Mamalia Makhluk menyusui, memproduksi susu untuk makanan anaknya Susu Cairan dengan komposisi khas untuk menjamin pertumbuhan optimal pada tiap spesies Manusia Memiliki kelenjar susu sepasang mammae Letak : dibawah kulit, tertanam dalam jaringan penunjang dan lemak diatas otot dada depan
Parenkim : kelenjar susu, terdiri dari duktus, duktulus, lobus, lobulus, alveolus B. Areola Daerah yang hiperpigmentasi, didalam daerah ini saluran susu melebar ( sinus laktiferus )
C. Papilla mammae Muara pengeluaran susu, terdiri dari jaringan erektil, dan ujung syaraf sensoris
Pembentukan Payudara
1. Fetus : 18-19 minggu, calon duktus 2. Pubertas : Premenses : estrogen dan growth hormon maturasi dan percabangan duktus Setelah mens : estrogen dan progesteron Lobus, lobulus, duktulus dan elveolus 3. Kehamilan : progesteron, prolaktin Plasenta maturasi alveolus, mulai ekskresi susu Akhir kehamilan : progesteron menurun
4. Laktasi : - Hormon prolaktin : sekresi susu - Hormon oksitosin : ekskresi susu 5. Involusi : Penyapihan, tidak ada rangsangan prolaktin, produksi susu berhenti
Siklus Laktasi
a. Laktogenesis stadium 1 ( kehamilan ) Penambahan dan pembesaran lobulusalveolus b. Laktogenesis stadium 2 ( akhir kehamilan sampai persalinan 2-3 hari) : sekresi ASI c. Laktogenesis stadium 3 (Galaktopoeisis): mempertahankan sekresi ASI dari 4-9 hari, dst d. Involusi (berkurangnya kelenjar mammae) mulai 40 hari setelah berhenti menyusui
Fisiologi Laktasi
- Laktasi : produksi dan pengeluaran susu
kebutuhan bayi - Volume ASI : 500-800ml/hari ( ada yang dapat mencapai 3000ml/hari )
Reflek penting proses laktasi 1. Reflek prolaktin : merangsang produksi ASI Impuls syaraf dari putting susu hipotalamus hipofisis anterior prolaktin alveolus ASI 2. Reflek Aliran ( let down reflek ) : ekskresi ASI Impuls syaraf putting sus hipofisis posterior Oksitosin kontraksi otot polos ASI keluar
Penghambat Produksi ASI 1. Feedback Inhibitor Suatu faktor lokal, bila saluran ASI penuh mengirim impuls untuk mengurangi produksi Cara mengatasi : saluran dikosongkan secara teratur ( ASI eksklusif dan tanpa jadwal ) 2. Stress/ rasa sakit : inhibisi release oksitosin, sinus laktiferus penuh
3. penyapihan
Mekanisme mengisap pada bayi 1. Refleks menangkap ( rooting ) Sentuhan pada bibir, bayi membuka mulut dan menangkap putting susu 2. Refleks mengisap Puting dalam mulut bayi : langit/langit/ palatum molle tersentuh, bayi mengisap. Areola masuk, lidah menekan sinus laktiferus ASI terperas keluar 3. Refleks menelan
Dot : - Terutama otot bibir dan pipi keluarnya susu tergantung kemiringan botol dan besarnya lubang dot - Tidak memerlukan hisapan yang kuat tetapi perlu menjaga agar tidak tersedak
Penutup
- 85% ibu berhasil menyusui sendiri dengan
baik - 97% berhasil dengan bantuan teknik yang benar - Susui bayi sedini mungkin prolaktin ASI - ASI eksklusif dan tanpa jadwal
TERIMA KASIH
ada pertanyaan?