukkan bahwa
kriteria keberhasilan telah terpenuhi, menunjukkan proses
atau produk yang lengkap.
3 Adanya Pilihan : 0-15
Menunjukkan bahwa mahasiswa mampu memilih dan
membuat keputusan dalam pekerjaan atau kegiatan-kegiatan
mahasiswa
4 Keberhasilan: 0-15
Menunjukkan hasil karya berupa kegiatan dalam pengelolaan
ruangan dan asuhan pasien; menujukkan proses kerja yang
lengkap dari ide awal sampai ke laporan akhir
5 Pembelajaran Sosial: 0-20
Menunjukkan kemampuan Saudara untuk bekerjasama
dengan orang lain, berbagi dan saling membantu dengan
mahasiswa lain, menyumbang pemikiran untuk mahasiswa
lain atau untuk lembaga.
6 Penerapan: 0-20
Menunjukkan kemampuan menggunakan apa yang telah
Saudara pelajari di dalam situasi baru atau situasi yang
berbeda, mampu memecahkan masalah, menciptakan sesuatu
yang baru dan mengembangkan proyek atau rancangan baru
7 Evaluasi - Diri: 0-10
Menunjukkan kemampuan untuk memikirkan dan memberi
penilaian atau pertimbangan mengenai hasil karya Saudara
sendiri, menjelaskan apa yang telah Saudara pelajari atau
berapa nilai yang seharusnya Saudara peroleh ke orang lain,
melengkapi lembar refleksi diri, dan menetapkan tujuan
jangka panjang untuk diri Saudara sendiri
TOTAL 100
Tanggal dan Paraf Pembimbing/Preseptor

29
Lampiran 15
KONTRAK BELAJAR (LEARNING CONTRACT)

NAMA MAHASISWA : ...................................................


NIM : ....................................................
RUANG : …………………………………

Capaian Strategi / Metode


Sumber Waktu Metode evaluasi
pembelajaran pembelajaran

Pontianak,
Penyusun,

(..........................................)

Menyetujui,
1. Pembimbing Akademik : ____________________ (ditanda tangan)
2. Pembimbing Klinik/CI : ____________________ (ditanda tangan)

30
Lampiran 16
PEDOMAN REFLEKSI DISKUSI KASUS

Pendahuluan
Pengembangan profesionalisme masa kini bagi perawat menjadi tantangan. Dimana
mutu pelayanan yang tinggi akan menjadi tuntutan dari pelanggan. Peningkatan
profesionalisme dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui refleksi diskusi
kasus (RDK) sebagai satuan metode baru yang diperkenalkan di Indonesia. Apabila
dilaksanakan secara rutin dan konsisten oleh kelompok masing-masing akan dapat mendorong
perawat lebih memahami hubungan standar dengan kegiatan pelayanan yang dilakukan sehari-
hari. Mempraktekkan RDK juga dapat dikatakan sebagai bagian “in-service Training” yang
sangat efektif dan sangat efisien. Kesadaran akan untk berkembang adalah menjadi salah satu
tanggug jawab perawat terhadap dirinya sendiri dan profesinya. Melalui peningkatan
profesionalisme setiap anggota profesi akan dapt pula meningkatkan kinerja perawat sesuai
standar dalam memberikan pelayanan yang bermutu untuk memenuhi harapan masyarakat.

Pengertian
Refleksi diskusi kasus adalah suatu metode dalam merefleksikan pengalaman klinis
perawat yang mengacu kepada pemahaman terhadap standar.

Tujuan
1. Untuk mengembangkan profesionalisme perawat
2. Meningkatkan aktualisasi diri perawat
3. Membangkitkan motivasi untuk pelajar.

Persyaratan
1. Suatu kelompok perawat dari 5 – 8 orang.
2. Salah satu anggota kelompok berperan sebagai fasilitator, Satu orang lagi sebagai
penyajidan lainnya sebagai peserta.
3. Posisi fasilitator, Penyaji dan pesertalain dalam diskusi setara (equal).

31
4. Kasus yang disajikan penyaji merupakan pengalaman klinis keperawatan yang
menarik.
5. Posisi duduk sebaiknya melingkar tanpa dibatasi oleh meja atau benda lainnya, agar
setiap peserta dapat saling bertatapan dan berkomunikasi secara bebas.
6. Tidak boleh ada interupsi dan hanya satu orang saja yang berbicara dalam satu saat,
peserta lainnya memperhatikan proses diskusi.
7. Tidak diperkenankan ada dominasi, kritik yang dapat memojokan peserta lainnya.
8. Membawa catatan diperbolehkan, namun perhatian tidak boleh terkikis atau tertumpu
hanya pada catatan, sehingga dapat mengurangi perhatian dalam berdiskusi.

Proses Diskusi Meliputi


1. System yang didukung oleh manajer lini pertama (kepala ruangan / supervisor di
puskesmas) yang mendorong serta mewajibkan anggotanya untuk melaksanakan
RDK secara rutin, terencana dan terjadwal dengan baik.
2. Kelompok keperawatan berbagi (sharring) pengalaman klinis dan iptek diantara
sejawat masing - masing selama 1 jam, minimal setiap bulan sekali.
3. Setiap anggota secara bergilir mendapat kesempatan dan membina pengalaman
sebagai fasilitator, penyaji, dan sebagai anggota dalam diskusi tersebut.
4. Proses diskusi memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk menyampaikan
pendapat dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan sedemikian rupa yang
merefleksikan pengalam, pengetahuan serta kemampuan masing-masing.
5. Selama diskusi berlangsung harus dijaga agar tidak ada pihak-pihak yang merasa
tertekan ataupun terpojok. Yang diharapkan terjadi justru sebaliknya yaitu dukungan
dan dorongan bagi setiap peserta agar terbiasa menyampaikan pendapat mereka
masing-masing.
6. Refleksi Diskusi Kasus dapat dimanfaatkan sebagai wahana untuk memecahkan
masalah, namun tidak dipaksakan (tidak harus)
7. Adanya catatan kehadiran dan laporan RDK serta catatan tentang isu-isu yang
muncul tidak terjadi atau terulang lagi.

32
8. RDK merupakan salah satu metoda in-service training yang mengandung ciri-ciri
pembelajaran antar sejawat dan satu profesi, sebagai salah satu sarana untuk
meningkatkan kemampuan perawat.
9. Diusahakan ada RDK di RS Rubini Mempawah

Peran sebagai Fasilitator, Penyaji, dan Anggota


A. Pedoman Bagi Fasilitator
1. Membuka pertemuan dan mengucapkan selamat datang.
2. Menyampaikan tujuan peretemuan, mengajak semua peserta untuk merefleksikan
pengalaman klinis masing-masing.
3. Meminta persetujuan tentang lamanya waktu diskusi (kontrak waktu).
4. Menyampaikan syarat-syarat selama pertemuan.
5. Mempersilahkan penyaji untuk mempresentasikan kasusnya selama 10 -20
menit.
6. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan
pertanyaan secara bergilir selama 30 menit.
7. Mengatur lalu lintas pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh peserta dan
klarifikasi bila ada yang tidak jelas.
8. Fasilitator boleh mengajuan pertanyaan sama seperti peserta lainnya.
9. Setelah pertanyaan berakhir, fasilitator bertanya kepada presenter, apa yang bis
dipelajari dari diskusi tersebut, kemudian dilanjutkan kepada semua peserta
lainnya satu persatu, termasuk fasilitator sendiri juga memberikan pendapatnya.
10. Fasilitator membuat kesimpulan dan menyampakan issue-issue yang muncul
berdasarkan pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh semua peserta.
11. Fasilitator melengkapi catatan RDK meliputi materi, issue-issue yang muncul,
termasuk meminta tanda tangan semua peserta.
12. Selanjutnya fasilitator meminta kesepakatan untuk rencana pertemuan
berikutnya.
13. Fasilitator menutup pertemuan dan berjabat tangan
14. Fasilitator menyimpan laporan RDK pada arsip yang telah ditentukan bersama

33
B. Pedoman Bagi Penyaji
1. Memikirkan serta menyiapkan kasus klinis keperawatan atau kebidanan yang
pernah dialami atau pernah terlibat di dalam perawatannya.
2. Menjelaskan kasus tersebut dan tetap merahasiakan identitas pasien.
3. Tujuan penyajian kasus memberikan kesempatan bagi penyaji untuk berfikir atau
berefleksi ulang tentang bagaimana pasien tersebut ditangani, hambatan apa saja
yang dialami serta keberhasilan apa saja yang telah di capai.
4. Penyaji mempunyai kesempatan 10-20 menit untuk menyajikan kasus tersebut
5. Bila penyajian telah selesai, peserta akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berupa klarifikasi penanganannya. Mereka tidak akan mengatakan apa yang
harus anda lakukan atau memberi jawaban maupun saran apapun.
6. Penyaji menyimak pertanyaan dan memberikan jawaban sesuai dengan
pengetahuan serta pengalaman nyata yang telah dilakukan dan merujuk pada
standar yang relevan atau SOP yang berlaku.
7. Bila perlu mencatat esensi penting dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan,
atau hal-hal yang belum pernah diketahui sebelumnya sebagai informasi baru.
8. Bila tidak ada lagi pertanyaan, fasilitator akan meminta anda sebagai orang
pertama dalam kelompok untuk menyampaikan apa saja yang dapat di pelajari
dari kasus tersebut. Terutama berhubungan dengan informasi baru yang dianggap
dapat memberikan tambahan pengetahuan atau sesuatu hal yang pernah diketahui
tetapi dilupakan. Semua hal tersebut diyakini akan dapat dipergunakan untuk
perbaikan kinerja pada waktu yang akan datang.

34
Lampiran 17
Daftar Hadir Praktek
DAFTAR HADIR PRAKTEK

NAMA MAHASISWA :
NIM :
RUMAH SAKIT :

JAM TANDATANGAN
RUANG
DATANG PULANG MAHASISWA CI/ KA RU DOSEN

35
JAM TANDATANGAN
RUANG
DATANG PULANG MAHASISWA CI/ KA RU DOSEN

36
JAM TANDATANGAN
RUANG
DATANG PULANG MAHASISWA CI/ KA RU DOSEN

37
Lampiran 18 : Format desain inovatif

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA (Sesuai Tema)


A. Pengertian
B. Mekanisme.
C. Manajemen
D. Teknik /cara

BAB III. METODOLOGI


A. Topik
B. Sub topik
C. Kelompok
D. Tujuan umum
E. Tujuan khusus
F. Waktu (tanggal dan jam pelaksanaan)
G. Tempat
H. Setting
I. Media / alat yang digunakan
J. Prosedur operasional tindakan yang dilakukan
K. Referensi

BAB IV. LAPORAN KEGIATAN


A. Pelaksanaan kegiatan
B. Faktor pendukung
C. Faktor penghambat
D. Evaluasi kegiatan

BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran & rencana tindak lanjut

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Hasil analisa EBP)

KETERANGAN: Untuk proposal desain inovatif bab 1 s/d bab 3


Untuk laporan kegiatan lengkap dari bab 1 s/d bab 5

38
Lampiran 19 : Resume Gadar

RESUME KEPERAWATAN GAWAT


DARURAT
PRODI PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
Jln. 28 Oktober Siantan Hulu Pontianak

Nama Mahasiswa :
Ruangan :
Tanggal Pengkajian :

I. IDENTITAS KLIEN

II.Nama : No. Reg. : 13 69 89


III. Umur : Tgl. MRS :11-

07-2012
IV. JenisKelamin :

Diagnosa :Trauma capitis


V. Suku/Bangsa :

VI. Agama :

VII. Pekerjaan : Pelajar


VIII. Pendidikan : SD

39
IX. Alamat :
Kompleksperhubungan
X. Penanggung : Or

XI. Nama : No. Reg. : 13 69


89
XII. Umur : Tgl. MRS :

11-07-2012
XIII. JenisKelamin :

Diagnosa :Trauma capitis


XIV. Suku/Bangsa :

XV. Agama :

XVI. Pekerjaan : Pelajar


XVII. Pendidikan : SD

XVIII. Alamat :

Kompleksperhubungan
40
XIX.  Penanggung : Or
 Nama/Inisial :
 No. Reg :
 Umur / Jenis kelamin :
 Suku Bangsa :
 Pendidikan :
 Pekerjaan :
 Alamat :
 Penanggung Jawab :

II. TRIAGE
 RiwayatSebelumSakit:
 Penyakit berat yang pernah diderita :

 Obat-obat yang biasa dikonsumsi:

 Kebiasaan berobat :

 Alergi :

 Riwayat Penyakit Sekarang

 Keluhan utama MRS :


 Keluhan utama saat ini :
 TTV :

III. PENGKAJIAN
a. Pengkajian Primer :
 Airway
 Breathing
 Circulating
 Disintegrasi/Disability
 Eksposure

b. Pengkajian Sekunder :
 Anamnesa :
 Kepala :
 Mata :
 Hidung :
 Mulut dan tenggorokan
 Dada dan Paru-paru

41
 Jantung dan Sirkulasi
 Abdomen
 Genetalia dan Reproduksi
 Status Neurologis
 Extrimitas

IV. TERAPI MEDIKASI

V. ANALISA DATA

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN

VII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

VIII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Lampiran 20 : Format penilaian desain inovatif


FORMAT PENILAIAN PROJEK DESAIN INOVATIF
Kelompok :
Nama Mahasiswa :
1. 4.
2. 5.
3.
I. PENYAJIAN (Bobot 2)
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
1 Sesuai waktu.
2 Ketepatan mengemukakan tema projek desain
inovatif teknologi keperawatan
3 Kelancaran dan kejelasan dalam penyajian.
42
4 Persiapan alat dan media tepat
5 Penampilan.
Nilai = Jml. Nilai x Bobot (2)
Jml. Aspek (5)

II. ISI TULISAN (Bobot 5)


NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
TINJAUAN PUSTAKA
1 Konsep dasar tema
2 Literatur pendukung
3 Sarana dan prasarana
SISTIMATIKA / METODOLOGI
4 Topik / sub topik
5 Teknologi Keperawatan tepat guna
6 Prosedur Operasional Realistik
IMPLEMENTASI / LAPORAN KEGIATAN
7 Pelaksanaan kegiatan
8 Faktor pendukung
9 Faktor penghambat
PENUTUP
10 Simpulan
11 Saran dan Rencana tindak lanjut
Nilai = Jml. Nilai x Bobot (5)
Jml. Aspek (11)

III. TANYA JAWAB (Bobot 3)


NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
1 Ketepatan Menjawab
2 Kemampuan mengemukakan argumentasi.
3 Sikap dan penampilan selama Tanya jawab.
Nilai = Jml. Nilai x Bobot (3)
Jml. Aspek (3)

Pontianak, …………………………
Pembimbing,

43
Lampiran 21 : Pedoman Review Kasus (Minggu ke 3) 

PEDOMAN REVIEW KASUS

1. Lakukan telaahan pengelolaan kasus dan dibuat resume kasus maksimal 100 kata
2. Cari minimal 8-10 jurnal relevan dengan kasus yang up to date (kasus yang diambil) dengan
jurnal yang terbit tahun 2015-2021.
3. Buat laporan lengkap asuhan keperawatan dalam bentuk review literatur maksimal 500 kata

A. RESUME KASUS
B. PEMBAHASAN
C. KESIMPULAN
Lampiran 22 : Format Penilaian Pre dan Post Conference
FORM PENILAIAN PRE-CONFERENCE

Jml.
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI Bobot Nilai
1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
Ketepatan waktu mulai dan 1
1
mengakhiri conference
2 Menjelaskan persiapan 1
3 Menjelaskan Kontrak
Belajar 4
 Menjelaskan langkah
persiapan penyusunan
kontrak belajar
 Menjelaskan rencana
program pencapaian
kompetensi
 Menjelaskan strategi
pencapaian
 Mendiskusikan alternatif
pemecahan bila kompe-
tensi tidak tercapai
4 Mendiskusikan laporan 4
pendahuluan
 Menjelaskan konsep
dasar kasus
 Menjelaskan
kemungkinan masalah
 Menjelaskan rencana
intervensi
 Mendiskusikan strategi
pencapaian
Total Nilai
Nilai Akhir = Total Nilai
Jml.Bobot (10)

Pontianak, …………………………
Pembimbing,

( ___________________________ )
NIP.

2
3
Lampiran 23 : Format Penilaian Post Conference

FORM PENILAIAN POST-CONFERENCE

Nama Praktikan : __________________ Tanggal : __________


NIM : __________________ Kasus : __________
Ruang : __________________

Jml.
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI Bobot Nilai
1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
Ketepatan waktu mulai dan 1
1
mengakhiri conference
2 Menjelaskan persiapan 1
3 Mendiskusikan lap. kasus 4
 Menjelaskan konsep
dasar kasus.
 Menjelaskan rumusan
masalah keperawatan.
 Menjelaskan rencana
intervensi.
 Menjelaskan
implementasi evaluasi
tindakan yg dilakukan.
4 Menjelaskan pencapaian 4
Kontrak Belajar.
 Menjelaskan langkah
strategi yg dilakukan.
 Menjelaskan pencapaian
kompetensi sesuai
kontrak belajar.
 Mendiskusikan
hambatan pencapaian
kompetensi.
 Menjelaskan alternative
yang telah dilakukan utk
pencapaian kompetensi
yang tidak tercapai.
Total Nilai
Nilai Akhir = Total Nilai
Jml.Bobot (10)
Pontianak, ……………………
Pembimbing,

4
Lampiran 24 : Format Penilaian Praktek Klinik Keperawatan
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

NAMA MAHASISWA :
NIM :
TEMPAT/TANGGAL :
PENGUJI :

A. KOMPETENSI : 70 %
NO ASPEK YANG DINILAI KOMENTAR
YA TIDAK
1 KOMUNIKASI
a. Pra Interaksi
a.1. Mengucapkan salam.
a.2. Mengulang kontrak.
a.3. Menjelaskan tujuan dilakukan tindakan.
a.4. Menjelaskan prosedur.
b. Interaksi / Fase Kerja.
b.1. Melaksanakan komunikasi terapeutik selama kontak
dengan pasien.
b.2. Bersikap tenang.
b.3. Jelas dan mudah dipahami.
c. Terminasi.
c.1. Menanyakan respon pasien.
c.2. Mereview ulang hasil-hasil kegiatan
c.2. Mengakhiri kontrak.
2 MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
a.1. Menggunakan teknik-teknik pengkajian yang sesuai.
a.2. Kelengkapan data dasar.
a.3. Kelengkapan data fokus.
a.4. Akurasi data.
b. Diagnosa Keperawatan
b.1. Perumusan diagnosa keperawatan sesuai data pasien.
b.2. Penulisan diagnosa keperawatan benar
b.3. Memberi arah intervensi keperawatan.
c. Perencanaan
c.1. Prioritas diagnosa keperawatan tepat.
c.2. Perencanaan tujuan sesuai kaidah SMART.
c.3. Penulisan intervensi sesuai dengan prioritas tindakan
c.4. Rencana intervensi dpt mengatasi masalah pasien.
d. Pelaksanaan.
d.1. Sesuai kebutuhan/kondisi pasien.
d.2. Sesuai rencana tindakan.

5
d.3. Pelaksanaan prosedur sistematis.
d.4. Pelaksanaan tindakan efisien.
d.5. Alat dan bahan yang digunakan sesuai kebutuhan.
e. Evaluasi.
e.1. Mencatat respon tindakan dengan benar.
e.2. Membuat catatan perkembangan dengan
benar.
3 MELAKSANAKAN TINDAKAN DENGAN AMAN DAN
NYAMAN
a. Melaksanakan tindakan keperawatan yang
menjamin keselamatan, keamanan, dan integritas
pasien.
b. Melaksanakan tindakan keperawatan yang
menjamin keselamatan, dan keamanan perawat.
c. Melaksanakan tindakan keperawatan yang
menjamin keselamatan, dan keamanan
lingkungan.
4 ETIS DAN PROFESIONAL
a. Tindakan keperawatan sesuai dengan wewenang
perawat (Mandiri dan atau kolaborasi).
b. Menjaga privasi pasien.
c. Meminta persetujuan klien dan atau keluarga.
d. Attitude dalam melakukan tindakan sesuai budaya pasien
e. Menuliskan waktu, nama dan tanda tangan.
5 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
a. Mengambil keputusan dengan tepat.
b. Kreatif dan mampu memodifikasi pelaksanaan
tindakan.
c. Menganalisis hasil-hasil pengelolaan sesuai kerangka
waktu.
d. Merumuskan rencana tindak lanjut pada masalah yang
belum teratasi.

Nilai = JUMLAH “YA” X 100 = ...................................


40

B. RESPONSI : 30 %

DILAKUKAN
NO ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
1 Mampu menjawab dan berargumentasi dengan benar
2 Menggunakan landasan teori
3 Efektif waktu dalam menjawab
4 Bersikap santun

Nilai = Jumlah ”YA” x 100 =...........................


4

6
DAFTAR REKAPITULASI NILAI
NO ITEM NILAI HASIL
1 A ............X 70 %
2 B .............X 30 %
NILAI TOTAL

Pontianak,............................
Pembimbing (CT)

Nama & Tanda tangan

Lampiran 25 : Laporan Logbook Keperawatan Gadar dan Kritis

LAPORAN LOGBOOK PROFESI NERS


MATA KULIAH KEPERAWATAN GADAR DAN KRITIS

No Hari/Tgl Topik Kasus Kegiatan Pembelajaran TTD CT

Lampiran 26 : Format kompetensi/ketrampilan Online Stage GADAR DAN KRITIS (Telaah


Video ketrampilan Gadar/kritis)

Form Kompetensi/Ketrampilan via Video


No Judul Nama Tujuan Langkah-langkah Tindakan TTD
ketrampila Alat/Bahan CT
n

7
Lampiran 27 : Jadwal Pembimbing Stase Keperawatan Gadar dan Kritis

Jadwal Bimbingan Stase Gadar Kritis


NO NAMA MAHASISWA LAHAN PRAKTEK PEMBIMBING (DLM MG)

1. Ns.Fakrul Ardiansyah M.Kep.


1
Sp. KMB
2. Ns. Raju Kapadia S.Kep
2
M.Edu
3. Ns.
3
Egidius Umb Ndeta M.Kes
4
5
6 RSUD AURI
7 (14 Mhs)
8
9
10
11
12
13
14
15 1. Dr. Kelana KD. S.Kp. M.Kes
16 2. Ns. Puspa Wardhani M.Kep
3. Ns. Fakrul Ardiansyah M.Kep
17
Sp. KMB
18
19
20
21 RS Kartika Husada
22 (15 mhs)

23
24
25
26
27
28
29
30 RSUD Yarsi 1. Ns
(10 mhs) . Azhari Baedlawi M.Kep
8
2. Dr
31
. Kelana KD. S.Kp. M.Kes
3. Ns
32
. Puspa Wardhani M.Kep
33
34
35
36
37
38
39
40 1. Ns. Gusti Barlia S.Kep. M.Pd
2. Ns. Fakrul Ardiansyah M.Kep
41
Sp. KMB
3. Ns. Raju Kapadia S.Kep.
42 RS Dr. Rubini Mempawah M.Edu
(5 Mhs)
43
44
45 Ns. Mita S.Kep. M.Tr. Kep
46 Ns. Egidius Umb Ndeta M.Kes
47 Dr. Kelana KD. S.Kp. M.Kes
48
49 RS Dr Abdul Aziz
50 Singkawang (10 Mhs)
51
52
53
54
55 Ns. Puspa Wardhani M.Kep
56 Ns. Mita S.Kep. M.Tr. Kep
57 Ns. Azhary Baedlawi M.Kep
58 RS. Pemangkat (7Mhs)
59
60
61
62 Ns. Egidius Umb Ndeta M.Kes
63 Ns. Mita S.Kep. M.Tr. Kep
64 RS Sambas (5 Mhs) Ns. Gusti Barlia S.Kep. M.Pd
65
66
9
67
69 RS Vincentius (7 mhs) Ns. Raju Kapadia S.Kep M.Edu
70 Ns. Gusti Barlia S.Kep. M.Pd
71 Ns. Mita S.Kep. M.Tr. Kep
72
73
74

Note : Jadwal bias berubah sesuai kebutuhan

10

Anda mungkin juga menyukai