0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut berisi ringkasan hasil ujian akhir semester II Hana Sajida dengan NIM 211100472 pada program studi S1 Keperawatan semester dua mata kuliah Komunikasi. Ringkasan mencakup teknik komunikasi terapeutik, jenis komunikasi dengan anak usia 3-5 tahun, cara mengatasi kasus luka, skenario pemberian obat pada pasien TBC, komunikasi efektif antara perawat dan pasien, metode komunikasi dalam lingkup HIV AIDS,
Dokumen tersebut berisi ringkasan hasil ujian akhir semester II Hana Sajida dengan NIM 211100472 pada program studi S1 Keperawatan semester dua mata kuliah Komunikasi. Ringkasan mencakup teknik komunikasi terapeutik, jenis komunikasi dengan anak usia 3-5 tahun, cara mengatasi kasus luka, skenario pemberian obat pada pasien TBC, komunikasi efektif antara perawat dan pasien, metode komunikasi dalam lingkup HIV AIDS,
Dokumen tersebut berisi ringkasan hasil ujian akhir semester II Hana Sajida dengan NIM 211100472 pada program studi S1 Keperawatan semester dua mata kuliah Komunikasi. Ringkasan mencakup teknik komunikasi terapeutik, jenis komunikasi dengan anak usia 3-5 tahun, cara mengatasi kasus luka, skenario pemberian obat pada pasien TBC, komunikasi efektif antara perawat dan pasien, metode komunikasi dalam lingkup HIV AIDS,
NIM : 211100472 Prodi : S1 Keperawatan Semester : Dua Mata Kuliah : Komunikasi Hari/Tanggal : Rabu, 6 Juli 2022
1. Teknik yang diterapkan dalam komunikasi terapeutik
a. Mendengar dengan penuh perhatian. Hal ini perawat harus mendengarkan masalah yang disampaikan oleh klien untuk mengetahui perasaan, pikiran dan persepsi klien itu sendiri. Sikap yang dibutuhkan untuk menjadi pendengar yang baik adalah menatap matanya saat berbicara, tidak menyilangkan kaki dan tangan, hindari gerakan yang tidak perlu dan condongkan tubuh kearah lawan bicara. b. Menunjukkan penerimaan. Mendukung dan menerima dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. Menerima bukan berarti menyetujui. Menerima berarti mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan. c. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan. Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai masalah yang telah disampaikan oleh klien. Oleh sebab itu, sebaiknya pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi oleh klien. d. Mengulang ucapan klien dengan kata-kata sendiri. Melalui pengulangan kembali kata-kata klien, seorang perawat memberikan umpan balik bahwa perawat mengerti pesan klien dan berharap komunikasi dilanjutkan. e. Mengklarifikasi. Klarifikasi terjadi pada saat perawat menjelaskan dalam kata-kata mengenai ide atau pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klien. Tujuan dari teknik ini untuk menyamakan pengertian. f. Memfokuskan. Tujuan dari memfokuskan untuk membatasi pembicaraan sehingga pembicaraan menjadi lebih spesifik dan dimengerti. Hal yang perlu diperhatikan adalah tidak memutuskan pembicaraan ketika klien menyampaikan masalah yang sedang dihadapi. 2. Jenis-jenis komunikasi dengan anak usia 3-5 tahun Komunikasi Verbal Memberi kesempatan anak untuk bercerita Dengan memberi kesempatan kepada anak untuk bercerita maka akan membuat anak merasa lebih dihargai dan didengarkan Mengajukan pertanyaan-pertanyaan agar cerita anak menjadi lengkap Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada anak mengenai apa yang ia ceritakan maka akan membantu anak mengingat dan melatih daya ingat, serta menunjukkan bahwa dia didengarkan
Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anak. Bila tidak tahu, bersama-sama mencari
jawabannya di buku Penting bagi kita untuk menjawab pertanyaan dari seorang anak. Karena seorang anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Bila memang kita tidak dapat menjawab pertanyaan dari anak tersebut, kita dapat mengajak anak untuk Bersama-sama mencari jawaban dibuku, Teknik itu juga dapat melatih anak untuk berusaha mencari jawaban dan menghindari sikap ketergantungan kepada orang lain Fokus memberikan perhatian saat anak berbicara Menjelaskan segala sesuatu secara singkat dan jelas agar mudah dimengerti Memberhatikan intonasi bicara dan bahasa tubuh yang digunakan saat berbicara dengan anak Komunikasi Nonverbal Kontak Mata Salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang efektif untuk mendekatkan Moms dengan anak adalah menjaga kontak mata. Tentunya dengan tatapan lembut dan hangat. Dengan menjaga kontak mata, anak merasa lebih dimengerti karena mendapatkan perhatian penuh dari Moms saat dia berbicara. Hebatnya lagi, menjaga kontak mata juga membuat anak lebih mudah mengerti pesan atau perintah yang disampaikan tanpa harus berteriak. Berbicara dengan mata sejajar Menurut Creducation, membungkuk dan menyejajarkan mata dengan anak saat berbicara membuat komunikasi dengan kita terasa lebih hangat dan aman. Walau terlihat sepele, bentuk komunikasi dengan anak ini cukup efektif untuk mendekatkan hubungan sekaligus membuat anak lebih mudah mengerti pesan yang di sampaikan. Beraktivitas Bersama Melakukan aktivitas dan memusatkan perhatian bersama pada satu hal juga menjadi bentuk komunikasi dengan anak yang efektif untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Contohnya saja cara paling efektif untuk membuat anak mengerti pentingnya mengerjakan tugas rumah tangga yang sudah kita percayakan adalah dengan mengajaknya ngobrol sambil melakukan tugas rumah tangga bersama. Mirroring Menurut psikoanalis Jacques Lacan, menggunakan teknik mirroring atau meniru gaya bahasa, pola bicara, maupun bahasa tubuh anak saat sedang mengobrol tatap muka juga efektif untuk mendekatkan hubungan kita dan si anak Ibarat bercermin, Moms bisa ikut menyilangkan kaki saat Si anak melakukannya atau ikut mengangguk saat anak menganggukkan kepalanya. Nada Suara Salah satu cara komunikasi nonverbal sendiri bisa menggunakan nada suara dan gestur tubuh. Berbicara adalah komunikasi verbal. Sedangkan nada bicara, intonasi, dan volume suara, adalah bagian dari bahasa nonverbal. Menurut hasil studi yang dilakukan Macquarie University, anak akan merasa lebih dekat dengan orang tua saat percakapan dilakukan dengan nada suara yang naik turun secara bervariasi. Sentuhan Kasih saying Bentuk komunikasi dengan anak memang tidak harus selalu disampaikan dengan kata. Satu sentuhan penuh kasih sayang saja terkadang sudah cukup membuat anak merasa dimengerti dan dekat Misalnya saja mengelus punggungnya saat sedang lelah, memeluk saat dia sedang tantrum, atau memberikan pijatan saat Si kecil sedang tidak bersemangat. 3. Cara mengatasi kasus diatas: Memberikan sentuhan hangat kepada si An. A, karenan dengan adanya sentuhan seseorang akan merasa lebih tenang. Meyakinkan An. A bahwa rasa sakitnya hanya sedikit Selalu tersenyum agar An. A tidak bertambah panik Tetap tenang, karena sikap tenang akan menghasilkan reaksi tenang pula Bersihkan luka menggunakan cairan antiperih Bersikap empati dan penuh kepedulian 4. Skenario pemberian obat pada pasien TBC Perawat : Assalamu’alaikum bu, selamat pagi Pasien : Wa’alaikumsalam sus, selamat pagi Perawat : Bagaimana bu tidurnya semalam? Pasien : Alhamdulillah nyaman sus Perawat : Baik bu, sebelumnya ini benar dengan ibu Nana, umur 45 tahun? Pasien : Benar sus Perawat : Baik saya cocokkan dengan gelang ibu ya? Pasien : Baik sus Perawat : Sudah bu, alhamdulillah cocok. Sebelumnya perkenalkan bu, nama saya ners Hana, saya perawat yang bertugas dibangsal anggrek no 9, menurut rekam medis yang saya terima ibu mengalami sakit TBC, apa betul bu? Pasien : Betul sus Perawat : Baik bu, Tujuan saya kesini adalan untuk memberikan terapi obat TBC kepada ibu, waktunya sekitar 15 menit, tempatnya disini saja, apa ibu bersedia? Pasien : Bersedia sus Perawat : Baik bu, saya siapkan dulu obatnya Perawat menyiapkan obat Perawat : Baik bu ini obatnya dan ini minumnya, saya bantu ya bu Pasien : Baik sus, Terimakasih sus Perawat : Baik bu, pemberian terapi obatnya sudah selesai, sebelumnya ada yang dikeluhkan bu? Pasien : Tidak sus Perawat : Baik bu, kalua begitu saya permisi dulu, nanti sekitar pukul 10.00 WIB Dokter Afandi akan datang lagi untuk mengecek perkembangan ibu. Kalua ada sesuatu yang ingin disampaikan atau mungkin memerlukan bantuan, ibu bisa pencet tombol merah disebelah ibu, nanti saya atau rekan-rekan saya akan datang untuk membantu ibu. Pasien : Baik sus, Terima kasih sus Perawat : Baik bu, saya permisi, selamat pagi, Assalamu’alaikum Pasien : Terimakasih sus, Selamat pagi, Wa’alaikumsalam 5. Komunikasi efektif antara perawat dan pasien adalah pengembangan hubungan antara tenaga Kesehatan (dokter, perawat, bidan dll) dengan pasien secara efektif dalam kontak sosial yang berlangsung secara baik, menghargai kemampuan dan keunikan masing- masing dalam upaya menyelesaikan masalah Kesehatan. Cara komunikasi efektif perawat dengan pasien diantaranya: Memberikan pengertian bahwa pertanyaan yang diajukan adalah untuk diagnosis yang tepat. Memberikan informasi mengenai keadaan pasien. Menggunakan bahasa yang sederhana. Tidak menutupi informasi. Dialog lembut dan menyenangkan. 6. Metode komunikasi dalam lingkup HIV AIDS yaitu metode komunikasi terapeutik dengan menggunakan Teknik-teknik sebagai berikut: Mendengarkan dengan penuh perhatian Bertanya Penerimaan Mengulangi (Restating) Klarifikasi (Clarificion) Memfokuskan (Focusing) Memberikan Informasi (Informing) Menyimpulkan (summerizing) Mengubah cara pandang (reframing) Humor Memberikan pujian (reinforcement) 7. Contoh media komunikasi yang dapat digunakan dalam penyuluhan pada masyarakat: Leflet Power Point Vidio Poster Stiker Karikatur Iklan Baliho Spanduk/Umbul-umbul