“ TUBEKTOMI”
Oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Tubektomi adalah salah satu metode sterilisasi pada wanita, yaitu pencegahan
kehamilan yang sifatnya permanen. Biasanya, tindakan ini diambil oleh wanita yang
sudah memiliki lebih dari tiga anak, berusia di atas 30 tahun, atau tidak menginginkan
keturunan lagi. Sterilisasi juga kerap menjadi pilihan bagi mereka yang kehamilannya
berisiko tinggi.
Mengingat sifatnya yang permanen, tubektomi tidak seperti pil KB atau spiral yang
bisa dihentikan kapan pun ketika Anda memutuskan untuk hamil. Cara kerja KB steril
tubektomi adalah dengan memotong atau mengikat saluran tuba falopi.
Dengan demikian, sel telur pun tidak akan bisa menemukan jalan menuju rahim. Sel
sperma juga tak akan bisa mencapai tuba falopi dan membuahi sel telur. Tindakan
tersebut berfungsi untuk mencegah pembuahan dan kehamilan.
Metode tubektomi ini memang dikenal lebih efektif karena dapat melindungi Anda
dari kehamilan seumur hidup tanpa Anda harus menggunakan alat kontrasepsi
cadangan atau melakukan rutinitas minum obat seperti saat Anda menggunakan pil
KB.
Berdasarkan survey yang dilakukan pada 5 orang remaja, diperoleh data bahwa 3
orang dari 5 orang mereka tidak mengetahui penyakit endometriosis. Sendangkan
sisanya yaitu 2 orang mengetahui penyakit endometriosis tetapi tidak mengetahui
bagaimana cara pencegahan dan penanganannya.
II. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan pemahaman pada wanita di usia subur agar
mampu memahami tentang cara penggunaan Tubektomi.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1x45 menit, diharapkan sasaran
dapat menjelaskan tentang :
1. Sasaran dapat mengetahui tentang pengertian tubektomi dengan benar
dan tepat.
2. Peserta dapat menyebutkan dan menjelaskan keuntungan penggunaan
tubektomi dengan benar dan tepat.
3. Sasaran dapat menyebutkan kerugian penggunaan tubektomi dengan
benar dan tepat.
4. Sasaran dapat menyebutkan jenis-jenis tubektomi dengan benar
dan tepat.
5. Peserta dapat menyebutkan efek samping penggunaan tubektomi
dengan benar dan tepat.
III. Materi: Lampiran 1
IV. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
V. Media
Media: Leaflet / brosur
VI. Rencana Evaluasi :
a. Struktur
➢ SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
➢ Alat dan tempat sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
➢ Sudah dibentuk struktur organisasi atau pembagian peran
b. Proses
➢ Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
➢ Peserta hadir tepat waktu
➢ Peserta mengikuti kegiatan yang telah direncanakan dengan penuh
perhatian
c. Hasil
• 85% peserta dapat menjelaskan pengertian dari tubektomi
• 75% peserta dapat meyebutkan keuntungan penggunaan tubektomi
• 80% peserta dapat menyebutkan kerugian tubektomi.
• 95% peserta dapat menyebutkan jenis-jenis tubektomi.
• 75% peserta dapat menyebutkan efek samping tubektomi.
VII. Kegiatan :
No Langkah- Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan
langkah Sasaran
1 Pendahuluan 5 menit Pembukaan : Menjawab
• Mengucapkan salam salam
• Memperkenalkan diri Mendengarkan
• Menjelaskan tujuan Memperhatikan
penyuluhan Mencatat
• Menyebutkan materi /
pokok bahasan yang
akan disampaikan
• Kontrak waktu
• Presepsi
Bertanya
kesempatan pada
para wanita usia subur
untuk bertanya
mengenai materi yang
disampaikan
3 Evaluasi 10 menit Evaluasi : Menyimak,
a. Menyimpulkan inti mendengarkan
penyuluhan dan mencatat
b. Memberi kesempatan
kepada audien untuk
menjawab pertanyaan
yang ditanyakan
4 Penutup 5 menit Penutupan : Mendengakan
a. Menyimpulkan materi
penyuluhan Mengucapkan
b. Mengakhiri kegiatan salam
dengan mengucapkan
salam
c. Membagikan leaflet
VIII. Sumber
Dr. Levina Felicia. 23 Maret 2020. Tubektomi. Dikutip dari
https://www.sehatq.com/tindakan-medis/tubektomi pada tanggal 20 April
2021.
Wahhab. 8 September 2020. Pengertian Tubektomi. Dikutip dari
https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/tubektomi-adalah/ pada tanggal 20 April
2021.
Rodiani, R. 2017. Faktor –Faktor Penggunaan Alat Kontrasepsi Medis Operasi
Wanita (MOW) pada Pasangan Wanita Usia Subur. Dikutip dari
http://repository.lppm.unila.ac.id/2485/1/6.1-Chania-Forcepta.pdf pada
tanggal 20 April 2021.
Dr. Kevin Andrian. 11 Mei 2018. Ternyata Ada Risiko Kontrasepsi Tubektomi bagi
Wanita. Dikutip pada https://www.alodokter.com/ternyata-ada-risiko-
kontrasepsi-tubektomi-bagi-wanita pada tanggal 20 April 2021.
Lembar Pengesahan
TUBEKTOMI
A. DEFINISI TUBEKTOMI
Pengertian KB
Pengertian Tubektomi
Tubektomi atau kontrasepsi mantap adalah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah
keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat atau memotong pada kedua saluran tuba
(Ismiyati, 2014).
MOW atau tubektomi adalah setiap tindakan operasi pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan tidak akan mendapat keturunan lagi. Tindakan operasi ini bersipat
permanen, karena dilakukan penyumbatan pada saluran telur wanita yang dilakukan
dengan cara diikat, dipotong ataupun dibakar ( Rodiani dan Forcepta, 2017). Ibu yang
melakukan prosedur ini berdasarkan hasil yang didapat berada direntang 30 – 35 tahun.
B. KEUNTUNGAN TUBEKTOMI
Keuntungan dari kontrasepsi mantap ini antara lain:
a. Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sanggat tinggi,
b. Tidak menggangu kehidupan suami istri,
c. Tidak mempengaruhi ASI,
d. Lebih aman (keluhan lebih sedikit),
e. Praktis (hanya memerlukan satu kali tindakan),
f. Lebih efektif (tingkat kegagalan sangat kecil),
g. Lebih ekonomis.
C. KERUGIAN TUBEKTOMI
1. Tubektomi memang memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mencegah
kehamilan, namun beberapa wanita dapat kembali hamil setelah menjalani prosedur
ini. Meski demikian, angka kejadiannya terbilang kecil.
2. Tubektomi pada beberapa penelitian diketahui berpengaruh tidak langsung pada
hormon, namun belum diketahui dengan pasti apakah prosedur ini memengaruhi
kapan terjadinya menopause.
3. Tidak dapat melindungi dari penyakit menular seksual, sehingga masih diperlukan
alat kontrasepsi lain seperti kondom.
4. Sulit untuk dilakukan penyambungan tuba kembali apabila wanita yang telah
menjalani tubektomi ingin kembali hamil.
5. Semakin muda usia seorang wanita melakukan tubektomi, maka semakin tinggi
kemungkinan gagal.
6. Biayanya relatif besar.