2
3
Moses S. Multiple gestation (twin gestation) in Obstetrics. Family practice notebook, LLC. 2000.
4
Angka kejadian kehamilan kembar telah dilaporkan
antara 1% - 3% dari seluruh kehamilan tetapi angka
kejadian yang sesungguhnya dari seluruh hasil
konsepsinya lebih tinggi. Hal ini karena pada studi
epidemiologis tidak memasukan terjadinya abortus
spontan dan lahir mati.
5
Frekuensi : Hukum Hellin-Zeleny
Gemelli : 1 : 802-1
Triplet : 1 : 803-1
Quadruplet : 1 : 804-1
Quintiplet : 1 : 805-1
Etiologi
Tidak diketahui pasti
Faktor yang mempengaruhi :
1. Bangsa, umur, paritas, hereditas,
berpengaruh terhadap kejadian kehamilan
kembar 2 telur
Sifat/ karakteristik :
1. Dipengaruhi oleh faktor hereditas, ras, paritas
dan umur
2. Pada ke 2 janin terdapat perbedaan :
- Jenis kelamin dapat berbeda
- Rupa mirip seperti kakak adik
3. Alat pengiring
- sering : plasenta 2, korion 2, amnion 2
- dapat : plasenta berfusi, korion 2, amnion 2
4. Tidak ada sirkulasi ke 3
10
Faktor lain yang mempunyai pengaruh terhadap
terjadinya hamil kembar dizigotik ialah
nutrisi, umur ibu, fertilitas dan peritas.
Wanita yang tinggi besar lebih besar
kemungkinannya untuk hamil kembar daripada
wanita yang kurus dan kecil
11
Perbedaan pertumbuhan janin pada kembar
dizigotik mungkin karena faktor genetik atau
tempat implantasi yang berbeda, sedangkan
pada hamil kembar monozigotik perbedaan
pertumbuhan janin tersebut mungkin karena
sindroma transfusi janin.
12
KEMBAR MONOZIGOTIK/ 1 TELUR/ IDENTIK/
HOMOLOG/ UNIOVULAR/ MONOOVULAR
Kembar monozigotik merupakan hasil dari pembelahan
ovum yang telah dibuahi pada bermacam-macam fase
pertumbuhan. Penyebab yang pasti belum diketahui,
tetapi mungkin disebabkan karena kurangnya oksigen
dan nutrisi sehingga akan terjadi terlambatnya
implantasi.
13
Sifat/ karakteristik :
1. Tidak dipengaruhi faktor hereditas, ras,
paritas, umur tapi dipengaruhi faktor lingkungan
yakni faktor yang menghambat pertumbuhan.
14
3. Alat pengiring
- Biasanya : Plasenta 1, korion 2, amnion 2
- jarang : plasenta 1, korion 1, amnion
15
Letak dan Presentasi
Presentasi kepala-kepala ( 45% )
Presentasi kepala-bokong ( 35% )
Presentasi bokong-bokong ( 10% )
Presentasi kepala-bahu ( 6% )
Presentasi bokong-bahu ( 3% )
Presentasi bahu-bahu ( 1 % )
16
Sheilds JR, Medearis AL. Kehamilan Ganda. In : Hacker NF, Moore JG.. Essensial Obstetri and Ginekologi
17
Sumber: http://www.patient.co.uk/showdoc/40000230 18
Diagnosis :
Anamnesis
- Ada R/ gemelli dalam keluarga
- kehamilan sekarang lebih besar
dari sebelumnya dan
pergerakan lebih banyak
- keluhan subyektif bertambah
19
Pemeriksaan
- Besarnya uterus lebih dari usia kehamilan
- Uterus cepat membesar pada pemeriksaan berulang
- Penambahan berat badan menyolok
- Teraba banyak bagian kecil
- Teraba 2 ballotement
- Teraba 2 bagian besar yang berdekatan
- teraba sulkus dibawah fundus uteri dan meluas ke
bawah
- Teraba kepala lebih kecil dibanding umur
kehamilan dan
tifut
20
DIAGNOSIS PASTI
21
Ultrasonography
22
DD/
1. Hidramnion
2. Janin besar
3. Hamil dengan mioma/ kista
4. Hidrop fetalis
Komplikasi
Hamil muda
1. Abortus
2. Prematuritas
3. Kemunduran salah satu atau ke 2 janin
4. Kel. Kongenital
23
Hamil lanjut
1. Hidramnion
2. Rasa tak enak/ sesak
3. Nausea dan vomitus
4. Anemia
5. kelainan letak/ presentasi
6. HAP
7. KPSW
Persalinan
Kala I :
- Inertia uteri
- Prolaps tali pusat
- Perdarahan intrapartum
24
Kala II
- Collision : bagian terbawah masih diatas PAP,
ingin turun
bersama-sama – menghalangi turunnya bagian
terbawah
- Compaction : bagian terbawah turun bersama masuk
PAP – menghalangi turunnya masing-masing bagian
terbawah
- Impaction : beberapa bagian janin berdekatan satu
sama
lain dan turun serentak
- Interlocking : terkuncinya bagian bawah antara ke
2 janin
diatas PAP
25
Kala III dan IV
- HPP
- Retentio plasenta
Masa nifas
Lochia berlebihan dan
subinvolusi uterus
26
KEMATIAN SATU JANIN
27
Ada 3 kategori kelainan kongenital pada hamil kembar, yaitu :
28
RISIKO UNTUK IBU
Gejala kehamilan muda meningkat. Kalau ada gejala
hamil muda yang meningkat, maka kemungkinan hamil
kembar harus dipikirkan. Meningkatnya gejala ini
kemungkinan karena meningkatnya produksi hormon
dibandingkan dengan hamil tunggal.
29
RISIKO UNTUK IBU
30
Perdarahan pasca persalinan meningkat.
Perdarahan pasca persalinan ini lebih sering
terjadi karena distensi uterus, dan letak
plasenta.
32
RISIKO UNTUK JANIN
33
Kelainan kongenital. Hamil kembar triplet lebih
besar kemungkinan terjadinya kembar siam atau
akardia. Kelainan kongenital yang sering ada yaitu
defek neural tube, atresia usus, dan kelainan
jantung. Kelainan kromosom lebih sering terjadi
pada umur ibu yang lebih tua.
34
“Stuck twin phenomene”
Pada kembar stuck twin sign maka 1 janin kembar 2
amnion terletak berlawanan dengan dinding pada
oligohidramnion yang berat sedangkan janin yang
lain terletak didalam kantong hidramnion.
Kebanyakan keadaan ini karena adanya sindroma
transfusi janin.
35
Hidramnion. Hidramnion biasanya terjadi dalam satu
kantong kehamilan kembar yang mengalami sindroma
tranfusi janin dan stuck twin sign.
Hal ini mungkin disebabkan karena kelainan pada
janin seperti atresia gastrointestinal bagian atas,
hidrops fetalis, kelainan jantung. Hidramnion
merupakan penyebab utama kematian perinatal.
36
Asfiksia. Risiko terjadinya asfiksia 4 – 5 kali
lebih besar daripada hamil tunggal. Faktor yang
mempengaruhi risiko tersebut ialah pertumbuhan
janin terhambat, prolap tali pusat, dan hidramnion.
37
Partus dengan tindakan terutama pada janin kedua.
Terutama kemungkinan dilakukannya ekstraksi kaki
atau versi ekstraksi. Tindakan ini akan
mengakibatkan trauma, nilai Apgar rendah
38
PENATALAKSANAAN
Sebelum hamil
39
Waktu hamil
40
Untuk mencegah kemungkinan kelahiran preterm maka
perlu dievaluasi keadaan serviks, tirah baring di
rumah sakit, menilai sendiri adanya kontraksi
uterus, pemberian beta-mimetik, tokolitik atau
dengan ligasi serviks. Dirawat dirumah untuk
mencegah kelahiran preterm masih dipertanyakan. Ada
yang menganjurkan untuk tetap bekerja seperti
biasa. Dirawat dirumah sakit hanya atas permintaan
ibu hamil, atau apabila didapatkan kelainan.
Memantau sendiri timbulnya kontraksi uterus dapat
mengurangi kelahiran preterm.
41
Dianjurkan pemeriksaan ultrasonografi setiap 3 – 4
minggu setelah umur kehamilan 20 minggu, tiap 2
minggu setelah 24 minggu dan profil biofisik
dilakukan setelah umur kehamilan 30 minggu.
42
Waktu partus/ persalinan
43
44
Pada umumnya persalinan hamil kembar dibagi 3 grup
sesuai dengan presentasi janin.
46
PROSEDUR PERTOLONGAN UNTUK HAMIL KEMBAR
49
KEMBAR DEMPET (KEMBAR SIAM)
50
SUFERFETASI
Pembuahan 2 telur yang dikeluarkan pada ovulasi
yang sama pada 2 koitus yang dilakukan dengan jarak
waktu pendek
SUPERFEKUNDASI
Kehamilan ke 2 yang terjadi beberapa minggu atau
bulan setelah kehamilan pertama terjadi
51