Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PROSEDUR KHUSUS

PEMASANGAN TERAPI OKSIGEN NON REBREATHING MASK

DI IGD RSUD UNGARAN

Oleh :

YUNI LISTIYANA

P1337420616033

PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2019
1. Pengertian Prosedur
Pemberian terapi oksigen dengan menggunakan Non Rebreathing Mask
yaitu salah satu alat terapi oksigen dengan Teknik pemberian oksigen dengan
konsentrasi oksigen mencapai 80-100% dengan aliran 8 – 12 liter/menit dimana
udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi. Masker ini dapat
mempertahankan suplai oksigen dengan konsentrasi tinggi di dalam kantung
reservoir.

Kasus : Tn. A datang ke RSUD Ungaran tanggal 11 November 2019 pukul 16.15
WIB bersama keluarganya dengan syok hipovolemik. Klien merupakan pasien
lansia yang sudah lama terbaring di tempat tidur. Klien juga mengalami luka
dekubitus pada bagian bokong (glutea). Pasien juga mengalami kesulitan
bernapas. Klien tidak bisa berkomunikasi dengan baik

2. Indikasi Prosedur
a) Klien yang mengalami sesak nafas dengan hasil pemeriksaan SpO2< 95%
(klien = 89%)

3. Alat dan Bahan Prosedur


a. 1 set non rebreathing mask
b. Tabung oksigen (oksigen dinding) berisi oksigen lengkap dengan flowmeter
dan humidifier yang berisi aquades sampai batas pengisian.

4. Sistematika Prosedur
a. Persiapan Perawat
1) Mengkaji data-data mengenai kekurangan oksigen (sesak nafas, nafas
cuping hidung, penggunaan otot pernafasan tambahan, takikardi, gelisah,
bimbang dan sianosis)
b. Persiapan Pasien
1) Menjelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
2) Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman (semi fowler)
c. Prosedur Kerja
1) Hubungkan selang oksigen dengan humidifier dengan aliran rendah
2) Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantung
dengan sungkup
3) Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup rapat dan nyaman
4) Sesuaikan atau atur aliran oksigen sesuai kebutuhan (pasien diberikan 10
l/menit), sehingga kantung akan terisi waktu ekspirasi dan hampir kuncup
waktu inspirasi
5. Hasil Pelaksanaan Prosedur
Setelah diberikan terapi oksigen dengan Non Rebreathing Mask,
pemeriksaan SpO2 menjadi > 95%, yaitu mencapai 96%. Sesak nafas pasien
berkurang.

6. Hal – hal yang harus diperhatikan


a. Perawat harus mengembangkan kantung dengan jalan mengisi O2 dengan
aliran tinggi.
b. Perawat harus seringkali menginspeksi kantung untuk memastikan kantung
tersebut mengembang. Apabila kantung tersebut mengempes, maka klien
akan menghirup sejumlah besar karbondioksida.
c. Perawat harus memperhatikan kulit di area tempat pengikatan masker, karena
mudah terjadi iritasi.
d. Perawat harus mengobservasi kondisi pasien yang muntah karena bisa
menyebabkan aspirasi.
e. Pemasangan masker harus tepat agar tidak terjadi kebocoran oksigen.

Anda mungkin juga menyukai