Anda di halaman 1dari 9

PORTOFOLIO STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

DI RUANGAN IGD RSUD DR. RUBINI MEMPAWAH


TAHUN 2021

Disusun Oleh :
Muhammad Hafiz
NIM : 201133047

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN PONTIANAK
PROFESI NERS
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahas Esa, atas
karunia, rahmat dan kasih-Nya saya dapat menyelesaikan portofolio ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan portofolio ini , tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Ns. Rafika Melilani. S.ST,
NS. Puspa Wardhani. M.kep selaku koordinator keperawatan Gawat Darurat, yang
dengan penuh tulus ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya hingga
terselesaikan portofolio ini.
Penulis menyadari bahwa portofolio ini jauh dari sempurna, mengingat
keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan yang ada sehingga kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan.
Semoga portofolio Gawat Darurat ini memberikan manfaat bagi pembaca,
terutama penulis sendiri sebagai salah satu upaya perbaikan dalam proses
pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.

Mempawah, 08 Juli 2021

Penulis
PERENCANAAN PORTOFOLIO

Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat


Setelah mengikuti praktik keperawatan Gawat Darurat Peserta didik mampu:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
klien dengan Gangguan sistem kardivaskular, Gangguan sistem Muskuloskeletal,
Gangguan sistem Pernafasan
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab.
4. Menggunakan proses keperawatan pada klien dengan gangguan kardiovaskuler,
pernafasan dan gangguan musculoskeletal.
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal
6. Menggunakan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor
lain dari setiap klien yang unik.
7. Mendemontrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar
yang berlaku atau secara kraetif dan inovasi agar pelayanan yang diberikan
efisien dan efektif.
8. Mengembangkan pola pikir yang kritis, logis dan etis dalam mengembangkan
asuhan keperawatan gawat darurat
9. Mengembangkan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan
konsisten.
10. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar mampu
mengambil keputusan untuk dirinya.
11. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
startegi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
12. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan.
13. Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif.
14. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan yang profesional.
15. Berkontribusi dalam mengembankan profesi keperawatan.
16. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan
KEMAJUAN NILAI DAN KARYA TERBAIK

Setelah saya melakukan praktik Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis dari tanggal
05 Juli sampai dengan 10 Juli 2021 di Rumah Sakit Dr. Rubini Mempawah diruangan
IGD, ilmu mengenai keperawatan Gawat Darurat saya bertambah serta pengalaman
dilapangan selama praktik bertambah. Selama saya praktik di Keperawatan Gawat
Darurat sekarang saya mengetahui cara perawatan dengan klien yang mengalami
Gangguan Sistem Kardiovaskuler, Gangguan sistem pernafasan, Gangguan sistem
muskuloskeletal. Selain itu saya pun mendapat pengalaman baru merawat pasien
dengan diagnosa medis MCI, Unstable Angina Pectoris, CHF, Ulkus Diabetikum di
Ruangan IGD. Selain ada banyaknya diagnosa baru saya bisa belajar bagaimana cara
menghitung balance cairan, menghitung urine output, melakukan observasi vital sign
per 1 jam baik pada monitor maupun observasi secara manual, menghitung dosis obat
dobutamin, fentanil, Noerephinephrine, syringe pump dan infus pump. Banyak ilmu
yang baru yang saya dapatkan pada keperawatan gawat darurat.
TOKOH KEPERAWATAN YANG DIKAGUMI DAN ALASAN

Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah adalah perawat muslim pertama


didunia, ia sudah ada jauh sebelum Pioneer of Modern Nurse lahir kedunia. Di
Indonesia, nama Rufaidah sendiri masih terasa asing dibandingkan dengan tokoh-
tokoh keperawatan dunia yang berasal dari golongan barat. Namun dikalangan
Negara arab dan timur tengah, nama Florence Nightingale tidak lebih terkenal dari
Rufaidah Binti Sa’ad /  Rufaidah Al-Asalmiya.
Rufaidah Al-Asalmiya memiliki nama lengkap Rufaidah Binti Sa’ad Al-Bani
Aslam Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat pada
tahun 632 M. Rufaidah hidup pada masa Rasulullah SAW pada  abad pertama Hijriah
atau abad ke-8 Masehi. Ia termasuk golongan kaum Anshor (Golongan pertama yang
menganut agama Islam di Madinah).
Ayah Rufaidah adalah seorang dokter, Rufaidah mempelajari ilmu keperawatan
saat ia bekerja membantu ayahnya. Saat kota madinah berkembang, ia mengabdikan
diri merawat kaum muslimin yang sakit. Saat tidak terjadi peperangan, Rufaidah
membangun tenda diluar Masjid Nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit.
Pada saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan perang Khaibar Rufaidah menjadi
sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Ia mendirikan rumah
sakit lapangan, sehingga Rasulullah SAW memerintahkan korban yang terluka
dirawat oleh Rufaidah.
Rufaidah Al-Asalmiya melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi
perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta izin kepada  Rasulullah SAW
untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat para mujahid yang terluka.
Tugas ini digambarkan mulia oleh Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal untuk
pekerjaannya dibidang keperawatan dan medis.
Selain berkontribusi dalam merawat mereka yang terluka saat peperangan,
Rufaidah Al-Asalmiya juga terlibat dalam aktifitas sosial dikomunitasnya. Dia
memberi perhatian kepada setiap muslim, orang miskin, anak yatim, atau penderita
cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberi bekal pendidikan. Rufaidah
digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti. Ia digambarkan
sebagai pemimpin dan pencetus sekolah keperawatan pertama didunia islam
meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan. Ia juga merupakan penyokong advokasi
pencegahan penyakit atau yang lebih dikenal dengan Preventive Care serta
menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (Health Education).
Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan
memotivasi orang lain. Ia digambarkan memiliki pengalaman klinik yang dapat
diajarkan kepada perawat lain yang dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya
melaksanakan peran perawat dalam hal klinikal saja, ia juga melaksanakan peran
komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya
berbagai macam penyakit. Sehingga Rufaidah sering juga disebut sebagai Public
Health Nurse dan Social Worker yang menjadi inspirasi bagi perawat di dunia islam.
Sejarah islam memcatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah Al-
Asalmiya seperti: Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiat, Ummu Sulaiman,
dan Hindun. Sedangkan beberapa wanita musim yang terkenal sebagai perawat saat
masa Rasulullah SAW saat perang dan damai adalah: Rufaidah binti Sa’ad Al-
Aslamiyyat, Aminah binti Qays Al-Ghifariyat, Ummu Atiyah Al-Anasaiyat, Nusaibat
binti Ka’ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit
dan bedah mata).
Sebagai tambahan pengetahuan, perkembangan keperawatan didunia islam atau
lebih tepatnya lagi di negara Arab Saudi dapat digambarkan sebagai berikut:
1.  Masa penyebaran islam /The Islamic Periode ( 570 – 632 M). pada masa ini
keperawatan sejalan dengan peperangan yang terjadi pada kaum muslimin (Jihad).
Rufaidah Al-Asalmiya adalah perawat yang pertama kali muncul pada mas ini.
2.  Masa setelah Nabi / Post Prophetic Era (632 – 1000 M). pada masa ini lebih
didominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh kedokteran islam
seperti Ibnu Sinna, Abu Bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi (dr. Ar-Razi).
3.  Masa pertengahan/ Late to Middle Age (1000 – 1500 M). pada masa ini negara-
negara arab membangun rumah sakit dengan baik, pada masa ini juga telah
dikenalkan konsep pemisahan antara ruang rawat laki-laki dan ruang rawat
perenpuan. Juga telah dikenalkan konsep pasien laki-laki dirawat oleh perawat
laki-laki dan pasien perempuan dirawat oleh perempuan.
Masa modern (1500 – sekarang). Pada masa ini perawat-perawat asing dari
dunia barat mulai berkembang dan mulai masuk kenegara arab. Namun, pada masa
ini salah seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah
Al-Khateeb yang merupakan perawat bidan arab Saudi pertama yang mendapatkan
Diploma Keperawatan di Kairo,  ia mendirikan institusi keperawatan di Arab Saudi.

Alasan Saya Terinspirasi Pada Rufaidah Al-Asalmiya


Tokoh yang menginspirasi saya adalah Rufaidah Al-Asalmiya. Sifat suka
menolong dan jiwa sosial yang tinggi seperti ketika madinah berkembang, Rufaidah
mengabdikan diri merawat kaum muslimin yang sakit dan saat tidak terjadi
peperangan Rufaidah membangun tenda diluar Masjid Nabawi untuk merawat kaum
muslimin yang sakit dan ketika perang Badar, Uhud, Khandaq, dan perang Khaibar
Rufaidah menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dan
Rufaidah juga merawat anak yatim dan memberi bekal pendidikan, serta memberi
perhatian kepada setiap muslim, orang miskin, anak yatim, atau penderita cacat
mental dan Rufaidah memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti. Dari
sekian banyaknya hal yang telah dilakukan Rufaidah itulah yang menginspirasi saya
untuk menjadi perawat.
SURAT PERNYATAAN
KEABSAHAN PORTOFOLIO

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Muhammad Hafiz
NPM : 201133047
Praktik profesi : Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
Tahun Ajaran : 2021
Program Studi : Ners

Dengan ini menyatakan bahwa Portofolio saya, seperti di bawah ini :


“ Adalah benar karya saya sendiri atau bukan plagiat hasil karya orang lain dan
saya ajukan sebagai bahan penilaian dalam evaluasi akhir praktik profesi.”

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,
Koordinator Profesi Ners Gawat Darurat Yang Membuat,

( Ns. Puspa Wardhani. M.kep ) ( Muhammad Hafiz )


Nip. 197103061992032011

Anda mungkin juga menyukai