Anda di halaman 1dari 13

9.

HUBUNGAN PARASIT – INANG


(PENYAKIT PARASIT)

Khusnul Diana
JALAN MASUK MIKROORGANISME
KE TUBUH INANG

 Saluran pernapasan
 Saluran pencernaan
 Kulit
 Rongga mulut
Virulensi Mikroorganisme
• Mikroorganisme patogen memiliki faktor virulensi
yang dapat meningkatkan patogenisitasnya.

• Virulensi menggambarkan kemampuan untuk


menimbulkan penyakit.

• Proses untuk menghilangkan sifat virulensinya


disebut Atenuasi

• M.o yang telah diatenuasikan sering kali digunakan


sebagai vaksin.
• Virulensi m.o (potensi toksin m.o) sering
diekspresikan sebagai LD50 (Lethal dose 50) =
dosis letal untuk 50% inang, dimana jumlah
m.o pada suatu dosis dapat membunuh 50%
hewan uji yang diinokulasi.

• Dosis yang diperlukan untuk menginfeksi 50%


hewan uji disebut ID50 (Infectious dose 50)
• M.o patogen memperoleh akses memasuki
tubuh inang melalui perlekatan pada
permukaan mukosa inang.

• Perlekatan ini terjadi antara molekul


permukaan patogen yang disebut adhesin
atau ligan yang terikat secara spesifik pada
permukaan reseptor pada sel inang.
• Bahan glikokaliks yang membentuk kapsul
bakteri merupakan bahan yang meningkatkan
virulensi bakteri.

• Virulensi m.o juga disebebakan oleh produksi


enzim ekstraseluler (eksoenzim)

• Beberapa contoh enzim :


– Leukosidin
– Hemolisin
– Koagulase
– Enzim kinase
– kolagenase
Toksin
• Virulensi m.o patogen juga ditentukan oleh produksi
toksin.

• Kemampuan m.o menghasilkan toksin disebut


toksigenisitas.

• Toksemia = adanya toksin dalam darah

• Tipe toksin :
– Eksotoksin : toksin protein
– Endotoksin : toksin lipopolisakarida
EKSOTOKSIN
• M.o patogen yang tidak memiliki kemampuan
menginvasi sel inang menghasilkan eksotoksin

• Penghasil : bakteri gram positif

• Sifat :
– Tidak tahan panas
– Bersifat antigenik yang menginduksi pembentukan
antibodi
ENDOTOKSIN
• Pengasil : bakteri gram negatif patogen
maupun non patogen

• Sifat :
– Tahan panas
– Terdiri dari lipopolisakarida (LPS) yang menyusun
membran luar bakteri gram negatif
– Bersifat pirogen
Toksin yang dihasilkan fungi :

• Beberapa fungi menghasilkan sitotoksin

• Mikotoksin : penyebab keracunan makanan

• Aflatoksin : merupakan toksin karsinogenik yang


dihasilkan oleh Aspergillus yang tumbuh pada
kacang-kacangan dan padi-padian

• Aflatoksin terikat pada DNA dan mencegah


transkripsi informasi genetik.
RESISTENSI MIKROORGANISME

• Resistensi m.o dibedakan menjadi :


 Resistensi bawaan (primer) : sifat alami m.o
 Resistensi dapatan (sekunder) : akibat kontak
dengan agen antimikroba dalam waktu yang
cukup lama dengan frekuensi yang tinggi,
memungkinkan terjadi mutasi m.o
 Resistensi episomal : disebabkan faktor genetik
di luar kromosom
• Resistensi silang (cross resistence) pada m.o,
dimana m.o yang resisten terhadap suatu AB
juga diketahui memiliki resistensi terhadap
semua derivat AB tersebut.

Anda mungkin juga menyukai