Meringkas materi NCDRC UPSI Page tentang Autisme di rentang usia 4-6 Tahun. D
engan pembicara :
Prof. Madya Dr Hadnah Toran
Puan Zarina Zainudin
Ibu Kumala Windya
Norsayyidanita Che Rozubi
Dalam seminar di ceritakan tentang beberapa kasus autisme yg di derita oleh anak
anak semasa tubuh, ada bebrapa kasus yang terdapat pada seminar dan ada beberapa
point point penting di dalam seminar, di antara pembicaara antara lain:
1. Prof. Madya Dr Hadnah Toran
Berikut adalah poin-poin yang membuat autisme sulit dipahami di kalangan
masyarakat:
1. Autisme atau hidden disabilities, karena anak anak yang mengalami autism
secara visual mereka terlihat normal, tidak menunjukkan ciri-ciri khusus
secara fisik bahwa mereka pengidap autism.
2. Autisme itu beragam. Autisme itu berbagai perbedaan, tidak sama. Maka
nama klinikalnya Autism Spectrum Disorder (ASD). Spektrum yang
dimaksud adalah ciri dari autism yaitu kurang upaya dari segi social
interaksi, social komunikasi, kecacatan imajinasi dimana ada tingkah laku
dan pikiran yang diulang-ulang (obsession). Pada dasarnya anak pengidap
autisme akan memiliki ciri-ciri yang unik dalam diri mereka yang
kemungkinan tidak dimiliki oleh anak yang lain.
3. Comorbidity di mana diartikan dengan disorders not disabilities (Contoh:
Seseorang penderita autisme yang juga memiliki kelainan lain seperti
anxiety, bipolar, dll). Sedangkan disabilities lebih ke contoh seperti buta,
tuli, atau ketidakmampuan melakukan sesuatu.
Banyak orangtua yang mengganggap kenakalan anak contoh suka mengamuk,
menggigit seperti itu dianggap anak autism, sebenarnya seorang anak yang melakukan
kenakalan itu hanya karena kurang didikan dari orangatua. Didikan setiap tipikal anak
berbeda-beda. Jadi tidak semua negative behavior dari seorang anak itu menandakan
bahwa ia mengidap autism. Sedangkan ciri-ciri autisme ada tiga yaitu :
1. kurang upaya dari segi social interaksi,
2. kurang social komunikasi,
3. kecacatan dari pikiran karena imajinasi dimana ada tingkah laku dan
pikiran yang diulang-ulang (obsession)
Bagi para orang tua yang memiliki anak autis dan anak tersebut akan masuk ke
sekolah, ada 6 poin penting yang perlu diperhatikan:
1. Pastikan anak sanggup mengikuti arahan
2. Mengajarkan anak melakukan toilet training
3. Mengajarkan kepada anak mengenai tingkah laku baik di rumah maupun di
luar rumah
4. Latih anak bagaimana duduk di kelas dan menyiapkan tugas
5. Ajarkan anak beraktivitas dengan lingkungan
6. Latih kemampuan dasar
Cara mengajarkan anak autism berkomunikasi dengan sarana gambar. Dengan
gambar cara berkomunikasi anak dengan orangtua akan terasa lebih konkrit. Jika
disajikan gambar, anak penderita autis akan lebih paham akan apa yang orang tua
mereka sampaikan. Peran orang tua sangat penting bagi anak pengidap autis. Orang
tua harus tanggap, mau belajar, dan sigap dalam melakukan interfensi awal agar anak
autis senantiasa mampu berkembang menjadi anak yang mandiri, dan mampu
memberikan kontribusi di masa yang akan datang.