Si
STIKES Rajawali dan Poltekkes Negeri Bandung
Terapeutik merupakan kata sifat yang
dihubungkan dgn seni dari penyembuhan,
artinya segala sesuatu yang memfasilitasi
proses penyembuhan. Sehingga komunikasi
terapeutik adalah komunikasi yg
direncanakan dan dilakukan utk membantu
penyembuhan/pemulihan pasien.
Membantu pasien utk memperjelas dan
mengurangi beban perasaan dan pikiran serta
dpt mengambil tindakan utk mengubah
situasi yg ada bila pasien percaya pd hal yg
diperlukan.
Mengurangi keraguan, membantu dlm hal
mengambil tindakan yg efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya.
Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik,
dan dirinya sendiri.
Mendorong dan menganjurkan kerjasama
antara perawat dgn pasien melalui hubungan
petugas kesehatan – klien.
Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan,
dan mengkaji masalah dan mengevaluasi
tindakan yg dilakukan oleh petugas
kesehatan.
Berhadapan
Mempertahankan kontak mata
Membungkuk ke arah klien
Memperlihatkan sikap terbuka
Tetap rileks
Mendengarkan dgn penuh perhatian
Menunjukkan penerimaan
Mengklarifikasi
Memfokuskan
Menyatakan hasil observasi
Menawarkan informasi
Diam (memelihara ketenangan)
Meringkas
Memberikan penghargaan
Menawarkan diri
Memberikan kesempatan pd klien/pasien utk
memulai pembicaraan
Assertive, kemampuan dgn secara
meyakinkan dan nyaman mengekspresikan
pikiran dan perasaan diri dgn tetap
menghargai orang lain.
Humor
1. Anak balita
2. Anak SD
3. Anak Remaja
4. Lansia gangguan penglihatan
5. Lansia gangguan pendengaran
6. Lansia penderita Alzaheimer
7. Lansia depresi (cepat marah)
Email: tresnawiwitan@yahoo.com
Petugas kesehatan harus mengenal dirinya sendiri yg
berarti menghayati, memahami dirinya sendiri serta nilai
yg dianut.
Komunikasi harus ditandai dgn sikap saling menerima,
saling percaya, dan saling menghargai.
Petugas kesehatan hrs menyadari pentingnya kebutuhan
pasien baik fisik maupun mental.
Petugas kesehatan hrs menciptakan suasana yg
memungkinkan pasien bebas berkembang tanpa rasa takut.
Petugas kesehatan hrs dpt menciptakan suasana yg
memungkinkan pasien memiliki motivasi utk mengubah
dirinya baik sikap, tingkahlaku shg tumbuh semakin
matang dan dpt memecahkan masalah-masalah yg
dihadapi.
Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari
hubungan terapeutik.
Petugas kesehatan hrs mampu menguasai perasaan
sendiri secara bertahap utk mengetahui dan
mengatasi perasaan gembira, sedih, marah,
keberhasilan maupun frustasi.
Mampu berperan sbg role model agar dpt menujukkan
dan meyakinkan orang lain ttg kesehatan, oleh krn itu
perawat perlu mempertahankan suatu keadaan sehat
fisik mental, spiritual, dan gaya hidup.
Mendapatkan kepuasaan dgn menolong orang lain
secara manusiawi.
Berpegang pd etika dgn cara berusaha sedapat
mungkin mengambil keputusan berdasarkan prinsip
kesejahteraan manusia.
Bertanggungjawab dlm dua dimensi, yaitu
tanggungjawab thd diri sendiri atas tindakan yg
dilakukan dan tanggungjawab thd orang lain.
Ny. A, 35 tahun, dirawat di ruang bedah dgn post
operasi laparotomi hari kedua. Ny. A mengeluh nyeri
pd area bekas operasi. Pasien mendptkan obat
analgetik utk mengurangi rasa sakitnya. Selama dua
hari pasien mengatakan sulit tidur krn nyeri yg
dirasakan. Tetapi pd hari ketiga pasien tdk minum
obat analgetik. Pasien mengatakan: “td malam sy
tdk minum obat utk menghilangkan rasa sakit yg saya
rasakan, dan alhamdulillah semalam saya bisa tidur
nyenyak. Ini adalah malam pertama saya bisa tidur
nyenyak selama dua hari terakhir”.