ADD A FOOTER 2
• Payudara terletak dalam fasia
superfisialis di daerah pektoral antara
sternum dan axila pada iga ke dua atau
ketiga dan melebar hingga iga keenam
atau ketujuh.
• Payudara pada wanita tidak hamil
didominasi oleh jaringan adiposa dan
sistem duktus rudimenter.
• Ukuran payudara ditentukan oleh jumlah
jaringan adiposa.
• Hal ini menyebabkan ukuran payudara
tidak ada hubungannya dengan
kemampuan menghasilkan susu
3
• Masing-masing payudara memiliki
15 – 25 lobus.
• Tiap lobus tersusun atas 20-40
lobulus.
• Tiap lobulus tersusun atas 10-100
alveolus yang menghasilkan
susu.
• Saluran susu bergabung ke sinus
susu, berada dibawah areola.
Kelenjar Mammae
4
ASI
Jenis ASI
• Kolostrum merupakan ASI yang pertama keluar.
• Berwarna kekuningan
• Volumenya sedikit tetapi sesuai untuk
kebutuhan bayi baru lahir.
• Foremilk memiliki kandungan air yang lebih
banyak dibandingkan hindmilk, berfungsi untuk
menghilangkan rasa haus pada bayi.
• Hindmilk memiliki kandungan lemak dan kalori
yang tinggi
Menyusui Eksklusif Menyusui Predominan Menyusui Parsial
ADD A FOOTER
ADD A FOOTER 8
ADD A FOOTER 9
Menyusui yang Benar
ADD A FOOTER 10
Tanda Perlekatan yang Baik
ADD A FOOTER 11
Posisi Saat
Menyusui
ADD A FOOTER 12
13
• Bersuara lirih
• Membuka mulut dan menegluarkan lidah
• Mengulum tangan
• Menangis
ADD A FOOTER 14
Solusi Inverted Nipple
Nipple Shield
ADD A FOOTER 15
Cracked Nipple
Masalah pada
Puting
Non Farmakologi
• Perbaiki teknik menyusui
• Jika luka hanya sedikit, maka oleskan kolostrum di
sekitar putting dan biarkan kering
• Jika lecet berat istirahatkan putting namun ASI tetap
harus dikeluarkan
• Kompres dengan kain hangat jika terjadi bendungan
payudara
Farmakologi
• Parasetamol tiap 4-6 jam
• Oleskan lanolin untuk melembabkan
ADD A FOOTER 16
Saat bayi dan plasenta
Aktivasi sel kelenjar
lahir, kadar estogen dan Prolaktin disekresi oleh
payudara dan produksi air
progresteron menurun (2- hipofisis anterior
susu ibu
3 hari)
1. Pemberian Antibiotik
○ Klokasilin 500 mg po per 6 jam selama 10-14 hari ATAU eritromisin 250
mg po 3 kali selama 10-14 hari
2. Dorong agar ibu tetap menyusui, dari payudara yang tidak sakit.
Jika yang sakit belum kosong, pompa untuk mengeluarkan isinya
3. Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi bengkak dan
nyeri
4. Berikan parasetamol 3 x 500 mg po
5. Sangga payudara ibu dengan bebat atau bra yang pas
6. Lakukan evaluasi setelah 3 hari
● Sekitar 10 % dari kasus mastitis dapat berkembang menjadi
breast abscess (bernanah) dengan gejala yang semakin berat
● Abses payudara dapat ditegakkan dengan tanda fluktuasi dan
nyeri pada saat palpasi yang disertai eritema di sekitarnya.
● Bantuan ultrasonography juga dapat membantu mendeteksi
abses.
● Tatalaksana breast abscess
○ Abscess drainage dengan bantuan pipa/handschoen drain agar nanah keluar.
Sayatan dianjurkan sejajar dengan duktus laktiferus (pencegah kerusakan duktus)
1. Bayi dengan galaktosemia
2. Ibu dengan HIV/AIDS dapat diberikan PASI setelah memenuhi
kriteria AFASS
3. Ibu dengan penyakit jantung yang apabila menyusui dapat terjadi
gagal jantung
4. Ibu dengan terapi khusus (obat antikanker)
5. Ibu yang memerlukan pemeriksaan radioaktif (menghentikan
pemeberian ASI selama 5x half life obat lalu ASI dapat dilanjutkan)
● Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, editors. Ilmu kebidanan
sarwono prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawairohardjo;
2008.
● Collins S, Arulkumaran S, Hayes K. Oxford handbook of obstetrics and
gynaecology. Oxford: Oxford University Press; 2013.
● Sherwood L. Human physiology. 8th ed. Belmont, CA: Brooks/Cole Cengage
Learning; 2013.
● Lawrence R, Lawrence R. Breastfeeding - A Guide for Medical Proffesional.
7th ed. Missouri: Elsevier; 2011.
● Departemen Kesehatan RI. Manajemen Laktasi. Jakarta: Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat; 2002.