Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pelayanan
Kebidanan Profesional
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi
melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kebidanan,
manajemen berhubungan dengan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengaturan staf (staffing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controlling) aktivitas-aktivitas upaya kebidanan atau devisi
departemen kebidanan dan dari sub unit departemen. Sedangkan manajemen
kebidanan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan kebidanan melalui
staf kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan dan rasa aman, kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam
kepemimpinan dan manajemen kebidanan. Sebenarnya, mungkin komunikasi
merupakan konsep yang paling penting dalam hidup. Komunikasi terjadi
dalam setiap tahap proses manajemen, semua dilakukan oleh pimpinan yang
akan melibatkan komunikasi yang baik dengan bawahan, atasan, maupun
dengan rekan yang sejajar posisinya. Komunikasi tidak terbatas pada kata-
kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman,
anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat,
sikap dan perasaan yang sama.
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer
keperawatan dan sebagai bagian yang selalu ada dalam proses manajemen
keperawatan bergantung pada posisi manajer dalam struktur organisasi.
Berdasarkan hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa lebih dari 80% waktu
digunakan manajer untuk berkomunikasi, 16% untuk membaca, dan 9%
untuk menulis. Pengembangan keterampilan dalam komunikasi merupakan
kiat sukses bagi seorang manajer keperawatan. Mengingat banyaknya waktu
yang digunakan oleh manajer untuk berkomunikasi (mendengar dan
berbicara), sehingga jelas bahwa manajer harus mempunyai keterampilan
komunikasi interpersonal yang baik. Manajer harus berkomunikasi dengan
staf, pasien, dan atasan setiap hari. Praktik keperawatan adalah praktik yang
1
berorientasi pada kelompok/hubungan interpersonal dalam mencapai suatu
tujuan organisasi. Oleh sebab itu, untuk menciptakan komitmen dan rasa
kebersamaan, perlu ditunjang keterampilan manajer dalam berkomunikasi.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Komunikasi Yang Bisa Dilakukan Manager
Proses Komunikasi Tappen (1995) mendefinisikan bahwa komunikasi
adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan, pendapat, dan pemberian nasihat
yang terjadi antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama. Komunikasi
juga merupakan suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu
pesan dengan cara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan
menerima maksud dan tujuan pemberi pesan.
Komunikasi adalah sesuatu yang kompleks, sehingga banyak model yang
digunakan dalam menjelaskan bagaimana cara organisasi dan orang
berkomunikasi. Dasar model umum proses komunikasi terlihat pada Figur 1.1
yang menunjukkan bahwa dalam setiap komunikasi pasti ada pengirim pesan
dan penerima pesan. Pesan tersebut dapat berupa verbal, tertulis, maupun
nonverbal. Proses ini juga melibatkan suatu lingkungan internal dan
eksternal, di mana komunikasi dilaksanakan. Lingkungan internal meliputi:
nilai-nilai, kepercayaan, temperamen, dan tingkat stres pengirim pesan dan
penerima pesan, sedangkan faktor eksternal meliputi: keadaan cuaca, suhu,
faktor kekuasaan, dan waktu. Kedua belah pihak (pengirim dan penerima
pesan) harus peka terhadap faktor internal dan ekternal, seperti persepsi dari
komunikasi yang ditentukan oleh lingkungan eksternal yang ada.
A. Prinsip Komunikasi Manajer Keperawatan
Walaupun komunikasi dalam suatu organisasi sangat kompleks, manajer
harus dapat melaksanakan komunikasi melalui beberapa tahap berikut:
1. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman
tentang siapa yang akan terkena dampak dari pengambilan keputusan
yang telah dibuat. Jaringan komunikasi formal dan informal perlu
dibangun antara manajer dan staf.
2. Komunikasi bukan hanya sebagai perantara, akan tetapi sebagai
bagian proses yang tak terpisahkan dalam kebijaksanaan organisasi.
Jika ada pihak lain yang akan terkena dampak akibat komunikasi,
manajer harus berkonsultasi tentang isi komunikasi dan meminta
3
umpan balik dari orang yang kompeten sebelum melakukan suatu
perubahan atau tindakan.
3. Komunikasi harus jelas, sederhana, dan tepat. Nursalam (2008)
menekankan bahwa prinsip komunikasi seorang perawat profesional
adalah CARE: Complete, Acurate, Rapid, dan English.
4. Ciri khas perawat profesional di masa depan dalam memberikan
pelayanan keperawatan adalah dapat berkomunikasi secara lengkap,
adekuat, dan cepat. Artinya, setiap melakukan komunikasi (lisan
maupun tulis) dengan teman sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
harus memenuhi ketiga unsur di atas dengan didukung suatu fakta
yang memadai. Profil perawat masa depan yang lain adalah mampu
berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa Inggris. Hal ini
dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya persaingan pasar
bebas pada abad ini.
5. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasi dapat
diterima secara akurat. Salah satu cara untuk melakukannya adalah
meminta penerima pesan untuk mengulangi pesan atau instruksi
yang disampaikan.
6. Menjadi pendengar yang baik adalah komponen yang penting bagi
manajer. Hal yang perlu dilakukan adalah menerima semua
informasi yang disampaikan orang lain, dan menunjukkan rasa
menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.
B. Model Komunikasi
1. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah bagian yang penting dalam organisasi.
Dalam mencapai setiap kebutuhan individu/staf, setiap organisasi
telah mengembangkan metode penulisan dalam mengomunikasikan
pelaksanaan pengelolaan, misalnya publikasi perusahaan, surat
menyurat ke staf, pembayaran, dan jurnal. Manajer harus terlibat
dalam komunikasi tertulis, khususnya kepada stafnya. Komunikasi
tertulis dan memo dalam suatu organisasi meliputi:
4
a) mengetahui apa yang ingin disampaikan sebelum memulai
menulis
b) menulis nama orang dalam tulisan Anda dan perlu
dipertimbangkan dampaknya
c) gunakan kata aktif, di mana akan mempunyai pengaruh yang
baik
d) tulis kata yang sederhana, familiar, spesifik, dan nyata, karena
akan lebih mudah dipahami dan memungkinkan untuk dibaca
orang lain
e) gunakan seminimal mungkin kata-kata yang tidak penting dan
temukan cara yang baik untuk menggambarkan inti tulisan
sehingga orang lain mudah mengerti
f) tulis kalimat di bawah 20 kata, dan masukan satu ide setiap
kalimat, tuliskan kalimat yang penting dan menjadi topik
utama
g) berikan pembaca petunjuk, konsistensi penggunaan istilah dan
pesan
h) atur isi tulisan secara sistematis
i) gunakan paragraf untuk mempermudah pembaca; untuk memo
antara 8–10 baris, dan untuk surat tidak lebih dari enam baris
setiap paragraph
j) komunikasi dilakukan secara jelas dan fokus.
2. Komunikasi Secara Langsung
Manajer selalu mengadakan komunikasi verbal kepada atasan
dan bawahan baik secara formal maupun informal. Mereka juga
melakukan komunikasi secara verbal pada pertemuan formal, baik
kepada individu dalam kelompok dan presentasi secara formal.
Tujuan komunikasi verbal adalah assertiveness. Perilaku asertif
adalah suatu cara komunikasi yang memberikan kesempatan
individu untuk mengekspresikan perasaannya secara langsung, jujur,
dan dengan cara yang sesuai tanpa menyinggung perasaan orang lain
yang diajak berkomunikasi. Hal yang harus dihindari pada
5
komunikasi secara asertif adalah pasif dan agresif, khususnya agresif
yang tidak langsung. Komunikasi pasif terjadi jika individu tidak
tertarik terhadap topik atau karena enggan berkomunikasi,
sedangkan komunikasi agresif terjadi jika individu merasa superior
terhadap topik yang dibicarakan.
3. Komunikasi Non verbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi dengan
menggunakan ekspresi wajah gerakan tubuh, dan sikap tubuh (body
language). Menurut Arnold dan Boggs (1989) komunikasi nonverbal
lebih mengandung arti yang signifikan dibandingkan komunikasi
verbal karena mengandung komponen emosi terhadap pesan yang
diterima atau disampaikan. Tetapi, akan menjadi sesuatu yang
membahayakan jika komunikasi nonverbal disalahartikan tanpa
adanya penjelasan secara verbal. Manajer yang efektif akan
melakukan komunikasi verbal dan nonverbal, supaya individu
(atasan atau bawahan) dapat menerima pesan secara jelas. Di bawah
ini adalah komponen utama komunikasi nonverbal yang dapat terjadi
tanpa atau dengan komunikasi verbal:
a) lingkungan, yaitu tempat di mana komunikasi dilaksanakan
merupakan bagian penting pada proses komunikasi
b) penampilan, misalnya pakaian, kosmetik, dan sesuatu yang
menarik, merupakan bagian dari komunikasi verbal yang perlu
diidentifikasi
c) kontak mata memberikan makna terhadap kesediaan seseorang
untuk berkomunikasi
d) postur tubuh dan gesture: bobot suatu pesan bisa ditunjukkan
dengan orang yang menudingkan telunjuknya, berdiri, atau
duduk
e) ekspresi wajah: komunikasi yang efektif memerlukan respons
wajah yang setuju terhadap pesan yang disampaikan
f) suara: intonasi, volume, dan refleksi—cara tersebut menandakan
bahwa pesan dapat ditransfer dengan baik.
6
4. Komunikasi Via Telepon
Pada era global ini, komunikasi manajer bergantung pada
telepon. Dengan kemudahan sarana komunikasi tersebut,
memungkinkan manajer untuk merespons setiap perkembangan dan
masalah dalam organisasi. Oleh karena itu, untuk menjaga citra
organisasi, manajer dan semua staf harus belajar dan sopan serta
menghargai setiap menjawab telepon. Jika orang lain harus
menunggu untuk berbicara, maka waktu yang diperlukan harus
singkat untuk menghindari kesan yang negatif.
7
komunikasi manajemen. Strategi komunikasi adalah kemampuan
untuk mengatur suatu cara terbaik agar apapun yang menjadi tujuan
seseorang dapat tercapau. Kemampuan ini merupakan kemampuan
untuk memilih pola pembicaraan terbaik agar maksud dan tujuan
pembcaraan tercapai, dengan cara menyusun struktur kerangka
pembicaraan dalam pikiran sebelum pembicaraan berlangsung, dan
dengan menggunakan bahasa dan pemilihan kata yang tepat.
8
tantangan dari implementasi adalah menstimulasi tenaga medis
perusahaan untuk bekerja dengan rasa bangga dan antusias dalam
mencapai tujuan yang sudah di buat.
3. Evaluasi Strategi (strategi evaluation)
Evaluasi strategi sangat penting untuk kelangsungan organisasi.
Evaluasi strategi memiliki tiga aktivitas dasar yaitu memeriksa dasar
strategi perusahaan, membandingkan hasil yang diharapkan dengan
hasil aktual, dan mengambil tindakan koreksi untuk memastikan
kinerja sesuai rencana. Tahap ini perlu dilakukan guna mencari
kekurangan yang harus diperbaiki dan kelebihan yang harus
dipertahankan untuk jangka panjang perusahaan.
9
dikumpulkan, dikategorisasi, dianalisis sedemikian rupa, sehingga
dapat dijadikan informasi utama bagi pembuat keputusan.
10
credibility). Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi
jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta
dengannya atau komunikan merasa ada kesamaan antara komunikator,
sehingga komunikan bersedia taat pada pesan yang dilancarkan oleh
komunikator. Selanjutnya kredibilitas sumber atau kepercayaan
komunikan pada komunikator, seorang komunikator harus bersifat
empatik dalam menghadapi komunikannya
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan tinjauan teori yang telah dijelaskan diatas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa salah satu unsure yang penting dalam aktivitas manajemen
kebidanan adalah komunikasi. Komunikasi adalah suatu seni untuk dapat
menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yag mudah sehingga
orang lain dapat mengerti dan menerima. Dalam manajer keperawatan,
komunikasi harus diperhatikan sesuai dengan konsepnya (komponen, proses,
prinsip dan model) agar mendapatkan komunikasi yang efektif tanpa adanya
hambatan.
3.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang ada maka penyusun dapat memberikan saran
yang kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri yaitu agar
lebih memahami mengenai konsep manajemen dan kepemimpinan kebidanan
terkhususnya pada makalah ini yaitu mengenai komunikasi, demi mewujudkan
kualitas pelayanan yang baik dengan komunikasi yang baik dalam
pengaplikasiannya di bidang kebidanan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Alo Liliweri. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana
Preanda Media Group.
Fred R David terj. Novita Puspasari dan Liza Nurbani P. 2016. Manajemen
Strategik: Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing-Konsep (Edisi 15). Jakarta:
Salemba Empat
Alo Liliweri. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
13