Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keselamatan Pasien dan Kesehatan
Kerja
Disusun Oleh :
1. Adita Novitasari A22020243
2. Endang Rini Astuti A22020174
3. Etik Yulita Suberti A22020175
4. Furry Hermintarsih A22020177
5. Heri Budianto A22020181
6. Nur Azizah A22020193
7. Susi Trianingsih A22020226
8. Robertus Eka W A22020212
9. Yuyun Ika Setiati A22020233
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
8. Saluran air limbah domestic dan limbah medis harus tertutup dan
terpisah, masing-masing dihubungkan langsung dengan instalasi
pengolahan air limbah.
9. Luas lahan bangunan dan halaman harus disesuaikan dengan luas
lahan keseluruhan, sehingga tesedia tempat parkir yang memadai
dan dilengkapi dengan rambu parker
10. Di tempat parkir, halaman, ruang tunggu dan tempat-tempat tertentu
yang menghasilkan sampah harus disediakan tempat sampah
11. Lingkungan, ruang, dan bangunan RS harus selalu dalam keadaan
bersih dan tersedia fasilitas sanitasi secara kualitas dan kuantitas
yang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga tidak
memungkinkan sebagai tempat berenang dan berkembang
biaknya serangga, binatang pengerat, dan binatang pengganggu
lainnya.
12. Jalur lalulintas pejalan kaki dan jalur kendaraan harus dipisahkan.
Jalur pejalan kaki :lebar, tidak licin, mengakomodasi
penyandang cacat, memiliki rambu atau marka yang jelas, bebas
penghalang dan memiliki rel pemandu.
13. Jalur kendaraan : cukup lebar, konstruksi kuat, tidak berlubang,
drainase baik, memiliki pembatas kecepatan (polisi tidur),marka
jalan jelas, memiliki tanda petunjuk tinggi atau lebar maksimum,
memungkinkan titik perlintasan dan parkir, menyediakan
penyebrangan bagi pejalan kaki.
14. Ketetapan yang diatur oleh the environment protection act 1990
mendefenisikan; polutan: limbah padat dibuang ke tanah,limbah
cair dibuang ke tanah atau saluran air, dibuang ke atmosfir, bising
dalam komunitas masyarakat, limbah terkendali: limbah rumah
tangga, limbah industri, limbah usaha komersial, limbah khusus:
limbah terkendali yang berbahaya sehingga membutuhkan prosedur
pembuangan khusus.
15. Kriteria limbah berbahaya: dapat menyala/mudah menyala, iritan,
berbahaya, beracun, karsinogenik, korosif, dan produk obat-obatan
yang hanya diresepkan.
• ADMINISTRASI
1. Pemantauan dan tinjauan risiko bahaya kecelakaan pada pekerja diliat
dari alur prosedur yang benar
2. Catat hasil tindakan yang menyebabkan risiko sebagai hasil dokumen
administrasi pekerja.
3. Buat SOP untuk disosialisasikan kepada semua karyawan.
4. Terapkan SOP setiap tindakan keperawatan
5. Setiap ruangan terpasang SOP
a. Pemberian tanda-tanda keselamatan,
b. daerah berbahaya tanda,
c. tanda-tanda foto-luminescent, tanda untuk trotoar pejalan kaki,
peringatan sirene / lampu,
d. alarm, prosedur keselamatan, inspeksi peralatan, kontrol akses, sistem
yang aman, penandaan, dan ijin kerja.
• PERANCANGAN
Rancangan / rekayasa bila terjadi hal yang kurang diinginkan
1. Sasaran
semua tempat, orang dan alat tindakan keperawatan di sediakan alat
atau tempat untuk mengatasi bila terjadi kesalahan atau hasil
tindakan yang kurang diharapkan pekerja.
2. Tujuan
Memudahkan pekerja untuk mengatasi masalah jika ada hal yang
kurang baik pada pekerja dan klien
Tehnisnya: buat petunjuk arah dan tempat untuk penanggulangan
kedaruratan, menginstal sistem ventilasi, mesin penjagaan
• SUBSTITUSI
Menentukan penggantian :
1. Monitor alat jika rusak di lakukan penggatian
2. Sehabis pakai alat di ganti dengan yang bersih
3. Ada alat untuk monitor batas waktu kedaluwarsa.
4. Perawat jaga 3 shif pagi, sore dan malam
5. Pengganti bahan kurang berbahaya atau mengurangi energi sistem
(misalnya, menurunkan kekuatan, ampere, tekanan, suhu
• ELIMINASI
Jika sudah dipakai :
1. Perlu dilakukan pemisahan alat untuk dipisahkan alat yang terpapar
oleh penyakit mular dan tidak menular
2. Di lakukan perendaman dengan alat disinfektan sesuai waktu yang
ditentukan
3. Lakukan pencucian
4. Lakukan set sesuai dengan kebutuhan
5. Lakukan sterilisasi
6. Letakkan pada tempat yang sudah di sediakan
7. Memodifikasi desain untuk menghilangkan bahaya; misalnya,
memperkenalkan perangkat mengangkat mekanik untuk
menghilangkan penanganan bahaya manual
A. Kesimpulan
Manajemen Risiko secara umum didefinisikan sebagai
proses, mengidentifikasi, mengukur dan memastikan risiko dan
mengembangkan strategi untuk mengelolah risiko tersebut. Dalam
hal ini manajemen risiko akan melibatkan proses-proses, metode
dan teknik yang membantu manajer proyek maksimumkan
probabilitas dan konsekuensi dari event positif dan minimasi
probabilitas dan konsekuensi event yang berlawanan.
Kemdian ada 5 cara untuk mengendalikan manajemen-
manajemen risiko yaitu eliminasi, substitusi, engineering,
administratif dan alat peling diri.
B. Saran
Para perawat dan tenaga medis lannya, sebaiknya untuk
memperhatikan K3 untuk mengurangi risiko-risko hazard yang
dapat terjadi. Sebelum membrei tindakan ke pasien, perawat dan
tenaga medis lainnya harus memperhatikan diri sendiri terutama
untuk masalah personal hygiene.
DAFTAR PUSTAKA