Anda di halaman 1dari 24

OBGYN KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

FISIOLOGI
MATERNAL L/O/G/O
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
FISIOLOGI MATERNAL

– Kehamilan merupakan suatu peristiwa alami dan


merupakan mata rantai yang berkesinambungan
dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan
ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta,
dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

– Adaptasi fisiologi kehamilan adalah cara makhluk


hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya
melalui fungsi kerja pada organ-organ tubuhnya,
dengan tujuan supaya dapat bertahan hidup

FISIOLOGI MATERNAL

Fisiologi Perubahan Nutrisi


Kardiofasuler mamae dan dalam
proses laktasi kehamilan

Imunologi
Fisilogi Teratologi
dalam
kontraksi
kehamilan
Myometrium
1. Fisiologi Sistem Kardiovaskuler Ibu

Adaptasi kardiovaskuler melindungi fungsi fisiologis normal wanita,


memenuhi kebutuhan metabolik tubuh saat hamil, dan menyediakan
kebutuhan dan perkembangan janin.
Hipertrofi (pembesaran) atau dilatasi ringan jantung mungkin
disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah jantung.
Perubahan pada auskultasi mengiring perubahan ukuran dan posisi
jantung. Peningkatan volume darah dan jurah jantung juga menimbulkan
perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa kehamilan.
Antara minggu ke 14 dan ke-20 denyut meningkat perlahan, mencapai
10 sampai 15 kali permenit , kemudian menetap sampai aterm. Dapat
timbul palpitasi (Deswani, et al., 2018).
Perubahan Kardiovaskuler

Cardiac Output

Tekanan Darah

Volume komposisi Darah

Curah Jantung
Cardiac Output

Cardiac output meningkat selama kehamilan normal.


Cardioc output maternal meningkat sekitar 30 sampai
50% selama kehamilan.
Cardioc output mencapai kadar maksimum selama
trimester satu atau dua kehamilan dan tetap tinggi
sampai persalinan. Cardioc output bergantung pada
posisi ibu dan menurun saat ibu berbaring terlentang
(Yanti, 2017).
Tekanan Darah

 faktor-faktor tambahan yang harus dipertimbangkan. Faktor-faktor ini


meliputi posisi ibu. kecemasan ibu, dan ukuran manset. Posisi ibu
mempengaruhi hasil karena posisi uterus dapat menghambat aliran
balik vena, dengan demikian curah jantung dan tekanan darah
menurun.
 Tekanan darah brakhialis tertinggi pada saat wanita duduk, terendah
pada saat berbaring pada posisi rekumben lateral kiri, sedangkan
pada posisi terlentang, tekanan darah berada diantara kedua posisi
tersebut.
 Oleh karena itu, pada saat setiap kunjungan, gunakan lengan dan
posisi yang sama untuk mengukur tekanan darah. selama
pertengahan pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diastolik
menurun 5 sampai 10 mmHg.
Lanjutan
 Penurunan tekanan darah ini kemungkinan disebabkan oleh
vasodilatasi perifer akibat perubahan hormon selama masa
kehamilan, selama trimester ketiga, tekanan darah ibu harus kembali
ke tekanan selama trimester pertama.
 Tekanan arteri rata-rata (mean arterial pressure MAP) meningkatkan
nilai diagnostik hasil pengukuran. MAP didapatkan dengan
menambahkan sepertiga tekanan nadi dengan tekanan diastolik.
Tekanan nadi adalah selisish antara nilai tekanan sistolik dan
diastolik.
Volume komposisi Darah

 Volume darah meningkat sekitar 1500ml. Peningkatan terdiri atas


1000 ml plasma ditambah 450 ml sel darah merah (SDM),
peningkatan volume mulai terjadi pada sekitar minggu ke 10 sampai
ke-12.
 Peningkatan volume darah sangat penting untuk sistem vaskuler
yang mengalami hipertrofi akibat pembesaran uterus, hidrasi jaringan
janin dan ibu berdiri atau terlentang. Dan cadangan cairan untuk
mengganti darah yang hilang selama proses melahirkan.
Vasodilatasi perifer mempertahan tekanan darah tetap normal
walaupun volume darah pada ibu hamil meningkat.
Curah Jantung

 Curah jantung meningkat dari 30% sampai 50% pada minggu ke 32


gestasi. Kemudian menurun sampai 20%. Pada minggu ke-40
peningkatan ini merupakan respon terhadap peningkatan kebutuhan
oksigen jaringan. (nilai normal 5-5,5 L/menit) (Deswani, et al., 2018).

 Bagan Perubahan Kardiovaskuler dalam kehamilan


(Nugraha, et al., 2014)
TD darah arteri Semua dasar pada 20-24 minggu, kemudia
a) Sistolik ↓4-6 minggu secara berangsung-angsur naik ke nilai-nilai
b) Diastolik ↓ 8-15 minggu pra-kehamilan
c) Rata-rata ↓ 6-10 minggu

Frekuensi Denyut jantung 12-18 mg Puncak Trimester II awal kemudia stabil

Volume Stroke ↑ 10-30% Puncak Trimester II awal kemudia stabil


 

Curah Jantung ↑ 33-45% Puncak Trimester II awal Kemudia Stabil


2. Fisilogi Kontraksi Miomterium
• Kontraksi uterus memiliki fungsi penting dalam sistem reproduksi
wanita meliputi transport sperma dan embrio, menstruasi, kehamilan,
dan kelahiran.
• Kontraksi abnormal dan irreguler dapat menyebabkan masalah
infertilitas, kesalahan implantasi, dan kelahiran prematur. Sebaliknya, jika
kontraksi uterus tidak adekuat dan terkoordinasi, bayi akan sulit
dilahirkan.
• Lapisan yang paling berperan dalam kontraksi uterus adalah
miometrium. Pada dasarnya, uterus berkontraksi secara spontan dan
reguler walaupun tidak ada rangsangan hormonal. Selama masa
kehamilan awal, uterus cenderung dalam keadaan relaksasi. Kontraksi
kuat akan muncul pada masa menjelang partus di bawah pengaruh
hormon oksitosin dan prostaglandin (Rahbek, et al., 2014).
• Oksitosin dan stimulan rahim lainnya (seperti prostaglandin)
meningkatkan kontraksi dengan mengikat reseptor spesifik mereka pada
membran sel dan menyebabkan monomer kecil G-protein berikatan
denganGuanosin-5-Trifosfat (GTP) dan mengaktifkan Phospholipase C
(PLC).
• Hal ini kemudian akan membelah phosphatidylinositol bifosfat (PIP2)
di membran sel dan menghasilkan inositol trifosfat (IP3) dan diasilgliserol
(DAG) second messenger.
• IP3 kemudian mengikat reseptor spesifik pada permukaan
Retikulum Sarkoplasma dan dengan demikian meningkatkan ion kalsium
intrasel. DAG mengaktifkan protein kinase C (PKC) yang juga akan
meningkatkan kontraksi (Otaibi, 2014).
3. Perubahan Mamma dan Laktasi
• . Mamma akan berkembang menjadi besar saat hamil dan
masa laktasi dan akan mengecil dan kisut menjelang masa
menopause.
• Faktor yang berperan untuk memperbesar ukuran mamma
adalah hipertropi pembuluh darah, sel mioepitil, jaringan ikat dan
deposit lemak serta retensi cairan dan elektrolit.
• Sebelum dapat berfungsi untuk menghasilkan air susu maka
mamma sesungguhnya tumbuh dan berkembang dalam
tiga tahapan yaitu :

tahap mammogenesis,

tahap laktogenesis

tahap galaktopoesis.
Anatomi Mammae
Reflek pada proses Laktasi

1. Refleks Prolaktin:
merangsang produksi ASI
Impuls saraf dari puting
susu  hipotalamus 
hipofisis anterior 
prolaktin  alveolus  ASI

2. Refleks aliran (let down


reflex): sekresi ASI
Impuls saraf puting susu 
hipofisis posterior 
oksitosin  kontraksi otot
polos  ASI keluar
4. SISTEM IMUN

Sistem imun adalah suatu organisasi


yang terdiri atas sel-sel dan molekul-
molekul yang memiliki peranan khusus
dalam menciptakan suatu sistem
pertahanan tubuh terhadap infeksi atau
benda asing (Prawirohardjo, Sarwono,
2014)
• Imunologi dalam • Fetus-Trofoblas
Kehamilan Merupakan Dua Graft
Fertilisasi merupakan proses Yang Terpisah
fusi membran spermatozoa
dan oosit. Pada proses ini
Jaringan fetus dan
Ag membran spermatozoa
trofoblas tampak
masuk kedalam oosit
menyatu membentuk sebagai dua graft hasil
membran zygot, hasil pembuahan yang
pembuahan itu membawa terpisah. Jadi Ag fetus
dan mengekspresikan HLA maupun Ag trofoblas
suami di permukaan zygot dapat merangsang
dan bersifat sebagai Ag respons imun ibu.
asing bagi ibunya.
Sistem imun wanita
hamil dapat berespon
terhadap Ag-Ag tersebut,
misalnya dapat berespon
menolak hasil kehamilan.
• Respons Imun Ibu • Respons Imun Ibu
Terhadap Ag Fetus Terhadap Ag Trofoblas

Jaringan trofoblas sensitif


Sifat jaringan fetus terhadap sel efektor non spesifik
adalah imunogenik tertentu yang secara selektif
yang dapat dikenal berfungsi dalam sistem survatan
untuk memusnakan sel primitif
dan ditolak oleh seperti sel tumor dan sel
sistem imun ibu embrional. Diantara sel efektor
walaupun sedang tersebut terdapat sel-sel yang
hamil karena terjadi dapat membunuh sel trofoblas
seperti makrofag dan LAK,
kontak antara sel keduanya memiliki mekanisme
fetus dan sistem pengenalan primitif (primitive
lymphomyeloid ibu. recognitionmechanism) tetapi
tidak mempunyai memori
terhadap Ag yang pernah
terpapar.
5. NUTRISI DALAM KEHAMILAN
• TRIMESTER 1
Pada saat ini belum diperlukan tambahan kalori,
protein, mineral serta vitamin yang berarti karena
janin belum tumbuh dengan pesat dan kebutuhan gizi
dapat disamakan dengan keadaan sebelum hamil
• TRIMESTER 2
Pada masa ini mulai dibutuhkan tambahan kalori
untuk pertumbuhan serta perkembangan janin serta
untuk mempertahankan kesehatan si ibu.
• TRIMESTER 3
Pada saat ini nafsu makan sudah baik, cenderung
untuk merasa lapar terus menerus sehingga perlu
diperhatikan agar tidak terjadi kegemukan. Pada masa
ini diperlukan makanan dengan nilai biologis yang tinggi
dan memadai untuk mencukupi kebutuhan ibu janin
6. TERATOLOGI
Teratologi merupakan cabang dari ilmu
embriologi yang khusus mempelajari tentang
akibat, mekanisme dan manifestasi embrionik
yang cacat (abnormal).
Teratogen adalah sesuatu atau agensia
lingkungan penyebab munculnya cacat lahir
yang dapat mempengaruhi perkembangan
normal embriologi atau janin. Potensi
teratogenik pada beberapa teratogen
tergantung pada dosis dan tahap
perkembangan janin pada saat terjadi paparan
Adapun teratogen penyebab kelainan
kongenital adalah sebagai berikut:

AGEN INFEKSI

AGEN FISIK

AGEN KIMIA
PENYAKIT IBU
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai