IBU DANIA RELINA SITOMPUL, M.KEP Commented [a1]: Mohon maaf nama dosen pengampunya mana
? seharusnya disini nama dosen pengampu bukan coordinator
Saya yang ngajar teori
Ibu dania nanti pas praktek
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Komunikasi dalam Keperawatan II tepat pada waktu-Nya.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................... 6
F. Helping Relationship.................................................................................... 9
BAB IV ................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................. 16
A. Kesimpulan ............................................................................................. 16
B. Saran ....................................................................................................... 17
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
LANDASAN TEORI
1. Kejujuran / trustworthy
2. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
3. Bersikap positif
4. Empati, bukan simpati
5. Melihat permasalahan dari kacamat klien
6. Menerima klien apa adanya
7. Sensitif terhadap perasaan klien
8. Tidak terpengaru oleh masa lalu.
F. Helping Relationship
Helping relationship adalah hubungan yang terjadi antara dua atau lebih
individu maupun kelompok yang saling memberikan dan menerima bantuan
atau dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasar sepanjang kehidupan.
Perawat adalah sebagai helper yang berperan membantu klien untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia klien.
1. Fase prainteraksi
Fase prainteraksi mirip dengan tahap perencanaan sebelum melakukan
wawancara. Biasanya, perawat memiliki informasi tentang klien
sebelum melakukan wawancara.
2. Fase Perkenalan
Fase perkenalan disebut juga fase orientasi atau fase prabantuan,
sangat penting karena mengatur sifat keseluruhan hubungan. Tiga
tahap yang terdapat dalam fase perkenalan adalah membuka hubungan,
mengklarifikasi masalah, membuat serta memfokuskan kontrak.
3. Fase kerja
Fase kerja memiliki dua tujuan utama: mengali dan memahami pikiran
dan perasaan serta memfasilitasi dan mengambil tindakan.
4. Fase Terminasi
Fase terminasi dalam hubungan ini biasanya berjalan sulit diliputi
kebimbangan. Akan tetapi jika fase sebelumnya berjalan secara efektif,
klien umumnya memiliki pandangan yang positif serta merasa mampu
untuk mengatasi masalah secara, mandiri.
STUDI KASUS
Analisis Kasus
Pada kasus Ny. S ini, beliau baru saja melakukan mastektomi karena
sebuah alasan medis. Pasca operasi, Ny. S belum terbiasa dengan keadaan yang
ada pada dirinya, apalagi beliau adalah seorang wanita. Kemungkinan untuk
terjadinya depresi atau sejenisnya dapat terjadi. Selain itu, perbedaan jenis
kelamin antara klien dan perawat ternyata dapat menimbulkan hambatan
tersendiri. Ny. S mungkin malu jika dirawat oleh perawat A, ditambah lagi
masalah kesehatan yang dialamainya adalah hal yang cukup krusial bagi seorang
wanita. Kecanggungan, rasa malu, rasa tertekan dan masih belum percaya dengan
keadaan yang terjadi membuat Ny. S akhirnya resisten dan cenderung transferens
terhadap perawat A. Hal ini ditunjukkan dengan sikap penolakannya terhadap
kehadiran perawat A. Ny. S juga menunjukkan sikap ketidaksukaannya pada
perawat A dengan diam dan memalingkan muka jika bertemu dengan perawat
tersebut. Hal itu mungkin terjadi sebagai bentuk ekspresi dari rasa
ketidaksukaannya, rasa malu, dan tertekan. Dalam kasus tersebut terdapat
beberapa hal yang menyebabkan kendala dalam berkomunikasi antara perawat
dengan klien, yaitu:
1. Resisten adalah upaya klien untuk tetap tidak menyadari aspek penyebab
kegelisahan yang dialaminya. Dalam hal ini, perubahan akan persepsi sangat
diperlukan klien. Namun, klien tetap berusaha menjauh dari perawat
dikarenakan perawat di anggap memberikan tindakan yang tidak bermanfaat
(menurut klien) dan membuat malu klien.
2. Transferens adalah respon tidak sadar dimana klien mengalami perasaan dan
sikap terhadap perawat yang pada dasarnya terkait dengan tokoh dalam
kehidupannya di masa lalu. Sifat yang paling menonjol adalah ketidaktepatan
respon klien dalam intensitas dan penggunaan mekanisme pertahanan yang
maladaptif. Klien merasa tindakan yang petugas kesehatan dalam menangani
penyakitnya dulu tidak berdampak baik, sehingga klien harus masektomi.
3. Kesenjangan Antara Perawat dan Klien
Kesenjangan yang dimaksud di sini adalah berbagai perbedaan yang ada
antara diri perawat dengan klien yang dapat mengganggu berjalannya proses
komunikasi. Hal ini tentu berpengaruh besar dikarenakan masalah yang
dialami oleh klien sangat krusial untuk wanita. Sehingga ketika perawat
tersebut memiliki perbedaan dalam hal jenis kelamin dan usia, hal itu juga
berdampak dalam persepsi klien terhadap tindakan yang dilakukan oleh
perawat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Helping relationship adalah hubungan yang terjadi antara dua atau lebih
individu maupun kelompok yang saling memberikan dan menerima bantuan
atau dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasar sepanjang kehidupan.
Perawat adalah sebagai helper yang berperan membantu klien untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia klien.
Mohr. (2003).
Nasir, A., Muhith , A., Sajidin, M., & Mubarak, W. I. (2009). Komunikasi dalam
Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Northhouse. (1998).
Sarfika, R., Maisa, E. A., & Freska, W. (2018). BUKU AJAR KEPERAWATAN
DASAR 2 KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KEPERAWATAN.
Dipetik Agustus 27, 2019, dari
http://repo.unand.ac.id/18537/1/buku%20rika.pdf