BENCANA
(untuk memenuhi salah satu tugas komunikasi keperawatan)
Disusun Oleh :
1. Fahri prasetya
2. Nyimas ayu singgih
3. Siti Jaetun
4. Vina Handika Pratiwi
5. Saeful Basriedi
6. Rima Fatimah Zahra
7. Restu Fauziyah Rahayu
8. Asep Hendra Permana
9. Yenti Mulyanti
10. Andri Irawan
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BUDI LUHUR CIMAHI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya
yang berlimpah kami telah mampu menyelesaikan makalah ini dengan judul “
komunikasi terapeutik pada pasien keadaan bencana “ untuk memenuhi tugas
makalah mata kuliah komunikasi keperawatan.
Alhamdulillah kami telah menyelesaikan makalah komunikasi
keperawatan, makalah ini ditulis dan diperoleh dari beberapa sumber, tidak lupa
kami ucapkan terimaksih kepada dosen pembimbing mata kuliah komunikasi
keperawatan atas bimbingan, sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua dalam memahami peran perawat dalam komunikasi terapeutik pada
pasien keadaan bencana.
kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Maka, kami mengharapkan adanya masukan, pendapat, kritik maupun saran dari
pembimbing,.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
A. KONSEP PENYAKIT MENULAR SEKSUAL................................................4
BAB III........................................................................................................................13
RENCANA KEGIATAN............................................................................................13
A. Tema.................................................................................................................13
B. Kegiatan Pembelajaran.....................................................................................13
BAB IV........................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................15
A. Kesimpulan.......................................................................................................15
B. Saran.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mungkin lepas dari
berkomunikasi. Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus
dan berarti dalam hubungan antar manusia. Salah satu kajian ilmu
komunikasi adalah komunikasi kesehatan yang merupakan hubungan
timbal balik antara tingkah laku manusia masa lalu dan masa sekarang
dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan
perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut atau
partisipasi profesional dalam program-program yang bertujuan
memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih besar
tentang hubungan timbal balik melalui perubahan tingkah laku sehat
ke arah yang diyakini akan meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
Komunikasi merupkan aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang
perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien.
Komunikasi yang diterapkan perawat kepada pasien merupkan
komunikasi terapeutikyang mempunyai tujuan untuk kesembuhan
pasien.
Seorang perawat penting sekali untuk menguasai kemampuan
komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik jika dikuasai dengan
baik oleh seorang perawat, maka ia akan lebih mudah menjalin
hubungan saling percaya dengan pasien. Tak hanya hal itu saja,
dengan kemampuan komunikasi terapeutik yang baik maka perawat
dapat mengatasi masalah legal, memberikan kepuasan profesional
dalam pelayanan keperawatan, dan meningkatkan citra perawat.
Komunikasi yang baik dari seorang perawat, khususnya
komunikasi terapeutik, dapat memberikan kepercayaan diri pasien.
Dalam hal ini ditekankan bahwa seorang perawat harus mampu
berbicara banyak serta bisa menunjukkan kesan low profile pada
pasiennya. Dalam tulisan ini, kami membahas mengenai komunikasi
terapeutik yang meliputi teknik komunikasi terpeutik dan hubungan
terapeutik pada keadaan bencan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi terapeutik ?
2. Bagaimana prinsip komunikasi terapeutik ?
3. Apa saja komponen komunikasi terapeutik ?
4. Bagaimana tindakan atau sikap yang dilakukan ketika
menunjukkan kehadiran secara fisik ?
5. Apa saja hambatan dalam komunikasi terapeutik ?
6. Apa saja tahapan komunikasi terapeutik ?
7. Apa teknik komunikasi terapeutik ?
8. Bagaimana hubungan komunikasi terapeutik pada keadaan
bencana ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian komunikasi terapeutik.
2. Mengetahui prinsip komunikasi terapeutik.
3. Mengetahui komponen komunikasi terapeutik.
4. Mengetahui tindakan atau sikap yang dilakukan ketika
menunjukkan kehadiran secara fisik.
5. Mengetahui hambatan dalam komunikasi terapeutik.
6. Mengetahui tahapan komunikasi terapeutik.
7. Mengetahui teknik komunikasi terapeutik.
8. Mengetahui hubungan komunikasi terapeutik pada keadaan
bencana.
D. Manfaat
1. Perawat dapat menjelaskan dan mengimplementasikan teknik
teknik dalam melakukan komunikasi terapeutik
2. Dapat mengetahui hubungan komunikasi terpeutik pada keadaan
bencana
BAB II
PEMBAHASAN
Tahap terminasi
1. Tahap terakhir
2. Klien ada yang menghindar ada yang tidak
3. Rencanakan dari awal
4. Jangan mengakhiri relasi secara tiba-tiba
Tahap-tahap terminasi yaitu :
1. Terminasi sementara : akhir dari tiap pertemuan perawat-klien
2. Terminasi akhir :
- Terjadi ketika perawat telah menyelesaikan proses
keperawatan secara keseluruhan
- Melakukan evaluasi objektif
- Melakukan evaluasi subjektif
- Menyepakati tingkat lanjut terhadap interaksi yang telah
dilakukan
- Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya
Kesadaran diri
a. Akan membuat perawat dapat menerima perbedaan dan
keunikan klien
b. Perlu ditingkatkan agar penggunaan diri secara
terapeutik dapat lebih efektif
c. Jendela johari (johari window) adalah konsep
komunikasi yang diperkenalkan oleh joseph luth dan
harry ingram menggambarkan tingkat saling pengertian
antar orang yang berinteraksi mengenai perilaku, pikiran
dan perasaan
1. Terbuka-umum : diketahui oleh diri sendiri dan orang
lain
2. Buta-tidak sadar : hanya diketahui oleh orang lain
3. Tersembunyi-tersendiri : hanya diketahui oleh diri
sendiri
4. Tidak diketahui : tidak diketahui oleh siapapun
d. Tahap kerja
Merupakan tahap inti dari keseluruhan proses
komunikasi terapeutik Tujuan : tahap ini perawat dan klien
bekerja bersama-sama untuk mengatasi masalah yang
dihadapi klien
Tahap kerja hubungan perawat-klien biasanya
dibagi menjadi dua subfase : indentifikasi masalah dan
eksploitasi
Indentifikasi masalah pada tahap kerja
1. Menerapkan active listening
2. Membantu klien untuk mendefinisikan masalah
yang dihadapi
3. Bagaimana cara mengatasi masalahnya
4. Mengevaluasi cara atau alternatif pemecahan
masalah yang telah dipilih
Eksploitasi pada tahap kerja
1. Perawat memandu klien mengkaji perasaan dan
responnya
2. Mendorong perkembangan kesadaran diri
3. Dibangun rasa saling percaya antara perawat dan
klien
4. Menyimpulkan percakapannya dengan klien
Kendala dalam tahap kerja
1. Transferen : klien biasanya secara tidak sadar
memindahkan perasaannya terhadap individu
yang berartu dalam hidupnya kepada perawat
2. Kontertransferen : respon perawat dipengaruhi
kebutuhan dan konflik pribadi yang tidak disadari
Tahap terminasi
a. Tahap terakhir
b. Klien ada yang menghindar ada yang tidak
c. Rencanakan dari awal
d. Jangan mengakhiri relasi secara tiba-tiba
Tahap-tahap terminasi yaitu :
Terminasi sementara : akhir dari tiap pertemuan
perawat-klien
Terminasi akhir :
1. Terjadi ketika perawat telah menyelesaikan
proses keperawatan secara keseluruhan
2. Melakukan evaluasi objektif
3. Melakukan evaluasi subjektif
4. Menyepakati tingkat lanjut terhadap
interaksi yang telah dilakukan
5. Membuat kontrak untuk pertemuan
berikutnya
Fokus dari analisa diri perawat dalam komunikasi
terapeutik Analisa diri dalam komunikasi terapeutik : proses
stimulasi untuk menentukan keberhasilan setiap tindakan yang
dilakukan oleh perawat. Harus dilakukan setiap waktu karena erat
kaitannya dengan kesadaran diri perawat yang merupakan evaluasi
dari apa yang telah dilakukan perawat terhadap kliennya. Terbagi
dalam 6 aspek, yaitu :
1. Kesadaran diri
2. Klarifikasi nilai
3. Eksplorasi keadaan
4. Role model
5. Altruisme
6. Etik dan tanggung jawab
Kesadaran diri
a. Akan membuat perawat dapat menerima perbedaan dan
keunikan klien
b. Perlu ditingkatkan agar penggunaan diri secara terapeutik
dapat lebih efektif
c. Jendela johari (johari window) adalah konsep komunikasi
yang diperkenalkan oleh joseph luth dan harry ingram
menggambarkan tingkat saling pengertian antar orang yang
berinteraksi mengenai perilaku, pikiran dan perasaan
1) Terbuka-umum : diketahui oleh diri sendiri dan orang
lain
2) Buta-tidak sadar : hanya diketahui oleh orang lain
3) Tersembunyi-tersendiri : hanya diketahui oleh diri
sendiri
4) Tidak diketahui : tidak diketahui oleh siapapun
3 prinsip yang dapat diambil dari johari window, yaitu :
1. Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang lain
2. Jika kuadran 1 yang paling kecil, berarti komunikasinya buruk atau
kesadaran dirinya kurang (perilaku dan perasaan rendah)
3. Kuadran 1 paling besar pada individu yang mempunyai kesadaran
diri yang tinggi
PENUTUP
A. Simpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa ;
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34273/3/Chapter%20II.pdf
https://id.scribd.com/document/386993426/komunikasi-terapeutik-BENCANA