Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN GANDA (GAMELLI)

A. Definisi
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan tersebut
selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Kehamilan
kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhapap bayi dan ibu. Oleh karena
itu, dalam menghadapi kehamilan kembar harus dilakukan pengawasan hamil yang
lebih intensif (Mochtar Rustam 2012).

B. Mekanisme Fisiologis

1 sel Sperma membuahi 1 Bangsa, umur, peritas, keturunan,


ovum (1 zigot) obat penginduksi ovulasi

Hambatan pada tingkat blastula, 2 zigote 2 ovum diabuahi 2 sperma


zigote mengalami pembelahan

Kehamilan Ganda Perubahan hormon

Mual, muntah, anoreksia


Mal presentasi Bayi prematur
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Presentasi janin normal kebutuhan tubuh

Pembedahan (SC) Kepekaan uterus


Persalinan pervaginam meningkat

Resiko tinggi infeksi Post


Resting intoleransi
operasi (SC)
aktivitas

Ancaman kematian
ibu & janin

Ansietas Uterus membesar sesuai


usia kehamilan

Kurang informasi
Tekanan abdomen
meningkat
Kurang pengetahuan
Perubahan eliminasi
urine (sering berkemih)
Etiologi kehamilan ganda adalah :
Faktor ras
Frekuensi kelahiran janin multiple memperlihatkan variasi yang nyata diantara berbagai ras yang berbeda.
Myrianthopoulos (1970) mengidentifikasi kelahiran ganda terjadi 1 diantara 100 kehamilan kehamilan
pada orang kulit putih, sedangkan pada orang kulit hitam 1 diantara 80 kehamilan.
Faktor keturunan
Sebagai penentu kehamilan ganda genotip ibu jauh lebih penting dari genotip ayah. White dan Wyshak
(1964) dalam suatu penelitian terhadap 4000 catatan menemukan bahwa para wanita yang dirinya sendiri
dizigot dengan frekuensi 1 per 58 kelahiran. Namun, wanita yang bukan kembar tapi mempunyai suami
kembar dizigot, melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 per 116 kehamilan. Lebih lanjut, dalam
analisis Bulmer (1960) terhadap anak-anak kembar, 1 dari 25 (4%) ibu mereka ternyata juga kembar,
tetapi hanya 1 dari 60 (1,7%) ayah mereka yang kembar, keterangan didapatkan bahwa salah satu
sebabnya adalah multiple ovuasi yang diturunkan.
Faktor terapi infertilitas
Insiden kehamilan ganda seiring penggunaan gonadotropin sebesar 75% kehamilan dengan dua janin.
Tuppin dkk (1993) melaporkan dari Prancis, insiden persalinan gemelli dan triplet terjadi karena induksi
ovulasi dengan terapi human menopause gonadotropin (hMG). Faktor resiko untuk kehamilan ganda
setelah ovarium distimualsi dengan hMG berpengaruh terhadap peningkatan jumlah estradiol dan injeksi
chorionic gonadotropin pada saat bersamaan akan berpengaruh terhadap karakteristik sperma,
meningkatkan konsenterasi dan motilitas sperma.
Faktor yang lain belum diketahui
Bangsa, ras dan hereditas hanya mempunyai pengaruh terhadap kehamilan kembar yang berasal dari 2
telur, juga obat klomit dan hormon gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi
dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigotik. Faktor-faktor tersebut dan mungkin pula faktor lain dengan
mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2 atau lebih folikel de graff atau terbentuknya 2 ovum atau
lebih dalam satu folikel. Kemungkinan pertama dibuktikan dan ditemukan 21 korpora lutea pada
kehamilan kembar.

Patofisiologi Komplikasi
Menurut Manuaba (2007:464) kehamilan 1. Prematuritas
kembar dibagi menjadi dua. Monozigot, Janin dari kehamilan multipel cenderung dilahirkan preterm dan
kembar yang berasal dari satu telur dan kebanyakan memerlukan perawatan pada neonatal intensive care
dizigot kembar yang berasal dari dua telur. unit (NICU). Sekitar 50 persen kelahiran kembar terjadi sebelum
Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, usia kehamilan 37 minggu. Lamanya kehamilan akan semakin
sepertiganya adalah monozigot. Kembar pendek dengan bertambahnya jumlah janin di dalam uterus. Sekitar
dizigot berarti dua telur matang dalam 20% bayi dari kehamilan multipel merupakan bayi dengan berat
waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. lahir rendah.
Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami 2. Asfiksia saat Kelahiran/Depresi Napas Perinatal
pembuahan dalam waktu bersamaan. Bayi dari kehamilan multipel memiliki peningkatan frekuensi untuk
Sedangkan kembar monozigot berarti satu mengalami asfiksia saat kelahiran atau depresi perinatal dengan
telur yang dibuahi sperma, lalu membelah berbagai sebab. Prolaps tali pusat, plasenta previa, dan ruptur uteri
dua. Masa pembelahan inilah yang akan dapat terjadi dan menyebabkan asfiksia janin.
berpengaruh pada kondisi bayi kelak. 3. Kelainan
Kongenital/Akardia/Rangkaian Perfusi Balik Arteri pada Janin
Kembar (twin reverse-arterial-perfusion/TRAP)
Pada plasenta monokorionik, vaskularisasi janin biasanya
Prognosis
Menurut Zach (2006) komplikasi pada ibu tergabung, kadang-kadang amat kompleks. Anastomosis vaskular
akibat kehamilan kembar lebih sering pada plasenta monokorionik dapat dari arteri ke arteri, vena ke vena
daripada kehamilan tunggal. Masalah- atau arteri ke vena. Biasanya cukup berimbang dengan baik
masalah yang sering didapatkan meliputi sehingga tidak ada salah satu janin yang menderita.
polihidramnion, hiperemesis gravidarum, 4. Kembar Siam
preeklampsi, vasa previa, insersi seperti Terdapat beberapa jenis kembar siam, yaitu:
selaput tali pusat, kelainan presentasi dan  Thoracopagus,
sebagian besar kembar dilahirkan prematur. bila kedua tubuh bersatu di bagian dada (30-40%). Jantung selalu
terlibat dalam kasus ini. Bila jantung hanya satu, harapan hidup
baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah.
Penanganan medis  Omphalopagus,
 Menurut Varney (2004) pemeriksaan Bila kedua tubuh bersatu di bagian perut (34%) Umumnya masing-
antenatal dapat dilakukan antara lain: masing tubuh memiliki jantung masing27 masing, tetapi kembar
 Pemeriksaan kehamilan setiap 2 minggu siam ini biasanya hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, dan
pada usia kehamilan 34 36 minggu organ-organ lain.
 Pemeriksaan kehamilan setiap minggu pada  Xyphopagus,
usia kehamilan >36 minggu 28 Bila kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage.
 Pertumbuhan janin dipantau dengan USG  Pyopagus (iliopagus),
setiap 3 – 4 minggu yang dimulai pada usia Bila bersatu di bagian belakang (19%).
kehamilan 20 minggu Istirahat baring  Cephalopagus/craniopagus,
dianjurkan lebih banyak karena hal itu Bila bersatu di bagian kepala dengan tubuh terpisah.
menyebabkan aliran darah ke plasenta
meningkat, sehingga pertumbuhan janin
lebih baik.
C. Rencana Asuhan Keperawatan pada Pasien Gameli
1. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi nama, usia, alamat, agama ,bahasa, status perkawinan, pendidikan,
pekerjaan, golongan darah, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosa medis.
b. Riwayat kehamilan sekarang, dahulu, keluarga
Riwayat kesehatan yang dimonitor adalah riwayat kesehatan sekarang, riwayat
kesehatan dahulu (faktor pendukung terjadinya aborsi misalnya mioma uteri)
dan keluarga (faktor genetik), riwayat pembedahan (seksio sesaria atau tidak),
riwayat penyakit yang pernah dialami (misal : hipertensi, DM, typhoid, dll),
riwayat kesehatan reproduksi, riwayat seksual, riwayat pemakaian
obat(misalnya : obat jantung), pola aktivitas sehari – hari.
2. Pemeriksaaan fisik
a. Inspeksi dan palpasi
 Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar dan
lebih cepat tumbuhnya dari biasa.
 Gerakan – gerakan janin terasa lebih sering
 Bagian – bagian kecil terasa lebih banyak.
 Teraba ada 3 bagian besar janin.
 Teraba ada 2 balotement

b. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan
perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau bila dihitung
bersamaan terdapata selisih 10.

D. Diagnosa Keperawatan
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a. Definisi
Asupan nutrisi tiddak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
b. Batasan karakteristik
Kurangnya minat terhadap makanan
c. Faktor yang berhubungan
Mual dan muntah
2. Ansietas
a. Definisi
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon
autonom.
b. Batasan karakteristik
Mengekspresikan kekhawatiran akibat perubahan
c. Faktor yang berhubungan
Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan ganda

E. Intervensi Keperawatan
1. Intake nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah
Tujuan :
Selera makan meningkat
Kriteria Hasil :
Memperlihatkan status gizi : asupan makanan dan cairan
Intervensi :
a. Manajemen gangguan makan
Rasional : mencegah dan menangani pembatasan diet yang sangat ketat
dan aktivitas berlebihan
b. Manajemen elektrolit
Rasional : meningkatkan keseimbangan elektrolit
c. Manajemen nutrisi
Rasional :membantu atau menyediakan asupan makanan
d. Terapi nutrisi
Rasional : Mengumpulkan dan menganalisis data klien untuk mencegah
dan meminimalkan kurang gizi.

2. Ansietas
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu berkurang atau hilang
Kriteria hasil :
Ibu tampak tenang, kooperatif, ibu tampak menerima kondisi yang
dialaminya sekarang

Intervensi Rasional
Tenangkan pasien dan kaji tingkat Mengatahui seberpa tingkat
kecemasan pasien kecemasan

- Jelaskan seluruh prosedur tindakan Membina hubungan saling


kepada pasien dan perasaan yang percaya
mungkin muncul pada saat melakukan
tindakan
- Berusaha memahami keadaan pasien Empati

- Berikan informasi tentang diagnosa, Dapat mengurangi gelisah


prognosis dan tindakan dengan
komunikasi yang baik Sebagai konseling

- Mendampingi pasien untuk mengurangi


kecemasan dan meningkatkan Menggugah apa yang dirasakan
kenyamanan pasien

- Dorong pasien untuk menyampaikan Komunikasi teraupiutik


tentang isi perasaannya

- Ciptakan hubungan saling percaya Sebagai konseling

- Bantu pasien menjelaskan keadaan Kemadirian


yang bisa menimbulkan kecemasan

- Bantu pasien untuk mengungkapkan hal Pemenuhan spritual


hal yang membuat cemas dan
dengarkan dengan penuh perhatian

- Ajarkan pasien teknik relaksasi mengurangi kecemasan pasien

- Anjurkan pasien untuk meningkatkan


ibadah dan berdoa

- Kolaborasi dengan dokter untuk


pemberian obat-obatan
3. Daftar Pustaka
Deni, W.S. (2007). Laporan Pendahuluan Kembar Ganda. Tersedia dalam :
www.academia.edu-laporan-pendahuluan-kembar-ganda.

Syaputera, F. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Kehamilan Ganda.
Tersedia dalam : www.academia.edu asuhan-keperawatan-ibu-hamil-dengan-
kehamilan-ganda

Wilkinson, Judith.M;Ahern, Nancy.R. (2011). Diagnosa Keperawatan. Edisi


9.EGC.jakarta

Banjarmasin, November 2017

Preseptor Akademik, Ners Muda,

(Hj. Ruslinawati, Ns., M. Kep) (Ahmad Aulia, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai