PULMONOLOG
I
FK UWKS
SKDI PARU
SKDI PARU
PULMONOLO
GI
Lung cancer
Occupational
Lung abscess & Mediastinum
tumor Lung
Disease
PULMONOLO
GI
Bronkiolitis
Materi-materi overlap.
ASTHMA
• Sesak
• Ada pencetus (allergen, dll)
• Bersifat Episodik, reversible
• Gx timbul atau memburuk terutama malam hari/ dini hari
• Riwayat alergi, riw. Keluarga
• Wheezing (+)
• Ro : hiperinflasi paru
• Kronik dan episodic
• Komplikasi : Gagal napas, asidosis metabolik
KLASIFIKASI
ASTHMA
DERAJAT SERANGAN DERAJAT KEKAMBUHAN TINGKATAN TERKONTROL
APE 61-80%
61-80% nilai
61
-
ASTHMA TREATMENT :
PREVENTATIVE/AVOIDANCE MEASURES
Avoid exposure to Avoid contact with furry Reduce pollen exposure Reduce exposure
personal and second- animals to house dust mite
hand tobacco smoke
Avoid sensitizers and irritants Avoid food and Avoid drugs that aggravate asthma
(dust and fumes) which aggravate beverages containing such as beta-blockers (including eye
or cause asthma, especially in the preservatives drops) and aspirin and non-steroidal
workplace anti-inflammatory drugs
ASTHMA TREATMENT :
PHARMACOTHERAPY
Keterbatasan Aktivitas Tidak Ada Sewaktu2 dalam Minimal ada 3 ciri asma
seminggu terkontrol sebagian
muncul sewaktu-waktu
dalam seminggu
Gejala Malam Tidak Ada Sewaktu2 dalam
seminggu
Lebutuhan Releiver Maksimal 2x seminggu >2x dalam seminggu
A. Ipratropium Bromida
B. Terbutalin
C. Formoterol
D. Budesonide
E. Aminofilin
2. Seorang laki-laki 21 tahun dibawa keluarga ke IGD dengan keluhan
sesak nafas sejak 1 jam lalu. Pasien memiliki riwayat asma dan
alergi kacang. Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan kesadaran
compos mentis, TD 130/80 mmHg, nadi 115 kali/menit, frekuensi
nafas 26 kali/menit, suhu afebris. Saturasi O2 93%. Suara nafas
didapatkan mengi yang terdengar saat inspirasi dan ekspirasi pada
auskultasi. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut?
A. Ipratropium Bromida
B. Terbutalin
C. Formoterol
D. Budesonide
E. Aminofilin
CHRONIC OBSTRUCTIVE LUNG DISEASE
CHRONIC OBSTRUCTIVE LUNG
DISEASE
KEY POINT :
• Persistent airflow
limitation
• Progressive non-
reversible
• Chronic inflammatory
Infections
Socio-
economic
s
tatus
Aging Populations
• Usia Tua
• Sesak tanpa atau dengan wheezing
• Batuk produktif
• Riwayat perokok lama
• Pemfis : Barrel chest , Hipersonor
• Ro : emfisematous lung, ICS melebar, Hiperaerated lung
• Spirometri post bronkodilator FEV1/VC <70%
PEMERIKSAAN FISIK
• Pursed - lips breathing
• Barrel chest (diameter AP dan transversal sebanding)
• Penggunaan otot bantu napas
• Hipertropi otot bantu napas
Inspeksi • Pelebaran sela iga
• Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena
jugularis di leher dan edema tungkai
• Penampilan pink puffer atau blue bloater
GOLD III Gx+ (posisi relax tetap sesak) • FEV1/VC <70% post
bronkodilator
• 30% < FEV1 >50%
B (GOLD 1&2, mMRC gr 3-4) • Reliver jk sesak sesak + LABA/ antikolinergik long
acting
Gejala eksaserbasi :
- Sesak bertambah
- Produksi sputum meningkat
- Perubahan warna sputum
• Infection of the
tracheobronchial tree
• Air pollution
Most
• In 1/3 of severe
common exacerbations cause
causes of cannot be
exacerbations identified
Intepretasi Spirometri
Nilai Spirometri Obstruktif Restriksi Mix (obstruksi + restriksi)
A. Karsinoma paru
B. Pneumokoniosis
C. Tuberkulosis paru
D. Asma Bronkiale
E. PPOK eksaserbasi akut
1. Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam
yang lalu. Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir
mengeluarkan dahak berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus
sehari sejak usia 20 tahun. Diketahui sudah sering sesak sejak 3
tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100 x/menit, Pernapasan 34
x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat inspirasi, perkusi
hipersonor, suara napasS memanjang saat ekspirasi disertai mengi
pada lapang paru. Apa diagnosis pada pasien ini?
A. Karsinoma paru
B. Pneumokoniosis
C. Tuberkulosis paru
D. Asma Bronkiale
E. PPOK eksaserbasi akut
TUBERKULO
SIS
PENEMUAN PASIEN TB
Gejala Klinis Pasien TB
• Gejala utama pasien TB paru • S (sewaktu):
• Batuk berdahak selama 2-3 minggu atau dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang
lebih. berkunjung pertama kali. Pada saat pulang,
suspek membawa sebuah pot dahak untuk
mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua.
• Batuk dapat diikuti dengan gejala • P (Pagi):
tambahan dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari
• Dahak bercampur darah, kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa
dan diserahkan sendiri kepada petugas di UPK.
• batuk darah,
• sesak nafas,
• badan lemas,
• nafsu makan menurun, Pemeriksaan
• berat badan menurun, dahak mikroskopis
• malaise, langsung
• berkeringat malam hari tanpa kegiatan
fisik,
• demam meriang lebih dari satu bulan.
KLASIFIKASI
TB
d. Status HIV
LOKASI ANATOMI
Tuberkulosis Paru Tuberkulosis Ekstraparu
• TB yang terjadi pada parenkim • TB yang terjadi pada organ selain
(jaringan) paru. paru, misalnya: pleura, kelenjar
• Milier TB dianggap sebagai TB limfe, abdomen, saluran kencing,
paru karena adanya lesi pada kulit, sendi, selaput otak dan
jaringan paru. tulang.
• Limfadenitis TB di rongga dada • Diagnosis TB ekstra paru dapat
(hilus dan atau mediastinum) atau ditetapkan berdasarkan hasil
efusi pleura. pemeriksaan bakteriologis atau
• TB paru dan TB ekstra paru. klinis.
RIWAYAT PENGOBATAN SEBELUMNYA
Mono resistan (TB • Resistan terhadap salah satu jenis OAT lini pertama saja
MR):
Poli resistan (TB • Resistan terhadap lebih dari satu jenis OAT lini pertama SELAIN
Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) secara bersamaan
PR):
Multi drug resistan • Resistan terhadap Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) secara
bersamaan
(TB MDR):
Extensive drug • TB MDR yang sekaligus juga resistan terhadap salah satu OAT
golongan fluorokuinolon dan minimal salah satu dari OAT lini
resistan (TB XDR): kedua jenis suntikan (Kanamisin, Kapreomisin dan Amikasin)
Resistan Rifampisin • Resistan terhadap Rifampisin dengan atau tanpa resistensi terhadap
OAT lain yang terdeteksi menggunakan metode genotip (tes cepat)
(TB RR): atau metode fenotip (konvensional).
OAT untuk TB MDR
Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3.
Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3.
•Bulan •Bulan
2,5,6 3,5,8
Kategori 1 Kategori 2
Kriteria
• Bila klinis (+) [ikterik (+), gejala mual muntah (+)] → OAT dihentikan
• Bila klinis (+) dan SGOT, SGPT ≥3 kali → OAT dihentikan
• Bila klinis (-), laboratorium terdapat kelainan:
• Bilirubin >2 kali → OAT dihentikan
• SGOT, SGPT ≥5 kali → OAT dihentikan
• SGOT, SGPT ≥3 kali → teruskan pengobatan dengan pengawasan
Apabila pengobatan diberikan sampai atau lebih dari 4 minggu, dosis harus
diturunkan secara bertahap (tappering off).
1. Seorang perempuan 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
batuk berdahak sejak 3 bulan. Pasien juga mengeluhkan sering
demam hilang timbul dan berat badan menurun. Pasien memiliki
riwayat pengobatan TB 5 tahun yang lalu. Pemeriksaan apakah
yang tepat dilakukan oleh dokter?
A. Kultur darah
B. Kultur sputum
C. BTA
D. Tes cepat molekuler
E. Foto thoraks
1. Seorang perempuan 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
batuk berdahak sejak 3 bulan. Pasien juga mengeluhkan sering
demam hilang timbul dan berat badan menurun. Pasien memiliki
riwayat pengobatan TB 5 tahun yang lalu. Pemeriksaan apakah
yang tepat dilakukan oleh dokter?
A. Kultur darah
B. Kultur sputum
C. BTA
D. Tes cepat molekuler
E. Foto thoraks
2. Perempuan 22 tahun datang ke Puskemas karena batuk dan sesak
sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan demam dan
keringat dingin pada malam hari. Pasien sedang hamil trimester
kedua. Pasien tinggal bersama mertua yang sedang pengobatan TB
paru. Dokter memeriksaan dahak pasien dengan hasil BTA +/-.
Obat yang tidak boleh diberikan pada pasien ini adalah?
A. Etambutol
B. Rifampisin
C. Streptomisin
D. INH
E. Pirazinamid
2. Perempuan 22 tahun datang ke Puskemas karena batuk dan sesak
sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan demam dan
keringat dingin pada malam hari. Pasien sedang hamil trimester
kedua. Pasien tinggal bersama mertua yang sedang pengobatan TB
paru. Dokter memeriksaan dahak pasien dengan hasil BTA +/-.
Obat yang tidak boleh diberikan pada pasien ini adalah?
A. Etambutol
B. Rifampisin
C. Streptomisin
D. INH
E. Pirazinamid
3. Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari 3
minggu, keringat malam hari, dan BB menurun. Pasien juga
mengeluh mual muntah dan nyeri perut. Tanda vital dalam batas
normal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik, hepar
teraba 4 jari di bawah arcus costae. Liver function test
menunjukkan peningkatan. Bagaimanakah tindakan yang tepat
dilakukan untuk pasien tersebut?
b.Pneumonia lobaris.
Sering pada pneumania bakterial, jarang
pada bayi dan orang tua. Pneumonia
yang terjadi pada satu lobus atau
segmen kemungkinan sekunder
disebabkan oleh obstruksi
misalnya : pada aspirasi benda bronkus
asing
atau proses keganasan
c.Pneumonia interstisial
GAMBARAN KLINIS
Anamnesis
• Gambaran klinik biasanya ditandai dengan
• Demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40 0C,
• Batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darah, sesak napas dan
nyeri dada.
Inspeksi
• bagian yang sakit tertinggal waktu
bernapas,
Palpasi
• fremitus dapat mengeras,
Perkusi
• redup,
Auskultasi
• terdengar suara napas
bronkovesikuler sampai bronkial
yang mungkin disertai ronki basah
halus, yang kemudian menjadi ronki
basah kasar pada stadium resolusi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Gambaran radiologis
– Foto toraks (PA/lateral) merupakan pemeriksaan penunjang utama untuk menegakkan
diagnosis.
– Gambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan "air
broncogram", penyebab bronkogenik dan interstisial serta gambaran kaviti.
TIPE PNEUMONIA
Nosocomial pneumonia
• Hospital acquired pneumonia (HAP)
• Ventilator associated pneumonia (VAP)
• Healthcare associated pneumonia (HCAP)
65 Age > or = 65 1
Algoritma Pneumonia
(CURB-65 Score)
0-1 2-5
R.Jalan R.Inap
A. Azithromycin
B. Levofloxacin
C. Moxifloxacin
D. Amoxicilin
E. Cefixime
1. Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan demam,
batuk, dan sesak napas sejak 5 hari. Dahak berwarna kehijauan
dan kadang disertai darah. Pasien tidak memiliki riwayat HT
maupun DM. Pada pemeriksaan tanda vital TD 140/80 mmHg,
Nadi 100 kali/menit, RR 28 kali/menit, suhu 38,8°C. Perkusi paru
redup dan rhonki kasar di lapang paru kanan. Didapatkan infiltrat
di basal paru kanan. Apakah tatalaksana yang tepat?
A. Azithromycin
B. Levofloxacin
C. Moxifloxacin
D. Amoxicilin
E. Cefixime
ATELETAK
SIS
Atelektasis adalah suatu keadaan
paru atau sebagian paru yang
mengalami hambatan berkembang
secara sempurna sehingga aerasi
paru berkurang atau sama sekali
tidak berisi udara.
– IN STABLE BRONCHIECTASIS
• Bronchodilators
• Mucolytics
• Inhaled corticosteroid
– In exacerbation
• PLUS Antibiotics
• Increased hydrostatic
Normally, pressure, as in congestive
no more heart failure
than 15 mL • Increased vascular
permeability, as in pneumonia
of serous, • Decreased osmotic pressure,
relatively as in nephrotic syndrome
acellular, • Increased intrapleural
negative pressure, as in
clear fluid atelectasis
lubricates • Decreased lymphatic
the pleural drainage, as in mediastinal
carcinomatosis, thoracic duct
surface. obstruction
SIGNS & SYMPTOMS
• Symptoms Signs
• Dyspnea is the most • Dullness or decreased
common symptoms at resonance to percussion
presentation and usually • Diminished or inaudible
indicates large (>500 mL) breath sounds
effusion • Decreased tactile fremitus
• Chest pain • Egophony
• Other symptoms occurring • Pleural friction rub
with pleural effusions are
• Asymmetric expansion of
associated more closely with
the underlying disease thoracic cage
process. • Mediastinal shift
• Other findings that provide
clues to the cause of pleural
effusion
Management
• therapeutic thoracentesis
Symptomatic
pleural effusion
• Management depends on
Exudative Effusion etiology
1. Laki-laki 70 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas
sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan disertai batuk berdahak
berwarna putih dan demam naik turun selama 2 minggu. Nafsu
makan berkurang dan kadang keringat dingin. Tidak ada riwayat
minum OAT & merokok. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
auskultasi suara paru vesikuler & terdapat ronkhi di basal. Pada
pemeriksaan radiologi tampak perselubungan homogen di lapang
bawah paru kanan yang menutupi_ sudut costophrenicus kanan
yang menunjukkan gambaran meniscus sign. Apakah diagnosis
yang tepat pada kasus ini?
A. Efusi pleura
B. Pneumonia
C. Bronkopneumonia
D. Tumor mediastinum
E. TB Paru
1. Laki-laki 70 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas
sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan disertai batuk berdahak
berwarna putih dan demam naik turun selama 2 minggu. Nafsu
makan berkurang dan kadang keringat dingin. Tidak ada riwayat
minum OAT & merokok. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
auskultasi suara paru vesikuler & terdapat ronkhi di basal. Pada
pemeriksaan radiologi tampak perselubungan homogen di lapang
bawah paru kanan yang menutupi_ sudut costophrenicus kanan
yang menunjukkan gambaran meniscus sign. Apakah diagnosis
yang tepat pada kasus ini?
A. Efusi pleura
B. Pneumonia
C. Bronkopneumonia
D. Tumor mediastinum
E. TB Paru
2. Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
demam, batuk, dan sesak nafas. Pasien mengaku dahaknya kuning
berbusa dan ada darah. TD 145/80 mmHg, Nadi 92 x/m, RR 24
x/m, Suhu 38°C. Dari pemeriksaan rontgen tampak Tram-track line
appearance. Kemungkinan diagnosisnya adalah?
A. Karsinoma paru
B. Bronchiolitis
C. Bronkitis kronik
D. TB miliar
E. Bronkiektasis
2. Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
demam, batuk, dan sesak nafas. Pasien mengaku dahaknya kuning
berbusa dan ada darah. TD 145/80 mmHg, Nadi 92 x/m, RR 24
x/m, Suhu 38°C. Dari pemeriksaan rontgen tampak Tram-track line
appearance. Kemungkinan diagnosisnya adalah?
A. Karsinoma paru
B. Bronchiolitis
C. Bronkitis kronik
D. TB miliar
E. Bronkiektasis
LUNG
ABSCESS
A lung abscess is a pus-filled cavity in
the lung surrounded by inflamed tissue
and caused by an infection.
Etiology :
Aspiration of oral secretions Hematogenous seeding of the
(most common) lungs (less common)
aspiration of oral secretions by suppurative thromboembolism Endobronchial obstruction
patients with gingivitis or poor (eg, septic embolism due to IV
oral hygiene drug use)
The most
common • Peptostreptococcus,Fusobacterium, Prevotella, and Bacteroides.
anaerobic
pathogens
The most
• streptococci and staphylococci—sometimes methicillin-
common aerobic resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
pathogens
TREATMENT
Tobacco smoking
Industrial hazards
Molecular genetics
SYMPTOMS
Central tumours
generally produce
symptoms of cough,
dyspnea, atelectasis,
postobstructive
pneumonia,
wheezing and
hemoptysis
peripheral
tumours,
in addition to causing
cough and dyspnea,
can lead to pleural
effusion and severe
pain as a result of
infiltration of parietal
pleura and the chest
wall.
OCCUPATIONAL LUNG
DISEASE
Occupational lung diseases are a broad group of diagnoses caused by the inhalation of dusts,
chemicals, or proteins. “Pneumoconiosis” is the term used for the diseases associated with
inhaling mineral dusts. The severity of the disease is related to the material inhaled and the
intensity and duration of the exposure.
Asbes Asbestosis Debu asbes banyak dijumpai pada pabrik dan industri yang
menggunakan asbes, pabrik pemintalan serat asbes, pabrik
beratap asbes , pekerja di galangan kapal dan lain sebagainya.
Eksposur Penyakit Resiko
Kapas Bisinosis / Debu kapas atau serat kapas ini banyak dijumpai pada pabrik
Monday fever pemintalan kapas, pabrik tekstil, perusahaan dan pergudangan
/ Brown lung kapas serta pabrik atau bekerja lain yang menggunakan kapas
disease / Mill atau tekstil; seperti tempat pembuatan kasur, pembuatan jok
fever kursi dan lain sebagainya.
Batu bara Antrakosis / Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja-pekerja tambang
Black lung batubara atau pada pekerja-pekerja yang banyak melibatkan
disease penggunaan batubara, seperti pengumpan batubara pada tanur
besi, lokomotif (stoker) dan juga pada kapal laut bertenaga
batubara, serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap
berbahan bakar batubara
A. Karsinoma Nasofaring
B. TB paru
C. Tumor paru
D. Tumor mediastinum
E. Pneumonicosis
1. Laki-laki 66 tahun mengeluhkan sesak napas sejak 4 minggu yang
lalu. Batuk terkadang juga dirasakan. Pasien juga mengeluhkan
lengan kirinya yang terasa bengkak dan kebas. Keluhan ini disertai
juga dengan penurunan nafsu makan dan berat badan 3 bulan ini.
Riwayat pasien merupakan perokok aktif sejak kelas 1 SMP. Dari
pemeriksaaan tanda vital TD 140/80 mmHg, Nadi 90 x/m, RR
30x/menit. Konjungtiva anemis, JVP 5 + 3 cm. Diagnosis yang
paling mungkin pada kasus ini adalah?
A. Karsinoma Nasofaring
B. TB paru
C. Tumor paru
D. Tumor mediastinum
E. Pneumonicosis
Mediastinum merupakan sebuah ruangan
dari rongga dada, yang berisikan jantung,
kelenjar timus, beberapa kelenjar getah
bening.
The Radiology Assistant : Masses differential diagnosis
2. Seorang laki-laki 50 tahun yang bekerja sebagai pekerja tambang
batu bara mengeluh batuk kering dan sesak napas 3 minggu,
disertai nyeri dada dan demam. Batuk sebenarnya sudah dirasakan
sejak 2 tahun terakhir. Kadang keluar dahak berwarna gelap. TD
130/80 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 24 x/m, Suhu afebris. Pada
pemeriksaan radiologi thoraks didapatkan gambaran fibrosis dan
bercak reticonodular di kedua lapang paru. Kemungkinan diagnosis
pada pasien ini adalah?