Anda di halaman 1dari 28

Terapi Oksigen dan

Tatalaksana Asma
Penyakit saluran respiratori dengan dasar inflamasi
kronik yang mengakibatkan obstruksi dan
hiperreaktivitas saluran respiratori dengan derajat
bervariasi.

Manifestasi Klinis: batuk, wheezing, sesak napas, dada


tertekan yang timbul secara kronik dan atau berulang,
reversibel, cenderung memberat pada malam atau
dini hari, dan biasanya timbul jika ada pencetus.

Asma
Gejala Karakteristik
Wheezing, batuk, sesak napas, • Biasanya lebih dari 1 gejala
dada tertekan, produksi sputum respiratori
• Gejala berfluktuasi intensitasnya
seiring waktu
• Gejala memberat pada malam
atau dini hari
• Gejala timbul bila ada pencetus
Konfirmasi adanya limitasi aliran udara ekspirasi
Gambaran obstruksi saluran FEV1 rendah (<80% nilai prediksi)
respiratori FEV1/FVC ≤90%
Uji reversibilitas Peningkatan FEV1 >12%
(pascabroncodilator)
Variabilitas Perbedaan PEFR harian >13%
Uji provokasi Penurunan FEV1 >20%, atau PEFR
Kriteria Diagnosis >15%
Alur Diagnosis
Asma pada
Anak

Pedoman Nasional Asma


Berdasarkan Umur Kekerapan timbulnya gejala

 Asma bayi-baduta Derajat Uraian kekerapan


(bawah dua tahun) asma gejala asma
 Asma balita (bawah lima Intermiten Episode gejala asma
tahun) <6x/tahun atau jarak
 Asma usia sekolah (5-11 antar gejala ≥6 minggu
tahun) Persisten Episode gejala asma
 Asma remaja (12-17 ringan >1x/bulan, <1x/minggu
tahun) Persisten Episode gejala asma
sedang >1x/minggu namun
tidak setiap hari
Klasifikasi Persisten Episode gejala asma
berat terjadi hampir tiap hari
Derajat beratnya serangan
Derajat kendali penyakit asma
Pasien Risiko Tinggi
Alur
tatalaksana
serangan
asma pada
anak
Pedoman Nasional Asma
Nama Generik Sediaan Dosis
metilprednisolon tablet 4 mg, 8 mg 1-2 mg/KgBB/hari – tiap 6
jam
prednison tablet 5 mg 1-2 mg/KgBB/hari – tiap 6
jam
metilprednisolon vial 125 mg, 1-2 mg/kgBB, tiap 12 jam
suksinat injeksi vial 500 mg tidak melebihi 60 mg/hari
hidrokortison-suksinat vial 100 mg 2-4 mg/KgBB/kali – tiap 6
injeksi jam
deksametason injeksi ampul 4 mg/mL 0,5-1 mg/KgBB – bolus,
ampul 10 mg/mL dilanjutkan 1 mg/KgBB/hari
diberikan tiap 6-8 jam
betametason injeksi ampul 6 mg/mL 0,05-0,1 mg/KgBB – tiap 6
Pilihan dan Dosis Steroid untuk jam
Serangan Asma
Steroid inhalasi
 Dapat menekan
inflamasi saluran
respiratori
 Tidak digunakan pada
asma intermiten dan
wheezing akibat
infeksi virus
 Efek samping:
kandidiasis oral dan
suara parau
 Umumnya diberikan
2x1 kecuali
Obat pengendali asma
Ciclesonide (1x1)
Long acting ß2 agonist
(LABA) Antileukotrien

 Selaludigunakan Memiliki efek bronkodilatasi


bersama steroid inhalasi kecil dan bervariasi,
 Kombinasi ini terbukti
mengurangi gejala termasuk
memperbaiki fungsi batuk, memperbaiki fungsi
paru dan menurunkan
paru, dan mengurangi
angka kekambuhan
inflamasi jalan napas dan
asma
mengurangi eksaserbasi
Teofilin lepas lambat Anti-IgE

 Dapat digunakan sebagai  Antibodi


monoklonal
preparat tunggal atau
kombinasi dengan steroid yang mampu
inhalasi untuk anak diatas 5 mengurangi kadar
tahun
 Kombinasi ini dapat IgE bebas dalam
memperbaiki kendali asma dan serum
dapat menurunkan dosis
steroid inhalasi pada anak
dengan asma persisten
Jenjang dalam tata laksana asma jangka Panjang
Upaya pengobatan dengan pemberian
oksigen (O2) untuk mencegah atau
memerbaiki hipoksia jaringan dan
mempertahankan oksigenasi jaringan agar
tetap adekuat dengan cara meningkatkan
masukan O2 ke dalam sistem respirasi,
meningkatkan daya angkut O2 ke dalam
sirkulasi dan meningkatkan pelepasan atau
ekstraksi O2 ke jaringan

Terapi Oksigen
• Pada pasien dewasa, anak-anak dan bayi (usia di
atas satu bulan) ketika nilai PaO2 arteri <60
mmHg atau SaO2<90% (saat pasien beristirahat
dan bernapas dengan udara ruangan)
• Pada neonatus, PaO2 arteri <50 mmHg atau
SaO2<88%
• Kondisi lain: infark miokard, edema paru, cidera
paru akut, sindrom gangguan pernapasan akut
(ARDS), fibrosis paru, keracunan sianida atau
inhalasi gas karbon monoksida (CO), pasca
anestesi

Indikasi
Dibutuhkan pada pasien hipoksemia akut:
pneumonia, penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK) dengan eksaserbasi akut,
asma bronkial, gangguan kardiovaskuler
dan emboli paru
O2 diberikan dengan fraksi oksigen (FiO2)
berkisar antara 60-100% dalam jangka
waktu yang pendek sampai kondisi klinik
membaik dan terapi yang spesifik diberikan

Terapi Oksigen Jangka


Pendek
Terapi Oksigen Jangka Panjang
Awal pemberian terapi O2 harus dengan
konsentrasi rendah (FiO2 24-28%) dan
dapat ditingkatkan bertahap berdasarkan
hasil pemeriksaan analisa gas darah dengan
tujuan mengoreksi hipoksemia dan
menghindari penurunan pH di bawah 7,26
Syarat:
• Mampu mengatur konsentrasi atau FiO2
udara inspirasi
• Tidak menyebabkan akumulasi karbon
dioksida (CO2)
• Tahanan terhadap pernapasan mininal
• Irit dan efisien dalam penggunaan oksigen
• Diterima dan nyaman digunakan oleh
pasien

Teknik Pemberian
Low Flow Devices High Flow Devices

 sebagian dari volume tidal  memberikan aliran


berasal dari udara kamar total gas yang tinggi
 Memberikan FiO2 21%-90%
 digunakan pada pasien dengan FiO2 yang
dengan kondisi stabil, volume tetap
tidalnya berkisar antara 300-  mengendalikan suhu
700 ml pada orang dewasa
dan pola napasnya teratur dan udara inspirasi
Nasal kanul dan Simple mask
nasal kateter Menyediakan FiO2
Mengalirkan O2 ke sekitar 40-60%
nasofaring dengan dengan aliran
aliran 1-4 sekitar 5-8 liter/
liter/menit dengan menit
FiO2 antara 24-
44%

Low Flow Devices


Partial rebreathing Nonrebreathing
mask mask
Mengantarkan O2 sebanyak FiO2 hingga 100%
10-15 liter/ menit dengan Terdapat katup satu arah
FiO2 80-85% antara sungkup dan kantong
tidak memiliki katup satu penampung sehingga pasien
arah di antara sungkup hanya dapat menghirup
dengan kantong udara yang terdapat pada
penampung sehingga udara kantong penampung dan
menghembuskannya melalui
ekspirasi dapat terhirup
katup terpisah yang terletak
kembali saat fase inspirasi
pada sisi tubuh sungkup
Oksigen transtrakeal

- mengalirkan O2
secara langsung
melalui kateter di
dalam trakea
- menghemat
penggunaan O2
sekitar 30-60%
- Rata-rata O2 yang
dapat diterima pasien
mencapai 80-96%
High Flow Devices
Continous Positive Airway
Sungkup venturi Pressure (CPAP)

Prinsip jet mixing yang Mempertahankan tekanan


dapat memberikan FiO2 positif untuk seluruh siklus
sesuai dengan yang respirasi (inspirasi dan
dikehendaki ekspirasi) pada saat
bernapas secara spontan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai