Anda di halaman 1dari 32

ANATOMI DAN

FISIOLOGI LAKTASI
ELLYANI ABADI, SKM
Mamalia:
makhluk menyusui, memproduksi susu untuk
makanan anaknya

Susu:
cairan dengan komposisi khas untuk menjamin
pertumbuhan optimal pada tiap spesies

Manusia:
memiliki kelenjar susu: sepasang payudara
Letak: dibawah kulit, tertanam dalam jaringan
penunjang dan lemak di atas otot dada depan.
Bentuk luar payudara

a
c
a : korpus mammae
b b : areola
c : papilla mammae

Perinasia - Th. 2005


Bentuk luar payudara
a. Korpus mammae:
stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh
darah, syaraf, getah bening
parenchym: kelenjar susu, terdiri dari
duktus, duktulus, lobus, lobulus, alveolus

b. Areola:
daerah yang hiperpigmentasi, di dalam
daerah ini saluran susu melebar (sinus
laktiferus)
Bermacam bentuk puting susu

c. Papilla mammae:
Normal Pendek muara pengeluaran
susu, terdiri dari
jaringan erektil, dan
ujung saraf sensoris.

Panjang Terbenam/Terbalik

Bentuk-bentuk Puting Susu


Anatomi kelenjar susu
ALVEOLUS
Alveolus:
unit terminal
Secretory Cell
1. sel asiner:
sekresi susu
Ductule
2. duktulus: sal.
terkecil
3. myoepitel:
Myoepithehial Cells otot polos
(form contractile unit)
Anatomi kelenjar susu
Sekelompok alveolus
Penampang Melintang Payudarabersatu  lobulus,
beberapa lobulus
bergabung  15-20
lobus
Alveolus
Duktus (saluran)
Sinus Laktiferus (penampungan)
Duktulus berkumpul
 duktus laktiferus
Puting Susu
Areola
 sinus laktiferus
 muara (papilla).
Pembentukan Payudara
1. Embryo: 18-19 minggu, calon duktus.
2. Pubertas:
premenses: estrogen dan growth hormon
maturasi dan percabangan duktus
setelah mens: estrogen dan progesteron
lobus, lobulus,duktulus, alveolus
3. Kehamilan: progesteron, prolaktin
plasenta maturasi alveolus, mulai sekresi
susu
Akhir kehamilan: progestron menurun
Pembentukan Payudara
4. Laktasi:
- hormon prolaktin: sekresi ASI
- hormon oksitosin : ekskresi ASI
5. Involusi:
penyapihan, tidak ada rangsangan prolaktin,
produksi susu berhenti

Apoptosis alveoli, diikuti dg pembentukan


kembali seperti sebelum hamil (remodelling )
• Menyusui adalah proses pemberian susu
kepada bayi atau anak kecil dengan air susu
ibu (ASI) dari payudara ibu

Perinasia - Th. 2005


Siklus laktasi:
a. Laktogenesis Stadium 1 (Kehamilan):
penambahan & pembesaran lobulus-
alveolus
b. Laktogenesis Stadium 2 (Akhir Kehamilan
sampai Persalinan 2-3 hari): sekresi ASI
c. Laktogenesis Stadium 3 (Galaktopoeisis):
mempertahankan sekresi ASI dari 4-9 hari,
dst
d. Involusi (berkurangnya kelenjar mamae):
mulai 40 hari setelah berhenti menyusui
Fisiologi Laktasi
- Laktasi: produksi dan pengeluaran ASI
- Calon ibu: siap secara psikologis dan
fisik.
- Bayi: cukup sehat untuk menyusu
- Produksi ASI disesuaikan dengan
kebutuhan bayi
- Volume ASI : 500 – 800 ml/hari.( 3000
ml/hr)
Perinasia - Th. 2005
Refleks penting
pada proses laktasi
1. Refleks Prolaktin: merangsang produksi ASI
Impuls saraf dari puting susu  hipotalamus
 hipofisis anterior  prolaktin  alveolus 
ASI

2. Refleks aliran (let down reflex): sekresi ASI


Impuls saraf puting susu  hipofisis posterior
 oksitosin  kontraksi otot polos  ASI
keluar
Perinasia - Th. 2005
Refleks penting pada proses laktasi
Anterior Posterior

Refleks prolaktin
PROLACTIN OXYTOXIN
dalam darah dalam darah
Nervus Nervus
Vagus Vagus
Refleks aliran

Alveolus Sel Myoepithel

(A) (B)
REFLEK REFLEK
PROLACTIN LET-DOWN
Refleks penting pada proses laktasi

Response
(drops of milk)
Breast receptor

Perinasia - Th. 2005


Reflex arc in the breastfeeding mother
Penghambat produksi ASI
1. “Feedback inhibitor “:
Suatu faktor lokal, bila saluran ASI penuh
mengirim impuls untuk mengurangi
produksi. Cara mengatasi: Saluran
dikosongkan secara teratur (ASI eksklusif
dan tanpa jadwal).
2. Stress/rasa sakit: inhibisi release
oksitosin. Sinus laktiferus penuh.
3. Penyapihan
Mekanisme mengisap pada bayi

1. Refleks menangkap ( rooting )


Sentuhan pada bibir, bayi membuka mulut
dan menangkap puting susu.
2. Refleks mengisap
Puting dalam mulut bayi: langit-langit/
palatum molle tersentuh, bayi mengisap.
Areola masuk, lidah menekan sinus
laktiferus ASI terperas keluar.
3. Refleks menelan
Mekanisme mengisap pada bayi

Mekanisme mengisap
dot dan areola:
berbeda,  bingung
puting.

Tidak benar bahwa


kurang mengeluarkan
tenaga
Mekanisme mengisap pada bayi
Menyusu:
lidah bayi “memerah” sinus laktiferus otot pipi,
lidah, langit-langit, rahang bawah semua aktif.

Dot:
- terutama otot bibir dan pipi keluarnya susu
tergantung kemiringan botol dan besarnya
lubang dot
- Tidak memerlukan hispan yang kuat tetapi
perlu menjaga agar tidak tersedak
Posisi Lidah saat menyusu

Posisi
Perinasia -Benar
Th. 2005
Posisi Lidah saat menyusu

Posisi
Perinasia - Salah
Th. 2005
Perinasia - Th. 2005
• 85% ibu berhasil menyusui sendiri
dengan baik.
• 97% berhasil dengan bantuan teknik
yang benar.
• Susui bayi sedini mungkin 
prolaktin  ASI
• Jangan berikan “prelacteal feed”
• ASI eksklusif dan tanpa jadwal.
Gizi seimbang untuk

IBU MENYUSUI
MAKRO
1.Energi = Meningkat 500-600 kal/hr selama 1 tahun
2.Protein = 17-20 grm/hr selama setahun 60-70 gram/hari
3.Lemak =25-30% dari total energi
4.KH = 60-70% dari total energi

MIKRO
1.Asam folat = cegah anemia megaloblastik
2.Asam askorbat = peningkatan absorbsi besi , volume ASI

Perinasia - Th. 2005


Perhitungan kebutuhan gizi
• Kebutuhan energi :
– Metode harrist benedict
– Penambahan kalori  + 500 kkal …. 6 bulan pertama
+ 550 kkal …. 6 bulan kedua
• Kebutuhan protein :
– 1 gr/kg BB/ hari
– Penambahan protein  + 17 gram
• Kebutuhan lemak :
– 25-30% dari total kebutuhan energi
PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN
IBU MENYUSUI
SYARAT
1.Susunan menu harus seimbang
2.Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari
3.Menghindari makanan yang banyak bumbu,
4.Terlalu panas/dingin,
5.Tidak menggunakan alkohol,
6.Guna kelancaran pencernaan ibu, dianjurkan banyak makan sayuran
berwarna misalnya hijau, kuning atau orange.
MAKANAN & MINUMAN PANTANGAN

1. Minuman yang mengandung alkohol (SYARAT BAYI, Bayi lemas, Produksi


ASI kurang
2. Makanan yang berasal dari laut Ikan-ikan laut yang besar seperti ikan hiu,
ikan tuna, ikan todak dan sejenisnya sebaiknya dikurangi, karena ikan besar
=mercury yang dapat disalurkan ke bayi melalui ASI.
3. Minuman yang mengandung kafein Minuman berkafein seperti kopi, soda,
(susah tidur, iritasi)
4. Makanan yang mengiritasi saluran pencernaan. Beberapa bahan makanan
seperti kubis, brokoli dan paprika
5. Buah-buahan yang mengandung sitrus seperti jeruk, lemon, dan sejenisnya
serta makanan yang pedas sebaiknya dikurangi karena makanan-makanan
tersebut dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan bayi.
6. Makanan yang menimbulkan alergi Produk olahan dengan bahan dasar susu,
kedelai, gandum, telur, kacang-kacangan, jagung seperti es krim, keju, yogurt
dan sejenisnyan sebaiknya dikurangi pada ibu yang menyusui
7. Makanan yang mengurangi produksi ASI Beberapa dedaunan seperti
pepermint, petersely, parsley
IMT

PENILAIAN STATUS GIZI

IBU MENYUSUI
Perinasia - Th. 2005

Anda mungkin juga menyukai