Anda di halaman 1dari 38

MANAJEMEN LAKTASI DAN IMD

MANAJEMEN
LAKTASI DAN IMD
Supervissor : Dr. dr. Simplicia M. Anggrahini, Sp.A (K)
Dokter muda : Theresia Dian, S.ked /1508010039
Kepaniteraan Klinik Anak
RSUD Prof WZ Yohannes
FK Undana
Outline
Pendahuluan
Anatomi dan fisiologi Laktasi
Manajemen Laktasi
Kandungan ASI
Adaptasi bayi baru lahir
terhadap ASI
Tujuan IMD
Manfaat IMD
Teknik IMD
PENDAHULUAN
Presentasi bayi baru lahir yang mendapat IMD di
Indonesia terbanyak di provinsi Aceh 97,31%, terendah
Papua 15%

Presentasi bayi baru


lahir yang mendapat
IMD tahun 2018 di NTT
77,05% (DEPKES RI)

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif meliputi
“Memberikan ASI pada bayi segera dalam waktu satu jam setelah lahir” ·.
PENDAHULUAN

MANAJEMEN LAKTASI

Tata laksana yang diperlukan


untuk menunjang
keberhasilan menyusui.
Dalam pelaksanaannya
terutama dimulai pada masa
kehamilan, segera setelah
persalinan dan pada masa
menyusui selanjutnya
(Direktorat Gizi Masyarakat,
2005)
STRUKTUR ANATOMI PAYUDARA

1. Embriologi
2. Pubertas
3. Kehamilan
4. Laktasi
5. Involusi

Pollard, maria. 2015. Asi berbasis bukti, Jakarta : EGC


Embriologi Pubertas

Payudara di bentuk minggu ke 4 Peningkatan hormon sterogen dan


kehamilan, minggu ke 12-16 terbentuk progesteron meningkatkan
putting dan aerola yang berasan dari pertumbuhan saluran laktiferus, alveoli,
saluran laktifrus putting dan aerola

Kehamilan
Laktasi

Pengauruh hormonal (esterogen, PG,


Prolaktin , HPL, menimbulkan proliferasi
alveola, usia 12 mnggu aerola menjadi
> coklat, Tuberkel montgomery Kondisi pembentukan payudara
melindungi putting, usia 16 mg > sempurna
kolostrum
Involusi

Air susu tidak di produksi lagi,


akibat rangsangan prolaktin yang
menurun, sel laktosit apoptosis
dan payudara adaptasi kembali ke
pengukuran normal
STRUKTUR ANATOMI PAYUDARA

• Secara vertikal payudara terletak di antara kosta II dan


VI.
• secara horizontal mulai dari pinggir sternum sampai linea
aksilaris medialis
LETAK • Kelenjar susu berada di jaringan subkutan, antara
jaringan subkutan superfisial dan profundus
• Terletak pada anterior dinding dada

• terbentuk lengkap satu atau dua tahun setelah menstruasi


pertamakali.
• Hamil dan menyusui: payudara bertambah besar dan akan
mengalami pengecilan (atrofi) setelah menopause
BENTUK • Di perdarahi oleh A. Mamamria Interna dan A. toracalis
lateral
STRUKTUR MAKROSKOPIS
STRUKTUR MAKROSKOPIS
Corpus (Badan)

Areolla (Kalang Payudara)

Papilla mammae / Putting susu

Pollard, maria. 2015. Asi berbasis bukti, Jakarta : EGC


Lanjutan. . .
• Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu.
• Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus
• Lobus, yaitu beberapa lobulus 15-20 lobus pada
tiap payudara
Corpus (Badan) • ASI dialurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil
(duktulus)
• kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk
saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).

• Daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan


Areolla (Kalang mengalami pigmentasi dan bergaris tengah kira-kira 2,5
cm.
Payudara) • terletak kira-kira 20 glandula sebacea

Papilla • Adalah bagian yang menonjol di puncak payudara.


mammae / • Terletak di pusat areola mammae setinggi iga (costa) ke-4
• Bentuk puting ada empat
Putting susu
Lanjutan. . .

Puting susu normal


Puting susu pendek

Puting susu panjang


Puting susu
terbenam
STRUKTUR MIKROSKOPIS

1.Alveoli
• Yang mengandung sel-sel yang mensekresi air susu.
2.Tubulus laktifer
• Saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli
3.Duktus laktifer
• Saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer
4.Ampulla
• merupakan tempat menyimpan air susu.

Pollard, maria. 2015. Asi berbasis bukti, Jakarta : EGC


Fisiologi Laktasi

Penurunan Kadar
• Hormone estrogen Hormone
• Hormone • Naiknya kadar
Progesteron • Alveoli prolaktin
• Ductus • Produksi ASI
lactiferous meningkat
• Produksi
Kolostrum Menyusunya bayi
Menginduksi pada Payudara
Ibu

Pollard, maria. 2015. Asi berbasis bukti, Jakarta : EGC


Hilton, s. 2008. milk production during pregnancy and beyondbritish jurnal of midwifery, 26 (8):544-8
Lanjutan…

Rangsanga
n Sentuhan
Pelepasan • Produksi
ASI Oksitosin
• Kontraksi Sel-sel
myoepithel
(reflek Prolaktin)
Menyusunya
Hisapan Bayi bayi pada
Payudara Ibu
Oksitosin • ASI keluar
• Alveolus • Sinus memasuki darah dari alveoli
Mamae Lactiferous
• Produksi melalui
• Kontraksi sel-
duktus
oksitosin oleh sel khusus lactiferous
kelenjar yang menuju sinus
Duktus hypofisis mendorong ASI lactoferous
Keluar
Siklus laktasi
REFLEK YANG PENTING DALAM PROSES LAKTASI

Reflek Prolaktin
• Bila ini dirangsang, maka akan timbul implus (aliran listrik) yang
menuju hipotalamus
• selanjutnya kekelenjar hipofisis bagian depan sehingga kelenjar
ini mengeluarkan hormon prolaktin.
Reflek Aliran (Let down reflex)
• Rangsangan yang berasal dari putting susu mengeluarkan
hormon oksitosin.
• Hormon ini berfungsi memacu kontraksi otot polos yang ada di
dinding alveolus dan dinding saluran, sehingga asi di pompa
keluar
REFLEK YANG PENTING DALAM MEKANISME HISAPAN BAYI

1.Refleks Menangkap (Rooting


Refleks)

2.Refleks Menghisap (Sucking


Refleks)

3.Refleks Menelan (Swallowing


Refleks)
Komponen ASI
Cholostrum :
Protein : 8,5%
Lemak 2,5%
Karbohidrat 3,5%
Garam dan Mineral 0,4%
Air 85,1%
Vitamin A, B, C, D, E, K dalam jumlah yang sedikit, leukosit, IgA.
Lisosom, Laktoferin
World atHealth Organization. Breastfeeding And The Use Of Water And Teas. Division of Child Health
and Development Update, No. 9 (reissued, Nov. 1997).
Pollard, maria. 2015. Asi berbasis bukti, Jakarta : EGC
Kandungan Gizi berbagai Susu per 100 ml

Macam Zat Gizi ASI Susu Sapi Susu Kerbau


Protein 12,0 g 3,3 g 4,8 g
Lemak 3,8 g 3,8 g 7,8 g
Laktosa 7,0 g 4,8 g 5,0 g
Kalori 75 Kkal 66 Kkal 67 Kkal
Kapur 30 mg 125 mg 180 mg
Besi 0,15 mg 0,10 mg 0,24 mg
Vitamin A 53 SI 34 SI -
Vitamin B1 0,11 mg 0,42 mg 0,50 mg
Vitamin C 4,3 mg 1,8 mg 1,0 mg

(Sumber : Jeliffe, Human Milk in the Modern Word, Oxford University Press, New York, 1978)
Pollard, maria. 2015. Asi berbasis bukti, Jakarta : EGC
Volume ASI

Ketika lahir : 5 ml
Dalam 24 jam : 7-123 ml/hari ASI
2-6 hari : 395-869 ml/hari ASI
Satu bulan : 395-868 ml/hari ASI
6 bulan : 710-803 ml/hari ASI

Hale, T and hartmann, P. 2007. textbook of human lactation, amarillo, TX : Hale Publishing
Pollard, maria. 2015. Asi berbasis bukti, Jakarta : EGC
INISIASI MENYUSU DINI
(IMD)

• Inisiasi menyusu dini  menempatkan bayi baru lahir ke payudara


dalam satu jam pertama kehidupan  penting : kelangsungan
hidup bayi baru lahir dan untuk menyusu dalam jangka panjang.

• Rekomendasi WHO & UNICEF :


• Anak mulai menyusu dalam 1 jam pertama kehidupan
• Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
• Usia 6 bulan  mulai makan makanan pendamping dan ASI
dilanjutkan hingga 2 tahun
MANFAAT IMD

Meningkatkan Mengurangi risiko diare Meningkatkan


kemampuan kelangsungan hidup
pertahanan terhadap anak
infeksi

Kematian neonatal Morbiditas dan


dapat dicegah hingga mortalitas neonatal bayi
33% jika inisiasi yang tidak menyusui
menyusui dini dilakukan ASI dalam 1 jam
oleh ibu meningkat tiga kali lipat

Abie, B. M., & Goshu, Y. A. (2019). Early initiation of breastfeeding and colostrum feeding among mothers of children aged less than 24 months in Debre
Tabor, northwest Ethiopia: a cross-sectional study. BMC research notes, 12(1), 65. https://doi.org/10.1186/s13104-019-4094-6
MANFAAT IMD
• Kolostrum merupakan susu pertama yang sangat penting bagi bayi
baru lahir dalam melindungi infeksi.
• Infeksi bakteri, virus, jamur dan protozoa pada bayi baru lahir
dapat dikurangi dengan pemberian kolostrum.
• Anak-anak yang tidak medapatkan kolostrum lebih mungkin
mengalami banyak infeksi, stunting, kekurangan berat badan, dan
wasting.

Abie, B. M., & Goshu, Y. A. (2019). Early initiation of breastfeeding and colostrum feeding among mothers of children aged less than 24 months in Debre Tabor, northwest Ethiopia: a cross-
sectional study. BMC research notes, 12(1), 65. https://doi.org/10.1186/s13104-019-4094-6
TUJUAN IMD

• Kontak kulit dengan kulit membuat ibu dan bayi lebih tenang
• Saat IMD bayi menelan bakteri baik dari kulit ibu yang akan
membentuk koloni di kulit dan usus bayi sebagai perlindungan
diri
• Kontak kulit dengan kulit antara ibu dan bayi akan meingkatkan
ikatan kasih sayang ibu dan bayi
• Mengurangi perdarahan setelah melahirkan

INFODATIN Situasi dan Analisis ASI Eklusif


Langkah Inisiasi menyusu dini

Langkah 1

• Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran


• Letakan bayi di perut bawah ibu
• Jika bayi stabil tidak memerlukan resusitasi
• Hindari mengeringkan punggung tangan bayi
• Periksa uterus
Langkah 2: Lakukan kontak kulit ibu dengan
kulit bayi selama paling sedikit satu jam

• Setelah tali pusat dipotong dan diikat, letakkan bayi


tengkurap di dada ibu.
• Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang
topi di kepala bayi.
• Lakukan kontak kulit bayi ke kulit ibu di dada ibu paling
sedikit satu jam.
• Selama kontak kulit bayi ke kulit ibu tersebut, lakukan
Manajemen Aktif Kala 3 persalinan.
Langkah 3 : Biarkan bayi mencari dan
menemukan puting ibu dan mulai menyusu

• Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak


menginterupsi menyusu

• Menunda semua asuhan bayi baru lahir normal


lainnya hingga bayi selesai menyusu setidaknya
1 jam atau lebih bila bayi baru menemukan puting
setelah 1 jam.
• Bila bayi harus dipindah dari kamar bersalin sebelum 1
jam atau sebelum bayi menyusu

• Jika bayi belum menemukan puting ibu - IMD dalam


waktu 1 jam, posisikan bayi lebih dekat dengan putting

• Jika bayi masih belum melakukan IMD dalam waktu 2


jam, pindahkan ibu ke ruang pemulihan dengan bayi
tetap di dada ibu.
• Kenakan pakaian pada bayi atau tetap
diselimuti untuk menjaga kehangatannya.

• Tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang


sama.
Teknik menyusui
Prinsip

• Susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali


sehari.

• bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan, lalu susui

• Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi


yang lain

• Bila bayi sudah kenyang, tapi payudara masih terasa penuh /


kecang, perlu dikosongkan dengan diperah untuk disimpan. Hal ini
agar payudara tetap memproduksi ASI yang cukup.
Teknik menyusui
Pilihan memerah ASI

INFODATIN Situasi dan Analisis ASI Eklusif


Daftar pustaka

• Abie, B. M., & Goshu, Y. A. (2019). Early initiation of breastfeeding and colostrum
feeding among mothers of children aged less than 24 months in Debre Tabor,
northwest Ethiopia: a cross-sectional study. BMC research notes, 12(1), 65.
https://doi.org/10.1186/s13104-019-4094-6
• INFODATIN Situasi dan Analisis ASI Eklusif
• Kementerian Kesehatan RI.2018 . Paparan Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar
2018 .
• Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Jakarta: Sekretariat Negara RI
• WHO. Early initiation of breastfeeding to promote exclusive breastfeeding.
https://www.who.int/elena/titles/full_recommendations/breastfeeding-support/en/
• http://www.kesmas.kemkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2016/08/Leaflet-
ASI-285x215mm.pdf
ADA PERTANYAAN
?

Anda mungkin juga menyukai