Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ALAT KONTRASEPSI

Dosen Pembimbing:

Dina Putri Utami Lubis, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh

Hana Sajida

211100472

S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YOGYAKARTA

2023
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Pembahasan : Alat Kontrasepsi

Sub Pokok Pembahasan : Macam-macam Alat Kontrasepsi

Sasaran : Mahasiswa Stikes Yogyakarta

Hari/Tanggal : Senin, 20 Maret 2023

Jam/Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Kampus Stikes Yogyakarta

Penyuluh : Hana Sajida

A. Analisa Situasi
Teknologi kontrasepsi berkembang sangat pesat dalam waktu tiga
dasawarsa terakhir ini. Standarisasi pelayanan kontrasepsi secara nasional
dan oleh Badan Internasional (misal: WHO) telah diterbitkan secara berkala.
Sayangnya,perkembangan tersebut tidak selalu diikuti dengan cermat oleh
para petugas kesehatan dan keluarga berencana di Indonesia.
Berbagai kontroversi timbul dalam perkembangan teknologi
kontrasepsi selama ini, khususnya mengenai dampak negatif penggunaan
kontrasepsi bagi wanita dalam jangka panjang. Banyak berbagai pertanyaan
yang diajukan tentang berbagai risiko negatif penggunaan kontrasepsi, tetapi
sangat sedikit penyampaian informasi tentang dampak positif kontrasepsi
kepada kesehatan reproduksi wanita. Padahal, kontrasepsi tidak hanya
memiliki dampak negatif, tetapi memiliki dampak positif seperti mencagah
jenis kanker tertentu dan anemia yang seringkali dijumpai pada wanita di
Indonesia.
Oleh karena itu, secara berkala perlu dilakukan sosialisasi oleh petugas
pelayanan kesehatan dan KB agar mereka mampu mengikuti perkembangan
alat, obat dan cara kontrasepsi terkini. Dengan meningkatnya pengetahuan
mereka, pelayanan KB di Indonesia diharapkan dapat meningkat kualitasnya,
sehingga sasaran KB yang ditetapkan dalam Pembangunan Nasional dapat
dicapai.
B. Diagnosa Keperawatan
Kurangnya pengetahuan mengenai apa saja alat-alat kontrasepsi yang dapat
digunakan
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Alat Kontrasepsi selama 15
menit, diharapkan mahasiswa dapat mengerti tentang apa saja alat-alat
kontrasepsi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan Alat Kontrasepsi mahasiswa diharapkan
mampu :
a. Menjelaskan kembali pengertian Alat Kontrasepsi
b. Menjelaskan kembali macam-macam alat kontrasepsi
D. Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)
1. Pengertian alat
2. Macam-macam metode KB sederhana alamiah
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Poster
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Waktu Penyuluh Sasaran
Penyuluhan
2 Menit Pembukaan: • Memberi salam • Menjawab salam
• Salam • Memperkenalkan • Mendengarkan
• Perkenalan diri • Memperhatikan
• Tujuan • Menjelaskan
tujuan
penyuluhan
10 Menjelaskan materi • Menjelaskan • Menyimak dan
Menit secara sistematis pengertian alat mendengarkan
kontrasepsi
• Menjelaskan • Menyimak dan
macam-macam mendengarkan
alat kontrasepsi
2 Menit Evaluasi dan tanya • Memberi • Memberi
jawab kesempatan pertanyaan
kepada
mahasiswa untuk • Menyampaikan
bertanya kesimpulan
• Memberi hasil
kesempatan penyuluhan
kepada
mahasiswa untuk
menjelaskan
Kembali materi
yang sudah
disampaikan
1 Menit Penutup: • Membacakan • Mendengarkan
• Kesimpulan kesimpulan
• Terima kasih materi kepada
• Saran mahasiswa • Mendengarkan
• Mengucapkan
terima kasih atas
peran serta • Menjawab
mahasiswa salam
• Mengucapkan
salam
• Penutup
H. Evaluasi
1. Evaluasi structural
a. Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b. Penyelenggaraan dilaksanakan di
c. Pengordanisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi proses
a. Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai
acara berahir
c. Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
No Evaluasi Lisan Respon Audiens Nilai
1 Pengertian alat kontrasepsi Audiens mampu 10
menjelaskan
pengertian alat
kontrasepsi
2 Macam-macam alat Audiens mampu 10
kontrasepsi menjelaskan macam-
macam alat
kontrasepsi
Leaflet
Lampiran

ALAT KONTRASEPSI

A. Definisi
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara
kelahiran anak. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara
digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang
sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi. Aborsi bisa digunakan untuk
mengakhiri kehamilan jika terjadi kegagalan kontrasepsi.
B. Metode Kontrasepsi Alami
Metode alami hanya bisa diterapkan pada wanita dengan siklus haid teratur.
Caranya dengan menghindari sanggama pada saat subur. Alat bantu metode
ini adalah pengukuran suhu basal dan uji kekentalan lendir leher rahim.
1. Kelebihan
a. Tidak ada efek samping
b. Ekonomis
2. Kekurangan
a. Angka kegagalan tinggi yaitu 10-30 dari 100 wanita
C. Metode Kontrasepsi Dengan Alat
1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Alat kontrasepsi dalam rahim mempunyai beberapa tipe, antara lain


Copper T380A, Nova T, dan beberapa AKDR yang diberi hormon
(mirena, Levo Nova).
a. Kelebihan
Angka perlindungannya cukup tinggi, yaitu dengan kegagalan
0,3-1 per 100 wanita tiap tahun.
b. Kekurangan
• Mengundang risiko infeksi radang panggul, perdarahan,
dan kehamilan di luar kandungan.
• Komplikasi perforasi (lubang) uterus.
• Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin
dan hepatitis B maupun HIV/AIDS.
2. Kontrasepsi Dengan Metode Perintang
Yang paling umum digunakan adalah kondom, diafragma, dan
spermisida.
a. Kondom

Kantong kecil yang terbuat dari karet ini bekerja dengan


membungkus penis, sehingga sperma yang keluar tetap berada
dalam kantong tersebut.
a) Kelebihan
• Aan dipakai
• Mudah didapat
• Cukup efektif bila digunakan dengan benar
• Dapat mencegah penyebaran penyakit menular
seksual dan hepatitis B dan HIV/AIDS
b) Kekurangan
• Ada risiko robek. Oleh sebab itu, gunakan satu
kondom hanya untuk satu kali pakai. Kondom yang
baik terasa licin dan basah. Jangan gunakan kondom
yang bagian dalamnya kering, yang terasa lengket di
tangan, atau yang merekat pada bungkus plastiknya.
• Angka kegagalan tinggi, yaitu 3 - 15 per 100 wanita
per tahun
b. Diafragma

Berbentuk seperti mangkok ceper, terbuat dari karet. Cara


penggunaannya dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini berkerja
dengan cara menutupi mulut rahim, sehingga sperma, meski
masih masuk ke vagina, tak bisa meneruskan perjalanan ke rahim
a) Kelebihan
• Dapat dipakai berkali- kali
b) Kekurangan
• Angka kegagalan tinggi, yaitu 5-20 per 100 wanita
per tahun
• Sulit dipasang
• Tidak dapat melindungi dari penyakit menular
seksual Hepatitis B dan HIV/AIDS
c. Spermisida

Alat KB ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa),


tablet, krim, jeli, dan spons. Dipakai dengan cara dioleskan ke
dalam vagina sebelum berhubungan intim. SpermisidA
mematikan sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim.
a) Kelebihan
• Lebih murah
• Tidak menggangu hubungan intim
• Efektif jika digunakan dengan benar
b) Kekurangan
• Angka kegagalan 10-25 dari 100 wanita per tahun
• Tidak memberi perlindungan terhadap hepatitis B,
penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS,
klamidia, gonorhea
• Menimbulkan gatal-gatal atau lecet pada vagina
3. Metode KB Hormonal
Kebanyakan kontrasepsi hormonal mengandung estrogen dan
progesterone atau hanya progesteron saja.
a. Pil KB Terpadu

Umumnya mengandung hormon gestagen dan estrogen sintetik.


Pil yang dianjurkan adalah pil dosis rendah yang mengandung
estrogen kurang dari atau sebesar 35 mikrogram dan 1 miligram
progesteron.
a) Kelebihan:
Mudah didapat
b) Kekurangan:
• Harus diminum setiap hari.
• Tidak semua wanita disarankan menggunakan pil,
yaitu:
• ibu menyusui,
• perokok,
• berusia 40 tahun ke atas,
• memiliki problema kesehatan apa pun seperti kejang,
TBC, kanker, hipertensi, diabetes, hepatitis, jantung
pernah stroke, dan lainnya.
• Menimbulkan efek samping:
• Terjadi pendarahan tidak teratur di luar masa haid.
mual-mual, sakit kepala
b. Pil KB Mini
Beda dengan pil KB terpadu, pil ini hanya mengandung gestagen saja.
a) Kelebihan:
• Dapat digunakan untuk ibu menyusui
• Mudah didapat
b) Kekurangan:
Memiliki efek samping yaitu:
• Pendarahan tidak teratur
• Haid tidak datang
• Terkadang muncul sakit kepala
a. Suntikan

Suntikan KB melindungi dari kehamilan sampai tiba waktunya


disuntik kembali. Efektivitasnya hampir sama dengan pil kombinasi
dan melebihi pil mini maupun AKDR. Kegagalan pada umumnya
terjadi karena ketidakpatuhan terhadap jadwal suntik atau teknik
penyuntikan yang salah.
Cara kerja suntikan KB salah satunya yaitu menyebabkan
pengentalan mukus serviks, sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma. Yang perlu diketahui, jika kontrasepsi suntikan
dihentikan harus menunggu 1 tahun atau lebih untuk bisa hamil
kembali. Pemakai akan menerima suntikan hormon setiap 1-3 bulan
sekali, yaitu:
1) Suntikan progestin;
Suntikan yang hanya mengandung hormon gestagen saja.
Contohnya, depo provera dan depo noristerat.
a) Kelebihan:
Bisa digunakan untuk ibu menyusui atau wanita yang tidak
boleh memakai tambahan estrogen.
b) Kekurangan
Memiliki efek samping: pendarahan tidak teratur, haid tidak
dating dan berat badan bertambah
2) Suntikan terpadu
Suntikan yang mengandung hormon gestagen dan estrogen,
misalnya, depo estrogen-progesteron atau cyklofem.
a) Kelebihan
Tidak mempengaruhi siklus haid
b) Kekurangan
Tidak bisa dipakai ibu menyusui, sulit diperoleh, relatif
mahal, tidak dianjurkan bagi wanita yang tidak disarankan
minum pil KB terpadu dan suntikan progestin.
b. Susuk

Dipakai dengan memasukkannya ke bawah permukan kulit sebelah


dalam lengan. Ada 2 jenis:
1) Norplant
Merupakan salah satu metode kontrasepsi berjangka waktu 5
tahun. Efektivitas kontrasepsi yang terdiri dari 6 batang susuk ini
sangat tinggi. Angka kehamilan rata-rata pertahun hanya kurang
dari 1 %.
2) Implanon
Kontrasepsi yang terdiri atas satu batang susuk ini dapat
dipergunakan sedikitnya selama 3 tahun.
Kelebihan:
Sesudah dipasang alat ini akan mencegah kehamilan
selama 5 tahun. bisa digunakan oleh wanita yang mengalami
masalah dengan hormon estrogen, bisa digunakan oleh wanita
yang menjalani pengobatan untuk kekejangan, walau
dirancang 5 tahun, bisa dicopot sewaktu-waktu.
Kekurangan:
Susuk lebih gampang dipasang daripada dicopot. Jadi
sebelum memakai metode ini, pastikan pekerja kesehatan di
klinik atau pos pelayanan KB sudah terlatih dan terampil
serta bersedia mencopot susuk seandainya tidak lagi
dikehendaki.
Susuk sebaiknya dihindari jika yang bersangkutan: pengidap
kanker atau benjolan keras di payudara, haidnya sudah
terlambat datang, mengalami perdarahan abnormal dari
vagina, menderita sakit jantung, ingin hamil dalam beberapa
tahun mendatang
4. IUD (Intra uterine device, spiral)

Keuntungan dari IUD adalah efek sampingnya terbatas di dalam


rahim. Terdapat 2 macam IUD:
1) Melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun)
2) Melepaskan tembaga (efektif selama 10 tahun).
Biasanya IUD dipasang pada saat menstruasi. Jika kemungkinan terjadi
nfeksi serviks, masa pemasangan IUD sebaiknya ditunda sampai
infeksi mereda.
Cara kerja IUD adalah dengan menyebabkan reaksi peradangan
di dalam rahim yang akan menarik datangnya sel-sel darah putih. Zat
yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan racun bagi sperma
sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur. Melepaskan IUD akan
menyebabkan terhentinya proses peradangan.
Efek samping dari IUD: perdarahan dan nyeri, kadang IUD
terlepas dengan sendirinya (sekitar 20% IUD yang lepas tidak
disadari/diketahui oleh pemakainya dan bisa menyebabkan kehamilan),
perforasi rahim, ketika baru dipasang akan terjadi infeksi singkat pada
rahim, tetapi infeksi ini akan mereda setelah 24 jam, risiko terjadinya
keguguran pada wanita hamil dengan IUD yang masih terpasang adalah
sekitar 55% IUD.
D. Kontrasepsi Mantap
1. Tubaktomi

1) Arti Kata Tubaktomi


Tuberktomi adalah salah satu bentuk kontrasepsi mantap
(Kontap) dengan cara memotong saluran tuba. Tuba fallopi sendiri
merupakan saluran tempat berjalannya sel telur dari ovarium menuju
ke uterus atau rahim.
Berdasarkan dari asal namanya, yaitu tube dari kata tuba
fallopi dan tomi yang berarti potong, maka tubektomi berarti
memotong saluran tuba fallopi. Tuba fallopi sendiri merupakan
saluran tempat berjalannya sel telur dari ovarium menuju ke uterus
atau rahim.
2) Kegunaan Tubaktomi
Mencegah terjadinya kehamilan yang bersifat permanen.
3) Prosedur Tubaktomi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur tubektomi :
• Tubektomi merupakan prosedur yang aman dan mudah
dilakukan
• Merupakan metode kontrasepsi yang bersifat permanen atau
menetap
• Karena merupakan tindakan operasi, maka mungkin saja
terjadi efek samping dari tindakan yang dilakukan
• Tubektomi tidak mempengaruhi aktivitas hubungan seksual
• Tubektomi tidak mengganggu aktivitas sehari-hari
• Tubektomi tidak mencegah penularan penyakit menular
seksual ataupun HIV/AIDS
• Tindakan tubektomi tidak mengganggu proses menstruasi
• Tubektomi tidak menyebabkan kenaikan berat badan
• Saluran tuba fallopi yang sudah pernah dipotong dapat
disambung lagi. Akan tetapi kemungkinan untuk terjadinya
kehamilan sangat kecil.

Tindakan tubektomi harus dilakukan oleh dokter spesialis


kandungan, dengan kondisi pasien yang dibius sebagian (bukan
total) sehingga prosedur dilakukan dengan pasien masih sadar.

Dokter dapat memotong tuba fallopi melalui 2 cara yaitu


dengan cara open surgery (membuka seluruh rongga perut) atau
dengan teknik laparaskopi. Teknik open surgery biasa dilakukan
bersamaan pada saat pasien melakukan operasi Caesar.

Sedangkan teknik laparaskopi hanya menggunakan sayatan


kecil di dinding perut sehingga prosses penyembuhannya jauh lebih
cepat. Pada pasien yang pernah menjalani operasi pada rongga perut
sebelumnya disarankan untuk menggunakan teknik laparaskopi.

Prinsip dari 2 teknik tersebut sama, yaitu untuk memotong


saluran tuba fallopi kemudian masing-masing ujung yang terpotong
diikat atau dijepit ke dinding perut sehingga jalur transportasi sel
telur dari ovarium ke uterus terhenti.

4) Efek Samping
• Trauma pada organ-organ di sekitar saluran tuba fallopi secara
tidak sengaja
• Infeksi pasca-operasi. Biasanya ditandai dengan luka bekas
sayatan yang tidak sembuh-sembuh, demam, dan nyeri pada
perut.
• Perdarahan. Perdarahan timbul apabila terjadi kebocoran
organ.
• Komplikasi dari penggunaan obat anestesi. Pada setiap orang,
komplikasi yang dapat timbul dari obat anestesi berbeda-beda,
ada yang hanya berupa reaksi alergi, gangguan pernafasan,
sampai ada yang mengalami gangguan serius.
• Kehamilan ektopik. Merupakan kehamilan di luar kandungan,
sehingga proses kehamilan harus dihentikan.
2. Vasektomi

1) Arti Kata Vasektomi


Vasektomi adalah prosedur medis untuk menghentikan
aliran sperma pria dengan jalan melakukan okulasi (penutupan) vasa
deferensia atau saluran sperma sehingga alur transportasi sperma
terputus. Disebut juga dengan kontrasepsi mantap (Kontap) pada
pria.
Vasektomi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata
yaitu Vasa yang berarti saluran dan Tomy yang berarti memotong,
Dengan kata lain vasektomi adalah prosedur medis untuk
menghentikan aliran sperma pria dengan jalan melakukan okulasi
(penutupan) vasa deferensia atau saluran sperma sehingga alur
transportasi sperma terputus. Dengan tidak adanya sperma yang
dikelaurkan, maka proses fertilisasi (penyatuan sperma dengan
ovum) tidak dapat terjadi.
Pada kondisi normal, sperma diproduksi di dalam testis.
Pada saat ejakulasi, sperma akan mengalir melalui 2 buah saluran
berbentuk pipa (vas deferens), kemudian bercampur dengan cairan
semen (cairan pembawa sperma), dan akhirnya keluar melalui penis.
Saluran (vas deferens) tersebut dipotong dan kedua ujungnya diikat,
sehingga sperma tidak dapat mengalir dan bercampur dengan cairan
semen. Vasektomi ini merupakan prosedur yang sangat efektif untuk
mencegah terjadinya kehamilan karena efek yang ditimbulkannya
bersifat permanen.
2) Metode Vasektomi
• Menjepit saluran vas deferens dengan klip (jepitan) dari
tantalum
• Mengkauter kedua ujung saluran vas deferens
• Menyuntik saluran vas deferens dengan sclerotizing agent
sehingga menjadi buntu
• Menutup saluran vas deferens dengan tutup semacam jarum
• Mengikat saluran vas deferens
• Kombinasi antara dua metode sebelumnya, misalnya mengikat
dan kauterisasi
3) Syarat Vasektomi
• Harus dilakukan secara sukarela
• Harus mendapat persetujuan istri
• Memiliki Jumlah anak yang cukup minimal dua orang, dan
anak paling kecil harus sudah berumur diatas dua tahun
• Mengetahui akibat tindakan vasektomi.
• Memiliki umur yang tidak kurang dari 30 tahun.
• Memiliki istri dengan umur yang tidak kurang dari 20 tahun
dan tidak lebih dari 45 tahun

Satu-satunya risiko terbesar dalam melakukan vasektomi


adalah ketika pasien mengalami perubahan pikiran dan ingin
memiliki anak lagi. Meskipun proses vasektomi bisa dibalikkan,
tetapi tidak ada jaminan bahwa vas deferens akan bekerja seperti
sebelumnya, dan pembalikan proses vasektomi ini memerlukan
prosedur operasi yang lebih rumit, lebih mahal dan tentunya tidak
efektif. Jadi sebelum memutuskan untuk melakukan melakukan
vasektomi, sebaiknya harus dipikirkan dengan matang dan mantap
terlebih dahulu.

4) Efek Samping
• Adanya darah di dalam air mani
• Memar pada skrotum
• Perdarahan atau bekuan darah pada skrotum
• Infeksi pasca operasi
• Pembengkakan
• Perasaan tidak nyaman

Agar tidak terjadi efek samping yang timbul pasca operasi,


skrotum sebaiknya di kompres dengan air es pada waktu 24 jam
setelah operasi, dan gunakan celana yang memiliki penyangga agar
tidak menimbulkan gesekan langsung pada skrotum. Jika
pembengkakan skrotum diikuti dengan skrotum yang menjadi
merah meradang kemungkinan sudah terjadi infeksi pada daerah
skrotum.

5) Keuntungan Vasektomi
• Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi
• Tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi
hormon
• Tidak menggangu kehidupan seksual suami istri
• Tidak mengganggu produksi ASI (untuk kontap wanita)
• Lebih aman (keluhan lebih sedikit)
• Lebih praktis (hanya memerlukan satu kali tindakan)
• Lebih efektif (tingkat kegagalannya sangat kecil)
• Lebih ekonomis (hanya memerlukan biaya untuk sekali
tindakan)
• Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit
• Tidak ada resiko kesehatan
• Tidak ada mortalitas/kematian
• Dapat digunakan seumur hidup
• Sifatnya permanen
6) Kerugian Vasektomi
• Prosedur ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang masih ingin
mempunyai anak lagi.
• Hanya boleh diterapkan pada pasangan yang memang
memutuskan untuk tidak ingin memiliki momongan lagi.
• Preosedur ini harus dilakukan dengan tindakan pembedahan.
• Tidak langsung bisa diandalkan, karena harus menggunakan
kontrasepsi lain (kondom) dalam kurun waktu beberapa hari
atau minggu setelah prosedur sampai dinyatakan bahwa sel
sperma sudah tidak ada.

DAFTAR PUSTAKA

Dr Andrian Kevin, 2021. Kontrasepsi Spermisida. Diakses pada 26 Maret 20223


Pukul 22.00 WIB https://www.alodokter.com/mengenal-alat-kontrasepsi-
spermisida

Dr Yulanda Friska R, 2021. Kenali Kelebihan dan Kekurangan Spermisida untuk


Mencegah Kehamilan. Diakses pada 26 Maret 2023 Pukul 23.00 WIB
https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/seks/kelebihan-dan-kekurangan-
spermisida/

Dr. Muhlisin Ahmad, 2020. Tubaktomi. Diakses pada 27 Maret 2023 Pukul 07.30
WIB https://www.honestdocs.id/tubektomi

Dr. Muhlisin Ahmad, 2020. Tubaktomi. Diakses pada 27 Maret 2023 Pukul 08.00
WIB https://www.honestdocs.id/vasektomi

Anda mungkin juga menyukai