Anda di halaman 1dari 58

KONSEP

MANAJEMEN
LAKTASI

Oleh :
Dr Nur Elly SKp.M.Kes
Pengertian Laktasi & Manajemen
Laktasi (Breast Feeding)
 Laktasi : Keseluruhan proses menyusui mulai dari
ASI diproduksi sampai proses bayi mengisap &
menelan ASI
 Proses laktasi timbul setelah plasenta lepas.
Plasenta mgd hormon penghambat prolaktin
(Hormon plasenta) yg menghambat pembtkan ASI.
Setelah plasenta lepas, ASI pun mulai keluar.
 Manajemen Laktasi: Upaya-upaya yg dilakukan
untuk mewujudkan keberhasilan menyusui
2
MENYUSUI MASIH RENDAH …
Budaya yang mempengaruhi
BF
 Pemberian Colostrum tdk dibolehkan ortu/mertua
 Pemberian pralaktal sebelum usia 6 bulan
 Pemberian madu setelah lahir
 ASI saja dianggap tidak cukup  diberi air putih,
PASI
 Penggunaan botol feeding atau dot kosong
BAGAIMANA PROSES
MENYUSUI TERJADI
Bentuk luar payudara
a. Korpus mammae:
Korpus (badan) yaitu bagian yang membesar
stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, syaraf, getah
bening
parenchym: kelenjar susu, terdiri dari duktus, duktulus,
lobus, lobulus, alveolus

b. Areola:
Daerah lingkaran yg terdiri dari kulit yg longgar & mengalami
pigmentasi & masing payudara bergaris tengah kira - kira 2,5
cm, di dalam daerah ini saluran susu melebar (sinus
laktiferus)

6
 Papilla atau putting

yaitu bag yg terletak setinggi iga (costa) ke-4.


Papilla suatu tonjolan dgn panjang kira2
6mm.permukaan papilla berlubang2 berupa
ostium papillare kecil yg mrpkn muara ductus
lactifer yaitu muara pengeluaran susu, terdiri dari
jaringan erektil, dan ujung saraf sensoris
Bentuk luar payudara

a
c
a : korpus mammae
b b : areola
c : papilla mammae

8
Anatomi kelenjar susu
Sekelompok alveolus
Penampang Melintang Payudara bersatu  lobulus,
beberapa lobulus
bergabung  15-20
lobus
Alveolus
Duktus (saluran)
Duktulus berkumpul
Sinus Laktiferus (penampungan)
 duktus laktiferus
Puting Susu

Areola
 sinus laktiferus
 muara (papilla).

9
PERAN PAYUDARA

 Selama hamil sel alveoli payudara


memproduksi susu yang terjadi di payudara
 Dari alveoli air susu dihantarkan ke kelenjar
payudara dengan membuka puitng susu
waktu mulai menyusui
 Hormon prolaktin menyiapkan payudara
untuk mensekresi air susu selama kehamilan
HORMON YG M’PENGARUH LAKTASI

 Progesteron: Mempngrhi pertumbuhan dan ukuran alveoli


 Estrogen: Estrogen yg menurun stlh persalinan dan berbulan
– bulan selama proses laktasi, menstimulasi sistem saluran
ASI untuk membesar.
 Prolaktin: Memperbesar alveoli
 Oksitosin: Mengencangkan otot halus dlm rahim dan didalam
laktasi u. mengencangkan otot halus alveoli untuk memeras
ASI. Oksitosin berperan dlm proses turunnya ASI (Reflek Let-
down).
 Human Placental Lactogen (HPL): Berperan dlm pertumbhn
payudara, putting dan Areola sebelum melahirkan. Pada
bulan ke-5 dan 6 kehamilan HPL membuat payudara siap
memproduksi ASI.
PERAN OTAK
 Setelah bersalin, hormon estrogen dan
progesteron sangat rendah yang dipicu oleh
pelepasan hormon prolactin dari kel.pituitari
anterior
 Ketika bayi menyusu saraf dibagian dalam
payudara mengirim pesan ke otak yaitu ke
kelenjar pituitary untuk melepaskan hormon
 Hormon prolaktin memproduksi air susu dan
hormon oksitosin mengeluarkan air susu
 Prolaktin ini akan menghasilkan respon
menghisap pada bayi dan pengosongan
payudara sehingga ASI diproduksi lagi
 Oksitosin hormon esensial untuk
pengeluaran ASI. Ketika isapan putting
terjadi rangsangan ke kel pituitari posterior
di hipothalamus untuk melepaskan
hormon oksitosin
PRODUKSI ASI
 Prolaktin adalah hormon yang disekresi
oleh glandula pituitari.
 Prolaktin meningkat selama kehamilan
 Kerja hormon ini dihambat oleh plasenta
selama kehamilan. Dan aktif setelah
plasenta lepas dan kadar estrogen dan
progesteron turun.
 Mempunyai fungsi kontrasepsi kerena
menghambat ovulasi
 Kadar prolaktin paling tinggi pada malam
hari
PENGELUARAN ASI
 Bila bayi menyusui menimbulkan
rangsangan syaraf yang terdapat dalam
glandula pituitaria posterior sehingga
mengeluarkan oksitosin.
 Oksitosin menyebabkan sel mioepitel alveoli
berkontraksi dan mendorong ASI.
 Oksitosin juga dapat menghambat rasa sakit
pasca persalinan selama menyusui.
 Hormon ini bertanggung jawab dalam
refleks ejeksi (keluar) air susu atau let down
reflexs
 Sel mioepitel alveoli berespon thd oksitosin
melalui kontraksi dan pengiriman air susu
sepanjang duktus menuju putting
 2-3 kali reflek letdown terjadi setiap sesi
menyusui
 Refleks letdown juga terangsang dengan
mendengar tangisan bayi, suara bayi,
memikirkan bayi, bau bayi
Refleks penting proses laktasi
1. Refleks Prolaktin: merangsang produksi ASI

Impuls saraf dari puting susu  hipotalamus 


hipofisis anterior  prolaktin  alveolus  ASI

2. Refleks aliran (let down reflex): sekresi ASI

Impuls saraf puting susu  hipofisis posterior


 oksitosin  kontraksi otot polos  ASI
keluar
17
REFLEKS IBU MENYUSUI
Refleks penting pada proses laktasi
Anterior Posterior

Refleks prolaktin
PROLACTIN OXYTOXIN
dalam darah dalam darah
Nervus Nervus
Vagus Vagus
Refleks aliran

Alveolus Sel Myoepithel

(A) (B)
REFLEK REFLEK
PROLACTIN LET-DOWN
19
PERAN BAYI
 Bayi mengisap payudara dan
menggerakkan air susu supaya keluar
 Semakin banyak bayi akan semakin
banyak ASI keluar
 Isapan bayi akan merangsang
pengeluaran hormon untuk membantu
mengeluarkan ASI
Manfaat Pemberian ASI (bayi)
• Nutrien yg baik u bayi
• Mgdng zat protektif terutama thd.peny.
infeksi
• Mempunyai efek psikologis yg
menguntungkn (ikatan kasih saying)
• menyebabkan pertumbuhan yg baik
• Mengurangi kejadian penyakit sal.
Pencernaan & karies dentis
• Mengurangi kejadian maloklusi (rahang
yg tidak teratur)
• membantu pertumbuhan gigi,palatum
dan rahang gigi
• Bayi lebih tenang, lebih pintar
• Terhindar dari kegemukan
 ibu

• Mencegah perdarahan post partum


• Mempercepat proses involusi
• Asi eksklusif dpt menjarangkan
kehamilan (KB alami)
• Melindungi dr Ca mammae &
indung telur
• Menurunkan risiko anemia
• Rasa kasih sayang ibu
KONTRA INDIKASI MENYUSUI
 Ibu menjalani T cell Leukemia virus tipe 1/ menjalani
terapi kanker / diagnostik & teraupetik isotop
radioaktif
 Ibu TB aktif tdk dibawah pengobatan
 Ibu lesi herpes simpleks pd payudara
 Bayi galaktosemia
 Citomegalovirus (CMV)
 Ibu ketergantungan substansi spt kokain,
metahampetamin,marijuana, atau obat2 tertentu yg
berefek pd menyusui
Komposisi Gizi Pada ASI
a. Zat protektif
 Laktobasilus bifidus Kolostrum
 Laktoferin Ad. ASI yg keluar pd
 lisozim hari pertama stlh bayi
b. kolostrum lahir & warnanya
c. Lemak, KH, protein kekuningan, terus
berubah sampai hari
d. Garam & mineral
ke-3, banyak mgd
e. Vit A vitamin,protein,serta
gizi yg tinggi & zat
kekebalan tubuh.
Stadium Laktasi
 Kolostrum
Berwarna kekuningan,mempunyai kadar gizi yg tinggi,
sel darah putih & antibodi
IgA  melapisi usus bayi, m’cegah kuman & alergi makanan
 Air susu peralihan
Mulai berwarna putih bening dengan susunan yg disesuaikan kbthn bayi
disekresi hari ke-4 s/d hari ke 10
Kadar protein rendah, karbohidrat & lemak tinggi
 Air susu matur
Pengeluaran ASI penuh sesuai dgn perkembangan

disekresi mulai hari ke-10, komposisi relatif konstant


Upaya Memperbanyak ASI

a. Percaya diri : Ibu mampu merawat


bayinya
b. Kehadiran bayi
c. Makanan ibu yg cukup gizi : Gizi
seimbang, terutama sebelum dan setelah
menyusui.
d. Susui sesering mungkin : Terus
disusukan >> Produksi ASI meningkat
e. Berfikir dengan penuh kasih sayang
pada bayi
MENYUSUI

 NALURI (INSTING)
 NIAT KUAT
 KEYAKINAN
 KOMITMEN
 MOTIVASI /SEMANGAT
 KESABARAN
 KEIKHLASAN
FREKUENSI MENYUSUI

 Bayi membutuhkan menyusu : 8-12 kali


dalam 24 jam atau sesuka bayi (jika lebih
dari frekuensi tersebut)
 Selama 24-48 jam setelah lahir banyak bayi
yang tidak bangun untuk menyusu
 Ibu harus membangunkan bayi untuk
menyusui minimal setiap3 jam sekali pada
bbrp minggu pertama kehidupan bayi
LAMANYA MENYUSUI

 Durasi menyusui bervariasi sejak waktu


ASI dimasukkan hingga bayi berhenti
 Bbrp bayi menyusui sempurna setiap kali
menyusui 5-10 menit dan bahkan 45
menit atau lebih
 Rata-rata waktu menyusui : 20-30 menit
atau tepatnya 15 menit per payudara
Pengaruh Waktu pada Komposisi
ASI
 Asi yg pertamakali dihisap
bayi (menit pertama),
dibanding dg menit
terakhir adl berbeda
 ASI menit pertama lebih
cepat encer kmd akan
lebih kental
 ASI pd menit terakhir
mengandung lemak 4-5
kali dan protein 1,5 kali
lebih banyak dibanding
ASI menit2 pertama
Mekanisme mengisap pada bayi

1. Refleks menangkap ( rooting )


Sentuhan pada bibir, bayi membuka mulut
dan menangkap puting susu.
2. Refleks mengisap
Puting dalam mulut bayi: langit-langit/
palatum molle tersentuh, bayi mengisap.
Areola masuk, lidah menekan sinus
laktiferus ASI terperas keluar.
3. Refleks menelan

31
Posisi Lidah saat menyusu

Posisi Benar
32
Posisi Lidah saat menyusu

Posisi Salah
33
Dukungan Nakes dalam pemberian
ASI
Peranan awal nakes dalam
mendukung pemberian ASI :
 Yakinkan bahwa bayi memperoleh
makanan yang mencukupi dari
payudara ibunya
 Bantulah ibu sedemikian rupa
sehingga ia mampu menyusui
bayinya sendiri
34
Dukungan Nakes
• Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah
dilahirkan selama beberapa jam pertama
• Ajarkan cara merawat payudara yang sehat
pada ibu untuyk mencegah masalah umum
yang timbul
• Bantulan ibu pada waktu pertama kali
memberi ASI
• Bayi harus ditempatkan dekat ibunya di
kamar yang sama (rawat gabung—rooming
in )
• Memberikan ASI pada bayi SESERING
MUNGKIN
• HANYA berikan kolostrom dan ASI saja
• Hindari susu botol dan “dot empeng” 35
TANDA BAYI INGIN MENYUSU

• Menangis
• Tangan dimasukkan ke mulut
• Suara-suara kecil
• Merengek-rengek gelisah
• Bibir dijilat-jilat/kecup
• Mencari payudara ibu
Tanda bayi cukup ASI
Urine warna kuning pucat, jernih,
Sering BAK : pd 3-5 hr pertama 4-8 x dg 3 kali
BAB, pd 5-7 hari pertama: 6 x/> dg BAB : 3-4 x, stlh
6 mg lahir : 8-12 x/hr dg BAB sedikitnya 1-2 x/hr
Berat lahir telah kembali stlh bayi berumur 2mg
Tiap menyusui, bayi menyusu dg rakus, terdengar
suara menelan, kemudian melemah dan tertidur
Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui
dibanding sebelumnya
Kurva pertumbuhan / berat badan dalam KMS
sesuai dengan seharusnya
37
ASI EKSKLUSIF
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol sampai enam
bulan
– Menurunkan risiko kematian karena infeksi
saluran napas akut dan diare
– Menyusui parsial atau tidak menyusui, risiko
kematian:
•> 2.3 secara keseluruhan
•> 2.4 karena infeksi saluran napas akut
•> 3.94 karena diare
Perlekatan adalah kunci keberhasilan
menyusui
POSISI MENYUSUI
Foot Ball Position (biasanya untuk ibu
pasca SC dan bayi kembar)
Cradel position (paling banyak digunakan
pada ibu baru bersalin, mudah digunakan)
Cross the lap position
Side lying position (ditempat tidur sambil
berbaring istirahat)
Latch on position
Cara menyusui yang benar posisi
menyusui

craddle Cross craddle australian


berbaring

football

Pegangan -C
Cara menyusui yg benar
a. ASI dikeluarkan sedikit,
oleskan pd putting & areola
b. Bayi diletakkan pd perut ibu
c. Payudara dipegang dg ibu
jari diatas & jari lain
menopang di bawah
d. Bayi diberi rangsangan
( rooting reflex)
a. Kepala bayi didekatkan
payudara & putting, areola
dimasukkan kemulut bayi
lanjutan

Dagu menempel
payudara ibu
Mulut terbuka lebar
Bibir bawah terputar
kebawah
Sebagian besar
areola masuk kemulut
bayi
Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk
beberapa saat dengan syarat, bila disimpan :
Di udara terbuka/ bebas 6-8 jam
Di lemari es (4°C) 24 jam
Di lemari pendingin/beku(-18°C) 6 bulan

45
MASALAH MENYUSUI
SEGERA SETELAH LAHIR ASI
BELUM KELUAR
BAYI MASIH BANYAK TIDUR
BAYI REWEL  BUKAN KARENA
LAPAR SAJA
BAYI BISA 2-3 HARI BISA BERTAHAN
TANPA MAKANAN APAPUN
MASALAH DALAM MENYUSUI

MASALAH
Payudara
PAYUDAR Bengkak
A Putting Susu
• Puting Lecet
terbenam Payudara
Bengkak dan
• Puting datar bernanah
Puting susu datar atau terbenam
Dapat dikeluarkan dg cara :
-Susui bayi secepatnya setelah lahir
-Susui bayi sesering mungkin (2 – 2 ½ jam), ini
akan menghindarkan payudara terisi penuh
dan memudahkan bayi untuk menyusu
-Massage payudara & keluarkan ASI scr
manual sblm menyusui dpt membantu bila tdpt
bendungan payudara dan puting susu tertarik
kedalam
-Pompa ASI yg efektif dapat dipakai untuk
mengeluarkan puting susu waktu menyusui

48
49
Puting Susu Nyeri
umumnya terjadi pd awal – awal menyusui.
Perasaan sakit akan hilang setelah ASI keluar
Cara menangani :
-Pastikan posisi menyusui sudah benar
-Mulai menyusui pd puting yg tidak sakit
-Segera setelah minum , keluarkan sedikit ASI,
oleskan di puting susu & biarkan payudara
terbuka utk bbrp waktu sampai puting susu
kering
-Jangan membersihkan puting susu dg sabun
Hindarkan puting susu menjadi lembab

50
Puting Susu Lecet
Dpt disebabkan oleh posisi menyusui yg salah, atau oleh
Thrush (Candidates) / Dermatitis
Cara Menangani :
-Cari penyebab (posisi menyusui salah, Candidiasis atau
dermatitis)
-Obati penyebab terutama perhatikan posisi menyusui
-Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui pd
payudara yg sakit u. sementara memberikan
kesempatan lukanya sembuh
-Keluarkan ASI dari payudara yg sakit dg tangan (jangan
dg pompa) u/ tetap mempertahankan kelancaran
pembentukan ASI
-Berikan ASI perah dg sendok/ gelas Jangan dg Dot
-Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali, mula
mula dg waktu yg lebih singka
-Bila lecet > 1 minggu, rujuk ke Puskesmas
51
Payudara Bengkak
Pada hari – hari pertama (2 - 4 jam), payudara sering terasa penuh
& nyeri krn bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dg
ASI mulai diproduksi dlm jumlah byk
Penyebab :
-Posisi mulut bayi dan puting susu ibu yg salah
-Produksi ASI berlebih
-Terlambat menyusui
-Pengeluaran ASI yg jarang
-Waktu menyusui yg terbatas
Cara mengatasi ;
-Susui bayi semau dia/ sesering mungkin tanpa jadwal & tanpa
batas waktu
-Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dg bantuan tangan/
pompa ASI yg efektif
-Sebelum menyusui u/ merangsang reflex oksitosin dpt dilakukan
: kompres hangat u/ mengurangi rasa sakit, massage
payudara, massage leher & punggung.
-Setelah menyusui, kompres air dingin u/ mengurangi oedema

52
Cara Merawat Payudara

– Puting susu dikompres dengan kapas minyak


selama 3-4 menit, kemudian bersihkan dengan
kapas minyak tadi.
– Pengenyalan yaitu puting susu dipegang
dengan ibu jari dan jari telunjuk diputar kedalam
20 kali keluar 20 kali.
lanjutan
Pijatlah puting susu pada daerah areola
mammae untuk mengeluarkan colostrums.
Bersihkan payudara dengan air bersih
memakai waslap.
Perangsangan Payudara
Setelah selesai pengurutan, payudara disiram
dengan air hangat dan dingin secara
bergantian selama ± 5 menit (air hangat
dahulu kemudian air dingin).
Kemudian pakailah BH (kutang) yang
menyangga payudara.
lanjutan

Pengurutan buah dada dari tengah Pengurutan buah dada berputar dari
ke samping kemudian ke bawah tengah ke samping kemudian ke bawah

Pengurutan buah dada berputar


dari tengah ke samping kemudian Pengurutan buah dada dari
ke bawah pangkal ke puting.
Penonjolan puting susu yaitu :
Puting susu cukup ditarik sebanyak 20 kali
Dirangsang dengan menggunakan ujung
waslap
Memakai pompa puting susu
Pengurutan payudara:
Telapak tangan petugas diberi baby oil
kemudian diratakan
Peganglah payudara lalu diurut dari pangkal ke
putting susu sebanyak 30 kali
MASALAH PADA BAYI
BIBIR SUMBING/LANGIT SUMBING
BAYI KUNING
BAYI PREMATUR
BAYI SAKIT
BAYI DENGAN GANGGUAN
PENCERNAAN
TERIMA KASIH

58

Anda mungkin juga menyukai